HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMSI BERAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2014

HUBUNGAN KEHAMILAN GEMELI DAN PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2014

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEYER I KABUPATEN GROBOGAN

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN OBESITAS DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI DI PUSKESMAS RAWAT INAP DANAU PANGGANG

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Bersalin di Ruangan Camar II RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2014

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG ARTIKEL APRILIA MEGAWATI NIM A010

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

HUBUNGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DENGAN TINDAKAN SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA TAHUN 2014 ABSTRAK

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

PENGARUH USIA KEHAMILAN TERHADAP RISIKO PRE EKLAMSI EKLAMSI PADA KEHAMILAN

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

ABSTRAK. Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II: dr. Jeanny E. Ladi, M.Kes., PA

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2009

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

ANALISIS FAKTOR RESIKO YANG TERJADINYA PRE EKLAMPSI BERAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA BERAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Jurnal Kebidanan 09 (02) Jurnal Kebidanan http : /

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

PENGARUH KEMAMPUAN IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI RISIKO PREEKLAMSIA TERHADAP PARITAS, PENGETAHUAN DAN KETERPAPARAN INFORMASI

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

Hubungan antara Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Retensio Plasenta Eufrasia Zau, Endang BS Akbid Griya Husada Surabaya

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN IBU AKIBAT PRE EKLAMSI/EKLAMSI DI RSUD INDRAMAYU TAHUN 2013

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMSIA PADA PRIMIGRAVIDA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD CILACAP PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

Popy Handayani, Fitria Primi Astuti, S.SiT., M.Kes, Cahyaningrum, S.SiT Program Studi DIII Kebidanan

Transkripsi:

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG AGE AND PARITY RELATIONSHIP WITH EVENTS PREECLAMPSIA PREGNANT WOMEN IN PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG Novida Hidayati 1), Titik Kurniawati 2) 1)2) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Email : abdi_husada@yahoo.co.id ABSTRAK Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penilaian status kesehatan. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian ibu melahirkan 228 per 100.000 kelahiran hidup.aki masih jauh dari target MDG s tahun 2015 yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup, sehingga diperlukan berbagai upaya untuk pencapaian target. Faktor utama kematian ibu kasus akut pada penderita melahirkan adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), dan infeksi (11%). Data dari Dinkes Kota Semarang bahwa angka kematian tertinggi di Puskesmas Bangetayu sebanyak 3 ibu nifas karena eklamsia. Oleh sebab itu di perlukan perhatian serta penanganan yang serius terhadap ibu hamil dengan penyakit preeklamsia. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan umur dan paritas dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian studi korelasi dengan menggunakan rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 225 orang ibu hamil. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang pada bulan Maret 2012. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah simple random sampling sebanyak 69 responden. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, cara pengumpulan data menggunakan cheklist. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan uji statistik chi square. Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa Sebagian besar responden berumur antara 20-35 tahun sebanyak 58 (84,1%) responden; sebagian besar responden dengan paritas multipara sebanyak 46 (66,7%) responden; sebagian besar responden tidak mengalami preeklamsia sebanyak 54 (78,3%) responden dibandingkan dengan responden yang mengalami preeklamsia Simpulan : Ada hubungan umur dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, didapatkan Chi square sebesar 9,335 dengan p value sebesar 0,009 dan Ada hubungan paritas dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, didapatkan Chi square sebesar 20,456 dengan p value sebesar 0,000. Kata Kunci : Umur, Paritas, Preeklamsia. ABSTRACT Background : Maternal Mortality Rate ( MMR ) is one indicator of health status assessment. According to the Indonesian Demographic and Health Survey ( IDHS ) 2007, maternal mortality 228 per 100,000 live births. MMR is still far from the MDG 's by 2015 is 102 per 100,000 live births, so that the necessary measures to achieve the target. The main factors of maternal mortality in patients with acute cases of childbirth are hemorrhage ( 28 % ), eclampsia ( 24 % ), and infection ( 11 % ). Data from Semarang City Health Office that the highest mortality rate in as many as 3 Bangetayu health center because of eclampsia puerperal women. Therefore, in need of serious attention and treatment to pregnant women with preeclampsia disease. Objective : To determine the relationship of age and parity with the incidence of preeclampsia in pregnant women in health centers Bangetayu Semarang. Methods : The study was a correlation study research using cross sectional design. The population in this study as many as 225 pregnant women. This research was conducted in Semarang Bangetayu Health Center in March 2012. The samples used in this study is simple random sampling by 69 respondents. The type of data used are secondary data, the data collected using the checklist. Analysis of the data using univariate and bivariate analysis using chi-square statistical test. Results : This study showed that the majority of respondents aged between 20-35 years were 58 (84.1 %) of respondents, most of the respondents with parity multiparous many as 46 (66.7 %) of respondents, most of the respondents did not experience preeclampsia, 54 ( 78.3 % ) of respondents compared to respondents who experienced preeclampsia. Conclusion : There is a relationship of age to the incidence of preeclampsia in pregnant women in health centers Bangetayu 41

Semarang, obtained Chi square of 9.335 with a p value of 0.009 and There is a parity relationship with the incidence of preeclampsia in pregnant women in Puskesmas Bangetayu Semarang, obtained Chi square of 20.456 with a p value of 0.000. Keywords : Age, Paritas, Preeclampsia 42

PENDAHULUAN Mortalitas dan morbiditas di Indonesia dalam kehamilan masih cukup tinggi. Menurut Kementerian Kesehatan RI tahun 2010, tiga faktor utama kematian ibu kasus akut pada penderita melahirkan adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), dan infeksi (11%). Eklamsia merupakan kasus akut pada preeklamsia yang disertai dengan kejang menyeluruh dan koma. Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertingginya mortalitas dan morbiditas ibu (Wiknjosastro, 2008). Angka kejadian preeklamsia untuk tiap negara berbeda-beda karena banyak faktor yang mempengaruhi yaitu primigravida, nuliparitas, umur yang ekstrim ( 15 atau 35 tahun), riwayat preeklamsia sebelumnya, hipertensi kronis. Di negara maju gangguan hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab ke dua tersering setelah embolisme dan mencakup 15 % dari kasus kematian ( Norwits, 2007). Preeklamsia dan eklamsia merupakan penyebab dari 30-40% kematian perinatal, sementara di beberapa rumah sakit di Indonesia telah menggeser perdarahan sebagai penyebab utama kematian maternal. Kematian maternal di Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 adalah 678 kasus terdiri dari kematian ibu hamil 160 kasus (23,59%), ibu bersalin 188 kasus (27,72%) dan ibu nifas 330 kasus (48,67%) dari 579,402 kelahiran hidup. Sedangkan di Kota Semarang pada tahun yang sama AKI sebanyak 22 kasus dari 25.739 kelahiran hidup, yang meliputi kematian ibu hamil terjadi sebanyak 4 kasus (18,18%), ibu bersalin sebanyak 4 kasus (18,18%) dan ibu nifas sebanyak 14 kasus (63,63%).Terjadi penurunan AKI 0,13% pada tahun 2010. (Dinkes Provinsi, 2009). Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2010 kematian maternal 19 kasus, 6 43 kasus (0,96%) disebabkan karena eklamsia, perdarahan 4 kasus (0,64%) dan penyebab lain 7 kasus (1,12%) dari 622 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan peningkatan pada tahun 2009 yang hanya terdapat 1 kasus (0,16%) kematian pada ibu nifas dari 622 kelahiran hidup (Dinkes Kota Semarang, 2009). Kematian maternal terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Bangetayu yaitu sebanyak 4 kasus (0,58%) yang meliputi kematian ibu hamil 1 kasus (0,14%) yang disebabkan karena perdarahan otak, dan ibu nifas 3 kasus (0,44%) yang disebabkan karena eklamsia dari 681 kelahiran hidup. Kemudian wilayah Puskesmas Gayamsari 2 kasus (0,15%), wilayah Puskesmas Gunungpati 2 kasus (0,31%), wilayah Puskesmas Bandarharjo 2 kasus (0,21%) dan wilayah Puskesmas Candilama, Karangayu, Ngalian, Genuk, Mangkang, Karanganyar,Mijen, Lamper Tengah dan Padangsari masing-masing terdapat kematian maternal 1 kasus. Berdasarkan data yang didapatkan dari Puskesmas Bangetayu Kota Semarang tahun 2010, bahwa eklamsia masih merupakan sebab utama kematian ibu dan perinatal yang tinggi di Puskesmas tersebut.oleh sebab itu di perlukan perhatian serta penanganan yang serius terhadap ibu hamil dengan penyakit preeklamsia. Peningkatan kunjungan ante natal pada trimester terakhir memungkinkan untuk mendeteksi dini preeklamsia yang bila tidak di kelola dengan baik bisa menjadi eklamsia. Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara umur dan paritas dengan kejadian preeklamsi pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. METODE PENELITIAN Berdasarkan masalah dan tujuan yang hendak dicapai maka penelitian ini

