BAB I PENDAHULUAN. dapat bepergian kesuatu tempat dengan nyaman dan dapat terlindungi dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari kesempitan dan dapat memenuhi hajat hidupnya. menujukkan jalan dengan bermu amalat.

BAB I PENDAHULUAN. jalan penggantian berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Allah SWT agar

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. 1

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kepentingannya tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PERJANJIAN SEWA RUMAH DI DESA RANDUSARI TERAS BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

BAB I PENDAHULUAN. turis-turis tersebut di berbagai kota dan daerah di Indonesia, sehingga. berbagai wilayah dan belahan dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB V PENUTUP. harta milik tidak sempurna di Veeva Rent Car n Motor Malang maka peneliti

Dengan adanya pengusaha swasta saja belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini antara lain karena perusahaan swasta hanya melayani jalur-jalur

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI YANG DILAKUKAN OLEH PEMBELI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TANAH YANG BELUM LUNAS DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Hukum merupakan hal yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. rupiah terhadap Dollar US hingga mencapai lebih dari Rp ,- (posisi

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perjanjian sewa menyewa. Perjanjian sewa menyewa banyak di. sewa yang telah diberikan oleh pihak penyewa.

BAB I PENDAHULUAN. menyelerasikan dan menyeimbangkan unsur-unsur itu adalah dengan dana (biaya) kegiatan untuk menunjang kehidupan manusia.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha/bisnis. Tanpa dana maka seseorang tidak mampu untuk. memulai suatu usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. pikir dan pengetahuannya, manusia dapat memenuhi segala kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupan mempunyai bermacam-macam kebutuhan dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi dapat tetap berproduksi. Pada dasarnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan adanya bank yang melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran agama Islam dengan segala kompleksitasnya dengan. menggunakan al-qur an sebagai landasannya telah terbukti mampu memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. perumahan mengakibatkan persaingan, sehingga membangun rumah. memerlukan banyak dana. Padahal tidak semua orang mempunyai dana yang

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan berbagai informasi, hal tersebut telah membawa dampak yang. signifikan dalam merencanakan sebuah perjalanan wisata.

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sosialisasi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Hukum adalah segala aturan yang menjadi pedoman perilaku setiap orang

1 Ahmad Faisol Amir, wawancara (Banjarsari, 17 Januari 2014)

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk nongkrong-nongkrong di cafe. Gaya hidup nongkrong di. kita sadari merupakan pengaruh dari globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemenuhan akan sarana transportasi saat ini merupakan kebutuhan pokok

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang lain seperti: Wisata Edukasi Kampung Coklat, Candi. disekitar kita dengan plat nomor yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pembiayaan (financing institution) merupakan badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk

UPAYA PERUSAHAAN RENTAL UNTUK MENYELESAIKAN WANPRESTASI DAN OVERMACHT YANG BERUPA KERUSAKAN PADA PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

JURNAL ILMIAH TANGGUNGJAWAB PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN SEWA- MENYEWA MOBIL. (Studi Di Perusahaan Rent Car Di Kota Mataram)

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berdirinya lembaga-lembaga perekonomian yang menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk dapat mempengaruhi pola perdagangan. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak pernah luput dari dinamika yang selalu

فإذا قضيت الصالة فانتشروا في األرض وابتغوا من فضل اهلل واذكروا اهلل كثيرا لعلكم تفلحون

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan

BAB I PENDAHULUAN. berjudul Tentang Sewa-Menyewa yang meliputi Pasal 1548 sampai dengan

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DALAM HAL BERALIHNYA BARANG OBJEK SEWA PADA CV. INDAH JAYA KUTA BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Dalam menjalani kehidupan, manusia pun dimotivasi oleh kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan Nasional, peran

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut juga berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang kekurangan dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat itu sendiri, untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Helmi Karim, Op Cit, Hlm. 29

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya seperti kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Arthaloka Gf, 2006 ), hlm M. Nadratuzzaman Hosen, Ekonomi Syariah Lembaga Bisnis Syariah,(Jakarta: Gd

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih modern dan menghasilkan perubahan-perubahan baru (revolusi),

BAB I PENDAHULUAN. disanggupi akan dilakukannya, melaksanakan apa yang dijanjikannya tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pembiayaan (finance) berdasarkan Surat Keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. (KBBI), camping mempunyai arti: membuat (mendirikan) kemah (untuk

BAB I PENDAHULUAN. macam, yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier. 1 Meningkatnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, mereka harus

BAB I PENDAHULUAN. sisi ekonomi. Dalam hal ini tanah pun dapat dibiarkan begitu saja atau dikelola

TESIS. (Kajian Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1985 Tentang Ketenagalistrikan)

BAB I PENDAHULUAN. sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Perjanjian dalam Pasal 1313

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan pun dilaksanakan di segala bidang. Upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. menyendiri tetapi manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup menyendiri.

