BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan tempat atau lokasi yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. seperti kebudayaan Minang, Sumba, Timor, Alor dan lain-lain). Dalam Ilmu

Lampiran 1 Pedoman Wawancara Informan I Kepala Bidang Deposit, Pengamatan dan Pelestarian Bahan Pustaka

BAB III METODE PENELITIAN. sistematika dan prosedur yang harus ditempuh, unsur dan komponen yang

Pedoman Wawancara Informan I Sekretaris Badan Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Sumbar

BAB I PENDAHULUAN. (bersejarah) ternyata telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, dimulai sejak adanya

Kumpulan Artikel Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu pengelola informasi yang. bertugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan merawat koleksi

Pustakawan yang berperan sebagai kataloger dalam pembuatan katalog

PROSES ALIH MEDIA NASKAH KUNO DALAM BENTUK DIGITAL DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA KOLEKSI DEPOSIT PADA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin

2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

ALIH MEDIA DIGITAL BAHAN PUSTAKA Oleh: Wahyu Dona Pasa Sulendra, S.IP

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

2014 SAJARAH CIJULANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berpatokan pada tujuan awal skripsi ini yaitu untuk menggambarkan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Konservasi naskah..., Yeni Budi Rachman, FIB UI, Universitas Indonesia

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

ANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERPUSTAKAAN

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

2016 TEKS NASKAH SAWER PANGANTEN: KRITIK, EDISI, DAN TINJAUAN FUNGSI

TINJAUAN BUKU. * Peneliti Islamic Manuscripts Unit (ILMU) PPIM UIN Syarif Hidayatullah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN NASKAH KUNO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori-teori yang relevan merupakan teori yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR JUDUL NASKAH KUNO YANG ADA PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2014

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arsip mempunyai peranan penting dalam proses penyajian informasi bagi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran peneliti mengenai perkembangan teknologi informasi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP hal 1 dari 5

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III PROSES ALIH MEDIA KOLEKSI DEPOSIT PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI SUMATERA UTARA (BPAD)

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk memenuhi

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

Lampiran 1: Hasil Wawancara 1 HASIL WAWANCARA 1. : Koordinator Bagian Teknis

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA ACARA SEMINAR NASIONAL NASKAH KUNA NUSANTARA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI. Jakarta, 5 Oktober 2010

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN 2013 BAPERSIP PROV. JATIM

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1997 TENTANG PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Barang luar daerah dan 18 Kab/kota Rp ,00 APBD awal: akhir:

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 50 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Digital Curation ( Kurasi digital) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Wujud Pelestarian Kekayaan Budaya Bangsa. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Layanan Perpustakaan, membawahkan: 1. Sub Bidang Layanan Sirkulasi da

Arsip Nasional Republik Indonesia

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN BLITAR NOMOR : 188.4/ / /2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan surat. Berbicara tentang penyimpanan arsip pun tidak terlepas pada

KAJIAN KODIKOLOGI TERHADAP NASKAH KOLEKSI SURAU SYATTARIYAH DI PARIANGAN SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana S1

g BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

TEKNOLOGI DIGITAL : SEBUAH PILIHAN DALAM PENYEBARAN DAN PERLINDUNGAN ARSIP

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI. Perpustakaan merupakan sumber belajar yang amat

Kebijakan Preservasi Bahan Pustaka dan Arsip BPAD DIY

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH. 2.1 Sejarah Berdirinya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa

PERANAN ARSIPARIS DALAM PRESERVASI ARSIP Rusidi

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

PROSES MENDAPATKAN NASKAH KUNO DI SUMATERA BARAT UNTUK DISIMPAN DI PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Penjelasan. (Makna Indikator, Alasan Pemilihan Indikator, Cara Perhitungan Indikator)

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

a. Penetapan norma, standar dan pedoman yang berisi. kebijakan penyelenggaraan. perpustakaan.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk

BAB III METODE, TEKNIK, DAN INSTRUMEN PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifanalisis.

BACK OFFICE DAN LAYANAN PADA ARSIP DAERAH PROVINSI DIY

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Madiun

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat merupakan perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan tempat atau lokasi yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum dapat diartikan juga sebagai lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai macam informasi ilmu pengetahuan, budaya dan teknologi untuk meningkatkan dan memperoleh pengetahuan bagi masyarakat luas. Perpustakaan mempunyai tugas pokok dan sekaligus berfungsi sebagai wadah perawatan dan pelestarian warisan budaya bangsa kepada masyarakat. Melestarikan bahan pustaka pada prinsipnya berarti melestarikan kekayaan informasi suatu bangsa untuk kepentingan jangka panjang. Sesuai dengan fungsi perpustakaan sebagai tempat penyimpanan informasi dan terkumpulnya berbagai karya budaya manusia suatu bangsa yang direkam baik dalam bentuk tercetak maupun terekam yang setiap waktu dapat diikuti perkembangannya melalui koleksi perpustakaan. Salah satu koleksi yang disimpan di perpustakaan umum adalah naskah kuno. Naskah kuno merupakan warisan budaya dan salah satu koleksi langka yang dimiliki oleh perpustakaan. Naskah kuno adalah hasil tulisan yang berisi 1

informasi mengenai budaya bangsa yang mempunyai nilai penting bagi kebudayaan nasional, sejarah dan ilmu pengetahuan. Naskah kuno biasanya berisi informasi mengenai tingkah laku, kebiasaan dan budaya masyarakat suatu daerah. Salah satu daerah yang menyimpan koleksi naskah kuno adalah daerah Sumatera Barat atau dapat disebut sebagai wilayah Minangkabau. Minangkabau selain dikenal dengan tradisi lisannya, juga memiliki tradisi penulisan naskah sehingga wilayah Minangkabau telah banyak meninggalkan artefak budaya berupa naskah kuno (manuscript). Naskah-naskah kuno biasanya berasal dari sumbangan dan pembelian dari pewaris atau pemilik naskah. Pada umumnya naskah kuno banyak tersimpan dikalangan masyarakat sebagai milik pribadi. Naskah kuno tersebut tidak dirawat dengan baik. Pemiliknya sendiri hanya mengandalkan pengetahuan tradisional untuk merawatnya. Akibat kurangnya pengetahuan pemilik naskah dan kesadaran akan pentingnya informasi yang ada pada naskah tersebut, sehingga naskah yang ada pada pemiliknya sering diabaikan. Hal ini terlihat dari kebanyakan naskah yang ada saling bertumpuk dengan benda lain dan disimpan di dalam karung, sehingga kertasnya menjadi lapuk, robek dan akhirnya informasi yang terkandung didalamnya juga hilang. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu bentuk badan yang bertugas melestarikan naskah kuno. Badan ini memiliki bidang pelestarian bahan pustaka. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh bidang ini adalah digitalisasi naskah. Kegiatan digitalisasi naskah merupakan bentuk kegiatan 2

upaya penyelamatan informasi dan bukti fisik suatu naskah. Sebelum dilakukan kegiatan digitalisasi, dilakukan observasi terlebih dahulu untuk memperoleh keberadaan naskah kuno. Disamping itu, pada tahap ini juga akan dilakukan diskusi dengan pemilik naskah yang saat ini menjadi pemilik dan pewaris naskah. Dalam diskusi yang diadakan ditanyakan tentang kemungkinan naskah-naskah tersebut dirawat di gedung Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat. Pada saat tim Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dari melakukan pengumpulan naskah kuno dari pemiliknya langsung, jika tim tidak diperbolehkan mengambil naskah kuno yang asli, mereka minta hanya mengambil salinan informasi dari naskah yang dimiliki pemilik asli dengan cara difoto dengan menggunakan kamera digital. Hal ini disebabkan karena pemilik naskah kuno takut jika naskah kuno yang asli diberikan atau diambil, selain warisan dari leluhurnya tidak dapat diwarisi lagi oleh keturunan mereka, pemilik naskah juga takut naskah tersebut disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Kegiatan digitalisasi ini juga bertujuan untuk mengurangi intensitas penggunaan naskah asli secara langsung. Kegiatan digitalisasi naskah mulai dilakukan pada tahun 2008 dan dilakukan dengan bekerja sama dengan tim FIB Universitas Andalas (Unand). Sumber daya manusia (SDM) yang melalukan digitalisasi naskah berjumlah 6 orang staf dari Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera barat dan 2 orang staf dari tim FIB Unand. Kegiatan digitalisasi naskah mulai dilakukan pada tahun 2008. Saat ini bidang pelestarian bahan pustaka menyimpan 143 naskah yang terdiri dari 363 eksemplar yang telah didigitalisasi. Dari 3

