8JuikVJU<4 g!1uj-u{)i;( {J)a~,=/i

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2008 TENTANG

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 065 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0112 TAHUN 2017 TENTANG

23. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1999 tentang Dana Cadangan Daerah (Lembaran Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 1999 Nomor 27);

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

8J~ ~Wl6(" rq;)ctf3il,a~ Qiauoa6 ay~~

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 069 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 09 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK SUMUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 18

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 09 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 043 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 6

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 2 SERI E

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2014, No Pajak Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2012; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antar

Walikota Tasikmalaya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 41 TAHUN 2014

2011, No Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

~Ja/catw PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PADANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 018 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2013 NOMOR 5

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : B.36/43/08/2017B. 38/31/11/2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 09

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 023 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKO WALIKOTA BATU TA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2012

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 022 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.412, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Pertambangan. Panas Bumi. Alokasi. Dana. Bagi Hasil.

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG OUKUNGAN ALOKASI ANGGARAN KELANCARAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 08 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 T E N T A N G

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 61 TAHUN 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/PMK.07/2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 140 TAHUN 2015 SERI E.125

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBERIAN UANG MAKAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Poke,k-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nc,mor 43 Tahun 1999;

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2009 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 37 TAHUN 2000 T E N T A N G PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN 2000 KABUPATEN LEBAK

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BENGKULU, PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

8J~PJ>~f{Jj)~ ~ G#"kkhcJalca4a KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1688 TAHUN 2014 TENTANG

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang A

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/729/KEP/ /2012

2017, No Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia T

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

2011, No sebesar selisih antara alokasi definitif dengan jumlah dana yang telah disalurkan dari tahap I sampai dengan tahap II; c. bahwa berdasa

Transkripsi:

, 8JuikVJU<4 g!1uj-u{)i;( {J)a~,=/i Q)l&<,ifota n-f~,w, cy"'auw4 PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 203 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN PENAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PARA GURU AGAMA DAN GURU MAORASAH BERSTATUS PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG BERTUGAS DI SD, SMP, SMAlSMK, MI, MTs DAN MA TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERA.H KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,.~ Menimbang a. bahwa dalam rangka menlngkalkan kinerja dan kesejahteraan bagi para Guru Agama dan GUiU Madrasah yang bertugas di SO, SMP, SMAlSMK, MI, MTs dan MA dan memperhatikan surat Mented Dalam Negeri Nomor 903/998/SJ hal Dukungan Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah, perlu diberikan Tunjangan Penambahan Penghasilan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan Daerah untuk Tahun Anggaran 2009; b. bahwa berdasarkan p8f1imbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan untuk tertib administrasi pencairan tunjangan, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pemberian Tunjangan Penambahan Penghasilan kepada Para Guru Agama dan Guru Madrasah berstatus Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di SO, SMP, SMAlSMK, MI, MTs dan MA Tahun Anggaran 2009; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 8 Kepegawaian sebagaimana Nomor 43 Tahun 1999; Tahun 1974 tentang Pokok-pokok tclah diubah dengan Undang-Undang 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg~ia; 3. Undang-Undang Nomor '\0 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undanga:l; 4. Undang-UndclIlg Nomen 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan T<Jnggung Jawab Pengelolaan Keuangan Negara;

2 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008; 6. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; I~,, '--- 9. 10. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kanwil Departemen Agama Provinsi dan Kandepag Kabupaten/Kota; Peraturan Oaerah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan; 11. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Peraturan Oaerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 13. Peraturan Oaerah Nomol- 1 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Oaerah Tahun Anggaran 2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009; 14. Peraturan Gubernur Nomor 129 Tahun 2008 tentang Penatausahaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Oaerah Provinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta; 15. Peraturan Gubernur Nomor 130 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 174 Tahun 2009; 16. Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2009 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 154 Tahun 2009; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN PENAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PARA GURU AGAMA DAN GURU MADRASAH BERSTATUS PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG BERTUGAS 01 SO, SMP, SMAlSMK, MI, MTs dan MA TAHUN ANGGARAN 2009.

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 4. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. - I 5. Kepala Oinas Pendidikan adalah Kepala Oinas Pendidikan Provinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta. 6. Kantor Wilayah Oepartemen Agama yang selanjutnya disebut Kanwil Oepartemen Agama adalah Kantor Wilayah Oepartemen Agama Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 7. Kepala Kantor Wilayah Oepartemen Agama yang selanjutnya disebut Kepala Kanwil Oepartemen Agama adalah Kepala Kantor Wilayah Oepartemen Agama Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 8. Bank OKI adalah PT Bank OKI yang terdiri dari Kantor Pusat, Kantor Cabang Utama. Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas. 9. Giro adalah Rekening milik sekolah penerima bantuan. 10. Tabungan Monas adalah Tabungan milik Guru penerima bantuan. BAB II PERSYARATAN PENERIMA DAN BESARAN TUNJANGAN PENAMBAHAN PENGHASILAN Pasal 2 (1) Penerima Tunjangan Penambahan Penghasilan diberikan kepada Guru Agama dan Guru Madrasah yang bertugas di Daerah. (2) Persyaratan bagi Guru Agama dan Guru Madrasah dalam memperoleh Tunjangan Penambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diharuskan : a. telah bertugas secara aktif mengajar sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; dan b. memiliki surat keterangan melaksanakan tugas mengajar dari Kepala Sekolah dimana yang bersangkutan bertugas.

4 (3) Seleksi terhadap Guru Agama dan Guru Madrasah sebagai penerima Tunjangan Penambahan Penghasilan dilakukan oleh Kanwil Oepartemen Agama dengan cara melakukan klarifikasi dan akurasi data cal on Guru Agama dan Guru Madrasah selaku penerima bantuan. (4) Oaftar nama Guru Agama dan Guru Madrasah penerima Tunjangan Penambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah 2.709 (dua ribu tujuh ratus sembilan) orang dengan namanama sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Gubernur inl Pasal 3 (1) Besaran Tunjangan Penambahan Penghasilan yang diberikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), dengan rincian sebagai berikut :. a. Tunjangan Kesra Rp 700.000,00 (tujuh ratus ribu rupiah); dan b. Tunjangan Khusus sebesar Rp 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah). (2) Tunjangan Penambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) diberikan selama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak bulan Januari 2009 sampai dengan Desember 2009. (3) Terhadap Tunjangan Penambahan Penghasilan yang diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikenakan potongan pajak PPh Pasal 21 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal4 Pemberian Tunjangan Penambahan Penghasilan berupa Tunjangan Kesra sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a diatur dengan ketentuan sebagai berikut : a. tidak masuk kerja, dikenakan potongan sebesar Rp 25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah) per hari tidak masuk kerja; b. tidak masuk kerja secara berturut-turut selama 1 (satu) bulan tanpa alasan jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan, tidak diberikan Tunjangan Penambahan Penghasilan pada bulan berkenaan; c. mendapat tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan tidak diberikan Tunjangan Penambahan Penghasilan selama melaksanakan tugas belajar. BAB III PENCAIRAN TUNJANGAN Pasal 5 (1) Pembayaran Tunjangan Penambahan Penghasilan diberikan melalui tabungan monas pada Bank OK!.

5 (2) Untuk kelancaran penerimaan Tunjangan Penambahan Penghasilan, terlebih dahulu kepada Guru Agama dan Guru Madrasah harus membuka rekening tabungan monas pada Bank DKI terdekat bilamana belum memiliki rekening tabungan monas. (3) Pencairan Tunjangan Penambahan Penghasilan selanjutnya mengacu pada prosedur yang berlaku pada Bank DK!. Pasal 6 (1) Surat penyediaan dana Tunjangan Penambahan Penghasilan diterbitkan langsung oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah berdasarkan anggaran yang tersedia pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Pendidikan Tahun Anggaran 2009. (2) Berdasarkan surat penyediaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya Dinas Pendidikan melakukan pencairan dana Tunjangan Penambahan Penghasilan tersebut mulai dari proses SPP sampai dengan pendistribusian Tunjangan Penambahan Penghasilan melalui Bank DKI dengan terlebih dahulu melakukan pemotongan PPh Pasal 21. BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 7 Penerima Tunjangan Penambahan Penghasilan mempertanggungjawabkan sesuai prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 8 Dalam rangka pemberian Tunjangan Penambahan Penghasilan, Kepala Kanwil Oepartemen Agama bertanggung jawab atas : a. keabsahan dan validasi data; b. disiplin dan produktivitas para Guru dimaksud serta kelancaran/tertib administrasi keuangan;dan c. pengelolaan keuangan tunjangan penambahan penghasilan dimaksud dengan menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) kepada Gubernur melalui Kepala Dinas Pendidikan. BAB V PELAPORAN Pasal 9 Penerimaan Tunjangan Penambahan Penghasilan wajib menyampaikan laporan kegiatan kepada Gubernur dalam hal ini Sel<retaris Daerah melalui Kepala Dinas Pendidikan Provinsi OKI Jakarta.

6 BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 10 Pemberian Tunjangan Penambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2009 melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Dinas Pendidikan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 2009. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Dltetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Desember 2009 GUBERNUR PR IBU VINSI DAERAH KHUSUS TA JAKARTA, i BOWO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 1 5 0 e s em b e r 2009 SEKRETARIS OAERAH PROVINSI OAERAH KHUSUS c- IB_U_K~O_TAJAKARTA, MUHAYAT NIP 050012362 BERITA DAERAH PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2009 NOMOR 189,