EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI BERWISATA PADA MATERI PERSEGIPANJANG DAN PERSEGI DI KELAS VII SMP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menatap masa depan yang lebih terbuka, matematika harus

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

BAB I. daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Pendidikan dasar mempunyai. tujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Materi Segiempat

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN AIR PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DAN HUBUNGAN ANTAR BANGUN DI KELAS V SD

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Konseling dan Pendidikan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS TUTOR SEBAYA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII-G SMPN 1 SEMANDING KAB. TUBAN

BAB II KAJIAN PUATAKA. tujuan (Mc. Donald dalam Sardiman A.M, 2001:73-74). Menurut Mc. Donald. motivasi mengandung 3 elemen penting, yaitu:

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) pada Materi Bilangan Bulat

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia di suatu Negara. Oleh karena itu pemerintah berupaya

PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK KARTU ARISAN PADA MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DI KELAS XI-APK SMK NEGERI 3 BANGKALAN

Cut Eva Nasryah 1) Arief Aulia Rahman 2) 2) Universitas Negeri Medan, Jalan William Iskandar Pasar 5 Medan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MURDER PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

JURNAL MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA 2013 VOLUME 1, NO. 1. ISSN ABSTRAK

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

Pengaruh Model Discovery learning Dengan Media Teka-Teki Silang Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Koloid

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

Nur Cholisah Matematika, FMIPA, UNESA Kampus Ketintang Surabaya 60231, telp (031) , Ps. 304,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO

PROSIDING ISBN :

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JUCAMA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA

Efektivitas Komunitas Belajar Siswa Kelas VII pada Materi Segiempat

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

2013 PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp May 2013

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KARTU ARISAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

JURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

LEMMA VOL I NO. 1, NOV 2014

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT ( TGT) PADA PEMBELAJARAN FISIKA SMA

Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: , Abstrak

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Oleh: Endang Mayawati SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION) PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

MUSLIKA 49. Kata Kunci : REACT, Hasil Belajar. 49 Muslika, S.Pd adalah Guru di SMP Negeri 1 Mumbusari Jember

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

BAB II KAJIAN TEORI. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu Communicare yang

Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI QUICK ON THE DRAW PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS IV SD MELALUI KOOPERATIF TIPE STAD

KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI DAN TIPE TGT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN TEKNIK REFLEKSI SETTING KOOPERATIF PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 1 BAJENG KABUPATEN GOWA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN KOGNITIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA SISWA SMPN 6 PEKANBARU

2013 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK ALJABAR PADA SISWA KELAS VIII SMP SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Keywords: Model pembelajaran kooperatif, Think Pair Square, Hasil Belajar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

PEMBELAJARAN LINGKARAN MELALUI STRATEGI PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS. Naning Sutriningsih

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menjabarkan hasil-hasil

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

SKRIPSI. Oleh : JULIANA WIDYOWATI NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

