BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BELITUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

TABEL PENETAPAN INDEKS TERINTEGRASI PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB UNTUK BANGUNAN

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçtÄtçt

Struktur dan tarif Retribusi Izin Mendirikan Bangunan ditetapkan sebagai berikut :

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SELAWESI SELATAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN ( IMB )

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PARIAMAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 32 Tahun 2013 Seri C Nomor 2

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI IMB

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF SERTA TATACARA PENGHITUNGAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN/ ATAU PERTOKOAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NO JENIS RETRIBUSI KATEGORI PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI Retribusi pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perda Kab. Belitung No. 5 Tahun

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 7 TAHUN 2010 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA BARAT NOMOR : 27 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 08 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG

TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

Nomor 142 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2009 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 142 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENYEBERANGAN DI AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PENINJAUAN TARIF RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PENYEDOTAN LIMBAH TINJA PADA SEPTIC TANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2013

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PEMUNGUTAN PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KAUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAUR NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAUR,

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 7 TAHUN 2008 SERI C.1

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 1 TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT USAHA DAN / ATAU IZIN GANGGUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PELAKSANAAN RETRIBUSI TERMINAL

WALIKOTA BANJARMASIN

Transkripsi:

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang :a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 47 Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 18 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu yang telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2011 Nomor 18 tanggal 30 Desember 2011 serta dalam rangka tertib administrasi pelaksanaan pemungutan retribusi Izin Mendirikan Bangunan perlu diatur dan dijabarkan tata cara pelaksanaan pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan; Mengingat : 1. b. bahwa guna memenuhi maksud sebagaimana tersebut pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Belitung tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan; Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja Di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3987); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 1

4. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200 2 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4247); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Rep ublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161); C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 2

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1999 tentang Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah/Retribusi Daerah dan Penerimaan Pendapatan Lain-lain; 14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 24/PRT/M/2007 tentang Pedomam Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung; 15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2007 tentang Pedomam Umum Persyaratan Teknis Bangunan Gedung; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 276); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2007 Nomor 20), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 11 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2009 Nomor 11); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 14 Tahun 2008 tentang Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2008 Nomor 14); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2011 Nomor 2); 21. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 18 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2011 Nomor 18); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Belitung. C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 3

2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Belitung. 3. Bupati adalah Bupati Belitung. 4. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya disingkat KPTSP adalah Kantor pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Belitung. 5. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya disingkat DPPKAD adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Belitung. 6. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Belitung. 7. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Kabupaten Belitung. 8. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang retribusi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 9. Pemohon adalah setiap orang, Badan Hukum atau Usaha, Kelompok orang dan lembaga atau Organisasi yang mengajukan permohonan Izin Mendirikan Bangunan kepada Pemerintah Kabupaten dan untuk bangunan gedung fungsi khusus kepada Pemerintah. 10. Izin Mendirikan Bangunan Gedung yang selanjutnya disebut IMB adalah Izin yang diberikan Pemerintah Kabupaten kepada pemohon, untuk membangun baru, rehabilitasi/renovasi dan/atau memugar dalam rangka melestarikan bangunan sesuai dengan persyaratan administrasi dan persyaratan teknis yang berlaku. 11. Menara Telekomunikasi yang selanjutnya disebut Menara adalah bangun-bangun untuk kepentingan umum yang didirikan diatas tanah, atau bangunan yang merupakan satu kesatuan konstruksi dengan bangunan gedung yang dipergunakan untuk kepentingan umum yang struktur fisiknya dapat berupa angka baja yang diikat oleh berbagai simpul atau berupa bentuk tunggal tanpa sampul, dimana fungsi desain dan konstruksinya disesuaikan sebagai sarana penunjang menempatkan perangkat telekomunikasi. 12. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan kontruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagaian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan agama, kegiatan usaha, kegiatan sosial, kegiatan budaya, maupun kegiatan khusus. 13. Indeks Terintegrasi atau terpadu adalah bilangan hasil korelasi matematis dari indeks parameter-parameter fungsi, klasifikasi sebagai faktor pengali terhadap harga satuan retribusi untuk menghitung besaran retribusi. 14. Merubah Bangunan Adalah kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung untuk merehabilitasi/ merenovasi bangunan gedungyang meliputi : perbaikan/perawatan, perubahan dan pengurangan. C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 4

15. Perubahan Izin mendirikan bangunan atau Izin Penggunaan Bangunan adalah pekerjaan merubah satu guna bangunan menjadi guna bangunan lain. 16. Balik Nama atau Pemisahan Izin Mendirikan Bangunan atau Izin pengguna bangunan adalah pekerjaan merubah kepemilikan IMB orang pribadi, badan hukum/usaha, kelompok orang, atau lembaga/ organisasi. 17. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/ atau diberikan oleh Pemerintah Kabupaten untuk kepentingan orang pribadi, badan hukum/usaha, kelompok orang, atau lembaga/ organisasi. 18. Jasa Izin Tertentu adalah jasa atau pemberian izin tertentu khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi, badan hukum/usaha, kelompok orang, atau lembaga/ organisasi. 19. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah atas pemberian IMB yang diberikan kepada orang pribadi, badan hukum/usaha, kelompok orang, atau lembaga/ organisasi. 20. Wajib Retribusi adalah orang pribadi, badan hukum/usaha, kelompok orang, atau lembaga/ organisasi yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu. 21. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah Kabupaten. 22. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SSRD, adalah bukti pembayaran atau penyetoran retribusi yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Bupati. 23. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SKRD, adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang terutang. 24. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat SKRDLB, adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar dari pada retribusi yang terutang atau seharusnya tidak terutang. 25. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD, adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda. C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 5

BAB II OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI IMB Pasal 2 (1) Atas pemberian izin dalam penyelenggaraan bangunan gedung dipungut Retribusi. (2) Objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah kegiatan tertentu dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi, badan hukum/usaha, kelompok orang, atau lembaga/ organisasi, kecuali bangunan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. (3) Subjek retribusi adalah orang pribadi, badan hukum/usaha, kelompok orang, atau lembaga/ organisasi yang memperoleh izin dalam penyelenggaraan bangunan gedung. (4) Jenis kegiatan yang dikenakan Retribusi IMB meliputi : a. pembangunan bangunan gedung baru dan/atau perluasan bangunan; b. rehabilitasi atau renovasi bangunan gedung (meliputi perbaikan, perawatan, perubahan, pengurangan); c. pelestarian atau pemugaran cagar budaya; d. perubahan fungsi bangunan, pemecahan IMB, dan balik IMB; dan e. pembangunan prasarana bangunan gedung, dan rehabilitasi prasarana bangunan gedung. BAB III CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNA JASA RETRIBUSI IMB Pasal 3 (1) Tingkat pengguna jasa didasarkan pada faktor penetapan bangunan gedung baru atauperluasan bangunan gedung, nilai bangunan rehabilitasi ataurenovasi bangunan gedung, nilai prasarana bangunan gedung baru dan nilai rehabilitasi prasarana bangunan gedung. (2) Tingkat penggunaan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pemberian layanan perizinan IMB dengan menggunakan Indeks berdasarkan fungsi bangunan, klasifikasi dan waktu penggunaan bangunan gedung serta indeks untuk prasarana bangunan gedung sebagai tingkat intensitas penggunaan jasa dalam proses perizinan dengan cakupan kegiatan pengecekan lapangan, pengukuran lokasi, pemetaan, pemeriksaan dan penatausahaan pada bangunan gedung dan prasarana bangunan gedung. C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 6

BAB IV STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI IMB Pasal 4 (1) Struktur dan besarnya tarif Retribusi IMB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dihitung berdasarkan rumusan yang ditentukan sebagai berikut : a. pembangunan bangunan gedung baru : L x Ii x 1, 00 x HSbg; b. rehabilitasi/ renovasi bangunan gedung : L x li x Tk x HSbg; c. prasarana bangunan gedung: V x I x 1,00 x HSpbg; d. rehabilitasi prasarana bangunan gedung : V x I x Tk x HSpbg. Keterangan : L : li : V : Luas lantai bangunan gedung Indeks terintegrasi Volume/ Besaran (dalam satuan M2, M, M dan Unit) I : Indeks Tk : Tingkat kerusakan, ditentukan : 0,45 untuk tingkat kerusakan sedang. 0,55 untuk tingkat kerusakan berat. HSbg : Harga satuan retribusi bangunan gedung (hanya 1 tarif) HSpbg : Harga satuan retribusi prasarana bangunan gedung 1, 00 : Indeks pembangunan baru (2) Komponen rumusan penghitungan dan nilai satuan tarif Retribusi IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini, yang terdiri atas : a. tarif dasar satuan retribusi IMB; b. komponen retibusi untuk perhitungan besarnya retribusi IMB; c. indeks sebagai faktor pengali tarif satuan retribusi IMB; d. indeks terintegrasi terpadu perhitungan besarnya retribusi IMB untuk bangunan gedung; e. indeks perhitungan besarnya retribusi IMB untuk prasarana bangunan gedung; f. daftar kode dan indeks penghitungan besarnya retribusi IMB; dan g. bangunan gedung di bawah permukaan tanah (basement) diatas/ bawah permukaan air, prasarana, dan sarana umum. Untuk bangunan gedung atau bagian gedung bangunan gedung ditetapkan Indeks pengali tambahan sebesar 1.30 untuk mendapatkan indeks terintregrasi. C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 7

(3) Tarif retribusi administrasi IMB meliputi : pembuatan salinan (duplikat) IMB yang hilang atau rusak ditetapkan sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu) per izin, dan untuk legalisasi IMB tidak dipungut biaya. (4) Tarif retribusi perubahan fungsi bangunan atas IMB yang telah diterbitkan, ditetapkan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari retribusi semula. (5) Tarif retribusi IMB untuk prasarana bangunan gedung yang nilainya tidak dapat dihitung dengan satuan, ditetapkan sebesar 1,75 % (satu koma tujuh puluh lima persen) dari harga rencana anggaran biaya. (6) Tarif retribusi Pemecahan IMB dan balik nama ditetapkan sebesar 1% (satu persen) per izin dari retribusi semula. (7) Contoh perhitungan Retribusi IMB berdasarkan struktur tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB V BENTUK, ISI DAN TATA CARA PENERBITAN SKRD DAN/ATAU DOKUMEN LAIN YANG DIPERSAMAKAN Pasal 5 (1) Bentuk dan isi SKRD Retribusi IMB atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana format contoh yang tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (2) SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberi nomor urut. BAB VI TATA CARA PEMBAYARAN, PENYETORAN, TEMPAT PEMBAYARAN RETRIBUSI IMB Pasal 6 (1) Retribusi IMB yang terutang wajib dilunasi. (2) Pembayaran retribusi dilakukan ke Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk sesuai waktu yang ditentukan dengan menggunakan SKRD. (3) Besarnya Retribusi IMB diberitahukan kepada pemohon izin secara tertulis. (4) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus dengan bukti tanda terima. (5) Pembayaran Retibusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah surat pemberitahuan diterima pemohon. C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 8

(6) Retribusi harus dibayar sebelum IMB diberikan. (7) Pemohon diberikan tanda terima Retibusi yang sah. (8) Dalam hal pembayaran dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, maka hasil penerimaan retribusi harus disetor ke Kas Daerah paling lambat 1x 24 jam atau dalam waktu yang diatur oleh Bupati. Pasal 7 (1) Wajib Retribusi IMB melakukan pembayaran kepada Bendahara penerimaan berdasarkan SKRD dan/atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1). (2) Wajib retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang telah melakukan pembayaran berdasarkan SKRD dan/atau dokumen lain yang dipersamakan dan menyetorkan ke tempat pembayaran memperoleh tanda bukti pembayaran berupa SSRD sebagaimana contoh tercantum dalam Lampiran IV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (3) Untuk penyetoran yang dilakukan oleh Bendahara Penerimaan, maka Surat Setoran Retribusi Daerah (SSRD) dibuat rangkap 4 (empat) yang diperuntukan bagi : a. Lembar 1 untuk wajib retribusi (warna putih); b. Lembar 2 untuk DPPKAD (warna biru); c. Lembar 3 untuk Bendahara Penerimaan (warna kuning); dan d. Lembar 4 untuk Dinas atau Instansi yang ditunjuk untuk mengelola perizinan (warna merah). (4) Bendahara Penerimaan dalam waktu 1 x 24 Jam harus menyetor uang retribusi yang diterima ke Kas Daerah dengan Surat Tanda Setoran ( STS) sebagaimana contoh tercantum dalam Lampiran V dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (5) Dalam hal Bendahara Penerimaan berhalangan, diatur dengan ketentuan sebagai berikut : a. apabila melebihi 3 (tiga) hari sampai dengan pal ing lama 1 (satu) bulan, wajib memberikan kuasa kepada pejabat yang ditunjuk untuk melakukan penyetoran dan tugas-tugas bendahara penerimaan atas tanggungjawab bendahara yang bersangkutan dengan diketahui Kepala Kantor; b. apabila melebihi 1 (satu) bulan samp ai dengan paling lama 3 (tiga) bulan, harus ditunjuk pejabat Bendahara Penerimaan yang dilakukan dengan Berita Acara serah terima; c. apabila melebihi jangka waktu 3 (tiga) bulan Bendahara Penerimaan belum dapat melaksanakan tugas, maka dianggap mengundurkan diri atau berhenti dari jabatan C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 9

Bendahara Penerimaan dan harus dilakukan penggantian dengan mengusulkan pejabat baru untuk ditunjuk sebagai Bendahara Penerimaan pengganti. BAB VII TATA CARA PENAGIHAN Pasal 8 (1) Pengeluaran surat teguran atau surat peringatan sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkan segera setelah 7 (tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayaran. (2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran atau surat peringatan, wajib retribusi harus melunasi retribusinya yang terutang. (3) Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk. (4) Penagihan kepada wajib retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan berdasarkan STRD dan/atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana contoh tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VIII TATA CARA MENGANGSUR ATAU MENUNDA PEMBAYARAN RETRIBUSI IMB Pasal 9 (1) Wajib Retribusi IMB dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk mengangsur atau menunda pembayaran retribusi kepada Bupati melalui Kepala Kantor atau pejabat yang ditunjuk. (2) Terhadap permohonan mengangsur atau menunda pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1), Kepala Kantor menyampaikannya kepada Bupati Up. Tim Pendapatan Asli Daerah untuk dilakukan verifikasi. Pasal 10 (1) Pengangsuran retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) diberikan dengan ketentuan : a. diangsur 2 (dua) tahap dengan jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan; dan b. diangsur 3 (tiga) tahap dengan jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan. (2) Penundaan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) diberikan dengan jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan. C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 10

BAB IX TATA CARA DAN PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI IMB Pasal 11 (1) Wajib Retribusi IMB dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi kepada Bupati. (2) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati melimpahkan wewenangnya kepada Tim Pendapatan Asli Daerah untuk dilakukan verifikasi. (3) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Tim Pendapatan Asli Daerah dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak surat permohonan diterima oleh Tim PAD, harus memberikan jawaban diterima atau ditolak. Pasal 12 Pemberian pengangsuran, penundaan, pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Pasal 10, dan Pasal 11, diberikan dengan memperhatikan kemampuan Wajib Retribusi. BAB XII SANKSI ADMINISTRASI Pasal 13 (1) Keterlambatan pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Ayat (5) kepada pemohon dikenakan denda 1% (satu persen) untuk setiap keterlambatan dan paling tinggi 100 % (seratus persen) dari besarnya retribusi yang diperhitungkan. (2) Apabila dalam jangka waktu 100 ( seratus) hari kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) belum dilaksanakan oleh pemohon atau yang diberi kuasa, maka IMB tidak dapat diterbitkan atau dibatalkan. (3) Permohonan IMB yang diajukan pada saat proses pembangunan berjalan, dikenakan retribusi tambahan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari besarnya retribusi yang harus dibayar. (4) Permohonan IMB yang diajukan setelah bangunan selesai dikerjakan, dikenakan retibusi tambahan sebesar 100 % (seratus persen) dari besarnya retribusi yang harus dibayar. (5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dikenakan terhadap bangunan yang tidak melanggar standar teknis bangunan gedung sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung dan dokumen rencana kota. C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 11

(6) Bangunan gedung yang pada saat dimohon IMB setelah bangunan gedung selesai dikerjakan tidak sesuai dengan standar teknis bangunan gedung sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung dan dokumen rencana kota, maka IMB tidak dapat diterbitkan. BAB XIII PELAPORAN RETRIBUSI Pasal 14 (1) Kepala Dinas harus melaporkan setiap bulan realisasi penerimaan dan penyetoran retribusi hasil pelaksanaan pungutan retribusi kepada Bupati, dengan tembusan : a. Up. Kepala DPPKAD Kabupaten Belitung; b. Up. Inspektur Kabupaten Belitung. (2) Laporan bulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dikirim selambat-lambatnya setiap tanggal 5 bulan berikutnya. (3) Bentuk Laporan bulanan sebagaimana tercantum pada Lampiran VI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB XIV PEMBUKUAN DAN PEMERIKSAAN Pasal 15 (1) Bendahara Penerimaan wajib membukukan penerimaan dan penyetoran retribusi ke dalam Buku Kas Umum (BKU) dengan dilengkapi Buku Kas Pembantu (BKP), sesuai jenis pungutan yang diterima. (2) Bendahara Penerimaan harus membubuhkan tulisan pada sampul depan Buku Kas Umum (BKU) sebagai tanda pengenal, menghitung dan membubuhkan nomor pada setiap lembar halaman di sudut kanan atas dan diparaf, serta membuat format halaman terakhir untuk catatan bagi pemeriksa. (3) Buku Kas Umum (BKU) ditutup pada setiap akhir bulan dan setiap 3 (tiga) bulan sekali dibuatkan Berita Acara. Pasal 16 (1) Bilamana tidak ada pemeriksaan kas oleh petugas pemeriksa, jika dianggap perlu atau setidak-tidaknya dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sekali atasan langsung Bendahara Penerimaan atau pejabat yang ditunjuknya, melakukan pemeriksaan kas secara mendadak dengan membuat Berita Acara Pemeriksaan Kas serta Register Penutupan Kas. C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 12

(2) Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Register Penutupan Kas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), disampaikan kepada Bupati : a. Up. Kepala DPPKAD Kabupaten Belitung; b. Up. Inspektur Kabupaten Belitung. (3) Bendahara Penerimaan atau Bendahara penerimaan Pembantu membubuhkan tandatangannya di sebelah kanan bawah pada Berita Acara Pemeriksaan Kas sedangkan Atasan langsung Bendahara Penerimaan atau pejabat yang ditunjuknya wajib membubuhkan tandatangan disebelah kiri dengan penegasan kata mengetahui/ menyetujui. (4) Pada saat Buku Kas Umum (BKU) ditutup karena adanya pemeriksaan kas oleh petugas pemeriksa, maka Buku Kas Umum (BKU) ditutup dan ditanda tangani oleh petugas pemeriksa serta diketahui dan disetujui oleh atasan langsung Bendahara Penerimaan atau pejabat yang ditunjuknya dengan membuat catatan seperlunya pada halaman terakhir dari Buku Kas Umum (BKU) dan membubuhkan tanda tangannya. BAB XV INSTANSI PELAKSANA Pasal 17 (1) Instansi pelaksana pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Belitung. (2) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Bangunan Gedung secara teknis dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung. BAB XVI KETENTUAN LAIN - LAIN Pasal 18 Ketentuan pelaksanaan dan petunjuk teknis pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Belitung dengan mempedomani ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XVII KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Keputusan Bupati Belitung Nomor 34 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 9 Tahun 1999 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 13

Pasal 20 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung. Ditetapkan di Tanjungpandan pada tanggal 28 September 2012 BUPATI BELITUNG, Ttd. DARMANSYAH HUSEIN Diundangkan di Tanjungpandan pada tanggal 28 September 2012 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG, Ttd. ABDUL FATAH BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2012 NOMOR 31 C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 14

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR : 31 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN I.A. Tarif dasar/ satuan Retribusi Izin Mend irikan Bangunan No JENIS BANGUNAN SATUAN TARIF SATUAN 1 2 3 4 1. Bangunan gedung m 2 Rp. 10.000,- 2. Prasarana bangunan gedung a. kontruksi pembatas/ pengaman/penahan m 2 Rp. 2.000,- b. kontruksi penanda masuk m 2 / unit Rp. 2.000,- c. kontruksi perkerasan m 2 Rp. 2.000,- d. kontruksi penghubung m 2 / unit Rp. 2.000,- e. kontruksi kolam/ reservoir bawah tanah m 2 Rp. 2.000,- f. kontruksi menara non komersil (ketinggian) M Rp. 25.000,- g. kontruksi menara komersil (ketinggian) M Rp. 125.000,- h. kontruksi monumen M Rp. 2.000,- i. kontruksi instalasi/gardu listrik m 2 Rp. 2.000,- j. kontruksi instalasi/gardu telephon m 2 Rp. 2.000,- k. kontruksi reklame/papan nama m 2 Rp. 2.000,- I.B. Tabel Komponen Untuk Penghitungan Besarnya Retribusi IMB : NO JENIS KOMPONEN BIAYA 1. Biaya penyelenggara bangunan gedung a. Bangunan gedung PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI 1) Pembangunan bangunan gedung baru Luas BgxIndeks Terintregasix 1,00 x HSbg 2) Rehabilitasi/renovasi a) Rusak sedang Luas BgxIndeks Terintregasix 0,45 x HSbg 3) Bangunan gedung b) Rusak berat Luas BgxIndeks Terintregasix 0,65 x HSbg Pelestarian / pemugaran a) Pratama Luas BgxIndeks Terintregasix 0,65 x HSbg b. Prasarana Bangunan gedung b) Madya Luas BgxIndeks Terintregasix 0,45 x HSbg c) Utama Luas BgxIndeks Terintregasix 0,30 x HSbg 1) Pembangunan baru Volume x Indeks x 1,00 x HSpbg 2) Rehabilitasi a) Rusak sedang Volume x Indeks x 0,45 x HSpbg b) Rusak berat Volume x Indeks x 0,65 x HSpbg CATATAN : Indeks Terintegrasi : hasil perkalian dari indeks indeks parameter HSbg : Harga Retribusi Satuan bangunan gedung Hspbg : Harga Retribusi Satuan Prasarana bangunan gedung I.C. Indeks Faktor Pengali... C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 15

I.C. Indeks Faktor Pengali Harga Satuan Retribusi IMB NO TINGKAT PENGGUNA JASA INDEKS 1. Bangunan Gedung a) Pembangunan bangunan gedung baru 1.00 b) Rehabilitasi/Renovasi 1) rusak sedang 0.45 2) rusak Berat 0.65 c) Pelestarian/pemugaran 1) Pratama 0.65 2) Madya 0.45 3) Utama 0.30 2. Prasarana bangunan gedung a) Pembangunan baru 1.00 b) Rehabilitasi/Renovasi 1) rusak sedang 0.45 2) rusak Berat 0.65 I.D. Indeks Terintegrasi Penghitungan Retribusi IMB (Untuk Bangunan Gedung) : FUNGSI KLASIFIKASI WAKTU PENGGUNAAN Parameter Indeks Paramater Bobot Parameter Indeks Parameter Indeks 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Hunian 0,005/0,5 1. Kompleksitas 0,25 a. Sederhana 0,40 1. Sementara jangka pendek 0,40 2. Keagaman 0,00 b. Tidak sederhana 0,70 2. Sementara jangka 0,70 3. Usaha 3.00 c. Khusus 1,00 Menengah 4. Sosial dan budaya 0,000/1,00 2. Permanensi 0,20 a. Darurat 0,40 3. Tetap 1,00 5. Khusus 2.00 b. Semi permanen 0,70 6. Ganda/Campuram 4.00 c. Permanen 1,00 3. Resiko 0,15 a. Rendah 0,40 Kebakaran b. Sedang 0,70 c. Tinggi 1,00 4. Jalan 0.15 a. Jln. Artereli 1,00 b. Jln. Kolektor 0.7 c. Jln. Desa 0.5 d. Jln. Setapak 0.4 5. Lokasi 0.10 a. Renggang 0,40 b. Sedang 0,70 c. Padat 1,00 6. Ketinggian 0.10 a. Rendah 0,40 b. Sedang 0,70 c. Tinggi 1,00 7. Kepemilikan 0.05 a. Negara/yayasan 0,40 b. Perorangan 0,70 c. Badan usaha swasta 1,00 I.E. Tabel Indeks Terintregasi... C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 16

I.E. Tabel Indeks Terintregasi Penghitungan Retribusi IMB (Untuk Prasarana Bangunan Gedung) : NO JENIS PRASARANA BANGUNAN PEMBANGUNAN BARU RUSAK BERAT RUSAK SEDANG Indeks Indeks Indeks Indeks *) 1 2 3 4 5 6 7 1. Konstruksi pembatas/ a. Pagar 1.00 0,65 0,45 0,00 2. Penahan/Pengaman b. Tanggul/relaining wall c. Turap batas kavling/persil Kontruksi penanda masuk lokasi a. Gapura 1.00 0,65 0,45 0,00 b. Gerbang 3. Kontruksi perkerasan a. Jalan 1.00 0,65 0,45 0,00 b. Lapangan Upacara Lapangan Olah raga c. terbuka 4. Konruksi penghubung a. Jembatan 1.00 0,65 0,45 0,00 b. Box culvert 5. Kontruksi kolam/reesevoir a. Kolam renang 1.00 0,65 0,45 0,00 bawah tanah b. Kolam pengolahan air c. Resevoir dibawah tanah 6. Kontruksi menara a. Menara antene 1.00 0,65 0,45 0,00 b. Menara reservoir c. Cerobong 7. Kontruksi monumem a. Tugu 1.00 0,65 0,45 0,00 b. Patung 8. Konstuksi Instalasi/gardu a. Instalasi listrik 1.00 0,65 0,45 0,00 Instalasi b. telepon/komunikasi 9. c. Instalasi pengolahan Kontruksi reklame/papan nama a. Billboard 1.00 0,65 0,45 0,00 b. Papan iklan Papan nama (berdiri c. sendiri atau berupa tembok pagar) CATATAN : 1. Indeks 0,00 untuk prasarana bangunan gedung keagamaan, rumah tinggal tunggal, bangunan gedung kantor milik negara. 2. Jenis kontruksi bangunan lainnya yang termasuk prasarana bangunan gedung ditetapkan Bupati. I.F. Daftar Kode Dan Indeks Penghitungan... C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 17

I.F. Daftar Kode Dan Indeks Penghitungan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan : NO KODE JENIS INDEKS KODE JENIS INDEKS 1 2 3 1 2 3 1. 1000 BANGUNAN GEDUNG 2000 PRASARANA BANGUNAN GEDUNG 1100 LINGKUP PEMBANGUNAN 1110 Pembangunan baru 1.00 2100 LINGKUP PEMBANGUNAN 1120 Rehabilitasi/Renovasi 2110 Pembangunan baru 1.00 1121 Rehabilitasi/Renovasi sedang 0.45 2120 Rehabilitasi 1112 Rehabilitasi/Renovasi berat 0.65 2121 Rehabilitasi sedang 0.45 1130 Pelestarian 2122 Rehabilitasi berat 0.65 1131 Pelestarian pratma 0.65 2200 JENIS PRASARANA 1.00 Kontruksi Pembatas/ 1132 Pelestarian madya 0.45 Penahan/pengaman 1133 Pelestarian utama 0.3 2211 Pagar 1200 FUNGSI 2212 Tanggul/retaining wall 0.05/0.5 Turup batas 1210 2213 Hunian 0 kavling/persil 1220 Keagamaan 0.00 2214 *** 1240 1250 Usaha Sosial 3.00 2220 0.00/1.0 0 2221 Kontruksi penanda masuk Gapura 1260 Khusus 2.00 2222 Gerbang 1.00 1270 Campuran/Ganda 4.00 2223 *** 1300 KLASIFIKASI 2230 Kontruksi perkerasan 1.00 1310 Kompleksitas 0.25 2231 Jalan 1311 Sederhana 0.40 2232 Lapangan parker 1312 Tidak sederhana 0.70 2233 Lapangan Upacara 1330 Risiko kebakaran 0.15 2224 Lapangan olah raga 1331 Rendah 0.40 Terbuka 1332 Sedang 0.70 2225 *** 1333 Tinggi 1.00 2240 Kontruksi penghubung 1.00 1340 ZONASI JALAN 2241 Jembatan 1343 Jalan Setapak 0.40 2242 Box culvert 1344 Jalan Desa 0.50 2243 *** Kontruksi 1345 0.70 2250 Jalan Arteleri kolam/reservoir 1346 Jalan Utama 1.00 Bawah tanah Lokasi (Kepadatan 1350 2251 bangunan Kolam renang Gedung 2252 kolam pengolahan air 1351 Renggang 0.40 2253 Reservoir air bawah tanah 1.00 1352 Sedang 0.70 2254 *** 1353 Padat 1.00 2260 Konstruksi menara 1.00 1360 Ketinggian bangunan gedung 0.10 2261 Menara antenna 1361 Rendah 0.40 2262 Menara reservoir 1362 Sedang 0.70 2263 Cerobong 1363 Tinggi 1.00 2264 *** 1370 Kepemilikan 0.45 2270 Kontruksi monument 1.00 1371 Negara/yayasan 0.40 2271 Tugu 1372 Perorangan 0.70 2272 Patung 1373 Badan usaha 1.00 *** 1400 WAKTU PENGGUNAAN. C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 18

1400 WAKTU PENGGUNAAN 2280 Kontruksi instalasi 1.00 BANGUNAN GEDUNG 2281 Instalasi listrik 1410 Sementara jangka pendek 0,40 2282 Instalasi telepon/ 1420 Sementara jangka menengah 0,70 Komunikasi 1430 Tetap 1.00 2283 Instalasi pengolahan 2284 *** 2290 Kontruksi reklame / 1.00 papan nama 2291 Billboard 2292 Papan Iklan 2293 Papan nama 2294 *** Catatan : Jenis kontruksi lainnya yang termasuk prasarana gedung ditetapkan Pemerintah BUPATI BELITUNG, ttd. DARMANSYAH HUSEIN C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 19

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN CONTOH PERHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB CONTOH : 1 Fungsi bangunan gedung Jenis Bangunan Nama Pemilik Alamat pemilik Lokasi bangunan : Hunian. : Rumah Tempat Tinggal : M. X : Jalan Yos sudarso : Jalan Yos Sudarso A. DATA UMUM BANGUNAN GEDUNG 1. Luas lantai bangunan : 240,00 m 2 2. Jumlah lantai : 1 (satu) lantai PRASARANA BANGUNAN GEDUNG 1. Pagar : 60,00 m 2 2. Waste water Treatmen : 3,00 m 2 RETRIBUSI 1. Harga satuan Retribusi bangunan gedung : Rp.10.000,- m 2 2. Harga satuan Retribusi Prasarana bangunan gedung Pagar : Rp. 2.000,- m 2 Waste water treatmen : Rp. 2.000,- m 2 B. PERHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB 1. INDEKS PERHITUNGAN RETRIBUSI IMB BERDASARKAN FUNGSI DAN KLASIFIKASI a. Daftar Indeks bangunan gedung yang dimaksud : Kode Jenis Indeks Klasifikasi Kode Jenis Indeks 1110 Pembangunan Baru 1,00 2110 Pembangunan baru 1,00 1200 FUNGSI 2210 Kontruksi pembatas/penahan/pengaman 1212 Rumah tempat tinggal 0,50 2211 Pagar 1,00 1300 KLASIFIKASI 2250 Kontruksi kolam 1310 Kompleksitas 0,25 0,10 2254 Waste w ater treatmen 1,00 1311 Sederhana 0,40 1320 Permanensi 0,20 0,20 1323 Permanen 1,00 1330 Resiko Kebakaran 0,15 0,11 1332 Sedang 0,70 1350 Lokasi bangunan 0,10 0,07 1352 Sedang 0,70 1360 Ketinggian Bangunan 0,10 0,04 1362 1 Lantai 0,40 1370 Kepemilikan 0.05 0,04 1372 Perorangan 0,70 Jumlah 0,56 1400 WAKTU PENGGUNAAN 1430 Tetap 1,00 b. Indeks terintegrasi Bangunan gedung (Fungsi x Klasifikasi x Waktu penggunaan) It = 0,50 x 0,56x 1.00 =0,28 2. PERHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG a. Retribusi pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung 1000 Bangunan Gedung 240.00 x 0,28 x1.00 x Rp. 10.000,- = Rp. 672.000,- 2000 Prasarana Bangunan gedung 221 Pagar 60.00 x 1.00 x Rp. 2.000,- = Rp 120.000,- 2254 Waste Water Treakme 50.00 x 1.00 x Rp. 2.000,- = Rp. 100.000,- b. Jumlah Retibusi yang harus dibayar = Rp. 892.000,- Terbilang : Delapan Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah. CONTOH : 2 C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 20

CONTOH : 2 Fungsi bangunan gedung Jenis Bangunan Nama Pemilik Alamat pemilik Lokasi bangunan : Hunian. : Rumah Tempat Tinggal : M.X : Jalan Yos sudarso : Jalan Yos Sudarso A. DATA UMUM BANGUNAN GEDUNG 1. Luas lantai bangunan : 240,00 M2 2. Jumlah lantai : 2 Lantai PRASARANA BANGUNAN GEDUNG 1. Pagar : 60,00 M2 2. Waste water Treatmen : 5,00 M2 RETRIBUSI 1. Harga satuan Retribusi bangunan gedung : Rp. 10.000,- M 2 2. Harga satuan Retribusi Prasarana bangunan gedung Pagar : Rp. 2.000,- M2 Waste water treatmen : Rp. 2.000,- M2 B. PERHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB 1. INDEKS PERHITUNGAN RETRIBUSI IMB BERDASARKAN FUNGSI DAN KLASIFIKASI a. Daftar Indeks bangunan gedung yang dimaksud : b. Indeks terintegrasi Bangunan gedung ( Fungsi x Klasifikasi x Waktu penggunaan ) It = 0,50 x 0,760 x 1.00 = 0,38 2. PERHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG 1000 BANGUNAN GEDUNG Perkalian 2000 1000 LINGKUP PEMBANGUNAN 2100 Kode Jenis Indeks Klasifikasi Kode Jenis Indeks 1110 Pembangunan Baru 1,00 2110 Pembangunan baru 1,00 1200 FUNGSI 2210 Kontruksi pembatas/penahan/pengaman 1212 Rumah tempat tinggal 0,50 2211 Pagar 1,00 1300 KLASIFIKASI 2250 Kontruksi kolam 1310 Kompleksitas 0,25 0,18 2254 Waste w ater treatmen 1,00 1312 Tidak sederhana 0,70 1320 Permanensi 0,20 0,20 1323 Permanen 1,00 1338 Resiko kebakaran 0,15 0,11 1332 Sedang 0,70 1350 Lokasi bangunan 0,10 0,10 1352 padat 1,00 1360 Ketinggian Bangunan 0,10 0,07 1363 Sedang (2-3)lantai 0,70 1370 Kepemilikan 0.05 0,04 1372 Perorangan 0,70 Jumlah 0,760 PRASARANA BANGUNAN GEDUNG LINGKUP PEMBANGUNAN 1400 WAKTU PENGGUNAAN 1430 Tetap 1,00 a. Retribusi pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung 1000 Bangunan Gedung 240.00 x 0,38 x1.00 x Rp. 10.000,- = Rp. 912.000,- 2000 Prasarana Bangunan gedung 221 Pagar 60,00 x 1.00 x Rp. 2.000,- = Rp 120.000,- 2254 Waste Water Treakme 5,00 x 1.00 x Rp. 2.000,- = Rp. 10.000,- b. Jumlah Retibusi yang harus dibayar = Rp. 1.042.000,- Terbilang : Satu Juta Empat Puluh Dua Ribu Rupiah. CONTOH. 3.. C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 21

