BAB I PENDAHULUAN. lalu, kita dihadapkan kepada perdagangan bebas yang menimbulkan pasar yang lebih

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan dampak globalisasi dapat. menciptakan peluang bagi koperasi untuk meningkatkan kemampuan guna

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kenyataan yang tak dapat dipungkiri bahwa dunia usaha pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dunia yang mengalami perubahan atas krisis dan

BAB I PENDAHULUAN. demikian, hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan suatu upaya untuk membangkitkan kembali elemen-elemen

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mulai pada tahun Pada awal bulan tahun 1998, Indonesia dilanda krisis

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha yang beranggotakan oleh seseorang atau badan hukum koperasi

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor perekonomian dan industri mengalami perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

BAB I PENDAHULUAN. utama perekonomian nasional karena melalui pembangunan dapat dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan yan dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat dikatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan. modal tersebut mengandung begitu banyak aspek.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN. yang sama akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini berdampak pada semakin

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentano Kertonegoro (1995 ; 3)

BAB I PENDAHULUAN. membiayai operasi perusahaan, tetapi juga digunakan untuk ekspansi

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS SEBAGAI SALAH SATU PENGUKUR TINGKAT EFISIENSI MODAL KERJA PADA KPRI KOPENDIK WONOGIRI TAHUN

I. PENDAHULUAN. bersaing ketat dalam memperebutkan pasar, karena tidak ada lagi pembatasan barang

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keadaan dunia usaha yang berkembang pesat mempunyai dampak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan,

I. PENDAHULUAN. bersaing ketat dalam memperebutkan pasar, karena tidak ada lagi pembatasan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya perusahaaan-perusahaan sejenis yang bermunculan,

PENGARUH VOLUME USAHA DAN BIAYA USAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA KOPKAR DI KOTA BATAM. Makhdalena Universitas Riau. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

BAB I PENDAHULUAN. mendorong keberlangsungan globalisasi dunia dengan cepat dan dinamis. Keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan globalisasi ekonomi dalam rangka mewujudkan perdagangan

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI UNIT DESA MARGOMULYO DI JATIYOSO, KARANGANYAR

BAB III METODE PENELITIAN. benar. Ini merupakan konsep matematika atau merupakan perhitungan ratio

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentanoe Kertonegoro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan lain perusahaan. Untuk meningkatkan laba,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai penilaian kinerja keuangan PT. Alam Sutera Realty yang diukur. penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaan.

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sejenis di dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, semakin melemahkan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dalam suatu aktivitas perekonomian, baik dalam lingkup yang sempit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan berkaitan dengan

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha, yaitu sektor negara, swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat. menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan keunggulan produk yang dimiliki perusahaan tersebut.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan. Tujuan perekonomian Indonesia adalah mewujudkan. masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendanai operasional perusahan maupun untuk membiayai investasi jangka UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Dalam era globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku, yang memiliki harapan akan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS Teori Stakeholder Teori Stakeholder digagas oleh R. Edward Freeman menyatakan bahwa :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB I PENDAHULUAN. paling tepat ditujukan terhadap koperasi. Undang-Undang No 17 Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perbankan di Indonesia merupakan objek sekaligus subjek yang

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan dari pembangunan terdahulu, yaitu pembangunan nasional yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan). Hampir seluruh perusahaan menggunakan harta-harta yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sehubungan dengan era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa tahun lalu, kita dihadapkan kepada perdagangan bebas yang menimbulkan pasar yang lebih luas dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin leluasanya berbagai perusahaan bergerak ke pasar manapun di seluruh dunia termasuk Indonesia. Bebasnya perusahaan global beroperasi di seluruh dunia telah menjadi ancaman bagi kita, mengingat banyak perusahaan-perusahaan asing akan bersaing secara langsung dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Globalisasi dalam pasar menimbulkan berbagai perubahan dalam perekonomian di negara kita diantaranya adalah, semakin pesatnya perkembangan dalam dunia usaha, dan semakin ketatnya persaingan dalam bisnis. Untuk menghadapi berbagai perubahan yang terjadi, maka dituntut kesiapan berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu pemerintah, kalangan dunia usaha, dan masyarakat pada umumnya agar selalu dapat menghadapi dan beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi. Dengan ketatnya persaingan tersebut setiap perusahaan dituntut untuk beroperasi secara lebih kompetitif dan produktif juga mampu menghasilkan keuntungan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan demikian diperlukan suatu penanganan dan 1

