BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

MEMUTUSKAN : Pasal I...

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

Bagian Humas dan Protokol Pasal 87

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Melakukan Penelitian

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

KUESIONER. Strata Pendidikan yang Sedang Diikuti *) : 1. Semester I 2. Semester III 3. Semester V 4. Semester VII

B U P A T I S R A G E N

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 33 Tahun : 2015

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

- 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ;

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 10 TAHUN 2013

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Biaya

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASMAT PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI ASMAT NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ASMAT PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI ASMAT NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASMAT PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI ASMAT NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN ASMAT

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ASMAT PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI ASMAT NOMOR 56 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN ASMAT

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASMAT PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI ASMAT NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN ASMAT

BUPATI ASMAT PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI ASMAT NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-D TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PENANAMAN MODAL WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA BANDUNG. Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung; Informasi dan Transaksi Elektronik;

BUPATI ASMAT PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI ASMAT NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN KABUPATEN ASMAT

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 63 TAHUN 2012

BUPATI ASMAT PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI ASMAT NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ASMAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI ASMAT PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI ASMAT NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ASMAT

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASMAT PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI ASMAT NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2011

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

BUPATI ASMAT PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI ASMAT NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN ASMAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 10 TAHUN 2011

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KATINGAN

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 12 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI ASMAT PROVINSI PAPUA RANCANGAN PERATURAN BUPATI ASMAT NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BUPATI ASMAT PROVINSI PAPUA RANCANGAN PERATURAN BUPATI ASMAT NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN ASMAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PRAKTEK DASAR. Praktek posisi tengah meliputi huruf di barisan tengah, yaitu: A S D F G H J K L ;.

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sukamara, perlu ditetapkan Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sukamara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4180); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah (Berita Negara Nomor 537); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 1); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2012 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10);

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN KABUPATEN SUKAMARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Sukamara. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan Perangkat Daerah sebagai Penyelenggara Pemerintahan Daerah. 4. Kepala Daerah adalah Bupati Sukamara. 5. Kabupaten Sukamara adalah Kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. 6. Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 7. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara. 8. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan adalah Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sukamara. 9. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sukamara. 10. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Sukamara. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sukamara. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 Susunan organisasi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sukamara, terdiri dari : a. Kepala Kantor. b. Sub Bagian Tata Usaha. c. Seksi-seksi, terdiri dari : 1. Seksi Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal; 2. Seksi Perizinan; dan

3. Seksi Monitoring dan Evaluasi. d. Tim Teknis. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN Pasal 4 Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan mempunyai tugas pengkoordinasian dan pemberian informasi, promosi investasi dan pelayanan terpadu administrasi perizinan serta non perizinan. Pasal 5 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan, menyelenggarakan fungsi : a. penyelenggaraan pelayanan pemerintah secara terpadu yang meliputi perizinan dan non perizinan; b. pengkoordinasian administrasi pelayanan terpadu; c. perumusan kebijakan teknis pemerintah di bidang Penanaman Modal pelayanan terpadu; dan d. monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas. Pasal 6 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sukamara mempunyai wewenang sebagai berikut : a. penyelenggaraan administrasi pelayanan terpadu di bidang perizinan dan non perizinan; b. penyelenggaraan Pelayanan Informasi, Promosi Investasi; c. penyelenggaraan pelayanan administrasi rekomendasi perizinan dan non perizinan; d. penelitian dan penetapan kelayakan administrasi perizinan dan rekomendasi; dan e. Fasilitasi dan koordinasi pelayanan administrasi pemerintah daerah di bidang perizinan dan non perizinan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. Bagian Kesatu Kepala Kantor Pasal 7 Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, yang mempunyai tugas pokok merumuskan, menyelenggarakan, membina, mengendalikan dan mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan bidang perizinan dan non perizinan berdasarkan kewenangan yang dilimpahkan Bupati dalam rangka pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal yang meliputi bidang perizinan investasi, bidang perizinan non investasi dan bidang penanaman modal. Pasal 8 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 7, Kepala Kantor mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis perizinan dan non perizinan berdasarkan kewenangan yang dilimpahkan Bupati dalam rangka pelayanan perizinan terpadu dan urusan penanaman modal; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang perizinan dan non perizinan berdasarkan kewenangan yang dilimpahkan Bupati dalam rangka pelayanan perizinan terpadu dan urusan penanaman modal; c. pembinaan, pelaksanaan tugas, evaluasi dan pengendalian perizinan dan non perizinan berdasarkan kewenangan yang dilimpahkan Bupati dalam rangka pelayanan perizinan terpadu dan urusan penanaman modal; d. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 9 Dalam menyelenggarakan fungsinya sebagaimana dimaksud pada Pasal 8, Kepala Kantor mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merumuskan, menetapkan serta melaksanakan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan dalam rangka kelancaran tugas; b. menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD dalam bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan sebagai bahan penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten; c. menyiapkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD akhir masa jabatan Bupati bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan sebagai bahan penyusunan LPPD tahunan dan LPPD Akhir Masa Jabatan bupati; d. menyiapkan bahan-bahan LKPJ tahunan dan LKPJ akhir masa jabatan Bupati pada bidang e. menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan sebagai pertanggungjawaban kepada Bupati; f. membina dan mengevaluasi program dan kegiatan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; g. merumuskan kebijakan teknis pengembangan dan penyederhanaan bidang h. merumuskan kebijakan teknis pelayanan administrasi bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; i. merumuskan kebijakan teknis sistem informasi bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; j. merumuskan dan menyelenggarakan usulan bidang usaha yang perlu dipertimbangkan tertutup, terbuka dengan persyaratan dan mendapat prioritas tinggi; k. merumuskan kebijakan teknis sistem pengaduan masyarakat bidang l. merumuskan kebijakan teknis pengembangan kinerja bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; m. merumuskan kebijakan teknis pengawasan administrasi bidang n. membina dan mengevaluasi program dan kegiatan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; o. mengawasi dan mengendalikan program kegiatan bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; p. mengoordinasikan pengembangan dan penyederhanaan bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan dengan instansi terkait; q. menyelenggarakan sosialisasi bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; r. menyelenggarakan pelayanan informasi bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan;

