PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN UMUM SCIENCESATIONAL 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA

PROPOSAL UNDANGAN PENDAHULUAN

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA

KETETAPAN PANITIA BUSINESS WEEK 2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI CONTRACT DRAFTING. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

PERATURAN PANITIA PEKAN HUKUM NASIONAL (PHN) 2015 TENTANG DELEGASI BAB I KETENTUAN UMUM

Menimbang : Mengingat :

KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION

PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Menimbang: Mengingat:

Menimbang: a. Bahwa kompetisi hukum bisnis antar mahasiswa fakultas hukum tingkat

KETETAPAN REGISTRASI KOMPETISI BUSINESS WEEK 2017

PERATURAN KHUSUS LOMBA VOCAL GROUP LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN UMUM IMARC LIGA MEDIKA 2018 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Liga Medika 2018 adalah rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Ikatan

PERATURAN KHUSUS LOMBA BAND LIGA MEDIKA 2017

TATA TERTIB KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH PIALA BERGILIR PROF. ABDUL MUKHTIE FADJAR CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

HIMSISFO COMPETITION ENFORCE 2017 FUTSAL INTERNAL. BINUS University

M A S K O T NATHA PARAMARTHA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN IMARC LIGA MEDIKA 2018

PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI LEGISLATIVE DRAFTING ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM

HIMPUNAN MAHASISWA BUSINESS LAW UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

MANAGEMENT COMPETITION

KETETAPAN PANITIA BUSINESS WEEK 2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI LEGAL OPINION. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI KARYA TULIS ILMIAH ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM

KOMPETISI PERANCANGAN UNDANG-UNDANG PIALA BERGILIR PROF. ACHMAD SODIKI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

PERATURAN UMUM UNIVERSIADE UI Seluruh peserta Universiade UI meliputi manager tim (official), kontingen, dan

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

KOMPETISI DEBAT HUKUM

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TATA TERTIB KOMPETISI PERANCANGAN UNDANG-UNDANG PIALA BERGILIR PROF

KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH PIALA BERGILIR PROF. ABDUL MUKHTIE FADJAR FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KHUSUS LOMBA TARI TRADISIONAL LIGA MEDIKA 2017

PENCAK SILAT OLIMPIADE BRAWIJAYA

PERATURAN BADAN SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO NO: 1 / 1 / PBSMR / 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO

PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK

PANDUAN. PLC ( Programmable Logic Controller) COMPETITION ELEKTRO NASIONAL

PANDUAN TATA TERTIB I. PERSYARATAN LOMBA

PERATURAN UMUM SASANA DEBAT MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS TAHUN 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

KOMPETISI CONTRACT DRAFTING AND NEGOTIATION PELITA HARAPAN BUSINESS LAW COMPETITION

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NATO 2016 National Accounting and Tax Olympiad

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

KETETAPAN JUARA UMUM PELITA HARAPAN BUSINESS LAW COMPETITION. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

PERATURAN PERTANDINGAN CABOR KEMPO

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

ITechno Cup Politeknik Negeri Jakarta. Jurusan Teknik Informatika dan Komputer. Lembar Informasi Bidang Lomba English Skill

TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN KEDIRI

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

FR-FH-37.Rev.0 A. LATAR BELAKANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH

PANDUAN TATA TERTIB I. PERATURAN PESERTA LOMBA

Term of References (ToR) Lomba Cerdas Cermat (LCC) Hukum dan Konstitusi Tingkat SMA/Sederajat Se-Sumatera Barat, Riau dan Jambi

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KETENTUAN AKOMODASI FINALIS LAW ENFORCEMENT FAIR 2017

Youth Debate Competition II 2017

PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM LINGKUNGAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO D E S A P A D I Jln. Raya Padi Pacet No.26 Kec. Gondang Tlp PERATURAN DESA PADI NOMOR : 06 TAHUN 2002

a. Masing masing Sekolah mengirim delegasi maksimal 2 team, dan terdiri atas 3 orang.

MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HIMSISFO COMPETITION ENFORCE 2017 IS CASE RULEBOOK. BINUS University

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

KETETAPAN AKOMODASI DAN TRANSPORTASI BUSINESS WEEK 2017

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KETETAPAN PANITIA PELITA HARAPAN BUSINESS LAW COMPETITION TENTANG REGISTRASI KOMPETISI ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL BAB I

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO D E S A P A D I Jln. Raya Padi Pacet No.26 Kec. Gondang Tlp

PERATURAN PERTANDINGAN BASKET HIPPOCRATES CUP KE XXVIII FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA PASAL 1 DASAR PELAKSANAAN

PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2000

FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA CEPAT TEPAT BUDDHIS STAB DHARMA WIDYA

KETETAPAN AKOMODASI DAN TRANSPORTASI PELITA HARAPAN BUSINESS LAW COMPETITION. BAB I DEFINISI Pasal 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : (1) Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala Mutiara Djokosoetono VII Fakultas Hukum Universitas Indonesia adalah kompetisi peradilan semu antar Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia dalam lingkup hukum pidana yang diselenggarakan oleh Badan Semi Otonom (BSO) Law Student Association for Legal Practice Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LaSALe FHUI), yang selanjutnya disebut Kompetisi. (2) Deklarasi Mahasiswa Hukum Indonesia adalah bagian dari rangkaian acara yang terdiri dari Perumusan dan Pengucapan Deklarasi yang dilakukan oleh Panitia, Delegasi dan Observer Kompetisi yang berisi tentang ikrar untuk menjadi calon aparat penegak hukum yang memiliki karakter luhur dan nilai integritas demi penegakan supremasi hukum yang lebih baik di masa depan. (3) Seminar dan Pembekalan adalah bagian dari rangkaian acara yang diadakan oleh Panitia dengan tujuan untuk membantu memberikan pemahaman mengenai materi yang diperlombakan dalam Kompetisi ini. (4) Delegasi adalah tim peradilan semu yang terdiri dari Peserta Kompetisi yang dapat disertai dengan Official Team dan/atau Pendamping yang mewakili Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia untuk mengikuti Kompetisi ini. (5) Peserta Kompetisi adalah anggota Delegasi yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia yang menampilkan simulasi persidangan dalam Kompetisi ini dan terdaftar dalam Surat Keterangan Delegasi sebagai Peserta Kompetisi.

(6) Official Team adalah anggota Delegasi yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia yang mendampingi Peserta Kompetisi dalam Kompetisi ini dan terdaftar dalam Surat Keterangan Delegasi sebagai Official Team. (7) Pendamping adalah anggota Delegasi yang merupakan dosen atau pelatih Peserta Kompetisi yang ditunjuk oleh Fakultas Hukum Perguruan Tinggi yang bersangkutan melalui surat pernyataan dari pihak fakultas yang menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah orang yang ditunjuk oleh pihak fakultas untuk mendampingi Peserta Kompetisi dalam Kompetisi ini dan terdaftar dalam Surat Keterangan Delegasi sebagai Pendamping. (8) Ketua Delegasi adalah mahasiswa yang merupakan bagian dari Peserta Kompetisi yang mempunyai kewenangan bertindak untuk dan atas nama Delegasi dan tercantum dalam Surat Keterangan Delegasi sebagai Ketua Delegasi. (9) Observer adalah tim pemantau yang terdiri dari Peserta Observer yang mewakili Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia, yang bukan merupakan Delegasi tetapi menghadiri serangkaian acara Kompetisi dalam rangka memperoleh informasi yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini. (10) Peserta Observer adalah anggota Observer yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia sebagaimana terdaftar dalam Surat Keterangan Observer sebagai Peserta Observer. (11) Ketua Observer adalah mahasiswa yang merupakan bagian dari Peserta Observer yang mempunyai kewenangan bertindak untuk dan atas nama Observer dan tercantum dalam Surat Keterangan Observer sebagai Ketua Observer. (12) Mahasiswa adalah mahasiswa/i Fakultas Hukum Perguruan Tinggi di Indonesia program Strata 1 (S1) yang masih terdaftar sebagai mahasiwa/i dalam semester di tahun akademik pada saat Kompetisi ini berlangsung, dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa milik yang bersangkutan yang masih berlaku dan Surat Keterangan Mahasiswa Aktif dari pihak fakultas pada Fakultas Hukum Perguruan Tinggi yang bersangkutan. (13) Surat Keterangan Delegasi adalah surat yang memuat daftar nama anggota Delegasi, nomor induk mahasiswa dan status keikutsertaan yang disahkan oleh pihak fakultas pada Fakultas Hukum Perguruan Tinggi yang bersangkutan.

