iklan yang tercatat tidak memiliki pengaruh yang valid terhadap brand preference Top Coffee. Secara umum, ada beberapa catatan mengenai peran iklan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Brazil ( ton pertahun) dan Vietnam ( ton pertahun) dengan

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi pasar terus menunjukan perkembangan yang demikian

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun Wings adalah salah satu perusahaan yang telah tumbuh

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ketat khususnya untuk industri dalam kategori yang sejenis. Kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Meningkat-/2 (diakses 10 Desember 2012) 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka

BAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

BAB I PENDAHULUAN. ketat, khususnya pada perusahaan yang bergerak dalam industri Fast Moving

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Konsumen biasanya membeli suatu produk karena alasan. kebutuhan. Namun ada alasan atau faktor- faktor lain yang

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi lainnya. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan mampu. demikian pemasaran bisa luas dengan menggunakan saluran pemasaran,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Intepretasi Variabel Respons Khalayak pada Iklan Televisi Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB I PENDAHULUAN. brand awareness. Brand awareness berkaitan erat dengan kuat lemahnya keunikan brand

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kuisioner, dan pengujian hipotesis yang dilakukan untuk mengetahui analisis

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman globalilasi saat ini, manusia tidak akan pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. eksitensinya dalam usaha, keunggulan bersaing nantinya menjadi kekuatan. mempunyai brand image yang kuat dibenak konsumen.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan konsumen atau kebutuhan manusia merupakan dasar bagi semua

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Interaksi tersebut pun dapat mereka lakukan secara verbal maupun

Daftar Isi... Halaman Judul... Surat Pernyataan... Halaman Pengesahan... Halaman Motto... Halaman Persembahan... Abstrack... Kata Pengantar...

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari, manusia sebagai makhluk sosial pasti selalu melakukan

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah mengubah kondisi persaingan bisnis ke arah kondisi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi yang berkembang

Pertemuan 5. Merancang Strategi Isi Pesan (What To Say)

Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis customer..., Ilman Fachrian Fadli, FE UI, 2010.

I. PENDAHULUAN. Masyarakat saat ini merupakan masyarakat modern dan sibuk, yang selalu

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. empat variabel independen (produk ramah lingkungan, atribut merek hijau,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan brand equity terhadap loyalitas pelanggan produk air mineral Aqua.

Judul : Pengaruh Brand Equity, Brand Trust, Brand Preference,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha berjalan sangat pesat, banyak bidang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Tempat yang nyaman untuk ngobrol lama bersama teman hingga

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness

BAB I PENDAHULUAN. merek-merek kuat dan terkenal menjadi rebutan pebisnis dan diperjual belikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, bisnis bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dsb. Oleh karena itu para perusahaan berlomba-lomba membuat produk. Wafer merupakan makanan ringan atau snack yang dapat dikonsumsi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sewaktu-waktu dapat beralih pada produk lain. Dalam hal ini, komunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan J.CO Donut & Coffee Sejarah Perusahaan J. CO Donuts & Coffee

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pemasaran produk atau jasa di era globalisasi ini semakin

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. aset yang dapat penilaian langsung di mata pelanggannya. Aset yang. dikandungnya dapat membantu pelanggan atau calon konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk membeli. Konsumen dalam melakukan suatu keputusan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi setelah tahun lalu tumbuh sebesar 9 % (

LAMPIRAN. a. Iklan Top Coffee versi Bongkar No. Pernyataan STS TS S SS 1. Tayangan iklan Top Coffee di televisi secara visual terlihat menarik.

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN MIE INSTAN INDOMIE VERSI BEDA GENERASI SATU SELERA DI WILAYAH CILODONG DEPOK

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia

ABSTRACT. Keywords : Advertising on Television Media, Brand Awareness, Luwak White Coffee. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk yang masuk dalam tipe persaingan merek (brand competition).

BAB I PENDAHULUAN. dan meraup keuntungan dari kebiasaan buruk merokok di Indonesia. jumlah perokok 51,1 persen dari total penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Setelah sukses selama bertahun-tahun dengan berbagai produk dari brand Wardah,

Sebelum melakukan pembelian terhadap barang atau jasa, secara umum konsumen sebagai individu akan melalui beberapa tahapan seperti mencari informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada era globalisasi dan kemajuan di bidang perekonomian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Ada pepatah yang berbunyi Mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah perusahaan. Saat ini, hampir semua perusahaan telah

BAB I PENDAHULUAN. produknya agar dapat bersaing dengan produk lain. Menurut Kotler(2009),

BAB I PENDAHULUAN. kepada konsumen adalah melakukan promosi melalui media massa. Dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan predikat investment grade level. Kedua, pendapatan perkapita yang

III. METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon

berikut akan dipaparkan dimensi dimensi dalam Epic model.

