BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

Produksi Media PR Audio-Visual

Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris yaitu, mass. communication, disingkat dari mass media communication (komunikasi media massa).

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kepribadian masing-masing manusia. menarik perhatian setiap manusia sebagai penontonnya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

Program Radio dan Televisi

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Dampak ini bisa dirasakan melalui perkembangan dari media

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. Sampurasun Wargi Jabar merupakan salah satu program talk show yang

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk face to face maupun menggunakan alat (media). Media

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Televisi 2.Program. peniliti lebih Acara. nertemu dengan 3.Tim. membuat tema Televisi. sehingga 4.Pengertian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

Analisis: penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif.

STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikenal sama sekali. Komunikasi disebut juga sebagai proses

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. globalisai sekarang ini sangatlah berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa.

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Perkembangannya-pun sangat pesat. Misalnya resolusi TV

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. informasi yang uptodate, dan menyebarkan kepada khalayak umum. Dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

MODUL KE 3 ORGANISASI PRODUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan alat dan teknologi manusia membuat manusia untuk membentuk suatu

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari jurnal penelitian yang telah diterbitkan sebelumnya. Hal ini dilakukan

BAB III. GAMBARAN UMUM RUMAH PRODUKSI dan PERLAKUAN PPN ATAS PENYERAHAN PRODUK RUMAH PRODUKSI

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi yang di ajukan oleh Bittner dalam bukunya Mass

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB 2. Landasan Teori Proses Produksi dan Vox-Pop Acara Freeday di televisi local SBO TV

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan-pesan komunikasi yang didistribusikan secara terus menerus kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Media Massa Pada era globalisasi seperti sekarang ini media massa sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat.peran media massa dalam menyampaikan informasi sangat di tunggu masyarakat karena bila tidak ada media massa masyarakat tidak bisa mengakses informasi, Karakteristik media massa adalah dimana media massa bersifat melembaga dalam arti pihak yang mengelola media, bersifat institusi dan bukan individu. Bersifat satu arah, karena menggunakan suatu media, oleh sebab itu respon khalayak tidak dapat diketahui secara langsung sehingga komunikasi hanya satu arah dari komunikator kepada komunikannya. Menurut Nurudin(2007:9).dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa menyatakan media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa adalah alat - alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara cepat kepada audience yang luas dan heterogen dan mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas, Media massa dapat disimpulkan sebagai alat atau channel, media, yang digunakan untuk melakukan penyebaran informasi ke semua orang.pada masa sekarang media massa terbagi atas bermacam macam yaitu media cetak seperti koran,majalah atau tabloit,sementara media elektronik yaitu televisi,radio dan yang terbaru media sosial/online seperti facebook,twiiter,web atau blog 6

7 Pada kerja praktik ini penulis melakukan kerja praktik di stasiun tv lokal yaitu BBS TV sebagai cameraman 2.2 Televisi Saat ini televisi adalah barang elektronik yang sudah banyak di miliki masyarakat. Menurut Effendy(2003:361) dalam buku kamus komunikasi, Menyatakan pengertian televisi adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. Didalam buku Elvinaro (2007:137-139) terdapat tiga macam karakteristik televisi, yaitu: 1. Audiovisual Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran lainnya, yakni dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Maka dari itu televisi disebut sebagai media massa elektronik audiovisual. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting dari kata-kata, keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis. 2. Berpikir dalam gambar Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua,

8 penggambaran (picturization) yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3. Pengoprasian lebih kompleks Dibaningkan dengan radio siaran, pengoprasian televisi siaran jauh lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoprasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio yang diketemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audio visual. Peletak dasar utama teknologi pertelevisian tersebut adalah paul Nipkow dari jerman dilakukan pada tahun 1884. Ia menentukan sebuah alat yang kemudian disebut sebagai jantra nipkow atau nipkow sheibe. Penemuannya tersebut melahirkan electrische teleskop atau televise elektris. Melalui bantuan satelit yang mampu memultipancarkan siaranya ke berbagai penjuru dunia tanpa ada hambatan geografis yang berarti. Di negara-negara eropa, amerika dan Negara maju lainya, puuluhan saluran televisi tersedia dan dapat dipilih sekehendak hati. Mereka bersaing untuk menyajikan acara-acaranya yang terbaik agar dapat ditonton oleh masyarakat. semuanya tentu dilandasi dengan perhitungan bisnis.

