Gambar 29. Cynopterus brachyotis sunda Lineage

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. adanya berbagai nama. Di Indonesia bagian timur kelelawar disebut dengan

I. PENDAHULUAN. berbagai tipe vegetasi dan ekosistem hutan hujan tropis yang tersebar di

I. PENDAHULUAN. secara lokal yang menyebabkan terbentuknya ruangan-ruangan dan lorong-lorong

Megaerops Peters, Megaerops ecaudatus (Temminck, 1837) Pteropodidae

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang

I. PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan

PENGENALAN KUCING CONGKOK (Prionailurus bengalensis) BERDASARKAN JEBAKAN KAMERA di TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS (TNWK)

I. PENDAHULUAN. yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 3 No. 3, September 2015 ( )

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Catecholamine mesolimbic pathway (CMP) merupakan jalur dopamin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. sumber: ( Keterangan: Lokasi 1: Sungai di Hutan Masyarakat

I. PENDAHULUAN. Primata merupakan salah satu satwa yang memiliki peranan penting di alam

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. dilakukan pada bulan Desember Maret Penelitian dilaksanakan di

IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN PAKAN DALAM UPAYA KONSERVASI KELELAWAR PEMAKAN BUAH DAN NEKTAR DI DAERAH PERKOTAAN:

KEANEKARAGAMAN JENIS KELELAWAR (CHIROPTERA) DALAM KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di Indonesia dan 24 spesies diantaranya endemik di Indonesia (Unggar,

MENGENAL BEBERAPA PRIMATA DI PROPINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM. Edy Hendras Wahyono

II. TINJAUAN PUSTAKA. Siamang yang ditemukan di Sumatera, Indonesia adalah H. syndactylus, di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kelelawar termasuk ke dalam Ordo Chiroptera, merupakan salah satu

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Morfologi Kupu-kupu

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kingston (2006) terdapat lebih dari 31 jenis tumbuhan di Malaysia yang

Kekayaan Jenis Kelelawar (Chiroptera) di Kawasan Gua Lawa Karst Dander Kabupaten Bojonegoro

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kelelawar adalah mamalia dari ordo Chiroptera dengan dua sub ordo yang

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beruang madu (H. malayanus) merupakan jenis beruang terkecil yang tersebar di

DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

I. PENDAHULUAN. Salah satu primata arboreal pemakan daun yang di temukan di Sumatera adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Mei 2011 di Stasiun Penelitian

JENIS_JENIS TIKUS HAMA

IDENTIFIKASI JENIS KANTONG SEMAR (NEPENTHES SPP) DALAM KAWASAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG ASUANSANG KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS

I. PENDAHULUAN. Meksiko, merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BRIEF Volume 11 No. 05 Tahun 2017

Burung Kakaktua. Kakatua

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai daya tarik wisata, seperti contoh wisata di Taman Nasional Way

BAB I PENDAHULUAN. utama terus mengalami pergeseran dan lebih membuka diri bagi aktor non-state

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Menurut Napier dan Napier (1985) monyet ekor panjang dapat. Superfamili : Cercopithecoidea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ilmiah siamang berdasarkan bentuk morfologinya yaitu: (Napier and

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tiger (Panthera tigris) Harimau Cina Selatan (Panthera tigris amoyensis) Harimau Indochina (Panthera tigris corbetti)

BAB I PENDAHULUAN. kondisi lingkungan tumbuh. Selain itu anggrek Dendrobium memiliki

I. PENDAHULUAN. menguntungkan antara tumbuhan dan hewan herbivora umumnya terjadi di hutan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di perkebunan kopi Sumber Rejo Way Heni

BAB I PENDAHULUAN. sulit untuk dihindari dan mulai dapat dirasakan dampaknya terhadap kehidupan.

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

Ekologi tumbuhan dan hewan vertebrata di hutan hujan tropis

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERBURUAN DAN PERDAGANGAN ORANGUTAN (Pongo pygmaeus) DI DESA KEPARI KECAMATAN SUNGAI LAUR KABUPATEN KETAPANG

2015 LUWAK. Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Telur

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Bryophyta (Giulietti et al., 2005). Sedangkan di Indonesia sekitar

POPULASI BEKANTAN Nasalis larvatus, WURM DI KAWASAN HUTAN SUNGAI KEPULUK DESA PEMATANG GADUNG KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

2 k e s erta tahun, seperti : pembukaan lahan untuk pertanian, perkebunan, penebangan liar t ersebut Nasional pembukaan akses jalan m erupakan ancaman

Mamalia Kecil Terestrial di Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh dalam Kawasan

I. PENDAHULUAN. terancam sebagai akibat kerusakan dan fragmentasi hutan (Snyder et al., 2000).

Pengenalan hutan hujan tropis

BAB I PENDAHULUAN. Macan tutul (Panthera pardus) adalah satwa yang mempunyai daya adaptasi

BIOLOGI KONSERVASI EKOSISTEM PASCA TAMBANG

2. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Napier dan Napier (1967), klasifikasi ilmiah simpai sebagai berikut :

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Ekonomi Pertanian di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Berkurangnya luas hutan (sekitar 2 (dua) juta hektar per tahun) berkaitan

Aktivitas Harian Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) di Bali Safari and Marine Park, Gianyar

Siti Rabiatul Fajri dan Sucika Armiani Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram

Written by Admin TNUK Saturday, 31 December :26 - Last Updated Wednesday, 04 January :53

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

51 INDIVIDU BADAK JAWA DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

II. TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal MIPA 37 (2) (2014): Jurnal MIPA.

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

EKOLOGI, DISTRIBUSI dan KONSERVASI ORANGUTAN SUMATERA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Di dunia di kenal dua jenis gajah yaitu gajah afrika (Loxodonta. (1984), ada tiga anak jenis gajah asia yaitu Elephas maximus

Asrianny, Arghatama Djuan. Laboratorium Konservasi Biologi dan Ekowisata Unhas. Abstrak

KEANEKARAGAMAN JENIS MAMALIA KECIL PADA TIGA HABITAT YANG BERBEDA DI LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 23 Mei 2016 s/d 27 Mei 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 23 Mei 2016

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 30 September 2016 s/d 04 Oktober 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Rabies merupakan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Golongan II

BAB I PENDAHULUAN. Kukang di Indonesia terdiri dari tiga spesies yaitu Nycticebus coucang

PENDAHULUAN. termasuk ekosistem terkaya di dunia sehubungan dengan keanekaan hidupan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

I. PENDAHULUAN. udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang

Transkripsi:

69 Nama Spesies : Cynopterus brachyotis sunda lineage Nama Lokal : Codot Nama Inggris : Lesser Short-nosed Fruit Bat Deskripsi : Panjang lengan = 55-65 mm, Panjang ekor =8-10 mm, panjang telinga= 14-16 mm Forearm length is 55-65 mm (2.1-2.6 in), tail length is 8-10 mm Habitat dan Ekologi : Jenis ini membuat sarang dalam kelompok kecil di pohon, bawah daun, dan gua. Jenis ini mempunyai peran yang sangat penting untuk agen pemencar biji dan agen polinasi. Distribusi : Sri Lanka, Nepal, Burma, Thailand, Cambodia, Vietnam, Malaysia, Borneo, Sumatra. Status Konservasi : IUCN/SSC Action Plan (1992) Not Threatened. IUCN 2003 Lower Risk (lc) 1. Simmons, N. B. 2010. In press. Order Chiroptera. In: Mammal Institution Press. Gambar 29. Cynopterus brachyotis sunda Lineage