menggunakan rancangan penelitian cross sectional, adalah suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan variabel- vaeiabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2005). Menurut sifat dasar penelitian, penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasi yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan hubungan antara dua variabel (Arikunto,2010). Penelitian ini termasuk penelitian bidang ilmu kebidanan yang dilakukan terhadap ibu-ibu hamil yang memeriksakan diri di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang Periode Januari 2009 Desember 2009 yang telah dilaksanakan pada bulan Maret 2012. Penelitian ini populasinya adalah seluruh ibu hamil Trimester II dan Trimester III di Wilayah Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. berjumlah 225 ibu hamil. Jumlah sampel 69 responden, dengan teknik sampling adalah dengan menggunakan teknik simple random sampling yaitu proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Pengambilan sampel acak sederhana dilakukan dengan cara memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan umur dan paritas dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang pada bulan Maret 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil Trimester II dan Trimester III di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang yang berjumlah 225 orang sedangkan 44 sampel yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 69 orang. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengolahan data terhadap 69 responden sebagai sampel hasil penelitian melalui cheklis, selanjutnya hasil pengolahan data disajikan dan dianalisis dalam uraian univariat dan bivariat. B. Analisis Univariat 1. Umur Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur yang dapat dirangkum dalam tabel berikut ini. Tabel. 4.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur Umur Jumlah % < 20 tahun 3 4,3 20-35 tahun 58 84,1 > 35 tahun 8 11,6 Total 69 100 Mencermati tabel di 4.1 diperoleh informasi bahwa sebagian responden berumur antara 20 35 tahun sebanyak 58 (84,1%) responden lebih besar dibandingkan yang berumur lebih dari 35 tahun sebanyak 8 (11,6%) responden dan berumur kurang dari 20 tahun sebanyak 3 (4,3%) responden. 2. Paritas Distribusi frekuensi responden berdasarkan paritas yang dapat dirangkum dalam tabel berikut ini. Tabel. 4.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Paritas Paritas Jumlah % Primipara 22 31,9 Multipara 46 66,7 Grande Multipara 1 1,4 Total 69 100 Mencermati tabel 4.2 diperoleh informasi bahwa responden dengan paritas multipara sebanyak 46

(66,7%) responden lebih besar dibandingkan dengan responden dengan paritas primipara sebanyak 22 (31,9%) responden dan grande multipara sebanyak 1 (1,4%) responden. 3. Preeklamsia Distribusi frekuensi responden berdasarkan dapat dirangkum dalam tabel berikut ini. Tabel. 4.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Preeklamsia Preeklamsia Jumlah % Tidak 54 78,3 Ya 15 21,7 Total 69 100 Mencermati tabel di 4.3 diperoleh informasi bahwa responden dengan tidak mengalami preeklamsia sebanyak 54 (78,3%) responden lebih besar dibandingkan dengan responden yang mengalami preeklamsia sebanyak 15 (21,7%) responden. C. Analisis Bivariat 1. Hubungan umur dengan kejadian Preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang Berdasarkan hasil tabulasi silang hubungan umur dengan kejadian Preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, yang dilakukan terhadap 69 responden diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.4 Tabel silang antara umur dengan Preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang Preeklamsia Total Umur Tidak Ya n % P value n % n % < 20 tahun 3 100 0 0,0 3 100,0 0,009 20 35 tahun 48 82,8 10 17,2 58 100,0 > 35 tahun 3 37,5 5 62,5 8 100,0 Total 54 78,3 15 21,7 69 100.0 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebanyak 3 responden yang berumur kurang dari 20 tahun, secara keseluruhan tidak mengalami kejadian preeklamsia, Responden yang berumur antara 20 35 tahun sebanyak 58 responden, sebagian besar sebanyak 48 ( 82,8%) responden tidak mengalami kejadian preeklamsia dan sebanyak 10 (17,2%) responden mengalami kejadian preeklamsia. Responden yang berumur lebih dari 35 tahun sebanyak 8 responden, sebagian besar mengalami kejadian preeklamsia sebanyak 5 (62,5%) dan yang tidak mengalami preeklamsia sebanyak 3 (37,5%) responden. Uji Chi square yang dilakukan terhadap hubungan umur dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, didapatkan Chi square sebesar 9,335 dengan p value sebesar 0,009. Nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Hal ini berarti bahwa ada hubungan umur dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa ada hubungan umur dengan kejadian Preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, didapatkan Chi square sebesar 9,335 dengan p value sebesar 0,009 dengan koefisien kontingensi sebesar 0.345. Dasar pengambilan keputusan ini adalah jika p value kurang dari 0.05 maka Ha diterima yaitu ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Sopiyudin Dahlan, 2011). Karena nilai p value lebih kecil dari 0.05 dengan demikian Ha diterima, yang berarti ada hubungan umur dengan kejadian preeklamsia pada 45

ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. Hasil penelitian didapat bahwa sebagian besar responden yang mengalami pre eklamsia dengan umur lebih dari 35 tahun, karena umur tersebut memiliki kecenderungan pada kejadian preeklamsia dibandingkan dengan responden dengan umur antara 20 35 tahun. Hasil ini sesuai dengan pendapat Norwitz (2007) bahwa angka kejadian preeklamsia untuk tiap negara berbeda-beda karena banyak faktor yang mempengaruhi, salah satu faktor penyebabnya adalah umur yang ekstrim adalah umur lebih dari 35 tahun. Menurut Cunningham (2005), wanita yang lebih tua yang memperlihatkan peningkatan insiden hipertensi kronik seiring dengan pertambahan usia, beresiko lebih besar mengalami preeklamsia pada hipertensi kronik. Kejadian preeklamsia dapat terjadi pada semua umur selama kehamilan tetapi terbanyak didapatkan pada kehamilan umur 35 tahun kerena pada umur ini dengan bertambahnya usia penyakit degeneratif mulai muncul. 2. Hubungan paritas dengan kejadian Preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang Berdasarkan hasil tabulasi silang hubungan paritas dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, yang dilakukan terhadap 69 responden diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.5 Tabel silang antara paritas dengan Preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang Preeklamsia Total Paritas Tidak Ya n % P value n % n % Primipara 10 45,5 12 54,5 22 100,0 0,000 Multipara 43 93,5 3 6,5 46 100,0 Grande 1 100 0 0,0 1 100,0 multipara Total 54 78,3 15 21,7 69 100.0 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden dengan paritas primipara sebanyak 22 responden, sebagian besar mengalami preeklamsia sebanyak 12 (54,5%) responden, sedangkan responden yang tidak mengalami kejadian preeklamsia 10 (45,5%) responden. Responden dengan paritas multipara sebanyak 46 responden, sebanyak 43 (93,5%) responden tidak mengalami kejadian preeklamsia lebih besar dibandingkan yang mengalami kejadian preeklamsia sebanyak 3 (6,5%) responden. Responden dengan paritas grande multipara sebanyak 1 responden, secara keseluruhan sebanyak 100% responden tidak mengalami kejadian preeklamsia. Uji Chi square yang dilakukan terhadap hubungan paritas dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, didapatkan Chi square sebesar 20,456 dengan p value sebesar 0,000. Nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,002 < 0,05). Hal ini berarti bahwa ada hubungan paritas dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa ada hubungan paritas dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, didapatkan Chi square sebesar 20,456 dengan p value sebesar 0,000 dengan 46