2 pengelolaan terhadap seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efisien dan efektif terutama dalam masalah permodalan yang akan menunjang perusahaan dalam mencapai tujuannya untuk memperoleh keuntungan. Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti merupakan salah satu koperasi yang berada di Provinsi Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat yang diharapkan dapat berperan aktif dengan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya. Selain itu, KUD Sarwa Mukti pun diharapkan mampu bersaing dan menjaga kelangsungan hidup serta perkembangan koperasi dalam kondisi perekonomian yang tidak stabil. Untuk mencapai tujuan koperasi tersebut dan tetap bertahan di tengah persaingan usaha, maka koperasi akhirnya harus mendapatkan keuntungan atau SHU (sisa Hasil Usaha) dari kegiatan usahanya. Sesuai dengan UU RI No.25 tahun 1992 pasal 1 ayat 1 yang menyebutkan koperasi sebagai suatu badan usaha, maka sudah sepantasnya jika koperasi harus mencari dan mendapatkan laba dari kegiatan usahanya. Oleh karena itu, KUD Sarwa Mukti dituntut untuk mewujudkan manajemen keuangan yang ditangani secara professional, khususnya dalam usaha memaksimalkan rentabilitas yang dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya perusahaan. Berikut ini disajikan data yang diperoleh dari KUD Sarwa Mukti sehubungan dengan rentabilitas serta laba usahanya dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008:

3 Tabel 1.1 Rentabilitas dan Laba Bersih KUD Sarwa Mukti tahun 2004-2008 Laba Bersih (SHU) Modal Rentabilitas Kenaikan/ Penurunan (%) Tahun (Rp) (Rp) (%) 2004 179,895,253.12 14,295,388,649.45 1.26-2005 151,593,198.91 14,242,441,529.72 1.06 (15,42) 2006 (79,887,662.26) 13,646,842,694.89 (0.59) (155,00) 2007 48,578,745.84 15,976,063,711.17 0.30 151,94 2008 48,657,701.68 18,922,213,321.44 0.26 (15,43) Sumber : Laporan Keuangan KUD Sarwa Mukti Periode 2004-2008 (telah diolah) Berdasarkan tabel diatas kita bisa melihat perubahan yang fluktuatif dari laba bersih dalam hal ini Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dimiliki oleh KUD Sarwa Mukti dan rentabilitas yang dihitung berdasarkan rasio rentabilitas ekonomi dari tahun 2004 hingga tahun 2008. Pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 laba bersih atau SHU dari KUD Sarwa Mukti mengalami penurunan bahkan pada tahun 2006 mengalami kerugian, dan pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 mengalami kenaikan. Sedangkan untuk rentabilitas yang ada pada KUD Sarwa Mukti dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 mengalami perubahan yang fluktuatif, dan cenderung mengalami penurunan hanya pada tahun 2007 saja rentabilitas KUD Sarwa Mukti mengalami kenaikan. Penurunan rentabilitas yang dialami oleh KUD Sarwa Mukti tersebut merupakan suatu pertanda bahwa kinerja keuangan koperasi mengalami suatu

4 masalah. Berdasarkan pernyataan dari beberapa ahli atau idealnya dan juga harapan yang diinginkan oleh KUD Sarwa Mukti, ialah pencapaian rentabilitas yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi, kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, yaitu KUD Sarwa Mukti mengalami penurunan rentabilitas. Penurunan rentabilitas tersebut akan berdampak terhadap kelangsungan dan keberhasilan usaha koperasi. Bahkan, apabila kondisi tersebut dibiarkan begitu saja oleh pihak koperasi, maka rentabilitas yang dicapai oleh KUD Sarwa Mukti akan terus semakin menurun, yang berarti menurunnya kemampuan KUD dalam menghasilkan laba/ SHU secara efisien serta kemudian dimungkinkan akan menderita kerugian kembali. Oleh karena itu, pengurus koperasi harus lebih cermat dan tanggap apabila rentabilitas mulai mengalami penurunan dan dengan cepat melakukan evaluasi dan upaya perbaikan. Laba yang diperoleh oleh koperasi sangat berhubungan dengan perkembangan usaha koperasi. Diperolehnya laba yang besar merupakan sesuatu yang membanggakan karena dianggap perusahaan telah berhasil dalam menjalankan usahanya. Akan tetapi, dibalik itu saat ini perusahaan telah menyadari bahwa laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan tersebut telah menjalankan usahanya secara efisien. Diperolehnya laba merupakan sesuatu yang penting, akan tetapi ada yang lebih penting dan harus diperhatikan oleh perusahaan/ koperasi yaitu dalam hal kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan kekayaan atau modalnya pada setiap periode, atau yang disebut dengan rentabilitasnya.

