Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016)

dokumen-dokumen yang mirip
Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR X-A TENTANG PENDAFTARAN SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DI KSEI. Pengelolaan Investasi Terpadu.

PERATURAN KSEI NOMOR VI-B TENTANG BIAYA LAYANAN JASA SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DI KSEI

ANGGOTA KLIRING YANG MENDAPATKAN JASA LAYANAN KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI

PERATURAN KSEI NO. X-B Tentang Tata Cara Penggunaan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu di KSEI

Kepada Yth. Jakarta, 30 Desember 2015 Direksi/Pimpinan Pemegang Rekening KSEI Di Tempat SURAT EDARAN NO. SE-0005/DIR-EKS/KSEI/1215

Mekanisme Pendaftaran Efek Bersifat Utang di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

2. Saham Bursa adalah saham PT Bursa Efek Indonesia.

Kepada Yth. Jakarta, 14 Maret 2017 Direksi/Pimpinan: 1. Penerbit Efek; dan 2. Pemegang Rekening KSEI. Di Tempat

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

PERATURAN KSEI NOMOR IV-D TENTANG CORPORATE ACTION UNTUK EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2017 TENTANG SUBREKENING EFEK PADA LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

Yth. Direksi/ Pimpinan Perusahaan Efek Jakarta, 31 Oktober 2016 Selaku Gateway Pengampunan Pajak Di Tempat

Kepada Yth. Jakarta, 23 Januari 2014 Direksi/Pimpinan Pemegang Rekening KSEI Di Tempat

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 71 /POJK.04/2017 TENTANG PEMELIHARAAN DOKUMEN OLEH LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

Peraturan KSEI No. I-D Tentang Rekening Dana (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0020/I/DIR/KSEI/0615 tanggal 3 Juni 2015)

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 44 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANG

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL

BAB 1 KETENTUAN UMUM

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 72 /POJK.04/2017 TENTANG POKOK KETENTUAN PERJANJIAN PINJAMAN SUBORDINASI PERUSAHAAN EFEK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /POJK.04/2017 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENYIMPANAN KEKAYAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 69 /POJK.04/2017 TENTANG PEMELIHARAAN DOKUMEN OLEH BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

2017, No tentang Transaksi Efek yang Tidak Dilarang bagi Orang Dalam; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lemb

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2017 TENTANG LAPORAN BANK UMUM SEBAGAI KUSTODIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2. Batasan Transaksi (Trading Limit) adalah nilai maksimum Transaksi Bursa bagi setiap Anggota Kliring yang ditetapkan oleh KPEI.

LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-009/DIR/KPEI/1107 Tanggal :

DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

JASA KUSTODIAN SENTRAL

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 78 /POJK.04/2017 TENTANG TRANSAKSI EFEK YANG TIDAK DILARANG BAGI ORANG DALAM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

6. Kewajiban Jaringan Kredit adalah nilai tagihan yang wajib dipenuhi oleh anggota Jaringan Kredit.

NOMOR 1/SEOJK.04/2015 TENTANG PROSEDUR PENYELESAIAN KESALAHAN PENGHITUNGAN NILAI AKTIVA BERSIH REKSA DANA

I. KETENTUAN UMUM. 1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 2) Kustodian...

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK TIDAK DIJAMIN DAN TRANSAKSI DIPISAHKAN ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 47 /POJK.04/2016 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN PERATURAN OLEH LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.04/2016 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN PERATURAN OLEH BURSA EFEK

2016, No Harta Wajib Pajak ke dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Penempatan pada Instrumen Investasi di Pasar Keuangan dala

LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-007/DIR/KPEI/0505 Tanggal :

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI. BAB I KETENTUAN

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBATASAN ATAS SAHAM YANG DITERBITKAN SEBELUM PENAWARAN UMUM

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK

BAB 2 PENDAFTARAN EFEK DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR IX TENTANG KOMITE KERJA KSEI DAN KOMITE ANGGARAN KSEI

PERATURAN NOMOR III-G: TENTANG SUSPENSI DAN PENCABUTAN PERSETUJUAN KEANGGOTAAN BURSA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9/POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TRANSAKSI REPURCHASE AGREEMENT BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN

No fungsi pengawasan Transaksi Efek bersifat utang dan Sukuk, para Pihak tersebut diwajibkan untuk menyampaikan laporan atas Transaksi Efek ya

Rencana Perubahan KIK dan Prospektus Reksa Dana Aberdeen Dana Pendapatan Riil Oktober 2016

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-26/PM/1999 TENTANG

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /POJK.04/2017 TENTANG PEMELIHARAAN DOKUMEN OLEH WALI AMANAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 3 PENYIMPANAN UNTUK EFEK BERSIFAT EKUITAS

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.04/2017 TENTANG PENAWARAN UMUM OLEH PEMEGANG SAHAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PORTOFOLIO EFEK UNTUK KEPENTINGAN NASABAH SECARA INDIVIDUAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 47 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PENGUMUMAN HARIAN NILAI AKTIVA BERSIH REKSA DANA TERBUKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.04/2016 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN PERATURAN OLEH LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. : Kep-00010/BEI/ : PERATURAN NOMOR III-I TENTANG KEANGGOTAAN MARJIN DAN SHORT SELLING

Transkripsi:

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016) PERATURAN KSEI NOMOR I-B TENTANG REKENING EFEK UTAMA 1. DEFINISI 1.1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1.1.1. Rekening Efek Utama adalah Rekening Efek atas nama Partisipan atau Pihak lain yang disetujui OJK. 1.1.2. Rekening Efek Utama Depositori yang selanjutnya disebut "Rekening Efek Utama 001" adalah Rekening Efek Utama yang digunakan oleh Partisipan atau Pihak lain yang disetujui OJK untuk menyimpan Efek dan mencatatkan Efek dan/atau dana miliknya sendiri atau digunakan untuk menjalankan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1.1.3. Rekening Efek Utama Serah Terima yang selanjutnya disebut Rekening Efek Utama 002 adalah Rekening Efek Utama milik Partisipan yang merupakan Anggota Kliring atau Agen Penyelesaian untuk menyerahkan dan/atau menerima Efek dan/atau dana kepada atau dari KPEI terkait penyelesaian Transaksi Bursa. 1.1.4. Rekening Efek Utama Penerima Pinjaman Untuk Pinjam Meminjam Efek yang selanjutnya disebut Rekening Efek Utama 003, adalah Rekening Efek Utama yang digunakan oleh Anggota Kliring atau Bank Kustodian yang mendapatkan persetujuan dari KPEI, untuk pengembalian Efek dan penerimaan dana terkait transaksi pinjam meminjam Efek di KPEI. 1.1.5. Rekening Efek Utama Jaminan yang selanjutnya disebut Rekening Efek Utama 004 adalah Rekening Efek Utama yang digunakan oleh Anggota Kliring untuk menempatkan Agunan berbentuk Efek dan/atau dana yang dapat digunakan oleh KPEI untuk menyelesaikan Transaksi Bursa dan/atau untuk menyelesaikan kewajiban Anggota Kliring tersebut kepada KPEI. 1.1.6. Rekening Efek Utama Pemberi Pinjaman Untuk Pinjam Meminjam Efek yang selanjutnya disebut Rekening Efek Utama 005 adalah Rekening Efek Utama yang digunakan oleh Anggota Kliring atau Bank Kustodian yang mendapatkan persetujuan dari KPEI untuk menempatkan Efek yang akan dipinjamkan dan/atau menerima pengembalian Efek yang dipinjam terkait transaksi pinjam meminjam Efek di KPEI. 1.1.7. Rekening Efek Utama Syariah yang selanjutnya disebut Rekening Efek Utama 009 adalah Rekening Efek Utama yang digunakan oleh Partisipan atau Pihak lain yang disetujui OJK untuk menyimpan dan mencatatkan Efek syariah yang daftarnya diterbitkan oleh pihak yang berwenang dan/atau dana miliknya sendiri atau digunakan untuk menjalankan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1.1.8. Rekening Efek Utama Jaminan Pinjam Meminjam Efek Bilateral yang selanjutnya disebut Rekening Efek Utama 012 adalah Rekening Efek Utama untuk pengelolaan agunan yang digunakan oleh Partisipan atau Pihak lain yang disetujui KPEI, yang menggunakan fasilitas pinjam meminjam Efek bilateral berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1/5

1.1.9. Rekening Efek Utama KPEI adalah Rekening Efek Utama yang digunakan oleh KPEI sehubungan dengan tugasnya sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan. 1.1.10. Pemegang Rekening adalah Pihak yang namanya tercatat sebagai pemegang Rekening Efek Utama. 1.1.11. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang selanjutnya disebut "KSEI" adalah perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari OJK untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. 1.1.12. Peraturan KSEI adalah peraturan yang diterbitkan oleh KSEI dan mulai berlaku setelah memperoleh persetujuan dari OJK, termasuk peraturan pelaksanaannya yang diterbitkan oleh KSEI dari waktu ke waktu. 1.1.13. Anggota Kliring adalah Anggota Bursa Efek atau pihak lain, yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan layanan jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa berdasarkan peraturan Lembaga Kliring dan Penjaminan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 6 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 1.1.14. Bank Kustodian adalah bank umum yang memperoleh persetujuan OJK untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Pasar Modal. 1.1.15. PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia yang selanjutnya disebut "KPEI" adalah perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari OJK untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan. 1.1.16. Agen Penyelesaian adalah Bank Kustodian yang telah terhubung dengan sistem KPEI dan telah membuka Rekening Efek Utama 002 di KSEI untuk menyerahkan dan/atau menerima dana dan/atau Efek Bersifat Ekuitas berkenaan dengan Transaksi Bursa yang dilakukan oleh Anggota Kliring. 1.1.17. Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual beli Efek, pinjam meminjam Efek, atau kontrak lain mengenai Efek atau harga Efek sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 9 Peraturan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 1.1.18. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal. 1.1.19. Partisipan adalah Perusahaan atau Bank Kustodian yang telah membuka Rekening Efek Utama di KSEI. 1.1.20. Sub Rekening Efek Jaminan yang selanjutnya disebut "Sub Rekening Efek 004" adalah Sub Rekening Efek yang digunakan nasabah Anggota Kliring untuk menempatkan agunan berbentuk Efek dan/atau dana yang dapat digunakan oleh KPEI untuk menyelesaikan Transaksi Bursa dan/atau menyelesaikan kewajiban nasabah Anggota Kliring tersebut kepada KPEI. 1.1.21. Sub Rekening Efek Pemberi Pinjaman Untuk Pinjam Meminjam Efek yang selanjutnya disebut "Sub Rekening Efek 005" adalah Sub Rekening Efek yang digunakan oleh nasabah Anggota Kliring, Bank Kustodian atau Pihak lain 2/5

yang telah mendapatkan persetujuan dari KPEI, untuk menempatkan Efek yang akan dipinjamkan dan/atau menerima pengembalian Efek yang dipinjam terkait transaksi pinjam meminjam Efek di KPEI. 1.1.22. Hari Kerja adalah hari diselenggarakannya jasa Kustodian sentral dan penyelesaian Transaksi Efek oleh KSEI, yaitu Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh KSEI. 2. JENIS REKENING EFEK UTAMA 2.1. Rekening Efek Utama terdiri dari sebagai berikut: 2.1.1. Rekening Efek Utama 001. 2.1.2. Rekening Efek Utama 002. 2.1.3. Rekening Efek Utama 003. 2.1.4. Rekening Efek Utama 004. 2.1.5. Rekening Efek Utama 005. 2.1.6. Rekening Efek Utama 009. 2.1.7. Rekening Efek Utama 012. 2.1.8. Rekening Efek Utama KPEI. 2.2. Pemegang Rekening wajib menggunakan Rekening Efek Utama sebagaimana dimaksud dalam butir 2.1 di atas sesuai jenis dan fungsinya. 3. PEMBUKAAN REKENING EFEK UTAMA 3.1. Ketentuan Umum Pembukaan Rekening Efek Utama 3.1.1. Rekening Efek Utama dibuka oleh KSEI atas nama Pemegang Rekening. 3.1.2. Persyaratan pembukaan Rekening Efek Utama mengikuti persyaratan pendaftaran Pemegang Rekening sebagaimana diatur dalam Peraturan KSEI. 3.1.3. Seluruh Pemegang Rekening dibukakan 1 (satu) Rekening Efek Utama 001. 3.2. Pembukaan Rekening Efek Utama Untuk Anggota Kliring Pemegang Rekening yang merupakan Anggota Kliring, selain dibukakan 1 (satu) Rekening Efek Utama 001, juga akan dibukakan Rekening Efek Utama yang terdiri dari: 3.2.1. Rekening Efek Utama 002; 3.2.2. Rekening Efek Utama 003; 3.2.3. Rekening Efek Utama 004; dan 3.2.4. Rekening Efek Utama 005. 3/5

3.3. Pembukaan Rekening Efek Utama Bank Kustodian Sebagai Agen Penyelesaian 3.3.1. Bank Kustodian yang bertindak selaku Agen Penyelesaian, wajib membuka Rekening Efek Utama 002 untuk keperluan menyerahkan dan/atau menerima dana dan/atau Efek berkenaan dengan Transaksi Bursa yang dilakukan oleh Anggota Kliring. 3.3.2. Pembukaan Rekening Efek Utama sebagaimana dimaksud dalam butir 3.3.1 dilaksanakan oleh Bank Kustodian setelah menandatangani perjanjian Agen Penyelesaian dengan KPEI dan dengan mengajukan permohonan secara tertulis kepada KSEI. 3.4. Pembukaan Rekening Efek Utama Untuk Kepentingan Pinjam Meminjam Efek di KPEI 3.4.1. Bank Kustodian yang akan bertindak sebagai pemberi pinjaman (lender) dalam transaksi pinjam meminjam Efek di KPEI, wajib membuka Rekening Efek Utama 005. 3.4.2. Pembukaan Rekening Efek Utama sebagaimana dimaksud dalam butir 3.4.1 dilaksanakan oleh Bank Kustodian setelah menandatangani perjanjian pinjam meminjam Efek dengan KPEI dan dengan mengajukan permohonan tertulis kepada KSEI. 3.4.3. Partisipan yang melakukan transaksi pinjam meminjam Efek bilateral di KPEI wajib membuka Rekening Efek Utama 012. 3.4.4. Pembukaan Rekening Efek Utama sebagaimana dimaksud dalam butir 3.4.3 dilaksanakan oleh Partisipan setelah menandatangani perjanjian pinjam meminjam Efek bilateral dengan KPEI dan dengan mengajukan permohonan tertulis kepada KSEI. 3.5. Pembukaan Rekening Efek Utama Untuk KPEI 3.5.1. KPEI dapat membuka Rekening Efek Utama KPEI untuk keperluan penyelenggaraan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa, pinjam meminjam Efek atau keperluan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal. 3.5.2. KPEI dapat memberikan instruksi kepada KSEI untuk: 3.5.2.1. menyampaikan informasi saldo Efek dan/atau dana dalam Rekening Efek Utama 002, Rekening Efek Utama 003, Rekening Efek Utama 004, Rekening Efek Utama 005, Rekening Efek Utama 012, Sub Rekening Efek 004 dan Sub Rekening Efek 005 yang dikelola oleh Pemegang Rekening; 3.5.2.2. memindahbukukan sejumlah Efek dan/atau dana dalam Rekening Efek Utama 002, Rekening Efek Utama 003, Rekening Efek Utama 004, Rekening Efek Utama 005, Rekening Efek Utama 012, Sub Rekening Efek 004 atau Sub Rekening Efek 005 yang dikelola oleh Pemegang Rekening; dan/atau 3.5.2.3. membekukan sejumlah Efek dan/atau dana dalam Rekening Efek Utama 002, Rekening Efek Utama 003, Rekening Efek Utama 004, Rekening Efek Utama 005, Rekening Efek Utama 012, Sub Rekening Efek 004 atau Sub Rekening Efek 005 yang dikelola oleh Anggota Kliring. 3.5.3. Ketentuan sebagaimana diatur dalam butir 3.5.2 di atas dapat dilaksanakan sepanjang KPEI telah menerima kuasa dan wewenang dari Anggota Kliring 4/5

atau Bank Kustodian yang bersangkutan dan tembusan surat kuasa tersebut telah disampaikan kepada KSEI. 4. PENUTUPAN REKENING EFEK UTAMA Penutupan Rekening Efek Utama mengikuti mekanisme pencabutan status Pemegang Rekening sebagaimana diatur dalam Peraturan KSEI. 5. LAPORAN TENTANG REKENING EFEK UTAMA 5.1. KSEI menyediakan laporan terkait Rekening Efek Utama pada setiap akhir Hari Kerja kepada Pemegang Rekening melalui C-BEST atau mekanisme lain yang ditentukan oleh KSEI. 5.2. Laporan sebagaimana dimaksud butir 5.1 di atas menunjukkan saldo Efek dan/atau dana, serta mutasi Efek dan/atau dana dalam Rekening Efek Utama pada Hari Kerja yang bersangkutan. 5.3. Pemegang Rekening wajib memeriksa kebenaran laporan terkait Rekening Efek Utama. 5.4. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian pencatatan Efek dan/atau dana antara laporan dimaksud dengan catatan Pemegang Rekening, maka Pemegang Rekening wajib menyampaikan konfirmasi ke KSEI paling lambat pukul 17:00 WIB pada Hari Kerja berikutnya sejak laporan KSEI tersebut tersedia. 5.5. Apabila penyampaian konfirmasi atas ketidaksesuaian laporan KSEI dimaksud disampaikan lebih dari pukul 17:00 WIB pada Hari Kerja berikutnya sejak laporan KSEI tersebut tersedia, maka KSEI tidak bertanggungjawab atas kerugian yang timbul atas kesalahan pencatatan dalam laporan KSEI tersebut. 5.6. Kecuali dapat dibuktikan lain, laporan yang disediakan KSEI sebagaimana dimaksud dalam butir 5.2 di atas, merupakan bukti kepemilikan sah bagi Pemegang Rekening atas Efek dan/atau dana yang disimpan dalam Rekening Efek Utama, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 25 Agustus 2016 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Friderica Widyasari Dewi Syafruddin Supranoto Prajogo Direktur Utama Direktur Direktur 5/5