ANALISIS EFISIENSI TERMAL PADA KETEL UAP DI PABRIK GULA KEBONAGUNG MALANG. Heni Hendaryati

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 4500 Kg/JAM TEKANAN KERJA 9 kg/cm 2 BAHAN BAKAR AMPAS TEBU

RATIH VOL.1 Edisi 1 ISSN

ANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA

ANALISA PERFORMANSI BOILER DENGAN TYPE DG693/ PADA PLTU PANGKALAN SUSU LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI MEKANIK

PERFORMANSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 18 TON/JAM DI PKS MERBAUJAYA INDAHRAYA

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU

ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM

OPTIMALISASI EFISIENSI TERMIS BOILER MENGGUNAKAN SERABUT DAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN DATA

Kata Kunci : evaluasi energi, kehilangan panas, penghematan energi

OLEH : SIGIT P.KURNIAWAN

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat digunakan untuk pemanas. menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya

ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR COAL DENGAN KAPASITAS 110 TON/JAM PADA PLTU PANGKALAN SUSU

PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

SKRIPSI PERANCANGAN BURNER KETEL UAP PIPA API BERBAHAN BAKAR OLI BEKAS. Oleh : Maramad Saputra Nara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA EFISIENSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON/JAM TEKANAN KERJA 20 BAR DI PABRIK KELAPA SAWIT

ANALISA PERFORMANSI KETEL UAP DENGAN KAPASITAS 260 TON/JAM DAN TEKANAN 86 BAR DI UNIT 3 PADA PLTU SEKTOR PEMBANGKIT BELAWAN

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI

- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia)

OLEH Ir. PARLINDUNGAN MARPAUNG HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI (HAKE)

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya demikian juga perkembangannya, bukan hanya untuk kebutuhan

MENAIKKAN EFISIENSI BOILER DENGAN MEMANFAATKAN GAS BUANG UNTUK PEMANAS EKONOMISER

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL. 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

ANALISIS KESEIMBANGAN KALOR DI UNIT PRESSING PT. BIMOLI BITUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PINCH

PERHITUNGAN EFISIENSI BOILER

Analisa Teknis Evaluasi Kinerja Boiler Type IHI FW SR Single Drum Akibat Kehilangan Panas di PLTU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

NASKAH PUBLIKASI INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

ANALISIS PERFORMA BOILER BASUKI BERDASARKAN RASIO ANTARA BAHAN BAKAR DAN STEAM DI PT. INDO ACIDATAMA Tbk.

PENELITIAN EKSTRAKSI HEMAT AIR SEBAGAI UPAYA PENEKANAN SUMBER DAYA ALAM DENGAN MEMODIFIKASI SISTEM IMBIBISI DI UNIT GILINGAN PABRIK GULA

PERANCANGAN KETEL UAP PIPA API JENIS SCOTCH KAPASITAS. 10 TON UAP Jenuh/jam TEKANAN 15 Kg/cm 2 TUGAS AKHIR

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 21 TON/JAM TEKANAN KERJA 1,45 N/mm 2 BAHAN BAKAR BATUBARA

EFISIENSI ENERGI TERMAL SISTEM BOILER DI INDUSTRI

KONVERSI ENERGI DI PT KERTAS LECES

TESTPERFORMANCE OF MINIATUR BOILER FOR DRYING KERUPUK WITH VARIOUS PRESSURE AND VARIOUS DIRECTION OF AIR CIRCUITS

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

PENGARUH KEBOCORAN VAKUM TERHADAP EFISIENSI ENERGI DI PABRIK SEMEN

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 40TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

BAB IV PEMBAHASAN KINERJA BOILER

ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR PADA KETEL UAP

Analisa Pengaruh Variasi Kapasitas Uap Terhadap Efisiensi Ketel Uap Di Pt. Sinar Sosro Banyuasin-Sumatera Selatan

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN EFESIENSI CFB BOILER TERHADAP KEHILANGAN PANAS PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

ANALISA PEMAKAIAN AIR HEATER TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI BOILER UNIT 3 PLTU PT. PLN (PERSERO) SEKTOR BELAWAN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN CAMPURAN SOLAR DAN BIOSOLAR TERHADAP PERFORMANSI MESIN DIESEL

ANALISIS PERFORMANSI MODEL PENGERING GABAH POMPA KALOR

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER BERSIRIP

ANALISIS EFISIENSI KETEL UAP PIPA AIR DENGAN KAPASITAS MAKSIMUM 10 TON PER JAM DENGAN BAHAN BAKU BATU BARA. Abstrak

I. PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit Indonesia hingga tahun 2012 mencapai 9,074,621 Ha.

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

BAB III PROSES PEMBAKARAN

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI MINYAK CENGKEH PADA SISTEM PENYULINGAN KONVENSIONAL

ANALISIS EFISIENSI EFEKTIF HIGH PRESSURE HEATER (HPH) TIPE VERTIKAL U SHAPE DI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP AMURANG UNIT 1

PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

KETEL UAP ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR FIBER DAN CANGKANG DI PALM OIL MILL DENGAN KAPASITAS 45 TON TBS/JAM

AUDIT ENERGI PEMAKAIAN BOILER DI PT. PANARUB INDUSTRY

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014

Oleh : Dimas Setiawan ( ) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

Konservasi Energi di Kilang Gas Alam Cair/LNG Melalui Peningkatan Efisiensi Pembakaran pada Boiler

AUDIT ENERGI PADA WHB (WASTE HEAT BOILER) UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PROSES UREA (STUDI KASUS PADA PT PETROKIMIA GRESIK-JAWA TIMUR).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejarah Perkembangan Pabrik

ANALISA KARAKTERISTIK SERABUT SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF PADA BOILER

PERANCANGAN KETEL UAP LANCASHIRE DENGAN KAPASITAS 10 TON PER JAM SKRIPSI

ANALISA KETEL UAP PIPA AIR BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN FIBER PADA PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS 30 TON TBS/JAM

ANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 ABSTRAK

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

ANALISA KETEL UAP PIPA AIR TAKUMA N 1000 di PMKS-GM 1 DENGAN KAPASITAS 60 TON/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB VI ANALISA PENGHEMATAN BIAYA BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN BAHAN BAKAR GAS

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 10 TON/JAM TEKANAN KERJA 10 KG/CM 2 TEMPERATUR 173,75 C BAHAN BAKAR BATUBARA

LAPORAN TUGAS AKHIR PROTOTYPE POWER GENERATION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan memakai bahan bakar antara lain bahan bakar padat dan bahan bakar cair,

BAB I PENDAHULUAN. Gula pasir merupakan kebutuhan pokok strategis yang memegang peran

BAB III PENGUMPULAN DATA. Pusat Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Muara Karang terletak ditepi pantai

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE CES

ANALISIS THERMAL NILAI KALOR BRIKET AMPAS BATANG TEBU DAN SERBUK GERGAJI

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP

ANALISA DRAFT PADA BOILER DENGAN TEMPERATUR KELUARAN STACK 150 o C

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR PADA INDUSTRI TAHU

PRINSIP KONSERVASI PADA SISTEM TERMAL

PROTOTYPE STEAM POWER PLANT (Efisiensi Fire Tube Boiler pada Steam Power Plant Ditinjau dari Perbandingan Udara dan Bahan Bakar)

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISA DISTRIBUSI UAP PADA PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DAN OPTIMASI BOILER DENGAN TEKANAN KERJA 21 KG/CM² DI PABRIK KELAPA SAWIT

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BEJANA PENGUAP DENGAN PIPA API MENGGUNAKAN VARIASI DEBIT GELEMBUNG UDARA PADA TUNGKU PEMBAKARAN SEKAM PADI DENGAN AIR HEATER

ANALISA KETEL UAP PIPA AIR BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN FIBER DI PTPN IV PKS BAH JAMBI DENGAN KAPASITAS 45 TON UAP/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR

Analisis Pemenuhan Kebutuhan Uap PMS Parindu PTP Nusantara XIII (PERSERO)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK SIMULASI SIKLUS RANKINE (STEAM POWER PLANT SYSTEM) SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN TERMODINAMIKA TEKNIK

