VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
KerangkaAcuanKegiatan Program Perencanaan, Persalinan Dan PencegahanKomplikasi( P4K )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

KERANGKA ACUAN PEMERIKSAAN IVA

BAB I PENDAHULUAN. 58,9/ kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI

KERANGKA ACUAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Majalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 2, Juni 2013

Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Ditinjau dari Aspek Bidan Desa sebagai Pelaksana di Kabupaten Jepara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikatakan ibu hamil risiko tinggi bila pada pemeriksaan ditemukan satu atau lebih

Motivator KIA. Buku Saku. Edisi 1, September Motivator KIA 1

BAB V ANALISIS, PENELUSURAN DATA KOHORT DAN RENCANA TINDAK LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut

BAB III INDIKATOR PEMANTAUAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. melakukan sesuatu. Sementara Lasswell dan Kaplan dalam Abidin (2004: 21)

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK

BAB III PEMBAHASAN A. KINERJA DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia PANDUAN PENILAIAN KECAMATAN SAYANG IBU PELAKSANAAN REVITALISASI GERAKAN SAYANG IBU

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Daftar Masalah di Puskesmas Pauh No Program Masalah Target / Indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan dengan target Millenium

PONED sebagai Strategi untuk Persalinan yang Aman

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI PONDOK BERSALIN DESA DAN PONDOK KESEHATAN DESA

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DI DESA PAGEDANGAN

PengalamanJabardalam PeningkatanKompetensiBidan. Alma lucyati

ini dia... Urusan Kesehatan Ibu dan Anak di Negeri Kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

Buku Saku Motivator Kesehatan Ibu dan Anak

MAYOR KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PEDESAAN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK ( PWS-KIA ) By. IRMA NURIANTI, SKM

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Bab IV PENGUMPULAN, PENCATATAN DAN PENGOLAHAN DATA KIA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember Jln Mastrip Kotak Pos 164 Jember 2

BAB 1 PENDAHULUAN. kandungan, saat kelahiran dan masa balita (dibawah usia lima tahun).

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Implementasi kebijakan program keluarga berencana dalam penggunaan alat

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Sibela Kota Surakarta yang terletak

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya telah menunjukkan kemajuan yang baik, namun masih

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dalam Undang-Undang Nomor

MATA KULIAH ASKEB V (KOMUNITAS)

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 46

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan yaitu asuhan kehamilan, pesalinan, bayi baru lahir, nifas

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

PERAN BIDAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) PADA MASA KEHAMILAN DI KOTA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan ibu di masyarakat (Riskesdas.2013:169). sampai bulan November jumlah K1 33, K4 33, Persalinan Nakes 33, dari

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

EKUITAS DALAM PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN (Studi Pada Ibu Pengguna Jampersal dan Non-Jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Dupak Kota Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini masih cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand hanya 44 per

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG REVOLUSI KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

TENTANG. dan Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan stagnan yang ditandai dengan tidak meningkatnya beberapa indikator

PEDOMAN KELAS IBU HAMIL

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. jiwa, Afrika Utara jiwa dan Asia Tenggara jiwa. AKI di negaranegara

PERANAN DOKTER KELUARGA DALAM KESEHATAN MATERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN DANA JAMINAN PERSALINAN DI KABUPATEN KARANGASEM

BAB IV PENUTUP. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)) pada bab. sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 24

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUNAN PROGRAM KIA TAHUN 2017

KAJIAN IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PERTIWI DAN PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian. kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).

BAB I PENDAHULUAN. penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan. pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan

Transkripsi:

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Evaluasi program P4K dengan stiker yang dilaksanakan oleh Puskesmas Rawat Inap Panjang di Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung periode 2010-2013 kurang berjalan dengan baik. Karena dari lima tujuan yang ada, hanya satu saja yang tercapai. Sehingga program ini tidak dapat menurunkan angka kematian ibu di Kecamatan Panjang pada periode tahun 2010-2013.Berikut penjabarannya : a) Tujuan umum program P4K dengan stiker yaitu meningkatnya cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi yang baru lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi dan tanda bahaya kebidanan bagi ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat masih belum tercapai. Hal ini dikarenakan, mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Rawat Inap Panjang bagi ibu hamil masih kurang,sehingga masih terdapat ibu hamil yang meninggal saat persalinan dan nifas dikarenakan komplikasi kehamilan. Selain

