fm_iqbal

dokumen-dokumen yang mirip
fm_iqbal

fm_iqbal

fm_iqbal Pendahuluan 1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

fm_iqbal

fm_iqbal

fm_iqbal

fm_iqbal Pendahuluan Configuring Routers Global Settings Lisensi Dokumen:

fm_iqbal

Ari Angga Wijaya

Monitoring Jaringan Menggunakan Wireless Mon

Protokol pada Wireshark

Mengamati WiFi dengan inssider

InSSIDer. Noviatur Rohmah Penegretian SSID dan inssider. Lisensi Dokumen:

Perbedaan Bluetooth dengan Wi-Fi (Wireless Fidelity) Titik Nurnawangsih

Software Wireless Tool InSSIDer untuk Monitoring Sinyal Wireless

Dynamic Routing RIP EIGRP OSPF

fm_iqbal Lisensi Dokumen: Pendahuluan

Sekar Langit

Mau Ngepoin Wi-Fi?? inssider atau Xirrus lah Solusinya!!

Konfigurasi Jaringan Komputer Nirkabel Mode Bridge Point-to-Point

Sujaya Aga

Konfigurasi Jaringan Bridge Point-to-Multipoint Menggunakan Access Point

BAB II LANDASAN TEORI

INTERFERENSI BLUETOOTH TERHADAP THROUGHPUT WLAN IEEE B

Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer.Com

Cisco Packet Tracer : Konfigurasi Router Menggunakan CLI

Imam Prasetyo Apa sih Protokol POP?

BAB II WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN)

Bluetooth. Pertemuan III

Kuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital

Membuat Jaringan Point-to-Point Wireless Bridge Antar BTS Menggunakan Antena Grid dengan Mikrotik RB 411

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mikrotik V5.20 Sebagai Proxy Server

PERCOBAAN VI Komunikasi Data SISTEM KOMUNIKASI BLUETOOTH

Yama Fresdian Dwi Saputro Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Nama Penulis.

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

802.11ac : Wifi Generasi Terbaru Dengan Speed Yang Fantastis

Iman Wibisono

Ika Nur Khana

MAKALAH KOMUNIKASI DIGITAL

Memonitoring Jaringan dengan InSSIDer dan Netsurveyor

Ari Angga Wijaya

MONITORING KUAT SINYAL HOTSPOT (AP) MENGGUNAKAN inssider

Nama Penulis

I. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan

INSSIDER VS XIRRUS. Yusuf Al Karim. Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer.

Ari Angga Wijaya

Sofiyan Arif Kurniawan

APLIKASI ANTARMUKA KOMPUTER (2) By ATIT PERTIWI. BLUETOOTH Definisi

Ari Angga Wijaya

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNOLOGI SPREAD SPECTRUM FHSS DAN DSSS PADA SISTEM CDMA

Instalasi Jaringan Extended Service Set (ESS)

Simulasi dan Monitoring Protokol Dalam Tes Koneksi

Lisensi Dokumen: Komunitas elearning IlmuKomputer.Com. Copyright IlmuKomputer.Com

Galih Cendana Indra Pura

fm_iqbal

Mengenal Kabel UTP Cross Dan Straight

Analysis protocol TCP, UDP, dan monitoring protocol SSL

Jakson Petrus M.B., S.Kom

Rima Hidayati. Lisensi Dokumen:

Didha Dewannanta

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

Insani Ning Arum

Endi Dwi Kristianto

PENAMPIL NOMOR LAGU KIDUNG PUJIAN VIA BLUETOOTH

Yama Fresdian Dwi Saputro from-engineer.blogspot.com

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

Insani Ning Arum

Endi Dwi Kristianto

Gambar 7. Tabel 1. Sub bagian di dalam FC

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. WLAN dengan teknologi Infra red (IR) dan Hewlett-packard (HP) menguji WLAN

Simulasi dan Monitoring DHCP

INSTALASI VMWARE WORKSTATION 5. Mega Elinda A.

4shared sebagai media penyimpanan berbasis Cloud Computing

Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel Menggunakan Transceiver 2.4Ghz Bagian 2 Konfigurasi Transceiver 2.4GHz

Ulinuha Faizulutfi. Lisensi Dokumen:

Ainul Fuad Farhan

Septina Budi Kurniawati

Konfigurasi Router TL-MR3220

Monitoring Sinyal WLAN Menggunakan inssider

Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda.

Instalasi Jaringan Komputer Nirkabel Mode BSS "Wireless Mode BSS (Basic Service Set)" Wireless Mode BSS

Endi Dwi Kristianto

KONSEP CELLULAR DENNY CHARTER, ST. Websites :

HTTP Bad Download. Arsyad Dwiyankuntoko Pendahuluan.

Percobaan 7 Sistem Komunikasi Bluetooth Untuk Tranmisi Data

IEEE n. Mariza Azhar, Gotama Edo Priambodo, Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

PERANCANGAN ROUTING PADA BOSON NETWORK DESIGNER

IEEE b 1.1 INTRODUCTION

Pengingat Jadwal Kegiatan Otomatis dengan Google Calendar

BLUETOOTH. Pertemuan XI. Pengenalan Teknologi Bluetooth nirkabel

Pembelian Tiket Pesawat dengan menggunakan Google Form

Konfigurasi Bandwidth Limitter Menggunakan MikroTik RB 750

Dasar Sistem Transmisi

PERANCANGAN ROUTING PADA BOSON NETWORK DESIGNER PART 2

Gambar 1. Contoh Bandwidth tes

Annisa Cahyaningtyas

MENGENAL JARINGAN Bagian 2 IP Address

Yama Fresdian Dwi Saputro

Transkripsi:

Cara Kerja Bluetooth fm_iqbal faiqmuhammadiqbal@gmail.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com. Bluetooth, seperti banyak sistem teknologi nirkabel lainya, berlandas pada teknologi yang menggunakan lompatan frekuensi. Teorinya dalah, jika ada interferensi pada salah satu frekuensi, lainya dianggap bersih. Bluetooth membagi pita ISM menjadi 79 kanal, menyakelarnya di antara mereka dalam pola acak tersamar 1600 kali per detik disebut frequency hopping. Ini sangat cepat dibandingkan dengan sistem lompatan frekeunsi lainya, yang lebih memberikan keunggulan bagi Bluetooth. Dalam sistem lompatan frekuensi, setiap lompatan frekuensi yan gmenemukan interfrensi membuang data paket yan gdikirim selama terjadinya lompatan itu. Ini berarti bahwa jika satu dari 79 kanal Bluetooth digunakan oleh teknologi lain, atau jaringan piko Bluetooth lainya, ia akan kehilangan satu paket dari setiap 79 paket yang dikirim. Namun, jika teknologi lain tersebut merupakan pemindahan frekuensi hanya pada 50 kali perdetiknya, ia akan mengalami interferensi dari Bluetooth pada setiap lompatan dan akan kehilangan setiap paket yang ditransmisikan. Gambar berikut mengilustrasikan lompatan frekuensi jaringan piko Bluetooth dalam pola acak tersamar. 1

Gambar 1. Lompatan frekuensi radio Bluetooth pada jaringan piko Nilai frekuensi pembawanya dapat dinyatakan dalam persamaan berikut. k, bilangan bulat bernilai dari 0 sampai 78 Dari persamaan diatas, dengan 79 kanal yang masing-masing lebarnya 1 MHz, maka rentang frekuensi kerjanya adalah dari 2402 MHz sampai 2480 MHz. Dengan penggunaan FHSS pada lapisan fisiknya, banyak jaringan piko dapat dioperasikan di satu wilayah, dan tidak akan berinterferensi satu sama lain. Chip Bluetooth dibuat tidak mahal dan dapat dimasukan ke peranti apapun yang bersifat stasioner. Namun, Bluetooth hanya mengizinkan sejumlah kecil saja peranti yang terikat satu dengan lainya dalam komunikasi titik ke titik pada kecepatan sedangnya. Arsitektur kunci Bluetooth adalah sistem yang terdiri dari dua sampai delapan peranti, yang membentuk sebuah jaringan piko seperti telah disebutkan di atas. Satu peranti digunakan sebagai induknya (master), sisanya sebagai pembantu-pembantunya atau peranti peserta (slave atau client). Induk ini dapat beperan sebagai induk ataupun peranti peserta di jaringan piko lain yang ada sehingga membentuk sebuah jaringan pancar (scatternet). Induk mengendalikan komunikasi melalui suatu protocol polling. Semua komunikasi adalah anatra induk dan peranti pesertanya. Jalan satu-satunya komunikasi bagi para peranti peserta adalah melalui 2

induknya. Jaringan piko dan jaringan sebar menggunakan alamat MAC sebanyak 8 bit untuk mengatur jalanya komunikasi dan status peranti peserta yang terlibat. Bluetooth menggunakan frekuensi yang sama untuk mengirim dan menerima data, menggunakan sistem TDD. TDD memungkinkan peranti yang sama dengan mudah menjadi induk atau peserta. TDMA memungkinkan komunikasi sinkron dan asinkron. Induk akan mengalokasikan slot waktu sesuai dengan tipe komunikasinya. Ssebagai contoh kanal suara sinkron membutuhkan slot waktu pada periode waktu (interval) yang teratur, sementara paket data dapat diberngkatkan selagi slotnya tersedia, FEC dan automatic repeat request membantu perlindungan terhadap kesalahan. Untuk membatasi komunikasi pada peranti yang diinginkan, Setiap mesin Bluetooth memiliki nomor identifikasi pribadi (PIN). Bagi setiap peranti dalam sebuah jaringan piko yang berkomunikasi dengan induknya diberikan alamat anggota aktif masing-masing sebanyak tiga bit, inilah sebabnya hanya delapan peranti saja yang diizinkan dalam sebuah jaringan piko, yang tampaknya bertendensi membatasi, namun mekanisme tambahan dapat memperluas jaringanya. Akan juga dimungkinkan untuk menginterkoneksi beberapa jaringan piko ke dalam jaringan sebar seperti telah disebutkan di atas, yang dapat mencakup sampai delapan jaringan piko, dan dapat menangani sampai 20 kanal suara. Walaupun demikian, jaringan sebar ini (juga sama halnya dengan emulasi LAN) hanyalah merupakan pendorong untuk mengapresiasi keunggulan sebuah sistem dalam membentuk sebuah jaringan, yang tampaknya menjadi terlalu jauh. Taraf Daya Bluetooth Daya pancar Bluetooth dikelompokan menjadi tiga kelas, yakni kelas 1 dengan daya maksimum 100 miliwatt (20 dbm), kelas 2 dengan daya maksimum 2,5 miliwatt (4 dbm), kelas 3 sebesar 1 miliwatt (0 dbm). Acuan sistem penerimanya adalah -70 dbm dengan nilai BER kasar sebesar 10-3. Kendali daya disediakan untuk kelas 1 yang dapat menurunkan dayanya sampai 4 dbm atau lebih rendah lagi jika diperlukan. Dikarenakan oleh pertimbangan konsumsi baterai, sebagian besar peranti yang berkedudukan sebagai peserta atau peranti pengguna, akan bekerja pada daya rendah, dengan AP yang mungkin 3

bekerja pada daya pancar dan kepekaan yang lebih tinggi, yang memungkinkan cakupan menjadi lebih bagus. Kelas 2 dan kelas 3 masuk dalam kategori daya rendah. Mode daya rendah dikategorikan dalam mode sniff, hold, dan park. Tabel 1. Spesifikasi Bluetooth Tipe Spesifikasi Nilai Besaran Rentang jangkauan (meter) 10 (1 mw, 0 dbm) Rentang jangkauan pilihan (meter) 100 (100 mw, +20 dbm) Daya pancar normal (dbm) 0 (1 dbm) Daya pancar pilihan (dbm) -30 sampai +20 (100 mw) Kepekaan sistem penerima (dbm) -70 Pita frekuensi (GHz) 2,4 Laju data kasar (Mbps) 1 Transfer data maksimum (kbps) 721+56 kbps atau tiga kanal suara Konsumsi arus kondisi diam, tergenggam dalam sistem (hold/park) (µa) -50 Konsumsi daya siap kerja (standbay) (µa) 300 Konsumsi arus maksimum (kirim) (ma) 30 4

Referensi Sunomo. 2004. Pengantar Sistem Komunikasi Nirkabel. Jakarta:Grasindo http://www.swedetrack.com/images/bluet11.htm Biografi Penulis Faiq Muhammad Iqbal Sedang menyelesaikan pendidikan vokasi Diploma 4 (D4) Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi di Politeknik Negeri Semarang (Polines). Lulusan dari SMA negeri 9 Semarang, SMP Negeri 12 Semarang, SD Negeri Srondol Kulon 01 A-B Semarang. dan TK PGRI 20 Semarang. 5