BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan prasarana yang digunakan para pengguna alat transportasi darat apapun transportasinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 38 tahun 2004, jalan adalah suatu prasarana hubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala bagian jalan dan bangunan yang diperuntukkan bagi lalu lintas.untuk mendukung fungsi jalan, perlu adanya jalan akses yang baik yang menghubungkan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Hingga akhir tahun 2010, jumlah kendaraan di Jakarta tumbuh mencapai 7,34 juta unit (Dishub DKI Jakarta, 2010) dan pada tahun 2011 meningkat sebanyak 11,26 persen atau 1.350.283 unit (Ditlantas, 2011). Sementara itu pertumbuhan ruas jalan tidak sebanding dengan pertambahan jalan jumlah kendaraan. Panjang jalan di ibu kota mencapai 7.650 kilometer dengan ruas jalan 40.1 kilometer persegi. Sedangkan pertumbuhan panjang jalan hanya sekitar 0,01 persen per tahun (Dishub DKI Jakarta, 2010). Fenomena pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor di satu sisi dan pertumbuhan panjang jalan yang tidak signifikan membuat jalanan semakin padat dan sering menimbulkan kemacetan yang menghambat laju kendaraan. Kemacetan sudah menjadi masalah paling umum yang dihadapi oleh pengguna jalan di Jakarta. Hasil studi valuasi biaya kemacetan lalu lintas DKI tahun 2010 mencatat kerugian akibat biaya kemacetan lalu lintas di Jakarta mencapai Rp 45.198.085.000.000 (Dishub DKI Jakarta, 2010). 1
2 Di sisi lain, perkembangan teknologi mobile semakin menarik banyak peminat untuk pemanfaatannya. Contoh nyatanya adalah pertumbuhan pemakai smartphone di Indonesia. PT. Samsung Electronic Indonesia mencatat, pada tahun 2011 pasar smartphone dalam negeri tumbuh 20 persen naik tajam dibandingkan pada tahun sebelumnya yang hanya 17 persen (Budi Janto, 2011). Research In Motion (RIM) mencatat bahwa pangsa pasar smartphone di Indonesia sampai akhir 2011 mencapai angka 42 persen (IDC, 2011). Smartphone memiliki ciri khas yakni memiliki sistem operasi di dalamnya yang memungkinkan penggunanya untuk menggunakan berbagai aplikasi dan fitur-fitur yang mendukung penggunanya. Salah satu fitur yang terdapat pada smartphone adalah GPS dan tracking. GPS memungkinkan penggunanya mengetahui letak geografis baik segi lintang maupun bujur. GPS dan tracking juga dapat membantu pengguna smartphone untuk mencari jalan atau tempat yang hendak dituju. Fitur tersebut dikenalkan juga oleh Google melalui Google Maps. Pengguna smartphone yang mengaktifkan fitur GPSnya dapat mengoptimalkan pemakaian Google Maps sehingga dapat menampilkan posisinya secara real-time pada map yang ditampilkan pada Google Maps. Untuk permasalahan kemacetan, pengguna jalan perlu untuk mengetahui jalur-jalur mana saja yang mengalami kemacetan agar jika ada potensi kepadatan, pengguna jalan dapat menghindari jalur-jalur tersebut melalui jalur alternatif yang lain sehingga terhindar dari resiko akan terkena kemacetan. Untuk itu penulis
3 mencoba memberi solusi dengan penelitian yang bertema aplikasi penentu jalur alternatif kemacetan di Jakarta Barat berbasis Android. Berbasis Android karena platform Android dari Google telah mengambil hampir 50 persen dari pasar smartphone global dan pasar terbesarnya adalah Asia-Pasifik (Canalys, 2011). Aplikasi tersebut diharapkan dapat menanggulangi kemacetan dan kepadatan pada jalur-jalur tertentu dan pada waktu-waktu tertentu di Jakarta. Aplikasi tersebut juga memberi pilihan jalur alternatif sehingga pemanfaatan jalan-jalan di Jakarta lebih maksimal dan kepadatan setidaknya dapat terurai. 1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini meliputi wilayah Jakarta Barat beserta jalur-jalur yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor kemudian aplikasi pencari jalur alternatif kemacetan di Jakarta Barat yang dibuat dalam upaya mengatasi kemacetan yang berbasis waktu. Dalam pengembangannya, penulis membatasi lingkup aplikasi sebagai berikut: 1. Aplikasi Android yang memberi informasi kemacetan berdasarkan traffic layer dari Google Maps. 2. Aplikasi Android untuk pencari jalur alternatif kemacetan di Jakarta Barat berbasis waktu. 3. Sistem pencarian jalur alternatif dengan memanfaatkan traffic layer pada Google Maps.
4 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan penelitian ini yaitu Mengembangkan aplikasi yang memberi informasi kemacetan berbasis waktu di Jakarta Mengembangkan aplikasi penentu jalur alternatif kemacetan di Jakarta Barat berbasis Android Memberi pilihan rute alternatif kepada user berdasarkan informasi kepadatan jalur. Manfaat penelitian ini yaitu Bagi penulis : pengalaman dan pengetahuan untuk mengembangkan aplikasi. Bagi masyarakat umum: menawarkan rute-rute alternatif sehingga kepadatan di jalur-jalur tertentu diharapkan dapat terurai dan kemacetan dapat berkurang. Bagi pengguna aplikasi: mempermudah dan mempersingkat waktu tempuh mencapai tujuan dengan dengan rute-rute jalan alternatif yang dapat dilihat pada aplikasi.
5 1.4 Metodologi Penelitian 1.4.1 Metode Analisis Metode analisis yang digunakan sebelum melakukan pembuatan aplikasi ini yaitu metode Fact Finding (Connolly, 2002) berupa : a. Kuisioner Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menyebarkan kuisioner sebanyak dua kali yakni: Kuesioner untuk calon pengguna yang disebar untuk mencari permasalahan. Kuesioner untuk pengguna yang fungsinya mengevaluasi aplikasi yang telah jadi. b. Penelitian Dalam melakukan pengumpulan data, penulis melakukan penelitian terhadap aplikasi sejenis, melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat, baik dari buku-buku, internet, dan sumber lainnya. 1.4.2 Metode Perancangan Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi ini, digunakan metode perancangan :
6 a. Perancangan Design Solusi Perancangan design solusi yang digunakan adalah dengan menggunakan UML (Mike O Docherty, 2005) yaitu diagram use case, activity diagram dan sequence diagram. b. Perancangan Basis Data Perancangan basis data yang digunakan adalah dengan menggunakan perancangan ERD. c. Perancangan Aplikasi Perancangan aplikasi yang digunakan adalah pendekatan Spiral (Mike O Docherty, 2005) dengan kerangka proses requierements, analysis, design, specification, implementation, testing, deployment, maintenance. 1.5 Sistematika Penulisan BAB 1 Pendahuluan Pada bab ini berisi latar belakang, ruang lingkup,tujuan dan manfaat,metode penilitian. Sistematika penulisan yang dilakukan untuk aplikasi penentu jalur alternatif kemacetan di Jakarta Barat berbasis Android. BAB 2 Landasan teori
7 Pada bab ini dijelaskan teori-teori dasar dan metode yang digunakan untuk mendukung perancangan yang dilakukan, yang terbagi dalam teori umum dan teori khusus. BAB 3 Analisis dan perancangan solusi Pada bab ini merupakan garis besar dari kerangka aplikasi pencari jalur alternatif,permasalahan yang ditemukan serta cara-cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut, selain itu akan dibahas pula mengenai rancangan sistem atau aplikasi yang akan dibuat yang meliputi rancangan layar,pengisian database, pembuatan spesifikasi program. BAB 4 Implementasi dan evaluasi Bab ini berisi spesifikasi perangkat keras dan peranti lunak yang di butuhkan untuk pembuatan sistem, implementasi, evaluasi hasil implementasi serta evaluasi kelebihan dan kekurangan sistem yang dibuat. BAB 5 Simpulan dan saran Bab ini merupakan bab terakhir dari skripsi ini, besrisi kesimpulan dari seluruh penilitian beradasrkan uraian,analisis, dan perancangan yang dilakukan serta saran saran untuk keperluan pengembangan sistem selanjutnya.