I. PENDAHULUAN. sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang didasarkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

I. PENDAHULUAN. Selama lima tahun terakhir, industri perbankan syariah mengalami. perkembangan yang pesat. Berdasarkan laporan Perkembangan Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia

BAB V PEMBAHASAN. ketahui hasil nya adalah sebagai berikut: Indonesia pada Periode Tahun

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemberlakuan UU ini memicu lahirnya bank syariah yang baru, baik status bank umum syariah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Di Indonesia sendiri perbankan syariah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat tersebut, maka pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena bank syariah merupakan salah satu fenomena yang tetap hangat

BAB I PENDAHULUAN. Bank juga sebagai lembaga keuangan memegang peranan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Lembaga Keuangan atau yang lebih khusus lagi disebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Pertumbuhan Pembiayaan Bank Syariah dan Kredit Bank Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi syariah dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami. perkembangan yang signifikan terutama di bidang perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. umum dan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Agama islam tidak hanya meliputi

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bisa berjalan dengan lancar. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sarana untuk mengelola dananya. Adapun pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, bank syariah telah muncul semenjak awal tahun 1990-an dengan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lembaga perbankan syariah didorong oleh adanya desakan kuat oleh

BAB I PENDAHULUAN. Januari Diakses melalui http// Tanggal 12 Oktober Undang-Undang Perbankan Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhinya, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Ada kalanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain memiliki peran penting dalam proses perekonomian, bank juga

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan dan perbankan yang terjadi sejak pertengahan tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS)

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. No.7 Tahun 1992 Bank Syariah berdiri ditengah-tengah krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah, dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa bank syariah wajib

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini juga menunjukkan bahwa perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari ajaran Islam, termasuk aspek ekonomi. Dalam ushul fiqh, ada

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kejadian krisis ekonomi pada tahun 1998, mengakibatkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB 4 ANALISIS PELAKSANAAN LAYANAN SYARIAH (OFFICE CHANNELING) PADA BTN UNIT USAHA SYARIAH (UUS)

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free banking. Peristilahan

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dalam lalu lintas pembayaran, sehingga kinerja bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bank yang mencerminkan pada Bank-bank Timur Tengah, bank yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. debitur. Namun dalam sistem bagi hasil pembayaran tetap selain pokok pinjaman

I. PENDAHULUAN. negaranya, yaitu sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan progres

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank syari ah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi utama dari perbankan adalah intermediasi keuangan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era modern ini perbankan syariah telah menjadi fenomena global,

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak mengalami perubahan, khususnya setelah terjadi krisis

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada aturan keseluruhan yang menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi bagi semua

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah kejadian yang menarik. Lahirnya Bank Syariah Mandiri di

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan Undang-Undang Perbankan yang berlaku yaitu UU No. 12 Tahun 1967,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia pembangunan ekonomi tetap merupakan sentral dari

I. PENDAHULUAN. Sektor Perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting di dalam pelaksanaan pembangunan terutama di dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan proses melaksanakan usahanya. Pembicaraan perbankan akan lebih

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 80 % dari keseluruhan system keuangan (Abidin, 2007).Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tulang punggung perekonomian negara dimana sebagai salah satu pelaku. keseluruhan sistem keuangan (Abidin, 2007).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi islam telah dikembangkan di berbagai university, baik di negaranegara

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ajaran agama yang menjadi wacana keseharian secara nyata menjadi dorongan teologi manusia untuk melakukan berbagai aktivitas, termasuk dalam hal ini adalah aktivitas ekonomi. Ilmu Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang didasarkan atas nilai-nilai dalam Islam, yaitu mempertimbangkan kepentingan individu juga mempertimbangkan persyaratan-persyaratan dalam masyarakat serta norma agama yang tercermin dari Al-Qur an dan Hadits Nabi. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk mengembangkan harta kekayaan sebagai bagian dari karunia Allah karena dalam Islam mendiamkan harta secara tidak produktif (idle) dan menumpuk kekayaan adalah perbuatan yang sangat tidak dibenarkan. Perkembangan terakhir, teori-teori investasi lebih didominasi oleh teori menanamkan modal dalam sektor moneter seperti investasi di dunia perbankan dan pasar modal. Investasi di perbankan mempunyai risiko yang lebih kecil dibandingkan investasi di pasar modal, hal inilah yang menjadikan investasi di perbankan banyak diminati apalagi dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu pada saat ini. Investasi dalam Islam adalah investasi yang harus memperhatikan ramburambu yang sesuai dengan koridor syariah. Bunga bank telah difatwakan sebagai sesuatu yang diharamkan dalam agama Islam atau tidak sesuai dengan koridor syariah (Nadjib et al, 2008), maka keberadaan bank syariah sudah tentu sangat membantu masyarakat yang akan berinvestasi secara Islami. Disamping itu,

terdapat beberapa peluang pengembangan bank syariah di Indonesia, antara lain : sekitar 87% dari jumlah populasi Indonesia adalah beragama Islam dan dalam kondisi gejolak moneter hanya bank tanpa bunga yang tidak tersentuh oleh krisis moneter, tidak memerlukan dana rekapitalisasi dan bahkan mampu membukukan laba yang berlipat, sementara bank konvensional justru mengalami kondisi yang sebaliknya. Dengan demikian, telah cukup bukti bahwa kehadiran bank tanpa bunga dan bisnis yang berbasis ekonomi Islam adalah bisnis yang mampu bertahan dalam kondisi tersebut. Hal ini dimungkinkan mengingat konsep dasar ekonomi Islam adalah (Rivai et al, 2010): 1. Uang bukan komoditas tetapi sebagai alat tukar. 2. Tidak mengakui konsep time value of money. 3. Tidak membolehkan praktik spekulasi. 4. Harta harus berputar dan tidak boleh berpusat pada segelintir orang. 5. Mencari nafkah hukumnya wajib dan sekaligus ibadah. 6. Berlaku adil dan transparan. Selain itu, dalam menjalankan bisnisnya menganut prinsip : 1. Keadilan. 2. Kemitraan. 3. Ketentraman. 4. Transparansi. 5. Universalitas. 6. Tidak ada riba. 7. Laba yang wajar. 2

Dapat terlihat bahwa konsep dasar dan prinsip ekonomi Islam yang telah dikemukakan di atas tidak bertentangan dengan budaya masyarakat Indonesia, yang menginginkan keamanan dan keadilan dalam berinvestasi dan berbisnis. Hal inilah yang menjadikan bank syariah menjadi lembaga keuangan yang menarik bagi masyarakat Indonesia dalam berinvestasi dan berbisnis, baik masyarakat muslim maupun non muslim. Berdasarkan Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia, perkembangan industri keuangan syariah secara informal telah dimulai sebelum dikeluarkannya kerangka hukum formal sebagai landasan operasional perbankan syariah di Indonesia. Sebelum tahun 1992, telah didirikan beberapa badan usaha pembiayaan non-bank yang telah menerapkan konsep bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya. Hal tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-institusi keuangan yang dapat memberikan jasa keuangan yang sesuai dengan syariah. Untuk menjawab kebutuhan masyarakat bagi terwujudnya sistem perbankan yang sesuai syariah, pemerintah telah memasukkan kemungkinan tersebut dalam undang-undang yang baru. UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan secara implisit telah membuka peluang kegiatan usaha perbankan yang memiliki dasar operasional bagi hasil yang secara rinci dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil. Ketentuan perundang-undangan tersebut telah dijadikan sebagai dasar hukum beroperasinya bank syariah di Indonesia. Bertolak dari kesadaran terhadap nilai Islam serta kondisi riil perekonomian dunia, PT. Bank Syariah Bukopin (BSB) hadir melayani masyarakat dalam produk-produk jasa keuangan berbasis syariah dan untuk 3

mendorong pertumbuhan perekonomian sekaligus menjaga kemurniannya dari riba dan gharar, yang diyakini menjerumuskan pelaku dan pemilik harta pada kesengsaraan dunia dan kehidupan kekal di alam baka. Setelah memperolah ijin operasi syariah dari Bank Indonesia pada 27 Oktober 2008, pada 9 Desember 2008 BSB resmi menjalankan kegiatan operasional dengan prinsip syariah. Pasca spin off 10 Juli 2009, posisi BSB makin kokoh di pentas industri perbankan syariah nasional. Sebagai penggerak roda ekonomi bangsa, BSB fokus pada pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kantor Pusat BSB beralamat di jalan Salemba Raya No.55 Jakatra Pusat dan memiliki 7 (tujuh) Kantor Cabang (KC), 4 (empat) Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan 29 (dua puluh sembilan) Kantor Layanan Syariah (KLS) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Menyadari bahwa pertumbuhan perbankan syariah nasional yang relatif cepat, tertutama setelah dikeluarkannya UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan UU No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah serta seiring membaiknya kondisi ekonomi nasional, pelaku pada industri perbankan syariah juga semakin bertambah. Pada tahun 2009 hanya ada 6 Bank Umum Syariah (BUS) dan pada akhir 2010 berdasarkan data Bank Indonesia jumlah BUS bertambah menjadi 11 bank, dengan Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 15 unit dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebanyak 150. Membaiknya kinerja industri perbankan syariah tersebut, tidak lepas dari kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan syariah yang semakin meningkat kualitasnya. 4