SKRIPSI. Oleh : SITI NURAINI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI BERWISATA PADA MATERI PERSEGIPANJANG DAN PERSEGI DI KELAS VII SMP Vivi Christiani 1, Asma Johan 2 Jurusan Matematika, FMIPA, Unesa 1 Jurusan Matematika, FMIPA, Unesa 2 email: vivichristiani@yahoo.com 1, frima_d@yahoo.com 2 ABSTRAK Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. yaitu peningkatan kualitas pembelajaran dengan pembelajaran yang mampu mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan serta peserta didik yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran yaitu pembelajaran kooperatif yang dikombinasikan dengan strategi berwisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan efektivitas Pembelajaran Kooperatif dengan strategi berwisata pada materi persegipanjang dan persegi di kelas VII. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-C SMPN 1 Boyolangu Tulungagung dan peneliti bertindak sebagai guru dalam melaksanakan pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah Lembar observasi kemampuan guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar tes hasil belajar, dan lembar angket respon siswa. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata baik, aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata aktif, ketuntasan belajar siswa secara klasikal tuntas, dan respon positif siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata pada materi persegipanjang dan persegi di kelas VII-C SMPN 1 Boyolangu Tulungagung adalah efektif. Kata kunci: Efektivitas Pembelajaran, Kooperatif, Strategi Berwisata 1 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (sdm). Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. Menurut isjoni (2011:13) ada tiga komponen yang perlu disoroti dalam pembaharuan pendidikan, yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, dan efektivitas pembelajaran. Tahun 2006 pemerintah indonesia memperbaharui kurikulum dengan memberlakukan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Usaha peningkatkan kualitas pendidikan, yaitu pembelajaran yang mampu mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan serta peserta didik yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif. Disamping model pembelajaran kooperatif, strategi pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif adalah strategi berwisata. Paul Ginnis (2008:151) berpendapat bahwa strategi berwisata pada dasarnya melatih siswa untuk menjawab pertanyaan dengan tepat dan lengkap, serta pada penerapannya meniru tekanan ujian dalam mempresentasikan berbagai macam pertanyaan yang harus dijawab dalam waktu tertentu. hal lain yang perlu disoroti adalah efektivitas pembelajaran. Yudianto (2011) menyatakan bahwa efektivitas pembelajaran adalah ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan guru dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi persegipanjang dan persegi karena materi tersebut memiliki penerapan yang luas dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, menurut Ginnis (2008) strategi berwisata sesuai dengan materi yang memerlukan permasalahan rumit dan membutuhkan penyelesaian yang panjang. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul Efektivitas Pembelajaran Kooperatif dengan strategi berwisata pada Materi Persegipanjang dan Persegi di Kelas VII SMP.

2 KAJIAN TEORI 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Slavin (dalam Isjoni,2011:22) mengemukakan: In cooperative learning methods, students work together in four member teams to master material initially presented by the teacher. Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. Terdapat 6 langkah utama di dalam model pembelajaran kooperatif, seperti tabel berikut. Fase Fase 1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Fase 2. Menyajikan informasi Fase 3. Mengorganisasik an siswa ke dalam kelompokkelompok belajar Fase 4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase 5. Evaluasi Fase 6. Memberikan Tabel 1. Langkah-langkah model pembelajaran koopertif Tingkah laku Guru Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Guru membimbing kelompokkelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya penghargaan 2.2 Strategi Berwisata maupun hasil belajar individu dan kelompok. Nur (2005:10) Strategi berwisata menurut isjoni (2008) adalah strategi yang melatih siswa untuk menjawab pertanyaan dengan tepat dan lengkap, serta pada penerapannya meniru tekanan ujian karena dalam menyelesaikan setiap pertanyaan dibatasi dengan waktu tertentu, kegiatan ini terdiri dari pair teaching. Yaitu, kedua siswa dalam pasangan menggabungkan keahlian mereka bersama. Tahap-tahap strategi berwisata: a. Guru menyiapkan serangkaian pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang panjang dan detail yaitu tentang penggunaan rumus keliling dan luas persegipanjang dan persegi untuk menyelesaikan suatu permasalahan sehari-hari. b. Setiap pertanyaan ditulis pada lembar soal, dan masing-masing lembar soal tersebut diletakkan diseluruh meja siswa. Harus ada lebih banyak lembar soal dari pada jumlah pasangan siswa, untuk menghindari kemacetan (lebih dari satu pasang kelompok dalam satu lembar soal). c. Menjelaskan tujuan keseluruhan kepada siswa, yaitu untuk memastikan bahwa semua pertanyaan dijawab dengan tepat dan lengkap dalam batas waktu tertentu. d. Memberikan 3 lembar kertas buram kepada masing-masing pasangan untuk menjawab 3 pertanyaan yang akan dipilih siswa. e. Meminta siswa menulis nama pasangan pada bagian atas masing-masing lembar jawaban. f. Siswa bekerja berpasangan. Pada saat guru memberi instruksi mulai setiap pasangan siswa memulai dengan mengerjakan pertanyaan yang paling dekat. Mereka boleh mengerjakannya selama tujuh menit, kemudian guru memberi instruksi pindah. Dari sini pasangan bergerak bebas berkeliling kelas, menentukan pertanyaan mana yang akan dikerjakan. g. Aturannya: hanya satu pasang pada satu pertanyaan pada satu waktu, dan untuk menyelesaikan setiap pertanyaan tidak lebih dari tujuh menit. Pertanyaan yang sudah dikerjakan tidak boleh dikerjakan ulang, sebelum berpindah, kertas jawaban diletakkan di atas meja dengan posisi jawaban menghadap meja.