BAB I PENDAHULUAN. I.I Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Usaha tersebut muncul karena banyak orang yang membutuhkannya. tetapi tidak mampu membeli mobil. Kemudian banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Didalam masyarakat yang sedang berkembang seperti sekarang ini, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. ini, semakin meningkat pula kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan satu sama lainnya. Begitupun kegiatan manusia sehari-hari yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

BAB I PENDAHULUAN. modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. 11

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam keadaan yang sedang dilanda krisis multidimensi seperti yang

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

ABSTRAK. Kata kunci: Perjanjian sewa-menyewa, akibat hukum, upaya hukum.

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran arus lalu lintas penduduk dari dan kesuatu daerah tertentu.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mobil adalah kendaraan roda empat yang digerakkan dengan tenaga mesin dengan bahan bakar bensin atau solar yang mempunyai bentuk tertentu. Mobil merupakan salah satu alat transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat karena dengan menggunakan mobil seseorang dapat bepergian kesuatu tempat dengan nyaman dan dapat terlindungi dari cuaca yang tidak bersahabat seperti hujan atau panas terik matahari.

Dengan kerjasama dengan manusia lain akan lebih mudahlah keinginannya tercapai atau kepentingannya terlindungi. Terlebih mengingat bahwa manusia itu termasuk makhluk yang lemah dalam menghadapi ancaman bahaya terhadap dirinya atau kepentingannya akan lebih kuat kedudukannya menghadapi bahaya apabila ia bekerjasama dengan manusia lain dalam kelompok atau kehidupan bersama. 1 Dalam kenyataannya kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sarana transportasi berupa kendaraan mobil bagi sebagian masyarakat bukanlah hal yang mudah. Rental mobil menjadi salah satu solusi dari permasalahan yang ada, harga sewa yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, nyaman dan respresentatif untuk digunakan, sehingga bisnis rental mobil kini menjadi bisnis yang menjajikan. Bisnis rental mobil kini menjadi tren di kalangan masyarakat, seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan untuk keperluan bisnis, keperluan wisata, hingga keperluan pemenuhan gengsi semata. Hal ini menjadikan peluang bisnis rental mobil menjadi bisnis yang menjanjikan. Sewa menyewa merupakan hal yang lumrah dilakukan masyarakat dan merupakan salah satu bentuk interaksi yang sering dilakukan. Sewa menyewa selain digunakan sebagai lahan bisnis juga merupakan kepedulian social antar sesama masyarakat, yang kemudian dapat dikatakan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu solusi kepedulian sosial apabila dilihat dari kegunaan dan manfaat atas barang yang di sewakan. 1 Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar (Yogyakarta: Liberty, 2003), h. 1

Perjanjian sewa-menyewa menimbulkan hak dan kewajiban antara penyewa dan yang menyewakan. Kewajiban pihak yang menyewakan adalah menyerahkan barangnya untuk dinikmati oleh penyewa sedangkan kewajiban penyewa adalah membayar harga sewa. 2 Jadi barang diserahkan tidak untuk dimiliki seperti halnya dalam jual-beli, tetapi hanya untuk dipakai, dinikmati kegunaannya. Dengan demikian maka penyerahan barang hanya bersifat menyerahkan kekuasaan belaka untuk digunakan atas barang yang disewa tersebut. Meskipun sudah diatur secara jelas akan tetapi tetap saja ada penyimpangan yang dilakukan oleh para pihak dan keadaan memaksa, dalam peranjian hal tersebut biasa dikenal dengan istilah wanprestasi. Dalam perjanjian sewa-menyewa mobil pihak penyewa atau konsumen harus bertanggung jawab atas segala kerusakan dan kerugian yang timbul pada barang yang disewa sebagaimana termakhtub dalam Pasal 312 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah yang isinya pemeliharaan ma jur (barang) adalah tanggung jawab musta jir (penyewa) kecuali ditentukan lain dalam akad. 3 Sebagai contoh, mobil yang disewa ketika dikembalikan mengalami kerusakan, kaca mobil pecah, body mobil tergores atau lecet, spion dan ban serep mobil hilang dan sebagainya maka penyewa harus bertanggung jawab dengan cara memperbaiki atau menggantinya sesuai dengan kesepakatan dengan pihak perusahaan rental mobil, yang semuanya itu diluar kekuasaan para pihak untuk mencegah 2 Subekti, Aneka Perjanjian (Bandung : Citra Adtya Bakti, 1995), h. 40 3 Kompilasi Hukum Ekonomi Syari ah (Jakarta: Kencana, 2009), h. 90

atau menghindarinya dan menimbulkan kerugian sehingga harus ada penyelesaiannya dari pihak yang bertanggung jawab. Kota Malang dikenal sebagai kota pelajar dan juga menjadi salah satu kota tujuan pariwisata, dengan demikian banyak pelajar yang merantau dari luar kota dan wisatawan yang datang mengunjungi dan berwisata ke Malang. Banyaknya kampus, objek wisata yang berada di Malang dan situs-situs kuliner lainnya semakin membuat Malang banyak dikunjungi para wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin belajar dan berwisata di Malang, maka Malang dituntut untuk dapat menyediakan segala sarana dan prasarana yang baik dan memadai untuk menunjang kegiatan pariwisata tersebut. Salah satu diantara pelaku usaha sewa-menyewa mobil yang terdapat di Malang adalah Rental AR. Dalam penelitian ini, peneliti menjadikan rental AR sebagai objek penelitian berdasarkan pada data yang diperoleh oleh peneliti ketika wawancara dengan pemilik dan penyewa di rental AR. Yang mana dari hasil wawancara tersebut peneliti menemukan fakta menarik untuk diteliti yaitu ketika penyelesaian wanprestasi pada perjanjian sewa-menyewa mobil di Rental AR antara pihak penyewa dan pemilik. Dengan demikian, penting kiranya penulis melakukan penelitian dan membahas permasalahan yang timbul dan mengkaji masalah yang berjudul : Penyelesaian Wanprestasi Pada Perjanjian Sewa-Menyewa Mobil di Rental AR Malang Tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah yang menurut penulis belum pernah dikaji oleh orang lain.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dan agar lebih terfokus, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana praktek sewa-menyewa mobil di Rental Mobil AR Malang? 2. Bagaimana penyelesaian wanprestasi pada perjanjian sewa-menyewa mobil di Rental AR Malang ditinjau dari Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah? C. Tujuan Penelitian Bertitik tolak dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini: 1. Untuk mengetahui praktek sewa-menyewa mobil di Rental AR Malang 2. Untuk mengetahui penyelesaian wanprestasi pada perjanjian sewamenyewa mobil di Rental AR Malang tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah D. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat, baik berupa manfaat teoritis maupun manfaat praktis. 1. Dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu muamalah pada khususnya dan ilmu hukum islam (fiqh) pada umumnya, serta dapat memberikan khasanah keilmuan.

2. Untuk memberikan kemanfaatan guna menambah informasi tentang luasnya ilmu muamalah dijadikan sebagai bahan koreksi guna penelitian selanjutnya agar lebih terarah. E. Definisi Operasional 1. Wanprestasi Wanprestasi kadang-kadang disebut juga dengan istilah ciderajanji atau ingkar janji. Dalam bahasa inggris untuk wanprestasi ini sering disebut dengan default atau nonfulfillment atau breach of contract. Yang dimaksudkan adalah tidak dilaksanakannya suatu prestasi atau kewajiban sebagaimana mestinya yang telah disepakati bersama, seperti yang tersebut dalam kontrak yang bersangkutan. Antonym dari wanprestasi adalah prestasi. Prestasi adalah sesuatu yang wajib harus dipenuhi oleh debitur dalam setiap perikatan. Prestasi merupakan isi daripada perikatan, apabila debitur tidak memenuhi prestasi sebagaimana yang telah ditentukan dalam perjanjian, ia dikatakan wanprestasi. 4 2. Perjanjian Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan WJS. Poerwadarminta, Perjanjian adalah Persetujuan (tertulis atau dengan lisan) yang dibuat oleh dua pihak atau lebih yang mana berjanji akan mentaati apa yang tersebut di persetujuan itu. 5 4 Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2008), h. 17 5 WJS. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1986), h. 402

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa perjanjian adalah suatu perbuatan kesepakatan antara seseorang atau lebih dengan orang lain untuk melakukan suatu perbuatan tertentu baik secara lisan maupun secara tertulis. 3. Sewa-menyewa Sewa-menyewa dalam bahasa Arab diistilahkan dengan Alijarah, yang mana adalah bentuk masdar dari kata ajara ( أجر يأجر menyewakan. 6 yang berarti membalas, mengupah, dan (أجرا - إجارة Menurut hukum Islam sewa-menyewa itu diartikan sebagai suatu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan jalan penggantian. 7 Jadi sewa-menyewa adalah pengambilan manfaat sesuatu benda. Dalam hal ini bendanya tidak berkurang sama sekali, dengan perkataan lain dengan terjadinya peristiwa sewa-menyewa, yang berpindah hanyalah manfaat dari benda yang disewakan tersebut, dalam hal ini dapat berupa manfaat barang seperti sawah. Yang berpindah hanyalah manfaat dari sawah itu, bukan kepemilikan dari sawah tersebut. 4. Rental Rental adalah penyewaan sesuatu. Penyewaan adalah sebuah persetujuan dimana sebuah pembayaran dilakukan atas penggunaan suatu barang atau properti secara sementara oleh orang lain. Barang yang dapat disewa bermacam-macam, tarif dan lama sewa juga bermacam-macam. 6 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia (Jakarta: PT Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah, 2010), h.34 7 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, jilid. 13 (Bandung: PT Al-Ma arif, 1988), h. 15

Rumah umumnya disewa dalam satuan tahun, mobil dalam satuan hari, permainan komputer seperti PlayStation disewa dalam satuan jam. 8 F. Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini disusun sebuah sistematika pembahasan penulisan agar dengan mudah diperoleh gambaran yang jelas dan menyeluruh, maka secara global dapat ditulis sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini mengemukakan tentang latar belakang masalah yang menggambarkan atau menguraikan keadaan atau hal-hal yang dapat menimbulkan masalah yang diteliti. Selain itu dikemukakan pula mengenai perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika pembahasan. Pada bagian ini dimaksudkan sebagai tahap pengenalan dan deskripsi permasalahan serta langkah awal yang memuat kerangka dasar teoritis yang akan dikembangkan dalam bab-bab berikutnya. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas mengenai penelitian terdahulu dan kerangka teori. Penelitian terdahulu harus berkaitan dengan skripsi yang ditulis dan berisi informasi tentang penelitian dan mempunyai keterkaitan dengan 8 http://id.wikipedia.org/wiki/penyewaan (diakses pada tanggal 11-12-1013)

permasalahan penelitian yang bermaksud untuk menghindari duplikasi dan selanjutnya harus dijelaskan keorisinilan penelitian serta perbedaannya dengan penelitian penulis. Dan kerangka teori yang digunakan dalam penulisan skripsi ini berisi tentang teori atau konsep-konsep yuridis sebagai landasan teoritis untuk pengkajian dan analisis masalah. Pada bagian ini nantinya dipergunakan dalam menganalisa setiap permasalahan yang dibahas dalam peelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini terdiri dari jenis penelitian, pendekatan penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode pengolahan data. Metode adalah jalan atau cara mengerjakan sesuatu jadi pada bab ini merupakan titik awal munuju proposisiproposisi akhir denagn tujuan untuk mendapatkan suatu jawaban dari hasil penelitian. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan inti dari penelitian karena pada bab ini akan menganalisis data-data baik melalui data primer maupun data sekunder yang berguna untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan. Penulisan judul ditulis dengan Hasil Penelitian dan Pembahasan dan

judul sub bab-nya disesuaikan dengan tema-tema yang dibahas dalam penelitian. BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan dalam bab ini bukan merupakan ringkasan dari penelitian yang dilakukan, melainkan jawaban singkat atau akhir atas rumusan masalah yang telah ditetapkan. Saran adalah usulan atau anjuran kepada pihak-pihak terkait atau memiliki kewenangan lebih terhadap tema yang diteliti demi kebaikan masyarakat atau penelitian di masa-masa mendatang.