s. menyelenggarakan pemeliharaan jaringan dan sistem informasi bidang t. menyelenggarakan perencanaan sistem informasi bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; u. menyelenggarakan website Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; v. menyelenggarakan pemeliharaan website Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan w. menyelenggarakan sistem informasi berbasis sms gateway; x. menyelenggarakan pelayanan bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan secara online; y. menyelenggarakan loket informasi bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; z. menyelenggarakan advokasi dan penyelesaian sengketa hukum bidang aa. menyelenggarakan koordinasi penyelesaian sengketa hukum bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan dengan instansi terkait; bb. menyelenggarakan perencanaan pengaduan dan advokasi bidang cc. menyelenggarakan kebijakan standar pelayanan pengaduan; dd. menyelenggarakan sistem pengaduan masyarakat berbasis sms gateway; ee. menyelenggarakan kerjasama pelayanan pengaduan dengan instansi terkait; ff. menyelenggarakan pelayanan pengaduan secara online; gg. menyelenggarakan loket pengaduan; hh. menyelenggarakan advokasi perizinan dan penanaman modal; ii. menyelenggarakan pemeriksaan kelengkapan berkas bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; jj. menyelenggarakan kebijakan teknis inovasi bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; kk. menyelenggarakan penataan pegawai Kantor Penanaman Modal dan ll. Pelayanan Perizinan; menyelenggarakan perencanaan pelatihan petugas pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal; mm. menyelenggarakan pelatihan petugas pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal; nn. menyelenggarakan pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal secara online; oo. menyelenggarakan pemeriksaan kelengkapan berkas dan peninjauan lapangan; pp. menyelenggarakan pengolahan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; qq. menyelenggarakan koordinasi dengan tim teknis Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; rr. menyelenggarakan pembentukan tim teknis Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; ss. menyelenggarakan perencanaan pengolahan perizinan dan penanaman modal; tt. menyelenggarakan perencanaan dan pengembangan data bidang uu. menyelenggarakan pencatatan dan penomoran data bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; vv. menyelenggarakan penataan arsip dokumen perizinan dan penanaman modal; ww. menyelenggarakan penyediaan data elektronik; xx. menyelenggarakan kajian penyederhanaan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan;

yy. menyelenggarakan kajian regulasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; zz. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan inovasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; aaa. menyelenggarakan kebijakan teknis pengawasan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; bbb. menyelenggarakan perencanaan pengawasan perizinan dan penanaman modal; ccc. menyelenggarakan pengawasan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; ddd. menyelenggarakan koordinasi pengawasan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan dengan instansi terkait; eee. menyelenggarakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan fff. menyelenggarakan laporan pengelolaan Penanaman Modal dan ggg. Pelayanan Perizinan; menyelenggarakan laporan penyelenggaraan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan kepada instansi terkait; hhh. menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan reklame; iii. mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan pelayanan administrasi jjj. kkk. mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan sistem informasi mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan sistem pengaduan masyarakat; lll. mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan pengembangan kinerja mmm. mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan nnn. mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan pengawasan administrasi ooo. ppp. qqq. melaksanakan koordinasi dan konsultasi dalam kegiatan bidang mempersiapkan usulan bidang-bidang usaha yang tertutup mutlak untuk penanaman modal, tertutup untuk PMA dan bidang-bidang usaha unggulan/prioritas; menetapkan kebijakan pemberian insentif khusus sesuai dengan kewenangan daerah kabupaten; rrr. menyelenggarakan pengajuan usulan materi dan memfasilitasi kerjasama dengan dunia usaha di bidang penanaman modal di tingkat kabupaten; sss. menyelenggarakan pengajuan usulan materi dan memfasilitasi kerja sama internasional di bidang penanaman modal di tingkat kabupaten; ttt. menyelenggarakan forum kerjasama dengan usaha besar dalam rangka kemitraan; uuu. menyelenggarakan penerimaan misi penanaman modal dari daerah lain dan luar negeri; vvv. menyelenggaarkan kerjasama luar negeri sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat; www. menyiapkan materi dalam rangka kerjasama sub regional di bidang xxx. yyy. penanaman modal; menyelenggarakan sosialisasi atas perjanjian kerjasama luar negeri di bidang penanaman modal kepada aparatur dan dunia usaha; membuat usulan persetujuan fasilitas fiskal nasional, bagi penanaman modal yang menjadi kewenangan kabupaten;

zzz. aaaa. memberikan persetujuan seluruh proyek baru dan perluasan PMDN atas bidang usaha/proyek selain yang menjadi kewenangan propinsi dan pusat; memberikan persetujuan perubahan rencana proyek PMDN atas persetujuan proyek selain yang menjadi kewenangan propinsi dan pusat; bbbb. menyelenggarakan pemantauan, bimbingan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal, berkoordinasi dengan pemerintah dan pemerintah propinsi; cccc. menyelenggarakan pemantauan pengembangan pelaksanaan seluruh penanaman modal yang berada di wilayahnya; dddd. menyelenggarakan pembinaan terhadap pelaksanaan seluruh penanaman modal dalam rangka peningkatan realisasi penanaman modal yang berada di wilayahnya; eeee. menyelenggarakan pengawasan terhadap pelaksanaan seluruh penanaman modal yang berada di wilayahnya; ffff. gggg. hhhh. menyelenggarakan penyelesaian permasalahan yang dialami oleh perusahaan penanaman modal yang berada di wilayahnya; menyelenggarakan penetapan bidang usaha unggulan/prioritas sesuai dengan potensi dan daya dukung daerah kabupaten dalam bentuk daftar bidang-bidang usaha unggulan/prioritas; menyelenggarakan penyusunan profil-profil proyek penanaman modal bidang-bidang usaha unggulan/prioritas; iiii. menyelenggarakan penyusunan profil-profil investasi proyek kemitraan; jjjj. menyelenggarakan pengkajian, perumusan dan penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan pemberian bimbingan dan pembinaan promosi penanaman modal di tingkat kabupaten; kkkk. menyelenggarakan promosi penanaman modal daerah kabupaten baik dalam negeri maupun ke luar negeri; llll. menyelenggarakan koordinasi, pengkajian, perumusan, dan penyusunan materi promosi skala kabupaten; mmmm. menyelenggarakan promosi penanaman modal daerah baik di dalam maupun luar negeri seperti seminar, pameran, temu usaha dan lokakarya; nnnn. oooo. menyelenggarakan pembuatan bahan promosi penanaman modal daerah dalam bentuk media cetak antara lain daftar peluang usaha dan profil proyek unggulan/prioritas, profil pengusaha daerah yang potensial untuk bermitra, prosedur penanaman modal dan dalam bentuk media elektronik antara lain film, video, slide, CD room dan multimedia/situs web; melakukan kerjasama dengan pemerintah propinsi dan pemerintah pusat (BKPM) dalam bentuk penyelenggaraan promosi penanaman modal daerah; pppp. melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka penyelenggaraan promosi penanaman modal daerah baik di dalam maupun di luar negeri; qqqq. rrrr. ssss. melakukan pengiriman misi penanaman modal daerah ke daerah lain dan luar negeri; menyelenggarakan kewenangan lain di bidang promosi dan kerjasama internasional penanaman modal yang belum ditetapkan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah propinsi; membangun dan mengembangkan sistem informasi penanaman modal yang terintegrasi dengan sistem informasi penanaman modal Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi;

tttt. menyelenggarakan pembangunan dan pengembangan sistem informasi penanaman modal yang berintegrasi dengan sistem informasi penanaman modal pemerintah propinsi dan pemerintah pusat (BKPM); uuuu. menyusun kebijakan pengembangan penanaman modal daerah kabupaten dalam bentuk rencana umum penanaman modal daerah dan rencana strategis daerah sesuai dengan program pembangunan vvvv. daerah kabupaten, berkoordinasi dengan pemerintah propinsi; merumuskan penetapan pedoman, pembinaan dan pengawasan dalam skala kabupaten terhadap penyelenggaraan kebijakan dan perencanaan pengembangan penanaman modal, berkoordinasi dengan pemerintah propinsi; wwww. menyelenggarakan sosialisasi atas kebijakan dan perencanaan pengembangan, kerjasama luar negeri, promosi, pengendalian pelaksanaan, dan sistem informasi penanaman modal skala kabupaten kepada aparatur pemerintah dan dunia usaha; xxxx. yyyy. zzzz. mengoordinasikan, perumusan penetapan dan pelaksanaan kebijakan daerah kabupaten di bidang penanaman modal; menyampaikan bahan usulan bidang-bidang usaha yang perlu dipertimbangkan tertutup; menyampaikan bahan usulan bidang-bidang usaha yang perlu dipertimbangkan mendapat prioritas tinggi di kabupaten; aaaaa. merumuskan peta investasi daerah kabupaten dan identifikasi potensi sumberdaya daerah kabupaten terdiri dari sumber daya alam, kelembagaan dan sumber daya manusia, termasuk pengusaha mikro, kecil, menengah, koperasi dan besar; bbbbb. menyusun kebijakan pengusulan dan pemberian insentif penanaman modal di luar fasilitas fiskal dan non fiskal nasional yang menjadi kewenangan kabupaten. ccccc. menyusun bahan penetapan peraturan daerah kabupaten tentang penanaman modal dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; ddddd. menyusun bahan dan pedoman pemberian izin usaha kegiatan penanaman modal dan non perizinan yang menjadi kewenangan kabupaten; eeeee. menyelenggarakan kewenangan lain di bidang pengendalian penanaman modal yang belum ditetapkan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat dan propinsi; fffff. menyelenggarakan sosialisasi atas kebijakan dan perencanaan pengembangan, kerjasama luar negeri, promosi, pengendalian pelaksanaan, dan sistem informasi penanaman modal skala kabupaten kepada aparatur pemerintah dan dunia usaha; ggggg. mengidentifikasi jenis sumber daya daerah kabupaten dalam rangka perencanaan bentuk peraturan daerah kabupaten tentang potensi sumber daya alam, sumber daya manusia serta kemitraan; hhhhh. menyusun program pengembangan penanaman modal daerah kabupaten dalam bentuk rencana strategis daerah (RENSTRADA) sesuai dengan program pembangunan daerah (PROPEDA) Kabupaten; iiiii. menyelenggarakan kewenangan lain di bidang kebijakan dan perencanaan pengembangan penanaman modal yang belum ditetapkan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat dan propinsi; jjjjj. mengkaji, merumuskan dan menyusun kebijakan teknis pengendalian pelaksanaan penanaman modal di kabupaten; kkkkk. menyusun laporan perkembangan seluruh persetujuan dan realisasi penanaman modal di daerahnya secara terbuka;

lllll. mengkaji, merumuskan dan menyusun pedoman tata cara pembangunan dan pengembangan sistem informasi penanaman modal skala kabupaten; mmmmm. mengumpulkan dan mengolah data kegiatan usaha penanaman modal dan realisasi proyek penanaman modal skala kabupaten; nnnnn. memutakhiran data dan informasi pelayanan perizinan dan penanaman modal; ooooo. menyelenggarakan administrasi keuangan dan aset daerah di lingkup tugasnya; ppppp. mengelola retribusi yang menjadi kewenangannya; qqqqq. mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan anggaran di lingkup tugasnya; rrrrr. menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian penggunaan barang milik daerah yang ada dalam penguasaan di lingkup tugasnya; sssss. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaan badan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Kantor ttttt. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam penguasaan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; uuuuu. menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) yang berada dalam penguasaan Kantor vvvvv. menyampaikan Laporan Keuangan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai bahan penyusunan Laporan Keuangan Daerah; wwwww. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai xxxxx. pedoman dalam pelaksanaan tugas; menyelenggarakan koordinasi dengan Sekretaris Daerah dan/atau satuan kerja perangkat daerah lainnya sesuai dengan bidang lingkup tugasnya; yyyyy. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya; zzzzz. aaaaaa. bbbbbb. cccccc. dddddd. eeeeee. memberi saran dan pertimbangan kepada Bupati; membagi tugas dan mendelegasikan kewenangan kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku; membina bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan pengembangan karier; menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati. Pasal 10 Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan, membawahkan : a. Sub Bagian Tata Usaha. b. Seksi Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal. c. Seksi Perizinan. d. Seksi Monitoring dan Evaluasi.

