PEMANFAATAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR GEOLOGI SUMBER AIR PANAS DI DAERAH SONGGORITI KOTA BATU

dokumen-dokumen yang mirip
PEMODELAN INVERSI DATA GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR PERLAPISAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI MATALOKO. Abstrak

Pemodelan Inversi Data Geolistrik untuk Menentukan Struktur Perlapisan Bawah Permukaan Daerah Panasbumi Mataloko

ρ i = f(z i ) (1) V r = ρ ii 2π ρ a = K V AB 2

APLIKASI METODE GEOLISTRIK DALAM SURVEY POTENSI HIDROTHERMAL (STUDI KASUS: SEKITAR SUMBER AIR PANAS KASINAN PESANGGRAHAN BATU)

Identifikasi Sistem Panas Bumi Di Desa Masaingi Dengan Menggunakan Metode Geolistrik

BAB 4 PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB IV PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

PEMODELAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAERAH SUMBER AIR PANAS SONGGORITI KOTA BATU BERDASARKAN DATA GEOMAGNETIK

ANALISIS DATA INVERSI 2-DIMENSI DAN 3-DIMENSI UNTUK KARAKTERISASI NILAI RESISTIVITAS BAWAH PERMUKAAN DI SEKITAR SUMBER AIR PANAS KAMPALA

PENDUGAAN RESERVOIR DAERAH POTENSI PANAS BUMI PENCONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

PENYELIDIKAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DAN GEOLISTRIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI TEMPAT WISATA BANTIR SUMOWONO SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA LONGSOR

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI POLE-POLE UNTUK MENENTUKAN SEBARAN DAN KEDALAMAN BATUAN SEDIMEN DI DESA WONOSARI KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

BAB IV PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

Bab IV Akuisisi, Pengolahan dan Interpretasi Data

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

ANALISIS ANOMALI GRAVITASI SEBAGAI ACUAN DALAM PENENTUAN STRUKTUR GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN DAN POTENSI GEOTHERMAL

PROFIL RESISTIVITAS 2D PADA GUA BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (STUDI KASUS GUA DAGO PAKAR, BANDUNG)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasrkan peta geologi daerah Leles-Papandayan yang dibuat oleh N.

METODE EKSPERIMEN Tujuan

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIVIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PBS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI

Muhammad Kadri and Eko Banjarnahor Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK. Kata Kunci: metode resistivitas, XRD, dan batu kapur.

STUDI BIDANG GELINCIR SEBAGAI LANGKAH AWAL MITIGASI BENCANA LONGSOR

FOTON, Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Volume 18, Nomor 2, Agustus 2014

BAB II TEORI DASAR 2.1. Metode Geologi

IDENTIFIKASI ZONA SESAR OPAK DI DAERAH BANTUL YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. Posisi Kepulauan Indonesia yang terletak pada pertemuan antara tiga

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): Jurnal Einstein. Available online

Cross Diagonal Survey Geolistrik Tahanan Jenis 3D untuk Menentukan Pola Penyebaran Batuan Basal di Daerah Pakuan Aji Lampung Timur

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Bidang Patahan Sesar Lembang dengan Metode Electrical Resistivity Tomography untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Longsor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terletak di daerah tropis merupakan negara yang mempunyai ketersediaan air yang cukup.

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

IDENTIFIKASI BATUAN GRANIT KECAMATAN SENDANA KOTA PALOPO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS (RESISTIVITY)

POTENSI AIRTANAH BERDASARKAN NILAI RESISTIVITAS BATUAN DI KELURAHAN CANGKORAH, KECAMATAN BATUJAJAR, KABUPATEN BANDUNG BARAT

ANALISIS KEBERADAAN BIJIH BESI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK 2D DI LOKASI X KABUPATEN LAMANDAU KALIMANTAN TENGAH

SURVEI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI KELURAHAN BONTO RAYA KECAMATAN BATANG KABUPATEN JENEPONTO

BAB I PENDAHULUAN. fosil, seperti minyak dan gas bumi, merupakan masalah bagi kita saat ini. Hal ini