koefisien kontingensi sebesar 0.478. Dasar pengambilan keputusan ini adalah jika p value kurang dari 0.05 maka Ha diterima yaitu ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Karena nilai p value lebih kecil dari 0.05 dengan demikian Ha diterima, yang berarti ada hubungan paritas dengan kejadian Preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. Berdasar hasil penelitian pada responden dengan paritas primipara memiliki kecenderungan dengan kejadian preeklamsia yang lebih besar dibandingkan dengan paritas multipara dan grande multipara.. Hal ini sesuai dengan pendapat Norwits, (2007) bahwa angka kejadian preeklamsia untuk tiap negara berbeda-beda karena banyak faktor yang mempengaruhi, salah satu faktor penyebabnya adalah primigravida. Demikian pula yang diungkapkan oleh Cunningham, (2005) bahwa insiden preeklamsia sangat dipengaruhi oleh paritas, berkaitan dengan ras (etnis) juga predisposisi genetik serta lingkungan. Pada primipara kejadian preeklamsia lebih besar karena terjadi perubahan hormonal dan ada perubahan uterus karena ibu baru hamil untuk pertama kalinya. SIMPULAN 1. Sebagian besar responden berumur antara 20-35 tahun sebanyak 58 (84,1%) responden. 2. Sebagian besar responden dengan paritas multipara sebanyak 46 (66,7%) responden. 3. Sebagian besar responden tidak mengalami preeklamsia sebanyak 54 (78,3%) responden dibandingkan dengan responden yang mengalami preeklamsia 4. Ada hubungan umur dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, didapatkan Chi square sebesar 9,335 dengan p value sebesar 0,009. 5. Ada hubungan paritas dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, didapatkan Chi square sebesar 20,456 dengan p value sebesar 0,000 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta. Alimul, Hidayat. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Cunningham dan F Gant, 2005. Dasar- Dasar Ginekologi dan Obstetri. EGC, Jakarta. Cunningham, dkk,2010. Williams Obstetri. EGC, Jakarta. Depkes RI. 2004. AKI dan AKB. Jakarta Dinas Kesehatan Kota Semarang,2009. Profil Kesehatan 2009.Dinkes Kota Semarang. Dinas Kesehatan Profinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan 2009. Dinkes Profonsi Jawa Tengah Fadlun dan Feryanto Achmad, 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Salemba Medika, Jakarta. Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC, Jakarta. Norwitz dan Schorge, 2007. Obstetri dan Ginekologi, Erlangga, Jakarta. Notoatmojo, 2005. Metodologi penelitian Kesehatan, Rineke Cipta, Jakarta. Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineke Cipta, Jakarta. Proverawati dan Kusumawati, 2010. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Nuha medika Medika, Yokyakarta. 47

Poppy Kumala, 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland. EGC, Jakarta. Ramali dan Pamoentjak,2002. Kamus Kedokteran. Djambatan, Jakarta. Sugiono, 2009. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, Alfabeta, Bandung. Wiknjosastro, dkk, 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta. Wiknjosastro,H. 2009.Ilmu Kebidanan.PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Wawan dan Dewi, 2011. Pengetahuan, Sikap,dan Prilaku Manusia. Nuha Medika, Yokyakarta 48