STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada

BAB II PENYEARAH DAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

TESIS PENGURANGAN HARMONISA PADA KONVERTER 12 PULSA TIGA FASA MENGGUNAKAN DIAGONAL RECURRENT NEURAL NETWORK (DRNN)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

BAB V II PENGATUR TEGANGAN BOLAK-BALIK (AC REGULATOR)

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pemakaian peralatan elektronika dengan sumber DC satu fasa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

ANALISIS FILTER HARMONISA PASIF UNTUK MENGURANGI HARMONISA PADA PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

Reduksi Harmonisa Arus Sumber Tiga-Fasa Dengan Transformator Penggeser Fasa

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PENGGUNAAN FILTER PASIF DAN FILTER AKTIF PADA PENYEARAH TERKENDALI SATU PHASA

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

BAB III METODE PENELITIAN

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

LAMPIRAN A RANGKAIAN CATU DAYA BEBAN TAK LINIER. Berikut adalah gambar rangkaian catu daya pada lampu hemat energi :

PENGATURAN ARUS KOMPENSASI UNTUK PEMBEBANAN NONLINIER PADA SISTEM FILTER AKTIF TIGA FASE

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy

Adaptor/catu daya/ Power Supply

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik memegang peranan yang penting dalam industri. Pada aplikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. rendah banyak dibahas dalam forum-forum kelistrikan. Permasalahan kualitas daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada

SISTEM PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PENYEARAH DIODE TIGA PHASA MENGGUNAKAN HYSTERESIS CURRENT CONTROL

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER)

LAMPIRAN A. Perhitungan Impedansi dan Kapasitas Hubung Singkat. Berdasarkan data Tabel 4.1 dan dengan menentukan dasar daya 20MVA, dasar

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3157

PENGATURAN DAYA AKTIF PADA UNIFIED POWER FLOW CONTROLLER (UPFC) BERBASIS DUA KONVERTER SHUNT DAN SEBUAH KAPASITOR SERI

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

tuned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

PENGARUH HARMONIK PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

harmonisa, filter pasif, full bridge dc-dc converter 1. Pendahuluan

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

BAB I PENDAHULUAN. jarang diperhatikan yaitu permasalahan harmonik. harmonik berasal dari peralatan yang mempunyai karakteristik nonlinier

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pembangkit tegangan tinggi DC sangat diperlukan pada riset dibidang fisika

MAKALAH KELOMPOK 2. Converter AC to DC

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem distribusi tiga (3) fasa digunakan untuk melayani beban-beban tiga (3)

Analisis Unjuk Kerja Penyearah 3 Fasa Terkendali pada Tegangan Suplai tidak Seimbang

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada suatu jaringan distribusi arus bolak-balik dengan tegangan (V), daya

Pengurangan Harmonisa Pada Beban Konverter 6 Pulsa Dengan Filter Aktif (Injeksi Ripple Dc)

BAB I PENDAHULUAN. tombak pemikulan beban pada konsumen. Gangguan-gangguan tersebut akan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-97

Analisis Kinerja Motor Arus Searah Dengan Menggunakan Sistem Kendali Modulasi Lebar Pulsa. Sudirman S.*

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

ANALISIS PENGUJIAN KINERJA UPS STATIS TERHADAP VARIASI BEBAN PADA BEBERAPA TINGKAT PEMBEBANAN SKRIPSI

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)

KINERJA PENYEARAH DIODA PADA SUMBER TAK IDEAL

PENYEARAH TEGANGAN 3 FASA

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

ANALISA PERBANDINGAN FILTER HARMONISASINGLE TUNE DAN DOUBLE TUNE PADA PENYEARAH SINUSOIDAL PULSE WIDTH MODULATION (SPWM)

ABSTRAK. Kata kunci: harmonisa, Ramptime Current Controlled, Active Power Filter, Hybrid Active Power Filter, MATLAB, jala-jala satu fasa.

