PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 67/PMK.Oll/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN,

dokumen-dokumen yang mirip
BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR

BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR

3. Kambing ex

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-DAG/PER/4/2010 TENTANG

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 46/M-DAG/PER/11/2010 TENTANG

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34/M-DAG/PER/8/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 15/M-DAG/PER/3/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/M-DAG/PER/3/2010

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/M-DAG/PER/1/2010 TENTANG

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/M-DAG/PER/9/2011/M-DAG/PER/3/2010 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KELAPA SAWIT, CPO DAN PRODUK TURUNANNYA. 1. Buah dan Kernel Kelapa Sawit Bungkil Kelapa Sawit

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

HARGA PATOKAN EKSPOR (HPE) US$/MT TERMASUK DALAM POS TARIF. 1. Buah dan Kernel Kelapa Sawit

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 18/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/M-DAG/PER/10/2008 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN EKSPOR (HPE) ATAS BARANG EKSPOR TERTENTU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.196, 2009 DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Harga Patokan Ekspor. Ekspor Tertentu.

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 55/M-DAG/PER/12/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 09/M-DAG/PER/2/2009 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN EKSPOR (HPE) ATAS BARANG EKSPOR TERTENTU

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 40/M-DAG/PER/10/2008 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN EKSPOR (HPE) ATAS BARANG EKSPOR TERTENTU

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 49/M-DAG/PER/11/2008 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN EKSPOR (HPE) ATAS BARANG EKSPOR TERTENTU

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/5/2009

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75/PMK.011/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 22/M-DAG/PER/6/2008 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN EKSPOR (HPE) ATAS BARANG EKSPOR TERTENTU

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 75/PMK.011/2012 TENTANG PENETAPAN BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2011, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.011/2010 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar Dan Tarif Bea Keluar; Mengin

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2

PRODUK PERTANIAN DAN KEHUTANAN YANG DIKENAKAN BEA KELUAR. 3. Crude Palm Oil (CPO) Crude Palm Kernel Oil (CPKO)

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 932/KM.4/2017 TENTANG PENETAPAN HARGA EKSPOR UNTUK PENGHITUNGAN BEA KELUAR

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1187/KM.4/2017 TENTANG PENETAPAN HARGA EKSPOR UNTUK PENGHITUNGAN BEA KELUAR

2016, No Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri, diatur penjualan ke luar negeri dalam jumlah terten

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.02/2005 TENTANG PENETAPAN JENIS BARANG EKSPOR TERTENTU DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR

2015, No Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02/M-DAG/PER/1/2008 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN EKSPOR (HPE) ATAS BARANG EKSPOR TERTENTU

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05/M-DAG/PER/2/2008 PENETAPAN HARGA PATOKAN EKSPOR (HPE) ATAS BARANG EKSPOR TERTENTU

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 45/M-DAG/PER/10/2007 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN EKSPOR (HPE) ATAS BARANG EKSPOR TERTENTU

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 09/PMK.011/2008 TENTANG

MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN HARGA EKSPOR UNTUK PENGHITUNGAN BEA KELUAR.

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR : 28/M-DAG/PER/7/2007/M-DAG/PER/6/2006 TENTANG

TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN EKSPOR (HPE) ATAS BARANG EKSPOR TERTENTU MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 151/KM.4/2016 TENTANG : PENETAPAN HARGA EKSPOR UNTUK PENGHITUNGAN BEA KELUAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.202, 2009

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESJA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 30/PMK.05/2016 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PMK.010/2017

KELUAR BARANG EKSPOR BERUPA KULIT DAN KAYU YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 36/M-DAG/PER/8/2009 TENTANG KETENTUAN EKSPOR ROTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR lz8/pmk.oll/z013

-2- No.1996, 2015 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M-DAG/PER/5/2012 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertanian dan K

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75/PMK.Oll/2012 TENTANG PENETAPAN BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 182/PMK.03/2007

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PMK.010/2018 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 79/PMK.03/2010 TENTANG

133/PMK.011/2009 PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK DEXTROSE MONOHYDRATE

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 50/PMICOll/2010

2017, No Transfer ke Daerah dan Dana Desa, persetujuan atas pembagian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau untuk provinsi/kabupaten/kota yang d

