BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Melalui penglihatan seseorang dapat menerima informasi

KAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar merupakan proses perubahan seseorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian, maka ditarik kesimpulan

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

BAB IV ANALISA. ruangan. Aktifitas yang dilakukan oleh siswa didalam ruang kelas merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rahmah Afrianti,2013

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu

BAB 6 HASIL PERANCANGAN

PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI SMK PLUS BINA NUSANTARA MANDIRI KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Kesan ketika menggunakan / berjalan menuju koridor dan ruangan-ruangan yang berada di FPTK.

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Studio gambar adalah merupakan salah satu sarana ilmu pendidikan yang

DAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran...

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB III: TAHAP FINALISASI METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

Pintu dan Jendela. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB II LANDASAN TEORI. aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari

Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan penguasaan pemahaman mereka terhadap setiap materi yang diajarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas, ada masalah-masalah terkait kenyamanan yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu

DATTA SAGALA WIDYA PRASONGKO, 2016 PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP SISTEM SIRKULASI GEDUNG FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian dirinya,kecerdasan, akhlak mulia,serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia merupakan sumber daya paling penting dalam suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Daftar Isi. Halaman Judul. Halaman Pengesahan. Catatan Dosen Pembimbing. Halaman Pernyataan. Prakata. Daftar gambar. Daftar Tabel.

I. PENDAHULUAN. Tugas guru sebagai pendidik memiliki peranan penting dalam memajukan

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. halaman belakang untuk memenuhi berbagai kenyamanan bagi para. penghuninya, terutama kenyamanan thermal. Keberadaan space halaman

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. hasil kuisioner dan pengukuran pencahayaan, suhu, kelembaban, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. keorganisasian yang memfokuskan diri pada pengelolaan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1-1

DESAIN JENDELA UNTUK MENAHAN KEBISINGAN PADA RUMAH TINGGAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KULIAH LABTEK IX B JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR ITB

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan secara obyektif. Penelitian dengan cara. dan alat untuk menyelesaikan permasalahan.

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera

SOLAR ENVELOPE Lingkungan Penerangan Ernaning Setiyowati

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Syarat Bangunan Gedung

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

`BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAMPAK PENGGUNAAN DOUBLE SKIN FACADE TERHADAP PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN DI RUANG KULIAH FPTK BARU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA:

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya. manusia. Tugas MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengalaman. Pendidikan adalah pengalaman belajar yang telah

BAB V KONSEP PERANCANGAN

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Materi Ulat Sutera Bahan-Bahan Alat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia atau yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satunya adalah minat. Walgito (2010) menyatakan minat mempengaruhi proses hasil

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas suber daya manusia tersebut adalah melalui pendidikan. Proses

BAB 1 PENDAHULUAN... BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas merupakan usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat

Alexander Christian Nugroho

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor penting yang dapat menentukan tingkat kemampuan akademik mahasiswa di ranah pendidikan tinggi yaitu lingkungan kelas. Lingkungan kelas dapat berupa lingkungan fisik dan non fisik. Penciptaan lingkungan fisik dan non fisik yang baik akan memberikan pengaruh secara langsung terhadap perilaku mahasiswa dan dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif. Namun, strategi belajar apapun yang ditempuh tenaga pendidik tidak akan efektif jika tidak didukung oleh iklim dan kondisi kelas yang baik atau kondusif. Pembelajaran efektif dapat bermula dari iklim kelas yang dapat menciptakan suasana belajar yang menggairahkan. Untuk itu perlu diperhatikan pengaturan atau penataan ruang kelas dan isinya untuk mendukung proses pembelajaran. Lingkungan kelas perlu ditata dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antara mahasiswa dengan dosen dan interaksi antar mahasiswa. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh dosen dalam menata lingkungan fisik kelas yang dinyatakan oleh Loisell (Winataputra, 2003: 22) yaitu: visibility (keleluasaan pandangan), accessibility (kemudahan pencapaian), fleksibilitas (keluwesan), kenyamanan, dan keindahan. Kenyamanan yang dimaksud berkenaan dengan pencahayaan, penghawaan/suhu, akustik dan kepadatan kelas. Ruang 156 merupakan salah satu ruang belajar teori yang berada di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur - Universitas Pendidikan Indonesia. Ruangan ini merupakan ruang kelas teori yang digunakan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar oleh mahasiswa dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Luas ruang 156 adalah 60 m 2 dan memiliki bentuk ruang persegi panjang, dengan satu

2 bukaan pintu di salah satu sisi dinding serta di sisi dinding lainnya terdapat dua bukaan jendela dengan tipe jendela mati dengan ukuran jendela 120 cm x 100 cm. Dengan kondisi tersebut, ruang kelas 156 dirasakan kurang terang dan pengap. Pendapat ini diperkuat oleh penelitian kecil yang dilakukan oleh Penulis melalui wawancara terhadap beberapa mahasiswa dan dosen sebagai pengguna ruang kelas 156. Ruang kelas dirasakan kurang terang karena cahaya alami yang masuk pada saat kegiatan belajar mengajar terbatas dan tidak merata. Padahal kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dari pagi hingga siang tersebut seharusnya mendapat pencahayaan alami yang maksimal. Ruang kelas 156 juga dirasakan pengap karena udara di dalam kelas tidak dapat tersirkulasi dengan baik. Ini merupakan akibat dari kurangnya lubang angin yang ada di ruang kelas. Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi udara tidak tersirkulasi dengan baik di dalam kelas yaitu membuat lubang udara atau ventilasi pada salah satu bukaan jendela dengan cara melubangi kaca di bagian atasnya dengan ukuran sekitar 22 cm. Namun hal tersebut belum dapat mengatasi permasalahan dengan maksimal karena pada kenyataannya kelas masih dirasakan pengap. Seperti yang dijelaskan oleh Slameto (2010: 76), ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bauan yang mengganggu konsentrasi pikiran, ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata, cukup sarana yang diperlukan untuk belajar di kelas dan tidak mengganggu konsentrasi mahasiswa ketika belajar. Bermula dari permasalahan-permasalahan di atas, Penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh penataan ruang dalam kelas 156 Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang ditinjau dari aspek kenyamanan khususnya pencahayaan alami dan penghawaan alami terhadap kegiatan belajar mahasiswa. Maka Penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Tata Ruang Kelas Terhadap Efektivitas Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia.