CONTOH. 3 Fungsi bangunan gedung Jenis Bangunan Nama Pemilik Alamat pemilik Lokasi bangunan : Usaha. : Toko : xxx : Jalan Yos sudarso : Jalan Yos Sudarso A. DATA UMUM BANGUNAN GEDUNG 1. Luas lantai bangunan : 270,00 M2 2. Jumlah lantai : 3 Lantai PRASARANA BANGUNAN GEDUNG 1. Pagar : 90,00 M2 2. Waste water Treatmen : 7,00 M2 RETRIBUSI 1. Harga satuan Retribusi bangunan gedung : Rp. 10.000,- M 2 2. Harga satuan Retribusi Prasarana bangunan gedung Pagar : Rp. 2.000,- M2 Waste water treatmen : Rp. 2.000,- M2 B. PERHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB 1. INDEKS PERHITUNGAN RETRIBUSI IMB BERDASARKAN FUNGSI DAN KLASIFIKASI a. Daftar Indeks bangunan gedung yang dimaksud : 1000 BANGUNAN GEDUNG Perkalian 2000 1000 LINGKUP PEMBANGUNAN 2100 Kode Jenis Indeks Klasifikasi Kode Jenis Indeks 1110 Pembangunan Baru 1,00 2110 Pembangunan baru 1,00 1200 FUNGSI 2210 Kontruksi pembatas/penahan/pengaman 1212 Usaha 3,00 2211 Pagar 1,00 1300 KLASIFIKASI 2250 Kontruksi kolam 1310 Kompleksitas 0,25 0,18 2254 Waste w ater treatmen 1,00 1312 Tidak sederhana 0,70 1320 Permanensi 0,20 0,20 1323 Permanen 1,00 1330 Resiko kebakaran 0,15 0,11 1332 sedang 0,70 1350 Lokasi bangunan 0,10 0,10 1352 padat 1,00 1360 Ketinggian Bangunan 0,10 0,07 1363 Sedang (2-3)lantai 0,70 1370 Kepemilikan 0.05 0,04 1372 Perorangan 0,70 Jumlah 0,760 PRASARANA BANGUNAN GEDUNG LINGKUP PEMBANGUNAN 1400 WAKTU PENGGUNAAN 1430 Tetap 1,00 b. Indeks terintegrasi Bangunan gedung ( Fungsi x Klasifikasi x Waktu penggunaan ) It = 3,00 x 0,760 x 1.00 = 2,28 2. PERHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG a. Retribusi pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung 1000 Bangunan Gedung 270.00 x 2,28 x 1.00 x Rp.10.000,- = Rp. 3.078.000,- 2000 Prasarana Bangunan gedung 221 Pagar 60,00 x 1.00 x Rp. 2.000,- = Rp 120.000,- 2254 Waste Water Treakme 5,00 x 1.00 x Rp. 2.000,- = Rp. 10.000,- b. Jumlah Retibusi yang harus dibayar = Rp. 3.208.000,- Terbilang : Tiga Juta Dua Ratus Delapan Ribu Rupiah. CONTOH. 4... C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 22

CONTOH. 4 Fungsi bangunan gedung Jenis Bangunan Nama Pemilik Alamat pemilik Lokasi bangunan : Ganda. : Apartemen : xxx : Jalan Yos sudarso : Jalan Yos Sudarso A. DATA UMUM BANGUNAN GEDUNG 1. Luas lantai bangunan : 240,00 M2 2. Jumlah lantai : 2 Lantai PRASARANA BANGUNAN GEDUNG 3. Pagar : 60,00 M2 4. Waste water Treatmen : 5,00 M2 RETRIBUSI 3. Harga satuan Retribusi bangunan gedung : Rp. 10.000,- M 2 4. Harga satuan Retribusi Prasarana bangunan gedung Pagar : Rp. 2.000,- M2 Waste water treatmen : Rp. 2.000,- M2 B. PERHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB 1. INDEKS PERHITUNGAN RETRIBUSI IMB BERDASARKAN FUNGSI DAN KLASIFIKASI a. Daftar Indeks bangunan gedung yang dimaksud : 1000 BANGUNAN GEDUNG Perkalian 2000 1000 LINGKUP PEMBANGUNAN 2100 Kode Jenis Indeks Klasifikasi Kode Jenis Indeks 1110 Pembangunan Baru 1,00 2110 Pembangunan baru 1,00 1200 FUNGSI 2210 Kontruksi pembatas/penahan/pengaman 1212 Ganda 4,00 2211 Pagar 1,00 1300 KLASIFIKASI 2250 Kontruksi kolam 1310 Kompleksitas 0,25 0,18 2254 Waste w ater treatmen 1,00 1312 Tidak sederhana 0,70 1320 Permanensi 0,20 0,20 1323 Permanen 1,00 1330 Resiko kebakaran 0,15 0,11 1332 Sedang 0,70 1350 Lokasi bangunan 0,10 0,10 1352 padat 1,00 1360 Ketinggian Bangunan 0,10 0,07 1363 Sedang (2-3)lantai 0,70 1370 Kepemilikan 0.05 0,04 1372 Perorangan 0,70 Jumlah 0,760 PRASARANA BANGUNAN GEDUNG LINGKUP PEMBANGUNAN 1400 WAKTU PENGGUNAAN 1430 Tetap 1,00 b. Indeks terintegrasi Bangunan gedung ( Fungsi x Klasifikasi x Waktu penggunaan ) It = 4,00 x 0,760 x 1.00 = 3,04 2. PERHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG a. Retribusi pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung 1000 Bangunan Gedung 240.00 x 3,04 x 1.00 x Rp.10.000,- = Rp. 7.296.000,- 2000 Prasarana Bangunan gedung 2211 Pagar 60,00 x 1.00 x Rp. 2.000,- = Rp 120.000,- 2254 Waste Water Treakme 5,00 x 1.00 x Rp. 2.000,- = Rp. 10.000,- b. Jumlah Retibusi yang harus dibayar = Rp. 7.426.000,- Terbilang : Tujuh Juta Empat Rtaus Dua Puluh Enam Ribu Rupiah. C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 23