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

Transkripsi:

BAB V PENUTUP Dalam bagian ini, peneliti akan menyusun kesimpulan berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, temuan penelitian serta analisis penelitian. Setelah itu, peneliti juga akan menyusun saran baik untuk kepentingan akademis seperti penelitian lanjutan maupun untuk kepentingan praktis seperti penyusunan strategi pemasaran. Setelah itu, peneliti akan mengemukakan keterbatasan-keterbatasan penelitian ini sekaligus berharap akan adanya penelitian lanjutan untuk melengkapi penelitian ini. 5.1. Kesimpulan Secara umum, kita bisa melihat bahwa Top Coffee berhasil memperoleh nilai brand preference yang cukup tinggi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Keberhasilan ini merupakan sesuatu yang cukup menakjubkan karena pasar kopi adalah pasar yang relatif sulit untuk ditembus. Wingsfood berhasil meluncurkan produk baru yang bisa merubah struktur pasar dalam waktu singkat setelah sebelumnya sukses melakukan hal yang sama dengan Mie Sedaap di pasar mie instan. Tingginya nilai brand preference ini disebabkan oleh dua faktor yang utama, yaitu kualitas intrinsik produk yang memang disukai oleh konsumen serta iklan televisi Top Coffee versi Bongkar. Dari segi produk, Top Coffee memang memiliki keunikan sendiri. Dengan campuran antara biji kopi Robusta dan Arabica, Top Coffee memiliki rasa serta aroma premium yang khas. Hal ini memberikan apa yang dikatakan Upshaw (1995) sebagai keuntungan relatif, elemen yang sangat penting dalam komponen produk. Dari segi iklan televisi, Top Coffee berhasil mengombinasikan antara elemenelemen sentral dengan elemen-elemen peripheral sehingga tingkat efektivitas iklan bisa dimaksimalkan. Mulai dari naskah iklan, visual iklan, talent iklan, slogan iklan hingga musik iklan mencatatkan nilai regresi yang positif. Hanya elemen repetisi

iklan yang tercatat tidak memiliki pengaruh yang valid terhadap brand preference Top Coffee. Secara umum, ada beberapa catatan mengenai peran iklan televisi Top Coffee versi Bongkar terhadap brand preference Top Coffee di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Pertama, pengukuran dengan menggunakan analisis regresi menunjukan bahwa elemen-elemen peripheral seperti visual, slogan dan talent menghasilkan pengaruh yang lebih besar daripada elemen isi pesan dalam iklan. Artinya bisa disimpulkan bahwa pengaruh pesan yang muncul dalam audiens akan bersifat sementara, tidak mudah diprediksi dan mudah berubah. Persuasi menggunakan elemen peripheral memang lebih mudah dan lebih cepat. Apalagi sebagai produk baru Top Coffee dituntut untuk bisa membangun basis konsumen dari titik nol dengan cepat. Masalahnya dalam jangka panjang penggunaan elemen peripheral sebagai titik tumpu persuasi bisa membawa beberapa masalah. Tanpa kesadaran kognitif yang utuh dibalik preferensi terhadap Top Coffee, maka konsumen yang sudah beralih Top Coffee dapat kembali beralih ke produk lain saat ada produk baru yang muncul atau saat market leader melakukan serangan balik. Catatan kedua, visual iklan terbukti menjadi pendukung yang penting dalam meningkatkan efektivitas Top Coffee. Menurut Morgan (2009), challenger brand memiliki keuntungan berupa fleksibilitas. Ia memiliki kebebasan untuk memaksimalkan elemen kreatifnya dan menciptakan sensasi besar di benak audiens pada saat peluncuran produk. Hal inilah yang benar-benar dipraktekan oleh Top Coffee. Berbeda dengan iklan kopi pada umumnya yang biasanya menonjolkan kenikmatan dan kenyamanan, Top Coffee menggebrak pasar dengan iklan yang agresif dan bertempo tinggi. Hal ini terbukti membuat Top Coffee lebih membekas dalam ingatan konsumen serta turut membantu meningkatkan brand preference Top Coffee. Catatan yang ketiga sekaligus yang terakhir adalah penggunaan talent iklan. Ada tiga talent yang digunakan oleh Top Coffee yaitu Iwan Fals, Nikita Willy, dan Samuel Zylgwyn. Penggunaan tiga brand ambassador sekaligus ini ternyata tidak berdampak terlalu baik bagi Top Coffee karena Nikita Willy dan Samuel Zylgwyn

terbukti menuai hasil yang kontraproduktif. Di satu sisi, kredibilitas Nikita Willy dan Samuel Zylgwyn memiliki nilai regresi yang cukup tinggi. Di sisi lain, rasa suka terhadap Nikita Willy dan Samuel Zylgwyn justru memberi dampak yang negatif terhadap brand preference. Trout dan Ries (2001) menyatakan bahwa positioning yang baik adalah positioning yang memiliki diferensiasi yang spesifik. Dengan menggunakan tiga brand ambassador sekaligus, Top Coffee telah menciptakan kerancuan identitas yang cukup merugikan. Bagaimanapun juga, iklan televisi Top Coffee versi Bongkar tetap terhitung sukses dalam meningkatkan brand preference Top Coffee. Faktor-faktor diluar iklan televisi mulai dari faktor kepribadian, faktor sosial hingga faktor gaya hidup justru tidak menunjukan hubungan yang valid dengan brand preference. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh masih barunya usia produk Top Coffee sehingga iklan televisi masih menjadi faktor pendorong yang terbesar. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa iklan-iklan selain iklan televisi tidak menunjukan pengaruh yang valid terhadap brand preference Top Coffee. Hal ini disebabkan karena Top Coffee memang menggunakan sebagian besar dana pemasarannya untuk iklan televisi. Strategi ini terbukti berhasil meningkatkan brand preference Top Coffee dalam waktu singkat. 5.2. Saran Secara umum, iklan televisi Top Coffee versi Bongkar sudah cukup baik. Naskah iklan, visual iklan, slogan iklan dan musik iklan telah mendapatkan apresiasi positif baik dari responden terutama mengenai persuasivitas dan kredibilitasnya. Meski begitu, ada tiga saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan penelitian ini. Pertama, Top Coffee harus meluncurkan usaha komunikasi dan publikasi susulan yang mengutamakan persuasi melalui jalur sentral. Sejauh ini, Top Coffee berhasil menciptakan basis pasar dengan brand preference cukup tinggi melalui elemnen-elemen peripheral dalam iklan. Akibatnya, perubahan perilaku audiens yang muncul akan bersifat sementara, mudah diubah, dan sulit diprediksi. Oleh karena itu basis pasar ini perlu diperkokoh dengan pesan-pesan persuasi jalur sentral yang dapat

menghasilkan perubahan perilaku konsumen yang bersifat lebih permanen, tidak mudah diubah dan mudah diprediksi. Kedua, Top Coffee sebaiknya memfokuskan target konsumennya. Penentuan target konsumen yang tidak spesifik dan penggunaan tiga brand ambassador untuk mengakomodasi hal tersebut hanya akan membuat identitas Top Coffee menjadi buram. Lawan utama Top Coffee di pasar kopi adalah PT. Santos Jaya Abadi yang menggunakan strategi multibrand. Masing-masing brand yang dibawahi PT. Santos Jaya Abadi memiliki target konsumen yang lebih spesifik serta identitas yang lebih kuat. Apabila identitas Top Coffee tidak diperkuat, maka dalam jangka panjang brand-brand PT. Santos Jaya Abadi dapat merebut kembali konsumen Top Coffee. Seperti yang dikatakan Morgan (2009), perusahaan harus mau mengorbankan angka penjualan demi identitas karena identitas akan lebih bermanfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang. Ketiga, Top Coffee juga sebaiknya memperbaiki integrasi antar media. Top Coffee memang berhasil mendapatkan momentum dengan memaksimalkan iklan televisi, namun untuk memelihara momentum tersebut diperlukan integrasi antar media yang dapat mengisi sebanyak mungkin variasi media yang dikonsumsi oleh target audiens. Ketika Top Coffee mulai tumbuh memasuki fase dewasa dan kehilangan antusiasme konsumen, integrasi antar media mutlak diperlukan untuk menjaga konsumen Top Coffee. Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan yang akan dihadapi oleh Top Coffee akan semakin banyak. Untuk menghadapi tantangan tersebut Top Coffee perlu beradaptasi dengan segala perubahan pasar. Tiga saran ini menurut peneliti adalah tiga hal yang diperlukan oleh Top Coffee untuk terus bertahan di pasar kopi. 5.3. Keterbatasan Penelitian Meskipun peneliti telah berusaha secara maksimal dalam melaksanakan penelitian ini, masih ada beberapa kekurangan yang dapat peneliti rasakan. Kekurangan pertama adalah waktu penelitian. Seharusnya penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu satu atau dua bulan sejak peluncuran Top Coffee. Namun karena

satu dan lain hal, penelitian ini tertunda dalam waktu yang cukup lama. Rentang waktu yang cukup lama antara awal pemutaran iklan Top Coffee dengan penelitian ini bisa menimbulkan kerancuan yang mengurangi efektvitas penelitan. Selain itu, kekurangan juga dirasakan oleh peneliti dalam metode sampling yang digunakan. Seharusnya peneliti menggunakan teknik sampling yang lebih rumit dan lebih akurat. Namun karena kekurangan waktu dan tenaga, peneliti terpaksa menggunakan teknik aksidental sampling.