PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2013

PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR BERKELANJUTAN TAHUN 2015

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2014

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

KAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perkebunan, Ir. Gamal Nasir, MS Nip

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR LAMPIRAN

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

RENJA K/L TAHUN 2015 DITJEN PERKEBUNAN JAKARTA, 29 MARET 2014

DRAFT Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2015 i

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

Kata Pengantar. Jakarta, Desember 2009 Direktur Jenderal Perkebunan. Ir. Achmad Mangga Barani, MM NIP

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

NAMA SATKER LINGKUP BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN JAMBU METE TAHUN 2013

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perkebunan. Ir. Gamal Nasir, MS NIP

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN LADA BERKELANJUTAN TAHUN 2015

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PERLUASAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR DI LAHAN KERING TAHUN 2016

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016)

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2016

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS REVITALISASI PERKEBUNAN (KELAPA SAWIT, KAKAO, KARET) TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T)

EVALUASI KEGIATAN TAHUN 2016 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2017 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

2016, No Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016

Lampiran : Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor : 339/KEP/M-PDT/XII/2012

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

DAFTAR SATUAN KERJA TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI TAHUN 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS REVITALISASI PERKEBUNAN (KELAPA SAWIT, KAKAO, KARET) TAHUN 2015 (REVISI)

REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN PER SATKER PER KEWENANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 KONDISI PER TANGGAL 4 JULI 2015

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi...

Tabel 2 Perkembangan dan Proyeksi Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Tertinggal KODE KABUPATEN

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usah

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Rempah Tahun

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

TAHUN Di sampaikan pada: PERTEMUAN PRA MUSRENBANGTANNAS Auditorium Kementerian Pertanian, 12-13

Lampiran Surat Nomor : 331/KN.320/J/07/2016 Tanggal : 14 Juli 2016

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI BERKELANJUTAN TAHUN 2015

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

TELAH TERJADI GEMPA BUMI DENGAN PARAMETER SEMENTARA SEBAGAI BERIKUT:

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

DAERAH JUMLAH PROPINSI (A)

TARGET PROGRES BULANAN PROGRAM PAMSIMAS II TAHUN 2014

DAFTAR DAERAH PENERIMA ALOKASI DANA STIMULUS FISKAL

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL NOMOR : 040/PER/M-PDT/II/2007 TENTANG

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019)

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN UMUM DEPARTEMEN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

BadanPusat Statistik

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

EVALUASI KINERJA TUGAS PEMBANTUAN DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN

Transkripsi:

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2013

KATA PENGANTAR Pemberdayaan petani dan kelembagaan melalui Sistem Kebersamaan Ekonomi (SKE) berdasarkan manajemen kemitraan, merupakan suatu sistem dalam pemberdayaan petani yang dilaksanakan berdasarkan filosofi kemitraan dalam suasana penuh persahabatan. Proses pemberdayaan ini melalui beberapa tahapan, yaitu 1) tahap persiapan, antara lain berupa sosialisasi program, 2) tahap pelaksanaan, antara lain berupa pelatihan Fasilitator Daerah, pelatihan penumbuhan kebersamaan/dinamika kelompok dan untuk penguatan kelembagaan dan 3) tahap evaluasi. Pedoman Teknis Pemberdayaan Pekebun Tanaman Rempah dan Penyegar Tahun 2014 dibuat sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan kegiatan dimaksud. Pedoman Teknis ini akan ditindaklanjuti dengan Juklak/Juknis di tingkat provinsi/kabupaten untuk disesuaikan dengan kondisi setempat. I r. i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Sasaran Nasional... 3 C. Tujuan... 4 II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN... 4 A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan... 4 B. Spesifikasi Teknis... 5 III. PELAKSANAAN KEGIATAN... 7 A. Ruang Lingkup... 7 B. Pelaksana Kegiatan... 8 C. Lokasi, Jenis dan Volume... 10 D. Simpul Kritis... 11 IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN... 12 V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN... 12 VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN. 16 VII.PEMBIAYAAN... 17 VIII.PENUTUP... 17 LAMPIRAN i ii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya pembangunan perkebunan yang dilakukan melalui berbagai pola pengembangan telah berhasil meningkatkan luas areal dan produksi, namun belum memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan kesejahteraan petani. Keterbatasan petani dalam kepemilikan lahan, penguasaan teknologi, akses terhadap permodalan dan pasar, telah menempatkan individu petani pada posisi yang kurang menguntungkan, dan mengakibatkan petani selalu terkena dampak negatif yang paling besar setiap kali terjadi perubahan pada mekanisme perdagangan baik lokal maupun global. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dalam pembangunan perkebunan ke depan seyogyanya lebih ditekankan pada membangun manusia dan masyarakat perkebunan. Terkait dengan hal itu, kegiatan pemberdayaan petani dan kelembagaan menjadi penting dalam rangka mendorong petani untuk mengorganisasikan dirinya dan terhimpun dalam suatu wadah usaha untuk mensinergiskan kekuatan/ potensi yang dimiliki masyarakat tani. Menyadari lemahnya SDM petani dan kurangnya upaya penumbuhan dan 1

