BAB I PENDAHULUAN. untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Maserasi pada jaringan tumbuhan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan praktikum merupakan kegiatan yang tidak akan pernah lepas

BAB I PENDAHULUAN. untuk penelitian dan pemeriksaan ( Dorland, 2002).

berperan dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar (Arbian, 2006 :1). Di dalam kegiatan praktikum sarana dan prasarana penunjang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan preparat dalam pengamatan sel dan jaringan tumbuhan atau

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya.

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

BAB I PENDAHULUAN. banyak, pada umumnya tanaman obat ini banyak ditemukan di hutan-hutan yang

EFEKTIVITAS JENIS PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SIRIH MERAH (Piper crocatum) SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana 1 Program Studi Pendidikan B iologi. Disusun Oleh: RAHAYU KURNIA DEWI

TINJAUAN PUSTAKA. Buah labu kuning atau buah waluh (Jawa Tengah), labu parang (Jawa Barat),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium kimia D-3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

BAB I PENDAHULUAN. Genus Cucumis pada dasarnya memiliki bermacam-macam jenis spesies

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .

BAB I PENDAHULUAN. lebih elektron tidak berpasangan sehingga, sangat reaktif. Radikal bebas dapat

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

tradisional, daun sirih digunakan sebagai pelengkap dalam upacara adat, misalnya dalam perkawinan adat Jawa (Anonim, 2010). Umumnya masyarakat

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

sebesar 15 persen (Badan Pusat Statistik, 2015).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

PEWARNA ALTERNATIF DAUN JATI MUDA (Tectona grandis) DAN DAUN JAMBU MONYET (Annacardium occidentale L.)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

Warna pada makanan atau minuman memang kadang memberikan penampilan lain yang lebih menarik. Yuk kita bahas pewarna alami dan bagaimana membuatnya!

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSTRASI

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

II.TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia kedokteran dan kesehatan banyak membahas tentang

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

Warna pada makanan atau minuman memang kadang memberikan penampilan lain yang lebih menarik. Yuk kita bahas pewarna alami dan bagaimana membuatnya!

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penetapan kadar larutan baku formaldehid dapat dilihat pada

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

A. Struktur Akar dan Fungsinya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. familiar, selain familiar dodol juga terasa enak dan banyak macamnya. Di

BAB I PENDAHULUAN. ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Muhammadiyah Semarang di Jalan Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1993). Yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu

BAB I PENDAHULUAN. fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006).

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014.

PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR. Laporan Praktikum Mikroteknik. OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 462/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA HONEY GLOBE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Trikoma berasal dari kata Yunani yang memiliki arti rambut-rambut yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman

Diusulkan Oleh: GRIZKI AMELIA I /Angkatan 2012 CHESSY NADIA MARPAUNG I /Angkatan 2014 ANISA RIZKI NABILA I /Angkatan 2014

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Maserasi pada jaringan tumbuhan dengan cara memisahkan sel-sel unsur jaringan pengangkut. Sel akan diisolasi dan memudahkan untuk dipelajari. Untuk memperoleh jaringan pengangkut yang baik, preparat maserasi adalah suatu preparat yang proses pembuatannya dengan cara pembusukan buatan (melunakkan jaringan tertentu) dengan menggunakan cairan maserator. Proses membusuknya jaringan yang mudah hancur akan terbuang, sementara jaringan yang tidak rusak akibat cairan maserator akan tetap bertahan dan utuh (Rachman, A.N. & R.M. Siagian (1976). Tanaman Sirih merah merupakan tanaman yang tumbuh menjalar. Batangnya bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai berbentuk jantung dengan bagian atas meruncing, bertepi rata dan permukaannya mengkilap atau tidak berbulu. Panjang daunnya bisa mencapai 15-20 cm. Warna daun bagian atas hijau bercorak warna putih keabu-abuan. Bagian bawah daun berwarna merah cerah. Daunnya berlendir, berasa sangat pahit dan beraroma wangi khas sirih. Batangnya bersulur dan beruas dengan jarak buku 5-10 cm. Di setiap buku tumbuh bakal akar (Sudewo, 2005).

2 Pewarnaan akan mempermudah pengamatan sel atau jaringan di bawah mikroskop, sebab bahan pewarna (zat warna) mempunyai afinitas selektif terhadap organel sel. Akan tetapi, tidak semua organel sel mampu bereaksi dengan bahan pewarna yang sama, hal ini disebabkan adanya perbedaan komponen penyusun serta sifat setiap organel sel. Penggunaan bahan pewarna dalam kegiatan praktikum dan pengamatan sel atau jaringan di dunia akademik, baik di tingkat SMP, SMA dan Perguruan Tinggi biasanya hanya bersifat terbatas. Hal ini dikarenakan harga zat warna kimia di pasaran cukup mahal, misalnya safranin yang harganya mencapai Rp.1.990.000,-/kemasan (25g), (Wahyuni, 2010). Padahal dalam penggunaannya relatif sedikit dan bahan tersebut akan rusak dalam penyimpanan yang lama. Selain harga yang mahal safranin juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah tidak mudah dalam penggunaannya dan sangat lambat dalam proses pewarnaan. Berdasarkan penelitian terdahulu, Buah Bit mengandung Pigmen alami berwarna merah keungguan yang larut dalam air serta aman digunakan untuk pewarna makanan sumbernya sangat terbatas dan umumnya bersifat kurang stabil. Betaxanthin Celosia bersifat larut dalam air, berwarna kuning cerah pada kisaran ph 2,2-7,0, dan paling stabil pada ph 5,5. Seperti halnya pigmen betacyanin yang berwarna merah pigmen betaxanthin juga tidak tahan suhu tinggi (>40 ⁰C), tetapi pada kondisi gelap dan tanpa udara akan lebih stabil pada 40⁰C. Setelah penyimpanan pada 22⁰C selama 20 minggu betaxanthins kering jauh lebih stabil (retensi pigmen 95,6%) dibanding betaxanthin dalam bentuk larutan (12,5%).

3 Tetapi pada suhu rendah betaxanthins dalam bentuk bubuk kering maupun larutan mempunyai stabilitas penyimpanan tinggi. Beberapa penelitian telah dikembangkan untuk memfasilitasi kegiatan pengamatan struktur jaringan tumbuhan, salah satunya oleh Pramita (2010) tentang inventarisari tanaman sebagai media pembelajaran dalam bentuk preparat permanen pada meteri jaringan tumbuhan di kelas XI SMA. Proses pembuatan preparat yang telah dikembangkan ini menggunakan teknik irisan bebas dan pewarnaan ganda safranin. Keterbatasan sekolah dalam memperoleh bahan pewarna menuntut untuk dikembangkannya pewarna alternatif dari tumbuhan yang memiliki fungsi sama sebagai agen pewarna dengan menggunakan buah bit. Berdasarkan penguraian di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul Pemanfaatan Berbagai Konsentrasi Pewarnaan Terhadap Hasil Pembuatan Preparat Maserasi Batang Sirih Merah ( Piper crocatum L) Dengan Pewarna Filtrat Buah Bit. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana hasil pemanfaatan berbagai konsentrasi pewarnaan terhadap pembuatan preparat batang Sirih merah dengan pewarna buah bit? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

4 Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengidentifikasi hasil pembuatan preparat maserasi batang sirih merah (Piper crocatum) yang baik. 1.4 Manfaat Penelitian Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti Peneliti dapat mengetahui pemanfaatan berbagai konsentrasi pewarnaan terhadap hasil pembuatan preparat Maserasi batang Sirih merah dengan pewarna buah bit 2. Bagi Umum Dapat memberikan informasi tentang pembuatan preparat Maserasi batang Sirih merah yang masih terbatas kepada peneliti selanjutnya agar dapat ditemukanya penelitian-penelitian yang baru 3. Bagi Pendidikan Dalam dunia pendidikan pembuatan preparat sebagai bahan ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) struktur jaringan tumbuhan dalam Kompetensi Dasar SMA (Sekolah Menegah Atas) Kelas XI mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan. (Terlampir) 1.5 Batasan Penelitian Penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, Kampus III Jalan Tlogomas 246 Malang

5 2. Bio indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah batang sirih merah, dan Pewarna alami dari buah bit. 1.6 Definisi Operasional 1. Preparat maserasi yaitu preparat yang dibuat atau diperoleh dengan cara memisahkan sel-sel penyusunnya. Maserasi merupakan proses dimana simplisia yang sudah halus memungkinkan untuk direndam dalam menstrum sampai meresap dan melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat mudah larut akan melarut. Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. 2. Tanaman Sirih merupakan tanaman herbal memanjat dengan tinggi tanaman dapat mencapai 2-4 m. Batang tanaman berbentuk bulat dan lunak, beruas-ruas, beraluralur dan berwarna hijau abu-abu. 3. Bit merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput. Batang bit sangat pendek, hampir tidak terlihat. Akar tunggangnya tumbuh menjadi umbi. Daunnya tumbuh terkumpul pada leher akar tunggal ( pangkal umbi) dan berwarna kemerahan (Steenis, 2005). Umbi berbentuk bulat atau menyerupai gasing. Akan tetapi, ada pula umbi bit berbentuk lonjong. Ujung umbi bit terdapat akar. Bunganya tersusun dalam rangkaian bunga yang bertangkai panjang banyak (racemus). Tanaman ini sulit berbunga di Indonesia.Bit banyak digemari karena rasanya enak, sedikit manis, dan lunak (Sunarjono, 2004).