NS IKETUT SUARDANA,SKEP. Instalasi Pelayanan Dialisis RSUP Sanglah Denpasar Bali

dokumen-dokumen yang mirip
INDIKATOR MUTU DI INSTALASI HEMODIALISIS. TUHU SUWITO, S.Kep.Ners. RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

MUTU(QUALITY) ADALAH KESESUAIAN DENGAN STANDAR(CONFORMANCE TO REQUIREMENTS) (CROSBY) MUTU ADALAH GAMBARAN DARI PRODUK YANG MEMENUHI KEBUTUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kerusakan ginjal yang menyebabkan ginjal tidak dapat membuang

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS PEKUNCEN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN MUTU - INDIKATOR MUTU 1

PENCAPAIAN INDIKATOR KOMITE PMKP RS GRIYA HUSADA MADIUN

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS PEUREULAK BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. indikator manajemen adalah penelitian denganmetode. campuran (mix method) dengan desain explanatory sequential.

A. `LAPORAN VALID INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

STANDAR KOMPETENSI PERAWAT DIALISIS INDONESIA NIKEN D CAHYANINGSIH BIDANG DIKLAT PP IPDI

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Kepuasan Pelanggan di Atas Segala-galanya. Hasil Capaian. Indikator Hospital Wide

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA RUMAH SAKIT INDERA PROVINSI BALI

PMKP RUMKIT TK II PUTRI HIJAU

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort prospektif.

BAB I PENDAHULUAN. serius di dunia yang insidensinya meningkat setiap tahun. Walaupun penyakit

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,

90 Januari Februari Maret Target Capaian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STRUKTUR ORGANISASI SEKSI CATATAN MEDIS DAN PELAPORAN

ILUSTRASI PELAYANAN HEMODIALISIS DENGAN FASILITAS JKN AFIATIN

PEMAKAIAN ULANG DIALISER TIDAK BERPENGARUH TERHADAP NILAI UREA REDUCTION RATE DAN KT/V PADA PASIEN HEMODIALISIS KRONIK

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5)

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah pasien gagal ginjal kronis setiap tahun semakin meningkat,

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Komite Mutu dan Keselamatan Pasien. Indikator Hospital Wide Tahun 2017 (Bulan Januari s/d Desember)

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan akan pelayanan kesehatan yang bermutu pun semakin meningkat.

EFEKTIVITAS BIAYA DIALISIS DI INDONESIA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan

PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ginjal memiliki fungsi untuk mengeluarkan bahan dan sisa-sisa

BAB I PENDAHULUAN. secara menahun dan sifatnya irreversibel, ditandai dengan kadar ureum dan

LAPORAN BULANAN INDIKATOR MUTU PERIODE JULI S.D SEPTEMBER 2016

PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU BULAN APRIL S.D JUNI 2016

BAB I PENDAHULUAN. dapat disembuhkan. Penyakit ini ditandai turunnya fungsi ginjal sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan. dilakukan dengan observasi, focus group discussion dengan tim

BAB I PENDAHULUAN. yang sama beratnya untuk diimplementasikan (Vincent, 2011).

PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU BULAN JANUARI-MARET 2016

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

100% 100% (2/2) 100% 100% (4142) (4162) (269) (307) (307) (269) (278) (263) (265) (264) 0% (638) 12 mnt. (578) 10 mnt

Kamus Indikator. Mutu. RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang. Kode Dokumen: PMKP-8/014/2017

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan nasional untuk peningkatan mutu dan kinerja pelayanan. kuantitas. Tenaga keperawatan di rumah sakit merupakan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit yang didorong oleh permintaan. pelanggan menyebabkan layanan rumah sakit tidak hanya memperhatikan

I. PENDAHULUAN. keluhan maupun gejala klinis kecuali sudah terjun pada stadium terminal (gagal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem

BAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,


LAPORAN HASIL VALIDASI DATA BULAN JUNI RUMAH SAKIT ISLAM ARAFAH I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang adil dan merata. Salah satu pelayanan kesehatan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DATA COMPARE INDIKATOR MUTU. RSAU dr. ESNAWAN ANTARIKSA PERIODE JULI SEPTEMBER 2015