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN CONTOH FORMAT SURAT KETETAPAN RETRIBUSI DAERAH (SKRD) PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DINAS /INSTANSI. Jalan Telp. ( ) TANJUNGPANDAN SURAT KETETAPAN RETRIBUSI DAERAH (SKRD) (SURAT KETETAPAN RETRIBUSI DAERAH) IZIN MENIDIRIKAN BANGUAN (PERDA KAB BELITUNG NOMOR 18 TAHUN 2011) Masa Retribusi :... Tahun :... Nama :... Alamat :......... NPWRD Tanggal jatuh tempo : : No. Urut : Masa Retribusi :... Tahun :... No. Kode Rekening Jenis Retribusi Daerah Jumlah Rp. Jumlah Ketetapan P0kok Retribusi Jumlah Sanksi : a. Bunga b. Kenaikan Jumlah keselurhan : Dengan huruf... PERHATIAN : 1 2. Harap penyetoran dilakukan pada Bank/ Bendahara Penerimaan... Apabila SKR ini tidak atau kurang dibayar lewat paling lama 14 hari setelah SKR diterima atau ( tanggal jatuh tempo) dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sesuai Peraturan yang berlaku Tanjungpandan,...Tahun... a.n. Kepala Dinas/Instansi... Kepala Seksi...,... NIP........... Potong disini...... TANDA TERIMA NAMA :... ALAMAT :... NPWRD :... No. URUT... Tanjungpandan,...Tahun... Yang menerima, (...) BUPATI BELITUNG, ttd. DARMANSYAH HUSEIN C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 24

LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN CONTOH FORMAT SURAT SETORAN RETRIBUSI DAERAH (SSRD) RETRIBUSI IMB PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DINAS /INSTANSI. Jalan Telp. ( ) TANJUNGPANDAN SSRD (SURAT SETORAN RETRIBUSI DAERAH) RETRIBUSI IMB (PERDA KAB BELITUNG NOMOR 18 TAHUN 2011) Tahun :... Nama :... Alamat :... NPWRD :... Menyetor Berdasarkan *) : SKRD STRD SKRDT SK Pembetulan SK Keberatan Lain lain : Masa Retribusi :... Tahun :... No. Urut :... No. Kode Rekening Jenis Retribusi Daerah Jumlah Rp. Dengan huruf Jumlah Setoran Retribusi Ruang untuk Teraan Kas Register/ Tanda Tangan Petugas Penerima Diterima Oleh, Petugas Tempat Pembayaran Tanggal : Tanda Tangan : Nama Terang : Keterangan : *) Beri tanda pada kotak sesuai dengan ketetapan yang dimiliki. Tanjungpandan,...Tahun... Penyetor, (...) BUPATI BELITUNG, Ttd. DARMANSYAH HUSEIN C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 25

LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN CONTOH FORMAT SURAT TANDA SETORAN (STS) RETRIBUSI IMB PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DINAS /INSTANSI. Jalan Telp. ( ) TANJUNGPANDAN STS (SURAT TANDA SETORAN) RETRIBUSI IMB (PERDA KAB BELITUNG NOMOR 18 TAHUN 2011) Tahun :... Bank :... No. Rekening :... STS Nomor :... Harap diterima uang sebesar... (dengan huruf) (......) Dengan Rincian penerimaan sebagai berikut : No. Kode Rekening Uraian Rincian Obyek Jumlah Rp. Uang tersebut diterima pada tanggal... Jumlah Mengetahui : Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran, tanda tangan ( nama lengkap ) NIP.... Bendahara Penerimaan/ Bendahara Penerimaan Pembantu, tanda tangan ( nama lengkap ) NIP.... (Catatan : STS dilampiri Slip Setoran Bank) Cara Pengisian : 1. Kolom Kode Rekening diisi dengan kode rekening setiap rincian obyek pendapatan; 2. Kolom Uraian Rincian Obyek diisi uraian nama rincian obyek pendapatan; 3. Kolom Jumlah diisi nilai nominal penerimaan setiap rincian obyek pendapatan. BUPATI BELITUNG, Ttd. DARMANSYAH HUSEIN C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 26

LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN CONTOH FORMAT SURAT TAGIHAN RETRIBUSI DAERAH (STRD) PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DINAS /INSTANSI. Jalan Telp. ( ) TANJUNGPANDAN STRD (SURAT TAGIHAN RETRIBUSI DAERAH) RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (PERDA KAB BELITUNG NOMOR 18 TAHUN 2011) Masa Retribusi :... Tahun :... No. Urut Nama :... Alamat :... NPWRD :... Tanggal Jatuh Tempo : I. Berdasarkan Pasal 27 Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 jo. Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 telah dilakukan penelitian dan/atau pemeriksaan atau keterangan lain atas pelaksanaan kewajiban : Kode Rekening :... II. Dari penelitian dan/atau pemeriksaan tersebut di atas, penghitungan jumlah yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut : 1. Retribusi yang kurang dibayar Rp. 2. Sanksi administrasi (Bunga...) Rp.. 3. Jumlah yang masih harus dibayar (1 +2) Rp. Dengan huruf PERHATIAN 1. Harap penyetoran dilakukan melalui Bendahara Penerimaan atau Kas Daerah dengan menggunakan Surat Setoran Retribusi Daerah (SSRD). 2. Apabila STRD ini tidak atau kurang dibayar, dibayar setelah lewat waktu paling lama14 hari sejak STRD ini diterima dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar sesuai Peraturan yang berlaku. i. Tanjungpandan,...Tahun... a.n. Kepala Dinas Kepala Seksi...,... NIP........... Potong disini......... TANDA TERIMA NPWRD :... Nama :... Alamat :... No. STRD... Tanjungpandan,...Tahun... Penyetor, (...) BUPATI BELITUNG, Ttd. DARMANSYAH HUSEIN C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 27

LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN PENERIMAAN PENYETORAN UANG No Kode Rekening Uraian FORMAT LAPORAN RELISASI PENERIMAAN DAN PENYETORAN RETRIBUSI IMB TAHUN ANGGARAN BULAN Jumlah Bulan ini Jumlah Bulan yang lalu Jumlah s/d. Bulan ini Keterangan No Kode Rekening Uraian Jumlah Bulan ini Jumlah Bulan yang lalu Jumlah s/d. Bulan ini 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Keterangan JUMLAH PENERIMAAN JUMLAH PENYETORAN SISA SAMPAI DENGAN BULAN INI Rp. Mengetahui, Kepala Dinas/ Intansi... NIP. Tanjungpandan,. 20. Bendahara Penerimaan/ Bendahara Penerimaan Pembantu NIP. BUPATI BELITUNG, ttd. DARMANSYAH HUSEIN C:\Users\User\AppData\Local\Temp\31-PLKS RETRIBUSI IMB-ok_C2700.doc 28