Perancangan dan Analisis Kinerja Sistem Pencegahan Penyusupan Jaringan Menggunakan Snort IDS dan Honeyd

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA SISTEM PENGAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN SNORT IDS DAN IP-TABLES DI AREA LABORATORIUM RDNM PT. X

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN UKDW

KARAKTERISTIK KONSUMSI DAYA KOMPUTER DENGAN PERUBAHAN TINGKAT SERANGAN DISTRIBUTED DENIAL OF SERVICE (DDOS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE IPS (INTRUSION PREVENTION SYSTEM) TERHADAP SERANGAN BACKDOOR DAN SYNFLOOD

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 2 Juni2015

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA INSTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) SNORT DAN SURICATA DALAM MENDETEKSI SERANGAN DENIAL OF SERVICE PADA SERVER LINUX

BAB 1. PENDAHULUAN. Ancaman keamanan terhadap penyedia layanan web semakin meningkat

SKRIPSI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. komputer, printer dan peralatan lainnya (biasa disebut node) yang terhubung

ANALISIS KINERJA SIGNATURE-BASED IDS DENGAN MENGGUNAKAN SNORT DAN IP-TABLES DALAM MENDETEKSI SERANGAN ICMP FLOODING PADA WEB SERVER SKRIPSI

SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN SNORT

Pendahuluan Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 1 Desember 2014

SELF DEFENDING LINUX NETWORK

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA SISTEM KEAMANAN INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

APLIKASI IPS MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK PENGAMANAN WEB SERVER WEB BASED IPS MANAGEMENT SYSTEM APPLICATION FOR WEB SERVER PROTECTION

THREAT PACKET ANALYSIS USING SNORT

Analisis Dan Implementasi Honeypot Dalam Mendeteksi Serangan Distributed Denial-Of-Services (DDOS) Pada Jaringan Wireless

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 2.1. Bagian IDS

PENDETEKSIAN SERANGAN DDOS (DISTRIBUTED DENIAL OF SERVICE) MENGGUNAKAN IDS (INTRUSION DETECTION SYSTEM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi. Sementara itu, masalah keamanan ini masih sering kali

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi dan komunikasi dewasa ini menjadi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 1 Desember 2014

ANALISA GENERALISASI RULES MENGGUNAKAN SNORT IDS SKRIPSI

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL SEBAGAI MEDIA NOTIFIKASI

OPTIMALISASI SISTEM KEAMANAN JARINGAN BERBASIS SNORT

OPTIMALISASI NETWORK SECURITY DENGAN MENGKOMBINASIKAN INTRUSION DETECTION SYSTEM DAN FIREWALL PADA WEB SERVER. Naskah Publikasi

JURNAL SISTEM KEAMANAN HONEYPOT PADA JARINGAN NIRKABEL (HOTSPOT) DI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai metode serangan jaringan komputer diantaranya Denial of

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS SNORT INTRUSION DETECTION SYSTEM DAN IPTABLES FIREWALL

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Kebutuhan Perangkat Keras

Latar Belakang

SIMULASI PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN IPS (INTRUSION PREVENTION SYSTEM) PADA UNIT INFOKOM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN BERBASIS IDS DI JARINGAN INTERNET UNIVERSITAS BINA DARMA

IMPLEMENTASI PENGAMANAN JARINGAN MENGGUNAKAN INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) DAN IP TABLES BERBASIS LINUX DI LAB POLITEKNIK TELKOM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN BERBASIS IDS DI JARINGAN INTERNET UNIVERSITAS BINA DARMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN FIREWALL IPTABLES DAN SNORT

DETEKSI MALWARE DALAM JARINGAN MENGGUNAKAN DIONAEA. (Malware Detection in the Network Using Dionaea)

TUGAS KEAMANAN JARINGAN SNORT

Kolaborasi Intrusion Detection System Berbasis Publish/Subscribe

Implementasi Network Intrusion Detection System pada Sistem Smart Identification Sofyan Hadi D3 Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan

PENGGUNAAN SISTEM IDS (Intrution detection System) UNTUK PENGAMANAN JARINGAN DAN KOMPUTER

DETEKSI DAN PENCEGAHAN FLOODING DATA PADA JARINGAN KOMPUTER

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

ANALISA DAN PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN SNORT DI KEMENTRIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi jaringan komputer selalu berkembang, meskipun saat ini

Gambar 1. Topologi Jaringan Scanning

IMPLEMENTASI SENSOR MONITORING PADA JARINGAN WI-FI (HOTSPOT) BERBASIS SNORT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang

Mengamankan Sistem Informasi. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom

Analisis dan Implementasi Honeypot Menggunakan Dionaea Sebagai Penunjang Keamanan Jaringan

PENGAMANAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE IPS (INTRUSION PREVENTION SYSTEM) TERHADAP SERANGAN BACKDOOR DAN SYNFLOOD BERBASIS SNORT INLINE

MODUL 7 INTRUSION DETECTION SYSTEM [SNORT]

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA LAPORAN RESMI INTRUSION DETECTION SYSTEM SNORT

ANALISIS PENGGUNAAN PORTSENTRY SEBAGAI TOOLS INTRUSION DETECTION SYSTEM PADA JARINGAN KOMPUTER

ANALISIS SISTEM KEAMANAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN HONEYPOT DAN IDS DI KAMPUS STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini sudah menjalar ke berbagai aspek kehidupan.

INTRUSION PREVENTION SYSTEM DENGAN METODE SIGNATURE BASED INTRUSION DETECTION PADA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN)

SISTEM PENDETEKSI SERANGAN FLOODING PACKET BERBASIS OPEN SOURCE MENGGUNAKAN SNORT IDS ARTIKEL SKRIPSI

Analisa Performansi Implementasi Intrusion Detection System berbasis Snort, Honeypot Honeyd dan Honeypot Honeynet pada PT X di Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH : NETWORK SERVER JUDUL : INTRUSION DETECTION SYSTEM (HONEYPOT) DISUSUN OLEH : : SINTA AGUSTIEN KOLOAY

Evaluasi Keamanan Sistem Informasi

TUJUAN PEMBELAJARAN: DASAR TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

STUDI ANALISIS HOST BASED INTRUSION DETECTION SYSTEM BERBASIS SNORT

Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 1 Desember 2013

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IDS PADA WIRELESS NETWORK SECURITY BERBASIS MIKROTIK DI H&W Net

Computer Security. Network Security

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pemakaian secara bersama data, perangkat lunak dan

APLIKASI HIERARCHICAL CLUSTERING PADA INTRUSION DETECTION SYSTEM BERBASIS SNORT

SIMULASI DAN PERBANDINGAN PSAD, SURICATA UNTUK MENCEGAH SCANNING PORT OLEH ZENMAP PADA VPS UBUNTU NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN INTRUSION DETECTION SYSTEM

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 2Juni2015

Rancang Bangun Sistem Monitoring Keamanan Jaringan Prodi Teknik Informatika Melalui SMS Alert dengan Snort

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MONITORING TRAFFIC INTERNET PADA PT. LINTAS DATA PRIMA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Wisnugara

APLIKASI WEB UNTUK METODE FUZZY NEUARAL NETWORK PADA INTRUSION DETECTION SYSTEM BERBASIS SNORT

KEAMANAN JARINGAN MENGGUNAKAN LINUX BOX SEBAGAI UTM (UNIFIED THREAT MANAGEMENT) YANG MEMBERIKAN PENGAMANAN MENYELURUH TERHADAP JARINGAN

Perancangan dan Implementasi Sistem Keamanan Berbasis IDS di Jaringan Internet Universitas Bina Darma

Perancangan Web Application Honeypot untuk Menggali Informasi Peretas

Transkripsi:

Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Oktober 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional TeknikElektro Itenas Vol.1 No.4 Perancangan dan Analisis Kinerja Sistem Pencegahan Penyusupan Jaringan Menggunakan Snort IDS dan Honeyd AGITA SYAIMI PUTRI UTAMI 1, LITA LIDYAWATI 1, ZUL RAMADHAN 2 1. Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung 2. PT. TELKOM Research and Development Center Bandung Email : agita.pu3@gmail.com ABSTRAK Kelemahan sistem keamanan jaringan akan dimanfaatkan oleh penyusup (intruder) untuk melakukan serangan dengan cara mencuri data dan merusak jaringan komputer. Pada penelitian ini dilakukannya pencegahan penyusupan menggunakan Snort IDS dan Honeyd. Snort IDS ini bekerja dengan cara mendeteksi serangan yang telah dilakukan oleh penyusup (intruder). Setelah serangan berhasil terdeteksi, maka serangan tersebut akan dibelokkan ke server palsu (Honeyd). Akibat dari serangan penyusup adalah terjadinya gangguan pada sisi sistem kinerja server. Begitupula pada pemakaian CPU history adanya peningkatan kapasitas server 94,1% ketika terjadi serangan. Akan tetapi setelah terjadinya pembelokan, kapasitas server menurun menjadi 47,4%. Setelah dilakukan proses pendeteksian dan pembelokan maka sistem sudah bekerja dengan baik untuk mengamankan suatu jaringan komputer. Kata kunci : CPU history, Honeyd, kinerja sistem, penyusup, Snort IDS. ABSTRACT A disadvantage of network security system will be utilized by the intruders to carry out attacks in a way to steal data and destroy the computer network. In this research, it was conducted the prevention to detect attack using Snort IDS and Honeyd methods. The Snort IDS worked by using an attack detection that conducted by intruder. After attack detection, it would be moved to the fake server (Honeyd). The results of the intruder attack were the interference on the performance of server side system. Similarly, the CPU usage history would increase. In the event of attack, the state of the server would increase to 94.1%, but after bending state of server, it would decrease to 47.4%. After detection and deflection processes, the system would work back into the normal condition for securing the computer network. Keywords : CPU history, Honeyd,, Intuder, system performance, Snort IDS. Jurnal Reka Elkomika 317

Syaimi, Lidyawati, Ramadhan 1. PENDAHULUAN Keamanan jaringan komputer sangat penting untuk menjaga validitas dan integritas data serta menjamin ketersediaan layanan bagi penggunanya. Agar sistem jaringan komputer tidak terganggu bahkan sampai rusak oleh serangan penyusup (intruder), maka diperlukan sistem keamanan jaringan yang dapat menanggulangi dan mencegah serangan penyusup (intruder) tersebut. Serangan yang paling sering digunakan adalah Port Scanning dan DOS (Denial Of Service). Port Scanning adalah serangan yang bekerja untuk mencari port yang terbuka pada suatu jaringan komputer, dari hasil port scanning akan didapat letak kelemahan sistem jaringan komputer tersebut. DOS adalah serangan yang bekerja denga cara mengirimkan request ke server berulang kali untuk bertujuan membuat server menjadi sibuk menanggapi request dan server akan mengalami kerusakan atau hang (Renuka P, Dr Annamma, Suhas.V, Kundan Kumar, 2010). IDS (Intrusion Detection System) adalah sebuah aplikasi perangkat lunak atau perangkat keras yang dapat mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dalam sebuah sistem atau jaringan. Snort IDS merupakan IDS yang open source yang secara defacto menjadi standar IDS di industri. SNORT berfungsi untuk mendeteksi serangan dengan cara menghasilkan alert secara real time (Kerry J & Christopher, 2004). IPS (Intrusion Prevevtion System) adalah sebuah aplikasi yang bekerja untuk monitoring traffic jaringan, mendeteksi aktivitas yang mencurigakan, dan melakukan pencegahan dini terhadap serangan. IPS mengkombinasikan teknik firewall dan metoda Intrusion Detection System (IDS) dengan sangat baik. Iptables adalah firewall bawaan Linux yang bekerja mengatur lalu lintas data dalam komputer, baik yang masuk ke komputer, keluar dari komputer, maupun sekedar melewati komputer. Honeyd adalah server palsu yang merupakan sebuah produk honeypot dengan interaksi rendah dengan berfungsi mensimulasikan tingkah laku sebuah komputer beserta sistem operasinya ( Lance S, 2002). Dalam pengerjaan penelitian ini telah dilakukan perancangan dan analisis kinerja Snort IDS (Intrusion Detection System) dan Honeyd yang dapat melindungi server dari serangan penyusup. Dengan adanya sistem keamanan jaringan ini dapat mempermudah administator melindungi server dari serangan penyusup (intruder). Jurnal Reka Elkomika 318

PERANCANGAN DAN ANALISIS KINERJA SISTEM PENCEGAHANPENYUSUPAN JARINGAN MENGGUNAKAN SNORTIDS DAN HONEYD 2. METODOLOGI PERANCANGAN PENCEGAHAN PENYUSUPAN 2.1 Perancangan Sistem Pencegahan Penyusupan Jaringan Komputer Dalam perancangan ini akan dijelaskan tahap-tahap bagaimana sistem pencegahan penyusupan dirancang. Agar memenuhi kebutuhan fungsional, sistem pencegahan penyusupan pada jaringan menggunakan Snort IDS dan Honeyd dibutuhkan beberapa modul utama diantaranya : libpcap library, packet decoder, preprocessor, detection engine, output modules, IPS engine dan Honeyd. 2.2 Diagram Blok Sistem Pencegahan Penyusupan Menggunakan Snort IDS dan Honeyd Gambar 1 merupakan diagram blok sistem pencegahan penyusupan yang dimana libpcap library, packet decoder, dan preproccesor bekerja untuk menangkap dan mengelompokan paket data yang ada dalam suatu jaringan. Detection engine bekerja menentukan apakah paket data tersebut terdeteksi serangan atau bukan. IPS engine bekerja membaca alert pada database lalu memerintahkan iptables membelokan (redirect) serangan. Honeyd bekerja sebagai server palsu dimana mensimulasikan tingkah laku sebuah komputer beserta sistem operasinya, sedangkan output plug-in bekerja menghasilkan report atau alert. Jaringan LAN Libcap Library Packet Decoder Preprocessor Detection Engine Output plug-in (Alert) IPS Engine Honeyd Gambar 1. Diagram Blok Sistem Pencegahan Penyusupan 2.3 Flowchart Sistem Pencegahan Penyusupan Untuk mengetahui prinsip kerja dari sistem yang akan dirancang, maka agar lebih mudah dalam pemahamannya dibuatlah terlebih dahulu diagram alir (flowchart) dari sistem tersebut. Gambar 2 menjelaskan apabila ada paket data yang masuk, sistem ini akan mulai bekerja yaitu dengan mengidentifikasi mode paket serangan apakah paket data tersebut. Setelah diketahui mode paketnya, pada detection engine akan membandingkan apakah sama dengan rules yang telah ada pada Snort, jika sama maka Snort akan mengeluarkan alert lalu membelokkan serangan tersebut ke Honeyd, jika tidak paket data tersebut langsung di kirim ke server. Jurnal Reka Elkomika 319

Syaimi, Lidyawati, Ramadhan Star Mode paket serangan Deteksi engine Rules Apakah paket serangan cocok dengan rules Tidak Ya Kirim alert Redirect Server Server palsu End Gambar 2. Flowchart Sistem Pencegahan Penyusupan 2.4 Topologi Topologi yang dirancang dapat diilustrasikan pada Gambar 3 yaitu terdapat Jaringan Lan yang terdapat pada PT.Telkom, client berupa DOS dan Port Scanning, IPS yang terdiri dari Snort IDS dan blockit, server, dan Honeyd (server palsu)(fauzi, 2010). Jaringan LAN RDNM PT.TELKOM R&D CENTER 192.168.43.38 ` Cliant IPS Router Server Client 1 (DOS) 192.168.43.127 Client 2 (Port Scanning) 192.168.43.231 192.168.43.204 Honeyd (Server palsu) Gambar 3. Topologi Sistem Pencegahan Penyusupan Jurnal Reka Elkomika 320

PERANCANGAN DAN ANALISIS KINERJA SISTEM PENCEGAHANPENYUSUPAN JARINGAN MENGGUNAKAN SNORTIDS DAN HONEYD 3. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM PENCEGAHAN PENYUSUPAN 3.1 Pengujian Sistem Pencegahan Penyusupan Jaringan Untuk menguji sistem pencegahan penyusupan yaitu dengan cara melancarkan paket serangan dari client ke server. Dalam perancangan ini, serangan yang digunakan adalah Port Scanning dan DOS. Gambar 4. Paket Serangan DOS (Denial Of Service) Serangan DOS dibangkitkan oleh Net-Tools pada client 1 dengan IP 192.168.43.127, pada Gambar 4 memperlihatkan bahwa client 1 telah mengirimkan paket serangan. Setelah serangan dikirim, Snort di server mengeluarkan alert bahwa IP 192.168.43.127 melakukan serangan berupa DOS dapat dilihat pada Gambar 5 yang terdiri dari IP penyerang, IP yang diserang dan bentuk serangan (Rafiudin, 2010). Gambar 5. Alert Snort berupa serangan DOS di Server Jurnal Reka Elkomika 321