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Laporan Praktikum rangkaian listrik dan rangkaian logika. Power supply OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D

BAB 3 METODE PENELITIAN. Serdang. Dalam memenuhi kebutuhan daya listrik industri tersebut menggunakan

II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FILTER LINE IMPEDANCE STABILIZATION NETWORK PASIF UNTUK MENGURANGI HARMONISA PADA DC-DC CONVERTER

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA HARMONISA PADA SISI MASUKAN DAN KELUARAN PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Riak Tegangan Keluaran Konverter AC-DC Berbasis Topologi Penyearah Banyak-Pulsa Susunan Paralel

Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

BAB II LANDASAN TEORI. Harmonisa adalah satu komponen sinusoidal dari satu perioda gelombang

Tugas Akhir STUDI DAN SIMULASI PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA MASUKAN PENYEARAH SATU FASA DIODA JEMBATAN DENGAN MEMAKAI FILTER PARALLEL-RESONANT

ABSTRAKSI ANALISIS DISTORSI HARMONIK PADA SISTEM DISTRIBUSI DAN REDUKSINYA MENGGUNAKAN TAPIS HARMONIK DENGAN BANTUAN ETAP POWER STATION 4.

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

ANALISIS HARMONISA TEGANGAN DAN ARUS LISTRIK DI GEDUNG DIREKTORAT TIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik pada tegangan rendah, terutama untuk melayani bebanbeban

Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

Perancangan dan Simulasi Full Bridge Inverter Lima Tingkat dengan Dual Buck Converter Terhubung Jaringan Satu Fasa

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

PENYEMPURNAAN DESAIN FILTER HARMONISA MENGGUNAKAN KAPASITOR EKSISTING PADA PABRIK SODA KAUSTIK DI SERANG - BANTEN

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yaitu beban linier dan beban non-linier. Beban disebut linier apabila nilai arus dan

KAJIAN TAPIS DAYA AKTIF PARALEL DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER BERTINGKAT SEBAGAI METODE PERBAIKAN ARUS SUMBER

PERBAIKAN FAKTOR KERJA PADA PENYEARAH SCR PWM (PULSEWIDTH MODULATION) TIGA FASA MENGGUNAKAN METODE PEMADAMAN AKTIF

Simulasi Pengukuran Daya Listrik Sistem 1 Fasa menggunakan LabVIEW

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI HARMONISA AKIBAT PEMAKAIAN BEBAN NON LINEAR

Transkripsi:

ISSN: 1693-693 21 STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM Ahmad Saudi Samosir Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung Gedung H-FT Jalan Prof Sumatri Brojonegoro No.1, Bandarlampung 35245 Telepon: (721) 7169 Ext.219, Fax: (721) 74947 e-mail: ahmadsaudi@yahoo.com Abstract The 18-pulse converter, using Y or Δ-connected differential autotransformer, is very interesting since it allows natural high power factor correction. The lowest input current harmonic components are the 17 th and 19 th. The Transformer is designed to feed three six-pulse bridge rectifiers displaced in phase by 2. This paper present a high power factor three-phase rectifier bases on 3-phase to 9-phase transformer and 18-pulse rectifier. The 9-phase polygonconnected transformer followed by 18-pulse diode rectifiers ensures the fundamental concept of natural power factor correction. Simulation results to verify the proposed concept are shown in this paper. Keywords: 18-pulse rectifier, 3-phase to 9-phase transformer, power factor correction Abstrak Konverter 18 pulsa menggunakan autotransformer diferensial terkoneksi Y atau Δ adalah sangat disenangi, karena memungkinkan koreksi faktor daya tinggi alamiah. Komponen harmonisa arus input paling rendah adalah orde 17 dan 19. Transformer ini dirancang untuk mengumpan 3-penyearah jembatan 6-pulsa yang berbeda fasa 2. Paper ini menyajikan penyearah 3-fasa faktor daya tinggi berbasis transformer 3-fasa ke 9-fasa dan penyearah 18- pulsa. Transformer 9-fasa terkoneksi segienam mengikuti penyearah 18-pulsa yang diusulkan dan dijelaskan pada paper ini, telah memberikan konsep fundamental untuk koreksi faktor daya alamiah. Hasil simulasi menunjukkan verifikasi atas konsep yang diusulkan. Kata Kunci: koreksi faktor daya, penyearah 18-pulsa, transformer 3 fas ke 9 fasa 1. PENDAHULUAN Penyearah dioda atau penyearah thyristor merupakan rangkaian utama dari peralatan catu daya dc yang ada saat ini. Catu daya dc untuk beban beban kecil umumnya menggunakan penyearah dioda satu fasa gelombang penuh jenis jembatan yang dilengkapi dengan filter kapasitor sebagai perata tegangan keluaran seperti pada Gambar 1. Tegangan keluaran penyearah satu fasa gelombang penuh membentuk 2 buah gelombang (pulsa) pada setiap perioda tegangan sumber nya. Pada pengoperasiannya, arus masukan penyearah di sisi jala jala sistem distribusi akan mengalir pada saat terjadinya pengisian kapasitor filter, sehingga bentuk arus input ini menjadi non sinusoidal atau terdistorsi dari bentuk sinusoidalnya, seperti terlihat pada Gambar 2. Dengan analisa deret Forier didapatkan bahwa bentuk gelombang arus periodik non sinusoidal seperti ini akan terdiri dari satu komponen arus fundamental yang mempunyai frekuensi sama dengan frekuensi sistem dan sejumlah komponen arus harmonisa yang mempunyai frekuensi kelipatan dari frekuensi sistem. Pada kasus penyearah satu fasa gelombang penuh, arus input didominasi oleh komponen arus harmonisa orde ganjil kelipatan tiga (harmonisa orde 3,9,15,21, dan seterusnya) [1]. Studi Penggunaan Penyearah 18 Pulsa Dengan Transformator (Ahmad Saudi Samosir)

22 ISSN: 1693-693 Gambar 1. Penyearah satu fasa gelombang penuh dengan Filter Kapasitor Gambar 2. Gelombang Arus dan tegangan Penyearah satu fasa gelombang penuh dengan Filter Kapasitor Pada beban dengan kebutuhan daya yang lebih besar biasanya digunakan penyearah dioda tiga fasa gelombang penuh jenis jembatan seperti pada Gambar 3. Dengan menggunakan penyerah dioda tiga fasa gelombang penuh akan dihasilkan daya keluaran yang lebih besar. Tegangan keluaran penyearah tiga fasa gelombang penuh membentuk 6 buah gelombang (pulsa) pada setiap perioda tegangan sumber nya. Arus masukan penyearah di sisi jala jala sistem distribusi diperlihatkan pada Gambar 4. Gambar 3. Penyearah tiga fasa gelombang penuh Gambar 4. Gelombang Arus dan tegangan penyearah tiga fasa gelombang penuh Analisa deret Forier menunjukkan bahwa bentuk gelombang arus masukan penyearah tiga fasa gelombang penuh di sisi jala jala sistem distribusi terdiri dari satu komponen arus fundamental yang mempunyai frekuensi sama dengan frekuensi sistem dan sejumlah komponen arus harmonisa yang terdiri dari harmonisa orde 5,7,11,13,17,19, dan seterusnya. Komponen arus harmonisa ini mengalir melalui konduktor netral sistem, sehingga menyebabkan arus netral sistem menjadi besar. Selain itu, adanya arus harmonisa pada sistem distribusi tenaga listrik dapat menyebabkan faktor daya sistem menjadi menurun dan meningkatkan rugi rugi sistem terutama rugi rugi pada transformator dan jaringan. Guna mengatasi hal ini bayak dilakukan penelitian untuk menemukan teknik teknik untuk mengurangi harmonisa pada arus masukan penyearah. Salah satu teknik untuk mengurangi harmonisa pada arus masukan penyearah adalah dengan cara menggunakan penyearah pulsa banyak. Penyearah dengan keluaran multi pulsa merupakan salah satu cara perbaikan performansi penyearah. Keuntungan penyearah multi pulsa adalah ukuran induktor filter harmonisa menjadi kecil, karana harmonisa yang timbul adalah harmonisa frekwensi tinggi [1]. TELKOMNIKA Vol. 6, No. 1, April 28 : 21-32

TELKOMNIKA ISSN: 1693-693 23 Penyearah multi pulsa terdiri dari sebuah transformator dan penyearah dioda. Transformator merubah listrik arus bolak balik 3 fasa menjadi listrik arus bolak balik fasa banyak. Untuk memperoleh fasa banyak dipergunakan transformator tiga fasa yang mempunyai banyak belitan (multi winding transformer). Jumlah lilitan masing masing belitan dan hubungan belitan dari transformator menentukan besar tegangan, beda fasa tegangan serta jumlah fasa yang dihasilkan [2]. Dilihat dari gelombang tegangan keluaran yang dihasilkan, ada dua jenis penyearah yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh. Pada penyearah setengah gelombang jumlah pulsa keluaran penyearah sama dengan jumlah fasa tegangan masukan penyearah, sedangkan pada penyearah gelombang penuh jumlah pulsa keluaran penyearah sama dengan dua kali jumlah fasa tegangan masukan penyearah [3, 4]. Untuk merealisasikan penyearah 18 pulsa, pada penelitian ini dipergunakan transformator yang dapat merubah listrik arus bolak balik 3 fasa menjadi listrik arus bolak balik 9 fasa. Transformator yang digunakan adalah sebuah transformator 3 fasa yang mempunyai satu buah belitan primer dan empat buah belitan sekunder pada masing masing fasanya. Belitan primer transformator dihubungkan membentuk hubungan delta dan belitan sekunder transformator dihubungkan membentuk segienam seperti terlihat pada Gambar 5. Gambar 5. Transformator 3 Fasa ke 9 Fasa Hubungan Segienam Gambar 6. Vektor Diagram tegangan masukan dan keluaran transformator 3 Fasa ke 9 Fasa Hubungan Segienam Transformator di suplai dari sistem tegangan 3φ yang seimbang. Keluaran dari belitan sekunder membentuk sistem tegangan 9φ yang masing masing berbeda fasa sebesar 4. Vektor diagram dari tegangan masukan dan keluaran transformator diperlihatkan pada Gambar 6. Pada penelitian ini dilakukan studi tentang penggunaan penyearah 18 pulsa dengan transformator 3 fasa ke 9 fasa hubungan segi enam pada catu daya dc sebagai upaya mengurangi harmonisa pada arus masukan penyearah dan meningkatkan faktor daya. 2. METODE PENELITIAN Analisa Penyearah 18 Pulsa Hubungan Segienam Sistem penyearah 18 pulsa terdiri rangkaian transformer 3 fasa ke 9 fasa dan penyearah jembatan penuh 9 fasa. Studi Penggunaan Penyearah 18 Pulsa Dengan Transformator (Ahmad Saudi Samosir)

24 ISSN: 1693-693 a. Transformator 3 Fasa ke 9 Fasa Belitan primer transformator terdiri dari belitan LA, LB dan LC yang dirangkai secara delta dan dihubungkan ke sumber tegangan 3φ seimbang. Belitan sekunder didesain sedemikian rupa untuk menghasilkan keluaran tegangan 9φ, yang masing masing fasanya berbeda fasa sebesar 4. Selanjutnya tegangan 9φ ini akan diumpankan ke penyearah dioda. Belitan sekunder terdiri dari 15 belitan yang dihubungkan membentuk segienam, yaitu: Belitan Lx, 1 belitan di setiap fasa, Belitan Ly, 2 belitan di setiap fasa, dan Belitan Lz, 2 belitan di setiap fasa. Magnitudo tegangan pada masing masing belitan sekunder dapat ditentukan dengan menggambarkan kembali hubungan belitan sekunder transformator seperti pada gambar 7. Gambar 7. Hubungan belitan sekunder transformator Dari segitiga KOL didapat hubungan: Vx Sin 4 Vs = Sin 7 Sin 4 Vx = x Vs Sin 7 Vx =,684 Vs (1) dari segitiga LNM didapat hubungan: Vx Sin 12 Vy = Sin 2 Vz = Sin 4 TELKOMNIKA Vol. 6, No. 1, April 28 : 21-32

TELKOMNIKA ISSN: 1693-693 25 Sin 2 Vy = x Vx Sin 12 Vy =,395 x,684 Vs Vy =,27 Vs (2) Sin 4 Vz = x Vx Sin 12 Vz =,742 x,684 Vs Vz =,58 Vs (3) dengan: Vx = tegangan efektif pada belitan x Vy = tegangan efektif pada belitan y Vz = tegangan efektif pada belitan z Vs = tegangan efektif pada setiap fasa keluaran transformator. Dengan mendefinisikan Rasio tegangan masukan dan keluaran transformator 9 fasa hubungan segienam sebagai : VA N = (4) Vs dengan: N = Rasio tegangan masukan dan keluaran transformator. VA = Nilai efektif tegangan masukan. Vs = Nilai efektif tegangan keluaran. Perbandingan belitan primer dan sekunder dapat ditentukan sebagai berikut: V Nx = A = Vx N Vs,684 Vs Nx = 1,462 N (5) V Ny = A = Vy N Vs,27 Vs Studi Penggunaan Penyearah 18 Pulsa Dengan Transformator (Ahmad Saudi Samosir)

26 ISSN: 1693-693 Ny = 3,74 N (6) V Nz = A = Vz N Vs,58 Vs Nz = 1,969 N (7) b. Penyearah Jembatan 9 fasa gelombang penuh Tegangan keluaran dari belitan sekunder transformator, masing masing dihubungkan ke sebuah penyearah dioda. Penyearah yang digunakan adalah penyearah dioda 9 fasa gelombang penuh. Rangkaian penyearah 9 fasa gelombang penuh diperlihatkan pada Gambar 8. Penyearah terdiri dari 18 buah dioda yang disusun secara jembatan. Penyearah dapat dilihat sebagai 3 buah penyearah 3 fasa gelombang penuh yang sisi keluaran nya dihubungkan secara paralel. Gambar 8. Rangkaian Penyearah dioda 9 Fasa Gelombang Penuh Gambar 9. Tegangan Masukan dan Keluaran penyearah 18 pulsa (ideal). TELKOMNIKA Vol. 6, No. 1, April 28 : 21-32

TELKOMNIKA ISSN: 1693-693 27 Tegangan perfasa pada belitan sekunder transformator dan tegangan keluaran penyearah 9 fasa gelombang penuh (ideal) diperlihatkan pada Gambar 9. Dari gambar terlihat bahwa tegangan keluaran penyearah terdiri dari 18 pulsa dalam satu perioda tegangan sumber. Tegangan keluaran rata rata dari penyearah 18 pulsa dapat dihitung sebagai berikut: Vdc = 1 T 2 (V6 V1)dwt π / 9 1 Vdc = [ Vm sin(wt 29π /18) Vm sin(wt π / 2) ]dwt π / 9 9V Vdc = π m π / 9 [ cos(wt 29π /18) + cos(wt π / 2) ] Vdc = 1.96 V m (8) Urutan konduksi dioda diperlihatkan pada Gambar 1. Dari gambar terlihat setiap dioda konduksi selama 1/9 siklus. V 1 V 1 V 2 V 2 V 3 V 3 V 4 V 4 V 5 V 5 V 6 V 6 V 7 V 7 V 8 V 8 V 9 V 9 V 5 V 6 V 6 V 7 V 7 V 8 V 8 V 9 V 9 V 1 V 1 V 2 V 2 V 3 V 3 V 4 V 4 V 5 D 1 D 2 D 3 D 4 D 5 D 6 D 7 D 8 D 9 D 1 D 11 D 12 D 13 D 14 D 15 D 16 D 17 D 18 Gambar 1. Urutan konduksi dioda pada Penyearah 9 Fasa Gelombang Penuh Studi Penggunaan Penyearah 18 Pulsa Dengan Transformator (Ahmad Saudi Samosir)

28 ISSN: 1693-693 Realisasi Penyearah 18 Pulsa Hubungan Segienam Pada penelitian ini dirancang sebuah penyearah 18 pulsa hubungan segienam dengan tegangan keluaran 48 V DC dan arus beban 2 A DC. Tegangan masukan didapat dari sumber listrik arus bolak balik 3 fasa dengan tegangan 38 Volt (line-line). Untuk mendapatkan tegangan keluaran penyearah sebesar 48 V DC, maka tegangan keluaran setiap fasa transformator 9 fasa dapat dihitung sebagai berikut: Vdc = 1,96 V m 48 = 1,96 V m V m = 48 / 1,96 V m = 24,49 Volt Tegangan efektif keluaran setiap fasa: 24,49 Vs = 2 Vs = 17,317 Volt Tegangan pada belitan Lx dapat di hitung berdasarkan persamaan 1. Vx =,684 x 17,317 Vx = 11,2214 Volt Tegangan pada belitan Ly dapat di hitung berdasarkan persamaan 2. Vy =,27 x 17,317 Vy = 4,6756 Volt Tegangan pada belitan Lz dapat di hitung berdasarkan persamaan 3. Vz =,58 x 17,317 Vz = 8,797Volt TELKOMNIKA Vol. 6, No. 1, April 28 : 21-32

TELKOMNIKA ISSN: 1693-693 29 Rancangan simulasi sistem Simulasi dilakukan dengan menggunakan Matlab Simulink. Rangkaian penyearah 18 Pulsa disimulasikan menggunakan komponen penyearah jembatan pada Library Power System. Transformator 3 fasa dibentuk dari 3 buah transformator 1 fasa yang memiliki satu belitan primer dan empat buah belitan sekunder yang terpisah. Belitan primer dari ketiga tranformator 1 fasa dihubungkan membentuk hubungan delta dan belitan sekunder tranformator dihubungkan membentuk hubungan segienam. Tegangan pada belitan primer: Vp = 38 Volt Tegangan pada belitan sekunder: Vx = 11,22 Volt Vy = 4,68 Volt Vz = 8,8 Volt Sebagai beban dipilih dari jenis resistif induktif dengan nilai 2Ω, 5mH. Rancangan Simulasi penyearah 18 pulsa diperlihatkan pada Gambar 11. Gambar 11. Rancangan Simulasi Sistem Penyearah 18 Pulsa. Studi Penggunaan Penyearah 18 Pulsa Dengan Transformator (Ahmad Saudi Samosir)

3 ISSN: 1693-693 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk memperlihatkan hasil simulasi, pada rancangan simulasi.dipasang sebuah osiloskop yang digunakan untuk melihat gelombang tegangan masukan, arus masukan, tegangan keluaran dan arus keluaran penyearah. Gelombang tegangan masukan dan arus masukan penyearah 18 pulsa diperlihatkan pada Gambar 12, dan gelombang tegangan keluaran dan arus keluaran penyearah diperlihatkan Gambar 16. Gambar 14 memperlihatkan Spektrum Harmonisa dari tegangan masukan, terlihat bahwa tegangan masukan adalah sebuah tegangan sinusoidal dengan frekwensi 5 Hz. Gambar 15 memperlihatkan Spektrum Harmonisa dari Arus pada sisi masukan penyearah 18 pulsa. Terlihat bahwa bentuk gelombang arus masukan sudah mendekati sinusoidal dengan frekwensi yang sama dengan tegangan masukan. Harmonisa yang dominan pada arus masukan adalah harmonisa orde 17 dan 19. Karena frekwensi masukan adalah frekwensi 5 hz maka harmonisa yang muncul adalah harmonisa frekwensi 85 Hz dan 95 Hz dengan amplitudo sebesar,185 dan,12 A. Gambar 17 memperlihatkan Spektrum Harmonisa dari tegangan keluaran penyearah 18 pulsa. Terlihat bahwa tegangan keluaran adalah sebuah tegangan arus searah yang mengandung riak. Tegangan keluaran penyearah berfluktuasi dari 49,6 V sampai 5,6 V. Persentase riak pada tegangan keluaran sebesar,9/5*1%=2%. Harmonisa yang dominan pada riak tegangan keluaran penyearah terdiri dari harmonisa orde 18 (frekwensi 9 Hz) dengan amplitudo sebesar,35 Volt. Gambar 18 memperlihatkan Spektrum Harmonisa dari arus keluaran penyearah 12 pulsa. Arus keluaran penyearah berfluktuasi dari 24,97 A sampai 25,22 A. Persentase riak pada arus keluaran sebesar,25/25*1%=1%. Harmonisa yang dominan pada riak arus keluaran penyearah adalah harmonisa orde 18 (frekwensi 9 Hz) dengan amplitudo sebesar,12 A. Gambar 12. Gelombang Tegangan dan Arus di sisi Masukan Gambar 13. Gelombang Arus di sisi Masukan dan Tegangan Keluaran TELKOMNIKA Vol. 6, No. 1, April 28 : 21-32