G U B E R N U R J A M B I

REGULASI UNIT HEMODIALISIS DI INDONESIA

PERSENTASE KEBERHASILAN OPERASI CIMINO DAN AV-SHUNT CUBITI PADA PASIEN HEMODIALISA DI RSUP PROF KANDOU PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2013

PROGRAM PENINGKATAN MUTU INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT CIBITUNG MEDIKA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai oleh perawat melalui berbagai bentuk kegiatan, seperti gugus

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua aspek atau tahapan diagnosis dan pengobatan. Kesalahan

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya oleh pemerintah, namun juga masyarakat. Salah satu fasilitas

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. observasional analitik dengan desain cross sectional study dimana pengukuran

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM NEGARA KABUPATEN JEMBRANA

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik (GGK) atau Chronic Kidney Diseases (CKD) dalam jangka waktu yang lama (Black & Hawks, 2014).

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. komposisi kimia darah, atau urin, atau kelainan radiologis (Joannidis et al.,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat, kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah pasien yang datang untuk

KASYFI HARTATI Disampaikan pada ASM 2014

PEMAKAIAN DIALIZER REUSE YANG LAYAK DIGUNAKAN PADA PASIEN DENGAN HEMODIALISA

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

HEMODIALYSIS PADA ANAK. Tatik Dwi Wahyuni, SKep Ns RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular. 2

INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT RSUD dr. SOEDONO MADIUN TRIBULAN III TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. disease) saat ini masih menjadi masalah yang besar, sebagaimana prediksi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keselamatan pasien merupakan salah satu dari sekian banyak persoalan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen atas suatu produk (Bustami, 2011). Dalam pelayanan kesehatan, mutu pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. Ginjal-Hipertensi, dan sub bagian Tropik Infeksi. RSUP Dr.Kariadi, Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pengambilan data cross-sectional. Adapun sumber data yang. dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian ilmu penyakit dalam yang menitikberatkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

Winarni, S. Kep., Ns. MKM

Transkripsi:

NS IKETUT SUARDANA,SKEP Instalasi Pelayanan Dialisis RSUP Sanglah Denpasar Bali

Peningkatan Pasien CKD Peningkatan jumlah pasien HD Peningkatan Jumlah center dialisis PELAYANAN DIALISIS MUTU & KESELAMATAN

INDIKATOR MUTU

gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan kebutuhan sesuai kepuasan pelanggan(asqc dalam Wijoyo, 1999) Totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang atau jasa yang dihasilkan, didalamnya terkandung sekaligus pengertian akan adanya rasa aman dan terpenuhinya kebutuhan para pengguna barang atau jasa yang dihasilkan tersebut (Din ISO 8402, 1986). 1)

Kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan (Crosby, 1984). Bila: Sesuai dengan standar yang ditetapkan Memenuhi harapan atau kepuasan pelanggan Aman.

NO INDIKATOR STANDAR/ Target Dimensi Mutu Refrensi 1 Insiden pasien jatuh (pre,intra dan Post HD) 0 % Safety http://www.kidney patientsafety.org/e vents.aspx 2 Insiden tertukarnya dialiser pakai ulang pada tindakan HD 0 % Safety http://www.kidney patientsafety.org/e vents.aspx

N O INDIKATOR 3 Insiden Terlepasnya jrm Vena Fistula Intra Dialisis (Venous Needle Dislodgement) STANDAR/ Target Dimensi Mutu Refrensi 0% Safety http://www.kid neypatientsafe ty.org/events.a spx

N O INDIKATOR STANDAR/ Target Dimensi Mutu Refrensi 4 Perawat Pemberi layanan HD Dgn sertifikat Perawat mahir Dialisis 100 % Kompetensi Teknis PERMENKES RI No: 812 tahun 2010 (PELAYANAN DIALISIS) 5 Kepuasan Pelanggan 90 % Kepuasan KEPMENKES RI,2008(SP- Min RS)

N O INDIKATOR STANDAR/ Target Dimensi Mutu Refrensi 6 Adequacy HD: % psnhd 2X/mgg dgn URR 80% baseline trend Mutu Klinis Konsensus Dialisis PERNEFRI tahun 2003 % psnhd 2X/mgg dgn Kt/V ( delivery dose) 1,8 90 % (best practice) ESRD Renal Network 13 (Performanc e Guidance : 2015))

NO INDIKATOR STANDAR/ Target Dimensi Mutu Refrensi 7 Status Nutrisi: % psn HD dgn kdr Alb srm 4 gr/dl. baseline trend Mutu Klinis Konsensus Nutrisi Pada PGK ;Pernefri tahun 2011 ESRD Renal 35% (best practice) Network 13 (Performance Guidance : 2015)

NO INDIKATOR STANDAR/ Target Dimensi Mutu Refrensi 8 Manajemen Anemia: % psn HD yg mendpt trpi ESA dgn kdr Hgb :10-12 g/dl. baseline trend 90 % (best Practice) Mutu Klinis Konsensus Manajemen Anemia PGK, PERNEFRI tahun 2011 ESRD Renal Network 13 (Performance Guidance : 2015)

NO INDIKATOR STANDAR/ 9 Manajemen AV % pasien HD yang memakai AVF/Avgraft. Target baseline trend 68% The best Practice) Dimensi Mutu Mutu Klinis Refrensi Konsensus Dialisis PERNEFRI tahun 2003 ESRD Renal Network 13 (Performance Guidance : 2015)

N INDIKATOR STANDAR/ Dimen Refrensi O Target si Mutu 10 Mineral metabolism/ren al bone disease: baseline trend Mutu Klinis Konsensus GMT- PGK;Pernefri tahun 2009 % pasien HD dgn Kdr Kalsium drh Antara 8,4-9,5 mg/dl 50%The best Practice) ESRD Renal Network 13 (Performance Guidance : 2015)

N O INDIKATOR STANDAR/ Target Dimensi Mutu Refrensi 10 Mineral metabolism/renal bone disease: baseline trend Mutu Klinis Konsensus GMT- PGK;Pernefri tahun 2009 % pasien HD dengan Kadar Fosfat darah antara 3,5-5,5 mg/dl 50% (The best Practice) ESRD Renal Network 13 (Performance Guidance : 2015)

1. Insiden pasien jatuh Judul Dimensi Mutu Tujuan Difinisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Insiden psn jatuh (pre,intra dan Post HD) Keselamatan pasien Tergambarnya pelayanan dialisis yang aman bagi pasien peristiwa dimana pasien HD mengalami insiden jatuh di unit Dialisis (pre, intra dan post dialisis) yang mengakibatkan cedera,hospitalisasi 1 bulan

1. Lanjutan... Periode analisis Numerator Denominator 3 bulan Jumlah insiden pasien jatuh (Pre, intra atau post HD) Jumlah tindakan HD Formula Sumber data Rekam medis dan laporan keselamatan pasien Target 0 % PIC K Instalasi

Judul Dimensi Mutu Tujuan 2. Insiden Kesalahan Dializer Insiden tertukarnya DPU pada tindakan HD (INCORRECT DIALYZER) Keselamatan memastikan identitas dialiser sesuai dengan identitas pasien. Difinisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data kejadian kesalahan identifikasi dialiser dimana pasien memakai dialiser orang lain untuk tindakan HD 1 bulan

2. lanjutan...2 Periode analisis 3 bulan Numerator Denominator Jumlah insiden dialiser tertukar Jumlah tindakan HD yang menggunakan dialiser pakai ulang Formula Sumber data Rekam medis, laporan Target 0% keselamatan pasien. PIC K Instalasi

3. Insiden Terlepasnya jarum Vena Fistula Intra Dialisis Judul Dimensi Mutu Tujuan Difinisi Operasional Insiden Terlepasnya jarum Vena Fistula Intra Dialisis (Venous Needle Dislodgement) Keselamatan pasien Tergambarnya pelayanan dialisis yg aman bagi psn kejadian Terlepasnya jarum Vena Fistula (out let) intra dialisis yang mengakibatkan prdarahan atau berkurangnya vol caiaran tbh psn

3...lanjutan Frekuensi Pengumpulan Data Periode analisis Numerator Denominator Formula 1 Bulan 3 bln Jumlah insiden Terlepasnya jarum Vena Fistula Intra Dialisis Jumlah tindakan HD Sumber data RM dan lap keselamatan psn Target 0 % (PIC) K Instalasi

4. Perawat Pemberi layanan HD Judul Dimensi Mutu Tujuan Difinisi Operasional Frek Pengmpulan Data Prwt Pemberi lynan HD Dgn Sertifikat Perawat mahir Dialisis Kompetensi Teknis Tersedianya pelayanan Dialisis oleh tenaga yg kompeten. Prwt mahir dialisis adlh prwt dgn sertifikat pelatihan Dialisis 3 bulan

4....lanjutan Periode 6 bulan analisis Numerator Jumlah tenaga perawat dengan sertifikat perawat mahir Dialisis Denominator Jmlh slrh prwt yg mlakukan pelayanan Dialisis Formula Sumber data SDM Target 100% PIC K Instalasi

5. KEPUASAN PELANGGAN Judul Dimensi Mutu Tujuan Difinisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Kepuasan Pelanggan Kenyamanan Terselenggaranya pel Dialisis yg mampu memberikan kepuasan pelanggan Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang di berikan. 6 bulan

5...lanjutan Periode analisis Numerator Denominator Formula 6 bulan Jumlah psn dgn katagori puas Jmlah slruh pasien HD yang disurvey Sumber data Survey (kuesioner ) Target 90% PIC K Instalasi

6.a. Adequacy HD Judul Dimensi Mutu Tujuan Difinisi Operasional Frek Pengumpulan Data Periode analisis % Psn HD 2X/mgg dgn URR 80% Out put (mutu klinis) Tergambarnya tingkat kecukupan dialisis psn HD yg optimal UreaReduction Ratio (URR) adlh tingkat penurunan kda BUN darah slm proses HD dgn rumus URR=(BUN pre HD BUN Post HD) X 100% BUN Pre HD Adequasi Psn HD 2 x/mgg optimal apabila nilai URR 80% Metode Sampling Ureum sesuai Panduan Konsensus Dialisi Pernefri tahun 2003 1 bulan (the best practice) 6 bulan

6. a. Lanjutan... Numerator Jmlh psien dgn nilai URR > 80% Denominator Jmlh slrh pasien HD 2 X /mgg yg dilkkan penilaian Formula Sumber data Rekam medis Inklusi Pasien HD 2 X /mgg, HD >3 bulan Ekslusi Rawat inap. Target baseline trend. 90 % (The best Practice) PIC K Instalasi

6. Adequacy HD Judul % Psn HD 2 X/mgg dengan Kt/V 1,8 Dimensi Mutu Out put (mutu klinis) Tujuan Difinisi Operasional Tergambarnya tingkat kecukupan dialisis pasien HD yang optimal Daugirdas Formula: Kt/V = (-1) * log(ratio-(0.03)) + ((4-(3.5 * Ratio)) * ( Ultrafiltrate Volume / Weight)) Where, Ratio = Post BUN/Pre BUN Psn HD 2 X/mgg,optimal apabila Nilai Kt/V 1,8 Metode Sampling BUN Pre dan post mengikuti Panduan Konsensus Dialisi Pernefri tahun 2003

6. Lanjutan... Frekuensi Pengumpulan Data Periode analisis Numerator Denominator Formula Sumber data Inklusi Ekslusi Target PIC 1 bulan (the best practice) 6 bulan Jmlh Psn dgn Kt/V 1,8 Jmlh slrh psien HD 2 X/mgg yg dilkuan penilaian Rekam medis Psien HD 2 X/mgg; HD >3 bulan Rawat inap. baseline trend 90 % (The best Practice) K Instalasi