Syaimi, Lidyawati, Ramadhan Gambar 6. Paket Serangan Port Scanning (nmap) Serangan Port Scanning dibangkitkan oleh nmap berupa Zenmap pada client 2 dengan IP 192.168.43.231, pada Gambar 6 memperlihatkan bahwa client 2 telah mengirimkan paket serangan. Setelah serangan dikirim, Snort di server mengeluarkan alert bahwa IP 192.168.43.127 melakukan serangan berupa Port Scanning (nmap) yang dapat dilihat pada Gambar 7 yang terdiri dari IP penyerang, IP yang diserang dan bentuk serangan. Gambar 7. Alert Snort berupa serangan Port Scanning di Server Jurnal Reka Elkomika 322

PERANCANGAN DAN ANALISIS KINERJA SISTEM PENCEGAHANPENYUSUPAN JARINGAN MENGGUNAKAN SNORTIDS DAN HONEYD 3.2 Hasil Pengujian Pengujian dilakukan dengan beberapa tahap. Berikut ini tahap-tahap hasil pengujian yang dilakukan: a. Hasil pengujian saat tidak ada serangan penyusup (intruder) Pada pengujian ini, sistem pencegahan penyusupan dalam keadaan normal yaitu tidak ada paket data yang dikirim berupa serangan port scanning dan DOS dengan topologi pada Gambar 8. Hasil dari pengujian sebelum adanya serangan dapat dilihat pada Gambar 9 yaitu keadaan CPU menjadi 14% dan kapasitas memory 102,2 MB. Jaringan LAN RDNM PT.TELKOM R&D CENTER Router Gambar 8. Topologi pengujian saat tidak ada serangan penyusup (intruder) Server Gambar 9. Keadaan Server pada saat tidak ada serangan penyusupan (intruder) b. Hasil pengujian saat ada serangan penyusup (intruder) Pada pengujian ini, serangan berupa port scanning dan DOS langsung menuju server tanpa adanya pencegahan penyusupan dengan topologi pada Gambar 10. Hasil dari pengujian setelah adanya serangan dapat dilihat pada Gambar 11 yaitu keadaan CPU naik menjadi 94,1% dan kapasitas memory naik menjadi 330,2 MB. Jaringan LAN RDNM PT.TELKOM R&D CENTER ` IDS Router Cliant Server Gambar 10. Topologi pengujian saat terjadi serangan penyusup (intruder) Jurnal Reka Elkomika 323

Syaimi, Lidyawati, Ramadhan Gambar 11. Keadaan Server saat terjadi serangan penyusup (intruder) c. Hasil pengujian pembelokan (redirect) serangan penyusup (intruder) Pada pengujian ini, serangan yang berupa port scanning dan DOS akan dibelokan (redirect) menuju server palsu (Honeyd) dengan toplogi pada Gambar 12. Hasil dari pengujian setelah adanya pembelokan serangan penyusup dapat dilihat pada Gambar 13 yaitu keadaan CPU turun menjadi 47,0% dan kapasitas memory turun menjadi 272,1 MB. Jaringan LAN RDNM PT.TELKOM R&D CENTER ` IPS Router Cliant Server (Server palsu) Gambar 12. Topologi pengujian saat terjadi pembelokan serangan penyusup Honeyd Gambar 13. Keadaan Server saat terjadi pembelokan serangan Jurnal Reka Elkomika 324

ANALISIS KINERJA SISTEM PENCEGAHANPENYUSUPAN JARINGAN MENGGUNAKAN SNORTIDS DAN HONEYD Setelah mendapatkan serangan penyusup (intruder) berupa port scanning dan DOS, Snort akan mengeluarkan alert. Alert yang keluar dari Snort akan dibaca oleh IPS engine berupa blockit (Isnan, 2011) yang bertugas untuk memerintahkan iptables untuk membelokan akses penyusupan ke server palsu (Honeyd) dengan sintaks seperti berikut: tail f /var/log/blockit/intruder Gambar 14. Aktifitas Serangan Pada Honeyd Pada Honeyd (server palsu) akan menampilkan aktifitas serangan yang terdiri IP serangan port scanning dan IP DOS seperti pada Gambar 14 (Utdirartatmo, 2005). Pembelokan serangan pada server palsu, tidak memberikan kecurigaan pada intruder (penyusup), karena penyusup (intruder) dengan IP 192.168.43.127 dan 192.168.43.231 masih bisa mengakses IP 192.168.43.38 dapat dilihat pada Gambar 15 (a) bukti bahwa DOS masih terhubung pada server dan (b) bukti bahwa port scanning masih terhubung pada server. (a) (b) Gambar 15. (a) Bukti Bahwa DOS (Denial Of Service) Masih Terhubung Ke Server. (b) Bukti Bahwa Port Scanning Masih Terhubung ke Server Jurnal Reka Elkomika 325