(14) Surat Keterangan Observer adalah surat yang memuat daftar nama anggota Observer, nomor induk mahasiswa dan status keikutsertaan yang disahkan oleh pihak fakultas pada Fakultas Hukum Perguruan Tinggi yang bersangkutan. (15) Status Keikutsertaan adalah status yang tercantum dalam Surat Keterangan Delegasi yang menjelaskan status setiap anggota Delegasi, yang meliputi Ketua Delegasi, Peserta Kompetisi, Official Team atau Pendamping, atau status yang tercantum dalam Surat Keterangan Observer yang menjelaskan status setiap anggota Observer, yang meliputi Ketua Observer atau Peserta Observer, yang selanjutnya disebut Status. (16) Surat Pernyataan Pendaftaran adalah surat yang menyatakan kesediaan dari setiap Delegasi untuk mendaftarkan diri dalam Kompetisi ini serta mematuhi dan melaksanakan semua peraturan dan keputusan yang telah ditetapkan oleh Panitia, dan wajib ditandatangani oleh Ketua Delegasi. (17) Surat Penunjukan Perwakilan adalah surat pernyataan yang dibuat oleh Ketua Badan atau Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Perguruan Tinggi yang bersangkutan yang menerangkan bahwa perwakilan setiap Delegasi atau Observer Kompetisi adalah orang yang ditunjuk secara sah oleh Ketua Badan atau Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Perguruan Tingginya, sehingga secara sah memperoleh legitimasi sebagai representatif Fakultas Hukum Perguruan Tingginya dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan acara ini. (18) Panitia adalah mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang bertindak sebagai penyelenggara kegiatan Kompetisi ini. (19) Berkas Kompetisi adalah berbagai dokumen dan/ atau surat yang dibuat oleh Delegasi untuk kepentingan penilaian dalam Kompetisi ini, yang selanjutnya disebut Berkas. (20) Technical Meeting adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Panitia yang bertujuan untuk membahas mengenai teknis pelaksanaan, peraturan, sistem Kompetisi, pengundian grup, penilaian dan pengumuman hasil pertandingan yang diikuti oleh perwakilan setiap Delegasi dan Observer. (21) Dewan Juri adalah pihak yang ditunjuk oleh Panitia dan mempunyai kewenangan untuk memberikan penilaian terhadap komponen penilaian yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini. (22) Sanksi adalah hukuman yang dijatuhkan oleh Panitia kepada setiap Delegasi dan/ atau setiap Observer yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini.

(23) Diskualifikasi adalah salah satu jenis Sanksi yang berbentuk keputusan Panitia untuk membatalkan dan mencabut keikutsertaan Delegasi dan/ atau Observer dalam Kompetisi ini. BAB II DELEGASI Pasal 2 (1) Setiap Perguruan Tinggi yang diundang hanya dapat mengirimkan 1 (satu) Delegasi. (2) Setiap Perguruan Tinggi yang telah mengirimkan Delegasi tidak dapat mengirimkan Observer. (3) Setiap Delegasi beranggotakan sebanyak-banyaknya 20 (dua puluh) orang, yang terdiri dari: a. Peserta Kompetisi yang berjumlah sebanyak-banyaknya 16 (enam belas) orang; dan b. Official Team dan/ atau Pendamping yang berjumlah sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang. Pasal 3 Delegasi yang berhak mengikuti Kompetisi ini adalah 20 (dua puluh) Delegasi pertama yang telah memenuhi Ketentuan Pendaftaran Delegasi. BAB III HAK DAN KEWAJIBAN DELEGASI Pasal 4 (1) Setiap Delegasi berhak untuk: a. Mendapatkan fasilitas berupa akomodasi, konsumsi dan transportasi selama Kompetisi untuk kepentingan yang berhubungan dengan Kompetisi ini; b. Mendapatkan fasilitas pendampingan Liaison Officer (LO) selama Kompetisi dari pukul 05.00 23.00 WIB; c. Menggunakan fasilitas perlengkapan persidangan yang diperuntukkan bagi Peserta Kompetisi sebagaimana diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis kompetisi; d. Mendapatkan penilaian dari Dewan Juri dalam bentuk tertulis dan/ atau lisan;

e. Mendapatkan salinan lembar penilaian dari Dewan Juri; dan f. Mendapatkan sertifikat sesuai dengan Status setiap anggota Delegasi. (2) Setiap Delegasi berkewajiban untuk: a. Mematuhi Peraturan Kompetisi, Petunjuk Teknis Kompetisi dan Tata Tertib Kompetisi yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini; b. Mematuhi seluruh persyaratan untuk menjadi Delegasi yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini; c. Mengikuti seluruh rangkaian acara yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini; d. Melakukan pendaftaran ulang pada tanggal 13 April 2012 dan 22 Juni 2012 sebagaimana diatur dengan Ketentuan Pendaftaran Delegasi; e. Menjaga kebersihan, keamanan dan ketertiban umum selama Kompetisi; f. Membawa dan mempersiapkan sendiri perlengkapan sidang kecuali yang telah disediakan oleh Panitia sebagaimana diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis kompetisi; dan g. Memberikan konfirmasi mengenai jadwal kedatangan dan kepulangan kepada Panitia selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum rangkaian acara Kompetisi dimulai. Pasal 5 (1) Pada saat melakukan pendaftaran ulang sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat (2) huruf d, setiap Delegasi berkewajiban untuk menyerahkan: a. Bukti pembayaran resmi telah melakukan pembayaran uang muka dan pelunasan biaya pendaftaran dari bank yang asli; b. Surat Pernyataan Pendaftaran yang asli; c. Surat Keterangan Delegasi yang asli; d. Kartu Tanda Mahasiswa milik Mahasiswa yang bersangkutan dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan dan masih berlaku pada saat pendaftaran untuk Peserta Kompetisi dan Official Team, sedangkan untuk Pendamping menyerahkan surat pernyataan dari pihak fakultas yang menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah orang yang ditunjuk oleh pihak Fakultas Hukum Perguruan Tinggi yang bersangkutan untuk mendampingi Peserta Kompetisi dalam Kompetisi ini; e. Surat Keterangan Mahasiswa Aktif untuk masing-masing Peserta Kompetisi dan Official Team dari Dekan Fakultas Hukum Perguruan Tinggi yang bersangkutan yang

menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah benar mahasiswa Fakultas Hukum Perguruan Tinggi yang bersangkutan untuk mengikuti Kompetisi ini; dan f. Pas foto setiap anggota Delegasi ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing sebanyak 3 (tiga) lembar. (2) Jika Peserta Kompetisi dan/ atau Official Team tidak dapat menyerahkan Kartu Tanda Mahasiswa, maka Peserta Kompetisi dan/ atau Official Team yang bersangkutan berkewajiban untuk menyerahkan Kartu Tanda Penduduk atau kartu identitas lain miliknya yang masih berlaku yang asli. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendaftaran ulang Delegasi diatur dengan Ketentuan Pendaftaran Delegasi Kompetisi. BAB IV PENGGANTIAN PESERTA KOMPETISI Pasal 6 (1) Penggantian Peserta Kompetisi dapat dilakukan sampai batas waktu pada saat pendaftaran ulang. (2) Penggantian Peserta Kompetisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan dengan salah satu alasan sebagai berikut: a. Sakit; b. Tugas Fakultas/ Perguruan Tinggi; c. Tugas Negara; d. Mengundurkan diri; e. Meninggal dunia. (3) Penggantian Peserta Kompetisi sebelum melakukan pendaftaran ulang di lokasi Kompetisi wajib mengirimkan surat pemberitahuan yang disetujui oleh pihak fakultas yang bersangkutan. (4) Penggantian Peserta Kompetisi setelah melakukan pendaftaran ulang di lokasi Kompetisi hanya dapat digantikan oleh Official Team. (5) Penggantian Peserta Kompetisi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) wajib menyertakan surat keterangan berikut alasannya.

BAB V OBSERVER Pasal 7 (1) Setiap Perguruan Tinggi yang diundang hanya dapat mengirimkan 1 (satu) Observer. (2) Setiap Perguruan Tinggi yang telah mengirimkan Observer tidak dapat mengirimkan Delegasi. (3) Setiap Perguruan Tinggi yang mengirimkan Observer dapat diwakili oleh sebanyakbanyaknya 2 (dua) orang. Pasal 8 Observer yang berhak mengikuti Kompetisi ini adalah 10 (sepuluh) Observer pertama yang telah memenuhi Ketentuan Pendaftaran Observer Kompetisi. BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN OBSERVER Pasal 9 (1) Setiap Observer berhak untuk: a. Mendapatkan fasilitas berupa akomodasi, konsumsi dan transportasi selama Kompetisi untuk kepentingan yang berhubungan dengan Kompetisi ini; b. Mendapatkan fasilitas pendampingan Liaison Officer (LO) selama Kompetisi dari pukul 05.00 23.00 WIB; c. Menyaksikan simulasi persidangan yang ditampilkan oleh Peserta Kompetisi pada babak penyisihan dan babak final Kompetisi ini; d. Mendapatkan sertifikat sesuai dengan Status setiap anggota Observer. (2) Setiap Observer berkewajiban untuk: a. Mematuhi Peraturan Kompetisi, Petunjuk Teknis Kompetisi dan Tata Tertib Kompetisi yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini;

