BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA. dari pendapatan operasional dan pendapatan bunga.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Perumnas Simalingkar Medan, Telp/Fax (061)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan perusahaan yang terdaftar di LQ-45 merupakan perusahaanperusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi, yaitu data kualitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research. Explanatory Research merupakan penelitian

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2013. 3.1.2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Djarwanto, 1998). Ada dua metode pengambilan sampel, yaitu pengambilan sampel berbasis pada probabilitas (pemilihan secara random) atau pengambilan sampel secara nonprobabilitas (pemilihan nonrandom) (Jogiyanto, 2010). Secara probabilitas, metode-metode yang dapat digunakan adalah: 1. Random sederhana (simple random) 2. Random kompleks (complex random) yang dapat berupa sebagai berikut ini: a. Systematic random sampling b. Cluster sampling c. Stratified sampling d. Double sampling

31 Pengambilan sampel secara nonprobabilitas (pemilihan nonrandom) dapat dilakukan metode-metode sebagai berikut ini: 1. Convenience 2. Purposive, terdiri dari: a. Judgment b. Quota 3. Snowball Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu (Jogiyanto, 2010). Dalam penelitian ini pertimbangan dan kriteria yang ditentukan oleh penulis adalah: 1. Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2013. 2. Tersedia laporan keuangan lengkap periode 2011-2013 (rasio per triwulan dan tidak dirata-rata) yang dipublikasikan untuk input data analisis. Tabel 3.1. Penentuan Sampel Penelitian No. Keterangan Jumlah 1 Bank Umum Milik Negara (Persero) yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2013. 4 2 Bank Umum Milik Negara (Persero) yang tidak tersedia laporan keuangan (rasio per triwulan dan tidak dirata-rata) yang (0) dipublikasikan untuk input data analisis. Sampel 4 Sumber: Data sekunder yang diolah

32 Berdasarkan pertimbangan dan kriteria tersebut di atas maka sampel dalam penelitian ini adalah: Tabel 3.2. Daftar Sampel Penelitian No. Nama Bank 1 Bank Mandiri (Persero), Tbk. 2 Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 3 Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 4 Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Sumber: Data sekunder yang diolah 3.2. Data Penelitian 3.2.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder tersebut berupa laporan keuangan Bank Mandiri (Persero), Tbk; Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk; Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk; dan Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk periode 2011-2013 yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). 3.2.2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah metode studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi pustaka digunakan untuk mengumpulkan data berupa literatur mengenai gambaran umum obyek penelitian, sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan laporan keuangan

33 Bank Mandiri (Persero), Tbk; Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk; Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk; dan Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk periode 2011 sampai 2013. 3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian 3.3.1. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain, yaitu variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan rasio Return on Asset (ROA). ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas dan mengelola tingkat efisiensi usaha bank secara keseluruhan. 3.3.2. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang diduga sebagai sebab yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain, yaitu variabel dependen.

34 Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang diukur dengan: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank. 2. Non Performing Loan (NPL) Non Performing Loan (NPL) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur potensi kerugian bank. 3. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. 4. Net Interest Margin (NIM) Net Interest Margin (NIM) adalah rasio antara aktiva produktif terhadap pendapatan bunga.

35 5. Loan to Deposit Ratio (LDR) Loan to Deposit Ratio (LDR) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. 3.3.3. Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dapat mengeleminir kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan karena variabel kontrol digunakan untuk menghindari (mengeliminasi) adanya unsur bias dalam hasil regresi. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran bank (size). Size dimasukkan sebagai variabel kontrol karena perusahaan besar memiliki kemungkinan lebih besar untuk meningkatkan profitabilitasnya, seperti membeli persediaan dalam jumlah besar sehingga bisa memperoleh potongan harga, mendapatkan berbagai kemudahan dari para pemasok/distributor, serta mendapatkan periode atau jangka waktu pembayaran yang lebih lama jika dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Selain itu perusahaan besar juga lebih mampu menjaga tingkat kolektibilitas piutangnya jika dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Size merupakan skala yang digunakan dalam menentukan besar kecilnya suatu bank. Aset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional bank. Semakin besar aset yang dimiliki maka diharapkan akan semakin besar hasil operasional bank, sehingga diduga size mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas (Berhasak, 2009). Karena nilai total aset pada umumnya sangat

36 besar maka size dalam penelitian ini diukur dengan logaritma natural total aset dengan tujuan untuk menyeragamkan data dengan variabel lainnya. 3.4. Metode Analisis Data 3.4.1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi yang berupa nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari masing-masing variabel (Ghozali, 2011). 3.4.2. Uji Asumsi Klasik Tujuan uji asumsi klasik adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias, dan konsisten. 3.4.2.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen, dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi normal (Ghozali, 2011). Untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan analisis grafik dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi dikatakan normal, jika garis yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonalnya.

37 3.4.2.2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling korelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model, penulis akan melihat Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan alat bantu program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Jika nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan VIF < 10, berarti tidak ada multikolinearitas antar variabel dalam model regresi (Ghozali, 2011). 3.4.2.3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2011). Untuk melakukan pengujian ada

38 tidaknya masalah autokorelasi, penulis akan melakukan uji Durbin-Watson dengan syarat du < DW < 4 - du (Ghozali, 2011). 3.4.2.4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Sebuah model regresi yang baik adalah model regresi yang mempunyai data yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentize. 3.4.3. Uji Kelayakan Model 3.4.3.1. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Jika probabilitas dalam uji F lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hal ini berarti variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika probabilitas dalam uji F lebih besar dari 0,05

39 atau 5% maka hal ini berarti variabel independen yang dimasukkan ke dalam model tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. 3.4.3.2. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien dtereminasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasiyang tinggi (Ghozali, 2011). Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka R 2 pasti meningkat, tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R 2 pada saat mengevaluasi model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti R 2, nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan nilai adjusted R 2 dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted

40 R 2 negatif, maka nilai adjusted R 2 dianggap nilai nol. Secara matematis jika nilai R 2 = 1 maka adjusted R 2 = R 2 = 1 sedangkan jika nilai R 2 = 0 maka adjusted R 2 = (1-k)/(n-k). Jika k > 1 maka adjusted R 2 akan bernilai negatif. 3.4.4. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Model regresi linear berganda ditunjukkan oleh persamaan berikut ini: Keterangan: Y α = Profitabilitas, yaitu Return on Assets (ROA) = Konstanta β 1 - β 6 = Koefisien Regresi, yaitu besaran perubahan variabel terikat akibat perubahan tiap unit variabel bebas X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 ε = Capital Adequacy Ratio (CAR) = Non Performing Loan (NPL) = Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) = Net Interest Margin (NIM) = Loan to Deposit Ratio (LDR) = Ukuran Bank (Size) = Error Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini: 1. H 0 diterima dan Ha ditolak, yaitu apabila ρ value > 0.05 atau bila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak untuk digunakan dalam penelitian.

41 2. H 0 ditolak dan Ha diterima, yaitu apabila ρ value < 0.05 atau bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini layak untuk digunakan dalam penelitian. Kemudian dilakukan pengujian ketepatan perkiraan (R 2 ). Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (R 2 ) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Jika dalam suatu model terdapat lebih dari dua variabel independen, maka lebih baik menggunakan nilai adjusted R 2. 3.5. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara parsial (uji t). Uji t dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut: 1. Ho = β 1 = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Ho = β 1 0, artinya ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui nilai t hitung digunakan rumus:

42 Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik t dengan kriteria pengujian sebagai berikut: 1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung < t tabel, artinya variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. 2. Ho ditolak dan Ha diterima apabila t hitung > t tabel, artinya variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.