BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Sistem Informasi Penjadwalan Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
Tugas Mandiri Analisis dan Perancangan Sistem II ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang diteliti adalah hotel yang ada di Bandung yaitu Hotel Millenia

Unified Modelling Language UML

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. deskripsi dari PT. Prima Krista Sejahtera Jl. Taman Sari No.25 C kota

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggambarkan aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait, baik dari

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Mobil Permata Trans yang beralamatkan di Jalan Raflesia J-4, Komplek Mitra

Gambar Use Case Diagram

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. No.30 yang pengembangnnya awalnya dipelopori oleh satu orang dengan bantuan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dan Pemesanan berbasis web. Objek penelitian pada penyusunan skripsi ini adalah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dengan demikian objek yang akan penulis kaji adalah Sistem Informasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE. Dengan berlakukanya Undang-undang No. 22 Tahun 1999, tentang pemerintahan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penyampaian informasi dan fitur-fitur media online yang dapat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dilaksanakan adalah pada Sistem Informasi Persediaan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan. Analisis sistem bertujuan

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. perusahaan FIRST FOREX. Perusahaan ini belum mempunyai suatu alat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : Rahmady Liyantanto

4. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan perancangan sistem baru, dimana kinerja dari suatu sistem yang baru

NOTASI UML CITRA N., S.SI, MT SISFO - UNIKOM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis fungsional pada Aplikasi Surat Menyurat ini terdiri dari:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI. Aplikasi chatting mobile phone yang menggunakan NetBeans IDE 6.0 yang di

BAB II LANDASAN TEORI

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari suatu

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN LABOR DAN LOKAL UNTUK KULIAH PENGGANTI DI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sejarah singkat mengenai berdirinya CV. Jadikom ini diawali oleh ide dari 3

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem yang Sedang Berjalan. Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. sebagai salah satu cabang daop PT. kereta api Indonesia

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tempat sanggar seni mayang sari di bandung dimana terletak di jalan Moch Toha

Notasi Unified Modeling Language (UML) Versi 2.0

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang dilakukan di Sabilla

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Hotel Bukit Dago Bandung yang berlokasi di Jl. Ir H

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di bahas atau di teliti dalam tugas akhir ini berlokasi di

(information cycle) dan disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bagian 7 ANALISIS DESAIN PADA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJECT DENGAN UML

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... KATA PENGANTAR...

Modeling Tools StarUML

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang

SEJARAH UML DAN JENISNYA

BAB II LANDASAN TEORI

Object Oriented Data Model using Unified Modeling Language (UML) Presented at the 5 th Meeting Database, ST3 Telkom Purwokerto, 20 Oktober 2015

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 3 Metodologi Penelitian

CLASS DIAGRAM. Jerri Agus W ( ) Gendra Budiarti ( )

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh kebagian-bagian komponennya yang dimaksudkan untuk

UNIFIED MODELING LANGUAGE

PT Sanbe Farma mempuyai beberapa bagian penjualan di sekeliling asia. selatan-timur (Vietnam, Myamar, Thailand, dan Singapure) dan Negara Afrika.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UML Netbeans UML (The Unified Modelling Language)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan tentang sejarah Dinas Pengelolaan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III. Metode Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN...

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab 3 Metode Penelitian

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

PEMBANGUNAN APLIKASI SISTEM MONITORING RUMAH MENGGUNAKAN MEDIA SMS TO BERBASIS SMS GATEWAY DAN LIVE IMAGE CAPTURING Joni Sofyandi

PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA AKADEMIK UNIVERSITAS BATURAJA

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

BAB II LANDASAN TEORI

atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau software. ) dari sistem software,

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DESAIN APLIKASI PENGENDALIAN KREDIT DAN MANAJEMEN RESIKO : STUDI KASUS DI PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA TBK

Transkripsi:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah Sistem Informasi Penjadwalan Dalam Proses Pendirian Tower di PT. Panca Prima Lestari yang beralamat di Jl. Cipaku1 no.1 Setiabudhi. 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Panca Prima Lestari didirikan dan dimasukan pada 2004 oleh para profesional yang memiliki ratusan pengalaman dalam infrastruktur telekomunikasi dan pengembangan sistem, fokus PT. Panca Prima Lestari dari bunga jasa telekomunikasi untuk jaringan selular, dengan menyediakan kemampuan melakukan akuisisi situs (SITAC), desain, konstruksi, pengujian dan commissioning untuk dan jenis sistem seluler dan cakupan (Outdoor dan Indoor). PT. Panca Prima Lestari memiliki tim kerja yang banyak berpengalaman. SITAC tim ini memiliki pengetahuan terbaik dan pengalaman dengan pemilik tanah ( terbuka ) atau manajemen gedung ( indoor ), tim teknik telah merancang cakupan luas dalam ruangan untuk operator tunggal dan multi. Tim konstruksinya juga memiliki keterampilan persyaratan dalam dukungan teknis. Pengujian ini dan tim commissioning telah bekerja standar kualitas tinggi sebagai professional. Semua timnya di 27