9 Dapat di simpulkan Televisi merupakan salah satu media massa elektronik yang dapat menyiarkan siarannya dalam bentuk gambar atau video serta suara yang berfungsi memberikan informasi dan hiburan kepada khalayak luas. 2.2.1 Jenis Program Televisi Dalam perkembanganya televisi memliki program program unggulan yang memanjakan pemirsanya sehingga pemirsanya menjadi malas untuk beranjak dari depan televisi. Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikandengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut (Naratama, 2006 : 63). Format acara televisi dibedakan menjadi 3, yakni: 1.FIKSI (DRAMA) Sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melaluiproses imajinatif kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yangdirekayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakaninterpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutancerita dalam sejumlah adegan. Adegan-adegan tersebut akanmenggabungkan antara realitas kenyataan hidup dengan fiksi atauimajinasi khayalan para kreatornya. Sebagai contoh, antara lain : drama percintaan, tragedi, horor, komedi, legenda, aksi, dan sebagainya. 2. NONFIKSI Sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui pengolahan imajinatif kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Format nonfiksi

10 bukan merupakan runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu, formatformat program acara nonfiksi merupakan sebuah runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya, dan musik. Contoh : talk show, konser musik, variety show, dll. 3. BERITA dan OLAHRAGA Menrut Naratama, (2006:65).Menyatakan sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkaninformasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung padakehidupan sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual danaktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimanadibutuhkan sifat liputan yang independent. Terbagi menjadi 3, yakni hard news, soft news, dan feature new Dari jenis jenis program acara tersebut program acara BBS TALK termasuk dalam jenis program acara non fiksi 2.3 Talkshow Program acara televisi yang menarik dan sekaligus sebagai program yang mendidik bagi penonton adalah program Talk Show. Program ini dikatakan mendidik karena merupakan program yang menghadirkan narasumber sebagai pembicara dalam hal meningkatkan wawasan bagi seseorang. Istilah Talk show adalah aksen dari bahasa Inggris di Amerika. Di Inggris sendiri, istilah talk show biasa disebut Chat Show. Pengertian talk show adalah suatu acara bincang-bincang yang menyampaikan beberapa informasi, diskusi dengan tema tema tertentu dan biasanya diselingi beberapa isian menarik seperti musik, lawakan, kuis, dan lain-lain.

11 Menurut Wibowo,(2007:67).menyatakan bahwa Format talk show merupakan cerminan kekuatan yang menonjol pada medium televisi, yaitu original (utuh/asli) dan credible (dapat dipercaya). Narasumber yang sangat vocal dan memahami permasalahan adalah sebagai salah satu kunci keberhasilan Talk Show. Agar Talk Show dapat menarik dan berbobot, pewawancara harus mendalami bidang permasalahan yang sedang dibicarakan di Talk Show Menurut The Free Dictionary & Farlex (http://digilib.petra.ac.id/j) adalah A television or radio show in which noted people, such as authorities in a particular filed, participate in discussion or are interviewed and often answer question from viewer or listeners (Sebuah acara televisi atau radio, yang mana orang terkemuka, seperti seorang ahli dalam bidang tertentu, berpartispasi dalam diskusi atau diwawancarai dan kadangkala menjawab pertanyaan dari pemirsa atau pendengar) Jadi kesimpulanya talkshow yang termasuk BBS TALK adalah program acara yang melibatkan presenter narasumber yang membahas masalah yang sedang menjadi topik di masyarakat 2.4 Teknik Penyiaran Televisi Dalam suatu produksi pada program televisi terdapat pola penyiaran yang berbeda tergantung pada tiap-tiap jenis dan konsep dari program televisi tersebut. Dalam buku yang berjudul Dasar-dasar Produksi Televisi dalam karya Andi Fachruddin(2012: 25). menjelaskan dalam program televisi terdapat dua jenis teknik dalam produksinya, yaitu: 1. Live, yang biasa disebut on air sebagai program yang disiarkan secara langsung, merupakan tahapan akhir dari proses produksi penyiarannya.

