ANALISIS SEMANTIK PUISI TINTRIM KARYA LELANA BRATA DALAM ANTOLOGI GEGURIT SEWINDU PUSTAKA CANDRA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK Ayu Yulianingrum yulianngrm35@gmail.com Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah konsep semantik yang ada dalam puisi Tintrim karya Lelana Brata, (2) Bagaimanakah skenario pembelajaran puisi Tintrim karya Lelana Brata di kelas XI SMK? Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan konsep semantik puisi Tintrim karya Lelana Brata dalam antologi Gegurit Sewindu Pustaka Candra, (2) mendeskripsikan skenario pembelajaran puisi Tintrim karya Lelana Brata di kelas XI SMK. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam puisi Tintrim karya Lelana Brata terdapat ilmu semantik yang berkaitan dengan makna leksikal, makna konotasi, makna gramatikal. Puisi Tintrim karya Lelana Brata dalam antologi Gegurit Sewindu Pustaka Candra layak diajarkan kepada siswa SMK karena di dalam puisi tersebut banyak terkandung perkembangan kematangan jiwa sehingga dapat dijadikan teladan bagi siswa sekaligus sebagai motivasi siswa untuk belajar. Kata Kunci : semantik, puisi, skenario pembelajaran A. PENDAHULUAN Penelitian ini penulis akan menganalisis kumpulan puisi Gegurit Sewindu Pustaka Candra, yang diterbitkan dalam proyek pengembangan bahasa dan sastra daerah Jawa Tengah tahun 1988/1989. Pembelajaran sastra di SMK berdasarkan kurikulum disampaikan sesuai dengan kebutuhan lingkungan siswa. Guru diberi kebebasan untuk memilih bahan-bahan pembelajaran dengan tema-tema yang akan diajarkan. Berkaitan dengan pemilihan bahan pembelajaran sastra, guru dapat memilih puisi sebagai bahan pembelajaran sastra. Berdasarkan hal tersebut peneliti sangat tertarik untuk meneliti hal tersebut, karena selain masih jarang mahasiswa yang mengkaji tentang ilmu semantik. Peneliti juga ingin membuktikan bahwa semantik tidaklah serumit yang dibayangkan, selain itu ilmu semantik cukup mudah untuk dikaji dan dipelajari. Permasalahan yang dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut: (1)Bagaimanakah konsep semantik yang ada dalam puisi Tintrim karya Lelana Brata?(2)Bagaimanakah skenario pembelajaran puisi Tintrim karya Lelana Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 31
Brata di kelas XI SMK? Tujuan dari penelitian ini yaitu:(1)mendeskripsikan konsep semantik puisi Tintrim karya Lelana Brata dalam antologi Gegurit Sewindu Pustaka Candra,(2)Mendeskripsikan skenario pembelajaran puisi Tintrim karya Lelana Brata di kelas XI SMK. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Sugono Ed, 2008: 740). Subjek dalam penelitian ini adalah puisi Tintrim karya Lelana Brata dalam antologi Gegurit Sewindu Pustaka Candra. Objek penelitian ini adalah aspek semantik yang terdapat pada wacana puisi Tintrim karya Lelana Brata dan skenario pembelajarannya di SMK. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, observasi, dan catat. Instrumen penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah peneliti yang dibantu kartu pencatat data. Penelitian yang penulis lakukan terhadap puisi Tintrim karya Lelana Brata merupakan penelitian kualitatif dengan teknik content analysis atau analisis isi. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA 1. Tabel 1 Hasil Analisis Semantik Puisi Tintrim beserta maknanya Semantik No Kata Makna Makna Leksikal Konotasi 1 Tintrim Diam tanpa kesepian suara 2 wengi malam - 3 Iki ini - 4 Sepi sepi sendiri 5 kekasih teman dekat pacar Makna Gramatikal malam ini terasa sepi tanpa kekasih a. Makna leksikal Makna leksikal diambil dua contoh yaitu kata wengi dan kata iki. Kata wengi memiliki makna leksikal malam (Purwadi, 2005: 362), dan kata iki mempunyai makna leksikal ini (Purwadi, 2005: 2005:107). Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 32
b. Makna konotasi Makna konotasi diambil dua contoh yaitu kata wengi dan kata sepi. Kata wengi mempunyai makna konotasi gelap karena kata wengi disini menggambarkan atau melukiskan tentang suasana yang sedih. Sedangkan kata sepi mempunyai makna konotasi sendiri karena kata sepi disini menggambarkan atau melukiskan tentang kesepian. c. Makna gramatikal Makna gramatikal diambil dari contoh yaitu kalimat Wengi iki sepi kekasih. Kalimat wengi iki sepi kekasih mempunyai makna gramatikal malam ini terasa sepi tanpa kekasih, karena kalimat tersebut menggambarkan seseorang yang kesepian tanpa ada kekasih disampingnya. 2. Skenario pembelajaran puisi Tintrim karya Lelana Brata disusun dengan format sebagai berikut. a. Standar Kompetensi Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan dalam wacana lisan sastra melalui membahas atau mendiskusikan isi geguritan atau macapat. b. Kompetensi dasar Membahas atau mendiskusikan isi geguritan c. Indikator (1)siswa mampu menentukan tema puisi Tintrim,(2)iswa mampu memahami makna puisi Tintrim,(3)siswa mampu memberikan tanggapan secara tertulis tentang makna puisi Tintrim,(4)siswa mampu membuat parafrase dari puisi tersebut. d. Tujuan Pembelajaran (1)siswa dapat menentukan tema puisi Tintrim,(2)siswa dapat memahami makna puisi Tintrim,(3)siswa dapat dapat memberikan tanggapan secara tertulis tentang makna puisi Tintrim,(4)siswa dapat membuat parafrase dari puisi tersebut. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 33
e. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran puisi Tintrim karya Lelana Brata dalam antologi Gegurit Sewindu Pustaka Candra adalah pengertian puisi, pengertian makna, jenis-jenis makna. f. Metode Pembelajaran Metode diskusi dan tanya jawab g. Langkah-langkah Pembelajaran Tahap awal Tugas guru dalam tahap awal pembelajaran antara lain:(1)guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan mengucapkan salam dan berdoa,(2)guru mempresensi dan mengkondisikan kelas agar siswa siap dalam mengikuti kegiatan belajar,(3)guru memotivasi siswa untuk tetap semangat belajar,(4)guru memberikan pengantar tentang pengertian karya sastra.tugas siswa dalam tahap awal pembelajaran antara lain:(1)siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru,(2)siswa menanyakan materi yang akan disampaikan. Tahap Inti Tugas guru dalam tahap inti pembelajaran antara lain:(1)guru memberikan waktu kepada siswa untuk membaca puisi Tintrim karya Lelana Brata,(2)guru menjelaskan pengertian puisi, makna, dan jenis-jenis makna,(3)guru memberikan beberapa pertanyaan.tugas siswa dalam tahap inti pembelajaran antara lain: (1)siswa membentuk kelompok, (2)siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan, (3)siswa dianjurkan saling bekerjasama dengan kelompoknya dan mengemukakan hasil diskusi. Tahap akhir Tugas guru dan siswa dalam tahap akhir pembelajaran antara lain: (1)guru dan siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan,(2)guru menanyakan kesulitan yang dihadapi selama kegiatan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk tetap belajar sastra,(3)guru mengakhiri kegiatan belajar mengajar. h. Sumber Belajar Buku paket bahasa Jawa kelas IX dan Lembar Kerja Siswa kelas. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 34
i. Penilaian Test Tertulis dan lisan. D. SIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Makna konotatif bermanfaat untuk mengetahui makna yang berbeda penilaiannya menurut kelompok masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Makna gramatikal bermanfaat untuk mengetahui makna yang hadir sebagai akibat proses gramatika. Skenario pembelajaran puisi Tintrim karya Lelana Brata dalam antologi Gegurit Sewindu Pustaka Candra di SMK kelas XI. Skenario pembelajaran puisi Tintrim karya Lelana Brata dalam antologi Gegurit Sewindu Pustaka Candra dikemas dalam Rencana Peaksanaan Pembelajaran (RPP) yang meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan media, dan penilaian. Puisi Tintrim karya Lelana Brata dalam antologi Gegurit Sewindu Pustaka Candra relevan diajarkan di SMK. 2. Saran a. Bagi penulis Penulis berharap bahwa penelitian ini merupakan langkah awal dalam menguak misteri puisi dan menangkap totalitasnya sehingga memberikan rangsangan untuk interpretasi. b. Bagi guru 1) Kepada guru bahasa dan sastra Jawa hendaknya mampu meningkatkan mutu pembinaan dan pengembangan dalam pembelajaran pemahaman puisi. 2) Guru hendaknya dapat membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran sastra khususnya puisi. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 35
DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. 2011. Semantik Pengantar Studi Tentang Makna. Malang:Sinar Baru Algensindo. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Sastra Pendekatan Praktik. Jakarta:PT Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta:Rineka Cipta. Daryosantosa, Sulardi, Widya Ariesta, Yatman sudi Made, dan Soeparno. 1988/1989. Gegurit Sewindu Pustaka Candra. Semarang:Proyek pengembangan bahasa dan sastra daerah. Djojosuroto, Kinayati. 2005. Puisi Pendekatan dan Pembelajaran. Bandung:Nuansa. Meleong. 1989. Teknik Analisis Data. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Mulyana, 2005. Kajian Wacana. Yogyakarta:Tiara Wacana. Purwadi. 2005. Kamus Jawa Indonesia Indonesia Jawa. Yogyakarta: Bima Media. Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Santosa, Wijaya Heru dan Wahyuningtyas Sri. 2009. Pengkajian Prosa Fiksi. Purworejo:Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo. Subroto, Edi. 1992. Pengantar Metoda Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Ullmam, Stephen. 2007. Pengantar Semantik. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 36