BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan menumbuhkan keterampilan dan kemampuan berpikir siswa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hak cuti kepada guru yang akan melaksanakan kegiatan penelitian dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada bab II pasal 3 mengamanatkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat telah menyebabkan berbagai perubahan pada semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. aset berharga dalam proses pembangunan bangsa dalam berbagai aspek. Idealnya,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya masing-masing. Pendidikan di Indonesia di mulai dari pendidikan

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang. dalam pembangunan bangsa dan karakter.

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. dan kecerdasan intelektualnya agar menjadi manusia yang terampil, cerdas,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan juga merupakan

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Sekolah Dasar. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian. integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan

dasar hal itulah maka sudah sepantasnya mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dalam pendidikan jalur sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan rekonstruksi aneka pengalaman dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pendidikan memegang peranan sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang. 20 tahun 2003 terdapat tujuan pendidikan nasional yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. semua orang untuk memiliki pengetahuan agar tidak tertinggal.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik. mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efesien, peranan guru sangat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ada sejak adanya manusia, dalam arti sejak adanya manusia telah ada pula usahausaha

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang-undang dasar tahun

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang dikembangkan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang unggul. Banyak hal yang harus disempurnakan untuk meningkatkan

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum baru yaitu Kurikulum Kurikulum 2013 pada proses

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk memperoleh kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Upaya untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran selalu dilakukan tanpa henti, begitupun yang dilakukan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia Indonesia. Karena itu, upaya pembinaan bagi peserta didik melalui pendidikan jasmani dan olahraga perlu terus dilakukan. Pendidikan jasmani,olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat, dan pengenalan lingkungan bersih melalui pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Sebagian upaya pendidikan kita berharap pendidikan jasmani dan olahraga di lembaga pendidikan formal dapat berkembang pesat agar mampu menjadi landasan bagi pembinaan keolahragaan nasional. Untuk itu pembentukan sikap dan pembangkitan motivasi mulai dilaksanakan pada setiap jenjang pendidikan formal. Sehubungan dengan hal itu berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan jasmani terus dilakukan, salah satunya adalah melalui penyiapan buku-buku sumber pembelajaran penjas yang bermutu, dengan materi yang aktual dan inovatif. Proses pembelajaran dapat dipandang sebagai sebuah system dengan komponen komponen yang berinterfungsi satu sama lain. Dalam sebuah system, komponen yang satu akan menjadi masukan bagi komponen-komponen yang lain dalam 1

2 mencapai tujuan. Karena itu guru sebagai salah satu sumber belajar yang hidup bagi peserta didik harus mampu mengembangkan sumber pembelajaran, langkah awal pengembangan sumber belajar adalah menyusun buku ajar sebagai buku pegangan pembelajaran bagi guru dan peserta didik sebagai salah satu buku pedoman kegiatan pembelajaran dengan memuat materi-materi yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik sesuai jenjang pendidikan formal yang ditempuhnya. Tentunya menyiapkan buku-buku sebagai bahan ajar tidaklah mudah apalagi dengan bergesernya waktu bergeser pula paradigma-paradigma pendidikan yang berdampak pada pembenahan kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Dalam hal ini pemerintah telah melakukan pengembangan kurikulum yang merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) yang populer mulai tahun 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, kurikulum yang dimaksud adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi : 1. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. 2. Manusia terdidik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan 3. Warga Negara yang demokratis, bertanggungjawab. Menyikapi kebijakan pemerintah dengan lahirnya kurikulum 2013 yang dinilai masyarakat sebagai kurikulum kontroversi ini, sebagai pelaksana pendidikan guru dituntut untuk cerdas dalam bersikap dan berinovasi. Ketersediaan buku-buku yang mengacu pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga sebagai buku pegangan guru dan siswa belum begitu banyak, sehingga guru diharapkan mampu mengembangkan buku ajar secara mandiri. Guru harus mau belajar sendiri masalah-masalah yang berkaitan dengan profesionalnya, termasuk dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan

3 menambah materi yang dikembangkan diluar buku paket yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kebosanan dan menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran. Penyusunan buku ajar yang direncanakan oleh penulis merupakan salah satu bentuk pengembangan media pembelajaran. Guru yang kreatif dituntut untuk bisa melengkapi materi ajar mengingat materi yang ada selama ini masih terbatas bahkan bersifat monoton dan membosankan, dengan menyusun dan melengkapi materi ajar secara mandiri guru diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Peneliti adalah guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Kota Surakarta yang mempunyai kendala dalam ketersediaan buku materi ajar khususnya pendidikan jasmani kelas 1 Sekolah Dasar, diantara masalah yang dihadapi adalah minimnya jumlah buku yang disediakan, materi yang disajikan kurang detail bahkan cenderung dangkal, materi yang ada dalam sajian buku teks tidak sesuai dengan kurikulum yang ada. Atas dasar masalah ini peneliti menyusun judul tesis sebagai berikut : Pengembangan Buku Ajar Pendidikan Jasmani Berbasis Pembelajaran Tematik Kelas I Sekolah Dasar sebagai Pendamping Buku Teks Kurikulum 2013 ". B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka masalah yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Minimnya ketersediaan buku ajar pendidikan jasmani khususnya kelas 1 di beberapa Sekolah Dasar di Kota Surakarta. 2. Belum banyak guru yang bersedia menyusun dan mengembangkan buku ajar pendidikan jasmani secara mandiri di Kota Surakarta. 3. Apakah dengan mengembangkan buku ajar sebagai pendamping buku materi kurikulum 2013 dalam pembelajaran pendidikan jasmani kelas 1 mendukung keberhasilan pendidikan jasmani di Sekolah Dasar di Kota Surakarta.

4 C. Pembatasan Masalah Masalah utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai pengembangan buku ajar berupa buku-buku modul pembelajaran khususnya buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Pengembangan buku ajar hanya difokuskan untuk buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas 1 Sekolah Dasar. Adapun mekanisme pelaksanaan penelitian akan ditinjau mengenai : 1. Pengumpulan informasi awal sebagai latar belakang permasalahan. 2. Penyusunan produk sebagai hasil dari pengembangan buku ajar, dalam hal ini adalah buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas 1 Sekolah Dasar. D. Rumusan Masalah Dari identifikasi masalah yang dipaparkan, rumusan masalah yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana hasil pelaksanaan tahap 1 pendahuluan untuk mengidentifikasi permasalahan keterbatasan fasilitas yang berupa buku ajar pendidikan jasmani khususnya kelas1 di beberapa Sekolah Dasar di Kota Surakarta? a. Bagaimanakah hasil analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi permasalahan ketersediaan buku ajar di beberapa Sekolah Dasar di Kota Surakarta? b. Bagaimanakah pengembangan produk awal buku ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas 1 Sekolah Dasar dalam mendukung keberhasilan pembelajaran Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan di Kota Surakarta? 2. Bagaimana hasil pelaksanaan tahap 2 uji coba produk pengembangan buku ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas 1 Sekolah Dasar untuk mendukung keberhasilan pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan di Surakarta? a. Bagaimanakah pelaksanaan uji coba ahli terhadap produk pengembangan

5 buku ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dalam pembelajaran Penjasorkes khususnya kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta? b. Bagaimanakah pelaksanaan uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar terhadap produk pengembangan buku ajar Pendidika Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dalam pembelajaran Penjasorkes unt kelas 1 Sekolah Dasar di Surakarta? 3. Bagaimanakah hasil tahap 3 uji efektifitas produk buku ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dalam pembelajaran Penjasorkes untuk kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta? a. Bagaimanakah hasil revisi akhir uji coba utama sebagai perbaikan keberhasilan buku ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas 1 Sekolah Dasar dalam pembelajaran Penjasorkes di Kota Surakarta yang telah diujicobakan? b. Bagaimanakah hasil laporan pengembangan keberhasilan buku ajar Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan kelas 1 Sekolah Dasar dalam pembelajaran Penjasorkes di Kota Surakarta? E. Tujuan Penelitian Mengacu pada masalah yang telah dirumuskan maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menemukan kebenaran hasil pelaksanaan tahap 1, pendahuluan untuk mengidentifikasi permasalahan keterbatasan fasilitas materi buku ajar Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar sebagai buku materi pegangan bagi guru dan siswa di Kota Surakarta, yang meliputi : a. Menentukan kebenaran hasil analisis kebutuhan guna mengindentifikasi permasalahan ketersediaan materi buku ajar sebagai pendamping buku materi Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar sesuai kurikulum 2013 di Kota Surakarta. b. Menemukan kebenaran pengembangan produk buku ajar pendamping

6 buku materi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta. 2. Menemukan kebenaran hasil pelaksanaan tahap 2, uji coba produk buku ajar pendamping buku materi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta, yaitu: a. Menemukan kebenaran pelaksanaan uji coba ahli terhadap produk pengembangan buku ajar pendamping buku materi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta. b. Menemukan kebenaran pelaksanaan uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar terhadap produk pengembangan buku ajar pendamping buku materi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta. 3. Membuktikan kebenaran hasil tahap 3, uji efektivitas produk buku ajar pendamping buku teks kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta, yaitu untuk menemukan : a. Keberhasilan dari perbaikan produk buku ajar pendamping buku teks kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta. b. Hasil akhir berupa produk yang telah dihasilkan dari uji coba kelompok kecil, uji kelompok besar dan hasil revisi produk berupa buku ajar pendamping buku teks kurikulum 2013 untuk meningkatkan pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar. F. Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Penelitian pengembangan buku ajar pendamping buku materi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar dilakukan untuk memberikan

7 kelengkapan fasilitas buku ajar Penjasorkes khususnya kelas 1 Sekolah Dasar dengan materi yang lengkap dan luas tetapi tidak keluar dari pedoman yaitu kurikulum 2013, dengan maksud melengkapi buku materi yang sudah ada ataupun belum ada guna mencapai tujuan yang lebih baik dari sebelumnya. Pengembangan buku ajar pendamping buku teks kurikulum 2013 Penjasorkas kelas 1 Sekolah Dasar berupa sebuah buku yang berisi materi Penjasorkes lengkap dengan gambar dan latihan soal, yang sangat diperlukan baik oleh guru maupun siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi baru tentang buku-buku media pembelajaran Penjasorkes dan dapat digunakan secara maksimal. Diharapkan juga bahwa penelitian ini nantinya dapat dijadikan panduan apabila dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar mengalami kesulitan dalam penyampaian materi karena memiliki permasalahan yang serupa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti Dapat menerapkan langsung dalam pembelajaran Penjasorkes pada peserta didiknya di SD Negeri Sumber IV Surakarta, sehingga memberikan kemudahan dalam penyampaian materi kepada siswa. b. Bagi Sekolah Dasar di Kota Surakarta Sebagai pelengkap referensi buku ajar yang bisa diterapkan. Sehingga dapat lebih meningkatkan hasil belajar Penjasorkes. c. Bagi Guru Penjasorkes Sebagai referensi dan pedoman mengajar sehingga penyampaian materi pembelajaran lebih mudah dan sistematis. d. Bagi Program Studi Ilmu Keolahragaan Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret sebagai bahan pustaka dan menambah referensi tentang buku ajar pendamping buku teks kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar.

8 G. Asumsi Penelitian Menurut Winarno (2007) asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi penelitian adalah dasar pemikiran awal tentang penelitian yang akan disusun dan merupakan pedoman agar supaya penelitian yang dilakukan tidak keluar dari tujuan yang hendak dicapai. Asumsi penelitian ada dua macam, yaitu : 1. Asumsi Substantive Asumsi substantive adalah asumsi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Masalah-masalah yang akan diungkap sebagai materi penelitian harus dilengkapi dengan memaparkan suatu asumsi yang terkait dengan masalah tersebut dan merupakan simpulan awal dari hasil atau tujuan penelitian yang dilakukan. Asumsi substantive ini juga terkait dengan pentingnya penelitian yang dilakukan di tempat tersebut. Pentingnya penelitian dilakukan tergantung pada studi pendahuluan yang dilakukan sebelumnya. Asumsi substantive penelitian ini adalah anggapan bahwa buku ajar yang disubsidi pemerintah jumlahnya masih terbatas dengan penyajian materi yang masih dangkal dan belum lengkap, sehingga perlu menyusun buku ajar pendamping buku teks kurikulum 2013 dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan kelas 1 sekolah dasar di kota Surakarta dengan menyajikan materi yang lebih lengkap dan jumlahnya bisa diperbanyak secara mandiri. 2. Asumsi Metodologis Asumsi metodologis adalah asumsi yang berhubungan dengan metodologi penelitian. Dari metodologi yang digunakan dalam penelitian dapat diberikan suatu rancanangan metodologi awal guna membatasi atau menentukan rancangan dari hasil penelitian yang akan dilakukan. Prosedur yang dilakukan dapat dijelaskan terlebih dahulu untuk mempermudah dalam melakukan analisis data. Dalam penelitian pengembangan perlu menentukan batasan pengembangan,

9 untuk membatasi segala sesuatu yang nantinya berada di luar jalur penelitian atau yang akan menimbulkan suatu bias dalam penelitian. Batasan pengembangan ini terfokus pada metode penelitian yaitu kketerbatasan fasilitas yang berupa buku ajar sebagai akses belajar penjasorkes di beberapa Sekolah Dasar di Kota Surakarta, sehingga perlu adanya pembenahan yaitu penyusunan buku ajar pendamping buku teks kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar.