ANALISIS PERFORMANSI PADA JARINGAN GSM 900/1800 DI AREA PURWOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TRAFIK SUARA DAN UNJUK KINERJA JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE

ANALISIS PENGARUH HALF RATE DAN FULL RATE TERHADAP SPEECH QUALITY INDICATOR DAN TRAFFIC CHANNEL PADA JARINGAN GSM

BAB III DATA FAST TRAFFIC HANDOVER

ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR

PENANGANAN INTERFERENSI PADA JARINGAN SELULER 2G PT. INDOSAT UNTUK AREA BANDUNG

ANALISIS MEKANISME REHOMING DAN REPARENTING PADA JARINGAN KOMUNIKASI SELULER GSM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II DASAR TEORI. menjadi pilihan adalah teknologi GSM (Global System for Mobile

ANALISIS PENGARUH HALF RATE DAN FULL RATE TERHADAP TRAFFIC CHANNEL DAN SPEECH QUALITY INDICATOR PADA JARINGAN GSM PT.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi 3G yang menawarkan kecepatan data lebih cepat dibanding GSM.

BAB III IMPLEMENTASI GLOBAL FREQUENCY PLANNING

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

ANALISIS PENERAPAN METODE TRANSMITTER RECEIVER UNIT (TRU) UPGRADING UNTUK MENGATASI TRAFFIC CONGESTION JARINGAN GSM PADA BTS AREA PURWOKERTO KOTA

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan performa pada jaringan telekomunikasi. diharapkan akan diikuti semakin tingginya jumlah trafik.

TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G

BAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR)

ANALISIS KUALITAS RF PADA JARINGAN SELULER 2G & 3G DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

ANALISA PENERAPAN TEKNOLOGI UMTS UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN KAPASITAS PADA JARINGAN 2G (GSM) STUDI KASUS DI PT. INDOSAT.

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PERFORMANCE PT. INDOSAT,

Keyword : GSM,UMTS, MLSLOT Allocation blocking,capacity

ANALISA KELAYAKAN IMPLEMENTASI AMR PADA TEKNOLOGI 2G UNTUK OPTIMALISASI BIAYA (STUDI KASUS: PT. INDOSAT ) Tesis

ANALISIS INTERFERENSI PADA

BAB IV ANALISIS DESKRIPTIF IMPLEMENTASI GFP

BAB II LANDASAN TEORI. standarisasi yang dibentuk di Eropa tahun 1982 untuk menciptakan sebuah

BAB III PROSES HANDOVER DAN PENYEBAB TERJADINYA HANDOVER FAILURE

Kata kunci : GSM (Global System Mobile), KPI, CDR, seluler

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peningkatan jumlah pengguna jaringan GSM (Global System for

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Edy Hadiyanto

TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI JARINGAN TELEKOMUNIKASI GSM. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)

BAB III PARAMETER PERFORMANSI TRAFIK MULTIBAND CELL

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Jaringan Seluler PT. XL Axiata pada Area Jawa Tengah bagian Utara melalui Proyek Swap dan Modernisasi

Analisa Unjuk Kerja Jaringan Operator 3G(WCDMA-UMTS) Menggunakan Metode Drivetest

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Kinerja Dan Perbaikan Jaringan GSM Pada BSC Operator H3I (THREE)

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DATA

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang

Cell boundaries (seven cell repeating pattern)

ANALISA CALL SUCCES RATE PADA JARINGAN CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS ( CDMA )

ANALISIS KUALITAS PANGGILAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN. GSM PT. INDOSAT, Tbk

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN SEBAGAI ALAT BANTU ANALISIS OPTIMALISASI UNJUK KERJA CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PADA KOMUNIKASI GSM

ANALISIS UNJUK KERJA MULTI BAND CELL PADA GSM DUAL BAND

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV ANALISA PERFORMANSI BTS CDMA 20001X PT BAKRIE TELECOM COVERAGE KOTA BEKASI

BAB II ASPEK TEKNIS JARINGAN GSM

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

ANALISIS PENYEBAB BLOCKING CALL DAN DROPPED CALL PADA HARI RAYA IDUL FITRI 2012 TERHADAP UNJUK KERJA CDMA X

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Sistem Komunikasi Seluler dan Perangkatnya Awal Perkembangan Teknologi Selular

BAB III ANALISIS TRAFIK DAN PARAMETER INTERFERENSI CO-CHANNEL

BAB III PENGUKURAN DAN PENGAMBILAN DATA STATISTIK PERFOMANSI

TUGAS AKHIR ANALISIS PENERAPAN BASEBAND HOPPING PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER GSM DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PANGGILAN

OPTIMALISASI KAPASITAS TRAFIK DENGAN TRANSCEIVER GROUP SYNCHRONIZATION DI PT XL AXIATA Tbk PURWOKERTO ABSTRAK ABSTRACT

BAB III 7745 CHANNEL FAILURE RATE ABOVE DEFINE THRESHOLD channel failure rate above defined threshold merupakan salah satu

# CDMA1900, khususnya kanal 12 untuk 3G/WCDMA. Dengan penataan ulang yang dilakukan oleh pihak regulator berdampak juga terhadap pengguna komunikasi s

BAB I PENDAHULUAN. ini dan bertambah ketat persaingan diantara operator telepon bergerak membuat

ANALISIS KUALITAS PANGGILAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN GSM

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI COVERAGE AREA NODE B CIANGSANA BOJONG DI TELKOMSEL

BAB II TEKNOLOGI SELULER GSM. (Frequency Division Multiple Access), metode TDMA (Time Division Multiple

TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BTS GSM/DCS NOKIA DI SEKITAR AREA UNIVERSITAS MERCU BUANA

Gambar 1 1 Alokasi Penataan Ulang Frekuensi 1800 MHz[1]

BAB II SISTEM KOMUNIASI BERGERAK. internasional roaming.. Dengan GSM satelit roaming, pelayanan juga dapat

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Jurnal ICT Vol 3, No. 5, November 2012, hal AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

ANALISIS KUALITAS LAYANAN PANGGILAN PADA TELEKOMUNIKASI BERGERAK 3G

PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE)1800 Mhz DI WILAYAH MAGELANG MENGGUNAKAN BTS EXISTING OPERATOR XYZ

ANALISIS PERMASALAHAN OPTIMALISASI VOICE CDMA X UNTUK MENGURANGI KEGAGALAN KONEKSI STUDI KASUS DIVISI TELKOM FLEXI SEMARANG

Perencanaan dan Penataan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama di Kabupaten Sidoarjo Menggunakan MapInfo

PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE) 1800 MHz DI WILAYAH MAGELANG MENGGUNAKAN BTS EXISTING OPERATOR XYZ

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH CHANNEL TERHADAP TOTAL TRAFIK SITE JALANDURIMD PT TELKOMSEL REGIONAL3. Oleh: AMANTISIFA

KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO)

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

BAB IV ANALISA HASIL OPTIMASI THIRD CARRIER

BAB IV ANALISIS STRATEGI IMPLEMENTASI AMR

BAB III PERENCANAAN PARAMETER BSS UNTUK OPTIMALISASI BTS INDOOR

FLEXI DAN MIGRASI FREKUENSI

ANALISIS DROP CALL PADA JARINGAN 3G PADA BEBERAPA BASE STATION DI KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN ALGORITMA K-NN SEBAGAI ALAT BANTU ANALISIS OPTIMALISASI PARAMETER CSSR (CALL SETUP SUCCESS RATE) PADA SISTEM KOMUNIKASI GSM

BAB IV ANALISA PENYELESAIAN ALARM 7745 CHANNEL FAILURE RATE ABOVE DEFINE THRESHOLD. Alarm 7745 yang terjadi pada BTS Nokia akan berdampak langsung

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH IMPLEMENTASI STRATEGI GLOBAL LAYERING PADA JARINGAN 2G GSM 900/1800 (STUDI KASUS PT. TELKOMSEL)

ANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN PADA SISTEM CDMA (STUDI KASUS TELKOM FLEXI MEDAN)

BAB II DASAR TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM

BAB II DASAR TEORI. Global System for Mobile Communication (GSM) adalah sistem

BAB III METODA PENELITIAN

Analisis Kualitas Jaringan 2G Pada Frekuensi 900MHz Dan 1800MHz Di Area Purwokerto