b. Mematuhi seluruh persyaratan untuk menjadi Observer yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini; c. Mengikuti seluruh rangkaian acara yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini; d. Melakukan pendaftaran ulang pada tanggal 13 April 2012 dan 22 Juni 2012 sebagaimana diatur dengan Ketentuan Pendaftaran Observer; e. Menjaga kebersihan, keamanan dan ketertiban umum selama Kompetisi; f. Memberikan konfirmasi mengenai jadwal kedatangan dan kepulangan kepada Panitia selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum rangkaian acara Kompetisi dimulai. Pasal 10 (1) Pada saat melakukan pendaftaran ulang sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (2) huruf d, setiap Observer berkewajiban untuk menyerahkan: a. Bukti pembayaran resmi telah melakukan pembayaran biaya pendaftaran dari bank yang asli; b. Surat Pernyataan Pendaftaran yang asli; c. Surat Keterangan Observer yang asli; d. Kartu Tanda Mahasiswa milik Mahasiswa yang bersangkutan dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan dan masih berlaku pada saat pendaftaran; e. Surat Keterangan Mahasiswa Aktif dari Dekan Fakultas Hukum Perguruan Tinggi yang bersangkutan yang menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah benar Mahasiswa Fakultas Hukum Perguruan Tinggi yang bersangkutan untuk mengikuti rangkaian acara yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini; dan f. Pas foto setiap anggota Observer ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing sebanyak 3 (tiga) lembar. (2) Jika Observer tidak dapat menyerahkan Kartu Tanda Mahasiswa, maka Observer yang bersangkutan berkewajiban untuk menyerahkan Kartu Tanda Penduduk atau kartu identitas lain miliknya yang masih berlaku. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendaftaran ulang Observer diatur dengan Ketentuan Pendaftaran Observer Kompetisi. BAB VII

PENGGANTIAN PESERTA OBSERVER Pasal 11 (1) Penggantian Peserta Observer dapat dilakukan sampai batas waktu pada saat pendaftaran ulang. (2) Penggantian Peserta Observer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan dengan salah satu alasan sebagai berikut: a. Sakit; b. Tugas Fakultas/ Perguruan Tinggi; c. Tugas Negara; d. Mengundurkan diri; e. Meninggal dunia. (3) Penggantian Peserta Observer sebelum melakukan pendaftaran ulang di lokasi Kompetisi wajib mengirimkan surat pemberitahuan yang disetujui oleh pihak fakultas yang bersangkutan. (4) Penggantian Peserta Observer setelah melakukan pendaftaran ulang di lokasi Kompetisi tidak dapat dilakukan. BAB VIII DEKLARASI MAHASISWA HUKUM INDONESIA Pasal 12 Deklarasi Mahasiswa Hukum Indonesia terdiri dari 2 (dua) tahap, yaitu: a. Perumusan Deklarasi Mahasiswa Hukum Indonesia; dan b. Pengucapan Deklarasi Mahasiswa Hukum Indonesia. Pasal 13 (1) Setiap Delegasi berkewajiban mengirimkan perwakilan untuk mengikuti Perumusan Deklarasi Mahasiswa Hukum Indonesia yang diadakan oleh Panitia sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini.

(2) Perwakilan setiap Delegasi yang dapat mengikuti Perumusan Deklarasi Mahasiswa Hukum Indonesia berjumlah 2 (dua) orang, yang terdiri dari: a. Ketua Delegasi; dan b. 1 (satu) orang Peserta Kompetisi atau Official Team. (3) Jika Ketua Delegasi tidak dapat mengikuti Perumusan Deklarasi Mahasiswa Hukum Indonesia, maka Ketua Delegasi yang bersangkutan wajib digantikan oleh salah satu Peserta Kompetisi dengan menyertakan surat kuasa dari Ketua Delegasi. (4) Perwakilan setiap Delegasi yang mengikuti Perumusan Deklarasi Mahasiswa Hukum Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berkewajiban untuk membawa dan menyerahkan Surat Penunjukan Perwakilan. Pasal 14 (1) Setiap Observer berkewajiban untuk mengikuti Perumusan Deklarasi Mahasiswa Hukum Indonesia yang diadakan oleh Panitia sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini. (2) Setiap Observer yang mengikuti Perumusan Deklarasi Mahasiswa Hukum Indonesia berkewajiban untuk membawa dan menyerahkan Surat Penunjukan Perwakilan. Pasal 15 Ketentuan lebih lanjut mengenai Deklarasi Mahasiswa Hukum Indonesia diatur dengan Petunjuk Teknis Deklarasi Mahasiswa Hukum Indonesia. BAB IX SEMINAR DAN PEMBEKALAN Pasal 16 (1) Setiap Delegasi berkewajiban mengirimkan perwakilan untuk mengikuti Seminar dan Pembekalan yang diadakan oleh Panitia sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini. (2) Perwakilan setiap Delegasi yang dapat mengikuti Seminar dan Pembekalan berjumlah 2 (dua) orang, yang terdiri dari:

a. Ketua Delegasi; dan b. 1 (satu) orang Peserta Kompetisi atau Official Team. (3) Jika Ketua Delegasi tidak dapat mengikuti Seminar dan Pembekalan, maka Ketua Delegasi yang bersangkutan wajib digantikan oleh salah satu Peserta Kompetisi dengan menyertakan surat kuasa dari Ketua Delegasi. Pasal 17 Setiap Observer berkewajiban untuk mengikuti Seminar dan Pembekalan yang diadakan oleh Panitia sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini. BAB X TECHNICAL MEETING Pasal 18 (1) Setiap Delegasi berkewajiban mengirimkan perwakilan untuk mengikuti Technical Meeting yang diadakan oleh Panitia sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini. (2) Perwakilan setiap Delegasi yang dapat mengikuti Technical Meeting berjumlah 2 (dua) orang, yang terdiri dari: a. Ketua Delegasi; dan b. 1 (satu) orang Peserta Kompetisi atau Official Team. (3) Jika Ketua Delegasi tidak dapat mengikuti Technical Meeting, maka Ketua Delegasi yang bersangkutan wajib digantikan oleh salah satu Peserta Kompetisi dengan menyertakan surat kuasa dari Ketua Delegasi. Pasal 19 Setiap Observer berkewajiban untuk mengikuti Technical Meeting yang diadakan oleh Panitia sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini. (1) Technical Meeting terdiri dari: Pasal 20

a. Technical Meeting Berkas, yang wajib diikuti oleh perwakilan setiap Delegasi dan Observer. b. Technical Meeting babak penyisihan, yang wajib diikuti oleh perwakilan setiap Delegasi dan Observer. c. Technical Meeting babak final, yang wajib diikuti oleh perwakilan setiap Delegasi yang dinyatakan dapat maju ke babak final pada pengumuman dan Observer. d. Technical Meeting Deklarasi Mahasiswa Hukum Indonesia, yang wajib diikuti oleh perwakilan setiap Delegasi dan Observer. BAB XI SISTEM KOMPETISI Kompetisi terdiri dari 2 (dua) babak, yaitu: a. Babak penyisihan; dan b. Babak final. Pasal 21 Pasal 22 (1) Babak penyisihan diikuti oleh seluruh Delegasi. (2) Seluruh Delegasi pada babak penyisihan akan dibagi menjadi beberapa grup, dimana masingmasing grup terdiri dari beberapa Delegasi yang disesuaikan dengan jumlah seluruh Delegasi. (3) Pembagian seluruh Delegasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibagi ke dalam 2 (dua) tahap, yaitu: a. Pembagian seluruh Delegasi ke dalam 2 (dua) kelompok utama, yaitu Kelompok I dan Kelompok II, dimana pembagian kelompok ini akan dilakukan pada saat Seminar dan Pembekalan; b. Pembagian Kelompok I menjadi Grup A dan Grup B serta Kelompok II menjadi Grup C dan Grup D, dimana pembagian grup ini akan dilakukan pada saat Technical Meeting sebelum babak penyisihan. (4) Setiap Delegasi yang memperoleh nilai tertinggi dalam masing-masing grup pada babak penyisihan dapat maju ke babak final.

Pasal 23 (1) Babak final diikuti oleh setiap Delegasi yang memperoleh nilai tertinggi dalam masingmasing grup pada babak penyisihan. (2) Setiap Delegasi pada babak final dapat memperoleh penghargaan peran terbaik sebagai berikut: a. Panitera Terbaik. b. Penuntut Umum Terbaik. c. Penasihat Hukum Terbaik. d. Majelis Hakim Terbaik. (3) Delegasi yang memperoleh nilai tertinggi pada babak final merupakan juara dalam Kompetisi ini. (4) Jika terdapat kesamaan jumlah nilai akhir pada babak penyisihan atau babak final, maka Delegasi yang dapat maju ke babak final atau menjadi juara dalam Kompetisi ini akan ditentukan secara subsidiaritas berdasarkan: a. Komponen penilaian kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan hukum materiil dengan nilai akhir tertinggi; b. Komponen penilaian kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan hukum formil dengan nilai akhir tertinggi; c. Komponen penilaian penampilan dan kreativitas dengan nilai akhir tertinggi; d. Komponen penilaian ketepatan waktu simulasi persidangan dengan nilai akhir tertinggi; e. Komponen penilaian Berkas babak penyisihan dengan nilai akhir tertinggi untuk babak penyisihan, sedangkan untuk babak final berdasarkan ketepatan waktu penerimaan Berkas babak final oleh Panitia. Pasal 24 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem Kompetisi diatur dengan Petunjuk Teknis Kompetisi. BAB XII BERKAS KOMPETISI