Bagian Kedua Sub Bagian Tata Usaha Pasal 11 Sub Bagian Tata Usaha Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan umum, keuangan perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 11, Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. perencanaan operasional urusan umum, keuangan serta pengelolaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan; b. pengelolaan urusan umum, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan; c. pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan umum, keuangan serta pengelolaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan; d. pengoordinasian urusan umum, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan Kantor dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 13 Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada Pasal 12, Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai uraian tugas : a. merencanakan operasional ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis kantor (ATK), ruang perkantoran, perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kegiatan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. mengoordinasikan penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan dengan RPJPD, RPJMD dan RKPD; c. menyelenggarakan penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan dalam rangka kelancaran tugas; d. menghimpun bahan-bahan RPJPD, RPJMD dan RKPD bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD kabupaten; e. menghimpun bahan-bahan LPPD Tahunan dan LPPD Akhir Masa Jabatan Bupati bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan sebagai bahan penyusunan LPPD Tahunan dan LPPD Akhir Masa Jabatan Bupati; f. menghimpun bahan-bahan LKPJ tahunan dan LKPJ akhir masa jabatan Bupati pada bidang g. menyusun laporan akuntabilitas kinerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan. sebagai pertanggungjawaban kepada Bupati; h. menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis kantor (ATK), ruang perkantoran, perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kegiatan;

i. mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis kantor (ATK), ruang perkantoran, perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kegiatan; j. melaksanakan tugas-tugas yang dilimpahkan Pengguna Anggaran pada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan ; k. mengoordinasikan penyusunan laporan kegiatan dan laporan keuangan baik secara bulanan, triwulan dan tahunan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan sebagai laporan realisasi anggaran dan hasil pencapaian program kegiatan; l. mengoordinasikan Seksi-seksi pada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan dalam penyusunan laporan kegiatan tugas pembantuan dari pemerintah dan/atau pemerintah provinsi setiap triwulan dan akhir tahun anggaran kepada Bupati untuk disampaikan kepada pemberi dana tugas pembantuan; m. mengoordinasikan bidang-bidang lingkup Badan dalam pelaksanaan akuntansi dan pertanggungjawaban atas penyusunan dan penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan dan barang sebagai bahan pertanggungjawaban kuasa pengguna anggaran/barang tugas pembantuan yang akan disampaikan kepada pemberi dana tugas pembantuan dengan tembusan kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukamara; n. mengoordinasikan bidang-bidang lingkup Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan untuk bahan persetujuan dan bahan penetapan urusan pemerintahan daerah kabupaten yang dapat ditugaspembantuankan kepada pemerintah desa sesuai dengan lingkup tugasnya; o. menyelia bendahara penerima atau bendahara penerima pembantu dan bendahara pengeluaran atau bendahara pengeluaran pembantu; p. mengoordinasikan pengamanan dan pemeliharaan aset milik daerah yang berada dalam penguasaan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; q. mengoordinasikan rencana kebutuhan barang dan jasa lingkup Kantor r. menyelenggarakan penatausaahaan aset daerah yang dikuasai oleh Kantor s. mengoordinasikan penyusunan kebijakan dan peraturan lainnya dalam penyelenggaraan pelaksanaan urusan bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; t. mengoordinasikan penyusunan standar operasional prosedur urusan bidang u. mengoordinasikan penyelenggaraan kerja sama dengan instansi vertikal dan atau pihak swasta; v. mengoordinasikan penyelenggaraan penerimaan pendapatan asli daerah yang menjadi kewenangan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; w. mengoordinasikan penyelenggaran pengaduan masyarakat terkait dengan penyelenggaraan urusan bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; x. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan korps pegawai negeri sipil di lingkup Kantor y. mengoordinasikan penyelenggaraan peringatan hari-hari besar nasional di lingkup Kantor z. menyelenggarakan pengelolaan kearsipan di lingkup Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan; aa. mengoordinasikan pelaksanaan gerakan disiplin pegawai di lingkuangan Kantor

bb. mengoordinasikan penyusunan dokumentasi kegiatan penyelenggaraan urusan bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan di lingkungan Kantor cc. mengoordinasikan penyusunan laporan evaluasi kinerja masing-masing kegiatan urusan bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan di lingkungan Kantor dd. menghimpun bahan-bahan dalam penyelenggaraan evaluasi kinerja Kantor ee. mengoordinasikan pelaksanaan standar pelayanan minimal urusan bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan di lingkup Kantor ff. mengoordinasikan usulan pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis serta fungsional penjenjangan; gg. menghimpun bahan-bahan perencanaan kegiatan, evaluasi dan laporan hasil kegiatan; hh. menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan; ii. menghimpun bahan laporan akuntabilitas kinerja; jj. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan atau kegiatan lainnya kepada atasan; kk. mengelola dan melaksanakan administrasi ketatausahaan di lingkup tugasnya; ll. melaksanakan pengawasan melekat di lingkup tugasnya; mm. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya; nn. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; oo. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; pp. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku; qq. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; rr. menilai hasil kerja bawahan dengan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; dan ss. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketiga Seksi Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal Pasal 14 Seksi Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan kegiatan promosi dan Pengembangan Penanaman Modal. Pasal 15 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 14, Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal mempunyai fungsi : a. perencanaan kegiatan urusan bidang Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal;