12 Biasanya progam yang disiarkan secara langsung adalah program berita, talkshow, upacara kenegaraan, olahraga dan lain-lain. 2. Taping, yang dapat juga disebut sebagai proses produksi yang berlangsung tanpa henti hingga di akhir program acara. Taping sama dengan teknik live, hanya saja sebelum ditayangkan akan melalui pasca produksi terlebih dahulu, yaitu editing dalam beberapa hal khusus (insert edit) dan akan ditayangkan sesegera mungkin di lain waktu 2.5 Produksi Program Talkshow Menurut diki umbara produksi acara televisi dibagi berdasarkan kamera yang digunakan, maka ada dua jenis, pertama produksi acara televisi menggunakan satu kamera atau singlecam system, kedua jika produksi menggunakan lebih dari satu kamera, multicam system. Terdapat banyak perbedaan di antara ke dua sistem ini, baik dari sisi peralatan yang digunakan maupun dari proses kerjanya. Multicamera adalah format shooting dengan menggunakan lebih dari satu kamera, dihubungkan melalui satu sistem yang terintegrasi. Jadi, kalaupun menggunakan lebih dari satu kamera ketika tidak terintegrasi satu sama lain maka format tersebut belum bisa dikategorikan sebagai multicam system. Jenis acara televisi yang menggunakan multicamera di antaranya : talkshow, sitkom, game show, music show, quiz, magazine, variety show. Teknik produksi dengan multi camera ini dibagi menjadi dua sistem yaitu sistem ENG (Electronic News Gathering) dan EFP (Electronic Field Pro-

13 duction), menurut Fajar Setiawan. Sistem EFP (Electronic Field Production) adalah sebuah sistem berupa gabungan dari beberapa alat seperti, Video Tape Recorder, Mixer Video, Communicator, dan lain-lain menjadi satu alat yang memiliki fungsi sebagai switcher atau pemilih gambar dari berbagai sudut pandang kamera pada sebuah produksi suatu program. Dalam sistem produksinya BBS TALK menggunakan kamera jenis ENG (Electronic News Gathering) untuk media pengambilan gambarnya yang kemudian ditransfer ke dalam EFP melalui VTR (Video Tape Recorder) karena program yang diproduksi adalah program studio atau indoor. Tidak seperti pada sistem singlecam, peralatan yang digunakan pada multicam jauh lebih kompleks, banyak peralatan yang dipergunakan. Berikut peralatan di bawah ini yang digunakan pada shooting dengan sistim multikamera. a) Kamera b) CCU/ Camera Control Unit c) Vision Mixer/Switcher d) Monitor e) Video Tape Recoder f) Character Generator g) Waveform h) Talkback i) Teleprompter j) Audio Mixer k) Audio Set/(Clip On, Boom Mic,etc.)

