BAB I PENDAHULUAN. No.19 Revisi tahun 2000 mengenai aset tidak berwujud (Ulum, 2009) Menurut

dokumen-dokumen yang mirip
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB I PENDAHULUAN. 2001: 231). Ini sesuai dengan resource based theory (Wernerfelt, 1984: 174)

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan ketersediaan tenaga kerja (tangible asset), tetapi lebih pada inovasi, sistem

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang terjadi pada era new economy ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. business) menjadi bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledgebased

BAB 1 PENDAHULUAN. (knowledge-based business). Labor-based business memegang prinsip perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan informasi menyebabkan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri dengan kinerja yang baik diharapkan berdampak pada kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pula pada negara Indonesia. Perkembangan tersebut membuat intensitas

PENDAHULUAN. Modal intelektual mulai muncul menjadi topik yang baru dalam pers

BAB I PENDAHULUAN. mesin-mesin industri, tetapi lebih kepada inovasi, informasi dan knowledge

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat hal ini ditandai dengan munculnya industri baru

BAB I PENDAHULUAN. based business) menjadi berdasarkan pengetahuan (knowledge based business).

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak

BAB I PENDAHULUAN. aset tidak berwujud (intangible asset). Intellectual capital merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian, karena berfungsi sebagai intermediary institusion yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian kinerja dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mengubah cara berbinis mereka. Kemampuan bersaing tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan. Menurut (Suntoso 1999 dalam Wadhikorin, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk meningkatkan produksi atau asset berwujud. Namun seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga perusahan harus merubah strategi dari labor based business

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Fenomena pergeseran tipe masyarakat dari masyarakat industrialis dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin tinggi dan tidak dapat di

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business) menuju bisnis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha memberi konsekuensi kepada persaingan yang semakin kompetitif, berubah. Penerapan knowledge management dalam knowledge based

BAB I PENDAHULUAN. mengelola aspek permodalan dan asetnya dalam menciptakan laba untuk

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB I PENDAHULUAN. berdampak dalam dunia bisnis saat ini. Perusahaan berada dalam lingkungan

2 intelektual dan manajemen modal adalah kunci keberhasilan dianggap di bidang lingkungan yang bergejolak dan menantang akhir-akhir ini. Laporan keuan

BAB 1 PENDAHULUAN. bekerja untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Modal intelektual merupakan satu dari sekian banyak indikator dalam pengukuran terhadap aset tidak berwujud (intangible asset), yang telah menarik perhatian para ahli diberbagai bidang, termasuk akuntansi. Perhatian terhadap modal intelektual tersebut telah dimulai sejak tahun 1990-an ketika secara emplisit praktek dalam pengelolaan aset tidak berwujud mulai dikaitkan dengan perkembangan teknologi dan informasi, yang secara spesifik berfokus pada penilaian modal intelektual. Pada perkembangannya, modal intelektual menjadi salah satu ukuran dalam penentuan nilai perusahaan, yang bertujuan untuk mengukur proses pengelolaan perusahaan yang berbasis pada pengetahuan (knowledge based). Di Indonesia, perhatian terhadap modal intelektual mulai berkembang pada saat diperkenalkannya PSAK (Pedoman Standar Akuntansi Keuangan) No.19 Revisi tahun 2000 mengenai aset tidak berwujud (Ulum, 2009) Menurut PSAK No.19 Revisi 2010 Aset tidak berwujud adalah aset non moneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif. Meskipun tidak didefinisikan secara mendalam mengenai modal intelektual, namun hal tersebut telah menarik perhatian para pelaku bisnis dan akuntan untuk mengenal lebih jauh pentingnya peran modal intelektual dalam pelaporan akuntansi. 1

2 Modal intelektual memang masih baru dan belum banyak ditanggapi oleh para pelaku bisnis global, padahal adanya perbedaan antara nilai buku dengan nilai pasar saham (perbedaan ini mencolok untuk perusahaan yang berbasis pengetahuan), menunjukkan adanya missing value berupa intellectual capital. Kondisi demikian mengisyaratkan pentingnya dilakukan penilaian terhadap jenis aktiva tak berwujud tersebut. Namun demikian sampai saat ini belum ada peraturan khusus yang mengatur mengenai pengukuran dan pelaporan dari modal intelektual (Widiyaningrum, 2004). Pulic (1998; 1999; 2000) modal intelektual pada perusahaan tidaklah diukur secara langsung, melainkan merujuk pada suatu standar untuk menilai efisiensi atas nilai tambah yang menjadi hasil atas kemampuan intelektual perusahaan (Value added intellectual cofficient VAIC TM ). Komponen utama dari VAIC TM terdiri dari sumber daya perusahaan yaitu, 1. Physical capital (Value added capital employed VACA), 2. Human capital (Value added human capital VAHU), dan 3. Structural capital (Structural capital value added STVA). Tujuan utama dari ekonomi berbasis pengetahuan adalah untuk menciptakan value added, sedangkan untuk dapat menciptakan value added dibutuhkan ukuran yang tepat tentang physical capital dan intellectual potential dikutip dari Pulic (1998). Lebih lanjut disampaikan oleh Pulic (1998) bahwa intellectual ability yang kemudian disebut dengan VAIC, menunjukkan sejauh mana kedua sumber daya tersebut (physical capital dan intellectual potential) telah dimanfaatkan secara efisien oleh perusahaan.

3 Perbankan merupakan salah satu sektor industri yang memiliki modal intelektual paling intensif dan masuk kedalam kategori industri berbasis pengetahuan (knowledge bades industries), yaitu industri yang memanfaatkan inovasi yang diciptakan untuk memberikan nilai tersendiri bagi perusahaan atas produk dan jasa yang dihasilkan untuk konsumen. Perbankan merupakan sektor bisnis yang bersifat intellectually intensive dan juga sektor jasa yang bergantung pada akal/kecerdasan manusia dalam pelayanan terhadap pelanggan. Pengaruh modal intelektual terhadap industri sektor perbankan telah dibuktikan dalam beberapa penelitian, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Uniariny (2012) yang menyimpulkan bahwa modal intelektual memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan sektor perbankan, meskipun tidak menunjukan signifikansi yang besar. Perbankan merupakan sektor yang memberi kontribusi penting dalam mendorong perekonomian nasional yang memiliki fungsi intermediasi terhadap dana yang diterima dari nasabah, karena pentingnya peran bank dalam menjalankan fungsinya tersebut maka perlu adanya ketentuan yang mengatur guna menjaga kepercayaan nasabah terhadap aktivitas perbankan. Salah satu peraturan yang dibentuk untuk mengatur aktivitas perbankan adalah peraturan mengenai permodalan bank, peraturan tersebut berfungsi sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian serta menjaga dana dan kepercayaan nasabah yang telah ditanamkan.

4 Tingkat kesehatan bank dapat diukur melalui beberapa aspek, dimana hal tersebut diterangkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 mengenai tata cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Tingkat kesehatan bank diukur menggunakan pendekatan rasio (Risk- Based Bank Rating / RBBR), yang meliputi faktor-faktor sebagai berikut : profil risk (risk profile), good corporate governance (GCG), rentabilitas (earning) dan permodalan (capital) untuk menghasilkan peringkat komposit tingkat kesehatan bank. Sebagai salah satu indikator tingkat kesehatan bank, permodalan merupakan bagian penting dalam menentukan nilai perusahaan. Struktur modal merupakan perimbangan antara pendanaan modal dengan hutang (debt financing) perusahaan. Dengan demikian selain ekuitas, hutang juga merupakan unsur dari struktur modal perusahaan. Struktur modal merupakan kunci perbaikan produkstivitas dan kinerja perusahaan. Struktur modal diperlukan untuk meningkatkan nilai perusahaan karena penetapan struktur modal dalam kebijakan pendanaan perusahaan menentukan profitabilitas perusahaan. Pemanfaatan optimal atas sumber daya dan pendanaan dapat meningkatkan kinerja dan memperbaiki posisi keuangan yang perusahaan miliki, dimana hal tersebut akan menarik perhatian para investor, sehingga mengarahkan pada persepsi positif yang kemudian mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan. Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah dengan

5 nilai pasar hutang. Dengan demikian, perubahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan. (Yuliana, 2011) Beberapa penelitian telah dilakukan berkaitan dengan modal intelektual dan struktur modal, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Chen et al,. (2005) yang melakukan penelitian empiris hubungan antara modal intelektual dengan nilai pasar dan kinerja keuangan, yang berkesimpulan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Ekowati (2012) dengan menggunakan Pertial Least Square (PLS) menyimpulkan bahwa secara statistik terdapat pengaruh positif pada modal fisik, modal finansial, dan modal intelektual terhadap kinerja perusahaan. Hans Herlambang Wicaksana (2011) menyimpulkan adanya pengaruh yang signifikan antara modal intelektual terhadap nilai dan kinerja keuangan perusahaan. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Uniariny (2012) menyimpulkan adanya pengaruh antara modal intelektual terhadap nilai perusahaan meskipun tidak signifikan dan pada variabel lainnya menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan pada struktur modal terhadap nilai perusahaan. Namun disisi lain terdapat beberapa penelitian yang menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara modal intelektual dengan nilai perusahaan, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Firer dan William (2003) yang mengindikasikan bahwa hubungan antara efisiensi dari value added IC (VAIC TM ) dan ukuran kinerja perusahaan secara umum adalah terbatas dan tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan Yosi Metta (2010) menyebutkan bahwa modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan

6 perusahaan di Indonesia. Sementara itu Ni Wayan Yuniasih, Dewa Gede Wirama, I Dewa Nyoman Badera (2011) menyimpulkan bahwa modal intelektual berpengaruh positif pada kinerja keuangan perusahaan namun tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. Disamping itu penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2012) menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara struktur modal terhadap nilai perusahaan, dengan pertumbuhan perusahaan sebagai variabel moderating. Dari hasil penelitian terdahulu menunjukan adanya perbedaan antara hubungan modal intelektual dan struktur modal dengan nilai perusahaan, hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor baik dari segi kondisi industri itu sendiri maupun perbedaan teori yang digunakan pada masing-masing penelitian. Adanya ketidak-konsistenan hasil penelitian tersebut serta belum adanya peraturan khusus yang mengatur mengenai pengukuran dan pelaporan dari modal intelektual, memberikan motivasi untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Modal Intelektual dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk membuktikan secara detail masalah pokok dalam penelitian ini yaitu : 1. Apakah modal intelektual berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

7 2. Apakah struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah modal intelektual dan struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan bukti empiris bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Memberikan bukti empiris bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Memberikan bukti empiris bahwa modal intelektual dan struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

8 2. Kontribusi Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai, pengaruh modal intelektualdan struktur modal terhadap nilai perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan informasi tambahan bagi perusahaan yang ada di Indonesia khususnya bagi perbankan, untuk lebih memperhatikan dan mengembangkan modal intelektual serta menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan perencanaan struktur modal yang dimiliki sehingga menjadi nilai tambah dan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. 3. Bagi Pembaca dan Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi mengenai relevansi dalam menilai kinerja perusahaan melalui pengukuran modal intelektual dan struktur modal pada laporan keuangan, karena belum ada standar mengenai pengungkapan dan penyajian mengenai modal intelektual dalam laporan keuangan.