70 Nama Spesies : Cynopterus horsfieldii Nama Lokal : Codot Nama Inggris : Horsfield s Fruit Bat. Deskripsi : Panjang lengan = 64-71 mm, panjang telinga = 19-22, panjang ekor = 12 16 mm. Jenis ini dibedakan dari yang lain karena mempunyai permukaan berbentuk cup di gigi gerahan ketiga dan keempat. Habitat dan Ekologi : Jenis ini termasuk kedalamkelompok Generalist yang banyak ditemukan di habitat dataran rendah, hutan primer, dan taman. Jenis ini biasa ditangkap pada bagian understory dan subcanopy di hutan. Distribusi : Selatan Thailand, semenanjung malaysia, pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, dan pulau Kalimantan Status Konservasi : IUCN/SSC Action Plan (1992) Not Threatened. IUCN 2003 Lower Risk (lc). 1. Simmons, N. B. 2010. In press. Order Chiroptera. In: Mammal Institution Press. 2. Campbel, P. and Thomas H. K. 2006. Cynopterus horsfieldii. Mammalian Species No. 802, pp 1-, 3 figs Gambar 30. Cynopterus horsfieldii

71 Nama Spesies : Cynopterus sphinx Nama Lokal : Codot Nama Inggris : Greater Short-nosed Fruit Bat Deskripsi : Panjang lengan = 64-79 mm dan panjang ekor= 18-22 mm. Rambut bagian dorsal berwarna coklat kekuningan dan rambut dibagian ventral lebih gelap daripada dorsal. Habitat dan Ekologi : Jenis ini banyak ditemukan di area perkebunan, hutan, dan taman di perkotaan. Pakan meliputi buah buahan asli dan buah buahan perkebunan Distribusi : Sri Lanka, Pakistan, Bangladesh, India, S China, SE Asia including Burma, Vietnam, and Cambodia, W Malaysia, Sumatra, dan kemungkinan Borneo Status Konservasi : IUCN/SSC Action Plan (1992) Not Threatened. IUCN 2003 Lower Risk (lc). 1. Simmons, N. B. 2010. In press. Order Chiroptera. In: Mammal Institution Press. Gambar 31. Cynopterus sphinx

72 Nama Spesies Nama Lokal Nama Inggris Deskripsi : Cynopterus minutus : Codot : Greater Short-nosed Fruit Bat : Ukurannya hampir sama dengan C. brachyotis. Kondisi taksonominya belum terpecahkan hingga sekarang. Habitat dan Ekologi : Jenis ini hanya ditemukan di dalam hutan Distribusi : Sumatra, Java, Borneo Status Konservasi : IUCN/SSC Action Plan (1992) No Data: Limited Distribution as C. brachyotis minutus. IUCN 2003 Not listed. 1. Simmons, N. B. 2010. In pres. Order Chiroptera. In: Mammal Institution Press. 2. Payne, J., Charles M. F., Karen P., dan Sri N. K. 2000. Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Serawak, & Brunai darusalam terjemahan dari a Field Guide to the Mammals of Borneo. The sabah Society dan Wildlife Conservation Society bekerjasama dengan WWF Malaysia. Gambar 32. Cynopterus minutus

73 Nama Spesies : Megaerops ecaudatus (Temminck, 1837) Nama Lokal : - Nama Inggris : Temminck s Tailless Fruit Bat. Deskripsi : Panjang Lengan = 52.90-58.00, Panjang Ekor = 0, panjang telinga = 12.00-16.00, Tibia = 20.00-22.00, berat = 21.50-32.00, rentang sayap = 358. Habitat dan Ekologi : Spesies ini dapat ditemukan di hutan dataran rendah hingga hutan sekunder. Spesies ini dimukan tinggal di pohon y ang terdapat buah-buahan. Menurut Lekagul and McNeely (1977), M. ecaudatus telah ditemukan di dataran rendah dan daerah pegunungan yang mencapai ketinggian 3.000 m di Thailand. Distribusi : Kalimantan, Sumatera, Malaysia, Thailand, dan kemungkinan Vietnam. 1. http://en.wikipedia.org/wiki/tailess_fruit_bat 2. Bates, P., Bumrungsri, S., Suyanto, A. & Francis, C. 2008. Megaerops ecaudatus. In: IUCN 2011. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2011.1. <www.iucnredlist.org>. Downloaded on 11 September 2011. 3. Simmons, N. B. 2010. In press. Order Chiroptera. In: Mammal Institution Press. Gambar 33. Megaaerops ecaundatus

