BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Pembelajaran dan pendidikan merupakan sarana yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa Indonesia. Bagi siswa sekolah menengah atas pembelajaran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. buruk pula perilakunya. Belajar berbahasa dengan baik dan benar sama halnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Namun pada kenyataannya

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. membaca, menulis, menyimak, berbicara. Setiap keterampilan erat sekali kaitannya

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. tentu diperlukan demi pembinaan manusia (siswa) yang cerdas, jujur, berdisiplin,

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. terampil dan berkepribadian serta siap berperan dalam pembangunan nasional. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, seseorang perlu mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Cita-cita tersebut termaktub dalam Undang-undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 2.1 Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Eksposisi Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung dan juga suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pendidikan memberikan pembaharuan pada kurikulumnya dari

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. ide, gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam bentuk tulisan. Kegiatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Bahasa memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, tanpa bahasa manusia tidak akan mampu berkomunikasi satu sama lainnya. Salah satu bahasa yang digunakan yaitu bahasa indonesia, karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang mampu mempersatukan antara budaya satu dengan yang lainnya. Dalam aspek berbahasa ada empat keterampilan yang harus dikuasai dan dikembangkan, yaitu keterampilan menyimak/mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan dalam lingkungannya tersebut akan mendapatkan pengalaman, pegetahuan/ilmu sehingga akan menimbulkan atau menghasilkan perubahan pada diri individu tersebut. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah merupakan salah satu contoh pembelajaran. Khusus untuk pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam kurikulum 2013 SMA diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan karakteristik peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan. Tarigan (1980:1), menyatakan : 1

2 Setiap keterampilan itu erat sekali berhu-bungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya melalui satu hubungan urutan yang teratur, mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Berdasarkan uraian tersebut, menulis merupakan kegiatan yang bersifat produktif dan ekspresif, karena dalam kegiatan menulis seorang penulis dapat mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan apa yang sedang penulis pikirkan, selain itu dapat pula menyampaikan gagasan dan perasaan dari si penulis. Menulis menyampaikan gagasan dan perasaan dalam bentuk tulisan, salah satu keluhan masyarakat terhadap kualitas lulusan SMA adalah kemampuan dalam berbahasa Indonesia, sedangkan para pelajar lulusan SMA kurang memenuhi apa yang diharapkan oleh masyarakat tersebut, kemampuan dalam berbahasa Indonesia masih belum memuaskan. Keluhan tersebut dilontarkan baik dalam surat kabar, majalah, diskusi, seminar, maupun di perguruan tinggi. Suara tersebut datang dari berbagai pihak, seperti para ahli bahasa, dosen, guru, dan ahli pendidik lainya. Kurang mampunya kemampuan berbahasa itu, khususnya dalam keterampilan menulis salah satu penyebabnya adalah kurangnya pelatihan menulis untuk para peserta didik. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis membantu dalam mendapatkan dan mengingat informasi baru. Menulis juga bisa membuat informasi semakin jelas. Menulis adalah salah satu dari keterampilan berbahasa dan merupakan suatu komponen dari komunikasi. Menulis dapat diartikan sebagai pengungkapan suatu gagasan

3 atau pikiran sekaligus, hal-hal yang samar menjadi semakin jelas. Itu sebabnya menulis membuat menjadi lebih cerdas. Menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan dalam lambang-lambang tulisan. Dalam pengertian ini, menulis memiliki tiga aspek utama; yang pertama, adanya tujuan atau maksud tertentu yang hendak dicapai; kedua adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan; ketiga, adanya sistem pemindahan gagasan itu, yaitu berupa sistem bahasa. Menurut Tarigan (2008:3), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Berdasarkan uraian tersebut menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Sehubungan dengan menulis, dalam kurikulum 2013 terdapat materi tentang memproduksi teks eksposisi. Menulis teks eksposisi merupakan kegiatan memproduksi suatu teks eksposisi melalui sebuah tulisan. Dalam pembelajaran memproduksi teks eksposisi dibutuhkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan metode picture and picture. Metode picture and picture adalah suatu model pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Dalam operasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi di urutkan menjadi urutan yang logis. Kelebihan metode ini adalah melatih siswa untuk dapat berpikir logis dan sistematis serta menimbulkan kesan belajar yang mudah diingat peserta didik.

4 Tarigan (2008:3-4) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunitas yang tidak langsung. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang Pembelajaran Memproduksi Teks Eksposisi dengan Metode Picture and Picture. Penelitian ini berjudul Pembelajaran Memproduksi Teks Eksposisi dengan Menggunakan Metode Picture and Picture pada Siswa Kelas X SMA Kartika XIX-1 Tahun Pembelajaran 2015/2016. 1.2 Identifikasi Masalah Masalah dalam penelitian merupakan sesuatu yang perlu terselesaikan dan dirumuskan dengan jelas agar ruang lingkup penelitian ini jelas tujuannya dan dapat dilaksanakan secara tuntas. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut. 1) Siswa kelas X SMA Kartika XIX-1 kurang berminat dalam melaksanakan pembelajaran memproduksi teks eksposisi. 2) Siswa kelas X SMA Kartika XIX-1 kurang mampu dalam melaksanakan pembelajaran memproduksi teks eksposisi. 3) Guru di SMA Kartika XIX-1 kurang menarik penampilannya dalam menyampaikan pembelajaran memproduksi teks eksposisi. 4) Media pembelajaran yang digunakan kurang tepat digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks eksposisi.