pengembangan kelembagaan petani maka perlu diupayakan suatu model pemberdayaan masyarakat perkebunan yang terprogram dan utuh serta dilaksanakan secara berkesinambungan melalui suatu sistem dengan memperhatikan kearifan lokal. Salah satu model pemberdayaan petani dan kelembagaan yang dikembangkan adalah melalui Sistem Kebersamaan Ekonomi (SKE) berdasarkan manajemen kemitraan. SKE merupakan suatu sistem dalam pemberdayaan petani dan kelembagaan yang dilaksanakan berdasarkan manajemen kemitraan yaitu pengelolaannya dijalankan berdasarkan filosofi kemitraan atau dalam suasana penuh persahabatan/kebersamaan. Untuk itu, melalui dana Tugas Pembantuan (TP) provinsi dan kabupaten tahun 2014 dianggarkan Kegiatan Pemberdayaan Pekebun Tanaman Rempah dan Penyegar, yang meliputi : 1) Pelatihan Kapabilitas Asistensi, 2) Pelatihan Peningkatan Kapabilitas Pendamping, 3) Pelatihan Fasda I, 4) Pelatihan Fasda II, 5) Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/Dinamika Kelompok, dan 6) Pelatihan Penguatan Kelembagaan di wilayah pengembangan tanaman rempah penyegar. 2

B. Sasaran Nasional Sasaran dari adalah : masing-masing kegiatan ini 1) Sasaran dari Kegiatan Pelatihan Kapabilitas Asistensi adalah terbentuknya Tim Asistensi. 2) Sasaran dari Kegiatan Peningkatan Kapabilitas Pendamping di 2 provinsi. 3) Sasaran dari kegiatan Pelatihan Fasda I adalah terbentuknya tenaga Fasda I di 1 provinsi. 4) Sasaran dari Kegiatan Pelatihan Fasda II adalah terbentuknya tenaga Fasda II di 6 provinsi. 5) Sasaran dari Kegiatan Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/Dinamika Kelompok adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani tanaman rempah penyegar, yang meliputi petani kakao, kopi, teh, lada, cengkeh dan pala di 17 provinsi dan 60 kabupaten. 6) Sasaran dari Kegiatan Pelatihan Penguatan Kelembagaan adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani tanaman rempah penyegar yang telah mengikuti Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan, yang meliputi petani kakao, kopi, teh, lada, dan cengkeh di 14 provinsi dan 33 kabupaten. 3

C. Tujuan Tujuan kegiatan Pemberdayaan Pekebun Tanaman Rempah dan Penyegar adalah : 1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani; 2. Tumbuhnya kelembagaan petani yang produktif dan berungsi melayani anggotanya. 3. Menumbuhkembangkan hubungan yang harmonis sesama petani dan mitra usahanya. II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan pekebun tanaman rempah dan penyegar dilaksanakan melalui Sitem Kebersamaan Ekonomi (SKE) berdasarkan manajemen kemitraan, yaitu pengelolaannya dijalankan dengan pendekatan filosofi kemitraan atau dalam suasana penuh persahabatan baik antar individu, kelompok maupun antar kelembagaan petani dengan mitra usaha. Pemberdayaan pekebun tanaman rempah dan penyegar dilaksanakan dalam bentuk pelatihan (baik pelatihan untuk petugas/fasda maupun petani) dan pendampingan kepada petani/kelompok tani. 4

B. Spesifikasi Teknis 1. Pemilihan Peserta a. Peserta Pelatihan Kapabilitas Asistensi adalah petugas dinas perkebunan di daerah dan petugas Direktorat Jenderal Perkebunan. b. Peserta Peningkatan Kapabilitas Pendamping adalah petugas dinas yang membidangi perkebunan di provinsi/kabupaten. c. Peserta Pelatihan Fasda I adalah Petugas Dinas yang membidangi perkebunan, Penyuluh Pertanian atau Tokoh Masyarakat. d. Peserta Pelatihan Fasda II adalah Fasda I. e. Peserta Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/Dinamika Kelompok adalah petani tanaman rempah dan penyegar (kakao, kopi, teh, lada, cengkeh dan pala) yang tergabung dalam satu kelompok. Karena inti dari pelatihan ini adalah menumbuhkan rasa kebersamaan dalam kelompok, maka peserta pelatihan Dinamika Kelompok adalah anggota satu kelompok tani (bukan perwakilan dari beberapa kelompok tani). Kelompok tani sasaran diutamakan yang akan 5

menerima kegiatan fisik lapangan pada tahun anggaran 2014. f. Peserta Pelatihan Penguatan kelembagaan adalah pengurus kelompok tani (ketua, sekretaris dan bendahara) komoditi tanaman rempah dan penyegar (kakao, kopi, teh, lada, cengkeh atau pala) yang telah mengikuti Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/Dinamika Kelompok. 2. Pelatih/Fasilitator a. Pelatih/fasilitator dalam Pelatihan Kapabilitas Asistensi adalah Fasilitator Profesional/Utama. b. Pelatih/Narasumber dalam Pelatihan Peningkatan Kapabilitas Pendamping adalah Dinas yang membidangi perkebunan, pusat/balai penelitian, Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan. c. Pelatih/fasilitator dalam Pelatihan Fasda I adalah minimal Fasda II. d. Pelatih/fasilitator dalam Pelatihan Fasda I adalah minimal Fasda III. e. Pelatih/fasilitator dalam Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/Dinamika Kelompok adalah FASDA I. 6

f. Pelatih/fasilitator dalam Pelatihan Penguatan Kelembagaan adalah FASDA II. III. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Ruang Lingkup 1. Pelatihan Kapabilitas Asistensi dilaksanakan di Provinsi DI Yogyakarta. 2. Pelatihan Peningkatan Kapabilitas Pendamping dilaksanakan di Provinsi Jawa Barat dan Maluku. 3. Pelatihan Fasda I dilaksanakan di Provinsi Maluku. 4. Pelatihan Fasda II dilaksanakan di Provinsi Aceh, Bangka Belitung, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. 5. Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/ Dinamika Kelompok tanaman rempah dan penyegar (kakao, kopi, teh, lada, cengkeh dan pala) di 17 provinsi, 60 kabupaten. 6. Pelatihan Petani Penguatan Kelembagaan tanaman rempah dan penyegar (kakao, kopi, teh, lada, cengkeh dan pala) di 14 Provinsi dan 33 kabupaten. 7. Pendampingan proses pemberdayaan petani oleh Tim Asistensi dan Tim Fasda. 7

