KD 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

dokumen-dokumen yang mirip
Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

ETIKA PROFESI FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA. Disusun Oleh : : Eko Aprianto Nugroho NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dirangkum menjadi suatu laporan yang merupakan representasi kinerja dari pihak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. dan melindungi kepentingan banyak pihak inilah yang menjadi idealisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pemakai informasi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua. kreditor, dan investor atau calon investor.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin banyaknya kebutuhan akan jasa profesional akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. persaingan diantara para pelaku bisnis. Berbagai usaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Bab pertama dari skripsi adalah pendahuluan yang mencakup gambaran

BAB I PENDAHULUAN. independen maka hasil pemeriksaan akan lebih akurat. kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar auditor dapat

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa. Keuangan pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dianggap sangat

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI. Diktat Akuntansi XI IPS

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan laporan hasil audit atas laporan keuangan oleh akuntan publik

BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dari tahun ke

BABI PENDAHULUAN. yang menggunakan jasa kantor akuntan publik yang keprofesionalismenya sudah

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan, memperoleh kepercayaan dari klien

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak luar sangat diperlukan, khususnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS. A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik atas auditor internal di sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

ARUM KUSUMAWATI B

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA

TUGAS INDIVIDU DASAR-DASAR AKUNTANSI AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA

PENGARUH KUALITAS AUDITOR, INDEPENDENSI DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

BAB I PENDAHULUAN. harus adanya pemisahan tanggung jawab antara prinsipal dan agen. Prinsipal

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas KKN menghendaki adanya. mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance),

BAB I PENDAHULUAN. Setiap awal dan pertengahan tahun halaman-halaman surat kabar sering

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), profesi

BAB I PENDAHULUAN. mencari keterangan tentang apa yang dilaksanakan dalam suatu entitas yang

BAB I PENDAHULUAN. seorang auditor adalah melakukan pemeriksaan atau audit dan memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata mata bekerja untuk. dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. tentang aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Pemakai internal

Transaksi Jurnal Buku Besar Neraca Lajur Laporan Keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini dimana bisnis tidak lagi mengenal batas. negara, kebutuhan akan adanya pemeriksaan laporan keuangan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompleksnya operasi usaha menyebabkan semakin banyak pihak-pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan didukung oleh sebuah sistem akuntansi yang handal.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bagian kajian pustaka dan hipotesis penelitian akan diuraikan teoriteori

Bab. Akuntansi Perusahaan Jasa

BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat. Dalam pasal 1 ayat (2) Kode Etik Ikatan Akuntan. integritas dan obyektivitas dalam melaksanakan tugasnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan berperan dalam menyediakan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masing-masing. Pengertian laporan keuangan menurut Pernyataan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Profesionalisme menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURDI KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha yang semakin kompetitif (Nirmala dan Cahyonowati, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. tentang kebutuhan yang beralasan dari laporan keuangan. Tingkat materialitas salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diantara pelaku bisnis semakin meningkat. Para pelaku bisnis melakukan berbagai

KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang dihasilkan oleh organisasi jasa profesi akuntan. Pihak - pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BABI PENDAHULUAN. Profesi akuntan merupakan profesi yang berlandaskan kepercayaan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik adalah profesi yang bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Agar tetap bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin tinggi para

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diaudit dapat dihandalkan dan manajemen juga akan mendapat keyakinan dan. melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien.

Transkripsi:

KD 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

Akuntansi sebagai Sistem Informasi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan informasi penting mengenai aktivitas keuangan suatu organisasi. Informasi akuntansi tersebut berguna untuk menilai keberhasilan suatu organisasi atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), mengemukakan bahwa akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang

American Accounting Association (Asosiasi Akuntansi Amerika) sebuah lembaga yang paling bertanggung jawab atas pengembangan akuntansi di Amerika Serikat, mengemukakan bahwa akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut.

Syarat-syarat kualitas sistem informasi Dapat Dipercaya Suatu informasi akuntansi dapat dipercaya bergantung kepada tiga hal, yaitu sebagai berikut. Dapat diuji, artinya kebenaran informasi harus dapat diuji oleh penguji independen (bebas) dengan menggunakan metode pengukuran yang sama. Netral, artinya informasi tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu, tetapi harus diarahkan pada ke butuhan umum pemakai. Menyampaikan yang seharusnya, artinya informasi akuntansi harus berasal dari kondisi ekonomi atau kejadian yang sebenarnya.

Dapat Dipahami Informasi akuntansi harus dapat dipahami, maksudnya informasi tersebut dinyatakan dalam bentuk dan dengan menggunakan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian atau pengetahuan pemakai sehingga informasi dapat dipahami oleh pemakai. Keandalan (Reliability) Laporan keuangan yang andal (reliable), maksudnya laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan disajikan secara tulus dan jujur (faithful representation). Perbandingan antara Manfaat dan Biaya Manfaat laporan akuntansi paling tidak harus sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat laporan tersebut. Biaya sebuah laporan akuntansi tidak boleh lebih besar daripada manfaat yang dapat diterima oleh pemakai informasi akuntansi. Tajuk Ekonomi Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan mungkin relevan, tetapi jika penyajiannya tidak andal, informasi tersebut dapat menyesatkan.

Relevan Laporan keuangan harus memiliki relevansi dengan kebutuhan pemakai, artinya dapat membantu pemakai dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi pada masa lalu. Materialitas Laporan keuangan dikatakan material, jika kelalaian mencantumkan atau ke salahan mencatat dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai. Lengkap (Complete) Laporan keuangan bersifat lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Informasi yang disajikan harus lengkap karena jika sengaja tidak mengungkapkan secara lengkap, informasi yang disajikan menjadi tidak benar atau menyesatkan, tidak dapat diandalkan, serta tidak sempurna jika ditinjau dari segi relevansi. Nilai Prediksi Laporan keuangan harus dapat menyajikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar memprediksi masa depan.

Dapat Dibandingkan (Comparable) Dapat dibandingkan, maksudnya laporan keuangan dapat memudahkan pemakai dalam membandingkan laporan keuangan antar periode sehingga dapat diindentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan nya. Tepat Waktu Tepat waktu, maksudnya informasi akuntansi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan perusahaan dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan. Umpan Balik (Feedback) Umpan balik, maksudnya informasi yang ada dalam laporan keuangan harus dapat me numbuhkan umpan balik. Penyajian yang Jujur Penyajian yang jujur, maksudnya informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan harus menggambarkan secara jujur setiap transaksi atau peristiwa lainnya dan disajikan secara wajar. Substansial Substansial, maksudnya informasi yang ada dalam laporan keuangan harus disajikan sesuai transaksi dan peristiwa lainnya dengan substansi dan realitas ekonomi, bukan hanya bentuk hukumnya. Pertimbangan Sehat (Prudence) Pertimbangan sehat, maksudnya informasi akuntansi yang disajikan dapat berguna dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi karena pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian dalam melakukan perkiraan.

Pemakai informasi akuntansi internal dan eksternal Pihak Internal Pihak internal ialah pihak yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan sehari-hari, misalnya pemimpin perusahaan (manajer). Manajer sebagai pengelola perusahaan dan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan merupakan pihak yang paling bergantung dan terlibat dengan hasil akhir akuntansi Pihak Eksternal Pihak eksternal ialah pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan operasional perusahaan.

Pihak eksternal, di antaranya sebagai berikut. Pemilik perusahaan, memerlukan informasi akuntansi pada waktu-waktu tertentu untuk mengetahui posisi keuangan perusahaannya. Investor, memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui status keuangan dan prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Kreditor, memerlukan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya. Pemerintah, berkepentingan terhadap informasi akuntansi suatu perusahaan berkaitan dengan masalah perpajakan. Karyawan, memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui stabilitas dan profitabilitas perusahaan tempat mereka bekerja. Pelanggan, dalam hal ini termasuk konsumen dan pemasok (supplier) perlu mengetahui keadaan keuangan perusahaan untuk menilai kelang sungan hidup perusahaan sehingga dapat menjamin kelancaran pembayaran barang yang dipasoknya. Masyarakat, terutama yang berada di sekitar perusahaan berkepentingan terhadap perusahaan dalam hal penyediaan lapangan kerja dan manfaat sosial lainnya.

Kegunaan informasi akuntansi Akuntansi berperan bagi berbagai pihak dalam menyajikan informasi yang diperlukan. Studi tentang sistem akuntansi modern, dewasa ini telah menghasilkan wawasan baru mengenai peran manajer dan akuntansi dalam suatu organisasi, baik organisasi yang berorientasi mencari keuntungan maupun organisasi yang tidak berorientasi mencari laba (nirlaba). Pertanyaan kedua berkaitan dengan kejadian mengenai jenisjenis keputusan manajemen, baik ditinjau dari dimensi waktu maupun permasalahan yang dihadapi. Adapun pertanyaan ketiga berkaitan dengan peran sistem akuntansi sebagai pengolah informasi yang diperlukan oleh pihak intern organisasi maupun ekstern organisasi.

Bidang-bidang dalam akuntansi Akuntansi keuangan atau sering dikatakan akuntansi umum (general accounting) merupakan cabang akuntansi yang secara khusus memusatkan perhatian pada pencatatan transaksi perusahaan dan secara periodik menyajikannya dalam laporan keuangan. Akuntansi keuangan disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Auditing merupakan cabang akuntansi yang menguji dan memeriksa secara bebas kebenaran laporan keuangan. Proses pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan dilakukan untuk meneliti kecermatan dan kewajaran laporan keuangan. Dasar kewajaran laporan keuangan ini adalah objektivitas dan kebebasan pemeriksa (auditor). Auditor sendiri dikelompokkan atas auditor intern (auditor internal) dan auditor ekstern (eksternal auditor). Auditor intern ini biasanya bertanggungjawab di dalam perusahaan. Akuntansi biaya merupakan cabang khusus dari akuntansi yang menitikberatkan kegiatannya pada pencatatan dan penyajian informasi biaya. Akuntansi manajemen merupakan cabang dari akuntansi yang secara khusus mengolah dan menyajikan informasi bagi para manajer dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen.

Akuntansi anggaran adalah bidang akuntansi yang menitikberatkan kegiatannya pada perencanaan kegiatan perusahaan. Hasil perencanaan ini, menjadi bahan perbandingan antara anggaran yang direncanakan dan hasil kerja yang dicapai. Akuntansi sektor publik dan akuntansi pemerintah merupakan bidang akuntansi yang secara khusus diterapkan pada instansi-instansi pemerintah. Akuntansi Pajak. Tugas akuntan dalam akuntansi perpajakan, yaitu melaksanakan peraturan perpajakan, perencanaan pajak (tax planning), pelaksanaan administrasi perpajakan, atau mewakili perusahaan sebagai wajib pajak di hadapan kantor pajak.

Bidang-bidang profesi dalam akuntansi Akuntan perusahaan ialah akuntan yang diperkerjakan oleh perusahaan (sebagai karyawan perusahaan) untuk menjalankan fungsi akuntansi pada perusahaan yang bersangkutan. Tugas akuntan perusahaan, antara lain: menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan akuntansi untuk manajemen dan pihak luar perusahaan, anggaran perusahaan, mengenai masalah perpajakan, melakukan pemeriksaan intern.

Akuntansi publik ialah akuntan yang bekerja secara independen untuk menjalankan fungsi pemeriksaan terhadap kebenaran laporan keuangan dan proses akuntansi yang dijalankan perusahaan. Akuntan publik mendapat bayaran dari hasil pekerjaannya, tetapi akuntan publik bukan karyawan perusahaan atau instansi yang pembukuannya diperiksa. Mereka hanya memberikan pendapat atau pernyataan terhadap laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan. Akuntan pendidik ialah akuntan yang menyebarluaskan ilmu akuntansi kepada masyarakat melalui jalur pendidikan. Akuntan pendidik mempunyai tugas sebagai berikut: Menyusun kurikulum pendidikan akuntansi Mengajar akuntansi untuk semua jenjang pendidikan Melakukan penelitian untuk mengembangkan bidang ilmu akuntansi sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi.

Prinsip etika profesi akuntan dengan kenyataan pelanggaran etika yang nyata terjadi Tanggung Jawab Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional para anggota harus berusaha menjadi profesional yang peka serta memiliki pertimbangan moral atas seluruh aktifitas mereka. Kepentingan Publik Para anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak sedemikian rupa agar dapat melayani kepentingan publik, menghargai kepercayaan publik, serta menunjukkan komitmennya pada profesionalisme. Integritas Mempertahankan dan memperluas keyakinan publik, para anggota harus menunjukkan seluruh tanggung jawab profesionalnya dengan tingkat integritas yang tinggi.

Obyektifitas dan Independensi Anggota harus mempertahankan obyektivitas dan terbebas dari konflik antar kepentingan dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya. Anggota yang berpraktek bagi publik harus berada dalam posisi yang independen baik dalam penampilan maupun dalam kondisi sesungguhnya ketika menyediakan jasa audit maupun jasa atestasi lainnya. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional Seorang anggota harus selalu memperhatikan standar teknis dan etika profesi, selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas jasa yang diberikannya, serta melaksanakan tanggung jawab profesional sesuai dengan kemampuan terbaiknya. Kerahasiaan Setiap anggota harus, menghormati kerahasiaan informasi iyang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.