PERATURANBUPATIBATANG TENTANG PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN KABUPATEN BATANG TAHUN ANGGARAN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2010 TANGGAL 1 FEBRUARI 2010

PETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2013 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2012 UNTUK SEKOLAH DASAR/SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SD/SDLB)

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

2013, No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG

II. KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG

NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG

KEMENDIKBUD. Dana Alokasi Khusus. Pendidikan. Petunjuk Teknis.

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 15 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATIBATANG PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 54 TAHUN 2009

PERATURANBUPATI BATANG NOMOR JO 10 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2016

SURAT EDARAN Nomor : 698/C/KU/2010

2016, No menetapkan Pedoman Umum Pemberian dan Pengelolaan Bantuan di Lingkup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Menging

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N TA N G

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 16

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/KMK.04/2000 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR SUB BIDANG SANITASI

Perbaikan Juknis DAK Tahun 2013 Dan Rencana Kebijakan DAK Bidang Dikmen Tahun 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN DAERAH

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

TENTANG MENTERI KEUANGAN,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 18 TAHUN 2017

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2014 SERI A.5...

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 35 TAHUN 2015

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2017

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 39 Tahun 2016 Seri E Nomor 28 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

Transkripsi:

BUPAII BAIANG PERATURANBUPATIBATANG NOMOR :.so 30 T AHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN KABUPATEN BATANG TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI BATANG, Menimbang : a. bahwa guna tertib administrasi dan kelancaran pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (OAK) Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2012, perlu disusun Tata Cara Penyaluran Oana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Kabupaten Batang Tahun Anggaran 2012. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 NomOI 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301) ; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia NomOI 4400) ; 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 NomOI 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;

Tahun 2002 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 tentang Perubahan Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4418) ; 19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 591PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Pemerintah ; 20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134IPMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Peraturan Pelaksanaan lainnya ; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2007 Nomor 1 Seri E Nomor 1); 23. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Batang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Batang (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2011 Nomor 24) ; 24. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Batang Tahun 2012 (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2011 Nomor 11 ) ; 25. Peraturan Bupati Batang Nomor 32 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Batang Tahun 2012 (Berita Daerah Kabupaten Batang Tahun 2011 Nomor 32). Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2012 Untuk Sekolah Dasar I Sekolah Dasar Luar Biasa; 2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 57 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2012 Untuk Sekolah Menengah Pertama I Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDlKAN KABUPATEN BATANG TAHUN ANGGARAN 2012.

PASAL 1 KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Batang. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Batang. 4. Dinas adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Batang. 5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Batang. 6. Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan yang selanjutnya disingkat DAK adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dialokasikan kepada daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan bagian dari program yang menjadi prioritas pemdidikan dasar 9 (sembilan) tahun yang belum mencapai standar tertentu atau percepatan pembangunan daerah di bidang pendidikan dasar. 7. Swakelola adalah pengadaan barang/jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan danlatau diawasi sendiri oleh instansi sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain danlatau kelompok masyarakat. PASAL2 PENGGUNAAN DAK (1) Penggunaan DAK bidang Pendidikan pada Sekolah Dasar / Sekolah Dasar Luar Biasa a. Untuk rehabilitasi ruang kelas dan pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan dengan proporsi rehab ruang kelas yang rusak berat termasuk perabotnya sebesar 80% (delapan puluh persen). b. Untuk pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sebesar 20% (dua puluh persen). c. Pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf b dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan berdasarkan pendataan dan pemetaan yang dilakukan oleh Dinas; d. Pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada b terdiri dari: 1. Pembangunan perpustakaan termasuk perabotnya; 2. Peralatan Pendidikan antara lain: a) Peralatan Pendidikan matematika; b) Peralatan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA); c) Peralatan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS); d) Peralatan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan ; e) Peralatan Pendidikan Bahasa; f) Peralatan Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan. (2) Penggunaan DAK bidang Pendidikan pada Sekolah Menengah Pertama / Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa a. Untuk rehabilitasi ruang belajar dan pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan dengan proporsi rehab ruang belajar yang rusak berat termasuk perabotnya sebesar 80 % (delapan puluh persen) b. Untuk pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sebesar 20 % (dua puluh persen).

c. Pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf a dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan berdasarkan pendataan dan pemetaan yang dilakukan oleh Dinas; d. Pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf b terdiri dari: 1) Peralatan Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA); 2) Peralatan Laboratorium Bahasa; dan 3) Peralatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). (3) Alokasi biaya untuk masing-masing kegiatan sesuai dengan pagu petunjuk teknis DAK tahun 2012 ditambah 2,5% (dua koma lima persen) dari APBD digunakan untuk tenaga ahli. PASAL3 TUGASDANTANGGUNGJAWAB (1) Pemerintah Kabupaten a. Menganggarkan dana pendampingan dari APBD sebesar 10 % (sepuluh) persen digunakan untuk kegiatan perencanaan, sosialisasi, pengawasan, biaya lelang, 1MB dan biaya operasionallainnya sesuai dengan kebutuhan; b. Menetapkan nama-nama SD/SDLB dan SMP/SMPLB penerima DAK dalam Keputusan Bupati dan salinannya disampaikan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar secta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. (2) Dinas a. Membentuk Tim Teknis untuk melaksanakan pendataan dan pemetaan kondisi prasarana sekolah dan sarana penunjang peningkatan mutu pendidikan di sekolah; b. Mengusulkan nama-nama SD/SDLB dan SMP/SMPLB beserta alokasi dana bagi calon penerima DAK Tahun 2012 kepada Bupati berdasarkan hasil pemetaan dan pendataan; c. Mensosialisasikan pelaksanaan program DAK kepada Kepala Sekolah dan Komite Sekolah; d. Monitoring dan evaluasi serta menyusun pelaporan kegiatan DAK sesuai dengan peraturan perundang-undangan; e. Melaporkan penggunaan DAK kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar serta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. (3) Dewan Pendidikan memiliki tugas dan tanggungjawab dalam melaksanakan pengawasan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan DAK di tingkat Kabupaten sesuai peraturan perundang -undangan; (4) Satuan Pendidikan a. Membentuk panitia pembangunan sekolah yang bertugas melaksanakan rehabilitasi ruang kelas; b. Menunjuk tenaga ahli untuk perencanaan dan pengawasan; c. Mencatatat pelaksanaan DAK sebagai inventaris sekolah; d. Melaporkan pelaksanaan kegiatan fisik maupun keuangan secara periodik kepada Bupati melalui Kepala Dinas; (5) Komite Sekolah memiliki tugas dan tanggungjawab dalam melaksanakan pengawasan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan DAK di tingkat sekolah sesuai peraturan perundang-undangan

(6) Panitia Pembangunan Sekolah a. Memilih dan menetapkan Ketua Pelaksana; b. Melaksanakan program rehabilitasi ruang kelas/ruang belajar dan pembangunan perpustakaan dengan mekanisme swakelola sesuai dengan petunjuk teknis OAK tahun 2012; c. Mengadministrasikan dan mendokumentasikan segala kegiatan berkenaan dengan program rehabilitasi ruang kelas/ruang belajar dan pembangunan perpustakaan baik administrasi, keuangan maupun teknis. Buku-buku yang digunakan untuk mencatat keluar masuknya dana dan dukumentasi lainnya harus berada di sekolah dan dapat dilihat sewaktu-waktu oleh semua anggota masyarakat; d. Menyusun proposal, gambar dan rencana anggaran biaya. Gambar dan rencana anggaran biaya disahkan oleh Dinas teknis; e. Menyusun laporan teknis dan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana dan pelaksanaan program rehabilitasi ruang kelas/ruang belajar dan pembangunan perpustakaan kepada masyarakat dan dinas. PASAL4 SYARA T PENCAIRAN (1) Syarat Pencairan DAK Tahap I 40% (empat puluh persen) a. Kepala Sekolah mengajukan kepada Kepala Dinas dengan melampirkan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf a, disertai dengan: 1. Proposal; 2. Rencana Anggaran Biaya; 3. Gambar; 4. Foto (0%); 5. Surat Pemyataan dari Kepala Sekolah; 6. Surat Keputusan penunjukkan panitia pembangunan sekolah; 7. Permohonan Pencairan Dana Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan Dasar SD/SDLB atau SMP/SMPLB; 8. Nomor Pokok Wajib Pajak Sekolah; dan 9. Nomor Rekening Bank atas nama Sekolah. b. Kepala Dinas mengajukan pencairan kepada DPPKAD dengan melampirkan: 1. Surat Permintaan Pembayaran Langsung; 2. Surat Perintah Membayar Langsung; 3. Surat Perintah Kerja Sama; 4. Surat Perjanjian Pemberian Dana Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan Dasar (DAK) SD/SDLB atau SMP/SMPLB; 5. Surat Pemyataan dari Kepala Sekolah; 6. Permohonan Pencairan Dana Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan Dasar SD/SDLB atau SMP/SMPLB; 7. Surat Rekomendasi Kuasa Pengguna Anggaran; 8. Berita Acara Pembayaran Dana Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan Dasar (DAK) SD/SDLB atau SMP/SMPLB; 9. Tanda Bukti Pengeluaran (A2); 10. Surat Pemyataan Pengajuan Surat Perintah Pembayaran Langsung; 11. Surat Pemyataan tanggungjawab SPM LS dari Kuasa Pengguna Anggaran; 12. Surat Penyediaan Dana; 13. Nomor Pokok Wajib Pajak Sekolah;

14. Nomor Rekening Bank atas nama Sekolah; 15. Surat Keputusan Bupati tentang penetapan sekolah penerima DAK. (2) Syarat pencairan tahap 1130% (tiga puluh persen) dan tahap III 30% (tiga puluh persen) a. Kepala Sekolah menyampaikan Surat Pemyataan kepada Kepala Dinas bahwa pelaksanaan kegiatan sudah mencapai 40% (empat puluh persen) dan 70% (tujuh puluh persen). b. Kepala Dinas mengajukan pencairan kepada DPPKAD dengan melampirkan: 1) Surat Permintaan Pembayaran Langsung; 2) Surat Perintah Membayar Langsung; 3) Surat Rekomendasi Kuasa Pengguna Anggaran; 4) Surat Pemyataan dari Kuasa Pengguna Anggaran bahwa pelaksanaan kegiatan sudah mencapai 40% (empat puluh persen) dan 70% (tujuh puluh persen); 5) Tanda Bukti Pengeluaran (A2); 6) Surat Pemyataan Pengajuan Surat Perintah Pembayaran Langsung; 7) Surat Pemyataan tanggungjawab SPM LS dari Kuasa Pengguna Anggaran; 8) Surat Penyediaan Dana; 9) Nomor Pokok Wajib Pajak Sekolah; 10) N omor Rekening Bank atas nama Sekolah. PROSES PASAL5 PENCAlRAN (1) Proses Pencairan Dana Alokasi Khusus dari Kas Daerah ke Rekening Sekolah; (2) Pencairan Dana dari sekolah penerima ke Panitia Pembangunan Sekolah secara bertahap, tahap I 40% (empat puluh persen) dari keseluruhan dana swakelola apabila Panitia Pembangunan Sekolah telah siap melaksanakan swakelola, tahap 1130% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana swakelola apabila pekerjaan telah mencapai 40% (empat puluh persen dan tahap III 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana apabila pekerjaan telah mencapai 70 % (tujuh puluh persen); (3) Proses pencairan dana perencanaan dan pengawasan diterimakan bersama dengan pencairan DAK tahap I; (4) Pencapaian kemajuan pekerjaan dan dana swakelola yang dikeluarkan dilaporkan oleh Panitia Pembangunan Sekolah secara berkala kepada dinas. PASAL 6 PERTANGGUNGJAWABAN (1) Sekolah penerima DAK bertanggungjawab mutlak terhadap pelaksanaan kegiatan DAK; (2) Kepala Dinas selaku pengguna anggaran melakukan monitoring terhadap pelaksanaan swakelola. PASAL7 PELAPORAN (1) Laporan pelaksanaan DAK Tahun Anggaran 2012, dilakukan secara berjenjang mulai dari laporan panitia tingkat sekolah, kepala sekolah, laporan Kabupaten dan laporan pusat; (2) Ketua panitia pembangunan sekolah membuat laporan bulanan dan laporan akhir meliputi laporan keuangan dan laporan fisik disertai dengan uraian masalah yang dihadapi dan solusi

yang ditempuh dengan melampirkan foto hasil pembangunan / rehabilitasi (0%, 50%, dan 100%) pelaksanaan kegiatan; (3) Berdasarkan laporan panitia, kepala sekolah menyusun laporan bulanan dan laporan akhir kepada Bupati melalui Dinas paling lambat tanggal5 pada bulan berikutnya. PASAL8 PENGA WASAN DAN MONITORING (1) Pengawasan atas pelaksanaan kegiatan DAK dilakukan oleh Aparat Pengawas Fungsional dan Masyarakat; (2) Monitoring atas pelaksanaan kegiatan DAK dilakukan oleh Tim yang dibentuk Bupati. PASAL8 PENUTUP Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Batang. Ditetapkan di Batang 31 Mei 2012 pada tanggal ~ 1 111 E: 1 2012 BUPATI BATANG, ttd YOYOK RIYO SUDIBYO Diundangkan di Batang. pada tanggal 31 ~ Mei I ~ 2012 2012 PIt. SEKRETARIS DAERAH KABUP ATEN BATANG KEPALA BAPPEDA ttd SUHARYANTO BERITA DAERAH H KABUPATEN BATANG TAHUN 2012 2012 NOMOR 30 NOMOR: 3V Disalin sesuai dengan aslinya, KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN BATANG ttd BAMBANG SUPRIYANTO, SH., M.Hum Pembina Tingkat I NIP 19641214 198603 1 009