2017, No dalam huruf a; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6

2017, No digunakan dalam pemberitahuan pabean ekspor dan pemberitahuan pabean impor yang diatur dalam ketentuan sebagaimana dimaksud dalam hu

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 71/PMK.03/2010 TENTANG

2016, No /PMK.011/2011 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor yang telah beberapa kal

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/PMK.03/2010 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK

2017, No Nation Asia Pacific Economic Cooperation Environmental Goods; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, h

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PENGENAAN BEA KELUAR TERHADAP BARANG EKSPOR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PENGENAAN BEA KELUAR TERHADAP BARANG EKSPOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERJKEUANGAN REPUBUK JNDONESJA SALIN AN TENT ANG DA A OPERASIONAL BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN TAHUN 2017

145/PMK.07/2009 ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK TAHUN ANGGARAN 2006, 2007, DAN 2008 YANG

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Dialokasikan dala

2017, No Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 247/PMK. 011/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 147/PMK.04/2009 TENTANG

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

2016, No Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit pada Kementerian Keuangan; c. bahwa usulan perubahan tarif layanan Badan La

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 05/PMK.07/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170 / PMK.07/ 2007 TENTANG

Transkripsi:

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 67/PMK.Oll/2010 TENTANG PENETAPAN BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEAKELUAR DAN TARIF BEA KELUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN, Menimbang Mengingat a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMKOll/2008 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMKOll/2009, telah diatur mengenai pengenaan Bea i<eluar terhadap barang ekspor dan tarif Bea Keluar; b. bahwa berdasarkan slirat Menteri Perindustrian Nomor 05/M IND/l/2010 tanggal 4 Januari 2010 serta dalam rangka menjamin ketersediaan bahan baku serta peningkatan iillai tambah dan daya saing industri pengolahan kakao dalam negeri, perlu mengatur mengenai pengenaan Bea Keluar terhadap barang ekspor berupa biji kakao; c. bahwa berdasarkan usulan Menteri Perindustrian sebagaimana tersebut pada huruf b, perlu menetapkan kembali rnateri yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMKOll/2008 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar sebagaimana telah. diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.Oll/2009, dengan menambah ketentuan mengenai pengenaan bea keluar atas ekspor biji kakao; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dirnaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (3) dan Pasal 3 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 55.Tahun 2008 tentang Pengenaan Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar; 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah derigan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia N omor 4661);

MENTERI KEUANGAN REPUBUK INDONEl>IA..-. ~"~'~'i':~'" "-_.., 2. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2008 tentang Pengenaan Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahtin 2008 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4886); 3. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009; Menetapkan MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEAKELUAR. Pasal1 Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksud dengan: 1. Undang-Undang Kepabeanan adalah Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagairnana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006. 2, Bea Keluar adalah pungutan negara berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan yang dikenakan terhadap barang ekspor. 3. Pemberitahuan Pabean Ekspor adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka melaksanakan kewajiban pabean di bidang ekspor, dalambentuk dan syarat yang ditetapkan dalam Undang Undang Kepabeanan. 4. Harga Patokan Ekspor yang selanjutnya disingkat HPE adalah harga patokan yang ditetapkan secara periodik oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang perdagangan setelah berkoordinasi dengan menteri/kepala lembaga pemerintah non kementerian/kepala badan teknis terkait. 5. Harga Ekspor adalah harga yang digunakan untuk penghitungan Bea Keluar. 6. Harga Referensi adalah harga rata-rata internasional komoditi tertentu untuk penetapan tarif Bea Keluar. Pasal2 Terhadap barang ekspor dapat dikenakan Bea Keluar. Pasal3 (1) Barang ekspor yang dikenakan Bea Keluar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah rotan, kulit, kayu, kelapa sawit, Crude Palm Oil (CPO), dan produk turun<j.nnya, serta biji kakao.

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11l..1 '.'Lo... l" I'..L,,,,, ~r_""',,' -3- (2) Besaran tarif Bea Keluar atas barang ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Meriteri Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan ini dengan perincian sebagai berikut: a. Untuk rotan, kulit, dan kayu adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I.. b. Untuk kelapa sawit, CPO, dan produk turunannya, adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II. c. Untuk biji kakao, adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Ill. Pasal4 (1) Terhadap penetapan tarif Bea Keluar atas barang. ekspor berupa Kelapa Sawit, CPO, dan produk turunannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf b, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Untuk Harga Referensi sampai dengan USD 700 (tujuh ratus dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetap~an dalam Kolom 1 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. b. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 700 (tujuh ratus dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 750 (tujuh ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 2 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. c. Untuk Harga Referensi lebih dati USD 750 (tujuh ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 800 (delapan ratus dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 3 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. d. Untuk Harga Re erensi lebih dari USD 800 (delapan ratus dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 850 (delapan ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tari Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 4 pada Lampiran 11 Peraturan Menteri Keuangan ini. e. Untuk Barga Re erensi lebih dari USD 850 (delapan ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 900 (sembilan ratus dollar Amerika Serikat) per ton, tari Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 5 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini.

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1 Il..l,, _.,. -4- f. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 900 (sembilan ratus dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 950 (sembilan ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 6 padalampiran II PeraturanMenteri Keuangan ini. g. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 950 (sembilan ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 1,000 (seribu dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 7 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. h. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,000 (seribu dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 1,050 (seribu lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 8 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. 1. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,050 (seribu lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 1,100 (seribu seratus dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 9 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangim ini." ). Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,100 (seribu seratus dollar Amerika Serikat) per ton sampai" dengan USD 1,150 (seribu seratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 10 padalampiran II PeraturanMenteriKeuangan ini. k. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,150 (seribu seratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD"1,200 (seribu dua ratus dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 11 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. 1. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,200 (seribu dua ratus dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 1,250 (seribu dua ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 12 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan inl m. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,250 (seribu dua ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 13 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. (2) Terhadap penetapan tarif Bea Keluar atas barang eksporberupa Biji " Kakao sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf c, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Untuk Harga Referensi sampai dengan USD 2,000 (dua ribu dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 1 pada Lam,Piran III Peraturan Menteri Keuangan ini.

MENrERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA 111::1- UOL.11\ li'llji",/i\li;:;\)if\ - 5 -. b. Untuk Harga Referensi lebih dari USp 2,000 (dua ribu dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 2,750 (dua ribu tujuh ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 2 pada Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini. c. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 2,750 (dua ribu tujuh ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 3,500 (tiga ribu lima ratus dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan da:lam Kolom 3 pada Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini. d. Untuk Harga Referensi lebihdari USD 3,500 (tiga ribu lima ratus dollar' Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 4 pada Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini. (3) Harga referensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang perdagangan dengan berpedoman pada : a. Untuk Kelapa Sawit, CPO, dan produk turunannya adalah harga rata-rata internasional yang berpedoman pada harga ratarata CPO elf Rotterdam. b. Untuk Biji Kakao adalah harga rata-rata internasional yang berpedoman pada harga rata-rata elf New York Board of Trade (NYBOl), NewYork. Pasal5 (1) PerhitunganBea Keluar adalahsebagai berikut: a. Dalam hal Tarif Bea Keluar ditetapkan berdasarkan persentase dari Harga Ekspor (adl,alorum), Bea Keluar dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: Tarif Bea Keluar x Jumlah Satuan Barang x Harga Ekspor per Satuan Barang x Nilai Tukar Mata Uang. b. Dalam hal Tarif Bea Keluar ditetapkan secara spesi ik, Bea Keluar'dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: Tarif Bea Keluar Per Satuan Barang Dalam Satuan Mata Uang Tertentu x Jumlah Satuan Barang x Nilai Tukar Mata Uang. (2) Harga Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1). huru a, ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukal atas nama Menteri Keuangan sesuai HPE.

MENTERI KEUANGAN.REPUBLIK INDONESIA -b- Pasal6 Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Peraturan Menter{ Keuangan Nomor. 223/PMK.Oll/2008 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.Oll/2009, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal7 Peraturan Menteri KeuangaIi. ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2010. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta l?ada tanggal 22 Maret 2010 MENTER! KEUANGAN, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 22 Maret. 2010 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, ttd. ". PATRIAUS AKBAR BERITA NEGARA REPUBT.TK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 143 Salinan sesuai dengan as~li;;. n... Kepaia Biro Umum ~~~ PZ1.if..q.,. u.b,.~,,~... Ke a Ba~an T. 0' artemen ~~.\ '6\~O UMuM 1

