IMPLEMENTASI PERMAINAN PENJEPIT BAJU UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

dokumen-dokumen yang mirip
SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A RA KM MIFTAHUL HUDA PULOSARI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI

Oleh: Dibimbing oleh : 1. Dema Yulianto, M.Psi 2. Anik Lestariningrum, M.Pd

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UN PGRI Kediri OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD.

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ROFIKA KARTIKASARI NPM:

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

RINANGGA KURNIA RIANTI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: BINTI NUR AFIDAH NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING IKAN PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG 1-10 MELALUI PERMAINAN DAKON KREATIF PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA JABON KECAMATAN BANYAKAN

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI PERMAINAN BOWLING PINTAR DI PAUD KUSUMA MULIA SUGIHWARAS KEDIRI

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR DI TK ABA TLOBONG I KELAS B TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKAANAK MELALUI BERNYANYI DI KELOMPOK B PAUD BUDI MULYAKECAMATAN KOTA MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI KEGIATAN BERMAIN PASIR HARTA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN PAUD-IT NUURUL FIKRI TRENGGALEK

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA BENDA-BENDA ALAM PADA ANAK KELOMPOK B PAUD ZAMZAM JAJAR WATES KABUPATEN KEDIRI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PUZZLE ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK PLUS INSAN MADANI KOTA KEDIRI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan kognitif ini berisikan akal, pikiran, dan lain-lainnya seperti

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang. ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PEMANFAATAN MEDIA BIJI-BIJIAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIDANG PENGEMBANGAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA SISWA KELOMPOK A TK ISLAM MARDI SIWI PAJANG LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN

SKRIPSI. Oleh: MASRUROH NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Oleh : SITI AISAH NPM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN BENTUK-BENTUK GEOMETRI PADA KELOMPOK A TK MELATI BAWANG, BATANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN PEMBIASAAN RUTIN DAN TERPROGRAM PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD BINA HARAPAN DESA KARANGREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : DIAN KRISNAYANTI NPM:

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

JURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Mememuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH:

Transkripsi:

IMPLEMENTASI PERMAINAN PENJEPIT BAJU UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI Hanggara Budi Utomo (Universitas Nusantara PGRI Kediri) (hanggara@unpkediri.ac.id) Permasalahan penelitian ini adalah apakah melalui implementasi permainan penjepit baju dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak usia dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui melalui implementasi permainan penjepit baju dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian anak Kelompok A RA Diponegoro Warujayeng Kabupaten Nganjuk Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, menggunakan instrument berupa RKM, RKH, lembar penilaian unjuk kerja, lembar observasi aktivitas guru dan dokumentasi. Hasil penelitian siklus I 45 %, siklus II 82 %, dan siklus III 100%. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan ketuntasan belajar anak didik telah memenuhi kriteria yang di tetapkan yaitu minimal 75%.Kesimpulan penelitian ini adalah peneliti menyimpulkan bahwa tindakan pembelajaran melalui implementasi permainan penjepit baju dapat dibuktikan kebenarannya untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak usia dini. Kata kunci: kemampuan kognitif, permainan penjepit baju. 1

Pendahuluan Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia enam tahun yang dilakukan melalui pembinaan dan pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pada masa usia dini, anak mengalami masa keemasan yang merupakan masa dimana anak mulai peka atau sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Pada masa ini, terjadi kematangan fungsi fisik dan psikis sehingga anak siap menerima respon atau stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa peletakan dasar untuk mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, nilai-nilai agama dan moral, konsep diri, disiplin dan kemandirian. Oleh karena itu, dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangannya tercapai secara maksimal. Penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan formal diperuntukkan usia empat sampai enam tahun berbentuk Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Athfal (RA). Sedangkan penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan nonformal diperuntukan usia nol sampai enam tahun berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA), program pengasuhan dan Kelompok Bermain (KB). Salah satu bidang pengembangan yang diajarkan di PAUD yaitu bidang pengembangan kognitif. Untuk menyusun model pembelajaran kognitif, Pendidik diharapkan mengacu kepada pedoman pembelajaran. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, Pendidik perlu mempersiapkan diri. Salah satu bentuk persiapan dengan menyusun model pembelajaran yang sesuai karakteristik perkembangan fisik dan psikologis anak, keadaan lingkungan sekitar dan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan. Perkembangan kognitif dipersiapkan Pendidik untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak yang sesuai dengan tahapan perkembangannya. Gardner (dalam Sujiono, 2008) mengemukakan bahwa pengertian intelegensi atau kognitif sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk mencipta karya yang dihargai dalam suatu kebudayaan atau lebih. Lebih lanjut Gardner (dalam Sujiono, 2008) mengajukan konsep pluralistik dari intelegensi dan membedakan delapan jenis intelegensi. Dalam kehidupan seharihari, intelegensi itu tidak berfungsi dalam bentuk murni, tetapi setiap individu memiliki campuran (blend) yang unik dari sejumlah intelegensi, yaitu intelegensi linguistik, logis, spasial, musik, kinestetik, intrapribadi dan antar pribadi, serta naturalistik. Pembelajaran di PAUD meliputi lima bidang pengembangan, yaitu pembiasan, bahasa, fisik motorik dan seni. Berbagai alternatif bisa dipilih untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang pengembangan, namun dalam kompetensi bidang pengembangan kognitif anak Kelompok A Tahun Ajaran 2013/2014 masih relatif rendah. Hal ini ditunjukan dengan adanya hasil belajar anak Kelompok A Tahun Ajaran 2013/2014, yang dikategorikan anak sangat mampu dan mendapat bintang empat baru satu anak, anak sudah berkembang sesuai harapan dan mendapat bintang tiga ada tiga anak, anak yang belum berkembang dan mendapat bintang dua ada tujuh anak, sedangkan anak yang tidak berkembang atau mendapat bintang satu tidak ada. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti (dalam hal ini peneliti bekerjasama dengan Pendidik) ditemukan fakta bahwa setiap pembelajaran bidang 2

pengembangan kognitif peserta didik cenderung mengalami kejenuhan yang ditunjukkan dengan adanya respon peserta didik yang rendah dalam pembelajaran. Hal ini juga ditunjukkan dengan kompetensi bidang pengembangan kognitif tidak sesuai dengan yang diharapakan. Ada indikasi munculnya kejenuhan selama pembelajaran ini diantaranya dikarenakan strategi pembelajaran yang digunakan Pendidik monoton, yaitu dengan menggunakan metode cerita, tanya jawab, media bernyanyi dan media gambar dinding seadanya. Untuk itu dibutuhkan desain dan strategi baru dalam pembelajaran bidang pengembangan kognitif. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan melakukan strategi berupa pemberian tindakan melalui pembelajaran baru yang mengajak peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. Alternatif yang dipilih adalah dengan menggunakan strategi bermain dengan menggunakan Permainan Penjepit Baju. Permainan tersebut merupakan sistem akses ( remembering) dan pengambilan kembali (recalling) data atau informasi yang ada di otak (Wahyuningsih, 2008). Dengan diterapkannya Permainan Penjepit Baju, maka perhatian anak lebih terpusat pada pembelajaran yang sedang diberikan. Sehingga kesan yang diterima anak bisa mendalam dan lebih mudah tertanam dalam benak anak. Selain itu juga dapat memberikan motivasi yang kuat untuk anak agar lebih giat belajar dan anak berpartisipasi secara aktif. Permainan Penjepit Baju disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan anak, untuk itu peneliti menganggap penting dilakukan penelitian dengan judul Implementasi Permainan Penjepit Baju Untuk Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini. Untuk mempertegas permasalahan yang ada, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah menerapkan pembelajaran melalui kegiatan bermain penjepit baju; mengembangkan kemampuan kognitif melalui kegiatan bermain penjepit baju; mengembangkan kemampuan kognitif anak didik pada kelompok A.Permasalahan peneliti ini adalah apakah melalui implementasi permainan penjepit baju dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak usia dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui melalui implementasi permainan penjepit baju dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak usia dini. Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan pada anak kelompok A di RA Diponegoro Warujayeng Kabupaten Nganjuk. Dengan jumlah anak didik 11 anak, yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 5 anak perempuan.anak berasal dari keluarga ekonomi menengah ke atas.pada umumnya termasuk anak yang ceria dan bersemangat dalam belajar.peneliti memilih tempat di Kelompok A RA Diponegoro Warujayeng Kabupaten Nganjuk karena berdasarkan observasi awal bahwa kemampuan kognitif mengenal lambang bilangan 1-10 masih sangat rendah.dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Model instrumen yang digunakan adalah lembar penilaian Unjuk Kerja, Lembar Observasi Kegiatan, dan Dokumentasi. Data yang diperoleh dari lembar rubrik penilaian Pendidik dianalisis dengan menggunakan rumus : P f N 100 % Keterangan P = Hasil jawaban dalam % f = Nilai yang diperoleh N = jumlah item pengamatan dikali nilai yang tertinggi 3

Membandingkan ketuntasan belajar (jumlah prosentase anak yang mendapat bintang tiga dan bintang empat antar waktu sebelum tindakan dilakukan dengan setelah dilakukan tindakan siklus I, siklus II, siklus III. Kriteria keberhasilan tindakan adalah terjadi kenaikan ketuntasan belajar dari waktu pra tindakan sampai dengan tindakan siklus III (ketunt asan mencapai sekurang-kurangnya 75%), maka tindakan pendidik dinyatakan berhasil sehingga hipotesis tindakan diterima. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil siklus I dari kemampuan kognitif anak didik dalam mengenal lambang bilangan 1-10 yang memperoleh bintang dua sebanyank 6 anak (55%), bintang tiga sebanyak 4 anak (36%), dan bintang empat sebanyak 1 anak (9%). Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dari jumlah 11 anak, sebanyak 5 anak (45%) dinyatakan tuntas, dan sebanyak 6 anak (55%) dinyataka n belum tuntas.pembahasan pada siklus I dan berdasarkan analisis pengolahan data yang dibuat dapat diketahui bahwa pembelajaran yang dilakukan pada akhir pembelajaran menunjukkan daya serap pada siklus I belum baik. Pendidik sudah berusaha namun masih banyak kelemahan-kelemahan diantaranya anak didik belum dapat memahami kegiatan pembelajaran,anak masih banyak yang belum tepat dalam menjepitkan jumlah penjepit baju yang sesuai dengan jumlah gambaranya, begitu pula hasil belajar anak didik belum sesuai dengan harapan. Hasil siklus II dari kemampuan kognitif anak didik dalam mengenal lambang bilangan 1-10 yang memperoleh bintang dua sebanyank 2 anak (18%), bintang tiga sebanyak 7 anak (64%), dan bintang empat sebanyak 2 anak (18%). Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dari jumlah 11 anak, sebanyak 9 anak (82%) dinyatakan tuntas, dan sebanyak 2 anak (18%) dinyatakan belum tuntas.kegiatan pembelajaran siklus II dapat diketahui bahwa pembelajaran yang dilakukan sudah menunjukkan daya serap pada siklus II menjadi meningkat lebih baik, dan sudah mencapai ketuntasan belajar minimal. Pada siklus ini kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan 1-10 sudah meningkat, sehingga kemampuan kognitif anak didik juga semakin meningkat. Walaupun demikian pendidik tetap berusaha agar pencapaian belajar anak mencapai ketuntasan belajar maksimal. Hasil siklus III dari kemampuan kognitif anak didik tidak ada yang memperoleh bintang satu dan bintang dua, bintang tiga sebanyak 9 anak (82%) dan 2 anak mendapat bintang empat (18%). Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa 11 anak (100%) dinyatakan tuntas.berdasarkan hasil penelitian, hasil belajar anak didik dari sebelum dilakukan tindakan sampai dilakukan tindakan siklus I belum mengalami peningkatan, tetapi setelah dilakukan tindakan antara siklus I ke siklus II mengalami peningkatan, begitu pula siklus II ke siklus III juga mengalami peningkatan yang cukup baik.berdasarkan hasil kemampuan kognitif anak Kelompok A RA Diponegoro Warujayeng Kabupaten Nganjuk pada siklus I, siklus II, dan siklus III dapat dilihat pada tabel berikut : 4

Tabel1.1 Hasil Penilaian Kemampuan Kognitif Melalui Kegiatan Bermain Penjepit Baju Siklus I Sampai Dengan Tindakan Siklus III No Hasil penilaian Siklus I Siklus II Siklus III 1 1 0% 0% 0% 2 2 55% 18% 0% 3 3 36% 64% 82% 4 4 9% 18% 18% Jumlah 100% 100% 100% Berdasarkan data di atas prosentase hasil penilaian kemampuan kognitif melalui kegiatan bermain penjepit baju melalui perolehan bintang dapat dijelaskan bahwa pada siklus I, prosentase 1 sebesar 0%, prosentase 2 sebesar 55%, prosentase 3 sebesar 36%, dan prosentase 4 sebesar 9%. Pada siklus II prosentase 1 sebesar 0%, prosentase 2 sebesar 18%, prosentase 3 sebesar 64%, dan prosentase 4 sebesar 18%. Pada siklus III perolehan prosentase 1 sebesar 0%, prosentase 2 sebesar 0%, prosentase 3 sebesar 82%, dan prosentase 4 sebesar 18%. Perolehan bintang yang didapat oleh setiap anak didik menentukan ketuntasan dan ketidaktuntasan belajar anak didik. Prosentase ketuntasan belajar dapat dijelaskan melalui tabel sebagai berikut : Tabel 1.2 Prosentase Ketuntasan Belajar Dari Siklus I Sampai Siklus III No Tindakan Prosentase 1 Siklus I 45% 2 Siklus II 82% 3 Siklus III 100% Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal 75% Data diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan belajar sebesar 37% dari siklus pertama ke siklus kedua dan 18% dari siklus kedua ke siklus ketiga. Pada siklus III ketuntasan belajar mencapai 100%. Berdasarkan data tersebut menunjukkan ketuntasan belajar anak didik telah memenuhi kriteria yang di tetapkan yaitu minimal 75%. Dengan demikian disimpulkan tindakan pembelajaran melalui implementasi permainan penjepit baju dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak usia dini, DITERIMA. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama 3 siklus, dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa tindakan pembelajaran melalui implementasi permainan penjepit baju dapat dibuktikan kebenarannya untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak usia dini. Saran yang diberikan peneliti untuk Pendidikan anak usia dini adalah perlu menciptakan media pembelajaran yang kreatif dan suasana yang menarik tentunya, serta dapat menarik perhatian anak agar aktif mengikuti pembelajaran melalui kegiatan bermain penjepit baju. Selain itu, pihak sekolah sebaiknya 5

mengadakan program ekstra atau tambahan jam belajar anak yang dapat mengembangkan kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10 anak, dan pihak sekolah di harapkan bisa memberikan fasilitas untuk kegiatan mengenal lambang bilangan 1-10 lebih lengkap lagi. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsini. 1998. Metode Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Armstrong, Thomas. 2003. Sekolah Para Juara. Terj. Yudhi Muranto. Bandung: Kaifa. Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Copley, Juanita, V. 2001. Meningkatkan Kecerdasan Anak. Jakarta: Pustaka Dalaprasta. Crain, William. 2007. Teori Perkembangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Gardner, Howard. 1993.Multiple Intelligences: The Theory In Practice A Reader. New York: Basic Book. Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya. Joko, Untoro. 2008. Buku Pintar Matematika SD. Jakarta: Wahyu Media. Montolalu, B.E.F. 2011 Bermain Dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka. Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. PT. Safiria Insani Press : Yogyakarta. Semiawan. 2001. Pedoman Teknis Peningkatan Kualitas Guru. Jakarta: Depdiknas Solehuddin, 2004. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sujiono, Yuliani Nuraini, dkk. 2005 Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : Universitas Terbuka Susanto Ahmad. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam BerbagaiAspeknya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Tim Depdiknas. 2005-2006. Pedoman Pengembangan Silabus Dan Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas 6

Tim Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas Tim Depdiknas.2010. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas Wahyuningsih. 2008. Strategi Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Indeks Wasik A, Barbara. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks 7