Unjuk Kerja Strategi Global Layering Pada Jaringan GSM 900/1800

OPTIMASI PENEMPATAN BTS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB III LANDASAN TEORI

Optimasi BTS Untuk Peningkatan Kualitas Jaringan CDMA 2000

BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM


ANALISIS PERFORMANSI PENGIRIMAN SHORT MESSAGE SERVICE UNTUK PELANGGAN PRABAYAR PADA JARINGAN CDMA DI PT TELKOM FLEXI MEDAN

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi yang cenderung memerlukan data rate tinggi, hal ini terlihat dari

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang dilakukan pada BTS-

Setyo Budiyanto 1,Mariesa Aldila 2 1,2

Transkripsi:

ANALISIS PERFORMANSI PADA JARINGAN GSM 900/1800 DI AREA PURWOKERTO Alfin Hikmaturokhman 1, Ali Muayyadi 1, Irwan Susanto 2, Andi Ulva T Wello 2 1 Program Magister Teknik Telekomunikasi IT Telkom Bandung Jl. Telekomunikasi, Terusan Buah Batu, Jawa Barat (40257) 2 Akatel Sandhy Putra Purwokerto Jl DI Panjaitan No 128 Purwokerto Jawa Tengah E-mail : alfin_h21@yahoo.com,aly@ittelkom.ac.id,irwan@yahoo.com,ulva@yahoo.com ABSTRAKS Perkembangan telekomunikasi bergerak seluler GSM menuntut adanya optimasi performansi dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satu indikator mutu pelayanan yang baik adalah penyediaan kebutuhan kapasitas yang cukup untuk dapat mendukung kesuksesan panggilan dan pada gilirannya kualitas performansi tercapai. Beberapa ukuran acuan baik buruknya kualitas satu jaringan GSM dilihat pada parameter-parameter performansi GSM antara lain Trafficc Channel (TCH) Assign Success Rate, Call Success Rate, Drop Call Rate, dan Perceive Congestion Rate. Dimana Standar performansi PT.XXX adalah Trafficc Channel (TCH) Assign Success Rate > 97 %, Call Success Rate.97 %, Drop Call Rate 1.2 %, dan Perceive Congestion Rate 1.1 %. Apabila nilai dari masing-masing parameter tidak mencapai target maka dikategorikan dalam kondisi kurang Baik. Pada penelitian ini dihasilkan nilai rata-rata TCH Assign Success Rate=98,11%. Call Success Rate=91,55%, Drop Call Rate=1.24% dan Perceive Congestion Rate=1.09%. Artinya performansi di PT XXX masih dalam keadaan baik. Kata Kunci : GSM 900/1800, Success Rate, Call Success Rate, Drop Call Rate, Perceive Congestion Rate 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang semakin maju berpengaruh terhadap tingginya kebutuhan akan telekomunikasi. Salah satu teknologi telekomunikasi yang ada saat ini adalah teknologi seluler GSM (Global System for Mobile Communication. Dalam penelitian ini dilakukan langkah-langkah untuk Mengetahui pengaruh parameter-parameter performansi pada jaringan GSM 900/1800 di PT. XXX area purwokerto terhadap kesuksesan panggilan, Parameter-parameter tersebut memiliki standar yang telah disepakati oleh para operator GSM dan para vendor GSM, dengan nilai standar tersebut yang digunakan sebagai ukuran kualitas suatu jaringan GSM. Dimana nilai standar yang diisyaratkan berdasarkan kesepakatan para operator dan vendor GSM. Sehingga diketahui faktor faktor apa saja yang dapat menyebabkan kondisi parameter-parameter performansi pada jaringan GSM di PT. XXX area Purwokerto, dan diketahui perbedaan hasil perhitungan parameter-parameter performansi GSM 900/1800 BPWT1 pada bulan Maret, April, dan Mei. 2. DASAR TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi empat (4) antara lain [7,8] : F-18 1. Mobile Station (MS) 2. Base Station Subsystem (BSS) 3. Network Subsystem (NSS), 4. Operation and Support System (OSS). Gambar 1. Arsitektur Jaringan GSM 2.2 Alokasi Frekuensi GSM [10] Alokasi frekuensi GSM berada pada 890-960 MHz yang terdiri dari arah uplink yaitu spektrum frekuensi pembawa yang digunakan MS untuk mengirim informasi ke BTS, sebesar 890,2-914,8 MHz dan arah downlink yaitu spektrum frekuensi pembawa yang digunakan BTS untuk mengirim informasi ke MS, sebesar 935,2-959,8 MHz yang terdiri dari 124 kanal radio GSM yang dikenal dengan nama Absolut Radio Frequency Channel (ARFCN) dengan masing-masing kanal memiliki

lebar pita 200 KHz [2]. Setiap kanal ARFCN terdiri dari sepasang frekuensi yaitu frekuensi uplink dan downlink yang digunakan untuk mengirim dan menerima informasi secara full duplex antara MS dan BTS. Pada setiap kanal ARFCN antara frekuensi uplink dan downlink dipisahkan oleh lebar pita frekuensi sebesar 45 MHz dengan tujuan untuk menghindari interferensi [3]. Band frekuensi yang biasa digunakan GSM ada empat yaitu GSM 800, GSM 900, GSM 1800, dan GSM 1900 [6]. Pada penelitian hanya dilakukan analisis pada band frekuensi GSM 900 dan GSM 1800 1 2 3 4 BAIK NORMA L KURA NG ORMA NSI PT XXX TCH Assign Success Rate >93.0 90.0-93.0 <90.0 >97 Call Success >93.0 90.0-93.0 <90.0 >97 Rate Drop Call Rate <1.0 1.0-2.0 >2.0 1.2 Perceive Congestion Rate <1.0 1.0-2.0 >2.0 1.1 3. PERANCANGAN MODEL PERFORMANSI Dalam bab ini membahas tentang proses perancangan dan pengambilan data untuk menunjang analisis pada penelitian, data-data yang akan diambil adalah data berupa parameterparameter Performansi, yaitu: a. TCH Assign Success Rate [5] TCH Assign Success Rate merupakan parameter indikator yang akan memberikan jumlah permintaan TCH yang berhasil. Dimana prosedur permintaan TCH yang berhasil apabila BSC mengembalikan informasi permintaan lengkap ke MSC atau apabila pengulangan langsung ke sel target. b. Drop Call Rate (DCR) [1] Drop Call adalah panggilan yang telah berhasil dilakukan tetapi berakhir tanpa dikehendaki oleh pelanggan atau suatu kondisi pembicaraan tersebut selesai. Akibat dari Drop Call ini menyebabkan ketidaknyamanan dalam komunikasi seluler. c. Success Call Rate (SCR) [9,10] SCR adalah prosentase dari keberhasilan proses call pada sistem GSM yang dihitung dari MS penelepon melakukan proses call sampai dengan call tersebut terjawab oleh pihak penerima. Pada parameter Call Success Rate merupakan hasil perhitungan dari formula : (1) Sedangkan untuk formula CSSR itu sendiri adalah :..(2) 4. ANALISIS IMPLEMENTASI 4.1 Analisa Parameter TCH Assigment Success Rate Dari data statistik TCH Assigment Success Rate yang diperoleh pada BPWT1 di Area Purwokerto 31 Mei 2009 ini ditunjukkan pada gambar 2 diperlihatkan adanya perbandingan parameter TCH Assigment Success Rate. parameter TCH Assigment Success Rate sebesar 98,7225 %, pada bulan April diperoleh sebesar 99,1075 %, sedangkan untuk bulan Mei sebesar 99,78 %. Dengan mengamati nilai rata-rata parameter TCH Assigment Success Rate dari ketiga bulan tersebut diketahui bahwa performansi untuk bulan Mei lebih bagus dari pada bulan Maret dan April. Akan tetapi pada waktu-waktu tertentu performansi pada bulan Maret dan April terkadang memiliki performansi yang lebih baik dari bulan Mei, seperti terlihat pada gambar 1 walaupun demikian diketahui bahwa ketiga bulan tersebut memiliki performansi yang sama-sama baik, karena nilai-nilai tersebut berada diatas range yang telah menjadi standar di PT.XXX Purwokerto. d. Perceive Congestion rate Perceive Congestion rate adalah prosentase kegagalan panggilan karena tidak mendapatkan kanal dimana proses komunikasi sudah sampai pada TCH Assign [4] Tabel 1. Komparasi parameter performansi GSM [5,11] NO KONDISI STANDAR (%) PERF Gambar 2. Trafik TCH Assigment Success Rate pada bulan Maret 2009, April, Mei 2009 F-19

Dari ketiga bulan yang dianalisis memiliki karakter performansi yang hampir sama dimana dilihat pada gambar 2 lonjakan Congestion sering terjadi pada hari libur. Hal seperti ini bisa saja karena rapid traffic growth (pertumbuhan trafik yang sangat cepat). Tetapi ada aspek yang perlu diperhatikan dan perlu dianalisa lebih lanjut, misalnya Area Trend dan Unavailability problem. Area Trend misalnya, kenaikan trafik berkala karena trend yang ada di area tersebut. Misalnya adalah site site yang mengalami kenaikan traffik setiap hari Sabtu dan Minggu. Unavailability problem adalah penurunan ketersediaan kanal kanal layanan, yang mengakibatkan penurunan kapasitas trafik, sehingga terjadi congestion. Biasanya, Unavailability problem, terjadi karena Hardware problem, Microwave problem, dan PLN/Genset Problem. 4.2 Analisa Parameter Call Success Rate Maret,April, dan Mei Dari data statistik Call Success Rate yang diperoleh pada BPWT1 di Area Purwokerto 31 Mei 2009 ini ditunjukkan pada gambar 3 diperlihatkan adanya perbandingan parameter Call Success Rate. parameter Call Success Rate sebesar 86,85 %, pada bulan April diperoleh sebesar 93,5625 %, sedangkan untuk bulan Mei sebesar 95,895 %. Dengan mengamati nilai rata-rata parameter Call Success Rate dari ketiga bulan tersebut diketahui bahwa performansi untuk bulan Mei lebih bagus dari pada bulan Maret dan April. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya site pada bulan Mei sehingga tingkat drop call, Block Call dapat berkurang dibanding bulan Maret dan April. performansi yang dikategorikan kurang baik karena nilai-nilai tersebut berada dibawah range yang telah menjadi standar di PT.XXX Purwokerto. Ada kesamaan perilaku kinerja antar bulan Maret, April dan Mei bahwa Call Success Rate mengalami titik drop terendah ketika berada pada hari libur nampaknya trafik lebih cenderung mengalami peningkatan pada hari libur. Hal seperti ini bisa saja terjadi karena rapid traffic growth (pertumbuhan trafik yang sangat cepat). 4.3 Analisa Parameter Drop Call Rate Dari data statistik Drop Call Rate yang diperoleh pada BPWT1 di Area Purwokerto 31 Mei 2009 ini ditunjukkan pada gambar 3 diperlihatkan adanya perbandingan parameter Drop Call Rate. parameter Drop Call Rate sebesar 1,1725 %, pada bulan April diperoleh sebesar 1,455 %, sedangkan untuk bulan Mei sebesar 1,0975 %. Dengan mengamati nilai rata-rata parameter Drop Call Rate dari ketiga bulan tersebut diketahui bahwa performansi untuk bulan Mei lebih bagus dari pada bulan Maret dan April. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya site pada bulan Mei sehingga tingkat drop call, Block Call dapat berkurang dibanding bulan Maret dan April. Akan tetapi pada waktu-waktu tertentu performansi pada bulan Maret dan April terkadang memiliki performansi yang lebih baik dari bulan Mei, seperti terlihat pada gambar 4 walaupun demikian diketahui bahwa pada bulan Maret dan April memiliki performansi yang baik sedangkan untuk bulan April dikategorikan Kurang baik karena nilainilai tersebut berada dibawah range yang telah menjadi standar di PT.XXX Purwokerto. Gambar 3. Trafik Call Success Rate pada bulan Maret 2009, April 2009, dan Mei 2009 Akan tetapi pada waktu-waktu tertentu performansi pada bulan April terkadang memiliki performansi yang lebih baik dari bulan Mei, seperti terlihat pada gambar 2. walaupun demikian diketahui bahwa ketiga bulan tersebut memiliki Gambar 4. Trafik Drop Call Rate pada bulan Maret 2009, April 2009, dan Mei 2009 F-20