139 itu masyarakat juga masih belum ikut berperan aktif pada pelaksanaan program ini. b) Tujuan khusus yang pertama dari program P4K dengan stiker yaitu terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya Stiker P4K disetiap rumah ibu hamil yang memuat informasi tentang lokasi tempat tinggal, identitas, taksiran persalinan, penolong dan pendamping persalinan, fasilitas tempat persalinan, calon donor darah, transportasi yang akan digunakan serta pembiayaan masih belum tercapai. Hal ini dikarenakan pendataan dan pelaksanaan program yang tidak merata, masih terdapat ibu hamil yang tidak mendapatkan pendataan. Selain itu, masih banyak ibu hamil yang rumahnya tidak terpasang stiker P4K. c) Tujuan khusus yang kedua dari program P4K dengan stiker yaitu adanya perencanaan persalinan, termasuk pemakaian metode KB pasca persalinan yang sesuai dan disetujui oleh ibu hamil, suami, keluarga dan bidan sudah tercapai. Hal ini dikarenakan sebagian besar ibu hamil memiliki perencanaan persalinan dan pemakaian metode KB pasca persalinan. Meskipun beberapa ibu hamil tidak mendapatkan kunjungan, mereka semua tetap melakukan pemakaian metode KB pasca persalinan dengan datang sendiri ke petugas kesehatan terdekat. d) Tujuan khusus yang ketiga dari program P4K dengan stiker yaitu terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas masih

140 belum tercapai. Hal ini dikarenakan sebagian besar ibu-ibu hamil pada tahun 2010-2013 tidak mendapatkan sosialisasi dan konseling mengenai tanda bahaya kehamilan dan apa yang harus dilakukan ketika tanda bahaya tersebut terjadi pada ibu hamil yang diberikan oleh bidan Puskesmas ataupun Poskeskel. e) Tujuan khusus dari program P4K yang terakhir yaitu meningkatnya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal, dukun/pendamping persalinan dan kelompok masyarakat dalam perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker, dan KB pasca salin sesuai dengan perannya masing-masing juga masih belum tercapai. Hal ini dikarenakan sebagian besar tokoh masyarakat seperti ketua-ketua RT/RW maupun lurah tidak berpartisipasi dalam pelaksanaan program P4K dengan stiker. 2. Kendala internal yang dihadapi oleh Puskesmas Rawat Inap Panjang dalam melaksanakan program P4K dengan stiker adalah kurangnya sumber daya manusia. Sedangkan kendala eksternal yang dihadapi oleh Puskesmas Rawat Inap Panjang sebagai pelaksana program adalah keluarga dari ibu hamil yang sulit ditemui, tokoh masyarakat, kondisi geografis dan kondisi sosial masyarakat di Kecamatan Panjang. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

141 1. Dalam pelaksanaan program P4K dengan stiker di Kecamatan Panjang, pihak Puskesmas Rawat Inap Panjang sebaiknya melibatkan para tokoh masyarakat seperti ketua RT/RW dan Lurah dengan cara mengajak mengadakan sosialisasi ataupun kerjasama dalam hal pelaksanaan program P4K dengan stiker. Kerjasama yang dilakukan dapat berupa membagi tim kelompok sosialisasi yang terdiri dari pihak puskesmas, bidan poskeskel, kader KIA, dan tokoh masyarakat di sekitar wilayah tersebut. 2. Kader-kader KIA di Kecamatan Panjang sebaiknya ketika melakukan pendataan, memberitahu bahwa akan dilakukan kegiatan kunjungan dan stikerisasi yang mengharuskan keluarga ada di rumah ketika kegiatan tersebut dilaksanakan. Sehingga kegiatan stikerisasi tidak terhambat karena sulitnya bertemu dengan keluarga dari ibu hamil. 3. Perlu dilakukan pengembangan kapasitas sumber daya manusia dengan merekrut petugas kesehatan baru ataupun penambahan kader-kader KIA yang ada di setiap kelurahan di Kecamatan Panjang. Sehingga luasnya wilayah Kecamatan Panjang dapat dilingkup dan semua masyarakat khususnya ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan yang semestinya. 4. Perlu dilakukan kerjasama yang lebih intensif dengan bidan praktek swasta untuk dapat memberikan cakupan keseluruh ibu hamil yang ada di Kecamatan Panjang. Seperti mengadakan pertemuan rutin dengan bidan praktek swasta swasta untuk bertukar informasi terkait data dan keadaan ibu hamil. Sehingga ibu hamil semua terdata dan membuat perencanaan persalinan.

142 5. Puskesmas Rawat Inap Panjang perlu melakukan pemerataan pelaksanaan program P4K dengan stiker di seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Panjang. Dengan cara mensosialisasikan dan menginstruksikan kepada pihak terkait seperti Lurah, Ketua RT/RW dan Kader KIA agar melaksanakan program P4K dengan stiker,sehingga semua ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan berupa pendataan, kunjungan dan stikerisasi dari petugas kesehatan. 6. Perlu ditempatkan bidan atau poskeskel tambahan untuk wilayah-wilayah yang sulit untuk dijangkau. Sehingga ibu hamil yang berada di kawasan tersebut tetap mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan sesuai prosedur. 7. Perlu diadakan sosialisasi kepada tokoh-tokoh masyarakat dan warga mengenai program P4K dengan stiker. Agar tokoh masyarakat mengetahui bahwa perannya dibutuhkan dalam pelaksanaan program P4K, selain itu agar masyarakat juga mengetahui bahwa pemerintah melakukan program untuk meningkatkan pelayanan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir.