INISIASI 1 PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS

dokumen-dokumen yang mirip
INISIASI 1 PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS

Perspektif Dan Tujuan Pendidikan IPS

I. PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan difokuskan pada beberapa hal pokok berupa latar

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. satu usaha yang dilakukan agar peran pendidikan dapat tercapai, maka kita. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. memiliki 4 (empat) program studi keahlian yaitu keuangan, tata niaga,

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sosial. Interaksi sosial yaitu hubungan antar individu dengan individu lainnya atau

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. Pada proses pembelajaran di Universitas Muhammadiyah Metro perlu

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I. Pendahuluan. dari sistem nilai pancasila yang bersumber dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

I. PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang masa. Pendidikan menjadi perhatian yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen utama kebutuhan manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyengsarakan orang lain bahkan bangsa lain. Oleh karena itu perlu mengolah

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagaimana dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tahun 1945, berfungsi mengembangkan kemampuan dan. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

Transkripsi:

INISIASI 1 PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Para mahasiswa S1 PJJ PGSD, selamat berjumpa kembali dalam tutorial on line ke-1 mata kaliah Pengembangan Pendidikan IPS. Pada tutorial kali ini kita akan membahas materi awal dan mendasar yang perlu anda pahami dalam tutorial on line yang pertama ini. Pokok-pokok materi yang dibahas dalam kesempatan ini adalah sebagai berikut : 1. Perspektif Pendidikan IPS a. IPS Diajarkan Sebagai Pewarisan Nilai Kewarganegaraan (Citizenship Transmission) IPS sebagai pewarisan nilai-nilai kewarganegaraan tujuan utamanya adalah mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik. Nilai dan budaya bangsa akan dijadikan landasan untuk pengembangan bangsanya. Setiap bangsa atau negara mendidik warganya berdasarkan nilai dan budaya yang dimilikinya. Seorang guru harus mempersiapkan anak didiknya dengan nilai-nilai demokrasi Pancasila yang dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, dalam kaitan transformasi nilai-nilai kewarganegaraan tujuan IPS adalah menjadikan anak didik menjadi warga negara Indonesia yang baik. Menurut R.Barr, dalam citizenship transmission tradition, nilai-nilai tertentu yang dipandang sebagai nilai-nilai yang baik ditanamkan dalam upaya untuk mengajari siswa menjadi warga negara yang baik. Komponen yang teramat penting dari nilai tersebut ialah bagaimana supaya anak didik dapat menerapkan nilai-nilai tersebut secara rasional dan kritis (critical thinking), atau dengan inquiri khususnya diantara teman-temannya. Namun demikian pertimbangan-pertimbanngan rasional dan kritis tidaklah memadai tanpa didukung oleh pertimbangan keimanan (beliefs), dan sikap (attitudes). Dalam tradisi pendidikan di Indonesia, IPS sebagai pewarisan nilai-nilai kewarganegaraan lebih banyak dilakukan oleh mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Namun demikian, bukan berarti IPS di negara kita tidak memiliki perspektif tersebut, tetapi peran perspektif tersebut lebih dominan berada dalam mata pelajaran PKn