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 67 JMC 01112.010 TENTANG PENETAf'AN llarang EKSPOR YANG DlKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR. MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -7 - BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR NO. URAIAN TERMASUK DALAM POSTARIF TARIF BEA KELUAR 1. ROTAN A. Rotan Washed and Sulphurized (W/S) dart jenis rotan ex. 1401.20.00.00 20% Taman/Sega (Calamus caesius) dan Irit (Calamus trachycoleus) dengan diameter 4 mm sampai dengan 16 mm B. Rotan Setengah Jadi dari segala jenis rotan dalam bentuk ex. 1401.20.00.00 15% poles.halus yaitu rotan yang telah dipoles sepanjang batang tanpa kulit ari. C. Rotan Setengah Jadi dari segala jenis rotan dalam bentuk ex. 1401.20.00.00 15% hati rotan yaitu hasil proses pembelahan rotan, berbentuk bulat atau persegi, tanpa kulit sepanjang batang. D. Rotan Setengah Jadi dari segala jenis rotan dalam bentuk ex. 1401.20.00.00 15% kulit rotan yaitu lembaran kulit rotan yang diperoleh dari penguiitan rotan bulat. IL KULIT,. A. Jangat dan Kulit Mentah/ Pickled,dari hewan: 1. Sapi dan Kerbau ex. 4101.20.00.00 25% ex. 4101.50.00.00 ex. 4101.90.00.00 2. Biri-biri 4102.10.00.00 25% 4102.21.00.00 4102.29.00.00 3. Kambing ex. 4103.90.00.00 25%

MENTERIKEUANGAN REP.UBLIK INDONESIA -8- B. Kulil disamak (Wet Blue) dari hewan: 1. Sapi dan Kerbau ex. 4104.11.00.10 15% ex. 4104.19.00.00 2. Biri-biri ex. 4105.10.00.00 15% 3. Kambing ex. 4106.21.00.00 15% III. KAYU A. Veneer - Lembaran tipis kayu yang diperoleh dengan cara ex. 4408.10.10.00 15% mengupas atau menyayat kayu bundar atau kayu 4408.10.30,00 gergajian dengan kelebalan tidak lebih dari 6 m111. ex. 4408.10.90.00 ex. 4408.31.00.00 ex. 4408.39.90.00 ex. 4408.90.00.00 - Wooden Silfet for Packaging Box yailu lieneer kering kayu ex. 4408.90.00.00 2% sengon yang lelah dihaluskan pada kedua sisi lebar dengan ukuran tebal tidak lebih dari 5 mol, lebar tidak le\:>ih dari 300 mm, dan panjang tidak lebih dari 1.250 mid, yang digunakan untuk pembuatan kemasan. - Dikccualikan dari pengenaan Bea Keluar adalah Sial Kayu! Pendl Slat, yailu lembaran tipis kayu yang diperoleh dengan mengolah kayu gergajian menjadi sial yang dipergunakan sebagai bahan baku pensil dengan ukuran leballidak lebih dari 6 IllIIl- lebar Iidak le11ih 70 mm, dan panjang Iidak lebih dari 300 mm. B. Serpih Kayu - Kayu dala111 benluk keping atau peeahan (wood in chips ex. 4401.21.00.00 5% or partide) dan (chipwood) ex. 4401.22.00.00 ex. 4401.30.00.00 ex. 4404.10.00.00 ex. 4404.20.00.00

MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA -9- C. Kayu Olahan - Kayu gergajian yang telah dikeringkan dan diratakan keempat sisinya sehingga permukaannya menjadi rata dan haius dengsn luas penampang 1000 mm2 sld 4000 111m2 ex. 4407.10.0010 sid ex. 4407.99.00.90 5% - Khusus unluk kayu gergajian dari jenis kayu merbau yang t~lah dikeringkan dan diratl;\kan keempat sisinya sehingga permukaannya menjadi rata dan halus dengan Iua. penampang lebih dari 4000 mm2 sid oonun2 סס 1 ex. 4407.29.91.10 ex. 4407.29.91.20 ex. 4407.29.92.00 10% - Dlkecualikan dari pengenaan Bea Keluar adalah kayu olahan yang diperoleh dengan menyambung kayu gergajian dengan ketentuan ukuran setjap keping yang disanlbungkan luas penampangnya tidak lebih dari 4000 mm2 dan panjang tidak lebih dari 1500 mm. Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Drown. u.b. abagiantjl :,:~ ----~-~ MENTER! KEUANGAN, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI

LAMPlRANII PERATURAN MENTERl KEUANGAN NOMOR 67 /PMK. 011 / 2010 TENTANG PENETAPAN BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR. MENTERI KEUANGAN REPUBUK INDONESIA 1,'-.' _...'_".. :,..._',.' -:.-. -10 - BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR TARIF BEA KELDAR (%) TERMASUK NO. URAlAN DALAMPOS TARlF Kolom KoioID Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom KoioID KoioID Kolom KoioID 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1. Buah dan KernelKelapa Sawit 1207.99.20.00 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 1511.10.00.00 2. Crude Palm Oil (CPO) ex. 1516.20.12.00 0 1.5 3 4.5 6 7.5 10 12.5 15 17.5 20. ex. 1516.20.91.00 22.5 25 ex. 1511.90.10.00 3- Crude Olein ex. 1516.20.12.00 0 1.5 3 4.5 6 7.5 10 12.5 15 17.5 20 225 25 ex. 1516.20.91.00 1511.90.90.20 4- RllD Palm Olein ex. 1516.20.13.00 0 1.5 3 4.5 6 7.5 10 12.5 15 17.5 20 22.5 25 ex. 1516.20.91.00 ex. 1513.29.29.00 ex. 1513.29.99.00 5. RllD Palm Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 0 1.5 3 4.5 6 7.5 10 12.5 15 17.5 20 225 25 ex. 1516.20.40.00 e,\. 1516.20.99.00 ex. 1511.90.10.00 ex. 1516.20.12.00 6. Crude Stearin 1516.20.50.00 0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23 I ex. 1516.20.80.00 ex. 1516.20.91.00 7. \ Crude Palm Kernel Oil 1513.21.00.00, ex. 1516.20.15.00 0, ex. 1516.20.99.00 I 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23 I.

MENTERI KEUANGAN REPUBUK INDONESIA -11- BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR TERMASUK TARIF BEA KELDAR (%) NO. URAIAN DALAMPOS TARIF Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom. 1 2 3 4 5' 6 7 8 9 10 11 12 13 1513.29.19.00 8. Crude Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 ex..1516.20.99.00 21 23 9. - Crude Kernel Stearin 1513.29.11.00 ex. 1516.20.15.00 0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23 1516.20.60.00 ex. 1513.29.29.00 10. RBD PalmKernel Oil ex. 1513.29.99.00 0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23 ex. 1516.20.15.00 1516.20.99.00 1511.90.90.10 11. RBDPalmOil 1516.20.13.00 0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23 ex. 1516.20.91.00 1511.90.90.30 12. RBD PalmStearin ex. 1516.20.13.00 0 0 0 1.5 3 4.5 6 7.5 11 13.5 16 18.5 21. 1516.20.70.00.. ex. 1516.20.91.00 1513.29.21.00 1513.29.91.00 13. RBD Palm Kernel ex. 1516.20.15.00 0 0 0 1.5 3 4.5 6 7.5 11 13.5 16 18.5 21 I 5tearin 1516.20.30.00 ex. 1516.20.40.00 ex. 1516.20.99.00 I

MENTERI KEUANGAN REPUBUK INDONESIA -12- BARANG EKSPORYANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR -. TARIF BEA KELUAR (%) TERMASUK NO. URAIAN DALAMPOS TARIF Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14. Biodiesel dart minyak 3824.90.90.00 a 0 0 0 0 2 2 2 2 5 5 7.5 10 sawit(fottyacid Methyl Esters) - RBD Palm Olein daiam kemasan 1511.90.90.20 15. betttierek ex. 1516.20.13.00 0 0 0 0 a 2.5 5 7.5 10 12.5 15 17.5 20 $25 kg ex. 1516.20.91.00 I Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Umum. u.b. Bagian T. MENTERI KEUANGAN, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI KEUANGAN ~1)lW..niihnin NOMOR TENTANG PENETAPAN BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DANTARIF BEA KELUAR. -13 - BARANG EKSPOR YANG DIKENAi<AN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR TARIF BEA KELUAR (%) TERMASUK NO. URAIAN DALAMPOS Kolom Kolom Kolom Kolom. TARIF 1 2 3 4 1. Kakao 1801.00.00.00 0 5 10 15 Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Umum u.b..-..--. aba~ant..~~ijm~~~) MENTERI KEUANGAN, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI.