Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. 4. Prinsip APBD 5. Struktur APBD

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KERJA SKPD JANGAN ASAL JADI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

BAGAN ALIR SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO SERI C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG POKOK - POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (APBD) Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

Pengelolaan Keuangan Daerah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG POKOK POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAHUN : 2006 NOMOR : 07

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH JAYA NOMOR 9 TAHUN 2009 SERI D NOMOR 2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN INDRAMAYU

Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

STRATEGI PENGANGGARAN KEGIATAN TIM TERPADU DAN RENCANA AKSI PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PEMERINTAH KOTA PADANG

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 2 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI DAIRI,

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 76 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 1 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR : 4 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

JADWAL TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2009

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG POKOK POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Proses Perencanaan dan Penganggaran Daerah. Syukriy Abdullah

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

Pengelolaan Keuangan Daerah & APBD

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

Menimbang: Mengingat:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH Nama SOP PENYUSUNAN P-APBD

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2010 NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BURU SELATAN PERATURAN BUPATI BURU SELATAN NOMOR : 07 TAHUN 2012 T E N T A N G SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 10 TAHUN 2007 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 10 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PECAPP. Proses Perencanaan dan. Penganggaran Daerah. Syukriy Abdullah. A-PDF Watermark DEMO: Purchase from to remove the watermark

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 11 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIKKA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 07 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI RIAU

BUPATI KAUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAUR NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 80 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 11 TAHUN 2007 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR: 7 TAHUN 2006 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 2 TAHUN 2010

NOMOR 8 "TAH U ti.q017

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

OMNIBUS REGULATIONS DR. TJAHJANULIN DOMAI, MS Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya 1. Pendahuluan - Pengantar - Tujuan - Definisi 2. dasar Hukum 3. Fungsi APBD 4. Prinsip APBD 5. Struktur APBD MODUL 1. Pendahuluan 1.1 Pengantar Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan. Pendapatan daerah pada hakekatnya diperoleh melalui mekanisme pajak, retribusi atau pungutan lain yang dibebankan pada seluruh masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan peraturan daerah. Hak dan kewajiban daerah diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintah daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam sistem pengelolaan keuangan daerah. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan kedalam APBD. Penyelenggaraan tugas pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan desentralisasi didanai dari APBD. APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintah dan kemampuan pendapatan daerah. Kepala daerah selaku kepala pemerintah daerah adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. OMNIBUS REGULATIONS UBDistanceLearning

1.2 Tujuan Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan hukum pengelolaan keuangan daerah, akan dapat menjelaskan pengertian, dasar hukum, fungsi, prinsip dan struktur APBD. 1.3 Definisi Pada dasarnya ada enam (6) dasar hukum yang mengatur pengelolaan keuangan daerah yaitu Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004, Undangundang Nomor 15 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, menjelaskan secara rinci ruang lingkup pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah adalah mendesentralisasikan pelaksanaan kekuasaan pengelolaan keuangan daerah kepada kepala SKPD selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, Kepala SKPD selaku Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah kepada, Kepala SKPD selaku Pejabat Pengguna Anggaran/ Barang Daerah. Sekretaris daerah selaku koordinator pengelola keuangan daerah. Dalam prinsip anggaran semua penerimaan baik dalam bentuk uang, barang atau jasa dianggarkan dalam APBD. Struktur APBD terdiri dari, pendapatan, belanja dan pembiayaan. 2. Dasar Hukum Omnibus Regulations Dasar hukum yang digunakan antara lain Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, Undang-Undang No. 1 Tahun 2004, Undang-Undang No. 10 Tahun 2004, Undang-Undang No. 15 Tahun 2004, Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, Undang-Undang No. 33 Tahun 2004. Dengan pengaturan yang komprehensif dalam satu peraturan perundangan saja yang diatur dalam PP No. 58 Tahun 2005. Pertimbangan dalam peraturan-peraturan tersebut antara lain : a. Kemudahan untuk diimplementasikan oleh Pemda b. Sinkronisasi dan keselarasan antar pengaturan c. Tidak membingungkan pelaksanaan dan pemeriksa d. Kapasitas kemampuan daerah 2.1 Pokok Pokok Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Hal-Hal yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 antara lain : Menjelaskan secara rinci ruang lingkup pengelolaan Keuangan Daerah. Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah adalah mendesentralisasikan pelaksanaan kekuasaan pengelolaan keuangan daerah kepada : [100]

a. Kepala SKPD selaku pejabat pengelola keuangan daerah b. Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/ pengguna barang daerah c. Sekda selaku koordinator pengelola keuangan daerah Tata cara penunjukkan pejabat di lingkungan PPKD dan/ atau SKPD antara lain : a. Mengatur pendelegasian wewenang lebih lanjut b. PPKD selaku BUD menunjuk pejabat selaku kuasa BUD dan dapat melimpahkan wewenang lainnya kepada pejabat lainnya di lingkungan SKPKD c. Kepala SKPD dalam melaksanakan tugasnya : Menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD sebagai pejabat penatausahaan keuangan SKPD (PPK- SKPD) Dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada kepala unit kerja di lingkungannya selaku kuasa pengguna anggaran/ pengguna barang Pejabat pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran dalam melaksanakan program dan kegiatan dapat menunjuk pejabat pada unit kerja SKPD selaku PPTK Tentang pengubahan peristilahan pemegang kas menjadi bendahara penerima dan bendahara pengeluaran yang pengangkatannya oleh KDH atas usul PPKD. Status bendahara merupakan pejabat fungsional dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada PPKD selaku BUD Azas Umum dan Struktur APBD dalam hal ini menjelaskan fungsi-fungsi APBD dan menegaskan mengenai prinsip-prinsip penganggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan. 3. Fungsi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 1. Fungsi otorisasi yaitu merupakan dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan 2. Fungsi perencanaan yaitu merupakan pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan 3. Fungsi pengawasan yaitu merupakan pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan 4. Fungsi alokasi yaitu harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/ mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian 5. Fungsi distribusi yaitu merupakan kebijakan yang harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan 6. Fungsi stabilisasi yaitu merupakan alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah [101]

4. Prinsip-Prinsip Penganggaran APBD 1. Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, barang dan/ atau jasa dianggarkan dalam APBD 2. Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan secara bruto 3. Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dapat dicapai serta berdasarkan ketentuan perundang-undangan 4. Penganggaran pengeluaran harus diukur dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup dan harus didukung dengan dasar hukum yang melandasinya Struktur APBD yang terdapat dalam PP No. 58 Tahun 2005 adalah : 1. Menjelaskan cakupan pengertian dan rincian dari setiap pendapatan, belanja dan pembiayaan 2. Pendapatan dirinci menurut kelompok pendapatan dan jenis pendapatan 3. Klasifikasi belanja menurut organisasi, urusan pemerintahan/ fungsi, program dan kegiatan serta jenis belanja 4. Pembiayaan dirinci menurut jenis sumber penerimaan dan pengeluaran pembiayaan Penyusunan rancangan APBD : (1) Mengatur jadwal penyusunan dan pembahasan KUA dan PPAS yang dilakukan oleh kepala Daerah; (2) Memperjelas keterkaitan dan hubungan antara dokumen perencanaan dengan penyusunan rancangan kebijakan umum APBD, PPAS untuk dibahas dan disepakati bersama antara kepala daerah dengan pimpinan DPRD; (3) Menekankan penyusunan RKA- SKPD dengan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah dan prestasi kerja yang dilakukan berdasarkan capaian kinerja, standar satuan harga dan standar pelayanan minimal; (4) Mempertegas PPKD menyusun rancangan Perda APBD berikut dokumen pendukung berdasarkan RKA-SKPD yang telah ditelaah oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah Tabel Jadwal Penyusunan APBD NO URAIAN WAKTU KETERANGAN A. APBD 1. Penyusunan RKPD Akhir bulan Mei 2. Penyampaian Rancangan KUA kepada Awal bulan Juni 1 bulan Kepala Daerah 3. Penyampaian Rancangan KUA dari Pertengahan bulan Kepala Daerah kepada DPRD Juni 4. KUA disepakati antara Kepala Daerah Minggu pertama 3 minggu dengan DPRD bulan Juli 5. Penyusunan Rancangan PPAS 1 minggu 6. Penyampaian Rancangan PPAS dan Minggu kedua bulan 3 minggu DPRD Juli 7. PPAS disepakati antara Kepala Daerah Akhir bulan Juli dengan DPRD 8. Penetapan pedoman penyusunan RKA- Awal bulan Agustus 1 minggu SKPD oleh Kepala Daerah 9. Penyampaian Raperda APBD kepada Minggu pertama 2 bulan [102]

NO URAIAN WAKTU KETERANGAN DPRD bulan Oktober 10. Pengambilan keputusan bersama DPRD dan Kepala Daerah terhadap RAPD Paling lama 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan (awal bulan Desember) 11. Penetapan hasil evaluasi 15 hari kerja (pertengahan bulan Desember) 12. Penetapan Perda tentang APBD & Raper KDH tentang penjabatan APBD Akhir Desember (31 Desember) bila sesuai hasil evaluasi 13. Menyempurnakan sesuai hasil evaluasi 7 hari kerja Akhir bulan Desember 14. Pembatalan berdasarkan hasil evaluasi 7 hari kerja setelah hasil evaluasi dari Menteri Dalam Negeri/ 15. Penghentian dan pencanutan pelaksanaan Perda tentang APBD bersama DPRD 16. Penetapan keputusan pimpinan DPRD tentang penyempurnaan Perda APBD dan penyampaian hasil penyempurnaan berdasarkan hasil evaluasi 17. Penetapan Perda APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD 18. Penyampaian Perda APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabatan APBD kepada Menteri Dalam Negeri/ Gubernur [103] Gubernur 7 hari kerja Awal bulan Januari 3 hari kerja setelah keputusan 31 Desember 7 hari kerja B. DALAM HAL DPRD TIDAK MENGAMBIL KEPUTUSAN BERSAMA TERHADAP RAPERDA TENTANG APBD 1. Penyampaian rancangan Peraturan Paling lama 15 hari Kepala Daerah kepada Menteri Dalam Negeri/ Gubernur dalam hal DPRD tidak kerja setelah Raperda tidak disetujui DPRD mengambil keputusan bersama (pertengahan bulan terhadap Raperda tentang APBD Desember) sampai dengan batas waktu yang ditetapkan undang-undang 2. Pengesahan Menteri Dalam Negeri/ Paling lama 30 hari Gubernur terhadap Rancangan kerja (pertengahan Peraturan Kepala Daerah bulan Januari) C. APBD BAGI DAERAH YANG BELUM MEMILIKI DPRD 1. Penyampaian rancangan KUA dan Pertengahan bulan PPAS kepada Menteri Dalam Negeri/ Juni Gubernur bagi daerah yang belum memiliki DPRD 1 bulan

NO URAIAN WAKTU KETERANGAN 2. Persetujuan Menteri Dalam Negeri/ Minggu pertama 15 hari Gubernur bulan Juli 3. Penyampaian Rancangan Peraturan 30 hari kerja sejak Minggu pertama Kepala Daerah tentang APBD KUA dan PPAS bulan Agustus disahkan Menteri Dalam Negeri/ Gubernur Tabel Jadwal Pelaksanaan APBD NO URAIAN WAKTU KETERANGAN A. PELAKSANAAN APBD 1. Pemberitahuan menyusun DPA-SKPD 3 hari setelah Perda APBD ditetapkan 2. Penyerahan Rancangan DPA-SKPD 6 hari kerja dan rancangan anggaran kas dari SKPD kepada PPKD 3. Verifikasi dan pengesahan rancangan 15 hari kerja setelah Minggu kedua DPA-SKPD dan rancangan anggaran ditetapkan Perda bulan Januari kas APBD 4. Penyampaian DPA-SKPD dan anggaran kas yang telah disahkan ke SKPD B. DPAL-SKPD 1. Kepala SKPD menyampaikan laporan akhir realisasi pelaksanaan kegiatan fisik dan non-fisik maupun keuangan kepada PPKD untuk pengesahan menjadi DPAL-SKPD tahun anggaran berikutnya [104] 7 hari kerja Minggu ketiga bulan Januari Pertengahan Desember bulan Tabel Jadwal Perubahan APBD NO URAIAN WAKTU KETERANGAN 1. Penyampaian Rancangan Perubahan Minggu pertama KUA dan PPAS kepada DPRD bulan Agustus 2. Kesepakatan Perubahan KUA dan Minggu kedua bulan 7 hari PPAS antara Kepala Daerah dan DPRD Agustus 3. Pedoman Penyusunan RKA-SKPD Minggu ketiga bulan Perubahan APBD Agustus 4. Penyampaian Raperda APBD beserta lampiran kepada DPRD Minggu kedua bulan September 5. Persetujuan DPRD terhadap Raperda 3 bulan sebelum Akhir bulan Perubahan APBD tahun anggaran September berakhir 6. Penyampaian kepada Menteri Dalam Negeri/ Gubernur untuk di evaluasi 3 hari kerja 7. Keputusan Mengeri Dalam Negeri 15 hari kerja Pertengahan tentang hasil evaluasi bulan Oktober 8. Pengesahan Perda yang telah di Pertengahan bulan evaluasi dan dianggap sesuai dengan Oktober

NO URAIAN WAKTU KETERANGAN ketentuan 9. Penyempurnaan Perda sesuai hasil 7 hari kerja Minggu ketiga evaluasi apabila dianggap bertentangan bulan Oktober dengan kepentingan umum dan peraturan yang lebih tinggi 10. Pembatalan Perda perubahan APBD bila tidak dilakukan penyempurnaan [105] 7 hari kerja setelah pemberitahan untuk penyempurnaan sesuai hasil evaluasi Minggu keempat bulan Oktober 11. Pencabutan Raperda perubahan APBD 7 hari kerja Minggu pertama bulan Nopember 12. Pemberitahuan untuk penyampaian 3 hari kerja setelah Minggu ketiga rancangan perubahan DPA-SKPD PAPBD disahkan bulan Oktober Tabel Jadwal Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD NO URAIAN WAKTU KETERANGAN 1. Penyusunan Laporan Realisasi Minggu kedua bulan Semester I Juni 2. Penyampaian laporan realisasi 7 hari kerja setelah anggaran semester pertama dari semester pertama pengguna anggaran ke PPKD berakhir 3. Penyampaian hasil konsolidasi laporan semester pertama oleh PPKD ke Sekda selaku koordinator pengelolaan keuda Minggu kedua bulan Juli 4. Penyampaian rancangan laporan semester pertama dari Sekda kepada Kepala Daerah 5. Penyampaian laporan realisasi semester pertama dari Kepala Daerah kepada DPRD 6. Penyampaian laporan keuangan SKPD kepada Kepala Daerah melalui PPKD Minggu ketiga bulan Juli Akhir bulan Juli 2 bulan setelah Bulan Februari tahun anggaran berakhir 7. Konsolidasi laporan keuangan SKPD 3 bulan setelah Bulan Maret oleh PPKD tahun anggaran berakhir 8. Penyampaian laporan keuangan daerah 3 bulan setelah Akhir bulan kepada BPK tahun anggaran Maret berakhir 9. Pemeriksaan laporan keuangan oleh 2 bulan setelah Bulan Mei BPK disampaikan 10. Penyampaian Raperda pertanggung 6 bulan setelah Akhir bulan Juni jawaban yang telah diaudit oleh BPK tahun anggaran dari Kepala Daerah kepada DPRD berakhir 11. Persetujuan DPRD terhadap Raperda 1 bulan setelah Akhir bulan Juli

NO URAIAN WAKTU KETERANGAN pertanggungjawaban yang telah dicabut disampaikan BPK 12. Rancangan Perda tentang pertanggung Paling lama 3 (tiga) jawaban pelaksanaan APBD dan hari kerja rancangan peraturan Kepala Daerah tentang penjabatan pertanggung jawaban pelaksanaan APBD sebelum ditetapkan disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri/ Gubernur untuk di evaluasi 13. Penyampaian hasil evaluasi oleh Paling lama 15 (lima Menteri Dalam Negeri/ Gubernur belas) hari kerja 14. Kepala Daerah dan DPRD Paling lama 7 (tujuh) menyempurnakan hasil evaluasi hari kerja terhitung sebelum ditetapkan sejak diterimanya hasil evaluasi 5. Struktur Pendapatan A. Pendapatan Asli Daerah : 1. Pajak Daerah 2. Retribusi Daerah 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 4. Lain-lain PAD yang sah B. Dana Perimbangan : 1. Dana Bagi Hasil 2. Dana Alokasi Umum 3. Dana Alokasi Khusus C. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah : 1. Hibah 2. Dana Darurat 3. Lain-lain Pendapatan Struktur belanja yang tertera pada PP No. 58 Tahun 2005 adalah : 1. Belanja tidak langsung Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil & Bantuan Keuangan Belanja Tak Terduga 2. Belanja langsung Program Kegiatan [106]

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Struktur Pembiayaan Penerimaan pembiayaan : SiLPA tahun anggaran sebelumnya Pencairan dana cadangan Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan Penerimaan pinjaman Penerimaan kembali pemberian pinjaman Pengeluaran pembiayaan : Pembentukan dana cadangan Penyertaan modal pemerintah daerah Pembayaran pokok utang Pemberian pinjaman Gambar Kode Rekening [107]

Gambar Alur pengerjaan RKA SKPD [108]

Penetapan APBD Jadwal penyampaian, pembahasan Raperda APBD kepada DPRD dan pengambilan keputusan bersama terhadap Raperda APBD dengan DPRD serta proses evaluasi Menitik beratkan pembahasan Raperda APBD pada kesesuaian program kegiatan dengan KUA dan PPAS Mengatur mengenai penetapan APBD apabila DPRD tidak mengambil keputusan bersama terhadap Raperda APBD Mekanisme, jadwal, penyempurnaan hasil evaluasi Raperda APBD dan Raper KDH tentang penjabatan APBD serta penetapan Perda APBD dan Per KDH tentang Penjabatan APBD oleh KDH (bersifat preventif) Gambar Sinkronisasi Penyusunan Rancangan APBD (UU No. 17 Tahun 2003, UU No. 25 Tahun 2004, UU No. 33 Tahun 2004) Gambar Penyusunan dan Penetapan PERDA APBD [109]

Pelaksanaan APBD Selain pada aspek pelaksanaan juga menekankan pada aspek penyiapan dokumen, yang mencakup : Jadwal proses penyusunan DPA-SKPD oleh SKPD dan penyerahannya kepada PPKD Isi DPA-SKPD mencakup : rincian sasaran yang hendak dicapai, fungsi, program, kegiatan anggaran untuk mencapai sasaran dan rencana penarikan dana serta pendapatan yang direncanakan Proses dan jadwal verifikasi DPA-SKPD oleh Tim Anggaran Pemda (15 hari) Proses dan jadwal pengesahan DPA-SKPD oleh PPKD setelah memperoleh persetujuan SEKDA Pengaturan secara komprehensif mengenai penatausahaan pendapatan, belanja dan pembiayaan berikut perubahan tata cara pencairan dan penggunaa [110]

Gambar Persiapan Pelaksanaan APBD [111]

Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University Gambar Pelaksanaan APBD [112] 2012

Tabel Pelaksanaan dan Penatausahaan APBD NO URAIAN KETERANGAN 1 Memberikan persetujuan pengesahan DPA-SKPD SEKDA 2 Mengesahkan DPA-SKPD dan Anggaran Kas PPKD 3 Menerbitkan SPD PPKD selaku BUD 4 Penyiapan dokumen SPP-LS PPTK 5 Pengajuan SPP-UP/GU/TU (sistem UYHD) dan SPP-LS Bendahara Pengeluaran 6 Pengajuan SPM-UP/GU/TU & SPM-LS Kepala SKPD 7 Menerbitkan SP2D Kuasa BUD 8 Mengakutansikan dan menyiapkan laporan PPK-SKPD 9 Pertanggung jawaban Dana (SPJ) Kepala SKPD 10 Laporan Keuangan & Pertanggungjawaban PPKD Pelaksanaan APBD Gambar Proses Pencarian dan Pembayaran LS Gambar Proses Pencairan dan Pembayaran UP [113]

LATAR BELAKANG PERUBAHAN Perkembangan asumsi KUA yang tidak sesuai Tabel Perubahan APBD DOKUMEN PENGANGGARAN PELAKSANAAN RKA-SKPD DPA-SKPD DPPA-SKPD DPPA-SKPD KETERANGAN Dapat mendahului perubahan DPPA-SKPD DPPA-SKPD Dapat mendahului Dilakukan pergeseran perubahan Penggunaan saldo RKA-SKPD DPA-SKPD Dapat mendahului anggaran dalam tahun DPA-SKPD DPA-SKPD perubahan dan anggaran berjalan DPAL-SKPD DPAL-SKPD menunggu perubahan RKA-SKPD DPA-SKPD Dapat mendahului perubahan, dan jika terjadi setelah Darurat perubahan ditampung DPPA-SKPD DPPA-SKPD dalam laporan realisasi anggaran RKA-SKPD DPA-SKPD Luar biasa > 50% Setelah perubahan DPPA-SKPD DPPA-SKPD kedua Luar biasa < 50% DPPA-SKPD DPPA-SKPD Gambar Model 1 Struktur Organisasi SKPD [114]

Gambar Modul 2 Struktur Organisasi SKPD Gambar Modul 3 Struktur Organisasi SKPD Khusus Sekretariat Daerah Aspek Pelaporan dan Pertanggungjawaban : Laporan keuangan diperiksa BPK sebelum diajukan dalam bentuk Raperda kepada DPRD Jenis Laporan Keuangan (yang menggambarkan tentang hak, kewajiban, dan kekayaan daerah pada akhir tahun serta sumber dan penggunaan, termasuk pergeseran penyusunan laporan keuangan) Perubahan muatan hukum dalam dokumen pertanggungjawaban Penyusunan kebijakan akuntansi berdasarkan standar akuntansi pemerintahan Aspek Pembinaan dan Pengawasan MDN Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan dibidang pengelolaan keuangan daerah [115]

Mata Kuliah/Materi Kuliah Brawijaya University 2012 Menekankan pada aspek pembinaan manajerial dan saran perbaikan kedepan Pemeriksaan oleh BPK Gambar Akuntansi dan Pelaporan Pelaksanaan APBD [116]

Ketentuan Peralihan. Dilaksanakan secara bertahap mulai tanggal tahun 2006, 2007 dan tahun anggaran 209. A. Tahun Anggaran 2006 a. Status bendahara sebagai pejabat fungsional, Pasal 15 ayat (3) b. Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi kerja berdasarkan capaian kinerja, indikator kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal Pasal 39 ayat (2) c. Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Pasal 100 ayat (3) B. Tahun Anggaran 2007 a. Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara yang disampaikan oleh kepala daerah. Pasal 35 ayat (1) b. Penetapan Raperda tentang APBD dan Raper KDH tentang penjabaran APBD PerKDH tentang penjabaran APBD yang dilakukan selambatlambatnya tanggal 31 Desember TA sebelumnya. Pasal 53 ayat (1) dan ayat (2) c. Pemerintah daerah menyusun sistem akuntansi pemerintah daerah yang mengaku kepada standar akuntansi pemerintahan. Pasal 96 ayat (1) C. Tahun Anggaran 2009 a. Penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah dilaksanakan dengan menyusun prakiraan maju yang berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan yang direncanakan dalam tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan dan merupakan implikasi kebutuhan dana untuk pelaksanaan program dan kegiatan tersebut pada tahun berikutnya. Pasal 37 Tindakan Lanjut yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah : a. Menyusun Peraturan Daerah tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah b. Menyusun Peraturan Kepala Daerah tentang sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah sebagai pelaksanaan dari Peraturan Daerah tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Issu Krusial : 1. PP tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah belum final 2. PP tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah belum final 3. Penerapan penganggaran dengan perkiraan maju (MTEF) 4. Revisi PP No. 109 tahun 2000 5. Revisi Kedua PP No. 24 Tahun 2004 6. Belum adanya pengaturan penatausahaan dan pelaporan BLUD [117]

REFERENSI Darise, N. (2006). Pengelolaan Keuangan Daerah Indeks. Kelompok Gramedia. Jakarta. Mardiasmo. (2002). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Andi. Yogyakarta. PROPAGASI A. Diskusi 1. Pengelolaan keuangan daerah berbasis Good Governance 2. Prinsip akuntablitas dalam pengelolaan keuangan daerah B. Pertanyaan 1. Apa yang dimaksud dengan keuangan daerah 2. Apa yang dimaksud dengan APBD 3. Apa yang dimaksud dengan desentralisasi kewenangan 4. Apa yang dimaksud fungsi otorisasi dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah 5. Apa yang dimaksud fungsi pengawasan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah 6. Apa yang dimaksud dengan fungsi stabilisasi dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah 7. Apa yang dimaksud dengan fungsi alokasi dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah C. Pertanyaan Multiple Choice 1. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 mengatur tentang a. Pengelolaan keuangan daerah b. Pengelolaan APBN c. Pengelolaan keuangan pemerintah 2. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 mengatur tentang a. Keuangan daerah b. Keuangan negara c. Salah semua 3. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 mengatur tentang.. a. Perimbangan keuangan b. Perimbangan keuangan pusat dan daerah c. Benar semua 4. Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, barang dan jasa dianggarkan dalam APBD a. Benar b. Salah c. Ragu-ragu [118]

5. Fungsi distribusi yaitu merupakan kebijakan yang harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan a. Salah b. Benar c. Ragu-ragu 6. Sekretaris daerah selaku koordinasi pengelolaan keuangan daerah a. Benar b. Salah c. Ragu-ragu 7. Fungsi alokasi harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan pemborosan sumberdaya a. Salah b. Benar c. Ragu-ragu [119]