3 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan permasalahannya sebagai berikut: 1. Ruang kelas 156 di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur memiliki jumlah bukaan jendela yang tidak memadai dengan jenis jendela mati. 2. Dengan kondisi bukaan jendela di ruang 156, ruangan terasa kurang terang. 3. Jenis bukaan jendela mati mengakibatkan udara didalam kelas tidak tersirkulasi dengan baik dan mengakibatkan kelas menjadi pengap. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dimaksudkan agar penelitian tetap pada permasalahan yang diteliti dan terarah jelas. Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Penelitian memfokuskan pada pengaruh tata ruang kelas khususnya kelas 156 terhadap efektivitas pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI. 2. Penelitian dilakukan hanya terbatas pada tata ruang kelas berdasarkan aspek kenyamanan yang ditinjau dari segi pencahayaan alami, dan penghawaan alami. 3. Penelitian memfokuskan pada aspek aktivitas mahasiswa dengan indikator komunikasi yang efektif dan partisipasi aktif mahasiswa dan juga aspek situasi belajar dengan indikator suasana belajar yang kondusif untuk aktivitas pembelajaran sebagai indikator dari efektivitas pembelajaran. D. Rumusan Masalah Merujuk pada latar belakang maka persoalan yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah:

4 1. Bagaimana gambaran penataan ruang kelas 156 berkaitan dengan aspek kenyamanan dari segi pencahayaan alami dan penghawaan alami di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur? 2. Bagaimana gambaran tingkat efektivitas pembelajaran mahasiswa diukur dari aspek aktivitas mahasiswa dan aspek situasi belajar dengan indikator komunikasi yang efektif, partisipasi aktif mahasiswa, dan suasana belajar yang kondusif di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur? 3. Seberapa besar pengaruh tata ruang kelas 156 ditinjau dari aspek kenyamanan khususnya dari segi pencahayaan alami dan penghawaan alami terhadap efektivitas pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur? E. Definisi Operasional Perlunya penjelasan sebuah judul adalah untuk penyamaan persepsi mengenai arah tulisan guna tidak terjadi salah pengertian. PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1. Tata Ruang Kelas, yaitu berupa aturan atau susunan (fisik) dalam ruang kelas yang ditinjau dari segi pencahayaan alami, dan penghawaan alami terhadap efektivitas pembelajaran di JPTA UPI. 2. Efektivitas Pembelajaran adalah suatu usaha peningkatan mutu dan kualitas mahasiswa dan dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. 3. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia adalah salah satu jurusan yang memiliki tiga program studi yaitu program studi Pendidikan Teknik Arsitektur, Teknik Arsitektur Perumahan, dan Teknik Arsitektur, yang berorientasi kepada kebutuhan tenaga pendidik baik di SMK maupun lembaga diklat dan industri

5 rancang bangun. Untuk memenuhi tujuan tersebut, jurusan ini menyediakan sarana dan prasarana seperti ruang kelas teori, ruang praktek, laboratorium komputer, dan lain-lain. F. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini di antaranya sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui gambaran mengenai tata ruang kelas 156 berdasarkan aspek kenyamanan dari segi pencahayaan alami dan penghawaan alami di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur 2. Untuk mengetahui gambaran mengenai efektivitas pembelajaran mahasiswa pada proses pembelajaran di ruang 156 di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tata ruang kelas terhadap efektivitas pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur- Universitas Pendidikan Indonesia. G. Manfaat Penelitian Penulis memaparkan beberapa menfaat dalam pelaksanaan penelitian ini yakni manfaat teoritis dan manfaat praktik, sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat mengembangkan konsep tata ruang kelas sehingga dapat mencapai efektivitas pembelajaran. Penelitian ini juga dapat dijadikan referensi bagi peneliti-peneliti sejenis ke depan baik di Jurusan, Fakultas maupun Universitas lainnya. 2. Manfaat Praktik Secara praktik penelitian ini dapat dijadikan penambahan wawasan dan pengetahuan bagi Penulis. Selain itu, juga dapat dijadikan masukan atau input demi tercapainya efektivitas pembelajaran melalui penataan ruang kelas agar tercipta suatu pembelajaran yang efektif dan kondusif serta tercapainya tujuan pembelajaran.

6 H. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang isi skripsi ini, Penulis sajikan uraian sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini dibahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika Penulisan. BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pada landasan teoritis mencakup teori tentang pengertian tata ruang kelas, prinsip tata ruang kelas, teori tentang efektivitas pembelajaran, dan indikator efektivitas pembelajaran. Pada bab ini juga disajikan kerangka pemikiran tentang pengaruh tata ruang kelas terhadap efektivitas pembelajaran dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas metode penelitian yang digunakan, instrumen penelitian yang digunakan, serta langkahlangkah dalam penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini mencakup deskripsi data, analisis hasil instrumen, analisis hasil data, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran yang diambil dari hasil penelitian ini.