b. pelaksanaan urusan bidang Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal; c. pengawasan dan pembagian pelaksanaan tugas penyelenggaraan urusan bidang Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 16 Dalam menyelenggarakan fungsinya sebagaimana dimaksud pada Pasal 15, Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan dan anggaran urusan bidang Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal; b. menyusun bahan rencana strategis (RENSTRA) dan rencana kerja (RENJA) bidang Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal; c. mengumpulkan bahan RPJPD, RPJMD dan RKPD urusan bidang Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD kabupaten; d. mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD Akhir Masa Jabatan Bupati urusan bidang Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal sebagai bahan penyusunan LPPD Tahunan dan LPPD Akhir Masa Jabatan Bupati; b. mengumpulkan bahan-bahan LKPJ tahunan dan LKPJ Akhir Masa Jabatan Bupati pada bidang Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal; c. menyusun Rencana Kegiatan Anggaran urusan bidang Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal; d. menyusun dan menghimpun bahan-bahan dalam perumusan kebijakan dan peraturan lainnya tentang urusan bidang Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal; e. melaksanakan urusan Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal skala kabupaten; f. menyiapkan bahan koordinasi kegiatan urusan bidang Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal; g. mengidentifikasi jenis sumber daya daerah kabupaten dalam rangka perencanaan bentuk peraturan daerah kabupaten tentang potensi sumber daya alam, sumber daya manusia serta kemitraan; h. mengidentifikasi dan menyusun daftar pengusaha kecil, menengah dan besar untuk calon mitra usaha termasuk dalam rangka kemitraan; i. menyusun program pengembangan penanaman modal daerah kabupaten dalam bentuk rencana strategis daerah (RENSTRADA) sesuai dengan program pembangunan daerah (PROPEDA) Kabupaten; j. menyelenggarakan kewenangan lain di bidang kebijakan dan perencanaan pengembangan penanaman modal yang belum ditetapkan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat dan propinsi; k. mengkaji, merumuskan dan menyusun kebijakan teknis pengendalian pelaksanaan penanaman modal di kabupaten; l. menyusun laporan perkembangan seluruh persetujuan dan realisasi penanaman modal di daerahnya secara terbuka; m. mengkaji, merumuskan dan menyusun pedoman tata cara pembangunan dan pengembangan sistem informasi penanaman modal skala kabupaten; n. mengumpulkan dan mengolah data kegiatan usaha penanaman modal dan realisasi proyek penanaman modal skala kabupaten; o. melaksanakan penetapan bidang usaha unggulan/prioritas sesuai dengan potensi dan daya dukung daerah kabupaten dalam bentuk daftar bidangbidang usaha unggulan/prioritas;

p. melaksanakan penyusunan profil-profil proyek penanaman modal bidangbidang usaha unggulan/prioritas; q. melaksanakan penyusunan profil-profil investasi proyek kemitraan; r. melaksanakan pengkajian, perumusan dan penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan pemberian bimbingan dan pembinaan promosi penanaman modal di tingkat kabupaten; s. melaksanakan promosi penanaman modal daerah kabupaten baik dalam negeri maupun ke luar negeri; t. melaksanakan koordinasi, pengkajian, perumusan, dan penyusunan materi promosi skala kabupaten; u. menyelenggarakan promosi penanaman modal daerah baik di dalam maupun luar negeri seperti seminar, pameran, temu usaha dan lokakarya; v. melaksanakan pembuatan bahan promosi penanaman modal daerah dalam bentuk media cetak antara lain daftar peluang usaha dan profil proyek unggulan/prioritas, profil pengusaha daerah yang potensial untuk bermitra, prosedur penanaman modal dan dalam bentuk media elektronik antara lain film, video, slide, CD room dan multimedia/situs web; w. melakukan kerjasama dengan pemerintah propinsi dan pemerintah pusat (BKPM) dalam bentuk penyelenggaraan promosi penanaman modal daerah; x. melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka penyelenggaraan promosi penanaman modal daerah baik di dalam maupun di luar negeri; y. melakukan pengiriman misi penanaman modal daerah ke daerah lain dan luar negeri; z. menyelenggarakan kewenangan lain di bidang promosi dan kerjasama internasional penanaman modal yang belum ditetapkan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah propinsi; aa. membangun dan mengembangkan sistem informasi penanaman modal yang terintegrasi dengan sistem informasi penanaman modal Pemerintah pusat dan Pemerintah Propinsi; bb. melaksanakan pembangunan dan pengembangan sistem informasi penanaman modal yang berintegrasi dengan sistem informasi penanaman modal pemerintah propinsi dan pemerintah pusat (BKPM); cc. melaksanakan program waskat di lingkungan seksi promosi potensi investasi daerah; dd. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup seksi Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal; ee. menyiapkan bahan pemutakhiran data dan informasi penanaman modal daerah; ff. menyusun bahan-bahan perencanaan kegiatan, evaluasi dan laporan hasil kegiatan; gg. menghimpun, mengolah, menyajikan dan menganalisa data hasil kegiatan; hh. menyusun bahan laporan akuntabilitas kinerja; ii. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan atau kegiatan lainnya kepada atasan; jj. melaksanakan pengawasan melekat di lingkup tugasnya; kk. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya; ll. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan bidnag tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; mm. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;

nn. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku; oo. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; pp. menilai hasil kerja bawahan dengan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; dan qq. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Keempat Seksi Perizinan Pasal 17 Seksi Perizinan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan kegiatan pelayanan perizinan. Pasal 18 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 17, Kepala Seksi Perizinan mempunyai fungsi : a. perencanaan kegiatan urusan bidang perizinan; b. pelaksanaan urusan bidang perizinan; c. pengawasan dan pembagian pelaksanaan tugas penyelenggaraan urusan bidang perizinan; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 19 Dalam menyelenggarakan fungsinya sebagaimana dimaksud pada Pasal 18, Kepala Seksi Perizinan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan dan anggaran urusan bidang perizinan; b. menyusun bahan rencana strategis (RENSTRA) dan rencana kerja (RENJA) bidang perizinan; c. mengumpulkan bahan RPJPD, RPJMD dan RKPD urusan bidang pelayanan perizinan sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD kabupaten; d. mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD Akhir Masa Jabatan Bupati urusan bidang pelayanan perizinan sebagai bahan penyusunan LPPD Tahunan dan LPPD Akhir Masa Jabatan Bupati; e. mengumpulkan bahan-bahan LKPJ tahunan dan LKPJ Akhir Masa Jabatan Bupati pada bidang perizinan; f. menyusun Rencana Kegiatan Anggaran urusan bidang perizinan; g. menyusun dan menghimpun bahan-bahan dalam perumusan kebijakan dan peraturan lainnya tentang urusan bidang perizinan; h. melaksanakan urusan pelayanan perizinan skala kabupaten; i. menyiapkan bahan koordinasi kegiatan urusan bidang perizinan ; j. menyusun bahan kebijakan penyelenggaraan sistem informasi perizinan; k. menyusun bahan kebijakan penyelenggaraan sistem pengaduan masyarakat tentang perizinan; l. melaksanakan penyusunan dan pengembangan manajemen sistem informasi perizinan; m. melaksanakan pelayanan perizinan secara online; n. melaksanakan pelayanan pengaduan perizinan secara online; o. melaksanakan penanganan pengaduan perizinan;

p. menyusun bahan penanganan pengaduan perizinan; q. melaksanakan sosialisasi perizinan; r. menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi sosialisasi perizinan dengan instansi terkait; s. menyiapkan bahan pengawasan dan pembinaan penyelenggaraan sistem informasi perizinan; t. menyiapkan bahan pengawasan dan pembinaan penyelenggaraan sistem pengaduan perizinan; u. menyiapkan bahan pengawasan dan pembinaan penyelenggaraan sosialisasi perizinan; v. melaksanakan evaluasi penyelenggaraan sistem informasi perizinan; w. melaksanakan evaluasi penyelenggaraan sistem pengaduan perizinan; x. menyiapkan bahan pengendalian dan evaluasi urusan sistem informasi dan pengaduan perizinan; y. menyiapkan bahan kebijakan penyelenggaraan pelayanan perizinan; z. menyiapkan bahan kebijakan penyelenggaraan sistem pengaduan masyarakat perizinan; aa. menyiapkan bahan program penyelenggaraan bidang pelayanan perizinan; bb. menyiapkan koordinasi sesuai dengan lingkup tugasnya dengan instansi terkait; cc. menyiapkan bahan kebijakan penyelenggaraan pelayanan perizinan; dd. melaksanakan pelayanan perizinan; ee. ff. menyiapkan bahan koordinasi kegiatan urusan bidang pelayanan perizinan; melaksanakan penyelesaian pengaduan dan keluhan masyarakat terkait dengan urusan bidang pelayanan perizinan; gg. menyusun bahan-bahan perencanaan kegiatan, evaluasi dan laporan hasil kegiatan; hh. menghimpun, mengolah, menyajikan dan menganalisa data hasil kegiatan; ii. menyusun bahan laporan akuntabilitas kinerja; jj. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan atau kegiatan lainnya kepada atasan; kk. melaksanakan pengawasan melekat di lingkup tugasnya; ll. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya; mm. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; nn. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; oo. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku; pp. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; qq. menilai hasil kerja bawahan dengan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; dan rr. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Kelima Seksi Monitoring dan Evaluasi Pasal 20 Seksi Monitoring dan Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan kegiatan Monitoring dan Evaluasi.

Pasal 21 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 20, Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai fungsi : a. perencanaan kegiatan urusan bidang Monitoring dan Evaluasi; b. pelaksanaan urusan bidang Monitoring dan Evaluasi; c. pengawasan dan pembagian pelaksanaan tugas penyelenggaraan urusan bidang Monitoring dan Evaluasi; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 22 Dalam menyelenggarakan fungsinya sebagaimana dimaksud pada Pasal 21, Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan dan anggaran urusan bidang Monitoring dan Evaluasi; b. menyusun bahan rencana strategis (RENSTRA) dan rencana kerja (RENJA) bidang Monitoring dan Evaluasi; c. mengumpulkan bahan RPJPD, RPJMD dan RKPD urusan bidang Monitoring dan Evaluasi sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD kabupaten; d. mengumpulkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD Akhir Masa Jabatan Bupati urusan bidang Monitoring dan Evaluasi sebagai bahan penyusunan LPPD Tahunan dan LPPD Akhir Masa Jabatan Bupati; e. mengumpulkan bahan-bahan LKPJ tahunan dan LKPJ Akhir Masa Jabatan Bupati pada bidang Monitoring dan Evaluasi; f. menyusun Rencana Kegiatan Anggaran urusan bidang Monitoring dan Evaluasi; g. menyusun dan menghimpun bahan-bahan dalam perumusan kebijakan dan peraturan lainnya tentang urusan bidang Monitoring dan Evaluasi; h. menyiapkan bahan koordinasi kegiatan urusan bidang Monitoring dan Evaluasi; i. melaksanakan Monitoring dan Evaluasi pelayanan perizinan secara online; j. melaksanakan Monitoring dan Evaluasi pelayanan pengaduan perizinan secara online; k. melaksanakan Monitoring dan Evaluasi penanganan pengaduan perizinan; l. melaksanakan Monitoring dan Evaluasi urusan Promosi dan Pengembangan Penanaman Modal skala kabupaten; m. monitoring dan Evaluasi Penyelenggarakan kewenangan lain di bidang kebijakan dan perencanaan pengembangan penanaman modal yang belum ditetapkan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat dan propinsi; n. monitoring dan Evaluasi pada kegiatan mengkaji, merumuskan dan menyusun kebijakan teknis pengendalian pelaksanaan penanaman modal di kabupaten; o. monitoring dan Evaluasi pada kegiatn menyusun laporan perkembangan seluruh persetujuan dan realisasi penanaman modal di daerahnya secara terbuka; p. menyusun bahan-bahan perencanaan kegiatan, evaluasi dan laporan hasil kegiatan; q. menghimpun, mengolah, menyajikan dan menganalisa data hasil kegiatan; r. menyusun bahan laporan akuntabilitas kinerja; s. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan atau kegiatan lainnya kepada atasan;

t. melaksanakan pengawasan melekat di lingkup tugasnya; u. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya; v. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan bidnag tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; w. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; x. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku; y. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; z. menilai hasil kerja bawahan dengan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; dan aa. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. BAB V TIM TEKNIS Pasal 23 (1) Tim Teknis terdiri dari sejumlah tenaga dalam SKPD yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada Pasal 21, dikoordinir oleh Kepala Seksi Perizinan dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sukamara. (3) Jumlah anggota Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada Pasal 22, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja dan ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang undangan yang berlaku BAB VI TATA KERJA Pasal 24 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kantor, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi serta tim teknis wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal baik dalam lingkungan Kantor maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, memenuhi petunjukpetunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 25 Dengan berlakunya peraturan ini, maka Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Sukamara, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sukamara. Ditetapkan di Sukamara pada tanggal 2 Januari 2013 BUPATI SUKAMARA, Ttd. AHMAD DIRMAN Diundangkan di Sukamara pada tanggal 2 Januari 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA, Ttd. SUMANTRI HARI WIBOWO BERITA DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2013 NOMOR 4