143 naskah yang telah didigitalisasi ini, 28 naskah yang asli ada pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat, naskah yang selebihnya hanya terdapat dalam bentuk digital tanpa ada bentuk naskah aslinya. Pada observasi awal juga terlihat bahwa 28 naskah asli tercetak yang ada pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat masih belum disimpan dengan baik. Naskah tersebut hanya disusun dan diletakkan pada sebuah lemari penyimpanan naskah, tanpa adanya perlakuan khusus. Tempat penyimpanan naskah tidak dilengkapi dengan pengaturan suhu dan kelembaban udara. Perlu dilakukan perlakuan khusus pada naskah karena kondisi kertas dari naskah asli yang sudah cukup tua dan mudah rusak jika hanya disimpan pada tempat penyimpanan biasa. Adapun jenis naskah yang tersimpan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat secara garis besar yaitu al-qur an, tafsir, fikih, sastra, tasauf, kumpulan doa, pegadaian, pengobatan tradisional, tarekat naqsabandiyah, tambo, israk mikraj Nabi Muhammad, catatan khutbah, azimat, syair dan bahkan ada yang tidak mempunyai judul. Koleksi naskah-naskah kuno di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat berisi informasi tentang kehidupan masyarakat Minangkabau. Naskah kuno yang disimpan menggunakan bahasa Melayu, bahasa Minangkabau maupun bahasa Arab serta menggunakan aksara Arab Melayu (Jawi), Arab maupun Latin. Pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat bagian pelestarian bahan pustaka dibagi ke dalam dua bidang kerja yaitu preservasi dan konservasi bahan pustaka. Preservasi adalah kegiatan yang mencakup pemeliharaan 4

fisik dokumen dan informasi yang terkandung didalamnya. Konservasi dalam hal ini adalah suatu pekerjaan yang dilakukan pustakawan dalam mengusahakan agar bahan pustaka tidak cepat rusak. Dalam hal ini preservasi dan konservasi dilakukan kepada naskah-naskah kuno yang telah dikumpulkan terlebih dahulu ketika dilakukan observasi langsung ke lapangan oleh tim Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat. Bentuk kegiatan preservasi dan konservasi naskah kuno dilakukan dengan cara alih media ke dalam bentuk digital. Alih media dalam bentuk digital lebih dikenal dengan nama transformasi digital, yang merupakan kegiatan pelestarian untuk menyelamatkan kandungan informasi naskah dengan cara mengalihmediakan naskah asli ke bentuk media baru. Hal ini dilakukan agar informasi dari naskah asli yang ada pada pemiliknya maupun yang telah diperoleh oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat dimanfaatkan atau didayagunakan oleh masyarakat luas sebagai sumber pengetahuan tentang kebudayaan Minangkabau. Selain itu, transformasi digital juga memberikan dampak yang baik dalam upaya penyelamatan bentuk fisik asli dari suatu naskah kuno serta penyebaran kandungan informasi kebudayaan Minangkabau. Berdasarkan penjelasan akan pentingnya penyelamatan terhadap naskah-naskah kuno Minangkabau, maka perlunya dilakukan penelitian tentang Transformasi Digital sebagai Proses Pelestarian Naskah Kuno Minangkabau di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat. 5

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana proses alur kerja pelestarian naskah kuno dengan melakukan transfomasi digital di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses alur kerja pelestarian naskah kuno dengan melakukan transformasi digital di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi lembaga perpustakaan, dapat mendeskripsikan transformasi digital yang dilaksanakan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat sebagai suatu kegiatan yang perlu diperhatikan untuk pengambilan kebijakan guna mendukung proses kegiatan pelestarian naskah kuno. 2. Bagi peneliti lanjutan, sebagai referensi dalam mengembangkan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan transformasi digital naskah kuno sebagai upaya pelestarian naskah di perpustakaan. 3. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang proses alur kerja pelestarian naskah kuno dengan melakukan transformasi digital. 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah pelestarian naskah dan proses alur kerja transformasi digital naskah kuno yang terdiri dari pemotretan, penyuntingan (editing), pengemasan (packaging), pembuatan file naming serta penamaan berkas yang selanjutnya akan disimpan dan menjadi back up pada bidang Deposit, Pengamatan dan Pelestarian Bahan Pustaka. 7