BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik analisis regresi berganda dua prediktor atau teknik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penjelasan Teoritis

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasi.penelitian korelasi merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. teknik korelasional seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi),

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasinya (Azwar, 200 4). Penelitian ini menghubungkan tiga variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Ivonesti, 2006). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Motif Berfiliasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional yaitu jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif korelasi dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda dua prediktor atau teknik analisis regresi linier yaitu merupakan penelitian yang memiliki dua prediktor atau dua variabel X dan satu kriterium atau variabel Y. Dimana korelasional yang menghubungkan antara job insecure (X1) dan kepuasan kerja (X2) dengan Komitmen organisasi (Y), seperti terlihat pada bagan berikut: X1 Job insecure Gambar 3.1 Gambar Hubungan Korelasi Antar Variabel Y X2 Komitmen organisasi Kepuasan Kerja

Variabel dalam penelitian ini yaitu: B. Variabel Penelitian Variabel bebas 1 (X1) Variabel bebas 2 (X2) Variabel terikat (Y) : Job Insecure : Kepuasan Kerja : Komitmen Organisasi C. Definisi Operasional Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, definisi operasional variabel yang diteliti adalah sebagai berikut : 1. Job Insecure Job insecure adalah suatu keadaan dimana individu merasa terancam dan tidak berdaya untuk mempertahankan kesinambungan pekerjaannya. Dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam organisasi, karyawan merasa sangat terancam, gelisah dan tidak nyaman karena potensi perubahan yang terjadi dalam organisasi dapat mempengaruhi kondisi kerja dan kelanjutan hubungan dengan organisasi. Untuk mengetahui job insecure karyawan kontrak, maka peneliti menggunakan skala job insecure yang dimodifikasi dari skala milik Yuliani (2005). Menurut Greenhalgh dan Rosenblatt (1984) dan Ashford et al (1989) ini terdiri dari lima dimensi yaitu:

1) Aspek penting aspek kerja (the important of work facto ) Yaitu berupa ancaman yang diterima pada berbagai aspek kerja seperti promosi, kenaikan gaji, mempertahankan upah saat ini, mengatur jadwal kerja. 2) Arti penting keseluruhan kerja (the important of job event) Yaitu ancaman yang diteriman seperti kejadian promosi, diberhentikan sementara waktu, dipecat. 3) Mengukur kemungkinan perubahan negatif pada aspek kerja (likehood of negative change in work facto ) Yaitu semakin besar timbulnya ancaman negatif pada aspek kerja akan memperbesar timbulnya ketidaknyaman dalam bekerja karyawan. 4) Mengukur kemungkinan perubahan negatif pada keseluruhan aspek kerja (likehood of negative change in job event) Yaitu semakin besar kemungkinan negatif menimpa kejadian kerja, maka semakin besar potensi untuk kehilangan pekerjaan. 5) Ketidakberdayaan (powerlesness) Yaitu ketidakmampuan individu dalam mengahadapi keempat komponen diatas.

2. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan sebagaimana karyawan memandang pekerjaannya. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya dan hal ini ditunjukan pada sikap positif atau negatif terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi dalam lingkungan kerjanya. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui kepuasan kerja karyawan kontrak, peneliti menggunakan skala kepuasan kerja. Luthans (2006) menyatakan dimensi kepuasan kerja sebagai berikut: 1) Pekerjaan itu sendiri 2) Gaji 3) Promosi 4) Pengawasan 5) Kelompok kerja 6) Kondisi kerja 3. Komitmen Organisasi Komitmen organisasi adalah pengidentifikasian tujuan karyawan dengan tujuan organisasi, kemauan menyerahkan segala daya untuk kepentingan organisasi dan keterikatan untuk tetap menjadi bagian dari organisasi dan mau memberikan kontribusi terbaik untuk organisasinya.

Pada variabel ini, untuk menemukan komitmen organisasi pada karyawan maka peneliti menggunakan skala komitmen organisasi. Mayer dan Allen (1991),dimensi komitmen organisasi yaitu: 1) Continuance Commitment Yaitu komitmen apabila individu tetap bertahan pada organisasi karna membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain. 2) Normatif Commitmen Yaitu komitmen apabila individu tetap bertahan pada organisasi karna memliki kemiripan nilai-nilai dan norma yang dimiliki dengan nilai-nilai dan norma yang dimiliki organisasi 3) Affectif Commitment Yaitu komitmen abaila individu tetap berada pada organisasi karna memiliki ikatan emosional dengan organisasi. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai kontrak/ non PNS di UIN Suska Riau. Berdasarkan data yang didapatkan dari Kepala Bagian Organisasi, Kepegawaian, dan hukum pada bulan Desember 2013, diketahui bahwa terdapat 266 orang pegawai tetap non PNS di UIN Suska Riau.

Tabel 3.1 Jumlah Pegawai Tetap non PNS UIN SUSKA RIAU No Unit Kerja Jumlah Pegawai 1 Bagian Akademik 8 2 Bagian Kemahasiswaan dan Alumni 3 3 Bagian Kerjasama dan Kelembagaan 3 4 Bagian Perencanaan 8 5 Bagian Organisasi, Kepegawaian dan Hukum 4 6 Bagian Keuangan dan Akuntansi 8 7 Bagian Umum 37 8 Fak. Syariah dan Hukum 14 9 Fak. Tarbiah dan Keguruan 26 10 Fak. Ushuluddin 5 11 Fak. Dakwah dan Ilmu Komunikasi 10 12 Fak. Sains dan Teknologi 27 13 Fak. Psikologi 13 14 Fak. Ekonomi dan Sosial 19 15 Fak. Pertanian dan Peternakan 12 16 LPPM 6 17 LPM 8 18 Perpustakaan 13 19 Pusat Komputer 8 20 Pusat Pengembangan Bahasa 9 21 Pascasarjana 11 22 Ma had Al-Jamiah 2 23 ULP 2 24 PBB 1 25 Klinik Kampus 1 26 SPI 1 27 LPQH 2 28 Biro AUPK 5 Jumlah 266 Sumber : Kabag. Organisasi, Kepegawaian, dan Hukum UIN Suska Riau. Bulan Desember 2013 2. Sampel penelitian Dari 266 pegawai tetap non PNS di UIN Suska Riau, peneliti menggunakan 41 orang diantaranya sebagai sampel try out dan 109 orang dijadikan sampel penelitian.

3. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sempel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu atau berdasarkan karakteristik tertentu. Karakteristik sampel dalam penelitian ini yaitu: 1) Masa kerja diatas satu tahun; 2) Karyawan tetap non PNS di UIN SUSKA RIAU. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara (Sugiyono, 2011). 1. Alat Ukur Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Job Insecure, Skala Kepuasan Kerja dan Skala Komitmen Organisasi. Skala menggunakan model skala likert yang telah dimodifikasi dan dibuat dalam empat alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban netral untuk menghindari jawaban subjek yang mengelompok sehingga dikhawatir akan kehilangan banyak data dari para responden. Skala adalah suatu metode penyelidikan yang bersifat konstruk yang menggambarkan aspek kepribadian individu dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh individu yang menjadi objek dari penelitian tersebut (Sugiono, 2011).

Penelitian ini menggunakan tiga skala yang dimodifikasi dari skala yang pernah digunakan sebelumnya dalam penelitian lain. Pertama, skala yang dimaksud adalah mengungkap tentang job insecure. Kedua, skala yang dimaksud adalah skala untuk mengungkap kepuasan kerja. Dan skala yang ketiga adalah skala yang mengungkap komitmen organisasi. Penyekoringan untuk masing-masing aitem menggunakan acuan sebagaimana yang dijelaskan dalam tabel 3.2 dan 3.3 berikut: Tabel 3.2 Pernyataan Pilihan Favorable Dalam Skala Pilihan Penjelasan Skor SS (Sangat Setuju) 4 S (Setuju) 3 TS (Tidak Setuju) 2 STS (Sangat Tidak Setuju) 1 Tabel 3.3 Pernyataan Pilihan Unfavorable Dalam Skala Pilihan Penjelasan Skor SS (Sangat Setuju) 1 S (Setuju) 2 TS (Tidak Setuju) 3 STS (Sangat Tidak Setuju) 4 a. Skala job insecure Dalam penelitian ini, variabel job insecure akan diungkap dengan Skala Job Insecure, di mana job insecure menggunakan aspek-aspek yaitu dari Greenhalgh dan Rosenblatt dan Ashford, Lee, dan Bobko yang dimodifikasi dari skala milik Yuliani (2005), skala ini terdiri dari lima dimensi yaitu: 1) Aspek penting aspek kerja (the important of work factor); 2) Arti penting keseluruhan kerja (the important of job

event); 3) Mengukur kemungkinan perubahan negatif pada aspek kerja (likehood of negative change in work factor); 4) Mengukur kemungkinan perubahan negatif pada keseluruhan aspek kerja (likehood of negative change in job event); 5) Ketidakberdayaan (powerlesnes). Semakin tinggi skor terhadap job insecure, berarti semakin tinggi tingkat job insecure pada karyawan kontrak. Semakin rendah skor pada skala job insecure berarti semakin rendah tingkat job insecure pada karyawan kontrak. Tabel 3.4 Blue Print Skala 1 (Job Insecure) No Dimensi Nomor aitem dalam skala Jumlah Persen 1 Aspek penting aspek kerja (the important of work factor) 2 Arti penting keseluruhan kerja (the important of job event) 3 Mengukur kemungkinan perubahan negatif pada aspek kerja (likehood of negative change in work factor) 4 Mengukur kemungkinan perubahan negatif pada keseluruhan aspek kerja (likehood of negative change in job event) 5 Ketidakberdayaan (powerlesnes) Favorable 2,6,8,11,17, 22,25,28 Unfavorable 4,12,19,21,24, 29 14 48% 10,18 5,9,15,30 5 20% 3,27 1,31 3 10% 13,20 7 3 10% 13,23 16,26 4 12% Jumlah 31 100%

b. Skala Kepuasan Kerja Dalam penelitian ini, variabel kepuasan kerja akan diungkap dengan Skala Kepuasan Kerja, diamana kepuasan kerja memiliki aspek-aspek yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi, pengawasan, kelompok kerja, kondisi kerja Luthans (2006). Semakin tinggi skor kepuasan kerja, berarti semakin tinggi tingkat kepuasan kerja pada karyawan kontrak. Semakin rendah skor pada skala kepuasan kerja berarti semakin rendah tingkat kepuasan kerja pada karyawan kontrak. Tabel 3.5 Blue Print Skala Kepuasan Kerja No Dimensi Nomor aitem dalam sekala Jumlah Persen Favorable Unfavorable 1 Pekerjaan itu 4,7,15,25 2,10,16,20 8 29% sendiri 2 Gaji 14,28 8,26 4 14,2% 3 Promosi 9,21 5,24 4 14,2% 4 Pengawasan 1 12,27, 19 4 14,2% 5 Kelompok kerja 6,22 3,18 4 14,2% 6 Kondisi kerja 13,17 11,23 4 14,2% Jumlah 28 100% c. Skala Komitmen Organisasi Dalam penelitian ini, variabel komitmen organisasi akan diungkap dengan Skala Komitmen Organisasi, di mana Komitmen Organisasi memiliki aspek-aspek yaitu continuance, normatif commitmen, affectif (Mayer and Allen) yang dimodifikasi dari skala milik Yuliani (2005). Semakin tingg i skor terhadap komitmen organisasi, berarti semakin tinggi tingkat komitmen

organisasi pada karyawan kontrak. Semakin rendah skor pada skala komitmen organisasi berarti semakin rendah tingkat komitmen organisasi pada karyawan kontrak. Tabel 3.6 Blue Print Skala 3 (Komitmen Organisasi) No Dimensi Nomor aitem dalam sekala Jumlah Persen Favorable Unfavorable 1 Continuance 1,6,16,19,22, 3,12,29 9 29% 25 2 Normative 8,11,14,15,18, 5,10,30,32 13 42% 3 Affectif 20,23,26,28,31 4,7,13,17,21, 2,9,27 9 29% 24 Jumlah 32 100% F. Uji Coba Alat Ukur Uji coba alat ukur yang dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas guna mendapatkan aitem-aitem yang layak digunakan sebagai alat ukur. Dalam penelitian try out dilakukan dengan melibatkan 41 pegawai kontrak/ pegawai tetap non-pns Univesitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. a. Validitas Validitas atau valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi.validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment.

b. Diskriminasi Aitem Adapun jumlah aitem skala job insecure yang sahih dari 31 aitem adalah 24 aitem dengan koefisien totalnya 0,311 sampai 0,654 dan aitem yang gugur berjumlah 7 aitem. Berikut ini disajikan blue print skala job insecure untuk aitem valid dan aitem gugur pada tabel 3.7 di bawah ini: Tabel 3.7 Blue Print Skala 1 (Job Insecure) Aitem Valid Dan Aitem Gugur Setelah Try Out No Dimensi Nomor aitem dalam skala Jumlah 1 Aspek penting aspek kerja (the important of work factor) Valid 4,6,17,19,21, 22,24,25,28 Gugur 2,8,11,12,29 9 2 Arti penting keseluruhan kerja (the important of job event) 3 Mengukur kemungkinan perubahan negatif pada aspek kerja (likehood of negative change in work factor) 4 Mengukur kemungkinan perubahan negatif pada keseluruhan aspek kerja (likehood of negative change in job event) 10,18, 5,9,15,30-6 1,27,31 3 3 7,13,20-3 5 Ketidakberdayaan (powerlesnes) 14, 16,26 23 3 Jumlah 24

Setelah diperoleh aitem-aitem valid untuk skala job insecure, aitemaitem valid tersebut disusun kembali dengan menyesuaikan nomor aitem pada sebelumnya, oleh karena itu dibuat blue print untuk penelitian yang dapat dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini: Tabel 3.8 Blue Print Skala 1 (Job Insecure) Valid No Dimensi Nomor aitem dalam skala Jumlah 1 Aspek penting aspek kerja (the important of work factor) 2 Arti penting keseluruhan kerja (the important of job event) 3 Mengukur kemungkinan perubahan negatif pada aspek kerja (likehood of negative change in work factor) 4 Mengukur kemungkinan perubahan negatif pada keseluruhan aspek kerja (likehood of negative change in job event) 5 Ketidakberdayaan (powerlesnes) Favorable 4, 12, 17,19,22 Unfavorable 2, 14,16,18, 9 7,13 3,6,10,23 6 21 1,24 3 8,15 5 3 9 11,20 3 Jumlah 24 Adapun jumlah aitem skala kepuasan kerja yang sahih dari 28 aitem adalah 18 aitem dengan koefisien totalnya 0,358 sampai 0,745 dan aitem yang gugur berjumlah 10 aitem. Berikut ini disajikan blue print skala kepuasan kerja untuk aitem valid dan aitem gugur pada tabel 3.9 di bawah ini.

Tabel 3.9 Blue Print Skala 2 (Kepuasan Kerja) Aitem Valid Dan Aitem Gugur Setelah Try Out No Dimensi Nomor aitem dalam sekala Jumlah Valid Gugur 1 Pekerjaan itu 10,15,16,20,25 2,4,7 5 sendiri 2 Gaji 8,26,28 14 3 3 Promosi 5,24 9,21 2 4 Pengawasan 12,19,27 1 3 5 Kelompok kerja 3,18 6,22 2 6 Kondisi kerja 11,13,23 17 3 Jumlah 18 Setelah diperoleh aitem-aitem yang memiliki aitem valid, maka aitemaitem tersebut disusun kembali dengan menyesuaikan nomor aitem pada sebelumnya, oleh karena itu dibuat blue print untuk penelitian yang dapat dilihat pada tabel 3.10 dibawah ini: Tabel 3.10 Blue Print Skala 2 (Kepuasan Kerja) Valid No Dimensi Nomor aitem dalam sekala Jumlah Favorable Unfavorable 1 Pekerjaan itu 8,15 4,9,12 5 sendiri 2 Gaji 18 3,16 3 3 Promosi - 2,14 2 4 Pengawasan - 6,11,17 3 5 Kelompok kerja - 1,10 2 6 Kondisi kerja 7 5,13 3 Jumlah 18 Adapun jumlah aitem skala komitmen organisasi yang sahih dari 32 aitem adalah 18 aitem dengan koefisien totalnya 0,402 sampai 0,842dan aitem yang gugur berjumlah 14 aitem. Berikut ini disajikan blue print

skala komitmen organisasi untuk aitem valid dan aitem gugur yang dapat dilihat pada tabel 3.11 di bawah ini: Tabel 3.11 Blue Print Skala 3 (Komitmen Organisasi) Aitem Valid Dan Aitem Gugur Setelah Try Out No Dimensi Nomor aitem dalam sekala Jumlah Valid Gugur 1 Continuance 6,16 1,3,12,19,22,25,29 2 2 Normative 5,8,11,14,15,18, 10,30,32 11 3 Affectif 20,23,26,28,31 4,7, 17,21,24 2,9,13,27 5 Jumlah 18 Setelah diperoleh aitem-aitem valid, maka aitem-aitem tersebut disusun kembali dengan menyesuaikan nomor aitem pada sebelumnya, oleh karena itu dibuat blue print untuk penelitian yang dapat dilihat pada tabel 3.12 dibawah ini: Tabel 3.12 Blue Print Skala 3 (Komitmen Organisasi) Valid No Dimensi Nomor aitem dalam sekala Jumlah Favorable Unfavorable 1 Continuance 3,9-2 2 Normative 5,6,7,8,11, 2 11 3 Affectif c. Reliabilitas 12,14,16,17,18 1,4, 10,13,15-5 Jumlah 18 Reliabilitas didefinisikan sebagai keandalan alat ukur yang dipakai dalam suatu penelitian. Apakah benar-benar dapat mengukur dengan tepat

sesuai dengan alat instrument yang dimiliki. Dalam penelitian ini reliabilitas menggunakan rumus alpa cronbach, dengan menggunakan bantuan program SPSS 16. Koefisien reliabilitas ( ) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1,00. Reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya, sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2009). Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini menunjukan bahwa skala job insecure memiliki reliabilitas sebesar 0,875, reliabilitas skala kepuasan kerja sebesar 0,887, dan reliabilitas skala komitmen organisasi 0,926. G. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data variabel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.distribusi normal adalah salah satu distribusi teoritis dari variabel random kontinu. Distribusi normal ini merupakan distribusi yang simetris yang berbentuk genta atau lonceng. Pada bentuk tersebut ditunjukan hubungan ordinal pada rata-rata dengan berbagai ordinal pada berbagai jarak simpangan baku yang diukur dari rata-rata (dalam Hasan, 1999).

b. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. 2. Uji Hipotesis Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa. Analisa data yang digunakan adalah teknik analisa regresi ganda dengan bantuan SPSS 16 for windows.