b. IPS Diajarkan Sebagai Pendidikan Ilmu- Ilmu Sosial Ketika Ilmu Pengetahuan Sosial diajarkan sebagai Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, terdapat dua pemahaman tentang persfektif ini. Pertama : IPS diajarkan sebagai Ilmu-ilmu Sosial secara terpisah (separated approach) Kedua : IPS diajarkan sebagai ilmu ilmu sosial secara terpadu (integrated approach) Menurut pendapat pertama, tujuan utama dari IPS diajarkan sebagai ilmu-ilmu sosial adalah mendidik anak untuk memahami ilmu-ilmu sosial. Ilmu sosial objek kajianya adalah perilaku dalam kaitannya dengan usaha manusia memenuhi kebutuhan hidup, lingkungan, kekuasaan, dan lain-lain. Ilmu-ilmu sosial yang terdiri atas ekonomi, antropologi, geograpi, sejarah, politik, sosiologi, dan psikologi, merupkan bahan yang disampaikan kepada siswa sesuai dengan ciri masing-masing, yang biasanya disampaikan dengan terpisah (separated approach). Menurut Pendapat yang kedua, sebaliknya, menghendaki IPS diajarkan sebagai kombinasi dari berbagai disiplin ilmu ilmu sosial ( seperti ekonomi, geographi, sosiologi, antropopologi, dan lain-lain) yang mengkaji masalah-masalah di sekitar lingkungan masyarakat (environmental studies). Kelompok kedua memberikan alasan mengapa IPS harus diajarkan dengan mengkombinasikan atau menggabungkan beberapa disiplin ilmu. Kelompok kedua ini memberikan alasan, bahwa sungguh tidak realistis mengharapkan para guru khususnya guru Sekolah Dasar untuk mengajar Ilmu-Ilmu Sosial. Bila dikaitkan dengan kondisi ril di lapangan, maka tuntutatn ini terlalu berlebihan. Kita masih banyak melihat kekurangsiapan para guru mendalami ilmu-ilmu sosial dimana sistem guru kelas masih tetap berlangsung. Sebagian guru lebih menguasai salah satu disiplin ilmu sosial tertentu, ada guru yang kurang menguasai Sejarah tetapi lebih menguasai ilmu sosial lainnya, atau sebaliknya. c. IPS Diajarkan Sebagai Reflective Inquiry Ketika IPS diajarkan sebagai reflective inquiry, maka penekanan yang terpenting adalah bagaimana kita memberikan motivasi agar siswa dapat berpikir. Guru membantu siswa untuk menggunakan pikirannya secara logis dan mengadakan penelitian secara ilmiah untuk mendapatkan jawaban atas issu-issu, pertanyaanpertanyaan, atau masalah-masalah yang diajukan. Guru tidak mengajar siswa untuk

menghapalkan issu atau masalah tersebut, tetapi mengevaluasi bahan-bahan tersebut secara kritis.. Dalam pengajaran inquiry siswa menjadi seorang investigator dalam mencari ilmu, sedangkan guru berfungsi sebagai pembantu investigator (coinvestigator). Maksud bahwa siswa menjadi investigator tidak berarti bahwa metode inquiry harus dilakukan dengan survey atau penelitian, tetapi guru dapat mendorong siswa utuk berpikir secara kritis (critical thinking). d. IPS Diajarkan Sebagai Pengembangan Pribadi Siswa Tujuan yang utama dari IPS ialah mengembangkan seluruh potensi siswa baik pengetahuan, fisik, social, dan emosinya. Siswa yang potensinya tersalurkan secara baik ia memiliki kepercayaan diri yang tinggi (Woolover dan Scoot, 1987).Karena itu, IPS juga dituntut untuk mengembangkan supaya siswa mudah bekerja sama dengan yang lain, mampu merancang sebuah tujuan dan merealisasikannya, serta memiliki kemampuan memecahkan persoalan secara baik. Mengembangkan sikap kepedulian terhadap kesehatan dirinya (jiwa dan raganya), memiliki kemapuan membaca dan matematika yang baik, serta memiliki ketrampilan. Jadi tujuan dari IPS ialah mental, jiwa, dan fisik anak supaya menjadi anggota masyarakat produktif. Untuk mengembangkan potensi siswa tersebut maka pendekatan guru harus lebih bersifat a child centered (berpusat kepada anak) ketimbang a subject centered (berpusat pada materi pelajaran ) dalam mengajar IPS. e. IPS Diajarkan Sebagai Proses Pengambilan Keputusan dan Tindakan Sosial Yang Rasional Tujuan utama dari IPS ialah bagaimana siswa diajari untuk dapat membuat keputusan dan tindakan yang rasional (Banks,1985). Untuk dapat membuat keputusan yang rasional maka ia harus memiliki ketrampilan intelektual yang paling tinggi., hal ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dan persoalan baik yang datangnya dari individu maupun dari masyarakat. Dalam pendekatan ini tujuannya adalah mampu menggunakan keterampilan berpikir baik secara individu maupun kelompok, baik terhadap masalah yang datangnya dari pibadi maupun masyarakat (masalah social). Masalah social adalah salah satu masalah yang menjadi perhatian kita, misalnya : Haruskah pemerintah memberikan izin terhadap perusahaan penambangan yang sudah terbukti merusak lingkungan, tetapi juga