h. Setelah semua pasangan menjawab 3 pertanyaan, guru meminta setiap jawaban dipresentasikan oleh kelompok yang berbeda. 2.3 Efektivitas Pembelajaran Efektif menurut kamus besar bahasa indonesia (2008:374) diartikan adanya efek; akibat, pengaruh. Keefektivan merupakan keadaan yang berpengaruh terhadap suatu keberhasilan, karena itu efektivitas juga diperlukan dalam pembelajaran. Sedangkan efektivitas pembelajaran menurut yudianto (2011) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan guru dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam penelitian ini, efektivitas pembelajaran juga dinilai dari segi guru dan siswa sehingga untuk mengukur efektivitas model pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata ini ditetapkan empat indikator, yaitu: 1. Kemampuan guru mengelola pembelajaran dikategorikan baik; 2. Aktivitas siswa dikategorikan aktif; 3. Ketuntasan hasil belajar siswa tuntas secara klasikal; 4. Respon siswa dikategorikan positif Bila tiga dari keempat indikator tersebut terpenuhi, dengan syarat indikator nomor 3 harus ikut didalamnya, maka model pembelajaran kooperatif strategi berwisata dapat dikatakan efektif. 3 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas VII-C SMPN 1 Boyolangu Tulungagung semester genap dan guru selama proses pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata peneliti mendeskripsikan keefektifan pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata pada materi persegipanjang dan persegi yang dapat tercapai jika memenuhi 3 aspek dari 4 kategori yang diamati. Yaitu, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan strategi berwisata baik, aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan strategi berwisata aktif, ketuntasan hasil belajar siswa tuntas secara klasikal dan respon siswa positif setelah mengikuti proses pembelajaran dengan strategi berwisata. 3.1 Analisis hasil observasi kemampuan guru Data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dianalisis dengan menghitung rata-rata setiap aspek dari banyaknya pertemuan yang dilaksanakan. Selanjutnya nilai rata-rata tersebut dikonversikan dengan kriteria sebagai berikut: (adopsi dari Alhadad,2002:73) 0,00 Tα < 1,50 tidak baik 1,50 Tα < 2,50 kurang baik 2,50 Tα < 3,50 baik 3,50 Tα 4,00 sangat baik Tα = tingkat kemampuan guru 3.2 Analisis hasil observasi aktivitas siswa Menentukan kategori aktivitas siswa dengan cara mencocokkan hasil rata-rata total dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria diadopsi dari Khabibah (2006) 95% KBM 100% = Sangat aktif 80% KBM < 95% = aktif 65% KBM < 80% = kurang aktif KBM < 65% = tidak aktif 3.3 Analisis data tes hasil belajar seorang siswa dikatakan tuntas belajar (ketuntasan individual) apabila telah memperoleh nilai SKM. sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas secara klasikal apabila KKM (ketuntasan klasikal minimal) di kelas tersebut terdapat 80% siswa (Kemp dalam Khabibah, 1999:40). Untuk mengetahui ketuntasan siswa secara individu, dianalisis dengan rumus: Presentase ketuntasan individu 100% Diadopsi dari Azizah (1998) Sedangkan untuk menyatakan ketuntasan belajar siswa secara klasikal dianalisis dengan rumus: Presentase ketuntasan klasikal 100% Diadopsi dari Azizah (1998) 3.4 Analisis data respon siswa Untuk menganalisis data tentang respon siswa digunakan persentase. Presentase dari setiap respon siswa dianalisis dengan rumus: Diadopsi dari azizah (1998)

Adapun kriteria respon siswa Tabel 3.1 Kategori respon siswa dalam kegiatan pembelajaran No. Presentasi Kategori respon siswa (%) 1. 2. 3. 4. Rs 85 70 Rs < 85 50 Rs < 70 Rs < 50 Sangat positif Positif Kurang positif Tidak positif 4 HASIL PENELITIAN Diadopsi dari Khabibah (2006) Hasil penelitian ini berupa uraian data-data tentang keefektifan pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata yang diukur melalui kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata, aktivitas siswa, respon siswa dan ketuntasan siswa secara klasikal. 4.1 Kemampuan guru selama proses pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran selama dua kali pertemuan yang diamati oleh seorang pengamat (guru kelas) dalam kategori baik atau sangat baik.hal ini ditunjukkan dengan persentase rata-rata selama dua kali pertemuan yaitu 3,46% Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran kooperatif sengan strategi berwisata pada materi persegi dan persegi panjang di kelas VII-C SMPN 1 Boyolangu Tulungagung adalah baik. 4.2 Aktivitas Siswa selama Proses Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Berwisata Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilaksanakan selama dua pertemuan. total presentase aktivitas siswa yang didapat pada kelompok 1 sebesar 89,07% dan kelompok 2 sebesar 95,31%,dan kelompok 3 sebesar 96,87% dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini aktivitas siswa dikatakan aktif. 4.3 Hasil Belajar Siswa Siswa yang mendapat nilai 74 (mencapai ketuntasan belajar individual) adalah 31 siswa dan yang tidak tuntas atau mendapat nilai 74 adalah 7 siswa. Maka persentase ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 81,57%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa kelas secara klasikal tercapai. 4.4 Hasil Angket Respon Siswa total presentase respon siswa selama dan setelah mengikuti pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata, yakni 95,39% siswa merespon positif dan sisanya memberikan respon negatif. Karena presentase siswa yang memberikan respon positif mencapai 95,39, maka respon siswa dikatakan sangat positif. 5. Simpulan Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata pada materi persegipanjang dan persegi di kelas VII-C SMPN 1 Boyolangu memenuhi aspek: Kemampuan guru mengelola pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata pada materi persegipanjang dan persegi baik; Aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata pada materi persegipanjang dan persegi aktif; Ketuntasan hasil belajar siswa SMPN 1 Boyolangu secara klasikal melalui pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata pada materi persegipanjang dan persegi tuntas; Respon siswa pada pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata pada materi persegipanjang dan persegi positif. Sehingga pembelajaran kooperatif dengan strategi berwisata pada materi persegipanjang dan persegi di kelas VII-C SMPN 1 Boyolangu efektif dan dapat digunakan sebagai alternatif dalam melaksanakan pembelajaran pada materi lain DAFTAR PUSTAKA [1] Alfiatin. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Formasi Regu Tembak pada Materi Segiempat di Kelas VII SMP Negeri 1 Waru Sidoarjo. Skripsi. Tidak dipublikasikan.surabaya: Unesa [2] Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

[3] Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Strandart Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Dirjen Disdakmen. [4] Ginnis, Paul. 2008. Trik & Taktik Mengajar: strategi meningkatkan pencapaian pengajaran di kelas. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang [5] Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA [6] Isjoni, 2011. Pembelajaran Kooperatif: meningkatkan kecerdasan komunikasi antar peserta didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar [7] Khabibah, Siti. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Disertasi. Tidak dipublikasikan.surabaya: Unesa. [8] Kusrini, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika Sekolah Menengah Pertama.Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional [9] Nasir, Momammad. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia [10] Nur, Mohamad. 2008. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNIPRES [11] Tim. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri Surabaya.Surabaya: Unesa