BAB I PENDAHULUAN. dalam segala urusan kepentingan hidup masing-masing, baik dalam jual beli,

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI OLEH: IHWAN Diajukan Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Studi S1 Jurusan Ekonomi Islam

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. banyak pihak yang meyakini bahwa usaha kecil menengah (UKM) mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

BAB I PENDAHULUAN. semua makhluknya. Manusia juga mewakili sifat-sifat Allah yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan disegala bidang yang lumayan tinggi dan. PLN harus menyediakan pasokan listrik yang cukup, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. kantor, pabrik, dan jenis usaha lainnya. Kemajuan bisnis eceran di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PENERBITAN KARTU KREDIT HASANAH CARD PADA BNI SYARIAH KANTOR CABANG PEKANBARU DITINJAU MENURUT FIQH MUAMALAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

BAB I PENDAHULUAN. mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan -ketentuan

PERANAN PEMBIAYAAN PRODUKTIF PADA PT. BANK RIAU KEPRI SYARIAH CABANG PEMBANTU DURI DALAM MENINGKATKAN

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya pun semakin banyak dengan segala keunikan dan permasalahannya. dunia kerja di lembaga keuangan masih tertinggal jauh.

BAB I PENDAHULUAN. memang bidang utama usahanya adalah menyediakan fasilitas pembiayaan

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang berdasarkan. ketuhanan dan etika. Ia terpancar dari aqidah Islamiah.

BAB I PENDAHULUAN. adalah hancurnya rasa kemanusiaan dan hilangnya semangat nilai-nilai etika religius

BAB I PENDAHULUAN. satu ajaran islam yang mengatur pola kesejahteraan dan kemakmuran adalah pemberdayaan

SISTEM PELAYANAN PADA PELANGGAN RESTAURANT BATAGOR IHSAN CABANG SUKAJADI DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

MUSYARAKAH MUTANAQISAH SEBAGAI ALTERNATIF PADA PEMBIAYAAN KPRS DI BANK SYARIAH. Kajian LiSEnSi, Selasa, 23 Maret 2010

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara berdasarkan atas hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJUALAN JASA PENGIRIMAN BARANG PADA PT. EKA SARI LORENA EXPRESS CABANG PEKANBARU DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang dapat ditangkap oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan. Dalam hal ini perlunya interaksi antara sesama. Di samping. hidup. Dalam ekonomi dikenal dengan istilah bekerja.

ANALISA PASAL 25 TENTANG WAKAF DENGAN WASIAT UNDANG UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 MENURUT FIQIH MUAMALAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

FUNGSI INTERMEDIASI RUMAH ZAKAT CABANG PEKANBARU DALAM DISTRIBUSI BEASISWA CERIA BAGI ANAK JUARA MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

Implementasi Akad MMQ pada Pembiayaan Modal Kerja Perspektif Hukum Ekonomi Syariah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Hukum beribadah maupun muamalah berlaku bagi

SYIRKAH MUTANAQISHAH DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBIAYAAN KPRS DI BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) OLEH : MARJOHAN

BAB I PENDAHULUAN. bersifat universal dan komprehensif, manusia adalah mahluk sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari peran lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang pesat di perbankan syariah ini belum memadai bila dibandingkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Islam akan bekerja sekuat tenaga untuk mewujudkan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. multi fungsi, baik agen perubahan sosial, agen pemberdayaan ekonomi. masyarakat maupun penjaga nilai budaya tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada fungsi sosial LAZ, Baznas, dan lembaga pengelola wakaf.

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

RESPON KARYAWAN TERHADAP PENETAPAN UPAH KERJA UNTUK KESEJAHTERAAN KARYAWAN PADA PT. MITRA UTAMA ESTUARI DI PEKANBARU MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

PERENCANAAN STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI PT. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU MENGGUNAKAN FRAMEWORK ANITA CASSIDY TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

pertahun yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 2 pertumbuhan ekonomi terutama di Indonesia. Sektor perikanan merupakan hal

BAB II LANDASAN TEORI. Adapun landasan teori yang akan diuraikan adalah teori-teori yang

BAB I PENDAHULUAN. Ruang lingkup didalam bermuamalat seperti jual beli (al-ba i wa alijarah),

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi mereka. Karena kegiatan bisnis merupakan salah satu kegiatan yang

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

PENETAPAN UPAH JASA PENGGILINGAN PADI DI DESA SUNGAI UPIHKECAMATAN KUALA KAMPAR KABUPATEN PELALAWANDITINJAU MENURUT PERSPEKTIF FIQIH MU AMALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini semakin disadari bahwa dengan semakin. bertambahnya persaingan antar perusahaan yang satu dengan yang

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan/tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya. Pengelolaan aktivitas setiap organisasi harus benar-benar tepat. manusia terutama yang memiliki etos kerja yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini perkembangan akan kebutuhan manusia berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki berbagai keperluan hidup,

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

UPAYA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KECAMATAN PANGEAN KABUPATEN KUANTAN SINGING MENGEFEKTIFKAN PENERIMAAN ZAKAT HASIL PERTANIAN SKRIPSI.

SKRIPSI OLEH : SARLINDA NIM : PROGRAM S1 JURUSAN MUAMALAH

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran Islam merupakan ajaran yang lengkap dan sempurna, sehingga. dalam masalah muamalah (hubungan antar makhluk) dibahas secara

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. dan universal yang mengatur semua aspek, baik sosial, ekonomi, dan politik

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dan perjalanan sejarah manusia, aspek ekonomi juga

Tinjauan Pelaksanaan Skema Musyarakah Pada Produk Pembiayaan Dana Berputar (PDB) Di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Garut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Allah telah menetapkan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Sultan Syarif Kasim Riau

BAB I PENDAHULUAN. mereka berusaha dengan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah praktik Murabahah yang ditujukan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah SWT masing-masing berhajat dengan yang lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar menukar keperluan dalam segala urusan kepentingan hidup masing-masing, baik dalam jual beli, bercocok tanam, sewa menyewa dan hal lainnya. Dengan cara demikian kehidupan masyarakat menjadi teratur dan subur serta terjalinnya pertalian antara satu dengan yang lain, kemudian agar hubungan manusia itu berjalan lancar, terciptanya kedamaian dan kebahagiaan hidup bermasyarakat, ada aturan-aturan yang mengatur masalah harta dan hubungan antara sesama manusia yaitu bagian dalam fiqih yang disebut bab muamalat. Salah satunya adalah dengan melakukan kerja sama usaha, yang kata lain dalam konsep ekonomi Islam disebut musyarakah. 1 Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atau kompetensi dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Adapun landasan syariahnya adalah Al-Qur an surat Shad ayat 24. hal.18-20. 1 Suryomurti Wiku, Investasi Syariah, (Yogyakarta: Qultum Media, 2011), Cet. Ke -I. 1

Artinya; Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian dari mereka yang berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, dan amat sedikitlah mereka ini (QS. Shad:24). Ayat di atas merujuk pada dibolehkannya praktik akad musyarakah. Lafadz al-khulatha dalam ayat di atas bisa diartikan saling bersekutu/ partnership, bersekutu dalam kontek ini adalah kerjasama dua pihak atau lebih untuk melakukan sebuah usaha. 2 Berdasarkan observasi penulis pada inkubator agribisnis Faperta Universitas Riau, di laboratorium lapangan tersebut terdapat adanya kerjasama usaha pembibitan kelapa sawit unggul dan legal antara investor dengan inkubator agribisnis yaitu dengan mengunakan pola bagi hasil. Sejak berdiri tahun 2008-2013 laboratorium lapangan inkubator agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau telah berkembang pesat. Berbagai kegiatan dilakukan untuk mendukung aktivitas akademik, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Rangkaian kegiatan tersebut, diharapkan dapat menciptakan peluang besar untuk mengatasi permasalahan masyarakat secara bersama-sama dalam mendukung pembangunan daerah dan nasional, terutama dalam meningkatkan daya saing lulusan dan eksistensi perguruan tinggi di masyarakat. Dalam hal ini inkubator 2 Djuwaini Dimyauddin, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), cet. ke-ii, hal. 209.

agribisnis Faperta Universitas Riau mencoba melakukan kerjasama dengan berbagi pihak yang ada, diantaranya dengan dosen-dosen serta pengusaha dengan akad kerjasama melalui pola sistem bagi hasil usaha dibidang pembibitan kelapa sawit unggul dan legal. Dalam implementasinya ternyata ada beberapa faktor yang membuat kerjasama tersebut kurang efektif, diantaranya ialah masih kurangnya peran pembinaan serta pendampingan dari pihak sumber benih, masih sering adanya keterlambatan dalam proses produksi, dan penjualan selalu melebihi waktu yang diperkirakan, sehingga hal itu akan menimbulkan penambahan biaya perawatan. Selain itu, tentu ada faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam mengimplementasikan usaha pembibitan kelapa sawit unggul dan legal ini, diantaranya yang termasuk faktor penghambat adalah mahalnya kecambah serta sulitnya pengurusan surat-surat untuk pembelian kecambah dan surat-surat untuk melakukan usaha pembibitan kelapa sawit. Kemudian, faktor pendukung dalam melakukan usaha ini adalah adanya asosiasi yang bersedia melakukan penyuluhan serta memberikan informasiinformasi yang berkaitan dengan kelapa sawit, diantarnya ada GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia). 3 Melihat kondisi tersebut, penulis tertarik untuk menelititentang implementasi akad kerjasama usaha yang dilakukan oleh inkubator agribisnis Faperta Universitas Riau dari sudut pandang ekonomi Islam, maka penulis 3 Saiful Hadi. (Kepala Inkubator Agribisnis Faperta Univer sitas Riau), wawancara, Pekanbaru 12 Maret 2013.

memutuskan untuk judul penelitian yang penulis ambil adalah Implementasi Akad Kerjasama dalam Sistem Bagi Hasil Usaha Pembibitan Kelapa Sawit Unggul dan Legal antara Investor dengan Inkubator Agribisnis Faperta Universitas Riau B. Batasan Masalah Agar pembahasan masalah dalam penelitian ini lebih terfokus, maka peneliti membatasi pada implementasi akad kerjasama antara investor sebagai pihak pertama serta inkubator agribisnis sebagai pihak kedua, faktor pendukung dan penghambat implementasi akad kerjasama serta pandangan ekonomi Islam dalam pelaksanaan sistem bagi hasil usaha pembibitan kelapa sawit. C. Rumusan Masalah Adapun masalah yang diteliti pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana implementasi akad kerjasama dalam sistem bagi hasil usaha pembibitan kelapa sawit unggul dan legal antara investor dengan inkubator agribisnis Faperta Universitas Riau? 2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi kerjasama usaha pembibitan kelapa sawit unggul dan legal antara investor dengan inkubator agribisnis Faperta Universitas Riau? 3. Bagaimana pandangan ekonomi Islam terhadap implementasi akad kerjasama usaha pembibitan kelapa sawit unggul dan legal antara investor dengan inkobator agribisnis Faperta Universitas Riau?

D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui implementasi akad kerjasama dalam sistem bagi hasil usaha pembibitan kelapa sawit unggul dan legal antara investor dengan inkubator agribisnis Faperta Universitas Riau 2. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi akad kerjasama usaha pembibitan kelapa sawit unggul dan legal antara investor dengan inkubator agribisnis Faperta Universitas Riau. 3. Mengetahui pandangan ekonomi Islam terhadap implementasi akad kerjasama usaha pembibitan kelapa sawit unggul dan legal antara investor dengan inkobator agribisnis Faperta Universitas Riau. E. Manfaat Penelitian 1. Sebagai sarana untuk pengembangan pengetahuan, terutama sebagai bahan kajian yang berhubungan dengan perekonomian yang dapat dijadikan sebagai panduan bagi peneliti-peneliti berikutnya. 2. Dapat berguna bagi pihak yang bersangkutan sebagai bahan rujukan dalam mengaplikasikan sistem bagi hasil yang ada. 3. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Jurusan S1 Ekonomi Islam Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Riau. F. Metode Penelitian 1. Jenis dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Field Research yaitu penelitian yang sistematik dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk keperluan pihak terkait yaitu yang sesuai dengan masalah yang peneliti lakukan, yang dialokasikan pada inkubator agribisnis Faperta Universitas Riau Jl. H.R. Soebrantas KM 12,5 simpang baru panam, investor dan pengelola yang berada di inkubator agribisnis Faperta Universitas Riau, dimana mereka mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan usaha agar usaha yang dijalani bisa menguntungkan masing-masing pihak, dengan melihat hal tersebut, maka permasalahan yang akan diteliti yaitu tentang implementasi akad kerjasama dalam sistem bagi hasil usaha pembibitan kelapa sawit unggul dan legal antara investor dengan inkubator agribisnis Faperta Universitas Riau. 2. Subyek dan Obyek Penelitian a. Subyek penelitian ini adalah investor dan kepala inkubator agribisnis Faperta Universitas Riau b. Obyek penelitian ini adalah implementasi akad kerjasama dalam sistem bagi hasil usaha pembibitan kelapa sawit unggul dan legal antara investor dengan inkubator agribisnis Faperta Universitas Riau. 3. Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini ialah kepala Inkubator Agribisnis Faperta Universitas Riau dan para pengelola usaha pembibitan kelapa sawit unggul dan legal yang ada di bawah binaan Inkubator Agribisnis Faperta Universitas Riau yaitu sebanyak 20 0rang,

terdiri dari 13 pengelola outwall (pengelola yang berada di luar inkubator) dan 7 pengelola inwall (pengelola yang ada di dalam inkubator), kemudian dalam pengambilan sampel penulis menggunakan metode teknik sampel purposive, yaitu metode sampling yang menggunakan ahli dalam suatu masalah tertentu sebagai sampel yang mewakili dari jumlah seluruh populasi. Maka dalam hal ini penulis mengambil sampel sumber datanya adalah pengelola pembibitan kelapa sawit di inkubator agribisnis Faperta Universitas Riau.Untuk itu penulis mengambil sampel sebanyak 5 orang dari jumlah populasi yang ada. 4. Jenis dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Dalam hal ini, pengambilan data dilakukan secara sengaja serta melalui wawancara langsung dengan investor serta pengelola usaha pembibitan kelapa sawit unggul dan legal. Data skunder, yaitu data yang diperoleh dari literature, serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 5. Metode Pengumpulan Data Di dalam pengumpulan data-data yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa cara atau metode, yaitu: a. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan hal yang dilaksanakan untuk mengetahui segala elemen yang berhubungan dengan obyek yang akan diteliti, sehingga dapat mengetahui berbagai data-data yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian. b. Interview Interview adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung kepada pihak terkait berlandaskan pada tinjauan penelitian yang sesuai dengan masalah yang diangkat. c. Studi pustaka Studi pustaka merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan sejumlah informasi dengan membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian untuk mendukung yang sesuai dengan permasalahan yang peneliti angkat. 6. Analisa Data Analisa data yang digunakan oleh penulis adalah analisa deskriptif kualitatif, dimana setelah data terkumpul kemudian dilakukan penganalisaan secara kualitatif kemudian digambarkan dan diungkapkan dengan kata-kata. 7. Metode Penulisan Setelah data-data terkumpul, selanjutnya penulis menyusun data tersebut dengan menggunakan metode sebagai berikut: a. Metode deduktif Uraian yang diawali dengan mengemukakan kaedah-kaedah umum, yang dianalisa dan diambil kesimpulan secara khusus. b. Metode induktif

Yaitu uraian yang dilakukan dengan mengemukakan kaedah-kaedah khusus, kemudian diambil kesimpulan secara umum atas data-data yang telah dianalisa. c. Metode deskriptif Yaitu mengemukakan uraian atas fakta yang telah diambil. G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi, maka secara garis besar pembahasan skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN PERUSAHAAN Pada bab ini diuraikan tentang gambaran umum Inkubator Agribisnis Faperta Universitas Riau yang menjadi obyek penelitian yaitu meliputi profil dan sejarah perkembangan perusahaan, tujuan berdirinya perusahaan, struktur organisasi, serta visi dan misi perusahaan. BAB III : TELAAH PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan tentang musyarakah, yang meliputi pengertian, syarat-syarat dalam pelaksanaan musyarakah, akad, pengertian akad serta pelaksanaan akad dalam ekonomi Islam. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis mengemukakaan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi tentang implementasi akad kerjasama dalam sistem bagi hasil usaha pembibitan kelapa sawit unggul dan legal antara investor dengan inkubator agribisnis Faperta Universitas Riau, faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi akadkerjasama serta analisis ekonomi Islam terhadap implementasi akad kerjasama dalam sistem bagi hasil usaha pembibitan kelapa sawit unggul dan legal antara investor dengan inkubator agribisnis Faperta Universitas Riau. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA Bab ini merupakan bab akhir yang memberikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak terkait.