8. Pembinaan, pengawalan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan. 9. Pembuatan laporan. B. Pelaksana Kegiatan Secara umum organisasi pelaksana kegiatan dengan uraian tugasnya adalah sebagai berikut : 1. Pusat a. Menyusun Pedoman Teknis Pemberdayaan dan Penguatan Kelembagaan Tanaman rempah dan Penyegar Tahun 2014; b. Melakukan sosialisasi ke provinsi dan kabupaten dalam rangka menyamakan persepsi pelaksanaan kegiatan; c. Melakukan koordinasi, bimbingan, pembinaan dan pengawalan kegiatan; d. Melakukan monitoring dan evaluasi; e. Menyusun laporan. 2. Provinsi a. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak); b. Melakukan inventarisasi, identifikasi dan menetapkan calon peserta pelatihan Kapabilitas Asistensi, Peningkatan Kapabilitas Pendamping 8

Pelatihan Fasda I, dan Pelatihan Fasda II; c. Koordinasi dengan pelatih/fasilitator; d. Bersam-sama dengan pelatih/ fasilitator menyusun materi dan modul pelatihan; e. Melaksanakan kegiatan Pelatihan Kapabilitas Asistensi, Pelatihan Fasda I, dan Pelatihan Fasda II; f. Melakukan koordinasi dengan kabupaten tentang kegiatan pelatihan petani (Dinamika Kelompok dan Penguatan Kelembagaan); g. Melakukan bimbingan, pembinaan dan pengawalan kegiatan; h. Melakukan monitoring dan evaluasi; i. Menyusun laporan kegiatan. 3. Kabupaten a. Menyusun Petunjuk Teknis (Juknis); b. Melakukan inventarisasi, identifikasi dan menetapkan calon peserta pelatihan; c. Koordinasi dengan pelatih/fasilitator; d. Bersama-sama dengan pelatih/ fasilitator menyusun materi dan modul pelatihan; 9

e. Melaksanakan kegiatan Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/Dinamika Kelompok, Pelatihan Penguatan Kelembagaan; f. Melakukan monitoring dan evaluasi; g. Menyusun laporan kegiatan. C. Lokasi, Jenis dan Volume 1. Lokasi kegiatan Pelatihan Kapabilitas Asistensi tahun 2014 di Provinsi DI Yogyakarta, sebanyak 20 orang. 2. Lokasi kegiatan Peningkatan Kapabilitas Pendamping tahun 2014 di Provinsi Jawa Barat dan Maluku. 3. Lokasi kegiatan Pelatihan Fasda I tahun 2014 di Provinsi Maluku. Peserta kegiatan berjumlah 15 orang yang berasal dari 2 (dua) provinsi yaitu Provinsi Maluku dan Maluku Utara. 4. Lokasi kegiatan Pelatihan Fasda II tahun 2014 di Provinsi Aceh, Bangka Belitung, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah, dengan peserta masing masing provinsi sebanyak 20 orang. 5. Lokasi kegiatan Pelatihan Penumbuhan Kerbersamaan/Dinamika Kelompok tahun 2014 di 17 provinsi dan 60 kabupaten 10

dengan peserta 9.800 orang petani (terlampir). 6. Lokasi kegiatan Pelatihan Petani Penguatan Kelembagaan tahun 2014 di 14 provinsi dan 33 kabupaten dengan peserta 612 orang petani (terlampir). D. Simpul Kritis 1. Koordinasi antara Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar, Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten dan Pelatih/Fasilitator. 2. Pemilihan peserta Tim Asistensi, Peningkatan Kapabilitas Pendamping, Fasda I dan Fasda II yang tepat. 3. Pemilihan petani/kelompok tani peserta Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan adalah petani/kelompok tani penerima bantuan fisik TP APBN Tahun Anggaran 2014 dan merupakan kelompok tani yang utuh, bukan perwakilan dari beberapa kelompok tani. 4. Pemilihan petani peserta Pelatihan Penguatan Kelembagaan adalah pengurus kelompok tani yang telah mendapatkan pelatihan penumbuhan kelembagaan. 5. Lokasi kelompok tani sasaran, kelompok tani yang menjadi sasaran kegiatan harus berada dalam satu wilayah/desa. 6. Koordinasi jadwal pelaksanaan kegiatan. 11

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN Kegiatan pemberdayaan pekebun tanaman rempah dan penyegar dilakukan secara swakelola (non kontraktual) dan bukan dana Bantuan Sosial (Bansos). Tata cara pengelolaan anggaran kegiatan, proses pengajuan anggaran, tertib administrasi dan tertib pelaksanaan berpedoman pada ketentuan yang berlaku. V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, DAN PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN Pembinaan dan pengendalian kegiatan pemberdayaan pekebun tanaman rempah dan penyegar tahun 2014 dilakukan oleh: Tim Pembina Pusat, Tim Pelaksana Provinsi dan Tim Teknis Kabupaten sebagai berikut: A. Tim Pembina Pusat Tim Pembina Pusat di koordinasikan oleh Direktorat Budidaya Rempah dan Penyegar, bertugas/berfungsi: 1. Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan yang bersifat lintas sektoral antar instansi terkait di tingkat Pusat dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan; 12

2. Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Tim Pelaksana Provinsi dan Kabupaten dalam rangka pemantauan, evaluasi dan pengendalian serta membantu mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di tingkat lapangan; 3. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan program melalui kerjasama antar instansi non pemerintah seperti asosiasi petani, perusahaan mitra, Perguruan Tinggi dan unsur masyarakat lainnya; 4. Menyusun dan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Direktur Jenderal Perkebunan. B. Tim Pelaksana Provinsi Tim Pelaksana Provinsi dikoordinasikan oleh Dinas yang membidangi perkebunan provinsi, selain membina pengembangan tanaman rempah penyegar juga bertugas: 1. Melakukan koordinasi pelaksanaan yang bersifat lintas sektoral antar instansi terkait di tingkat provinsi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan; 2. Melakukan seleksi terhadap peserta pelatihan Fasda I dan II; 13

3. Melakukan sosialisasi dengan Tim Teknis kabupaten/kota dan fasilitator/pelatih dalam rangka fasilitasi pemberdayaan petani dan pengembangan kelembagaan tahun 2014 di kabupaten/kota setempat; 4. Melakukan pengawalan, pemantauan, monitoring, evaluasi serta membantu mengupayakan penyelesaian masalah yang dihadapi di lapangan; 5. Melaksanakan fungsi pembinaan, pengendalian dan pengawalan kegiatan. C. Tim Teknis Kabupaten/Kota Tim Teknis Kabupaten/Kota dikoordasikan oleh Dinas yang membidangi perkebunan di kabupaten/kota, selain membina pengembangan tanaman rempah penyegar juga bertugas: 1. Melakukan koordinasi teknis yang bersifat lintas sektoral antar instansi terkait di tingkat kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan teknis lapangan. 2. Melakukan seleksi terhadap kelompok tani tanaman rempah penyegar yang akan difasilitasi pemberdayaan petani dan pengembangan kelembagaannya. 3. Melakukan pengawalan, pemantauan, monitoring, evaluasi serta membantu 14

mengupayakan penyelesaian masalah yang dihadapi di lapangan; 4. Melaksanakan fungsi pembinaan, pengendalian dan pengawalan kegiatan. Dalam proses pemberdayaan petani melalui SKE perlu dilakukan pendampingan. Kegiatan pendampingan dilakukan sebagai kegiatan lanjutan dari setiap tahapan pelatihan petani. Pendampingan dilakukan oleh Tim Asistensi dan Tim Fasda, dengan tujuan antara lain : Mengetahui seberapa besar penyerapan materi pelatihan yang diikuti petani sekaligus melakukan pemantapannya, Mengetahui penguatan kelembagaan petani yang telah dibentuk baik kepengurusan, administrasi dan keuangannya, Mendorong pengembangan usaha produktif anggota melalui wadah kelompok. Pendampingan bisa dilakukan dengan mengunjungi kelompok tani pada saat diadakan pertemuan kelompok atau ke tempat-tempat petani berada, seperti di rumah, di kebun, di kantor pengurus, di balai pertemuan atau tempat lainnya. 15