28 dukung dengan keterampilan dari kerja sama tim. Didorong oleh professional dengan pengalaman bertahun-tahun di bidang telekomunikasi, PT. Panca Prima Lestari siap untuk mendukung dan mendedikasikan dirinya untuk industri telekomunikasi. 3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Menjadikan PT. Panca Prima Lestari sebagai perusahaan di bidang jasa konstruksi dan instalasi jaringan telekomunikasi yang terpercaya dan berorientasi pada kepuasaan costumer. Misi Perusahaan - Memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan - Menjadikan mitra kerja yang terpercaya dan dapat di andalkan - Menyediakan SDM yang handal, siap bersaing dan kompeten di bidangnya - Memberikan hasil terbaik ( benefit ) bagi pemangku kepentingan - Meningkatkan keuntungan perusahaan untuk mencapai kesejahteraan bagi pemegang saham dan karyawan 3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan Organisasi adalah suatu sistem yang menghubungkan sumber-sumber daya sehingga memungkinkan pencapaian tujuan atau sasaran tertentu. Hasil

29 dari organisasi adalah struktur organisasi, stuktur ini merupakan kerangka dasar dari hubungan formal yang telah disusun.maksud dari terbentuknya struktur ini adalah untuk membantu dan mengerahkan usaha yang dilakukan pleh organisasi.sehingga usaha tersebut dapat terkordinir dan konsisten dengan sasaran organisasi. Struktur organisasi merupakan bagian dari manajemen perusahaan. Dengan adanya struktur manajemen yang baik akan memudahkan para karyawan maupun pimpinan mengetahui batas-batas tugas, wewenang dan ranggung jawab serta hubungan kerja masing-masing individu. Dir. Project & Operational Project Manager SITAC Manager CME Manager TI Manager Area Manager SITAC Cordinator CME Cordinator TI Cordinator SITACER Site Engneer Installer Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Panca Prima Lestari

30 3.1.4 Deskripsi Tugas - Dir. Project & Operational Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan proyek-proyek yang menjadi tanggung jawab/diterima oleh perusahaan atau proyek milik persahaan sendiri. - Project Manager Melaksanakan tugas-tugas pengarahan dan pendayagunaan serta pengawasan atas semua personil proyek dalam bidang pelaksanaan. - SITAC Manager a) Memastikan bahwa akuisisi/ pembebasan lahan tempat akan didirikannya tower BTS telah berjalan dengan baik. b) Melakukan pengawasan dan koordinasi dengan Sitac Coordinator terhadap pelaksanaan akuisisi lahan. c) Membuat laporan kepada General Manager mengenai pelaksanaan akuisisi lahan yang telah berjalan untuk kemudian memulai pekerjaan sipil (Civil Works). - CME Manager Mengatur soal konstruksi ( bidang teknik ) soal pembangunan tower. - TI Manager Mengatur perlengkapan alat radio yang akan di pasang di tower setelah jadi. - Area Manager - SITAC Cordinator

31 a) Melakukan koordinasi dengan Sitac Staff mengenai pelaksanaan akuisisi/ pembebasan lahan. b) Menetapkan bahwa akuisisi lahan telah berjalan dengan baik yang telah memenuhi persyaratan legal. c) Mencari lokasi, melakukan diskusi dan negoisasi untuk mendapatkan izin pendirian tower diatas lahan yang akan disewa. - CME Cordinaator a) Melakukan pembersihan lahan. b) Melakukan penggalian pondasi. c) Melakukan ereksi tower - TI Cordinator Mempersiapkan alat radio dan software atau hardware yang akn di gunakan. - SITACER a) Mencari kordinat lokasi yang akan didirikan tower BTS. b) Melakukan pengurusan izin warga, surat keterangan bebas sengketa, surat keterangan akses jalan dan surat pendukung lain sebelum dimulainya pekerjaan sipil. - Site Engineer - Installer Melakukan penginstalan software pada setiap tower.

32 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang hanya menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variable. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui metode pengumpulan data, yaitu wawancara atau metode observasi, di mana metode tersebut dapat membuat gambaran secara sistematis, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu. 3.2.1 Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian, diperlukan suatu desain. Desain penelitian yang meliputi perencanaan dan kajian yang sesungguhnya seperti lokasi kajian, pemilihan sampel, serta pengumpulan data analisis agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. 3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1 Sumber Data Primer Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. a. Observasi Observasi berarti pengamatan yang diselidiki secara sistematik dan langsung yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman terhadap informasi /

33 keterangan, dengan kunjungan langsung ke objek penelitian yaitu PT Panca Prima Lestari dimana masalah-masalah yang berkaitan dengan objek penelitian diharapkan dapat memberikan pemecahan masalah. b. Wawancara Wawancara informasi merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung. Selama proses wawancara pengumpul data mengajukan pertanyaan, meminta penjelasan dan jawaban dari pertanyaan yang diberikan dan membuat catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan oleh manager agar masalah-masalah yang sering terjadi pada saat menjadwalkan dapat teratasi. 3.2.2.2 Sumber Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial a. Dokumentasi Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dibandingkan

34 dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. 3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan sistem 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan berorientasi objek (object oriented). Pendekatan berorientasi objek merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Adapun alat-alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemrograman berorientasi objek yaitu dengan notasi UML. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Selain itu juga dengan merancang input/output, pengkodean dan struktur menu yang digunakan. 3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem Metode Pengembangan Sistem yang di pakai adalah prototype, dengan metode prototype ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Model ini diawali dengan penentuan kebutuhan oleh user. Pengembang akan mengumpulkan informasi-informasi mengenai kebutuhan user tersebut dan kemudian membuat sebuah prototype dari perangkat lunak yang akan

35 dikembangkan. Model ini sangat cocok bagi user awam, sehingga dengan adanya prototype pemahaman mereka akan terbantu dan mereka mempunyai landasan dan acuan dalam tahapan selanjutnya, misalnya pada tahapan pengujian perangkat lunak. Berikut langkah-langkahnya : Analisa Kebutuhan User Tidak Membuat Prototype Menyesuaikan Prototype dengan Keinginan User Sesuai Sesuai Membuat Sistem Baru Tidak Melakukan Testing Sistem Menyesuaikan Sistem dengan Keinginan User Sesuai Menggunakan Sistem Gambar 3.2 Tahapan Model prototype [ Sumber : http://zulvani.wordpress.com/2010/03/24/rekayasa-perangkatlunak-bagian-3/] Tahapan-tahapan prototype : - Analisis kebutuhan user, pengembang dan pengguna atau pemilik sistem melakukan diskusi dimana pengguna atau pemilik sistem

36 menjelaskan kepada pengembang tentang kebutuhan sistem yang mereka inginkan. - Membuat prototype, pengembang membuat prototype dari sistem yang telah dijelaskan oleh pengguna atau pemilik sistem. - Menyesuaikan prototype dengan keinginan user, pengembang menanyakan kepada pengguna atau pemilik sistem tentang prototype yang sudah dibuat, apakah sesuai atau tidak dengan kebutuhan sistem. - Membuat sistem baru, pengembang menggunakan prototype yang sudah dibuat untuk membuat sistem baru. - Melakukan testing sistem, pengguna atau pemilik sistem melakukan uji coba terhadap sistem yang dikembangkan. - Menyesuaikan dengan keinginan user, sistem disesuaikan dengan keinginan user dan kebutuhan sistem, jika sudah sesuai sistem siap digunakan. - Menggunakan Sistem, Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan. 3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan Alat bantu yang digunakan analisis dan perancangan sisitem yaitu menggunakan Unified Modeling Language (UML). UML adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan

37 membangun sistem perangkat lunak. UML tidak berdasarkan pada bahasa pemrograman tertentu. UML mendeskripsikan OOP (Object Oriented Programming) dengan beberapa diagram, diantaranya: 1. Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. 2. Class Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. 3. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga

38 dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalurjalur aktivitas dari level atas secara umum. 4. Sequence diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. 5. Collaboration diagram Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masingmasing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message

39 memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama. 6. Component diagram Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponenkomponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain. 7. Deployment diagram Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini

40 3.2.4. Pengujian Software Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan masalah. Perangkat lunak dapat di uji dengan dua cara, yaitu : a. Pengujian dan menggunakan data uji unuk menguji semua elemen program (data internal, loop, logika, keputusan dan jalur). Data uji dibangkitkan dengan mengetahui struktur internal (kode sumber) dari perangkat lunak. b. Pengujian dilakukan dengan mengeksekusi data uji dan mengecek apakah fungsional perangkat lunak bekerja dengan baik. Data uji dibangkitkan dari spesifikasi pernagkat lunak. Rancangan pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode Black Box yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibuat. Pada pengujian Black Box, mencoba beragam masukan dan memeriksa keluaran yang dihasilakan. Kita dapat mempelajari apa yang dilakukan kotak, tapi tidak mengetahui sama sekali mengenai cara konversi dilakukan.