Diajukan Oleh: MEGA ASTUTI A

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Matematika

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PARTNERS IN LEARNING DAN PROBLEM BASED

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjanaa Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Oleh: Amelia Kus Arintawati A

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA NASKAH PUBLIKASI

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Penemuan Terbimbing dan Model Pengajaran Langsung

KOMPARASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI BENTUK SOAL PILIHAN GANDA DAN BENTUK SOAL ESSAY PADA SISWA

Diajukan Oleh: WINDA ASTUTI A

HUBUNGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI TAKSONOMI BLOOM NASKAH PUBLIKASI

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA KELAS VII TAMAN DEWASA IBU PAWIYATANYOGYAKARTA

Disusun Oleh: Lilis Ambar Wiratmi A PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA

Diajukan Oleh: ENGGAR MUSTIKA DEWI A

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN TPS

Diajukan Oleh: Endang Puji Rahayu A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS ASSESSMENT FOR LEARNING

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DAMPAK MODEL INKUIRI TERBIMBING DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN MAKE A MATCH DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI BRAIN BASED LEARNING

PERBANDINGAN BERPIKIR KRITIS ANTARA PBL DAN DL DAN HUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

KOMPARASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Matematika PROGRAM STUDI MATEMATIKA

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

FACILITATOR TERHADAP. Naskah Publikasi. Diajukan oleh INDRA A FAKULTA

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMP. Imroatus Sholehah, Trapsilo Prihandono, Yushardi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN SISWA

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN BAMBOO DANCINGSERTA MOTIVASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: HANAN FUADY A

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. DisusunOleh :

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) JENIS TUTORIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN QUIZ TEAM DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA DITINJAU DARI

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 4 JEMBER.

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN GUIDED DISCOVERY LEARNING

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

IMPLEMENTASI STRATEGI PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

Oleh : Reny Antasi A

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN IPA SD

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

Diajukan Oleh : DWI ROSITA AGUSYATI A

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Abstract. Key word : problem based learning model, approach and environment concepts, ecosystem.

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

ARTIKEL PUBLIKASI. Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PUBLIKASI ILMIAH. Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

Transkripsi:

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN DISCOVERY LEARNING (DL) Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Diajukan Oleh: MEGA ASTUTI A410 110 029 Kepada: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FEBRUARI, 2015

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN DISCOVERY LEARNING (DL) Oleh Mega Astuti 1, Idris Harta 2 Institut dan Email: 1 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, astutimega@rocketmail.com 2 Staf Pengajar UMS Surakarta, idrisharta@gmail.com Abstract:This study aims to determine there were significant differences in learning outcomes with the use of the model of Problem Based Learning (PBL) and Discovery Learning (DL) in the implementation of Curriculum 2013. This type of research manifold experiments. The population in this study the entire seventh grade students of SMP Negeri 1 Gondangrejo Academic Year 2014/2015. The sample of this study, the class VIIa as the first experimental class with 32 students and the class as a class VIIB second experiment with 32 students. The sampling technique was performed using cluster sampling (sampling area). Data collection method used is the method of testing and documentation. The analysis technique used, independent t-test without previous control class normality test methods and test Liliefors homogeneity using Bartlett method. Based on the research results with α = 5%,there were significant differences in learning outcomes with the use of the model of Problem Based Learning (PBL) and Discovery Learning (DL) in the implementation of Curriculum 2013, better learning model is the model of Problem Based Learning (PBL). Keywords: learning outcomes, the model Discovery Learning (DL), Problem Based Learning (PBL). Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang signifikan dengan penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Learning (DL) dalam implementasi Kurikulum 2013. Jenis penelitian ini berjenis eksperimen. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Ajaran 2014/2015. Sampel dari penelitian ini, kelas VIIA sebagai kelas eksperimen pertama dengan 32 siswa dan kelas VIIB sebagai kelas eksperimen kedua dengan 32 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Sampling (Area Sampling). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan, uji t independen tanpa kelas kontrol yang sebelumnya dilakukan uji normalitas menggunakan metode Liliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Berdasarkan hasil penelitian dengan α = 5%, diperoleh terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan dengan penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Learning (DL) dalam implementasi Kurikulum 2013, model pembelajaran yang lebih baik adalah model Problem Based Learning (PBL). Kata Kunci: hasil belajar, model Discovery Learning (DL), Problem Based Learning (PBL).

Pendahuluan Upaya untuk memajukan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan oleh pemerintah, diantaranya dengan penyempurnaan kurikulum. Kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia memiliki beberapa perbedaan sistem. Perbedaan sistem terdapat kelebihan dan kekurangan dari kurikulum itu sendiri. Untuk memperkecil adanya kekurangan dari kurikulum yang sudah, maka disusunlah kurikulum baru yang dinantinya diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman. Mulai tahun pelajaran 2013/2014 diberlakukan Kurikulum 2013 secara terbatas dan bertahap oleh pemerintah berdasarkan ketentuan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendiknas Nomor 54 Tahun 2013 tentang standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah, Permendiknas Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendiknas Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Nilai Pendidikan, Permendiknas Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Permendiknas Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 tentunya tidak terlepas dari peran sekolah dan guru, terutama guru. Kesiapan dan kompetensi guru dilapangan akan menjadi faktor penentu implementasi Kurikulum 2013. Implementasi kurikulum 2013 juga memerlukan kerjasama di antara para guru guna mensukseskan kurikulum 2013. Apabila implementasi kurikulum 2013 ini berhasil, maka hasil belajar dari peserta didik pun juga akan memuaskan. Menurut Maisaroh (2010) nilai hasil belajar adalah salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar yang dicapai sesesorang baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Pada kenyatannya, mutu pendidikan di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain belum menunjukkan hasil belajar yang memuaskan. Hal ini dapat

dilihat dari hasil survey studi internasional tentang prestasi matematika dan sains oleh TIMSS (Trends in International Mathematic and Science Study) pada tahun 2011 (Eka rachma: 2013), yaitu Indonesia berada di urutan ke 38 dari 45 negara. Hasil survey ini mempertegas bahwa posisi Indonesia relatif rendah dengan skor 386 dibandingkan dengan Negara-negara lain yang berpartisipasi dalam TIMSS. Kemudian berdasarkan hasil tes Programme for International Student Assesment (PISA) 2009 tentang matematika menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 61 dari 65 negara (OECD, 2010). Metode berperan penting dalam proses pembelajaran. Menurut Uno (2007:65) metode pembelajaran merupakan cara-cara yang digunakan pengajar atau instruktur unruk menyajikan informasi atau pengalaman baru, menggali pengalaman peserta didik belajar, menampilkan kerja peserta didik untuk belajar. Metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar siswa dan merupakan strategi pengajaran dalam kelas sehingga dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu metode juga penting bagi guru untuk mengetahui bagaimana caranya agar bisa membuat pembelajaran menjadi aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Penelitian yang dilakukan oleh Yance (2013) menyatakan bahwa siswa kurang termotivasi untuk belajar karena pembelajaran yang bersifat teori, materi pembelajaran yang padat harus dicapai dalam waktu singkat, kurang bervariasinya model pembelajaran yang digunakan oleh guru, guru cenderung menggunakan metode ceramah dengan siswa di dudukkan secara berkelompok dan penguasaan berupa LKS, sementara itu model pembelajaran yang berkaitan dengan kegiatan praktik sangat jarang digunakan. Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah dan Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk memperoleh hasil belajar peserta didik lebih baik, terutama pada implementasi Kurikulum 2013. Pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan ketrampilan intelektual; belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam

pengalaman nyata atau simulasi; dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri (Jauhar, 2011: 88). Sedangkan model Discovery learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri (Kurinasih, 2014b: 64). Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Matematika dengan Model Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Learning(DL). Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Variabel terikatnya adalah hasil belajar dan variabel bebasnya adalah model PBL dan DL. Tempat penelitian di SMP Negeri 1 Gondangrejo. Model pembelajaran yang digunakan adalah model PBL pada kelas eksperimen pertama dan DL pada kelas eksperimen kedua. Kedua kelompok ini selanjutnya akan dilihat keberhasilannya berdasarkan hasil belajar siswa matematika. Teknik dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster random sampling (Area Sampling). Teknik ini merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Cara teknik ini dengan mengundi kelas dari populasi penelitian. Dari 6 kelas yang ada diperoleh 2 kelas, yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen pertama dan kelas VII B sebagai kelas eksperimen kedua. Sebelum diberikan perlakuan, yaitu praktik pengajaran pada kelas eksperimen pertama maupun kelas eksperimen kedua harus diperhatikan kedua kelompok dalam keadaan seimbang atau tidak. Uji keseimbangan yang digunakan dengan menguji kesamaan dua variansi yang disebut Uji t. Sedangkan untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak maka dilakukan uji homogenitas dengan taraf signifikansi 5%. Uji homogenitas ini menggunakan metode Bartlett. Serta dilakukan uji normalitas dengan taraf signifikansi 5% menggunakan metode Liliefors antara model PBL dan DL

Perbedaan hasil belajar siswa diketahui melalui metode tes hasil belajar antara model PBL dan DL. Sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa diantaranya nama siswa, nomor induk dan nilai UAS siswa kelas VII semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Soal item tes sebelumnya harus diuji validitas dan reliabilitas soal dari item tes. Untuk menghitung tes hasil belajar matematika menggunakan rumus korelasi product moment yaitu: Untuk menghitung reliabilitas tes dengan menggunakan rumus KR- 20 yaitu: Hasil dan Pembahasan Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas 25 soal tes, instrumen tersebut dinyatakan reliabel dengan hasil reliabilitas yang seang, yaitu = 0,789. Sedangkan untuk validitas soal peneliti sajikan pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1 Ringkasan uji validitas tes hasil belajar No. Item Keterangan 1 0,374 0,349 Valid 2 0,653 0,349 Valid 3 0,478 0,349 Valid 4 0,535 0,349 Valid 5 0,394 0,349 Valid 6 0,435 0,349 Valid 7-0,045 0,349 Tidak valid 8 0,508 0,349 Valid 9-0,050 0,349 Tidak valid 10 0,382 0,349 Valid 11-0,022 0,349 Tidak valid 12 0,408 0,349 Valid 13 0,443 0,349 Valid 14 0,373 0,349 Valid 15 0,399 0,349 Valid 16 0,374 0,349 Valid 17 0,363 0,349 Valid 18 0,068 0,349 Tidak valid 19 0,399 0,349 Valid 20 0,361 0,349 Valid 21 0,425 0,349 Valid 22 0.424 0,349 Valid 23 0,461 0,349 Valid 24 0,287 0,349 Tidak valid 25 406 0,349 Valid Berdasarkan Tabel 1 diperoleh 5 item tidak valid dan 20 item valid. Hal ini berarti terdapat 20 soal yang nilai validitasnya lebih dari validitas tabel dengan subyek 30, yaitu 0,349. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui suatu sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan dalam uji normalitas adalah metode Lilliefors pada taraf signifikansi 5%. Dari perhitungan diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2 Hasil Analisis Uji Normalitas Sumber Taraf Signifikansi Keputusan Eksperimen pertama Eksperimen kedua 0,0890 0,15662 0,05 Normal 0,104611 0,15662 0,05 Normal Berdasarkan tabel 2 menunjukkan < maka diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas dalam penelitian ini berfungsi untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak. Uji homogenitas ini menggunakan metode Bartlett dengan taraf signifikansi 5%. Dari perhitungan menggunakan Microsoft Excel 2007 diperoleh hasil uji homogenitas yang disajikan pada tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3 Hasil Analisis Uji Homogenitas Sumber Taraf Keputusan Signifikansi Metode Pembelajaran 1,570 3,841 0,05 Homogen Dari tabel 3 dengan taraf signifikansi 5% diperoleh maka H 0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa variansi-variansi dari kedua populasi homogen. Perbedan hasil belajar model Problem Based Learning(PBL) dan Discovery Learning(DL) ditampilkan pada tabel 4 hasil analisis uji t independen tanpa kelas kontrol dengan bantuan Microsoft Excel 2007 sebagai berikut:

Tabel 4 Rangkuman uji-t sampel independen Sumber t hitung t tabel Eksperimen pertama 2,881 0,274 0,131 3,483 1,645 Eksperimen kedua 2,425 Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan uji-t sampel independen tanpa sampel kontrol diperoleh t hitung = 3,483 dan t tabel (0,05;62) = 1,625. Karena t hitung > t tabel maka H 0 ditolak, artinya terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan dengan penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Learning (DL) dalam implementasi Kurikulum 2013. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dengan mengacu pada hipotesis taraf signifikansi, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan dengan penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Learning (DL) dalam implementasi Kurikulum 2013. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji t independen tanpa sampel kontrol diperoleh t hitung = 3,483 dimana t tabel (0,05;62) = 1,625 maka t hitung > t tabel, sehingga H 0 ditolak dan hipotesis dinyatakan diterima. Berdasarkan rerata hasil belajar matematika dari masing-masing kelompok yang dikenai model pembelajaran, menyatakan bahwa rerata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen pertama yang dikenai model PBL adalah 2,881, sedangkan rerata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen kedua yang dikenai model DL adalah 2,425. Penjelasan diatas menunjukkan bahwa rerata hasil belajar pada kelas ekperimen pertama lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen kedua, sehingga dapat disimpulkan bahwa model PBL lebih baik dibandingkan dengan model DL.

Daftar Pustaka Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Kurinasih, Imas dan Sani, Berlin. 2014b. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena. Kurniasari, Eka Rachma. 2013. Penerapan Model Siklus Belajar Emiris Induktif Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematis Siswa SMP. Jakarta : Universitas Pendidikan Indonesia. Maisaroh dan Roestrieningsih. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Leearning Tipe Quiz Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi di SMK Negeri 1 Bogor. Jurnal Ekonomi & Pendidikan,, 8(2), 158-172. OECD. 2010. PISA 2009 Result: Learning Trends: changes in Student Performance Since 2000 (Volume V). Tersedia : http://estaticos.elmundo.es/documentos/2010/12/07/pisa_2009_5.pdf. (diakses pada 17 mei 2014) Uno, Hamzah. 2007. Orientasi Baru dalam Psikologi pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Yance, Rinta Doski, dkk. 2013. Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Pillar of Physics Education, Vol. 1, 48-54.