mendatangkan keuntungkan?. Haruskah setiap murid mendapatkan bantuan pendidikan dari pemerintah tidak peduli apakah dia anak orang kaya atau anak tidak mampu, Adilkah? 2. Tujuan Pendidikan IPS. Undang-Undang No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan tentang Tujuan Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan keidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan tujuan tersebut di atas, tujuan pendidikan IPS di tingkat Sekolah Dasar (SD) ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar siswa yang berguna untuk kehidupan sehari harinya. Dalam kaitannya dengan tujuan-tujuan tersebut maka program IPS diarahkan untuk mencapai berbagai macam tujuan pengajaran melalui bahan-bahan atau topik yang diajarkan kepada para anak didik. IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik untuk berperan aktif atau berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia (global society). IPS harus dilihat sebagai suatu komponen penting dari keseluruhan pendidikan kepada anak. IPS memerankan peranan yang signifikan dalam mengarahkan dan membimbing anak didik pada nilai-nilai dan perilaku yang demokratis, memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa kini, memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari masyarakat global yang interdependen. Berkaitan dengan tujuan dan uraian-uraian di atas, maka tujuan dari IPS melingkupi beberapa aspek, yaitu aspek pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap. Aspek Pengetahuan Siswa membutuhkan pengetahuan tentang hal-hal dunia luar yang luas dan juga tentang dunia lingkungannya yang sempit. Siswa perlu memahami hal-hal berkaitan dengan individunya, lingkungannya, masa lalu, masa kini, dan masa datang. Ide-ide, prinsip-prinsip, konsep-konsep, dan berbagai informasi dari berbagai disiplin ilmu dapat dijadikan bahan untuk mengkaji sutau topik persoalan. Oleh karena itu di dalam IPS para

guru harus mampu menyajikan dengan gamblang konsep ataupun informasi tersebut ke dalam susunan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Aspek Ketrampilan Menurut National Council for Social Studies (NCSS,1994) ketrampilan yang perlu dikembangkan dalam pendidikan IPS mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Ketrampilan mendapatkan dan mengolah data. 2. Ketrampilan menyampaikan gagasan, argumen, dan cerita. 3. Ketrampilan menyusun pengetahuan baru. 4. Ketrampilan berpartisipasi di dalam kelompok. Aspek Nilai dan Sikap Nilai adalah sesuatu yang abstrak, karena keberadaanya yang terletak pada hati atau nurani kita yang tidak dapat diamati atau dikuantifikasi. Meskipun kita dapat mengamati nilai dari tindakan yang didasarkan pada suatu keyakinan nilai, namun nilai tetap sesuatu yang abstrak. Nelson (1987) menyatakan bahwa nilai merupakan standart manusia berhubungan dengan masalah kebajikan, kecantikan, rasa, prestise, efisiensi, dan tindakan. Beberapa dari standart tersebut sangat ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan sosial, hukum, dan oleh keyakinan pribadi.dalam hubungannya dengan pendidikan IPS, seorang guru harus mendorong anak untuk aktif bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku. Guru perlu memotivasi anak untuk memiliki sikap yang baik. Sangatah penting bagi seorang guru mendorong anak untuk memiliki sikap yang baik, karena dengan menciptakan pengalaman-pengalaman di dalam kelas siswa diharapkan akan melakukan perbuatan yang baik dalam kegidupan sehari-harinya. Kita menyadari bahwa sekolah merupakan sarana yang baik untuk menyampaikan nilai dan sikap kepada anak didik kita, apalagi di usia-usia awal seperti di kelas satu, dua, dan tiga.. Banyak dari anak didik kita berbuat sesuatu karena didasari oleh pengalamannya di sekolah Selanjutnya agar Anda dapat mengerjakan dengan baik tugas inisiasi pertama ini, maka silahkan Anda menyimak ringkasan materi berikut ini. Akan tetapi jangan lupa Anda juga harus membaca dan belajar dari materi-materi yang ada pada bahan ajar cetak yang sudah Anda miliki.

Tugas yang harus Anda kerjakan dalam tutorial on line pertama ini, adalah : 1. Coba Anda analisa bagaimana keberlangsungan pendidikan IPS di sekolah tempat Anda bertugas berdasarkan lima perspektif pendidikan IPS tersebut di atas! Dalam menganalisa kondisi tersebut di atas, Anda analisis kondisi pendidikan IPS dengan menggunakan perspektif tersebut. Hasil analisis bagian ini minimal 3 halaman dengan font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1,5. 2. Sudah sejauhmanakah tujuan pendidikan IPS terlaksana di sekolah tempat Anda bertugas? Silakan analisa berdasarkan aspek pengetahuan, ketrampilan dan nilai dan sikap seperti yang tertera dalam penjelasan di atas!