LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI Taman Bermain dan Taman Bacaan Forum Anak Pada Kecamatan Pontianak Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI KELURAHAN SADAR BENCANA (KELURAHAN BANJAR-SERASAN KEC.PONTIANAK TIMUR)

PENGUATAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA DETEKSI DINI KESEHATAN IBU, BAYI DAN BALITA DI WILAYAH KECAMATAN TELANAIPURA KOTA JAMBI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak janin

PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN AKSI KAMPUNG BUAH KELURAHAN AKCAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986

BAB I PENDAHULUAN. suatu wadah atau tempat yang memberikan pelayanan secara cepat dan murah,

ISSN: VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI BERINGIN GANG HIJAU & POSYANDU RUMAH TOGA

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. Selama beberapa periode belakangan ini, pembangunan sosial di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

: Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kota Pontianak. 2. Nama Instansi/SKPD

Integrasi Posyandu Dengan PAUD Dan BKB

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI Bukti Lunas PBB Online di Kelurahan Tengah

BAB 1 PENDAHULUAN. diupayakan, diperjuangkan dan tingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006). kesehatan ditingkat desa. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI INOVASI KOTA PONTIANAK

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI Sehat Jiwaku Sehat keluargaku (UPK Puskesmas Siantan Hulu)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI e-locker Pelayanan Publik (Bagian Organisasi Sekretariat Daerah)

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI SMS JAK - UPK Puskesmas Pal Tiga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Realitas masyarakat terhadap layanan bidang kesehatan membutuhkan

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI BESADU.be KECAMATAN PONTIANAK BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal. masyarakat dan swasta (Depkes RI, 2005).

BETTY YULIANA WAHYU WIJAYANTI J.

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI PENINGKATAN PEMBERIAN PELAYANAN PADA MASYARAKAT TENTANG AKTE KELAHIRAN DAN AKTE KEMATIAN SERVICE ON DELIVERY

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009).

LAPORAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA INOVASI INOVASI KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Sebagai pusat kegiatan

PEMERINTAH KOTA BONTANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II Jl. Hayam Wuruk RT.18 No.01 Berbas Tengah Bontang Selatan Telp.

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI INOVASI KOTA PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI BALITA SEHAT BERSAMA FISIOTERAPI UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI INOVASI KOTA PONTIANAK

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI INOVASI KOTA PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Visi Kementrian Kesehatan adalah mencapai masyarakat yang mandiri

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI DEGAP CIRAP (KADER SIGAP UCI DIGARAP) UPK PUSKESMAS KAMPUNG DALAM Lap. Inpovasi : KOTA PONTIANAK

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI INOVASI KOTA PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009, p.98).

STUDI PERKEMBANGAN POSYANDU PASCA REVITALISASI POSYANDU DI WILAYAH PUSKESMAS KENJERAN SURABAYA Oleh Pipit Festy

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menyukseskan program kabinet SBY jilid 2, khususnya dalam hal ini

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

Oleh : VINELLA ISAURA No. BP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.

BAB I PENDAHULUAN. pangan, pendidikan, bahan bakar dan juga subsidi kesehatan. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu

Latar Belakang. Manfaat. a. Bagi Stakeholders/ Pengguna. - Meningkatnya peran serta dan kepedulian masyarakat terhadap ibu hamil dan ibu nifas;

._-" 'x'- '\~ ~ -.'\:.:,;.'.".;,~p,.. ",:,..;...:t;1l. -91.:'l;1. !JI~ f!i'~plj~ ~ wkkta~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI INOVASI KOTA PONTIANAK

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

Pendanaan Sektor Kesehatan di Indonesia: Studi Kasus Bantuan Operasional Kesehatan. Fatmah Afrianty Gobel

2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUD HOLISTIK INTEGRATIF MELALUI KEMITRAAN DALAM MENINGKATKAN ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri

BIDANG PENDIDIKAN. Ida Rindaningsih, M.Pd

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kesejahteraan manusia. Setiap kegiatan dan upaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat atau kader posyandu (Depkes, 2007). Menurut MDGs (Millenium Development Goals) di tingkat ASEAN, AKB

BAB 1 PENDAHULUAN. mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Kemenkes, 2011).

1/6 PENGEMBANGAN MODEL KEMITRAAN DALAM PENYELENGGARAAN PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN SECARA TERPADU DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak

PEMERINTAH DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN DESA TANJUNGSARI NOMOR : 11 TAHUN 2016

Transkripsi:

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI Taman Bermain dan Taman Bacaan Forum Anak Pada Kecamatan Pontianak Selatan 1. Lab.Inovasi : Kota Pontianak 2. Nama Instansi/SKPD : Kantor Camat Pontianak Selatan 3. Judul Inovasi : Taman Bermain dan Taman Bacaan Forum Anak Pada Kecamatan Pontianak Selatan 4. Telp. Instansi : 0561732467 5. E.Mail Instansi : Kecamatan pontianak selatan@g.mail.com 6. Penanggung Jawab Inovasi : Camat 7. Deskripsi Inovasi : Latar Belakang UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan Anak disebutkan bahwa anakanak Indonesia berhak memperoleh sarana bermain yang memenuhi syarat kesehatan dan keselamatan. Pada Pasal 11 setiap anak berhak beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak sebaya, bermain, berekreasi sesuai dengan minat, bakat dengan tingkat kecerdasan dengan pengembangan diri. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1997 tentang penyerahan prasarana lingkungan, utilitas umum dengan fasilitas social perumahan kepada Pemerintah Daerah, bahwa setiap pengembang yang mengembangkan kawasan perumahan diwajibkan juga untuk membangun sarana dan prasarana salah satunya adalah fasilitas tempat bermain. Dalam rangka untuk memenuhi UndangUndang tersebut dalam menyediakan sarana dan kawasan bermain, diakui ketersediannya masih belum memadai sehingga masih banyak anak yang terpaksa bermain diarea pemukiman serta dijalan. Anak harus diberi ruang udara yang bebas dan ruang yang luas untuk bergerak, untuk memicu system motoriknya jangan sampai anakanak kecanduan bermain gadget hanya karena kekurangan tempat bermain diluar rumah. Memang banyak sekali tempat permainan dimall ataupun supermarket yang menyediakan tempat bermain anak tetapi bukan merupakan ruang publik karena hanya dapat diakses kalangan tertentu dan harus mengeluarkan biaya tempat bermain. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dirasakan perlu adanya taman bermain dan taman bacaan anak yang dapat memberikan akses positif untuk tumbuh kembang anak dimana taman bermain dan bacaan sebagai media dan sumber pembelajaran yang berasal dari lingkungan alam sekitar sehingga anakanak tidak jenuh dan monoton dengan pembelajaran didalam ruangan. Sehingga muncullah ide inovasi untuk menciptakan Taman Bermain dan Taman Bacaan untuk anak yang dapat diakses oleh forum Anak. Tujuan 1. Taman merupakan sumber rekreasi yang menyediakan sarana bermain dan berinteraksi anak untuk memanfaatkan waktu senggang untuk memperoleh pengetahuan yang baru diluar pendidikan luar sekolah. 2. Taman bermain dan Taman Bacaan mewujudkan Kota layak Anak sebagai wahana permainan dengan fasilitas pendukung bagi tumbuh kembang anak baik secara fisik dan pisikis. 3. Membangkitkan dan meningkatkan minat baca anak sehingga tercipta anak yang cerdas dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Manfaat 1. Memberikan ruang gerak yang luas untuk anak bersosialisasi dialam lingkungan terbuka. 2. Menciptakan ruang non formal kepada anak diluar sekolah. 3. Membangkitkan minat baca anak dan menambah wawasan.

Sasaran 1. Anakanak dari usia dini hingga dewasa. 2. Terbentuknya Forum Anak Kecamatan dan Kelurahan 3. Masyarakat Umum. 8 Indikator keberhasilan Tersedianya Taman Bermain dan Taman Bacaan untuk Forum Anak sesuai dengan UndangUndang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan Anak dimana anak berhak memperoleh sarana bermain yang memenuhi syarat kesehatan dan keselamatan. Tahapan Kegiatan/milestone 9 Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Terbentuknya Forum Anak Kelurahan dan Kecamatan. 10 Daftar Bukti : Pembinaan dan pendampingan terhadap Forum Anak. Taman sebagai Ruang Terbuka Hijau. Ruang Sosial Masyarakat. RINCIAN OPERASIONAL KEGIATAN INOVASI FOKUS KEGIATAN WAKTU RINCIAN KEGIATAN KENDALA DAN SOLUSI 11 Perencanaan Inovasi Pembentukan Tim Sosialisasi Inovasi 12 Pelaksanaan Inovasi Penataan Kawasan Pengelolaan kawasan Taman bermain dan Taman Bacaan Minggu Ke 1 bulan Maret Minggu Ke 1 Bulan Mei Pembentukan Tim Sosialisasi Penataan kawasan Penanaman/ Dan penghijauan 13 Monitoring dan Evaluasi Internal Bulan Oktober Tersedianya Taman bermain dan taman bacaan.

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI (Pos Pelayanan Terpadu) Dalam Rangka Pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera Kecamatan Pontianak Selatan 1. Lab. Inovasi : KOTA PONTIANAK 2. Nama Instansi/SKPD : Kantor Camat Pontianak Selatan 3. Judul Inovasi : (Pos Pelayanan Terpadu ) Dalam Rangka Pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera Kecamatan Pontianak Selatan. 4. Telp.Instansi : 0561732467 5. EMail Instansi : Kecamatan pontianak selatan@g.mail.com 6. Penanggung Jawab Inovasi : Camat 7. Deskripsi Inovasi Latar Belakang Seperti yang telah tercantum dalam UUD RI 1945, dan juga Pasal 28 H ayat 1 dan UUD No. 36 tahun 2009, tentang kesehatan merupakan hak azazi manusia dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat, dan akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini perlu dilakukan karena kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat, termasuk swasta. merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.411.3/1116/SJ, tanggal 13 Juli 2001 tentang Revitalisasi, yaitu suatu upaya untuk meningkatkan fungsi dan kinerja. Revitalisasi sejalan dengan KepMenkes No.1529 tahun 2010, tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Aktif, bahwa keaktifan merupakan salah satu kretaria untuk mencapai Desa dan Kelurahan siaga aktif. Tujuan Tujuan antara lain : Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas. Membudayakan Norma Keluarga Bahagia Sejahtera (NKBS) Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi

keluarga sejahtera. (bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU.2007) Mamfaat memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, Imunisasi, gizi, penggulangan diare. Sasaran 1. Bayi berusia kurang dari 1 tahun 2. Anak balita usia 1 5 tahun 3. Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas 4. Wanita usia subur 8. Indikator Keberhasilan : Indikator keberhasilan tergambar melalui cakupan SPDN, yaitu; S : Jumlah seluruh balita yang ada diwilayah. K : Jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS. D: Jumlah balita yang datang dan ditimbang. N: Jumlah balita yang naik berat badannya. 9. Tahapan Kegiatan/milestone : Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Penyelenggaraan sekurangkurangnya satu (1) kali dalam sebulan, jika diperlukan, hari buka dapat lebih dari satu (1) kali dalam satu bulan. Hari dan waktunya sesuai dengan kesepakatan masyarakat. 1. Membentuk Tim 2. Koordinasi dengan Tim 3. Mobilisasi masyarakat 4. Pelatihan bagi kader 5. Pertemuan masyarakat di tingkat Kecamatan 6. Pertemuan masyarakat di 7. Kegiatan ruti n di 8. Road show Kecamatan dan Tim ke PAUD PAUD Keberhasilan pengelolaan memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, baik dukungan moril, materil maupun finansial,selain itu diperlukan adanya kerja sama, tekanan dan pengabdian para pengelolanya termasuk kader. Apabila pengelola terselenggara dengan baik akan memberikan kontribusi yang besar dalam menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak balita. 10. Daftar Bukti :

RINCIAN OPRASIONAL KEGIATAN INOVASI No Fokus Kegiatan Waktu Rician Kegiatan Kendala dan Solusi 1. Perencanaan Inovasi Minggu ke1 s/d SK Tim Membentuk Tim Minggu ke2 Pembagian Tugas Koordinasi dengan Tim Mei 2016. Teridentifikasi Mobilisasi Masyarakat permasalahan kesehatan gizi dan perkembanga Pelaksanaan Inovasi Pelatihan bagi kader Pertemuan masyarakat ditingkat Kecamatan Pertemuan masyarakat di Kegiatan rutin di Road show Kecamatan dan Tim ke PAUDPAUD Minggu ke3 Mei s/d minggu ke3 Juni 2016. balita. Kelompokn dukungan mengetahui hasil pelatihan kader Sinkronisasi rencana aksi dan kebutuhan Tersampaikannya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi kepada orang tua Inplementasi keterampilan kader setelah pelatihan Monitoring dan Evaluasi Internal Rapat Internal Minggu ke 4 Mei 2016 Rapat Internal Evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.