BAB II GAMBARAN PELAYANAN BP3AKB

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

DAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung.

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat kota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 65 TAHUN 2016

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk PEMERINTAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 49 TAHUN2016

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 25 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 75 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambar 1.1

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-W TAHUN 2009 TENTANG

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN GRESIK

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

KATA PENGANTAR KEPALA BKKBD KAB.MINAHASA TENGGARA. Dr.SAUL E ARIKALANG,M.Kes. PEMBINA UTAMA MUDA NIP

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SUBANG

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA.

e) membuat laporan secara administrasi tentang kegiatan pembinaan dan peningkatan kesertaan KB;

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

Transkripsi:

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 2 1.3. Maksud dan Tujuan 3 1.4. Sistematika Penulisan 4 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BP3AKB 5 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BP3AKB 5 2.2. Sumber Daya BP3AKB 24 2.3. Kinerja Pelayanan BP3AKB 26 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BP3AKB 26 BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 28 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan TUPOKSI BP3AKB 28 3.2. Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 29 3.3. Telaahan Renstra BP3AKB Kabupaten Pandeglang 29 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan 30 3.5. Penentuan Isu Isu Strategis 31 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 32 4.1. Visi dan Misi BP3AKB 32 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menenganh BP3AKB 33 4.3. Strategi dan Kebijakan BP3AKB 34 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, BAB V 36 DAN PENDANAAN INDIKAT BAB VI INDIKATOR KINERJA BP3AKB YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 40 BAB VII PENUTUP 41 LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah. Berdasarkan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dimana setiap Satuan Perangkat Daerah (SKPD) wajib menyusun Rencana Strategis lima tahunan sebagai langkah awal untuk melaksanakan kegiatan operasional dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Rencana Strategis ini disusun dengan memperhatikan dokumen perencanaan yang sudah ada sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan RPJMD Kabupaten Pandeglang tahun 20112016. Acuan utama yang digunakan dalam menyusun Renstra BP3AKB adalah rumusan Visi dan Misi BP3AKB serta program indikatif dari masingmasing bidang yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Bidang Pemberdayaan Perempuan, Bidang Perlindungan Anak, Bidang Keluarga Berencana dan Bidang Keluarga Sejahtera. Renstra ini disusun berdasarkan data statistik dan hasil pendataan keluarga yang di laksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali oleh BP3AKB dibantu oleh institusi masyarakat. Penyusunan Renstra bertujuan untuk merujuk semua dokumen perencanaan yang dibuat oleh masingmasing bidang sehingga tercipta Sinergitas Program dan Sinkronisasi Kegiatan lintas bidang di lingkungan BP3AKB. Sejalan dengan Rencana Strategis ( Renstra ) Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Tahun 20112016 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 2016, yang mana telah menetapkan Laju Pertambahan Penduduk (LPP) pada akhir 1

tahun 2016 sebesar 1,22 %, sedangkan posisi saat ini 1,41% berarti dalam kurun waktu 5 (lima) tahun harus menurunkan Laju pertambahan Penduduk (LPP) 0,19 %, Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pandeglang telah menyusun Rencana Strategis Tahun 20112016 yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan, Rencana Strategis ini disusun atas dasar hasil kesepakatan bersama dan merupakan prioritas utama kegiatan Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pandeglang Tahun 20112016. 1.2 Dasar Hukum Penyusunan Dasar hukum penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RenjaSKPD) tahun 2012 mengacu pada sejumlah Peraturan Perundangundangan yang digunakan sebagai rujukan antara lain : 1. UndangUndang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak; 2. UndangUndang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan 3. UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 4. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 5. UndangUndang Nomor 23 Tahun 2004 tentang PKDRT (Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga) 6. UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 7. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 8. UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 9. UndangUndang Nomor 21 Tahun 2007 tentang PTPPO (Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang) 10.UndangUndang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga 11.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Pedoman Pembinaan dan 2

12.Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah 13.Inpres no 9 tahun 2000 tentang Pengarus Utamaan Gender 14.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 15.Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang; 16.Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kabupaten Pandeglang; 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan disusunnya Renstra BP3AKB Kabupaten Pandeglang Tahun 20112016, sebagai berikut : a. Sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan BP3AKB dalam Penentuan pilihan Program dan kegiatan tahunan secara lintas sumber pembiayaan baik APBN, APBD provinsi maupun APBD kabupaten b. Memudahkan seluruh pegawai BP3AKB untuk mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah, dan terukur untuk rentang waktu 5 (lima) tahun c. Memudahkan seluruh pegawai BP3AKB untuk memahami, menilai arah kebijakan serta program dan kegiatan operasional dalam jangka waktu 5 tahun. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra) BP3AKB Kabupaten Pandeglang Tahun 20112016 sebagai berikut : 3

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum Penyusunan 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan BAB. II GAMBARAN PELAYANAN BP3AKB 2.1 Tujuan, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.2 Sumber Daya SKPD 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD BAB. III. ISUISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih periodetahun 20112016. 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5 Penentuan Isuisu Strategis BAB. IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD BAB. V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB. VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB. VII. PENUTUP 4

BABII GAMBARAN PELAYANAN BP3AKB 2.1 Tugas, Fungsi dan Stuktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 15 Tahun 2008 bahwa Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja BP3AKB Kabupaten Pandeglang mempunyai Tugas dan Fungsi sebagai berikut : A. Susunan Organisasi Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, terdiri dari: a. Unsur Pimpinan adalah Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana. b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah : 1. Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 2. Bidang Pemberdayaan Perempuan terdiri dari : a. Sub Bidang Pengarusutamaan Gender; b. Sub Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan. 3. Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak terdiri dari : a. Sub Bidang Kesejahteraan Anak; b. Sub Bidang Perlindungan Anak. 4. Bidang Keluarga Berencana terdiri dari : a. Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; b. Sub Bidang Pendataan dan Penyebaran Informasi 5. Bidang Keluarga Sejahtera terdiri dari : a. Sub Bidang KIE dan Pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan; b. Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga. 6. Unit Pelaksana Teknis Badan, terdiri dari : a. Unsur pimpinan adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis; b. Unsur pembantu pimpinan adalah Subbagian Tata Usaha. 5

7. Kelompok Jabatan Fungsional. Yang terdiri dari Jabatan Fungsional selaku PKB (Penyuluh Keluarga Berencana ) dan Pegawai Lapangan non jabatan fungsional selaku PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana) yang melaksanakan penyuluhan dan advokasi serta koordinasi kegiatan operasional Program Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana di tingkat Desa yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pandeglang. B. Kedudukan a. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. b. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana. Tugas Pokok dan Fungsi a). Tugas Pokok Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Badan dalam rangka melaksanakan tugas pemerintah daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana. b). Fungsi: 1. Merumuskan kebijakan teknis dibidang Pelayanan pengendalian pelayanan masyarakat 2. Pembinaan terhadap UPTD Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana 3. Pengelola urusan ketatausahaan Badan 4. Penyusunan perencanaan bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana; 6

5. Perumusan kebijakan teknis bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana; 6. Pengkoordinasian pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana; 7. Pembinaan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera, pengolahan data dan pengembangan jaringan informasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 8. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana; 9. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana; 10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas fungsinya. a. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan perencanaan, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian. Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi : penyelenggaraan penyusunan perencanaan; penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian; penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat; penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan; pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 7

1. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. (a) Subagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan bertanggung jawab kepadasekretaris Badan. (b) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi: pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan badan; pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran; pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan perencanaan. Tugas Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Strategis Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis badan; c. Mengumpulkan bahanbahan dalam penyusunan program dan kegiatan badan; d. Melaksanakan pengolahan data dalam penyusunan program dan kegiatan tahunan badan; e. Mengompilasi hasil penyusunan Rencana Strategis dan anggaran dari masingmasing unit kerja; f. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran masingmasing unit kerja; g. Menyusun laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja badan; h. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaan; i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Subbagian Keuangan. a) Kepala Subbagian Keuangan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan. b) Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan. c) Subbagian Keuangan mempunyai fungsi: penyusunan rencana kegiatan pengelolaan administrasi keuangan badan; pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan badan; pelaksanaan pengawasan dan evaluasi dalam pengelolaan administrasi keuangan badan. 8

d) Tugas Subbagian Keuangan adalah sebagai berikut : menyusun Rencana Strategis Subbagian keuangan; melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan keuangan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung; melaksanakan penyusunan laporan realisasi keuangan; melaksanakan penyusunan laporan keuangan semesteran; melaksanakan penyusunan laporan keuangan akhir tahun; melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan keuangan. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Subbagian Umum dan Kepegawaian. a. Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas. b. Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian. c. Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi: a) Menyusunan rencana kegiatan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian; b) Menyelenggaraan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian; c) Melaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian. d. Rincian tugas Subbagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut : a) Menyusun Rencana Strategis Subbagian Umum dan Kepegawaian; b) Melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapatrapat dinas dan pendokumentasian kegiatan badan; c) Melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan badan; d) Melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan kebersihan di lingkungan kerja; 9

e) Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor dan aset lainnya; f) Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan badan; g) Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barangbarang inventaris; h) Melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran; i) Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu kepegawaian di lingkungan badan; j) Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun, serta pemberian penghargaan; k) Melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, daftar penilaian pekerjaan, daftar urut kepangkatan, sumpah/janji pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai; l) Melaksanakan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional; m) Melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti ujian dinas; n) Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai; o) Melaksanakan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional; p) Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanan kegiatan Subbagian Umum dan Kepegawaian; q) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Bidang Pemberdayaan Perempuan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan jawab kepada Kepala Badan. berada di bawah dan bertanggung 10

Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pengarusutamaan gender, kualitas hidup dan perlindungan perempuan. Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi: a. Penyusunan perencanaan Bidang Pemberdayaan Perempuan; b. Perumusan kebijakan teknis pengarusutamaan gender, kualitas hidup dan perlindungan perempuan; c. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam kegiatan pengarusutamaan gender, kualitas hidup dan perlindungan perempuan; d. Penyelenggaraan kegiatan pengarusutamaan gender, kualitas hidup dan perlindungan perempuan; e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengarusutamaan gender, kualitas hidup dan perlindungan perempuan; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1. Sub Bidang Pengarusutamaan Gender 1) Kepala Sub Bidang Pengarusutamaan Gender bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan. 2) Sub Bidang Pengarusutamaan Gender mempunyai tugas pokok melaksanakan pengarusutamaan gender. 3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimasud pada ayat (2), Sub Bidang Pengarusutamaan Gender mempunyai fungsi: a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengarusutamaan gender; b. Penyusunan program dan kegiatan pengarusutamaan gender; c. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam kegiatan pengarusutamaan gender; d. Penyelenggaraan kegiatan pengarusutamaan gender; e. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pengarusutamaan gender. 11

4) Tugas Sub Bidang Pengarusutamaan Gender adalah sebagai berikut : a. Menyusun Rencana Strategis Sub Bidang Pengarusutamaan Gender; b. Melaksanakan peningkatan peran perempuan di bidang politik dan jabatan publik; c. Melaksanakan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender; d. Melaksanakan advokasi dan fasilitasi pengarusutamaan gender bagi perempuan; e. Melaksanakan fasilitas pengembangan pusat perlayanan terpadu pemberdayaan perempuan; f. Melaksanakan pemetaan potensi organisasi dan lembaga masyarakat yang berperan dalam pemberdayaan perempuan; g. Melaksanakan penguatan kelembagaan pengarusutaamaan gender; h. Melaksanakan peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak; i. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan pengarusutamaan gender; j. Mengembangkan sistem informasi gender dan anak; k. Melaksanakan pembinaan organisasi perempuan; l. Melaksanakan pendidikan dan latihan peningkatan peran serta dan kesetaraan gender; m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2, Sub Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan a. Kepala Sub Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan. Sub Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan mempunyai tugas pokok melaksanakan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan. b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimasud pada ayat (2), Sub Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan mempunyai fungsi: a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan; 12

b. Penyusunan program dan kegiatan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan; c. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam kegiatan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan; d. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan; e. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan. c. Tugas Sub Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan adalah sebagai berikut a. Menyusun Rencana Strategis Sub Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; b. Melaksanakan peningkatan kualitas hidup perempuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi; c. Melaksanakan sosialisasi yang terkait dengan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan; d. Melaksanakan advokasi dan fasilitasi peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan; e. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan; f. Menyusun sistem perlindungan bagi perempuan; g. Melaksanakan sosialisasi dan advokasi kebijakan penghapusan buta aksara perempuan, perlindungan tenaga kerja perempuan; h. Melaksanakan pendidikan dan latihan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan; i. Melaksanakan bimbingan dan manajemen usaha bagi perempuan; j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 13

c. Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis kesejahteraan dan perlindungan anak. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak mempunyai fungsi: a. Penyusunan perencanaan Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak; b. Perumusan kebijakan teknis kesejahteraan dan perlindungan anak; c. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam kegiatan kesejahteraan dan perlindungan anak; d. Penyelenggaraan kegiatan kesejahteraan dan perlindungan anak; e. Mengendalikan dan evaluasi pelaksanaan kesejahteraan dan perlindungan anak; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1.Sub Bidang Kesejahteraan Anak i. Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak. ii. Sub Bidang Kesejahteraan Anak mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan perlindungan anak. iii. Tugas Sub Bidang Kesejahteraan Anak mempunyai fungsi : a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis kesejahteraan anak; b. Penyusunan program dan kegiatan kesejahteraan anak; c. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitas dalam kegiatan kesejahteraan anak; d. Penyelenggaraan kegiatan kesejahteraan anak; e. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan kesejahteraan anak. 14

iv. Sub Bidang Kesejahteraan Anak adalah sebagai berikut : a. Menyusun Rencana Strategis Sub Bidang Kesejahteraan anak; b. Melaksanakan sosialisasi yang terkait dengan kesejahteraan anak; c. Melaksanakan penguatan kelembagaan kesejahteraan anak; d. Melaksanakan advokasi dan fasilitasi kegiatan kesejahteraan anak; e. Melaksanakan pengembangan jaringan kelembagaan kesejahteraan anak; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sub Bidang Perlindungan Anak 1) Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak. 2) Sub Bidang Perlindungan Anak mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan perlindungan anak. 3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bidang Perlindungan Anak mempunyai fungsi : a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis perlindungan anak; b. Penyusunan program dan kegiatan perlindungan anak; c. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitas dalam kegiatan perlindungan anak; d. Penyelenggaraan kegiatan perlindungan anak; e. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan perlindungan anak. 4) Rincian tugas Sub Bidang Perlindungan Anak adalah sebagai berikut : a. Menyusun Rencana Strategis Sub Bidang perlindungan anak; b. Melaksanakan pengintegrasian hakhak anak dalam kebijakan dan program pembangunan daerah; c. Melaksanakan sosialisasi yang terkait dengan perlindungan anak; d. Melaksanakan penguatan kelembagaan perlindungan anak; e. Menyusun sistem perlindungan anak; f. Melaksanakan advokasi dan fasilitasi kegiatan perlindungan anak; 15

g. Melaksanakan pengembangan jaringan kelembagaan perlindungan anak; h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. d. Bidang Keluarga Berencana 1. Bidang Keluarga Berencana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. 2. Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pembinaan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta pendataan dan penyebaran informasi. 3. Bidang Keluarga Berencana dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan perencanaan bidang keluarga berencana; b. Perumusan kebijakan teknis pembinaan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta pendataan dan penyebaran informasi; c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi dalam pembinaan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta pendataan dan penyebaran informasi; d. Penyelenggaraan kegiatan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta pendataan dan penyebaran informasi; e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembinaan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta pendataan dan penyebaran informasi; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugas. 1. Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi a. Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keluarga Berencana. b. Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. 16

c. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi mempunyai fungsi: a) Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi; b) Penyusunan program dan kegiatan pembinaan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi; c) Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pembinaan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi; d) Penyelenggaraan pembinaan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Rincian tugas Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi adalah sebagai berikut : a. Menyusun Rencana Strategis Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; b. Menetapkan target pencapaian keluarga berencana; c. Melakukan pembinaan terhadap peserta KB aktif dan baru; d. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi kegiatan program KB; e. Mengembangkan dan pembentukan PIK KRR baik di sekolah maupun di luar sekolah; f. Melaksanakan pembinaan PIK KRR; g. Melaksanakan penetapan perkiraan sasaran peserta KB; h. Melaksanakan pembinaan peserta KB; i. Menyusun perkiraan Unmeet Need KB; j. Melakukan promosi dan fasilitasi peningkatan kesetaraan dan keadilan gender; k. Meningkatkan partisipasi pria dalam ber KB; l. Mengembangkan dan pembentukan kelompok pria yang peduli KB; m. Mengembangkan sarana informasi dan bagi kaum pria; n. Melakukan KIE KRR baik kepada remaja maupun kepada keluarga; o. Melakukan pengembangan SDM pendidik sebaya dan konselor sebaya program kesehatan reproduksi remaja; 17

p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sub Bidang Pendataan dan Penyebaran Informasi 1) Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keluarga Berencana. 2) Sub Bidang Pendataan dan Penyebaran Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan jaminan dan pelayanan keluarga berencana. 3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bidang Pendataan dan Penyebaran Informasi mempunyai fungsi: a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pendataan dan penyebaran informasi; b. Penyusunan program dan kegiatan pendataan dan penyebaran informasi; c. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pendataan dan penyebaran informasi; d. Penyelenggaraan kegiatan pendataan dan penyebaran informasi. 4) Rincian tugas Sub Bidang Pendataan dan Penyebaran Informasi adalah sebagai berikut : a. Menyusun Rencana Strategis Sub Bidang Pendataan dan Penyebaran Informasi; b. Mengumpulkan dan mengolah data, laporan umpan balik hasil pendataan keluarga; c. Mengolah data hasil pendataan keluarga; d. Menganalisa data hasil pendataan; e. Melaksanakan sarasehan hasil pendataan keluarga; f. Melaksanakan penyusunan laporan dan penyajian data kependudukan dan program KB; g. Melaksanakan penyusunan laporan tentang dampak program KB; h. Menyebarluaskan informasi tentang dampak program; i. Melaksanakan pemantapan data dan informasi program KB untuk mendukung pembangunan daerah; 18

j. Melaksanakan pengembangan dan penetapan kebijakan sistem informasi management dan analisa program KB; k. Melaksanakan pengembangan dan penyediaan data mikro kependudukan dan keluarga; l. Memberikan dukungan operaional sitem informasi management dan analisa program KB serta kebutuhan catpor, ketersediaan data dan informasi; m. Mengumpulkan data untuk bahan penyiapan publikasi pelaksanaan program KB; n. Melakukan penyediaan pelayanan bahan bahan visualisasi data KB; o. Menginformasikan hasil laporan naratif; p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. e. Bidang Keluarga Sejahtera 1. Bidang Keluarga Sejahtera dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. 2. Bidang Keluarga Sejahtera mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis komunikasi informasi edukasi (KIE) dan pembinaan institusi masyarakat pedesaan serta pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga. 3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Bidang Keluarga Sejahtera mempunyai fungsi: a. Penyusunan perencanaan bidang keluarga sejahtera; b. Perumusan kebijakan teknis kegiatan komunikasi informasi edukasi (KIE) dan pembinaan institusi masyarakat pedesaan serta pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi dalam kegiatan komunikasi informasi edukasi (KIE) dan pembinaan institusi masyarakat pedesaan serta pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; d. Penyelenggaraan kegiatan komunikasi informasi edukasi (KIE) dan pembinaan institusi masyarakat pedesaan serta pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; 19

e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan komunikasi informasi edukasi (KIE) dan pembinaan institusi masyarakat pedesaan serta pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugas. 1. Sub Bidang KIE dan Pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keluarga Sejahtera. Sub Bidang KIE dan Pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan mempunyai tugas pokok melaksanakan komunikasi informasi edukasi (KIE) dan pembinaan institusi masyarakat pedesaan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bidang KIE dan Pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan mempunyai fungsi: a. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan dan penetapan perkiraan sasaran komunikasi informasi edukasi (KIE) dan pembinaan institusi masyarakat pedesaan; b. Menyusun program dan kegiatan pengembangan dan penetapan perkiraan sasaran komunikasi informasi edukasi (KIE) dan pembinaan institusi masyarakat pedesaan; c. Menyusun bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi kegiatan komunikasi informasi edukasi (KIE) dan pembinaan institusi masyarakat pedesaan; d. Menyelenggaraan kegiatan komunikasi informasi edukasi (KIE) dan pembinaan institusi masyarakat pedesaan; e. Melaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan komunikasi informasi edukasi (KIE) dan pembinaan institusi masyarakat pedesaan. Rincian tugas Sub Bidang KIE dan Pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan adalah sebagai berikut : a. Menyusun Rencana Strategis Sub Bidang KIE dan Pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan; 20

b. Menjalin hubungan kemitraan dengan media cetak dan elektronik; c. Mengumpulkan data untuk bahan penyusunan rencana kegiatan KIE dan Pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan; d. Melaksanakan administrasi kegiatan KIE dan Pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan; e. Mengumpulkan dan mengolah data untuk bahan perencanaan pengembangan komunikasi, hubungan masyarakat dan pendayagunaan sarana komunikasi; f. Melaksanakan pengadaan sarana KIE penyuluh KB; g. Melaksanakan peningkatan kuantitas dan kualitas institusi masyarakat pedesaan; h. Melaksanakan optimalisasi pelaksanaan sarana KIE untuk menyampaikan program KB kepada masyarakat; i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keluarga Sejahtera. 1. Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan ketahanan dan pemberdayaan keluarga. 2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga mempunyai fungsi: a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis ketahanan dan pemberdayaan keluarga; b. Penyusunan program dan kegiatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; c. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi kegiatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; d. Penyelenggaraan ketahanan dan pemberdayaan keluarga; e. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga. 21

3. Rincian tugas Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Strategis Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga; b. Melaksanakan pembinaan terhadap bina keluarga (BKB, BKR, BKL, dan BLK); c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kelompok bina keluarga (BKB, BKR, BKL, dan BLK); d. Meningkatkan peran keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak; e. Meningkatkan akses informasi pelayanan dalam peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga; f. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga keuangan mikro dalam rangka pendampingan dan penggali sumber daya serta pembelajaran kewirausahaan khususnya kepada keluarga pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I alasan ekonomi; g. Mengembangkan penggunaan alat tehnologi tepat guna bagi kelompok UPPKS; h. Mengintegrasikan kegiatan kelompok UPPKS dengan kegiatan kelompok usaha lainnya; i. Menyiapkan tenaga pengelola dan pelaksana kelompok bina keluarga; j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.2 SUMBER DAYA BP3AKB Jumlah pegawai di lingkungan Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pandeglang pada posisi per Desember 2011 adalah sebagai berikut : Jumlah tenaga administratif Pegawai Negeri Sipil : 131 Orang Tenaga Kerja Kontrak : 9 Orang Tenaga Sukwan : 40 Orang Jumlah : 180 Orang 22

Adapun jumlah Pegawai Negeri Sipil Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pandeglang menurut tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin pada periode Desember 2011 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Per Desember 2011 PENDIDIKAN PRIA WANITA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % SD 0 0,00 0 0,00 0 0,00 SMP 4 2,22 0 0,00 4 2,22 SLTA 63 35,00 40 30,53 103 57,22 D I 0 0,00 5 3,82 5 2,78 D II 0 0,00 0 0,00 0 0,00 D III 0 0,00 3 2,29 3 1,67 S 1 49 27,22 13 9,92 62 34,44 S 2 2 1,11 1 0,76 3 1,67 S 3 0 0,00 0 0,00 0 0,00 JUMLAH 118 65,56 62 47,33 180 100,00 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pegawai lakilaki dan perempuan tidak berimbang yaitu perempuan 47,33% dan lakilaki 65,56%, sehingga tidak memenuhi kesetaraan gender. Dilihat dari tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai yang berijazah SLTA ke bawah sebesar 59,44% (2,22% berijazah SMP dan 57,22% berijazah SLTA). Jumlah Pegawai Menurut Golongan dan Jenis Kelamin Per Desember 2011 GOL PRIA WANITA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % GOL I 2 1,52 0 0,00 2 1,52 GOL II 18 13,64 4 3,03 22 16,67 GOL III 64 48,48 30 23,48 94 71,97 GOL IV 5 3,79 8 6,06 13 9,85 JUMLAH 89 67,42 43 32,58 131 100,00 23

Dari tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa belum proporsional baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia/pegawai di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pandeglang. Begitupula dengan sarana dan prasarana penunjang yang tersedia di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pandeglang belum terpenuhi secara maksimal. Kelengkapan Sarana prasarana menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan kinerja. Beberapa perlengkapan pendukung yang tersedia adalah sebagai berikut : Jumlah No Uraian Baik Kurang Rusak Total Baik Berat 1 Bangunan Kantor BP3AKB 1 1 2 Gudang Alkon 1 1 3 Balai Penyuluhan KB 5 5 4 Kendaraan Roda Dua 135 135 5 Perangkat Komputer PC 2 2 14 18 6 Laptop 14 14 7 Printer 1 16 17 8 Jaringan Internet 1 1 9 Pesawat Tlp/Fax 1 1 10 Monitor LCD 2 2 11 Televisi 1 1 12 Mesin Tik 3 3 Ket Dari beberapa sarana prasarana pendukung tersebut, masih perlu adanya penambahan yaitu: 1. Gedung Balai Penyuluhan KB sebanyak 30, karena pada akhir tahun 2011 baru terbangun 5 unit; 24

2. Komputer dan Printer sebanyak 35 Unit untuk pencatatan dan pelaporan di UPT. BP3KB; 3. KIE kit untuk kegiatan penyuluhan BP3AKB sebanyak 339 unit; 4. BKB Kit untuk kegiatan kelompok Bina Keluarga Balita sebanyak 1356 Unit (setiap desa mendapat 4 Unit); 5. Kendaraan Operasional Roda Empat bak terbuka 1 (satu) unit; 2.3 KINERJA PELAYANAN BP3AKB Capaian pelayanan KB dari tahun ke tahun mengalami peningkatan terutama untuk metoda kontrasepsi jangka panjang/mkjp(pelayanan IUD, MOP, MOW dan Implant), hal tersebut menunjukan bahwa kesadaran masyarakat untuk ber KB mengalami peningkatan. Demikian juga untuk pelayanan pengarusutamaan gender dan Perlindungan Anak dengan telah terbentuknya P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu, Pemberdayaan Perempuan dan Anak) yaitu sebuah lembaga yang menangani Perempuan dan Anak korban tindak kekerasan dan Traficking, sudah berjalan namun belum optimal disebabkan masih terbatasnya sarana dan prasarana dan sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas. Berkaitan dengan peranan institusi masyarakat (PPKBD, Sub PPKBD, Kelompok KB, Kader Posyandu, Kader Adituka, Kader BKB, Kader BKL, dan Kader BKR), kami telah berupaya memberdayakan semaksimal mungkin institusi tersebut untuk meningkatkan persentase capaian kinerja BP3AKB. Bahan penulisan tentang kinerja pelayanan BP3AKB ini mengacu pada hasil kerja sebagaimana pada tabel 2.1 dan 2.2 berikut : 25

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD Tantangan yang dihadapi bidang KB dan KS terutama adalah berkaitan dengan pertambahan penduduk, keluarga yang mempunyai balita, remaja dan lansia serta pasangan usia subur setiap tahun semakin bertambah. Sedangkan tantangan yang berkaitan dengan bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah masih kurangya pemahaman tentang PUG, KKG, dan PUHA baik itu ditingkat pemerihtahan (legislatif dan eksekutif) maupun juga dimasyarakat yang selama ini menganut faham patrialisme dimana lakilaki lebih diutamakan dan ini dirasakan kurang mendukung program PP dan PA. Berdasarkan hasil pendataan keluarga tahun 2009 dan 2010, diperoleh gambaran sebagai berikut : No Uraian 2009 2010 Ket. 1 Jumlah penduduk (Jumlah jiwa dalam Keluarga): 1.180.291 1.181.313 2 Jumlah Keluarga. 289.313 296.210 3 Jumlah balita 108.644 110.279 4 Jumlah Remaja 179.034 166.428 5 Jumlah Lansia 72.198 67.425 6 Pasangan Usia Subur 212.167 218.401 (PUS). 7 Pus belum ber KB 76.206 77.727 8 Hamil 9.318 17.213 Selain itu kondisi kehidupan seharihari dalam rumah tangga, seperti kekerasan dalam rumah tangga, Anak terlantar dan anak kurang mampu menjadi tantangan bagi tupoksi yang ada di BP3AKB Kabupaten Pandeglang. Selain itu masih seringnya perempuan dan anak menjadi korban tindak kekerasan. Peluang dari beberapa aspek seperti; tenaga/pegawai dan pengelola program kegiatan, kalaupun masih kurang tetapi tenaga/pegawai tersebar di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa/Kelurahan, ditambah dengan mitra kerja Institusi masyarakat di tingkat desa, di tingkat RW dan di tingkat RT. Sarana dan prasarana mobilitas Roda 26

Empat dan Roda Dua hampir setiap pegawai sudah mendapatkan fasilitas tersebut dalam rangka mempermudah tugas pelayanan kepada masyarakat.begitu pula dukungan sarana kontrasepsi untuk kebutuhan keluarga Pra S dan KS 1 sudah terfasilitasi oleh BKKBN Provinsi Banten. 27

BAB III ISUISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BP3AKB Beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan guna tercapainya visi dan misi BP3AKB Kabupaten Pandeglang, antara lain : 1. Kurangnya tenaga fungsional umum dan penyuluh BP3AKB (79 orang PNS dan 47 orang honorer/sukwan) tidak sebanding dengan jumlah desa yang ada (Rasio perbandingannya 1: 3). Sedangkan dalam SPM tahun 2014 seharusnya 1:2. 2. Masih tingginya sasaran ber KB Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun. Target SPM 3,5%, posisi saat ini 5%. 3. Masih rendahnya prosentase Peserta KB Aktif. Target SPM 65%, posisi saat ini 63%. 4. Masih rendahnya PUS Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) yang menjadi peserta KB. Target SPM 70% posisi saat ini 60%. 5. Masih rendahnya PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).Target SPM 87% posisi saat ini 69%. 6. Masih kurangnya pendidikan dan pelatihan pengarustamaan gender dan pengarustamaan hak anak pada lingkungan Pemerintahaan. 7. Masih kurangnya sosialisasi tentang KKG kepada masyarakat, sehingga saat ini masyarakat masih memakai faham patrialisme dimana lakilaki lebih diutamakan. 8. Penanganan pelayanan terhadap perempuan dan anak korban tindak kekerasan belum optimal, belum sesuai dengan SPM bidang pelayanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan. 9. Masih kurangnya sarana dan prasarana pelayanan bagi perempuan dan anak korban tindak kekerasan. 10. Pemberdayaan institusi masyarakat dan organisasi pemerhati perempuan dan anak masih kurang. 11. Pemberdayaan terhadap kaum perempuan dan anak dipedesaan, pengrajin perempuan dan perempuan rawan sosial ekonomi masih kurang. 28

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang Terpilih Periode Tahun 20112016 Visi Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang terpilh untuk Tahun 20112016 adalah : Kabupaten Pandeglang sebagai daerah mandiri dan berkembang di bidang agribisnis dan pariwisata berbasis pembangunan pedesaan Untuk menunjang pencapaian visi tersebut diatas, Misi Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang terpilih adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan Perekonomian daerah berbasis Pertanian dan Pariwisata 2. Memberdayakan UMKM dan Koperasi dalam usaha pertanian dan jasa pariwisata 3. Meningkatkan kualitas SDM yang agamis, cerdas, kreatif dan inovatif 4. Meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat 5. Meningkatkan pembangunan infrastuktur khususnya pedesaan 6. Meningkatkan tata kelola kepemerintahan daerah Berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan BP3AKB dibawah ini akan dipaparkan faktorfaktor penghambat dan pelayanan BP3AKB yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kabupaten Pandelang yang akan dijadikan salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan BP3AKB, sebagaimana pada tabel 3.2. 29

3.3 Telaahan Renstra Rencana Strategis ( Renstra) Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pandeglang Tahun 20112016 disusun sebagai pedoman tekhnis operasional dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang mampu mewujudkan rumusan operasional yang berkualitas dan menggerakan pelayanan Pemerintah daerah yang profesional dan efisien serta mampu mendukung penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Kabupaten Pandeglang. Dengan memperhatikan dokumen perencanaan yang sudah ada, Rencana Strategis ( Renstra) Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana di atur dalam Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Yaitu : 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Pandeglang yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan makro, politis dan berwawasan 25 tahun kedepan sebagaimana tentang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 7 Tahun 2010; 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Pandegl ang Tahun 20112016 yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 9 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 20112016 yang berfungsi sebagai penjabaran dari RPJP Daerah Kabupaten Pandeglang; 3. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( RenstraSKPD) Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pandeglang yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis RPJM Kabupaten Pandeglang ; Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM) Kabupaten Pandeglang Tahun 20112016, Badan pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pandeglang telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 20112016 yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan, program dankegiatan. Rencana Strategis ( Renstra) ini disusun atas dasar kesepakatan bersama dan merupakan prioritas utama kegiatan Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pandeglang Tahun 20112016. 30

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Misi Tiga : Meningkatkan kualitas SDM yang agamis, cerdas kreatif dan inovatif 1. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender 2. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan 3. Program Kesejahteraan dan Perlindungan Anak a. Penghambat 1. Kurangnya SDM fungsional umum dan Tenaga Penyuluh Lapangan baik secara kualitas maupun kuantitas 2. Kurang optimalnya pemberdayaan institusi masyarakat 3. Kurangnya sarana/alat pendukung pelayanan 4. Kurangnya jumlah tenaga/kader yang mengelola kegiatan ketahanan keluarga 5. Kurangnya pembinaan kepada poktan ketahanan dan pemberdayaan keluarga (BKB, BKR, BKL dan UPPKS) b. Pendorong 1. Adanya dukungan dari Pemerintah Daerah dan bantuan kerjasama lintas sektoral 2. Adanya upaya untuk meningkatkan pemahaman PUG dan PUHA dikalangan Pemerintah melalui advokasi Sosialisasi dan Pelatihan 3. Adanya institusi masyarakat pedesaan yang dapat diberdayakan 4. Adanya upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gender melalui sosialisasi kepada toga dan toma dan pemberdayaan kaum perempuan di pedesaan 5. Adanya organisasiorganisasi pemerhati perempuan dan anak yang siap diberdayakan 6. Adanya upaya untuk peningkatan kualitas dan kuantitas SDM petugas melalui pelatihan dan pembinaan Misi Empat Meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat 31

1. Program KB 2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja 3. Program peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS, HIV/AIDS 4. Program Ketahanan Keluarga 5. Program Pemberdayaan Keluarga 6. Program Advokasi dan KIE Keluarga Sejahtera 7. Program Pemberdayaan Peran serta masyarakat dalam pelayanan KB KR Misi Empat a. Penghambat : 1. Adanya budaya patrialisme dimana lakilaki lebih diutamakan dari pada perempuan 2. Kurangnya sarana/alat pendukung pelayanan c. Pendorong 1. Mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah dan bantuan maupun kerjasama lintas sektoral 2. Keberadaan institusi masyarakat pedesaan yang dapat diberdayakan 3. Pelayanan pemasangan alat kontrasepsi gratis bagi masyarakat miskin 4. Adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung KIE KB melalui operasional Mupen KB 5. Peningkatan program ketahanan dan pemberdayaan keluarga 3.5 Penentuan Isuisu Strategis Isu strategis yang diangkat dalam visi dan misi ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil pendataan keluarga tahun 2011 menunjukan jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang 1.196.106 jiwa ( L: 607.431 & P: 588.675 ) dengan Laju Pertumbuhan Penduduk ( LPP ) sebesar 1,41 % dan TFR 3,4 %.sebanyak 22.967. 2. Hasil Pendataan keluarga 2011 jumlah PUS sebanyak 222.967. Peserta KB Aktif 144.444 dan Jumlah keluarga 303.731 ( L : 269.118 dan P :34.613 ) 32

3. Masih tingginya Unmet Need PUS yang belum dilayani KB yaitu 37,3%, target SPM tahun 2014 sebanyak 5 %. 4. Prosentase Peserta KB Aktif baru mencapai 62,7 %. Target SPM tahun 2014 sebanyak 68%. 5. Masih kurang peran serta institusi masyarakat perdesaan/perkotaan dalam melaksanakan program KB, dan Ketahanan Keluarga ( Kader, Pos Pembina KB Desa/PPKBD dan Sub Pos PPKBD, BKB, BKR, BKL, PIK Remaja ) 6. Masih kurangnya pemahaman tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) serta Perlindungan Hakhak Anak (PUHA) 7. Belum optimalnya kedudukan, peran dan partisipasi perempuan dalam kehidupan bermasyarakt, berbangsa dan benegara Metode untuk mendukung terlaksananya program/kegiatan masih belum optimal karena tingkat beban atau porsi pekerjaan yang tidak sesuai dengan kuantitas pelaksana/fungsional dalam melaksanakan program/kegiatan. 33

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi BP3AKB Visi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana selaras dengan Visi Kabupaten Pandeglang yang Religius, Mandiri dan Sejahtera. Misi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana mengupayakan dari visi Kabupaten Pandeglang. Berdasarkan data, bahwa perubahan penduduk mengarah terhadap peningkatan jumlah penduduk dan perlu penanganan secara serius dalam mewujudkan keluarga berkualitas. Upaya ini tidak terlepas dari kendala/hambatan dalam pelaksanaannya, maka Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana harus berperan sebagai bank data bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dengan membuat langkah langkah strategi dalam pelaksanaannya, sehingga dapat memberikan pelayanan dan informasi secara cepat, tepat dan efisien. Untuk tercapainya hal tersebut secara terarah dibuat dan dirumuskan ke dalam visi dan misi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana sebagai berikut : 1. Visi BP3AKB adalah : Terwujudnya Keluarga Berkualitas yang Berkeadilan Gender 2. MISI BP3AKB adalah : 1. Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender serta terpenuhinya pengarusutamaan Hak Anak. 2. Mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan untuk menciptakan keluarga kecil bahagia dan sejahtera melalui Keluarga Berencana 34