Syaimi, Lidyawati, Ramadhan 3.3 Analisa Pengujian Setelah dilakukan pengujian akan terlihat dampak yang mengganggu pada sistem kinerja server dapat dilihat pada Tabel 1 : Tabel 1. Sistem Kinerja Server No Performance System Sebelum Serangan Setelah Serangan Setelah Pembelokan Serangan 1 CPU History 14% 94,1% 47,4% 2 Memory 102,2 MB 330,2 MB 294,4 MB 3 SWAP Memory 0 bytes 24,7 MB 13,4 MB 4 Receiving Data 0 bytes/s 43,KBps 2,0 KBps 5 Sending Data 0 bytes/s 3,3 KBps 1,9 KBps 6 Total Receive Data 11,1 KB 919,1 KB 361,3 KB 7 Total Send Data 2,2 KB 730,8 KB 298,6 KB Hasil dari beberapa pengujian pada Tabel 1 dapat dilihat kondisi setelah adanya serangan pada kapasitas CPU History dan Memory mengalami kenaikan yang berdampak pada sistem kinerja server, sedangkan pada kondisi setelah adanya pembelokan (redirect) kapasitas CPU History dan Memory akan berkurang sehingga sistem kinerja server tidak terganggu akan tetapi penurunan kapasitas tersebut tidak kembali pada kondisi sebelum adanya serangan. Hal ini dikarenakan ping ataupun request menuju server yang berkapasitas kecil tidak dianggap serangan sehingga tidak dibelokan ke Honeyd (server palsu). Dengan adanya perubahan kapasitas setelah adanya pembelokan (redirect) ke Honeyd (server palsu) dapat dilihat bahwa sistem pencegahan penyusupan yang telah dibuat bekerja dengan baik. 4. KESIMPULAN Dari hasil pengujian sistem pencegahan penyusupan jaringan komputer dan analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Rules pada Snort berpengaruh penting dalam sistem pencegahan penyusupan, rules tersebut harus aktif melakukan update, agar semakin terlindungi dari gangguan atau serangan penyusup (intruder). 2. Paket serangan yang dikirim memberikan dampak terhadap sisi pada sistem kinerja server, dapat dilihat dari meningginya pada processor, memory, swap dan traffic jaringan. Jika keadaan ini terjadi cukup lama maka kondisi hadware akan rusak (hang). 3. Setelah penyusup (intruder) menyerang lalu terdeteksi oleh Snort maka blockit sebagai IPS engine akan membelokan serangan penyusup (intruder) ke server palsu (Honeyd). 4. Setelah adanya pembelokan serangan DOS dan port scanning ke Honeyd (server palsu), sistem kinerja server berjalan dengan baik. Jurnal Reka Elkomika 326

ANALISIS KINERJA SISTEM PENCEGAHANPENYUSUPAN JARINGAN MENGGUNAKAN SNORTIDS DAN HONEYD DAFTAR RUJUKAN Spitzner, L. (2002, September 13). Honeypots : Definitions and Value of Honeypots. Dipetik Juli 12, 2012, http://www.tracking-hackers.com Kerry J. Cox & Christopher Gerg. (2004). Managing Security With SNORT and IDS Tools, O RIELLY. Renuka Prasad.B, Dr Annamma Abraham, Suhas.V, Kundan Kumar. (2010). DoS Attack Pattern Generator For Training The Neural Network Based Classifier To Dynamically Blacklist IP in HoneyPot Based NIDS/NIPS. International Conference on Contours of Computing,Springerlink, ISBN -978-84-8489-988-2 Fauzi, S. R. (2010). Implementasi Intrusion Detection And Prevention System Di PT. Telekomunikasi Indonesia. Bandung: Politeknik Telkom. Isnan, A. I. (2011). Pengembangan Smart IPS untuk Mereduksi False Positive. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Rafiudin, R. (2010). Menggayang Hacker dengan Snort. Yogyakarta: Andi. Utdirartatmo, F. (2005). Menjebak Hacker dengan Honeypot. Yogyakarta: Andi. Jurnal Reka Elkomika 327