74 Nama Spesies : Rousettus amplexicaundatus Nama Lokal : Nama Inggris : Geoffroy's Rousette, Common Rousette Deskripsi : Habitat dan Ekologi : Spesies ini hidup mengelompok di goa dengan ribuan lainnya. Daerah penyebarannya dapat ditemukan didalam variasi tipe habitat meliputi hutan sekunder, area agricultural, pinggiran hutan, taman, dan daerah disturbansi lainnya. Spesies ini dapat melakukan perjalanan dalam jarak yang relatif jauh dengan menggunakan kemampuan ekolokasi primitif untuk menemukan sumber buah-buahan. Distribusi Status konservasi : Kamboja, Thailand, Burma, Laos, semenanjung Malaysia, Indonesia, Jawa, Bali, Filipina, Papua Newgini pulau Solomon. : IUCN/SSC Action Plan (1992) Not Threatened. IUCN 2003 Lower Risk (lc) Pustaka 1. Csorba, G., Rosell-Ambal, G. & Ingle, N. 2008. Rousettus amplexicaudatus. In: IUCN 2011. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2011.1. <www.iucnredlist.org>. Downloaded on 11 September 2011. 2. Simmons, N. B. 2010. In press. Order Chiroptera. In: Mammal Institution Press Gambar 34. Rousettus amplexicaudatus

75 Nama Spesies : Rousettus leschenaultii (Desmarest, 1820) Nama Lokal : Nama Inggris : Leschenault's Rousette Deskripsi : Rambut dibagian dorsal berwarna coklat. Meliputi kepala, bagian belakang dan kerongkongan. Mempunyai rata-rata panjang lengan 80.6mm (75-86mm) (Bates & Harrison, 1997). Habitat dan Ekologi : Spesies ini ditemukan dalam variasi habitat mulai dari hutan hujan tropis hingga daerah urban. Mempunyai sistem koloni dalam tempat tingalmya yang terdiri dari beberapa hingga ribuan individu dalam tiap koloninya. Mereka memakan buah dan bunga. Distribusi : Sri Lanka; Pakistan, Vietnam, China, semenanjung Malaysia; Sumatera, Jawa, Bali, and pulau Mentawai (Indonesia). Status konservasi : IUCN/SSC Action Plan (1992) Not Threatened. IUCN 2003 Lower Risk (lc). 1. Bates, P. & Helgen, K. 2008. Rousettus leschenaultii. In: IUCN 2011. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2011.1. <www.iucnredlist.org>. Downloaded on 11 September 2011. 2. http://www.bio.bris.ac.uk/research/bats/china%20bats/rousettuslesc henaultii.htm 3. Simmons, N. B. 2010. In press. Order Chiroptera. In: Mammal Institution Press : Gambar 35. Rousettus leschenaultii

76 Mata kelelawar Gambar 36. Kelelawar sedang mengunjungi bunga C. petandra Gambar 37. Piper aduncum

77 Gambar 38. Daun Erythrina indica sebagai pakan kelelawar Gambar 39. Feses kelelawar yang mengandung biji

78 Sisa Gigitan Gambar 40. Sisa gigitan kelelawar pada buah Syzygium spp. Sisa Gigitan Gambar 41. Sisa gigitan kelelawar pada buah Achras zapota

79 Sisa Gigitan Gambar 42. Sisa gigitan kelelawar pada buah Psidium guajava Sisa biji bijian Gambar 43. Sisa pakan Terminalia cattapa di Roosting kelelawar