APLIKASI TEKNOLOGI EKSPLORASI UNTUK MEMAHAMI KONDISI AIR TANAH DI DAERAH PADANG LUAS KABUPATEN TANAH LAUT

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

Analisis Respon Resistivitas Sampel Tanah TPA Ngipik Kabupaten Gresik Berdasarkan Uji Resistivitas Skala Laboratorium

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

IDENTIFIKASI POLA AKUIFER DI SEKITAR DANAU MATANO SOROAKO KAB. LUWU TIMUR Zulfikar, Drs. Hasanuddin M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kerentanan longsor yang cukup besar. Meningkatnya intensitas hujan

POTENSI AIR TANAH DAERAH KAMPUS UNDIP TEMBALANG. Dian Agus Widiarso, Henarno Pudjihardjo *), Wahyu Prabowo**)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENENTUAN SEBARAN DAN KANDUNGAN UNSUR KIMIA KONTAMINASI LIMBAH CAIR BAWAH PERMUKAAN DI TPA CAHAYA KENCANA, KABUPATEN BANJAR

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

PEMODELAN 3D RESISTIVITAS BATUAN ANDESIT DAERAH SANGON, KAB. KULONPROGO, PROVINSI DIY

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Penerapan Metode Geolistrik Untuk Identifikasi Pola Penyebaran Zona Asin Di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah

Analisis Reservoar Daerah Potensi Panasbumi Gunung Rajabasa Kalianda dengan Metode Tahanan Jenis dan Geotermometer

Analisis Respon Resistivitas Sampel Tanah TPA Ngipik Kabupaten Gresik Berdasarkan Uji Resistivitas Skala Laboratorium

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

Bab V Korelasi Hasil-Hasil Penelitian Geolistrik Tahanan Jenis dengan Data Pendukung

SURVEI TERPADU GAYA BERAT DAN AUDIO MAGNETOTELURIC (AMT) DAERAH PANAS BUMI DOLOK MARAWA, KABUPATEN SIMALUNGUN PROVINSI SUMATERA UTARA

Pemetaan Akuifer Air Tanah Di Sekitar Candi Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis

senyawa alkali, pembasmi hama, industri kaca, bata silica, bahan tahan api dan penjernihan air. Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan

IDENTIFIKASI ZONA KONDUKTIF DI DAERAH PROSPEK PANASBUMI LARIKE AMBON MALUKU

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

PENERAPAN FORWARD MODELING 2D UNTUK IDENTIFIKASI MODEL ANOMALI BAWAH PERMUKAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.2, (2017) ( X Print) B-29

PENENTUAN RESISTIVITAS BATUBARA MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DAN VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING

Penyelidikan Geolistrik Schlumberger di Daerah Panas Bumi Jaboi Kota Sabang, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam

BAB 6 PEMBAHASAN POTENSI PANAS BUMI DAERAH PENELITIAN

BAB 2 TEORI DASAR 2.1 Metode Geologi

PEMETAAN AKUIFER AIRTANAH DI WILAYAH KAMPUS UNSRAT MANADO DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

EKSPLORASI SUMBERDAYA AIR TANAH DI DAERAH HANDIL BABIRIK KABUPATEN TANAH LAUT

Kata Kunci : Resistivitas, geolistrik, perbandingan, suseptibilitas magnetik, geomagnet. I. Pendahuluan. II. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan mutlak yang diperlukan dalam kehidupan manusia, serta ketersediaannya memberikan

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 1-5 PENDUGAAN POLA SEBARAN LIMBAH TPA JATIBARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK

INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI AREA MANIFESTASI PANAS BUMI KALIULO, GUNUNG UNGARAN

INVESTIGASI LAPISAN BEDROCK DENGAN MENGGUNAKAN METODA GEOLISTRIK (Studi Kasus: Gedung Olah Raga Universitas Hasanuddin)

PENERAPAN GEOLISTRIK RESISTIVTY 2D DAN BANTUAN PROGRAM GEOSOFT UNTUK ESTIMASI SUMBERDAYA ANDESIT DI PT. MDG KULONPROGO DIY

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA ANOMALI BOUGUER

Seminar Nasional Ke III Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

PENGUKURAN TAHANAN JENIS (RESISTIVITY) UNTUK PEMETAAN POTENSI AIR TANAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAYA. Oleh:

*

SURVEI MEGNETOTELLURIK DAERAH PANAS BUMI BUKIT KILI GUNUNG TALANG, KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT. Muhammad Kholid, Harapan Marpaung

BAB II TINJAUAN GEOLOGI. yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Indo - Australia, dan. dilihat pada Gambar 1.

Identifikasi Pola Persebaran Sumber Lumpur Bawah Tanah Pada Mud Volcano Gunung Anyar Rungkut Surabaya Menggunakan Metode Geolistrik

Konfigurasi Geologi Bawah Permukaan Untuk Menelusuri Zona Kontaminasi di Daerah Jatinangor dan Rancaekek, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DAERAH KEPULAUAN SERUI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

PENETROMETER TEST (DCPT) DI JALAN ARTERI

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

V. INTERPRETASI DAN ANALISIS

Transkripsi:

PEMANFAATAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR GEOLOGI SUMBER AIR PANAS DI DAERAH SONGGORITI KOTA BATU M. Imron Rosyid *), Siti Zulaikah **), Samsul Hidayat **) E-mail: imronpoenya@yahoo.com *) Mahasiswa Program studi Pendidikan Fisika UM **) Dosen Jurusan Fisika FMIPA UM ABSTRAK: Panasbumi (geothermal) merupakan salah satu sumberdaya alam yang ada di bumi dimana dalam penampakkannya di bumi berupa air panas (hydrothermal). Keberadaan air panas di daerah sekitar sumber air panas Songgoriti Kota Batu dapat memberikan manfaat dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia yaitu sumber energi yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui model geologi bawah permukaan daerah sumber air panas dan potensi hidrothermal daerah Songgoriti Kota Batu berdasarkan data Resistivitas hasil pengukuran metode geolistrik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi schlumberger mapping, Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Resistivity Meter Oyyo tipe mcohm-el Model-2119d. Hasil dari penelitian pada lintasan A dengan kedalaman 35,5 m dan lintasan B dengan kedalaman 41 m menunjukkan daerah sumber air panas Songgoriti memiliki struktur geologi bawah permukaan berupa tanah lempungan (dengan ketebalan sekitar 1-5 m), lempung (dengan ketebalan sekitar 1-3 m), batu pasir (dengan ketebalan sekitar 1-7 m), batuan tufa (dengan ketebalan sekitar 1-5 m), batuan vulkanik (dengan ketebalan sekitar 1-3 m). Persebaran air panas (hydrothermal) diperkiran mengalir melalui permukaan dan banyak terkumpul pada lapisan tanah berupa batu pasir. Persebaran air panas ini jika dilihat pada lapisan batu pasir dan banyaknya mata air yang bermunculan di daerah tersebut, memiliki potensi yang besar. Kata Kunci: Air Panas (Hydrothermal), Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Schumbleger Mapping, Geologi Struktur. LATAR BELAKANG Salah satu kebutuhan hidup manusia adalah sumber daya energi. Ketersediaan sumber daya energi yang bersifat tidak dapat diperbaharui seperti bahan bakar minyak dan gas yang pada saat ini kondisinya semakin menipis merupakan suatu permasalahan penting. Hal ini disebabkan oleh adanya eksploitasi secara terus menerus dalam jumlah besar dalam rangka pemenuhan kebutuhan akan energi di berbagai sektor bidang. Oleh karena itu, diperlukan adanya solusi untuk dilakukan penelitian-penelitian guna mencari energi alternatif