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Kegiatan monitoring dilakukan sedini mungkin, hal ini untuk mengetahui berbagai masalah yang mungkin timbul maupun tingkat keberhasilan yang dapat dicapai. Evaluasi dilakukan pada saat pelatihan maupun setelah selesai pelatihan. Evaluasi dilakukan oleh pusat dan atau provinsi, untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan Pelatihan Kapabilitas Asistensi, Pelatihan Peningkatan Kapabilitas Pendamping, Pelatihan Fasda I, Pelatihan Fasda II, Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/ Dinamika Kelompok dan Pelatihan Penguatan Kelembagaan berhasil dilaksanakan. Evaluasi pelatihan dilaksanakan berdasarkan format evaluasi yang disusun yang mencakup antara lain : materi, pelatih/fasilitator, waktu, tempat, akomodasi dan konsumsi, jalannya pelatihan, saran/masukan peserta, dan lain - lain. Pelaporan disusun oleh Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi dan Kabupaten/Kota selaku pelaksana kegiatan, selanjutnya disampaikan ke Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi dan Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar, Direktorat Jenderal Perkebunan di Jakarta. 16

VII. PEMBIAYAAN Pembiayaan kegiatan pemberdayaan pekebun tanaman rempah dan penyegar dianggarkan melalui dana APBN pada Dana Tugas Pembantuan (TP) Kabupaten Tahun Anggaran 2014. Kegiatan pengawalan, monitoring dan evaluasi oleh pusat dianggarkan melalui DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan, Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar. VIII. PENUTUP Pedoman Teknis Pemberdayaan Pekebun Tanaman Rempah dan Penyegar Tahun 2014 dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Pedoman Teknis ini akan ditindak lanjuti dengan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) di tingkat provinsi dan atau Petunjuk Teknis (Juknis) di tingkat kabupaten sesuai dengan kondisi setempat. Dengan Pedoman Teknis ini diharapkan kegiatan-kegiatan tahun 2014 dapat terlaksana dengan baik, sehingga tujuan dan sasaran pelatihan dapat tercapai. Jakarta, Desember 2013 17

Lampiran 1. Jenis Kegiatan, Lokasi dan Jumlah Peserta Pelatihan No. Jenis Kegiatan Provinsi/Kabupaten Jumlah Peserta (Orang) DK 1. Pemberdayaan Petani Kakao 5,310 Jml Orang a Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/ 4,950 9,800 Dinamika Kelompok (DK) 1 Aceh 1 Aceh 1) Aceh Timur 200 2 Sumbar 3 DIY 2 Sumbar 4 Jawa Timur 2) Padang Pariaman 100 5 NTB 3) Tnh.Datar & Psmn Brt 100 6 Sulsel 7 Sulteng 3 DIY 8 Sulbar 4) Gunung Kidul 100 9 Sultra 5) Kulun Progo 100 10 NTT 11 Bengkulu 4 Jawa Timur 12 Bali 6) Blitar 150 13 Jawa Barat 14 Lampung 5 NTB 15 Babel 7) Lombok Utara 150 16 Malut 17 Maluku 6 Sulsel 8) Bone 150 9) Bulukumba 150 10) Sinjai 150 11) Soppeng 150 7 Sulteng 12) Sigi 150 13) Parimo 150 14) Poso 150 15) Tojo Una-Una 150 16) Kota Palu 150 17) Morowali 150 18) Donggala 150