14 Semua peralatan di atas terbagi atas dua tempat, yakni di studio atau dilapangan serta di Master Control Room/MCR. 2.6 Tim Produksi Program Talk Show Televisi Pada saat produksi akan berlangsung, tentu dibutuhkan kru yang sudah disiapkan pada pekerjaannya masing masing. Menurut (Mabruri, 2010:39) ada beberapa kru yng bertugas dalam proses produksi/shooting yaitu diantaranya 1. Executive Producer Bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pembuatan ide baik program yang bersifat regular atau program program tertentu yang bersifat spesial atau khusus. Pada tahapan ini mulanya eksekutif produser mendapat ide dan konsep dari tim kreatif kemudian dipresentasikan pada saat rapat. 2. Producer Bertanggung jawab terhadap proses penciptaan dan pengembangan suatu program sesuai dengan tema yang ditentukan dan di sepakati oleh production manager, executive producer. Produser adalah orang yang ditunjuk mewakili produser pelaksana (Eksekutif Produser) untuk melaksanakan apa yang diinginkan oleh Eksekutif Produser.

15 3. Associate Producer Associate producer memiliki tanggung jawab sama seperti seorang produser tetapi denga program yang relativ lebih kecil. Dan ia juga memiliki tanggung jawab untuk memaintain program itu sendiri agar tetap mendapatkan rating dan share yang bagus, kemudian menjaga keutuhan dari tim itu sendiri sehingga dapat saling bekerja sama dalam mempertahankan rating dan share program. 4. Production Assistant (PA) Bisa dikatakan mereka merupakan assiten produser pada saat menyiapkan segala sesuatunya mengenai teknik. Mereka yang bertanggung jawab membantu produser dalam menyiapkan pra produksi program, proses produksi sangat penting, hingga pascaproduksi. 5. Tim Kreatif (Creative) Sebuah tim yang mengembangkan ide ide kreatif dan membuat naskah (scrypt, storyline, dan screenplay) untuk diproduksi menjadi program acara tv tentunya dengan arahan dari produser. Berbagai macam konsep, ide, dan gagasan kreatif sebuah program acara tv itu lahir dari tim ini, dimana tim tersebut terdiri dari: penulis naskah, supervisi naskah, pembuat konsep, dan editor naskah.

16 6. Director Adalah mereka yang bertanggung jawab megarahkan seluruh aspek teknik sinematografi, broadcast, dan elemen kreatif lainnya dari sebuah produksi program acara tv tentunya atas kesepakatan produser. 7. Program Director Seorang PD (Program Direktor) bertugas mengkoordinasikan semua Floor Director yang bertugas, ia biasanya berada di ruang MCR (Master Control Room) sebuah ruangan yang berfungsi untuk mengontrol dan memonitori pergerakan kamera dan tata letak kamera yang ditampilkan melalui monitor monitor kontrol. PD memberikan perintahnya secara langsung kepada kameramen dan FD yang berada di studio. PD mempunyai tanggung jawab yang besar karena sebuah program acara tv berlangsung dengan baik. 8. Technical Director Adalah mereka yang bertanggung jawab secara teknik MCR terhadap proses jalannya proses produksi program acara tv baik bersifat live atau taping (rekaman).

17 9. Unit Talent Bertanggung jawab mengkoordinasikan terhadap kehadiran para pemain (talent) yang akan tampil dalam produksi program acara tv. Termasuk para penonton sebagai pelengkap kemeriahan program acara tersebut. 10. Floor Director (FD) Orang yang bertugas di belakang panggung untuk mengatur keluar masuk nya pengisi acara dan mempersiapkan pengisi acara untuk tampil ke panggung. Mereka mendapat arahan langsung dari Program Director dalam menjalankan tugas. 11. Cameraman Bertanggung jawab mengambil seluruh shot/gambar yang diperlukan dalam proses produksi sesuai naskah atau komando dari PD. Seorang kameraman yang baik adalah mampu mengesplorasi gambar dari produksi program acara tv tentunya atas persetujuan dari PD. 12. Wardrobe Bertanggung jawab menyiapkan busana dan tata rias untuk talent acara dalam proses produksi program acara tv.

18 13. Set Property Bertanggung jawab menyiapkan seluruh kebutuhan property yang dibutuhkan dalam sebuah setting produksi program acara tv. 14. Audioman Bertanggung jawab terhadap audio (suara) sebuah produksi program acara tv. Biasanya seorang audioman akan berkonsultasi kepada produser mengenai kebutuhan audio kemudian mengecek guna memastikan baik tidaknya peralatan audio tersebut. Selain itu mereka juga akan berkoordinasi dengan PD guna mendapat informasi dan menyiapkan peralatan audio yang diperlukan dalam proses produksi program acara tv. Dalam kerja praktik ini penulis bertindak sebagai cameramen yang mengambil gambar program talkshow BBS TALK sesuai komando PD (Program Director). 2.4 Teknik Pelaksanaan Produksi televisi Menurut Wibowo dalam bukunya yang berjudul Teknik Produksi Program Televisi mempunyai pengertian bahwa dalam memproduksi program televisi seorang produser dihadapkan pada 5 hal yang memerlukan pemikiran mendalam yakni sarana produksi, materi produksi, biaya produksi (Financial), Organisasi pelaksana produksi dan tahapan pelaksanaan produksi. 1. Sarana Produksi Sarana menjadikan penunjang terwujudnya sebuah ide untuk menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Hasil produksi yang bagus memerperlukan kualitas

19 alat standar yang dapat menghasilkan gambar dan suara yang bagus. Ada tiga perlengkapan yang diperlukan saat atau sebagai alat produksi, yaitu perekam gambar, peralatan perekam suara, dan pencahayaan. 2. Materi Produksi Bagi seorang produser, materi produksi dapat berupa apa saja. Seorang produser profesional dapat dengan cepat mengetahui tentang apakah materi atau bahan yang akan digunakannya akan menjadi materi yang baik atau tidak. Seorang produser saat berhadapan dengan suatu karya cipta seperti musik, atau lukisan, gagasannya mulai tergerak. Berawal dari hal-hal seperti itulah mulai muncul ide atau tema yang kemudian diwujudkan menjadi treatment. Treatment adalah langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi program. Oleh karena itu treatment pada setiap program berbeda-beda. Dari treatment akan diciptakan sebuah naskah atau script dan langsung dilaksanakan produksi program. Dari sinilah penyempurnaan konsep program dapat dilaksanakan sehingga menghasilkan naskah atau program yang berkualitas atau baik. 3. Organisasi Pelaksanaan Produksi Suatu produksi program televisi melibatkan banyak orang misalnya crew, artis, dan fungsionaris. Polisi aparat setempat dimana lokasi shooting dilaksanakan dan pejabat bersangkut paut dengan masalah perijinan. Sehingga memerlukan suatu organisasi pelaksanaan produksi yang tersusun rapi. Dalam hal ini produser dibantu oleh production manager, ia mendampingi sutradara dalam mengendalikan organisasi. Produser pelaksana membawahi bendahara yang mengatur keuangan. Lalu ada sekretaris yang bertugas dan berhubungan dengan

20 surat menyurat, kontrak dan perijinan. Tanggung jawab pelaksanaan dari organisasi yang bersifat dilapangan dipikul oleh bagian yang disebut unit manager. Bidang yang langsung dibawah oleh unit manager, misalnya perijinan, transportasi, konsumsi dan akomodasi. Properti, kostum dan make-up. 4. Biaya Produksi Dalam sebuah produksi program tentunya diperlukan perencanaan biaya untuk menunjang jalannya sebuah produksi. Oleh karena itu, biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan yaitu financial oriented dan quality oriented. a. Quality Oriented Perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas kualitas hasil produksi yang maksimal. Dalam hal ini tidak ada masalah keuangan. Produksi dengan orientasi budget semacam ini biasanya prestige. Produksi yang diharapkan mendatangkan keuntungan besar, baik dari segi nama maupun finansial. b. Financial Oriented Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada. Kalau keuangan terbatas berarti tuntunan tuntunan tertentu untuk kebutuhan produksi harus pula dibatasi, missal tidak menggunakan artis yang pembayarannya mahal, konsumsi yang tidak terlalu mewah, dsb.