4.4 Analisa Parameter Perceive Congestion Rate Dari data statistik Perceive Congestion Rate yang diperoleh pada BPWT1 di Area Purwokerto 31 Mei 2009 ini ditunjukkan pada gambar 5 diperlihatkan adanya perbandingan parameter Perceive Congestion Rate. parameter Perceive Congestion Rate sebesar 1,1625 %, pada bulan April diperoleh sebesar 1,2075 %, sedangkan untuk bulan Mei sebesar 0,89 %. Dengan mengamati nilai rata-rata parameter Perceive Congestion Rate dari ketiga bulan tersebut diketahui bahwa performansi untuk bulan Mei lebih bagus dari pada bulan Maret dan April. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya site pada bulan Mei sehingga tingkat drop call, Block Call dapat berkurang dibanding bulan Maret dan April. Akan tetapi pada waktu-waktu tertentu performansi pada bulan Maret dan April terkadang memiliki performansi yang lebih baik dari bulan Mei, seperti terlihat pada gambar 4. walaupun demikian diketahui bahwa pada bulan Maret dan April memiliki performansi yang kurang sedangkan untuk bulan Mei dikategorikan Kurang baik karena nilai-nilai tersebut berada dibawah range yang telah menjadi standar di PT.XXX Hal tersebut terjadi disebabkan karena banyaknya TRX fault pada bulan-bulan tersebut. Berikut site-site yang TRXnya fault Gambar 5. Trafik Perceive Congestion Rate pada bulan Maret 2009, April 2009, dan Mei 2009 4.5 Analisa Perbandingan hubungan Antar Parameter-parameter performansi a. Analisa Perbandingan hubungan Antar Parameter-parameter performansi pada bulan Maret Berdasarkan hasil perhitungan parameterparameter performansi untuk BPWT1 dihasilkan nilai parameter performansi pada Gambar 5. dari keseluruhan nilai parameter yang diamati selama F-21 periode 30 hari yaitu 1 Maret 2009 30 Maret 2009, maka didapatkan nilai rata-rata dari keseluruhan parameter tersebut. Memperlihatkan adanya saling keterkaitan antara parameter yang satu dengan parameter yang lain. Hal ini dilihat pada tanggal 1 Maret 2009 dimana nilai dari TCH Assign Success rate dibawah nilai standar, nilai tersebut dipengaruhi oleh parameter perceive Congestion yang sangat tinggi sehingga tingkat keberhasilan Call success Rate kurang selain itu dapat dilihat juga pada parameter call success rate dimana nilainya dibawah standar, nilai tersebut diperngaruhi oleh rendahnya nilai dari TCH Assign Success rate dan tingginya nilai dari perceive congestion. Gambar 6. Trafik performansi pada bulan Maret 2009 b. Analisa Perbandingan hubungan Antar Parameter-parameter performansi pada bulan April 2009 Berdasarkan hasil perhitungan parameterparameter performansi untuk BPWT1 dihasilkan nilai parameter performansi pad Gambar 6 dari keseluruhan nilai parameter yang diamati selama periode 26 hari yaitu 1 April 2009-4 April, 6 April 2009-9 April 2009, dan 11 April 2009 27 April 2009, maka didapatkan niali rata-rata dari keseruhan parameter tersebut. Memperlihatkan adanya saling keterkaitan antara parameter yang satu dengan parameter yang lain. Hal ini dilihat pada tanggal 16 April 2009 dimana nilai dari TCH Assign Success rate dibawah nilai standar, nilai tersebut dipengaruhi oleh parameter perceive Congestion yang sangat tinggi sehingga tingkat keberhasilan kurang selain itu dapat dilihat juga pada parameter call success rate dimana nilainya dibawah standar, nilai tersebut diperngaruhi oleh rendahnya nilai dari TCH Assign Success rate dan tingginya nilai dari perceive congestion.

Gambar 7. Trafik performansi pada bulan April 2009 c. Analisa Perbandingan hubungan Antar Parameter-parameter performansi pada bulan Mei 2009 Berdasarkan hasil perhitungan parameterparameter performansi untuk BPWT1 dihasilkan nilai parameter performansi pad Gambar 7 dari keseluruhan nilai parameter yang diamati selama periode 31 hari yaitu 1 Mei 2009 31 Mei 2009, maka didapatkan nilai rata-rata dari keseruhan parameter tersebut. Memperlihatkan adanya saling keterkaitan antara parameter yang satu dengan parameter yang lain. Hal ini dilihat pada tanggal 4 Mei 2009, 10 Mei 2009, 17 Mei 2009, 24 Mei 2009, dan 31 Mei 2009 dimana nilai dari TCH Assign Success rate dibawah nilai standar, nilai tersebut dipengaruhi oleh parameter perceive Congestion yang sangat tinggi sehingga tingkat keberhasilan kurang selain itu dapat dilihat juga pada parameter call success rate dimana nilainya dibawah standar, nilai tersebut diperngaruhi oleh rendahnya nilai dari TCH Assign Success rate dan tingginya nilai dari perceive congestion. Gambar 8. Trafik performansi pada bulan Mei 2009 F-22 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan data statistik dari tanggal 1 Maret 2009 sampai dengan 31 Mei 2009 selama periode 3 Bulan Parameter-parameter performansi pada GSM antara lain TCH Assigment Success Rate, Call Success Rate, Drop Call Rate, dan Perceive Congestion Rate sangat mempengaruhi keberhasilan panggilan. 2. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kondisi performansi kurang antara lain TRX defect, Kondisi Congestion, faktor hari libur, Handover Failure dan berada didaerah Blank Spot. 3. Dari Hasil perhitungan parameter-parameter performansi pada jaringan GSM 900/1800 BPWT1 diantara tiga bulan yang dianalisa bulan Meilah yang performansinya sangat bagus. 4. Dari hasil analisis pada site Ajibarang mengalami TRX defect selama 3 bulan berturut-turut, hal ini disebabkan karena TRX tidak dapat meng-handle trafik. PUSTAKA [1] Adi, Dian Restu Analisis Unjuk Kerja BTS untuk Parameter SUCCESS CALL RATE (SCR) pada jaringan GSM PT.XXX, Tbk PURWOKERTO.Universitas Jendral Soedirman Purwokerto.2008 [2] Anonymous. channel_configuration.version 04_mn1788eu09mn_0001.Siemens AG.2002. [3] Anonymous.Ericcson, DYNAMIC HALF RATE TRIAL RESULT -MJK07 & BJK13 Indosat Single Network Project.2004 [4] Anonymous.KPI,Standar PT.XXX [5] Anonymous.Siemens.S SBS Key Performance Indicators (optional issue) A30808-X3247-B912-1-7618 Version : BR7, version Date : 1.3.2004 [6] Cahyad,.Fajar. Intro Gsm Non Teknik 2007 [7] Hasan,Damir. Base Station Subsystem (BSS) Global System for Mobile communication (GSM). [8] Hikmaturokhman, Materi Kuliah Teknik seluler. AKATEL. 2007. [9] Kusuma, Ari Budi. Analisa Kegagalan Panggilan (Call Failure) Pada Gsm Karena Drop Call Di Area Purwokerto Kota Studi Kasus DI PT. XXX. AKATEL. 2008. [10] Usman, Uke Kurniawan. Parameter Traffic Seluler. Institut Teknologi Telkom http://www.ittelkom.ac.id//- staf/uku/materi%20-kuliah- %20SISKOMBER//TE.4103/SISKOMBER% 20S1/Materi%20Setelah%20UTS//SISKOMB ER%20S1/Tambahan%20Trafik%20GSM&C DMA.ppt. (diakses Sabtu, 28 Maret 2009 ) pada jam 09:35 AM.

[11] Wardhanu, Shindu Pratama Analisis Kapasitas Trafik Pada Jaringan GSM Area Malang Jawa Timur. Universitas Trisakti Jakarta.2007. F-23