5 Demikianlah permasalahan yang dialami siswa SMA Kartika XIX-1 berdasarkan informasi yang ditemukan dari para pendidik dan peserta didik. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut. 1) Mampukah penulis merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan mengguakan metode picture and picture pada siswa kelas X SMA Kartika XIX-1? 2) Mampukah siswa kelas X SMA Kartika XIX-1 memproduksi teks eksposisi berdasarkan struktur teks, ciri kebahasaan, dan kaidah penulisan yang tepat? 3) Efektifkah media picture and picture diterapkan dalam pembelajaran memproduksi teks eksposisi pada siswa kelas X SMA Kartika XIX-1? Demikianlah rumusan masalah yang penulis buat untuk melaksanakan penelitian terhadap peserta didik yang akan diteliti. 1.4 Tujuan Penelitian Setiap manusia melakukan sesuatu tentunya memiliki tujuan. Itulah sebabnya, tujuan penelitian harus mempunyai rumusan yang jelas, tegas, terperinci dan operasional. Dalam penelitian ini, ada beberapa tujuan yang hendak penulis capai, yaitu:

6 1) untuk mengetahui keberhasilan penulis dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan metode picture and picture pada siswa kelas X SMA Kartika XIX-1; 2) untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMA Kartika XIX-1 dalam memproduksi teks eksposisi berdasarkan struktur teks, ciri kebahasaan, dan kaidah penulisan yang tepat; 3) untuk mengetahui keefektifan penggunaan metode picture and picture dalam pembelajaran memproduksi teks eksposisi pada siswa kelas X SMA Kartika XIX-1. Demikianlah tujuan penelitian yang penulis buat untuk melaksanakan penelitian terhadap peserta didik yang akan diteliti. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan tentu harus memberikan manfaat baik bagi peneliti maupun objek yang ditelitinya. Manfaat yang terdapat dari penulis ini sebagai berikut. 1) Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengalaman berharga dan saran upaya meningkatkan kemampuan penulis dalam melaksanakan praktik penelitian di lapangan mengenai laporan pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan metode picture and picture. 2) Bagi Peserta Didik Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pengajaran yang sesuai dan menarik bagi peserta didik, selain itu, hasil penelitian ini juga dapat

7 dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia kearah yang lebih baik, terutama dalam bidang ilmu kebahasaan. 3) Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam memilih media atau model pembelajaran yang sesuai dan menarik bagi peserta didik, selain itu hasil penelitian ini dapat juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam melaksanakan pengajaran Bahasa Indonesia kearah yang lebih baik. 4) Bagi Peneliti Lanjutan Manfaat bagi peneliti lanjutan adalah sebagai dasar pemikiran bagi pengembangan teknik pembelajaran untuk melanjutakan penelitian dalam meningkatkan pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan metode picture and picture. Demikianlah manfaat penelitian yang dapat penulis buat sebagai motivasi bagi penulis, peserta didik, guru Bahasa Indonesia, dan peneliti lanjutan untuk melaksanakan proses pembelajaran yang lebih bai 1.6 Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang harus dirumuskan secara jelas. Dalam penelitian ini, istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut.

8 1) Pembelajaran adalah suatu proses, cara yang dilakukan untuk menjadikan siswa mengalami perubahan tingkah laku dan memperoleh kecakapan dari sesuatu yang dipelajari. 2) Memproduksi adalah sebuah usaha untuk menghasilkan/mengeluarkan hasil mengenali sesuatu berdasar pada apa yang ada. 3) Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. 4) Teks eksposisi adalah teks yang menyajikan pendapat atau gagasan yang dilihat dari sudut pandang penulisnya dan berfungsi untuk meyakinkan pihak lain bahwa argumen-argumen yang disampaikannya itu benar dan berdasarkan fakta-fakta. 5) Metode Picture and Picture adalah suatu model pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Dalam operasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi di urutkan menjadi urutan yang logis. Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran memproduksi teks eksposisi dengan menggunakan media picture and picture adalah pembelajaran menulis teks eksposisi denga menggunakan media yang dikaitkan dengan suatu media yang disajikan dalam bentuk kronologi. Dalam pembelajaran ini, guru berusaha mengarahkan siswa untuk mampu dan terampil mengomunikasikan gagasan, pemikiran, atau pandangannya ke dalam tulisan berbentuk teks, melalui kegiatan menulis berdasarkan media bagan kronologis yang disediakan.