5 Rentabilitas yang harus diperhatikan ialah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yaitu dengan memanfaatkan aktiva yang dipakai untuk mendapatkan laba tersebut (aktiva ini disebut aktiva usaha). Oleh karena itu, maka kondisi ideal yang harus terjadi dalam suatu perusahaan adalah usahanya diarahkan untuk mendapatkan titik rentabilitas yang maksimal atau kenaikan rentabilitas seoptimal mungkin. Tercapainya rentabilitas yang tinggi memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk terus menjalankan usahanya dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi, bahkan dapat tumbuh dan mengembangkan usahanya menjadi lebih besar dan luas. Oleh karena itu, masalah rentabilitas lebih penting daripada masalah laba. Dengan demikian, yang harus diperhatikan oleh koperasi ialah tidak hanya bagaimana upaya untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting ialah upaya untuk mempertinggi tingkat rentabilitas. KUD Sarwa Mukti pun telah mengamati dan menyadari hal itu dan berharap dapat mencapai rentabilitas yang tinggi setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab tinggi rendahnya suatu rentabilitas yang ada pada perusahaan. Diantaranya yaitu Profit margin, atau perbandingan antara net operating income dengan net sales dan Turnover of Operating Assets, atau kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu. Diantara beberapa faktor tersebut, pengaruh kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu sangat berpengaruh dalam

6 mempertinggi rentabilitas. Dimana usaha untuk mempertinggi factor ini salah satunya adalah dengan cara manajemen modal kerja yang baik. Modal merupakan salah satu faktor penting terhadap tumbuh kembangnya suatu perusahaan, karena modal yang menjadi salah satu komponen utama dalam keuangan perusahaan sangat berpengaruh terhadap kelancaran operasi perusahaan. Modal ini digunakan oleh perusahaan untuk melakukan aktivitas usahanya, seperti membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Fungsi permodalan dalam hal ini adalah modal kerja, yang merupakan kelebihan aktiva lancar atas utang lancar. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya tidak mengalami kesulitan dan hambatan yang mungkin akan timbul. Adanya modal kerja yang berlebihan menunjukan adanya dana yang tidak produktif dan hal ini memberikan kerugian karena dana yang tersedia tidak di pergunakan secara efektif dalam kegiatan perusahaan. Kebijakan perusahaan dalam mengelola jumlah modal kerja secara tepat akan menghasilkan keuntungan yang benar-benar diharapkan oleh perusahaan. Modal kerja akan mengalami perputaran selama kegiatan operasi perusahaan berjalan. Perputaran modal kerja dimulai saat kas diinvestasikan kepada komponen modal kerja dan sampai berubah menjadi kas kembali. Cepat atau lambatnya perputaran modal kerja ini akan mempengaruhi kelancaran operasi perusahaan dalam menghasilkan laba dan meningkatkan rentabilitas.

7 Semakin cepat perputaran modal kerja menunjukkan modal kerja digunakan secara produktif dalam menghasilkan laba sehingga akan meningkatkan rentabilitas, sebaliknya semakin lambat perputaran modal kerja menunjukkan adanya kekurangan atau kelebihan pada modal kerja yang diperlukan. Kelebihan atau kekurangan modal kerja akan menyebabkan rentabilitas menurun, karena kesempatan untuk mendapatkan laba akan hilang. Jika perusahaan tidak memperhatikan dan mengelola modal kerjanya dengan baik, maka laba yang didapatkan tidak akan optimal dan perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan terutama untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik dan ingin membuktikan apakah betul terdapat pengaruh perputaran modal kerja terhadap tingkat rentabilitas ekonomi pada KUD Sarwa Mukti. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan dan batasan yang telah diuraikan di atas, maka perlu kiranya penulis merumuskan penulisan penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana perputaran modal kerja pada KUD Sarwa Mukti. 2. Bagaimana rentabilitas ekonomi yang dicapai KUD Sarwa Mukti. 3. Seberapa besar pengaruh perputaran modal kerja terhadap tingkat rentabilitas ekonomi pada KUD Sarwa Mukti.

8 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Adapun yang menjadi maksud dari penelitian adalah : 1. Menggambarkan besarnya perputaran modal kerja. 2. Menggambarkan besarnya rentabilitas ekonomi. 3. Menguji pengaruh perputaran modal kerja terhadap tingkat rentabilitas ekonomi pada KUD Sarwa Mukti. 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh gambaran mengenai perputaran modal kerja pada KUD Sarwa Mukti. 2. Untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat rentabilitas ekonomi yang dicapai KUD Sarwa Mukti. 3. Untuk memperoleh gambaran sejauhmana pengaruh perputaran modal kerja terhadap tingkat rentabilitas ekonomi pada KUD Sarwa Mukti. 1.4 Kegunaan Peneliltian 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai salah satu bahan referensi untuk lebih memahami dan memperkuat teori atau konsep mengenai perputaran modal kerja dan rentabilitas ekonomi, khususnya pada badan usaha koperasi (KUD).

9 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap pihak koperasi yaitu memberikan informasi mengenai perputaran modal kerja dan tingkat rentabilitas ekonomi yang dicapainya, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan masukan dalam menetapkan kebijakan yang efektif demi kemajuan dan perkembangan koperasi di masa yang akan datang.

10