Berkas terdiri dari 2 (dua), yaitu: a. Berkas babak penyisihan; dan b. Berkas babak final. Pasal 25 Pasal 26 (1) Berkas babak penyisihan diterima oleh Panitia dari tanggal 7 Mei 2012 pukul 00.00 WIB sampai dengan tanggal 11 Mei 2012 pukul 23.59 WIB. (2) Berkas babak penyisihan yang diterima oleh Panitia setelah tanggal 12 Mei 2012 pukul 00.00 WIB dinyatakan sebagai Berkas babak penyisihan terlambat. (3) Jangka waktu penerimaan Berkas babak penyisihan terlambat oleh Panitia selama 2 (dua) hari terhitung sejak batas waktu penerimaan Berkas babak penyisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu pada tanggal 13 Mei 2012 pukul 23.59 WIB. (4) Setiap Delegasi berkewajiban untuk menyerahkan atau mengirimkan Berkas babak penyisihan dalam bentuk hard copy dan dijilid sebanyak 5 (lima) rangkap. (5) Setiap rangkap Berkas babak penyisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) wajib dibagi menjadi 2 (dua) bundel terpisah, yaitu: a. Berkas penyidikan dan Berkas penuntutan; dan b. Berkas pengadilan dan Berkas persidangan. (6) Berkas babak penyisihan yang memperoleh nilai tertinggi merupakan Berkas terbaik dalam Kompetisi ini dan Delegasi yang bersangkutan berhak untuk memperoleh penghargaan Berkas terbaik dalam Kompetisi ini. (7) Jika terdapat kesamaan jumlah nilai akhir Berkas babak penyisihan, maka Delegasi yang dapat memperoleh penghargaan Berkas terbaik dalam Kompetisi ini akan ditentukan secara subsidiaritas berdasarkan: a. Komponen penilaian kesesuaian Berkas dengan peraturan perundang-undangan hukum materiil dengan nilai akhir tertinggi; b. Komponen penilaian kesesuaian Berkas dengan peraturan perundang-undangan hukum formil dengan nilai akhir tertinggi; c. Komponen penilaian kelengkapan Berkas dengan nilai akhir tertinggi; d. Komponen penilaian ketepatan waktu penerimaan Berkas;

e. Komponen penilaian ketepatan pembagian bundel Berkas. Pasal 27 (1) Berkas babak final diterima oleh Panitia selambat-lambatnya pada tanggal 22 Juni 2012 pukul 12.59 WIB di lokasi pendaftaran ulang. (2) Setiap Delegasi berkewajiban untuk menyerahkan Berkas babak final dalam bentuk hard copy dan dijilid sebanyak 4 (empat) rangkap, yang terdiri dari Berkas persidangan serta Berkas alat bukti dan barang bukti. Pasal 28 Ketentuan lebih lanjut mengenai Berkas Kompetisi diatur dengan Petunjuk Teknis Kompetisi. BAB XIII DEWAN JURI Pasal 29 (1) Dewan Juri dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu: a. Dewan Juri Berkas; b. Dewan Juri simulasi persidangan. (2) Dewan Juri Berkas untuk babak penyisihan terdiri dari 5 (lima) orang, yaitu: a. Akademisi hukum; dan b. Praktisi hukum yang mewakili unsur Penyidik Kepolisian, Kejaksaan, Advokat dan Kehakiman yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini. (3) Dewan Juri simulasi persidangan untuk babak penyisihan dan babak final terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu: a. Akademisi hukum; dan b. Praktisi hukum yang mewakili unsur Kejaksaan, Advokat dan Kehakiman yang telah ditetapkan dalam Kompetisi ini. Pasal 30 Keputusan Dewan Juri bersifat mengikat dan tidak dapat diganggu gugat.