sebagai pengganti bahan bakar minyak dan bahan bakar gas yang salah satunya adalah panas bumi ( Suharno, 2004 ). Energi panas bumi adalah energi sumberdaya alam berupa air panas atau uap yang terbentuk dalam reservoir di dalam bumi melalui pemanasan air bawah permukaan oleh batuan beku panas. Air permukaan yang berasal dari sungai, hujan, danau, laut dan lain-lain meresap menjadi air tanah, mengalir dan bersentuhan dengan tubuh magma atau batuan beku panas tersebut, mendidih serta kemudian membentuk air dan uap panas ( Hydrothermal ). Karena berat jenis, temperatur dan tekanannya, uap dan air panas ini mengalir kembali ke permukaan melalui bidang-bidang rekahan di lapisan kulit bumi (Tim Pertamina, 2007) Dalam ilmu sains, cara yang dapat dilakukan untuk mengekploitasi energi panas bumi adalah dengan memanfaatkan ilmu Geofisika. Geofisika adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi yang menggunakan parameter-parameter fisika. Dalam hal ini yang menjadi target adalah bumi bawah permukaan. Parameterparameter fisika yang digunakan adalah parameter mekanika yang meliputi metode seismik, gaya berat (gravity), magnetik dan Geolistrik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode geolistrik (tahanan jenis), dimana metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang sangat popular dan sering digunakan baik dalam survey geologi maupun eksplorasi. Hal ini disebabkan karena metode geolistrik (tahanan jenis) sangat bagus untuk mengetahui kondisi atau struktur geologi bawah permukaan berdasarkan variasi tahanan jenis batuannya. Terutama untuk daerah yang mempunyai kontras tahanan jenis yang cukup jelas terhadap sekitarnya, seperti untuk keperluan eksplorasi panas bumi (geothermal). Hal ini dapat ditunjukkan dengan penampang harga tahanan jenis yang semakin kecil sehingga mencerminkan karakteristik fisik atau struktur bawah permukaan. Kondisi ideal geologi yang memenuhi persyaratan daerah panasbumi (geothermal reservoir) yang dapat menghasilkan uap panas adalah adanya sumber panas (heat source), adanya batuan reservoir dengan porositas dan permeabilitas cukup tinggi berisi fluida panas (ada pengisian kembali air dingin melalui rekahan atau sesar), serta adanya batuan penutup (cap rock) yang dapat menahan pelepasan panas.

Penelitian panas bumi dengan menggunakan metode geolistrik ini terbukti pernah dilakukan oleh Minarno ( 2000), penyelidikan panasbumi daerah Mataloko dengan menggunakan metode tahanan listrik (geolistrik) konfigurasi Schlumberger, menunjukkan bahwa daerah tersebut mempunyai potensi struktur panas bumi yang ditunjukkan oleh nilai tahanan jenis yang relatif kecil. Sedangkan untuk metode Werner pernah dilakukan oleh Ika ( 2011) yang dilakukan di daerah sumber air panas Kasin Kota Batu. Maka dalam pengambilan daerah survei geolistrik ini menurut laporan Subdit Panas Bumi Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana bahwa daerah Songgoriti Batu merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi panas bumi (geothermal). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger Mapping, dilakukan dengan menginjeksikan arus melalui dua elektroda arus dan mengukur beda potensial yang dihasilkan dari dua buah elektroda potensial. Perlu diperhatikan dalam perpindahan dan pemasangan elektroda harus sesuai dengan konfigurasi yang digunakan dan dibuat sedemikian rupa agar dapat mempermudah dalam akuisisi data. Dimana penempatan elektroda dan kedalaman elektroda (arus dan potensial) harus benar (lebih kurang 15 cm) tertancap di dalam bumi supaya di dapatkan data yang akurat. Selain itu kabel arus dan kabel potensial harus terpasang dengan benar. Data yang terukur adalah kuat arus, beda potensial, dan jarak spasi antar elektroda. PEMBAHASAN Lintasan A Berdasarkan intepretasi kuantitatif yang telah diuraikan didapatkan maka pada lintasan pertama berdasarkan hasil pengolahan data resistivitas batuan yang berupa penampang melintang kondisi bawah permukaan dihasilkan beberapa jenis batuan yang kemudaian di sambungkan dengan keadaan hydrothermal daerah penelitian, setelah dikorelasikan dengan data geologi dan pendukung survei graviti berupa irisan penampang anomali Bouguer oleh (Hidayat, 2011).