No. Jenis Kegiatan Jumlah Provinsi/Kabupaten Peserta (Orang) 8 Sulbar 19) Mamuju 150 20) Polman 150 21) Majene 150 22) Mamasa 150 23) Mamuju Utara 150 9 Sultra 24) Konawe Selatan 150 25) Kolaka Utara 150 26) Konawe 150 27) Kolaka 150 28) Bombana 150 29) Muna 150 30) Kolaka Timur 150 10 NTT 31) Ende 150 32) Sikka 150 33) Flores Timur 150 34) Sumba Barat Daya 150 b Pelatihan Penguatan Kelembagaan 360 1 Aceh 1) Aceh Timur 18 2 DIY 2) Gunung Kidul 18 3) Kulon Progo 18 3 Sulsel 4) Bone 18 5) Bulukumba 18 4 Sulteng 6) Sigi 18 7) Primo 18 8) Kota Palu 18 5 Sulbar 9) Mamuju 18 10) Polewali Mandar 18 6 Sultra 11) Kolaka 18 12) Konawe Selatan 18 13) Konawe 18 7 Sumbar 14) Padang Pariaman 18 15)Tnh.Datar & Psmn Brt 18 8 NTT 16) Ende 18 17) Sikka 18 18) Flores Timur 18 19) Sumba Barat Daya 18 20) Alor 18

No. Jenis Kegiatan Provinsi/Kabupaten Jumlah Peserta (Orang) 2. Pemberdayaan Petani Kopi 1058 a Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/ 950 Dinamika Kelompok (DK) 1 Aceh 1) Bener Meriah 100 2) Aceh Tengah 150 2 Bengkulu 3) Kepahiang 150 4) Rejang Lebong 150 3 Bali 5) Tabanan 150 6) Buleleng 150 4 Sulbar 7) Mamasa 100

No. Jenis Kegiatan Provinsi/Kabupaten Jumlah Peserta (Orang) b Pelatihan Penguatan Kelembagaan 108 1 Aceh 1) Bener Meriah 18 2) Aceh Tengah 18 2 Bengkulu 3) Kepahiang 18 4) Rejang Lebong 18 3 Bali 5) Tabanan 18 6) Buleleng 18 3. Pemberdayaan Petani Teh 2,636 a Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/ 2,600 Dinamika Kelompok (DK) 1 Jawa Barat 1) Cianjur 150 2) Sukabumi 500 3) Garut 500 4) Bandung 500 5) Majalengka 200 6) Ciamis 250 7) Tasikmalaya 500 b Pelatihan Penguatan Kelembagaan 36 1 Jawa Barat 1) Cianjur 18 2) Garut 18 4. Pemberdayaan Petani Lada 922 a Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/ 850 Dinamika Kelompok (DK) 1 Lampung 1) Lampung Utara 100 2) Lampung Timur 100 3) Tanggamus 150 4) Lampung Barat 100 5) Way Kanan 100

No. Jenis Kegiatan Jumlah Provinsi/Kabupaten Peserta (Orang) 2 Babel 6) Bangka Selatan 100 7) Belitung 100 8) Bangka 100 b Pelatihan Penguatan Kelembagaan 72 1 Lampung 1) Lampung Barat 18 2) Tanggamus 18 2 Babel 3) Bangka Selatan 36 5. Pemberdayaan Petani Cengkeh 336 a Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/ 300 Dinamika Kelompok (DK) 1 Malut 1) Halmahera Utara 150 2) Halmahera Timur 150 b Pelatihan Penguatan Kelembagaan 36 1 Malut 1) Halmahera Utara 18 2) Halmahera Timur 18 6 Pemberdayaan Petani Pala 150 a Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/ 150 Dinamika Kelompok (DK) 1 Maluku 1) Maluku Tengah 100 2) Seram Bagian Barat 50 Jumlah 10,412

Penguatan Jml Kab Jml Orang Jml Kab 60 612 33 34 Aceh 20 7 Sumbar 6 7 DIY 2 8 Sulsel 3 2 Sulteng 2 2 Sulbar Sultra NTT Bengkulu Bali Jawa Barat Lampung Babel Malut