BAB XIV KOMPONEN PENILAIAN Pasal 31 (1) Komponen penilaian pada babak penyisihan meliputi: a. Berkas; dan b. Simulasi persidangan. (2) Komponen penilaian Berkas babak penyisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: b. Kelengkapan Berkas, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 750 poin atau 150 poin dari setiap anggota Dewan Juri; c. Kesesuaian Berkas dengan peraturan perundang-undangan hukum materiil, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 1.000 poin atau 200 poin dari setiap anggota Dewan Juri; d. Kesesuaian Berkas dengan peraturan perundang-undangan hukum formil, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 1.000 poin atau 200 poin dari setiap anggota Dewan Juri; e. Ketepatan waktu penerimaan Berkas; dan f. Ketepatan pembagian bundel Berkas. (3) Komponen penilaian simulasi persidangan babak penyisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan hukum materiil, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 1.300 poin atau 325 poin dari setiap anggota Dewan Juri; b. Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan hukum formil, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 1.300 poin atau 325 poin dari setiap anggota Dewan Juri; c. Penampilan dan kreativitas, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 600 poin atau 150 poin dari setiap anggota Dewan Juri; dan d. Ketepatan waktu simulasi persidangan, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 100 poin. Pasal 32 (1) Komponen penilaian pada babak final meliputi: a. Berkas; dan

b. Simulasi persidangan. (2) Komponen penilaian Berkas babak final sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. Ketepatan waktu penerimaan Berkas, dengan nilai akhir 200 poin. (3) Komponen penilaian simulasi persidangan babak final sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan hukum materiil, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 1.300 poin atau 325 poin dari setiap anggota Dewan Juri; b. Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan hukum formil, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 1.300 poin atau 325 poin dari setiap anggota Dewan Juri; c. Penampilan dan kreativitas, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 600 poin atau 150 poin dari setiap anggota Dewan Juri; dan d. Ketepatan waktu simulasi persidangan, dengan nilai akhir setinggi-tingginya 100 poin. Pasal 33 Ketentuan lebih lanjut mengenai komponen penilaian diatur dengan Petunjuk Teknis Kompetisi. BAB XV SANKSI Pasal 34 (1) Setiap Delegasi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (3); Pasal 4 ayat (2) huruf a, b, c, d dan e; dan Pasal 5 akan dikenakan Sanksi berupa Diskualifikasi. (2) Setiap Observer yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (3); Pasal 9 ayat (2) huruf a, b, c, d dan e; dan Pasal 10 akan dikenakan Sanksi berupa Diskualifikasi. (3) Jika Delegasi atau Observer terkena Sanksi berupa Diskualifikasi, maka seluruh biaya pendaftaran yang telah dibayarkan kepada Panitia tidak dapat dikembalikan kepada Delegasi atau Observer yang bersangkutan. Pasal 35

Setiap Delegasi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 16 ayat (1) dianggap menyetujui hasil pembagian grup sebagaimana dimaksud pada Pasal 22 ayat (3) huruf a. Pasal 36 Setiap Delegasi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 ayat (1) dianggap menyetujui hasil Technical Meeting. Pasal 37 (1) Setiap Delegasi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 ayat (1) akan dikenakan Sanksi sebagai berikut: a. Setiap Berkas babak penyisihan terlambat sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 ayat (2) akan dikenakan Sanksi berupa pengurangan nilai sebanyak 200 poin per hari dalam jangka waktu penerimaan Berkas babak penyisihan terlambat sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 ayat (3). b. Setiap Berkas babak penyisihan yang diterima oleh Panitia setelah jangka waktu penerimaan Berkas babak penyisihan terlambat sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 ayat (3) akan dikenakan Sanksi berupa tidak memperoleh penilaian dari Dewan Juri Berkas. (2) Setiap Delegasi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 ayat (4) akan dikenakan Sanksi berupa tidak memperoleh penilaian dari anggota Dewan Juri Berkas sebanyak jumlah kekurangan Berkas babak penyisihan yang diterima oleh Panitia. (3) Setiap Delegasi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 ayat (5) akan dikenakan Sanksi berupa pengurangan nilai sebanyak 400 poin. BAB XVI ATURAN PERALIHAN Pasal 38 Ketentuan lain yang belum ditetapkan dalam peraturan ini akan dapat ditetapkan kemudian oleh Panitia dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan peraturan ini. BAB XVII

PENUTUP Pasal 39 Peraturan ini berlaku dan mengikat bagi setiap Delegasi dan Observer sejak ditandatanganinya Surat Pernyataan Pendaftaran. Ditetapkan di Depok Pada tanggal 6 Februari 2012 Panitia Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala Mutiara Djokosoetono VII Fakultas Hukum Universitas Indonesia