Perpotongan lintasan geolistrik Gambar 4.1 Model Penampang anomali lokal ( Hidayat, 2011) Untuk hasil dari intepretasi kualitatif daerah tersebut terdiri dari beberapa jenis batuan diantaranya berupa batuan sedimen (serpihan gabungan, Argilites, batu paasir, marls, lempung, Aluvium dan pasir, basalt, graphite) batuan beku dan metamorf (Tufa, tufaan, kelompok lava). 3 4 1 5 2 Gambar 4.2: Hasil Interpretasi Data Lintasan A 6

Keterangan Gambar 1. Tanah Lempungan 2. Tanah Liat 3. Lempung Lanauan 4. Batu Pasir 5. Batu Tufaan 6. Aglomerat Secara intepretasi kuantitatif maka daerah ini dapat digambarkan dengan melihat pendukung penelitian berupa peta geologi. Menurut lembar peta geologi kediri daerah songgoriti diketahui bahwa daerah penelitian didominasi oleh batuan hasil erupsi gunungapi kuarter atas yaitu batuan yang dihasilkan oleh erupsi gunungapi Panderman (Qv-p) dan Penanggungan (Qv-n). Batuan hasil erupsi gunungapi kuarter atas berdasarkan peta geologi lembar Kediri terdiri dari breksi gunungapi, lava, tuf breksi tufaan, anglomerat. Maka secara kuantitatif penampang melintang hasil olahan data (gambar 4.1) dapat di intepretasikan sebagai berikut. Untuk nilai resistivitas batuan bernilai1,37-2,01 Ωm dengan warna biru tua, biru sampai pada kedalaman berkisar 1-5m diasumsikan sebagai tanah lempungan (tabel resistivitas batuan Roy,1984), tanah lempungan ini berupa campuran antara lapukan batuan dengan tanah liat, pada kedalaman 1-3m berupa daerah lapukan batuan, kemudian pada daerah warna biru muda, biru benhur dengan nilai resistivitas batuan berkisar 2,96 Ωm diasumsikan sebagai tanah liat (tabel resistivitas batuan Roy,1984), untuk warna hijau, hijau muda, hijau cerah, hijau abu-abu dengan nilai resistivitas batuan berkisar 4,34 Ωm - 6,37 Ωm diasumsilkan juga sebagai lempung lanauan (tabel resistivitas batuan Roy,1984), pada nilai resistivitas batuan berkisar 9,36 Ωm dengan warna kuning, coklat diasumsikan sebagai batu pasir ( tabel resistivitas batuan Loke,2006) dan warna merah, orange yang memiliki nilai resistivitas berkisar sekitar 13,8 Ωm diasumsikan sebagai batuan tufaan, sedangkan pada

warna merah, merah hati, ungu dengan nilai resistivitas berkisar 20,2 Ωm diasumsikan sebagai batuan aglomerat ( tabel resistivitas batuan Suyono,1978) Lintasan B Intepretasi kuantitatif pada lintasan B juga sama seperti lintasan A mengacu pada peta geologi kediri. Lintasan B sendiri juga masih dalam satu lokasi lembar peta geologi kediri, dimana pada lintasan ini batuan penyusunya menurut peta geologi tersebut adalah batuan hasil erupsi gunungapi kuarter atas yaitu batuan yang dihasilkan oleh erupsi gunungapi Panderman (Qv-p) dan Penanggungan (Qv-n), yang mana daerah ini berupa batuan breksi gunungapi, lava, breksi tufaan Perpotongan lintasan geolistrik Gambar 4.3 Model Penampang anomali lokal ( Hidayat, 2011) Dari hasil pengolahan data resistivitas batuan pada lintasan B dapat kita deskripsikan sebagai berikut;

