Legalitas dan Open Source Sebagai Solusi Oleh : KPLI Semarang (KLISSE) Disampaikan pada TOT Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran bagi Pendidik SD, SMP, SMA dan SMK 7 Juni 2012
Perangkat Lunak Proprietary Software merupakan perangkat lunak yang memiliki lisensi tertentu sehingga kita harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk bisa menggunakannya Free Software atau Open Source merupakan perangkat lunak dimana kita bebas menggunakannya tanpa mengeluarkan sejumlah biaya karena berlisensi bebas
Indonesia? 24 April 2001 Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia dalam Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia nomor 6 menyatakan bahwa pendayagunaan perangkat lunak Open Source perlu mendapatkan perhatian khusus
30 Juni 2004 dideklarasikan penggunaan dan pengembangan Open Source Software (OSS) yang ditandatangani oleh Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Kehakiman dan HAM, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Menteri Pendidikan Nasional yang dinamakan Deklarasi Bersama Indonesia Go Open Source (IGOS)
30 Maret 2009 Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Republik Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor: SE/01/M.PAN/3/2009 Tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS) yang isinya menyatakan bahwa Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melalui pimpinannya supaya menggunakan perangkat lunak legal terbuka atau disebut Free Open Source Software (FOSS) yang berlisensi bebas dan legal
4 April 2011 Badan Standarisasi Nasional (BNS) melalui Surat Keputusan Penetapan Kepala BSN Nomor: 41/KEP/BSN/4/2011 menetapkan ODF (Open Document Format) sebagai standar nasional (SNI) dokumen perkantoran dengan Nomor SNI ISO/IEC 26300:2011. Open Document Format yaitu format dokumen dogital yang berbasis Open Source. Naskah-naskah yang menggunakan Open Document Format atau ODF yang telah menjadi Standar ISO (International Standards Organizaion)
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Musyawarah Nasional VII MUI pada 19-22 Jumadil Akhir 1426 H/26-29 Juli 2005 M juga menyatakan bahwa setiap bentuk pelanggaran terhadap HKI, termasuk namun tidak terbatas pada menggunakan, mengungkapkan, membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, mengedarkan, menyerahkan, menyediakan, mengumumkan, memperbanyak, menjiplak, memalsu, membajak HKI milik orang lain secara tanpa hak merupakan kezaliman dan hukumnya adalah haram.
Open Source?
Open Source OPEN: Terbuka, Bebas, Freedom SOURCE: Sumber [source code] Bebas disini bukan hanya berarti gratis namun lebih mengacu pada kebebasan, kebebasan dalam menggunakan, oleh karena itu dinamakan Free Open Source Software (FOSS). Free software is a matter of liberty, not price VISION Sistem dan perangkat lunak harus tersedia bagi semua orang, dimanapun mereka berada.
FOSS? maksudnya Bebas/Free adalah sebuah kebebebasan (freedom), dan kebebasan berbicara masalah inovasi. Bukan saja menggunakan, namun mengembangkan, memodifikasi, dan mendistribusikan. Karena banyak hal tidak bisa ditemui dengan membeli lisensi software propietary karena Anda hanya mempunyai hak pakai secara individu.
Lisensi Lisensi adalah izin yang diberikan oleh Pemegang Hak Cipta atau Pemegang Hak Terkait kepada pihak lain untuk mengumumkan dan/atau memperbanyak ciptaannya atau produk hak terkaitnya dengan persyaratan tertentu.
Left vs Right Copyright Pencipta dan/atau Pemegang Hak Cipta atas karya sinematografi dan program komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menyewakan ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial Copyleft penggunaan undang-undang hak cipta untuk meniadakan larangan dalam pendistribusian salinan dan versi yang telah dimodifikasi dari suatu karya kepada orang lain dan mengharuskan kebebasan yang sama diterapkan dalam versi-versi selanjutnya kemudian
FOSS dalam Pendidikan? Standar Kompetensi yang disebut dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tidak menyebutkan nama produk piranti lunak. Misalnya, pelajaran pengolah kata tidak menyebutkan Microsoft Word, sehingga penyelenggara sekolah dapat menggunakan LibreOffice Writer, AbiWord, Kword, dan lain-lain. Hal ini sangat mendukung masuknya materi ilmu komputer berbasis Linux dan Open Source.
Mengapa FOSS? Rendah Biaya Sangat berbeda dengan perangkat lunak komersial yang menarik biaya untuk produknya karena mereka juga membutuhkan dana untuk melindungi perangkat lunaknya dari pembajakan. Tingkat Keamanan yang Tinggi Mereka akan menemukan dan memperbaiki bug yang secara tidak langsung juga menghilangkan celah keamanan Perangkat Lunak Lebih Stabil Perangkat lunak open source jarang menyebabkan perangkat lunak yang lama mengalami kerusakan atau tidak dapat bekerja. Frekuensi Upgrade Hampir seluruh perangkat lunak open source dimudahkan dalam proses upgrade dan gratis.
Produk FOSS?
Bagaimana?