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING TIPE TRAY DENGAN MEDIA UAP PANAS DITINJAU DARI LAMA WAKTU PENGERINGAN TERHADAP EFISIENSI BOILER

PENGARUH VARIASI TINGGI BEBAN TERHADAP EFISIENSI KOMPOR MINYAK TANAH BERSUMBU

DAUR ULANG LIMBAH HASIL INDUSTRI GULA (AMPAS TEBU / BAGASSE) DENGAN PROSES KARBONISASI SEBAGAI ARANG AKTIF

Transkripsi:

Heni Hendaryati ANALISIS EFISIENSI TERMAL PADA KETEL UAP DI PABRIK GULA KEBONAGUNG MALANG Heni Hendaryati Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang Email : henihendaryati@yahoo.com ABSTRACT Amid strong currents of globalization and the energy crisis such as rising fuel prices that hit the world s sugar industry claimed to be more competitive to face increasingly fierce competition. Under these conditions, suppress the dissipation of energy and attention on energy conservation becomes an important thing to do. Source of energy for the process of sugar production in sugar mills Kebon Agung Malang generated from the boiler in the form of steam. The plant operates using 2 pieces of boiler, Boiler Yoshimine H- 2700 with a capacity of 80 tons / hour and Boiler Yoshimine H-3500 with a capacity of 100 tons / hour. This study aims to determine the efficiency of boilers used and assess energy conservation in the boiler. During this study, the boiler is in operation with fuel bagasse (bagasse). Data is collected by recording directly from the control panel. Data is taken every hour for 24 hours a day, the study was conducted for 30 days. Research shows the average thermal efficiency by the heat balance method for the Boiler Yoshimine H-2700 was 74.8% and Boiler Yoshimine H-3500 was 73.9%. Sankey Diagrams Based on the amount of heat entering the steam boiler for the second kettle is 1713.194 kcal / kg. Heat lost to Boiler Yoshimine H-2700 is 425.915 kcal / kg, so the heat is used is 1287.279 kcal / kg. While the heat lost to Boiler Yoshimine H-3500 is 445.653 kcal / kg, so the heat is used is 1267.541 kcal / kg. Key note : Boiler, heat balance, efficiency PENDAHULUAN Di tengah arus globalisasi yang kuat, industri gula dituntut untuk lebih kompetitif menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dampak arus global tersebut sangat dirasakan industri gula nasional beberapa tahun lalu ketika import gula menurunkan harga jual gula domestik dan menurunkan minat petani menanam tebu. Walaupun saat ini harga gula cukup baik, namun ancaman pasar bebas masih tidak bisa diabaikan. Tekanan lainnya saat ini adalah krisis energi yang melanda dunia. Kenaikan harga BBM yang cukup besar menambah beban pabrik gula yang menggunakan BBM sebagai tambahan bahan bakar. Meningkatnya harga BBM mempengaruhi daya saing pabrik gula. Dengan kondisi tersebut, menekan keborosan energi dan perhatian pada konservasi energi menjadi penting untuk dilakukan(kurniawan,2006). Konservasi energi yang merupakan penggunaan energi secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan (Kepres no 5, 2006), perlu diterapkan pada seluruh tahap pemanfaatan, mulai dari pemanfaatan sumber daya energi sampai pada pemanfaatan akhir, dengan menggunakan teknologi yang efisien dan membudayakan pola hidup hemat energi. Potensi konservasi energi di semua sektor memiliki peluang penghematan yang sangat besar. PG Kebon Agung Malang merupakan pabrik gula berskala besar yang berlokasi di selatan Kota Malang, pada musim giling 148 JURNAL GAMMA, Volume 8, Nomor 1, September 2012: 148-153

JURNAL GAMMA, ISSN: 2086-3071 Volume 8, Nomor 1, September 2012 : 148-153 tahun 2009 memproduksi gula sebanyak 930.000 kwintal dari suplai tebu sebanyak 12.600.000 kwintal, produk sampingan berupa tetes tebu sebanyak 540.000 kwintal dan blothong 675.000 kwintal serta bagasse 3.500.000 kwintal, memerlukan bahan bakar bagasse 3.500.000 kwintal dan minyak bakar 1.300.000 liter(kebonagung,2009). Sumber energi untuk proses produksi gula dihasilkan dari ketel uap dalam bentuk uap panas. Pabrik ini beroperasi menggunakan 2 buah ketel uap dengan kapasitas 80 ton/jam dan 100 ton/ jam. Kinerja ketel uap, seperti efisiensi dan rasio penguapan, dipengaruhi oleh buruknya pembakaran, buruknya kualitas bahan bakar dan kualitas air, kotornya permukaan penukar panas serta buruknya operasi dan pemeliharaan (Unep,2006). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efisiensi ketel uap yang digunakan dan mengkaji konservasi energi pada ketel uap. Neraca Panas Proses pembakaran dalam ketel uap dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir energy atau diagram Sankey. Gambar 1 menggambarkan secara grafis tentang bagaimana energi masuk dari bahan bakar diubah menjadi aliran energi dengan berbagai kegunaan dan menjadi aliran kehilangan panas dan energi. Neraca panas merupakan keseimbangan energi total yang masuk ketel uap terhadap yang meninggalkan ketel uap dalam bentuk yang berbeda. Tujuan dari pengkajian energi mengurangi kehilangan energi yang dapat dihindari, dengan meningkatkan efisiensi energy (Unep,2006). Gambar 1. Diagram Sankey Ketel Uap (sumber : Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asiawww.energyefficiencyasia.org) Pada gambar 1. panah tebal menunjukkan jumlah energi yang dikandung dalam aliran masing-masing serta memberikan gambaran berbagai kehilangan yang terjadi pada ketel uap. Energi yang masuk ketel uap merupakan energi yang berasal dari bahan bakar, ada beberapa energi yang hilang selama proses pembakaran bahan bakar terjadi seperti terlihat pada beberapa gambar panah berwarna oranye, biru, hijau dan kuning, sedangkan jumlah uap yang keluar merupakan energi yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar dan proses penguapan yang terjadi pada ketel. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Pabrik Gula Kebonagung Malang. Waktu Pelaksaan penelitian pada saat musim giling 2011 hingga memasuki musim giling 2012. Sementara peralatan penelitian yang digunakan untuk pengambilan data pada penelitian ini terdiri dari :Ketel Uap, Heni Hendaryati. Analisis Efisiensi Termal Pada Ketel Uap Di Pabrik Gula Kebonagung Malang 149

Heni Hendaryati PG Kebonagung menggunakan 2 unit ketel uap Produksi Yoshimine CO.LTD. Osaka Japan yaitu Ketel Uap Yoshimine H- 2700 dengan kapasitas 80 ton/jam, dan Ketel Uap Yoshimine H-3500 dengan kapasitas 100 ton/jam dengan karakteristik yang sama pada kedua ketel uap yaitu :Tekanan Uap Disain 24 kg/cm2g, Tekanan Uap Kerja Normal 20 kg/cm2g, Steam Temperature Outlet 325 ± 10 oc, Feed water Temperature 80 oc, Temperatur Udara Minimum 25 oc, Boiler efficiency at bagasse firing 80 %, Boiler efficiency at oil firing 85 %, Komsumsi Bahan Bakar Bagasse 34.632 kg/ jam untuk Ketel Uap Yoshimine H- 2700 dan 51.780 kg/jam untuk ketel uap Ketel Uap Yoshimine H-3500. Instrumen pengukuran berupa Kontrol Panel, masing-masing ketel uap dipantau dan dikendalikan dari kontrol panel di ruang kontrol panel stasiun ketel. Lembar kerja, mengacu pada metode yang dikeluarkan Yoshimine CO.LTD, dan UNEP namun disesuaikan dengan topik penelitian ini Instalasi Penelitian Instalasi penelitian yang digunakan pada penelitian ini terlihat seperti skema pada gambar 2 Gambar 2. Skema Instalasi Pengukuran Alat ukur pada ketel uap ditempatkan pada tempat yang akan diukur besarannya dan dihubungkan dengan kontrol panel agar bisa dibaca. Metode Pengambilan data Diawali dengan pra-reasearch untuk mendapatkan informasi dan data dari ketel uap yang ada di PG Kebonagung, dilanjutkan dengan pencatatan data kinerja dari masing-masing ketel uap. Data dicatat dengan pengamatan langsung dari kontrol panel. Pencatatan data kinerja ketel uap dilakukan setiap jam selama 24 jam. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil kinerja ketel uap harian terlihat ketel uap yang ada di Pabrik 150 JURNAL GAMMA, Volume 8, Nomor 1, September 2012: 148-153

JURNAL GAMMA, ISSN: 2086-3071 Volume 8, Nomor 1, September 2012 : 148-153 Gula Kebonagung masih dapat beroperasi dengan baik dan stabil, hal ini telihat dari tekanan uap kerja dengan nilai (20,33 21,43) kg/cm2 untuk Ketel uap Yoshimine H-2700 dan ( 20,48 20,84 ) kg/cm2 untuk Ketel Uap Yoshimine H-3500 sedangkan temperatur uap yang dihasilkan menunjukkan kondisi yang masih stabil 303,86 oc untuk Ketel uap Yoshimine H-2700 dan 287,33oC untuk Ketel Uap Yoshimine H-3500, masih sesuai dengan kondisi perencanaan desain ketel dari Yoshimine CO.LTD. Osaka Japan Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan dapat diketahui nilai kalor dari bahan bakar ampas tebu (bagasse) yang digunakan sebagai bahan bakar ketel uap adalah 1713,194 Kkal/kg, nilai ini lebih kecil dari nilai bakar ampas tebu yang ideal ( 4250 Kkal/kg (Hugot,1986)), hal ini disebabkan kandungan air dalam ampas tebu masih tinggi (52,49 %). Ampas tebu dengan kandungan air yang tinggi mengakibatkan jumlah kalor dalam ampas menurun, kondisi ini mengakibatkan jumlah bahan bakar ampas tebu pada proses pembakaran dalam ketel masih cukup tinggi namun jumlah kalor yang digunakan untuk menguapkan air lebih sedikit, sehingga masih terjadi pemborosan bahan bakar ampas tebu. Dari perhitungan dengan metode keseimbangan panas diperoleh efisiensi termal dari Ketel uap Yoshimine H-2700 adalah 74,8 % dan Ketel Uap Yoshimine H-3500 adalah 73,99 %. Nilai efisiensi termal ini lebih rendah dari nilai yang ideal (80 %, (Yoshimine 2000)). Penurunan nilai efisiensi ini disebabkan banyak panas yang hilang, hal ini mempengaruhi jumlah panas yang dapat digunakan dalam proses selanjutnya. Berdasarkan hasil perhitungan dan diagram Sankey pada Gambar 3 dan Gambar 4 terdapat kerugian kalor yang cukup besar. Kehilangan Panas terbesar dikarenakan kadar air dalam bahan bakar yang masih tinggi yaitu 9,82 % untuk Ketel Uap Yoshimine H-2700 dan 9,85 % untuk Ketel Uap Yoshimine H-3500, kondisi ini menyebabkan kerugian panas tinggi karena panas digunakan juga untuk menguapkan kadar air dalam bahan bakar selama proses pembakaran terjadi. Gambar 3. Diagram Sankey Ketel Uap Yoshimine H-2700 Heni Hendaryati. Analisis Efisiensi Termal Pada Ketel Uap Di Pabrik Gula Kebonagung Malang 151