2 1 4 3 5 5 6 Gambar 4.4: Hasil Interpretasi Data Lintasan B Keterangan Gambar 1. Tanah Lempungan 2. Tanah Liat 3. Lempung Lanauan 4. Batu Pasir 5. Batu Tufaan 6. Aglomerat Batuan dengan nilai resistivitas 1,35-2,25 Ωm dengan tampilan warna biru dongker, biru tua diasumsikan sebagai Tanah lempungan ( tabel resistivitas batuan Roy,1984) kemudian pada daerah warna biru benhur, biru muda dengan nilai resistivitas batuan berkisar 3,76 Ωm diasumsikan sebagai tanah liat (tabel resistivitas batuan Loke,2006), untuk warna abu-abu, hiaju muda dengan nilai resistivitas batuan berkisar 6,27 Ωm warna diasumsilkan juga sebagai lempung lanauan (tabel resistivitas batuan Roy,1984), untuk daerah berwarna hijau, hijau kuning dengan nilai resistivitas batuan berkisar 10,5 Ωm diasumsikan sebagai batu pasir (tabel resistivitas batuan

Loke, 2006), sedangkan pada warna orange muda, kuning, orange, merah diasumsikan sebagai batuan tufaan dengan nilai resistivitas batuan berkisar sekitar 17,5 sampai 29,1Ωm (tabel resistivitas batuan suyono,1984), untuk nilai resistivitas berkisar 48,6Ωm diperkirakan sebagai batuan aglomerat yaitu pada daerah dengan warna merah hati, merah marun, ungu pada gambar melintang hanya terlihat amat kecil. KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode geolistrik yang didukung dengan data geologi berupa peta geologi lembar Kediri, area Sumber Air Panas Songgoriti pada lintasan A (gambar 4.1) memiliki struktur batuan 6 macam jenis yaitu berupa tanah lempungan, tanah liat, lempung lanauan, batu pasir, batuan tufaan dan batuan aglomerat. Pada lintasan B (gambar 4.2) juga digambarkan ada 6 macam jenis batuan penyusun yaitu; berupa tanah lempungan, tanah liat, lempung lanauan, batu pasir, batuan tufaan dan batuan aglomerat. 2. Berdasarkan hasil interpretasi lintasan A dan B terdeteksi sebaran air panas disekitar sumber memiliki ruang porositas air yang besar sebagai tempat merembesnya air dari sumber air. Daerah ini tergambarkan pada intepretasi memperlihatkan struktur batuan yang tersusun atas batu dan pasir. Hal ini menyebabkan daerah tersebut memiliki cadangan air yang besar, terbukti dengan banyaknya sumber mata air yang muncul disana dan terdapat sumber mata air panas yang besar di sebelah timur dan selatan lintasan penelitian. DAFTAR RUJUKAN 1. Hidayat, Nurul. 2011. Analisis Anomali Gravitasi Sebagai Acuan Dalam Penentuan Struktur Geologi Bawah Permukaan dan Potensi Geothermal (Studi Kasus di Daerah Songgoriti Kota Batu). Skripsi tidak diterbitkan. 2. Loke, M.H. 2004. Tutorial : 2-D and 3-D Electrical Imaging Surveys. 3. Minarno, Eko. Tanpa tahun. Pemodelan Inversi Data Geolistrik Untuk Menentukan Struktur Perlapisan Bawah Permukaan Daerah panas Bumi Mataloko.Intitut Sepuluh November Surabaya: Jurnal tidak diterbitkan.

4. Suharno. 2004. Pemanfaatan Energi Alternatif Panasbumi. Makalah Seminar Nasional. Bandar Lampung : Universitas Lampung. 5. Tim Pertamina. 2007. Peluang Pemanfaatan Potensi Energi Geothermal Ulubelu Lampung. Makalah Workshop. Bandar Lampung: Geofisika Universitas Lampung. 6. Yuli, Ika. 2011. Aplikasi Metode Geolistrik Dalam Survey Potensi Hidrothermal (Studi Kasus: Sekitar Sumber Air Panas Kasinan Pesanggrahan Batu). Skripsi Tidak diterbitkan.