Atas dasar ini maka BSB terus melakukan upaya-upaya strategis dan mengimplementasikan sejumlah program pengembangan untuk meningkatkan kompetensi agar mampu bersaing, responsif dan dapat menjawab tantangan industri perbankan syariah ke depan, sehingga dapat mewujudkan sistem perbankan syariah yang sehat, konsisten menjalankan prinsip syariah dan berkontribusi secara nyata bagi kemaslahatan seluruh masyarakat dan perekonomian secara umum. 1.2. Perumusan Masalah Perkembangan perbankan syariah di Indonesia merupakan suatu perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem perbankan alternatif yang selain menyediakan jasa perbankan yang sehat, juga memenuhi prinsip-prinsip syariah. Sejak tahun 1998 sistem perbankan syariah telah menunjukkan perkembangan yang cukup pesat, berdasarkan data BI pada tahun 2010 menujukkan pertumbuhan volume usaha mencapai 43,99% sementara pada tahun 2009 tumbuh sebesar 26,55%. Hal ini tidak terlepas dari populasi masyarakat Indonesia yang sekitar 87% beragama Islam, yang tentu saja ingin menginvestasikan dananya pada bank yang berkoridor Islami. Berdasarkan data dari Bank Indonesia dalam Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia, hal lain yang mengakibatkan perbankan syariah berkembang dengan pesat adalah selama periode krisis ekonomi, bank syariah dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan lembaga perbankan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari relatif lebih rendahnya penyaluran pembiayaan yang bermasalah (Non Performing Financing) pada bank 5

syariah dan tidak terjadi negative spread dalam kegiatan operasinya. Hal tersebut dapat dipahami mengingat tingkat pengembalian pada bank syariah tidak mengacu pada tingkat suku bunga dan pada akhirnya dapat menyediakan dana investasi dengan biaya modal yang relatif lebih rendah kepada masyarakat. Pengalaman historis tersebut telah memberikan harapan kepada masyarakat akan hadirnya sistem perbankan syariah sebagai alternatif sistem perbankan yang selain memenuhi harapan masyarakat dalam aspek syariah, juga dapat memberikan manfaat yang luas dalam kegiatan perekonomian. Dengan pesatnya pertumbuhan bank syariah dan akibat adanya revolusi informasi serta globalisasi yang menyebabkan situasi lingkungan yang penuh dinamika, maka BSB telah melakukan strategi pengembangan diberbagai bidang usaha untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang diarahkan pada peningkatan pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga dan perolehan laba, yang diarahkan untuk mampu memenangkan persaingan dan demi eksistensi didunia perbankan syariah khususnya dan dunia perbankan umumnya. Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah pada BSB adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana respon BSB terhadap faktor-faktor eksternal bisnis (peluang dan ancaman) dengan menggunakan Matriks EFE. 2. Bagaimana kondisi internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dengan menggunakan Matriks IFE. 3. Apakah strategi pengembangan bisnis BSB sesuai dengan strategi pada kuadran posisi perusahaan pada Matriks IE. 6

4. Apakah strategi pengembangan bisnis BSB telah menyeimbangkan faktorfaktor eksternal dan internal perusahaan (Matriks SWOT) sehingga kondisi perusahaan pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan. 5. Apakah strategi pengembangan bisnis yang telah dilakukan PT Bank Syariah Bukopin pada tahun 2010 memiliki keunggulan bersaing (Matriks CP). 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis bagaimana respon BSB terhadap faktor-faktor eksternal bisnis (peluang dan ancaman) dengan menggunakan Matriks EFE. 2. Untuk mengetahui bagaimana kondisi internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dengan menggunakan Matriks IFE. 3. Untuk mengetahui apakah strategi pengembangan bisnis BSB sesuai dengan strategi pada kuadran posisi perusahaan pada Matriks IE. 4. Untuk mengetahui apakah strategi pengembangan bisnis BSB telah menyeimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan (Matriks SWOT) sehingga kondisi perusahaan pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan. 5. Untuk mengetahui apakah strategi pengembangan bisnis yang telah dilakukan BSB pada tahun 2010 memiliki keunggulan bersaing (Matriks CP). 7

1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Memberikan kontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang ilmu manajemen strategi dalam hubungannya dengan strategi pengembangan bisnis. b. Meningkatkan pemahaman penulis mengenai perbankan syariah dengan lebih detail dan lebih memahami pengetahuan mengenai manajemen strategi dan aplikasinya dalam dunia bisnis perbankan syariah. c. Memberi tambahan informasi bagi peneliti lain yang ingin meneliti masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini. d. Sebagai bahan masukan bagi manajemen perusahaan tentang bagaimana menetapkan strategi pengembangan bisnis sehingga memiliki keunggulan bersaing dengan memperhatikan kondisi internal dan eksternal perusahaan. 8

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB 9