TELKOMNIKA ISSN: 1693-693 31 Gambar 14. Spektrum Harmonik Gelombang Tegangan Masukan Penyearah 18 Pulsa Gambar 15. Spektrum Harmonik Gelombang Arus Masukan Penyearah 18 Pulsa Gambar 16. Gelombang Tegangan Keluaran dan Arus Keluaran Penyearah 18 Pulsa Studi Penggunaan Penyearah 18 Pulsa Dengan Transformator (Ahmad Saudi Samosir)

32 ISSN: 1693-693 Gambar 17. Spektrum Harmonik Gelombang Tegangan Keluaran Penyearah 18 Pulsa Gambar 18. Spektrum Harmonik Gelombang Arus Keluaran Penyearah 18 Pulsa 4. SIMPULAN Dari hasil simulasi sistem penyearah 18 pulsa dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Bentuk gelombang arus masukan pada sistem penyearah 18 pulsa sudah mendekati sinusoidal dengan frekwensi dan sudut fasa yang sama dengan tegangan masukan, sehingga faktor daya penyearah menjadi lebih baik (mendekati 1). 2. Harmonisa yang dominan pada arus masukan adalah harmonisa orde 17 dan 19. Karena frekwensi masukan adalah frekwensi 5 hz maka harmonisa yang muncul adalah harmonisa frekwensi 85 Hz dan 95 Hz dengan amplitudo sebesar,1 dan,65 A 3. Pada Sistem penyearah 18 pulsa yang disimulasikan, tanpa menggunakan filter di keluaran, persentase riak pada tegangan keluaran penyearah hanya 1,2%. 4. Harmonisa yang dominan pada riak tegangan dan arus keluaran penyearah adalah harmonisa orde 18. DAFT AR PUST AKA [1]. Syafrudin, Sutanto, J. dan Haroen, Y. Prediksi Pengaruh Beban Non Linier Terhadap Sistem Distribusi Tenaga Listrik, Studi Kasus: Beban Penyearah Satu Fasa Tak Terkendali, WECI III Proceeding, 1999. [2]. Seixas, F.J.M. and Barbi, I., A New 12kW Three-Phase 18-Pulse High Power Factor AC- DC Converter with Regulated Output Voltage for Rectifier Units, IEEE INTELEC Record, Section 14.2, Juni 1999. [3]. Seixas, F.J.M. and Barbi, I., A New Three-Phase Low THD Power Supply with High- Frequency Isolation and 6V/2A Regulated DC Output, IEEE INTELEC Record, Section 14.2, Juni 1999. [4]. Martinus, S., Dahono, P.A., dan Nafwar, M.H., Penyearah 18 Pulsa, WECI III Proceeding, 1999. TELKOMNIKA Vol. 6, No. 1, April 28 : 21-32