Heni Hendaryati Gambar 4. Diagram Sankey Ketel Uap Yoshimine H-3500 Kehilangan energi yang besar juga dikarenakan gas buang yang keluar dari cerobong asap, yaitu 8,99 % untuk Ketel Uap Yoshimine H-2700 dan 9,46 % untuk Ketel Uap Yoshimine H-3500, hal ini sebenarnya dapat dihindari misalnya dengan cara mengurangi udara yang berlebih, diturunkan hingga kenilai minimum tapi masih dalam kondisi yang cukup, temperatur gas cerobong diturunkan dengan mengoptimalkan perawatan pada ruang bakar. Kehilangan panas karena pembakaran tidak sempurna sekitar 2,5% untuk Ketel Uap Yoshimine H-2700 dan 2,85% untuk Ketel Uap Yoshimine H-3500, Pembakaran tidak sempurna sebenarnya dapat dihindari misalnya dengan memperbaiki pendistribusian ampas tebu pada dapur sehingga pencampuran udara dan bahan bakar ampas tebu menjadi lebih sempurna yang mengakibatkan pembakaran menjadi sempurna. Kerugian-kerugian akibat panas yang hilang seperti terlihat pada diagram Sankey, pada gambar 3 dan gambar 4, berpengaruh pada kinerja ketel uap, kerugiankerugian ini berarti kehilangan energi yang terjadi pada ketel uap, kondisi ini dapat mengakibatkan efisiensi ketel menurun. Kerugian energi ini sebenarnya dapat dihindari dengan mengoptimalkan perawatan ketel uap. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa efisiensi termal rata-rata dari Ketel uap Yoshimine H-2700 adalah 74,8 % dan Ketel Uap Yoshimine H-3500 adalah 73,99 %. Dan berdasarkan Diagram Sankey jumlah Panas yang masuk ketel uap untuk kedua ketel adalah 1713,194 Kkal/kg bb. Panas yang hilang untuk Ketel Uap Yoshimine H-2700 adalah 425,915 Kkal/kg bb, sehingga panas yang digunakan adalah 1287,279 Kkal/kg bb. Sedangkan panas yang hilang untuk Ketel Uap Yoshimine H-3500 adalah 445,653 Kkal/kg bb, sehingga panas yang digunakan adalah 1267,541 Kkal/kg bb. DAFTAR PUSTAKA Abilio. A and Paul.F, 1987. Bagasse drying. International Sugar Journal, Vol. 89, no 1060, p 68-71 152 JURNAL GAMMA, Volume 8, Nomor 1, September 2012: 148-153

JURNAL GAMMA, ISSN: 2086-3071 Volume 8, Nomor 1, September 2012 : 148-153 Cortez,L.A.B., Gomez,E.O., 1998. A method analysis of sugar cane bagasse boilers, Brazilian Journal of Chemical Engineering, Vol 15 no.1. h t t p : / / i m a g e s. g o o g l e. c o. i d / i m g l a n d i n g? q = W A T E R TUBEBOILER YOSHIMINE diunduh 7 maret 2010 Hugot,1986. Handbook of cane sugar enggineering, Elsevier, Amsterdam - Oxford Yoshimine CO.LTD, 2004. Performance test procedure of Yoshimine water tube boiler H-3500 type. Osaka Japan. Yoshimine CO.LTD, 2000. Standard accessories specification of Yoshimine water tube boiler H-2700 type. Osaka Japan. Yoshimine CO.LTD, 2004. Standard accessories specification of Yoshimine water tube boiler H-3500 type. Osaka Japan. Keputusan Presiden no 5. Tahun 2006. Konservasi Energi, Presiden Republik Indonesia, Jakarta, 25 Januari 2006 Kurniawan, Y., M. Saechu, Nahdodin, dan P.D.N.Mirzawan. 2006. Potensi energi PG di tengah krisis energi, Seminar Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI), Yogyakarta, 25 Januari 2006. PG Kebonagung.2009. Laporan pelaksanaan giling dan produksi, PG Kebonagung Malang. Pratikto. 2008. Ketel uap pipa air bi drum (teori dan aplikasi desain), Cet.I, CV. Ansori, Malang Soewarno. 1975. Efektivitas pemakaian energi di dalam industri gula, Majalah Perusahaan Gula, Th.XI No.4 P3GI Pasuruan, Jatim, Desember 1975 UNEP, 2006. United Nations Environmental Program, www.unep.org. Diunduh 13 Maret 2009 Yoshimine CO.LTD, 2000. Performance test procedure of Yoshimine water tube boiler H-2700 type. Osaka Japan. Heni Hendaryati. Analisis Efisiensi Termal Pada Ketel Uap Di Pabrik Gula Kebonagung Malang 153