BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI. Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi transfer: a. Remitter/Applicant, yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB III LANDASAN TEORI

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

BAB III LANDASAN TEORI. Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Landasan teori ini merupakan dasar tentang teori-teori dalam melakukan

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

BAB III LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Bangun website Sistem Informasi Bengkel Mobil berbasis web pada PT. Surya

BAB III LANDASAN TEORI. saling berinteraksi, saling tergantung satu dengan yang lain dan terpadu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Sistem merupakan bagian-bagian atau prosedur-prosedur yang saling

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. beberapa pengertian tentang ilmu yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya.

Pengenalan konsep Relational Database Management System (RDBMS) Pengenalan konsep Web Database Memberikan contoh Web Database programming menggunakan

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB III LANDASAN TEORI

Heruaji Eko Setiawan Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang. Abstrak

DESAIN DAN PUBLIKASI WEBSITE PENERIMAAN SISWA BARU PADA MTsS LABUH DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN PHP

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu

SISTEM INFORMASI REGISTRASI HAK PATEN SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL BERBASIS WEB PADA BALITBANGNOVDA PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB III LANDASAN TEORI. Pengadaan adalah proses untuk mendapatkan pasokan barang di bawah

Sistem Informasi Pencatatan Data Warga Kelurahan Berbasis Mobile

BAB III. Landasan Teori

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. dipanggil oleh pengguna. Data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah

Analysis Modeling 4/10/2018. Focus on What not How. Kenapa Analisis Kebutuhan. Definisi Analisis Kebutuhan. Langkah-Langkah Analisis Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung bertujuan untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu media yang dapat digunakan untuk mempermudah manusia menginput data

Sistem Informasi Penjualan Batik Berbasis Website Pada Toko Kencana Ayu. Sintya Sukarta, ST., MT. dan Novel Kurniawati Santoso, S.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mencapai tujuan (McLeod, 2010). Sistem juga dapat didefinisikan sebagai

WEBSITE PT. PEGADAIAN (PERSERO) PADA KANTOR WILAYAH III PALEMBANG MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB III LANDASAN TEORI. sistem. Menurut Davis (1984: 68) sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. komponennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya:

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR SIMBOL...

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR SIMBOL...

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

SISTEM INFORMASI PEMASARAN SPAREPART MOBIL PADA PT SELARAS SIMPATI NUSANTARA PALEMBANG BERBASIS WEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB III LANDASAN TEORI. atau untuk menyelesaikan sasaran yang tertentu (FitzGerald:1981:5). lebih berarti bagi penerimanya (Mustakini, 2001:8).

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Pengenalan Internet. Arrummaisha A

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

LAPORAN PROYEK AKHIR

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL. DAFTAR MODUL PROGRAM...

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB I PENDAHULUAN. Belanja daerah merupakan kewajiban pemerintah daerah sebagai

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KATALOG BAHAN MAKANAN POKOK BERBASIS WEB

BAB III LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

PEMBUATAN DAN PERANCANGAN APLIKASI NILAI MATA PELAJARAN SISWA BERBASIS CLIENT SERVER PADA SMP N 1 SAWIT BOYOLALI

APLIKASI DAFTAR HADIR PERKULIAHAN MAHASISWA FKTI UNIVERSITAS MULAWARMAN BERBASIS WEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin maju menjadi pemicu untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Hartono, 1999). Suatu sistem

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan menyebarkan data dan informasi (Murhada dkk, 2011). Menurut Al-Bahra Bin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto,2005:1). Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto,2005:2). Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadiankejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi (Jogiyanto,2005:8). Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto,2005:11). 5

6 Model dasar sistem informasi adalah masukan, pengolahan dan pengeluaran. Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam waktu periode sebelumnya. Oleh karena itu, dalam model sistem informasi ditambahkan pula media penyimpanan data. Maka fungsi pengolah informasi bukan lagi mengubah data menjadi informasi, tetapi juga menyimpan data untuk penggunaan lanjutan. Menurut Kendall (2006:1) untuk memaksimalkan pemanfaatan informasi, maka informasi tersebut harus dikelola dengan benar seperti sumber daya-sumber daya lainnya. Manajemen atau pimpinan organisasi perlu memahami bahwa biaya biasanya diasosiasikan dengan produksi, distribusi, security, penyimpanan dan pencarian informasi sebanyak-banyaknya. Mengelola informasi yang dihasilkan computer berbeda dengan mengolah data-data yang diperoleh secara manual karena input maupun outputnya tersimpan dan dikelola dengan baik di dalam sistem. 2.2 Sistem Informasi Akademik Sistem informasi akademik merupakan sistem yang mengolah data dan melakukan proses kegiatan akademi yang melibatkan antara siswa, dosen, administrasi akademik, keuangan dan data atribut lainnya. Sistem informasi akademik melakukan kegiatan proses administrasi akademik, melakukan proses pada transaksi belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa, melakukan proses administrasi akademik baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya yang muncul pada kegiatan registrasi ataupun kegiatan operasional harian administrasi akademik.

7 Sistem informasi akademik diartikan sebagai sebuah sistem yang dapat memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan hal akademik, seperti informasi nilai, informasi daftar pengajar, dan lain-lain. Sistem ini biasanya digunakan pada organisasi yang bergerak pada bidang pendidikan. Sistem informasi akademik secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan sekolah yang menginginkan layanan pendidikan yang terkomputerasi untuk meningkatkan kinerja, kualitas pelayanan, daya saing dan kualitas SDM yang dihasilkannya. Sistem informasi akademik sangat membantu dalam pengelolaan data nilai siswa, mata pelajaran, data staf pengajar (guru) serta administrasi sekolah yang sifatnya masih manual untuk dikerjakan dengan bantuan sortware agar mampu mengefektifkan waktu dan menekan biaya operasional. Sekolah sebagai institusi pendidikan, aktifitas administrasinya tidak jauh beda dari kegiatan administrasi kantor-kantor lainnya, sehingga jika diklasifikasikan, sistem informasi akademik juga dapat digolongkan sebagai sistem informasi manajemen tetapi dalam lingkup yang kecil, karena tidak seluruh kegiatan sistem informasi manajemen dilakukan disini, namun lebih cenderung mengarah pada kegiatan pengolah data saja. 2.3 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah satuan pendidikan dan peserta didik.

8 Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Undang undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 (UU/No.20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP no.19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU No.20/2003 dan PP no.19/2005. 2.4 Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data itu mengalir (misalnya lewat telepon, surat) atau lingkungan fisik dimana data itu akan disimpan (misalnya file kartu, tape, disket). DFD merupakan alat yang digunakan pada

9 metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD juga merupakan alat yang cukup popular sekarang ini karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dengan jelas. (Kendall, 2003:263) 2.4.1 Pembuatan Data Flow Diagram Untuk memulai membuat DFD dari suatu sistem, daftarkan semua komponen yang terlibat (entitas luar, proses, arus data dan simpanan data). Setelah semua teridentifikasi maka akan dilanjutkan dengan melakukan langkah berikut (Kendall, 2003:245) : 1. Pembuatan context diagram Context diagram adalah level tertinggi dalam sebuah DFD dan hanya berisi satu proses yang merupakan representasi dari suatu sistem. Proses dimulai dengan penomeran ke-0 dan tidak berisi simpanan data. 2. Pembuatan diagram level 0 Diagram level 0 merupakan hasil pemecahan dari context diagram menjadi bagian yang lebih terinci yang terdiri dari beberapa proses. Sebaiknya jumlah proses pada level ini maksimal 9 proses untuk menghindari diagram yang sulit untuk dimengerti. Simpanan data mulai ditampilkan pada level ini. 3. Pembuatan child diagram Setiap proses pada diagram level 0 dipecah lagi agar didapat level yang lebih terinci lagi (child diagram). Proses pada level 0 yang dipecah lebih terinci lagi dibuat parent process. Child diagram tidak menghasilkan keluaran atau menerima masukan yang mana paren process juga tidak menghasilkan keluaran atau menerima masukan.

10 4. Pengecekan kesalahan Pengecekan kesalahan pada diagram digunakan untuk melihat kesalahan yang terdapat pada sebuah DFD. Kesalahan yang umum dan sering terjadi dalam pembuatan DFD yaitu : a. Sebuah proses tidak mempunyai masukan atau keluaran. b. Simpanan data dengan entitas luar dihubungkan secara langsung tanpa melalui proses. c. Kesalahan dalam penamaan pada proses atau pada arus data. d. Memasukkan lebih dari sembilan proses dalam sebuah diagram yang akan menyebabkan kebingungan dalam pembacaan. e. Membuat ketidaksesuaian decomposition pada child diagram. Setiap child diagram harus mempunyai masukan dan keluaran yang sama dengan parent process. 2.5 Entity Relationship Diagram Bagi perancang basis data, entity relationship diagram (ERD) berguna untuk memodelkan sistem yang nantinya akan dikembangkan basis datanya. Model ini juga membantu perancang basis data pada saat melakukan analisis dan perancangan basis data karena model ini dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antar data di dalamnya. (Sutanta, 2004:79). Sebuah ERD tersusun atas 3 komponen yaitu : a. Entitas (entity) Entitas menunjukkan obyek-obyek dasar yang terkait di dalam sistem. Obyek dasar dapat berupa orang, benda, atau hal yang keterangannya perlu disimpan di dalam basis data.

11 b. Atribut Atribut sering disebut sebagai property yang merupakan keteranganketerangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas. c. Kerelasian antar entitas Kerelasian antar entitas mendefinisikan hubungan antar dua buah entitas. Kerelasian antar entitas dapat dikelompokkan dalam tiga jenis yaitu kerelasian jenis satu ke satu, kerelasian jenis banyak ke satu dan kerelasian jenis banyak ke banyak. 2.6 World Wide Web World Wide Web atau sering disingkat www bukanlah internet namun sangat berkaitan dengan internet. WWW sendiri bukan sekadar jaringan sepert internet namun di dalamnya terdapat set aplikasi komunikasi dan sistem perangkat lunak yang memiliki karakteristik sebagai berikut : a) Terletak pada internet host dan klien. b) Protocol yang digunakan adalah TCP/IP. c) Mengenal tag-tag HTML. d) Mampu merelasikan komunikasi data dua arah. e) Pengguna dapat mengakses informasi teks, gambar, suara. f) Model alamat Uniform Resource Locators (URL). g) Pengguna dapat juga mengakses server dengan protocol HTTP, FTP, Telnet dan sebagainya. Sebenarnya WWW merupakan kumpulan dokumen yang tersimpan di server web yang terhubung menjadi satu melalui jaringan Internet. Dokumen-

12 dokumen informasi ini disimpan atau dibuat dengan format HTML (Hypertext Markup Language). Suatu halaman dokumen informasi dapat terdiri atas teks yang saling terkait dengan teks lainnya atau bahkan dengan dokumen lain. dapat disimpulkan bahwa WWW adalah sekelompok dokumen multimedia yang saling berpautan dengan menggunakan tautan hiperteks. 2.7 Angket / Kuisioner 2.7.1 Pengertian angket / kuisioner Angket atau kuisioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang berkaitan dengan suatu penelitian untuk mengetahui suatu data atau fakta dimana pertanyaan tersebut dijawab oleh responden yang berkaitan secara langsung atau tidak langsung terhadap penelitian tersebut. Pengertian angket atau kuisioner menurut beberapa sumber : 1. Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga (Winkel, 1987). 2. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang tidak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data (Sukardi, 1983 ). 3. Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang/anak yang ingin diselidiki atau responden (Walgito, 1987). 2.7.2 Metoda penskalaan Setiap skala pengukuran perlu diberikan nilai-nilai kepada variabel sesuai dengan skalanya. Pemberian nilai kepada variabel ini disebut dengan

13 metoda penskalaan. Terdapat dua macam metoda penskalaan yaitu skala rating (rating scale) dan skala rangking (rangking scale). A. Skala rating Skala rating digunakan untuk memberikan nilai (rating) ke suatu variabel. Beberapa skala rating yang sering digunakan adalah sebagai berikut. 1. Skala Dikotomi atau skala Guttman Skala ini hanya menyediakan dua pilihan jawaban, misalnya ya tidak, baik jelek, pernah belum pernah, dll. Oleh karena itu data yang dihasilkan adalah data nominal. Contoh : Apakah anda pernah mengkonsumsi/membeli produk x? a. pernah b. tidak/belum pernah 2. Skala Kategori Skala ini memberikan nilai beberapa item untuk dipilih. Tipe data yang digunakan untuk skala ini adalah tipe nominal. Contoh : Pilih industri dari pabrikan : Pabrikan Jasa Gas dan Minyak Keuangan Lainnya 3. Skala Likert Skala ini digunakan untuk mengukur respon subyek ke dalam 5 poin atau 7 poin skala dengan interval yang sama. Dengan demikian tipe data yang digunakan adalah tipe interval. Contoh :

14 Apakah anda setuju dengan pendapat berikut Sangat tidak Tidak Tidak Sangat setuju setuju tahu Setuju setuju Kuliah di S2 menarik 1 2 3 4 5 Dosen memberikan wawasan 1 2 3 4 5 Dosen mengarahkan ke riset 1 2 3 4 5 4. Skala Perbedaan Semantik (Semantic Differential Scale) Skala ini menggunakan dua buah nilai ekstrim dan subyek diminta untuk menentukan responnya di antara dua nilai tersebut dalam sebuah ruang yang disebut ruang semantik. Tipe data yang digunakan adalah tipe ordinal atau interval. Contoh : Setuju Tidak Setuju Pintar Naif Besar Kecil 5. Skala Numerik Skala ini sama dengan skala perbedaan semantik hanya mengganti ruang semantik yang disediakan dengan angka-angka numerik (misalnya 1 sampai dengan 5 untuk poin Likert atau 1 sampai dengan 7 untuk 7 poin skala Likert). Tipe data yang digunakan adalah tipe interval. Contoh : Setuju Tidak Setuju 6. Skala Penjumlahan Tetap atau Konstan (Fixed or Constant Sum Scale) Subyek diminta untuk mendistribusikan nilai responnya ke dalam beebrapa item yang sudah disediakan dengan jumlah yang tetap. Tipe data yang digunakan adalah tipe rasio. Contoh :

15 Di dalam memilih pendidikan S2, tentukan besarnya nilai alokasi yang anda berikan dengan total nilai 100 poin. Fasilitas Komputer Fasilitas Basis Data Kenyamanan Kuliah Gelar Dosen Tetap Materi Kuliah Total 100 7. Skala Stapel Skala ini dimaksudkan tidak hanya untuk mengukur niattas respon dari subyek tetapi juga arah responnya. Karena nilai nol tidak disebutkan secara eksplisit, maka tipe data yang digunakan adalah tipe interval. Contoh : Tunjukkan bagaimana anda menilai dosen yang mengajar di kelas dengan melingkari nilai jawabannya. +3 +3 +3 +2 +2 +2 +1 +1 +1 Serius Menarik Pintar -1-1 -1-2 -2-2 -3-3 -3 8. Skala Grafik Skala ini menggunakan grafik skala dan subyek memberi tanda pada tempat grafik untuk responnya. Tipe data yang digunakan adalah tipe interval.

16 Contoh: 10 Memuaskan Menurut anda secara umum menilai dosen pada mata kuliah ini 5 Cukup Baik 1 Sangat Mengecewakan B. Skala rangking Skala rangking membandingkan dua atau lebih obyek untuk memilih obyek yang lebih baik. Beberapa skala rangking adalah skala perbandinganberpasangan (paired-comparison scale), skala rangking dipaksakan (forced rangking scale) dan skala komparatif (comparative scale). 1. Skala Perbandingan-Berpasangan (Paired-Comparison Scale) Skala ini digunakan untuk memilih satu dari dia obyek secara berpasangan. Jumlah pasangan yang ada adalah sebanyak (n x (n-1) / 2) dengan n adalah jumlah obyek. Misalnya jumlah obyek adalah 4, maka jumlah pasangan perbandingannya adalah (4 x (4-1) / 2) = 6. Tipe data yang digunakan adalah ordinal. Contoh : Diantara kandidat pasangan presiden dan wakil presiden, mana yang anda pilih menjadi presiden perusahaan anda : Ali dan Basuki Ali dan Centil Ali dan Didik Basuki dan Centil Basuki dan Didik Centil dan Didik 2. Skala Rangking Dipaksakan (Forced Rangking Scale)

17 Skala ini mengurutkan langsung antara satu pilihan dengan pilihan lainnya. Tipe data yang digunakan adalah ordinal. Contoh : Diantara kandidat presiden, mana yang anda pilih menjadi presoden perusahaan saudara (beri nilai rangking 1 sampai dengan 4) : Ateng Basuki Centil 3. Skala Komparatif (Comparative Scale) Skala ini membandingkan dengan standar atau benchmark yang lainnya. Tipe data yang digunakan adalah ordinal. Contoh : Dibandingkan dengan kinerha manajer periode kemarin, kinerja manajer sekarang : Inferior Hampir Sama Superior 1 2 3 4 5