PEMANFAATAN SOLAR CELL DENGAN PLN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK RUMAH TINGGAL ABSTRAKSI

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI PHOTOVOLTAIC PADA RUMAH TINGGAL UNTUK MENGURANGI KETERGANTUNGAN ENERGI LISTRIK KONVENSIONAL

INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA

PENGARUH PERUBAHAN INTENSITAS MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SURYA

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

PEMANFAATAN SEL SURYA DAN LAMPU LED UNTUK PERUMAHAN

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

INSTALASI PENERANGAN AC DAN PENANGKAL PETIR WISMA ATLET KAWASAN SPORT CENTRE RUMBAI PEKAN BARU

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Riau Jl. Tuanku Tambusai, Pekanbaru

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

Studi Awal Potensi Energi Surya Wilayah Lampung: Studi Kasus Kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Menuju Smart Campus

PEMAKSIMALAN DAYA KELUARAN SEL SURYA MENGGUNAKAN LENSA CEMBUNG

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

Politeknik Negeri Sriwijaya

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November2014

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

NASKAH PUBLIKASI KINERJA POMPA AIR TENAGA SURYA PORTABLE BERDASARKAN INTENSITAS TENAGA SURYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN PANEL FOTOVOLTAIK DENGAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

PENGUJIAN SISTEM SIRKULASI AIR UNTUK TANAMAN HIDROPONIK MENGGUNAKAN LISTRIK DARI PANEL SURYA

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

Muchammad, Eflita Yohana, Budi Heriyanto. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Phone: , FAX: ,

Available online at Website

DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR

MAKALAH OPTIMALISASI PERANCANGAN SOLAR HOME SYSTEM MENGGUNAKAN HOMER. Disusun oleh: Muhibbur Rohman D

IMPLEMENTASI PANEL SURYA PADA LAMPU LALU LINTAS YANG DITERAPKAN DI SIMPANG LEGENDA MALAKA BATAM

Tugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PELAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

PERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS. Djoko Adi Widodo, Suryono, Tatyantoro A. Abstrak

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG

PEMANFAATAN TENAGA SURYA MENGGUNAKAN RANCANGAN PANEL SURYA BERBASIS TRANSISTOR 2N3055 DAN THERMOELECTRIC COOLER

Sistem PLTS Off Grid Komunal

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi

PENGUJIAN PANEL SURYA DINAMIK DAN STATIK DENGAN MELAKUKAN PERBANDINGAN DAYA OUTPUT

Analisis Sistem Fotovoltaik Menggunakan Respon Dinamika Induksi pada Lilitan Kawat Tembaga

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

PEMBANGKIT LISTRIK SISTEM HIBRIDA SEL SURYA DENGAN ENERGI ANGIN

Transkripsi:

Jurnal Emitor Vol. 14 No. 01 ISSN 1411-8890 PEMANFAATAN SOLAR CELL DENGAN PLN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK RUMAH TINGGAL Hasyim Asy ari, Abdul Rozaq, Feri Setia Putra Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 57102 Telp 0271 717417 Email: asy_98ari@yahoo.com ABSTRAKSI Sejak tahun 2013 Pemertinah menaikkan harga tariff dasar listrik sebesar 15%, kenaikan dilakukan secara bertahap setiap 3 bulan sekali. Kenaikan tarif dasar listrik berlanjut di tahun 2014, awal mei 2014 semua pelanggan minimal 1300 Va dikenakan kenaikan sebesar 4%, langkah ini diakibatnya semakin besar subsidi energi listrik oleh PLN yang mengalmai kerugian, salah satu penyebab kerugian PLN tersebut adalah mahalnya biaya operasional untuk pembelian bahan bakar pembangkit. Penggunaan energi terbarukan merupakan alternative untuk mengurangi permintaan energi ke PLN dan pengoptimalan potensi alam. Sel surya merupakan teknologi yang mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Besarnya energi yang mampu dihasilkan oleh sel surya untuk kebutuhan rumah tangga merupakan tujuan dari penelitian ini, adapun metode penelitian ini adalah pengukuran energi yang mampu disuplai oleh energi yang dihasilkan oleh sel surya, penelitian ini menggunakan 2 buah modul sel surya dengan kapasitas masing-masing adalah 100 Wattpeak, Controller 12/24 Volt DC dengan kapasitas 60 A, Accumulator dengan kapasitas 100 Ah dan Inverter dengan kapasitas 500 Watt, Lampu DC Philips 5 Watt, 10 Watt, 13 Watt dan Lampu 5 buah SL 18 Watt. Selama pengujian menunjukkan bahwa arus yang diproduksi paling tinggi terjadi sekitar jam 12.30, dengan nilai arus sebesar 13 A dan tegangan 14 Volt DC. Energi yang dihasilkan pada siang hari digunakan untuk mensuplai beban lampu mulai dari pukul 17.00 06.00 dengan rerata setiap malam energi yang dapat digunakan sebesar 1,027 Kwh. Kata kunci: Sel surya; daya keluaran; Energi Terbarukan; Sistem Paralel. 1. PENDAHULUAN Permintaan energi listrik akan tumbuh dengan rerata mencapai 6,5% setiap tahun sampai pada tahun 2020, kondisi tersebut dapat terlihat dari data konsumsi energi listrik setiap tahun selalu mengalami peningkatan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. (Moch. Muchlis, 2003). Penggunaan energi listrik di Indonesia terus mengalamai peningkatan, kondisi tersebut akan menimbulkan masalah jika dalam penyediaan energi listrik lebih kecil dari kapasitas yang dibutuhkan. Kebijakan yang diambil PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang memiliki tanggung jawab dalam hal menyediakan energi listrik semakin menunjukkan bahwa energi listrik yang disediakan oleh PLN hanya memiliki kelebihan sekitar 3 GW. Jika PLN tidak segera menambah atau membangun pembangkit baru maka akan berdampak terhadap pelayanan energy listrik kepada konsumen, hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi mengingat energi listrik merupakan kebutuhan fital dalam menjalankan kegiatan industry besar, menengah maupun, industry kecil dan sebagian peralatan rumah tangga. Banyak langkah atau metode yang dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan tersebut oleh berbagai kalangan antara lain instansi pemerintah, swasta dan peneliti. Upaya tersebut adalah mencari pembangkit yang energi primernya dari bahan alternative dan bahan yang tidak akan habis. Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan cahaya yang berasal dari matahari. Besarnya tingkat cahaya matahari yang menyinari bumi menjadi faktor utama dalam penelitian ini, setiap tahun cahaya matahari yang sampai di permukaan bumi adalah 3 x 1024 Joule, besarnya energi tersebut hampir sama dengan 1 x 10 4 Joule. Pemanfaatan pembangkit dengan energi primer yang bersifat terbarukan memiliki posisi yang sangat penting dalam mengatasi permasalah kekurangan energi listrik, karena potensi energi terbarukan keberadaanya sangat besar sekali atau tidak terbatas. Selain itu penggunaan energi terbarukan, dalam hal ini 33

Hasyim Asy ari, Abdul Rozaq, Feri Setia Putra, Pemanfaatan Solar Cell Dengan Pln Sebagai Sumber Energi Listrik Rumah Tinggal photovoltaic atau sel surya merupakan jenis pembangkit listrik yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi udara, suara seperti pada pembangkit konvensional, seperti pembangkit listrik tenaga uap. Photovoltaic cells atau pembangkit listrik tenaga surya banyak dilirik oleh masyarakat mengingat teknologi ini dapat digunakan di berbagai lokasi yang banyak memiliki potensi sinar matahari, terutama di belahan bumi yang bersifat tropis. Di daerah tropis memiliki potensi kisaran 4,6 kwh/m 2 /hari. Energi listrik yang diproduksi atau dihasilkan oleh teknologi photovoltaic sangat tergantung intensitas sinar matahari. Oleh sebab itu perlu ada sebuah treatment agar intensitasnya paling maksimal, serta cara pemanfaatan energi listrik dapat digunakan secara maksimal maka perlu adanya sistem hybrid dengan jala-jala listrik PLN. Teknologi sel surya mampu menghasilkan daya maksimal sebesar 1000 watt/m 2 pada kondisi cuaca cerah disiang hari, hal ini dikarenakan pada saat itu intensitas cahaya matahari yang sampai ke permukaan bumi saat tengah hari adalah paling besar nilainya. Apabila piranti semikonduktor dengan luasan satu m 2 memiliki efisiensi 12%, maka daya yang dibangkitkan oleh modul sel surya sebesar 120 watt. Modul sel surya yang ada dipasaran memiliki efisiensi sekitar 4% hingga 16%, perbedaan nilai efisiensi sangat tergantung dari bahan modul sel surya tersebut. Modul sel surya yang terbuat dari silicon Kristal memiliki efisiensi yang paling tinggi jika dibandingkan dengan material lain, akan tetapi dana untuk pembuatan modul tersebut paling mahal. Hal tersebut meupakan masalah tersendiri dalam hal implementasi modul sel surya secara massal. Perbandingan antara energi listrik yang dihasilkan dengan energi cahaya yang diterima dari pancaran sinar matahari oleh modul sel surya disebut dengan efisiensi. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjelsakan bahwa efiseinsi konversi juga dipengaruhi oleh besarnya sinar matahari yang mampu dikonversi menjadi energi listrik (Awang R, 2008). Sistem hybrid dengan prinsip kerja satu arah, yaitu beban hanya dipasok oleh salah satu pembangkit, ketika beban disuplai dengan energi yang dihasilkan oleh sel surya maka secara otomatis sambungan ke PLN dilepaskan dari beban atau beban tidak boleh disuplai oleh PLN, dan sebaliknya apabila listrik PLN sedang memberikan suplai listrik ke beban (hal ini dilakukan pada saat sel surya sudah tidak mampu memikul beban yang ditandai oleh tegangan keluaran accumulator 10,8 Volt), maka PLTS dilepaskan dari beban. Ketika pembangkit sel surya mampu mensuplai beban (kondisi tegangan keluaran accumulator mencapai 13,2 Volt) maka secara otomatis beban akan disuplai oleh sel surya dan PLN akan disconnect, hal itu dilakukan oleh switch pengatur secara otomatis (Jatmiko, 2011). Diagram sistem hybrid satu arah ditunjukkan pada gambar 1. Tegangan yang dihasilkan setiap sel pada sebuah modul sel surya sekitar 0,5 Volt pada 2A, pada kondisi kekuatan radiasi sinar matahari mencapai 1000 W/m 2 = 1 Sun arus listrik (I) yang akan dihasilkan sekitar 30 ma/cm 2 /sel pada modul sel surya. Faktor dari pengoperasian Sel surya agar didapatkan nilai yang maksimum sangat tergantung pada : a. Ambient air temperature Sel surya akan mampu beroperasi secara normal jika kondisi temperatur 25 0 C, jika suhu sekitar modul sel surya berada pada kondisi diatas 25 0 C, maka teganan open circuit akan mengalami penurunan, besarnya penurunan tegangan tersebut adalah 0,4% dari total tenaga yang dihasilkan atau akan mengecil 200% setiap kenaikan 10 0 C. (Sumber: Solar Electricity, Lorenzo Eduardo.) b. Radiasi matahari Insolation solar matahari akan mempengaruhi nilai current (I) yang dihasilkan, radiasi matahari di permukaan bumi memiliki nilai yang bervariasi atau berbeda satu tempat dengan tempat yang lian, sehingga ini akan berpengaruh juga terhadap kinerja modul sel surya. 34

Jurnal Emitor Vol. 14 No. 01 ISSN 1411-8890 PLN Array BCR Inverter Switch Controller Baterai Beban c. Kecepatan angin bertiup Kenaikan temperature pada sekitar permukaan sel surya memberi efek yang negative terhadap kinerja, untuk itu kecepatan angina pada area tersebut akan memberikan dampak yang positif karena mampu menurunkan temperature menuju kondisi suhu normal yaitu 25 0 C. d. Keadaan atmosfir bumi Daya keluaran modul sel surya dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang mengenai pada permukaan sel, besar kecil nilai intensitas sinar matahari dipengaruhi banyak faktor, antara lain karena cuaca (berawan, cerah, hujan), karena kotoran (daun, asap, uap air, debu) yang menempel di permukaan sel. e. Orientasi panel atau larik sel surya Sudut yang terbentuk dari arah sumber sinar matahari dengan permukaan modul sel surya dapat mempengaruhi energi yang dihasilkan oleh sel surya tersebut. Sebagai guidline: untuk lokasi yang terletak di belahan Utara latitude, maka panel/deretan sel surya sebaiknya diorientasikan ke Selatan, orientasi ke Timur Barat walaupun juga dapat menghasilkan sejumlah energi dari panelpanel/deretan sel surya, tetapi tidak akan mendapatkan energi matahari optimum. f. Posisi letak sel surya terhadap matahari. Sebuah sel surya akan mampu menghasilkan energy yang paling optimal ± 1 x 10 3 watt/m 2 atau sekitar 1 kilowatt/m 2 yaitu jika kondisi sumber energy cahaya matahari berada pada posisi tegak lurus atau dengan sudut 90 0. 1.1 Arus dan Tegangan Penyusun sebuah materi adalah atom, atom terdiri dari banyak partikel sub-atom Gambar 1. Blok diagram sistem hybrid satu arah yang tersusun atas elektron, proton, dan neutron dalam berbagai gabungan. Elektron adalah muatan listrik negatif (-) yang paling mendasar. Elektron dalam cangkang terluar suatu atom disebut elektron valensi. Apabila energi eksternal seperti energi kalor, cahaya, atau listrik diberikan pada materi, elektron valensinya akan memperoleh energi dan dapat berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Jika energi yang diberikan telah cukup, sebagian dari elektron-elektron valensi terluar tadi akan meninggalkan atomnya dan statusnyapun berubah menjadi elektron bebas. Gerakan elektron-elektron bebas inilah yang akan menjadi arus listrik dalam konduktor logam. Gerak atau aliran elektron disebut arus ( I ), dengan satuan ampere. Sebagian atom kehilangan elektron dan sebagian atom lainnya memperoleh elektron. Keadaan ini akan memungkinkan terjadinya perpindahan elektron dari satu objek ke objek lain. Apabila perpindahan ini terjadi, distribusi muatan positif dan negatif dalam setiap objek tidak sama lagi. Objek dengan jumlah elektron yang berlebih akan memiliki polaritas listrik negatif (-). Objek yang kekurangan elektron akan memiliki polaritas listrik positif (+). Besaran muatan listrik ditentukan oleh jumlah elektron dibandingkan dengan jumlah proton dalam suatu objek. Simbol untuk besaran muatan elektron ialah Q dan satuannya adalah coulomb. Besarnya muatan 1 C = 6,25 x 10 18 elektron. Kemampuan muatan listrik untuk mengerahkan suatu gaya dimungkinkan oleh keberadaan medan elektrostatik yang mengelilingi objek yang bermuatan tersebut. Suatu muatan listrik memiliki kemampuan 35

Hasyim Asy ari, Abdul Rozaq, Feri Setia Putra, Pemanfaatan Solar Cell Dengan Pln Sebagai Sumber Energi Listrik Rumah Tinggal untuk melakukan kerja akibat tarikan atau tolakan yang disebabkan oleh gaya medan elektrostatiknya. Kemampuan melakukan kerja ini disebut pontensial. Apabila satu muatan berbeda dari muatan lainnya, di antara kedua muatan ini pasti terdapat beda pontensial. Satuan dasar beda pontensial adalah volt (V). karena satuan inilah beda pontensial V sering disebut sebagai voltage atau tegangan. Daya listrik yang dihasilkan oleh sel surya merupakan hasil perkalian dari tegangan keluaran dengan banyaknya electron yang mengalir atau besarnya arus, hubungan tersebut ditunjukkan pada persamaan 1, sedangkan nilai rerata daya yang dihasilkan selama titik pengujian ditunjukkan pada persamaan 2. P VI (1) dengan: P = Daya keluaran (Watt) V = Tegangan keluaran (Volt) I = Arus (Ampere) P rerata P1 P2... Pn n (2) dengan: P rerata = Daya rata-rata (Watt) P 1 = Daya pada titik pengujian ke satu P 2 = Daya pada titik pengujian ke dua P n = Daya pada titik pengujian ke n. 2. METODE PENELITIAN Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: a) Dua buah Panel sel surya dengan kapasitas masing-masing 100 Wattpeak (Wp) digunakan untuk mengkonversi cahaya matahari menjadi energy listrik b) Kontroller 60 A merk View Star 12/24 Volt DC c) Accumulator 12 V, 100 Ah d) Inverter 500 Watt e) Lampu LED Philips 5 Watt, 10 Watt, 13 Watt dan 5 Buah Lampu SL @ 18 Watt Perakitan modul sel suray dan pembuatan jaringan instalasi listrik penerangan diperumahan merupakan bagian dari tahapan penelitian ini, memonitoring hasil daya yang dihasilkan oleh system sel surya bisa dilihat setiap detik melalui display pada kontroler, adapun parameter yang mampu ditampilkan adalah besarnya tegangan, arus, temperature pada sel surya, tegangan dan arus masuk maupun keluar pada accumulator. Secara detail diagram alir penelitian tersebut ditunjukkan pada gambar 2. Mulai Perakitan Sistem Sel Surya Pengujian Sistem Sel Surya Ya Pengukuran Intensitas cahaya, Tegangan Keluaran, dan Arus Analisa Selesai Tidak Perbaikan Rangkaian Gambar 2. Diagram Alir Penelitian 36

Jurnal Emitor Vol. 13 No. 02 ISSN 1411-8890 3. HASIL DAN ANALISA Penelitian ini merupakan suatu langkah untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya matahari yang mampu dikonversi oleh sel surya menjadi energy listrik serta kapan energy tertinggi yang dihasilkan oleh sel surya. Hasil pengujian secara detail ditunjukkan pada tabel 1, 2, dan tabel 3. No Tabel 1. Hasil Pendataan Kebutuhan Energi Sebelum Menggunakan Sel Surya ( 25-9-2013). Tanggal Konsumsi Energi Keterangan 1 25-9-2013 - Awal data penelitian, referensi 106,06 KWH 2 26-9-2013 2,64KWH Konsumsi energi selama 24jam (106,06 103,40) 3 30-9-2013 10,38KWH Konsumsi energi selama 96jam (103,40 93,02 4 1-10-2013 2,34KWH Konsumsi energi selama 24jam (93,02 90,68) 5 2-10-2013 2,96KWH Konsumsi energi selama 24jam (90,68 87,72) 6 3-10-2013 3,57KWH Konsumsi energi selama 24jam (87,72 84,15) 7 4-10-2013 3, 67KWH Konsumsi energi selama 24jam (84,15 80,48) 8 5-10-2013 2,71KWH Konsumsi energi selama 24jam (80,48 77,77) 9 6-10-2013 2,80KWH Konsumsi energi selama 24jam (77,77 74,97) 10 7-10-2013 2,18KWH Konsumsi energi selama 24jam (74,97 71,99) 11 8-10-2013 3,08KWH Konsumsi energi selama 24jam (71,99 68,91) 12 9-10-2013 2,66KWH Konsumsi energi selama 24jam (68,91 66,25) 13 10-10-2013 2,80KWH Konsumsi energi selama 24jam (66,25 63,45) 14 11-10-2013 2,72KWH Konsumsi energi selama 24jam (63,45 60,73) 15 12-10-2013 2,49KWH Konsumsi energi selama 24jam (60,73 58,24) No Tanggal Tabel 2. Hasil Pendataan Setelah Menggunakan Sel Surya (10 2-2014) Konsumsi Energi Keterangan 1 10 2-2014 - Sebagai data awal referensi pada KWH meter 55,36KWH 2 11-2-2104 2,6KWH Konsumsi energi selama 24jam (55,36 52,76) 3 12-2-2014 2,88KWH Konsumsi energi selama 24jam (52,76 49,88) 4 13-2-2014 3,08KWH Konsumsi energi selama 24jam (49,88 46,80) 37

Hasyim Asy ari, Abdul Rozaq, Feri Setia Putra, Pemanfaatan Solar Cell Dengan Pln Sebagai Sumber Energi Listrik Rumah Tinggal No Tanggal Konsumsi Energi Keterangan 5 14-2-2014 2,85KWH Konsumsi energi selama 24jam (46,80 43,95) 6 15-2-2014 3,08KWH Konsumsi energi selama 24jam (43,95 40,87) 7 16-2-2014 3,06KWH Konsumsi energi selama 24jam (40,87 37,81) 8 17-2-2014 2,9KWH Konsumsi energi selama 24jam (37,81 34,91) 9 18-2-2014 3,17KWH Konsumsi energi selama 24jam (34,91 31,74) Tabel 3. Hasil Kebutuhan Penerangan Setelah Menggunakan Sel Surya (21 2-2014) No Tanggal Beban Konsumsi Energi 1 21-2-2014 Beban Lampu 118 W Selama 10 Jam 1180 Wh 2 22-2-2014 Beban Lampu 100 W selama 10 jam 1000 Wh 3 23-2-2014 Beban Lampu 77 W selama 10 Jam 30 menit 808 Wh 4 24-2-2014 Beban Lampu 100 W selama 9 Jam 900 Wh 5 25-2-2014 Beban Lampu 118 W Selama 9 Jam 1062 Wh 6 26-2-2014 Beban Lampu 118 W Selama 10 Jam 1180 Wh 7 27-2-2014 Beban Lampu 118 W Selama 9 Jam 1062 Wh Dari data tabel 1 dan 2 dapat ditentukan juga rata-rata konsumsi energi harian setelah sistem paralel sel surya dan PLN di terapkan. 4. KESIMPULAN Beberapa kesimpulan dari penelitian ini adalah pemanfaatan sel surya dengan kapasitas 200 Wattpeak mampu menghasilkan energy listrik untuk mensuplai beban penerangan, rerata energy yang dimanfaatakan adalah 1027 Watt Jam atau 1,027 Kwh. 5. DAFTAR PUSTAKA Amien, R, dkk, 2008, Optimalisasi Pemanfaatan Sel Surya Pada Bangunan Komersial secara Terintegrasi sebagai Bangunan Hemat Energi, Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008, Lampung. Berahim, H, 1994, Pengantar Teknik Tenaga Listrik, Andi Offset, Yogyakarta. Hasyim Asy ari, Jatmiko, Angga, Intensitas Cahaya Matahari terhadap Daya Keluaran Sel Surya, RAPI XI, UMS, Surakarta. Jatmiko, Hasyim, 2011, Pemanfaatan Sel Surya dan Lampu LED untuk 38

Jurnal Emitor Vol. 13 No. 02 ISSN 1411-8890 Perumahan, Semantik, UDINUS, Semarang Juhari AB, dkk, 2009, Optimization of PV- Wind-Hydro-Diesel Hibrid Sistem by Minimizing Excess Capacity, European Journal of Scientific Research. Kamaruzzaman. S, Mohd. Y, 2005, Performance of a Photovoltaic Diesel Hibrid Sistem in Malaysia, ISESCO Science and Technology Vision. Martin, San,, Hybrid Technologies: Fuel Cells and Renewable Energies. Tumiran, 2002, Kualitas Energi Listrik Menyongsong Pembahasan RUU Ketenagalistrikan, Majalah Energi, Edisi 16 (Juni-Agustus 2002), Pusat Studi Energi UGM, Yogakarta Wang, Cheisang, 2008, Power Management of a stand-alone Wind/Photovoltaic/Fuel Cell Energi System, IEEE Transaction on Energi Conversion, Vol 23 No.3. 39