7. Status Nutrisi Judul Dimensi Mutu Tujuan Difinisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data % Psn HD dgn kdr Alb serum 4 gr/dl Out put (mutu klinis) Tergambarnya status nutrisi yang optimal pd ps n HD Hasil Lab Alb Status nutrisi optimal pada pasien HD adalah pasien dengan hasil pemeriksaan laboratorium kardar Albumin serum 4 gr/dl 3 bulan

7. Lanjutan Periode analisis 6 bulan Numerator Jmlh psn dgn kdr Alb serum >4 gr/dl Denominator Jmlh slrh pasien yg dilkkan pemeriksaan Formula Sumber data Rekam medis Target PIC baseline trend 35 % (The best Practice) K Instalasi

8. Manajemen Anemia Judul Dimensi Mutu Tujuan Difinisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data % PSn HD yg dpt th/ ESA dgn kdr Hgb 10-12 g/dl. Out put (mutu klinis) Tergambarnya manajemen anemia yg optimal pd psn yg menjln HD Hasil Lab Hgb Manajemenn anemia yg optimal apabila psn yg mdpt th/ ESA mempunyai kdr Hgb 10-12 gr/dl 1 bulan (the best practice)

8.. Lanjutan... Periode analisis Numerator Denominator 6 bulan Jmlh psn HD yg dpt th/ ESA dgn kdr Hgb :10-12gr/dL Jmlh slrh psn yg dpt th/ ESA Formula Sumber data Target PIC Rekam medis baseline trend 90% (The best Practice) K Instalasi

9. Manajemen Akses Vaskuler Judul Dimensi Mutu Tujuan Difinisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Prosentase Pasien HD dengan AVF/AVgraft Out put (mutu klinis) Tergambarnya manajemen AV psn yg optimal pd psn HD Manajemen AV optimal apabila memakai AVF atau AV graft untuk tindakan hd 1 bulan

9.. Lanjutan... Periode analisis Numerator Denominator 6 bulan Jmlh psn yg memiliki AVF/ AVG Jmlh slrh psn Formula Sumber data Target Rekam medis baseline trend, 68% (The best Practice) PIC K Instalasi

10. Manejemen Mineral metabolism/renal bone disease Judul % pasien HD dgn Kdr Kalsium serum Antara 8.4-9,5 mg/dl Dimensi Mutu Out put (Mutu klinis ) Tujuan Tergambarnya mnjmn Mineral metabolism/renal bone disease yang optimal Difinisi Operasional Hasil Lab serum Ca Psin Hd optimal apabila memiliki Kdr Kalsium darah Antara 8.4- Frekuensi Pengumpulan Data 9.5 mg/dl 3 bulan

9.. Lanjutan... Periode analisis Numerator Denominator Formula Sumber data Target PIC 6 bulan Jmlh psn dgn Kdr Kalsium darah Antara 8.4-9.5 mg/dl Jmlh psn yg dilkkan pemeriksaan kdr kalsium darah Rekam medis baseline trend 50% (The best Practice) K Instalasi

10. Manejemen Mineral metabolism/renal bone disease Judul % psn HD dgn Kdr Fosfat drh antara 3,5-5,5 mg/dl Dimensi Mutu Out put (Mutu klinis) Tujuan Tergmbarnya mnajemen Mineral metabolism/renal bone disease yang optimal Difinisi Operasional Hsl Lab Serum Fosfat Pasien Hd optimal bila memiliki Kdar Fosfat darah antara3,5-5,5 mg/dl Frekuensi 3 bulan Pengumpulan Data

10.. Lanjutan... Periode analisis Numerator Denominator Formula Sumber data Target PIC 6 bulan Jmlh psn dgn Kdr Fosfat drh antara3,5-5,5 mg/dl Jmlh psn yg dilakukan pemeriksaan Kdr Fosfat darah Rekam medis baseline trend 50%(The best Practice) K Instalasi

TERIMA KASIH