BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran umat muslim untuk kembali ke ajaran Qur an dan hadits,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab

ANALISIS PENERAPAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS RUMAH YOGHURT BERDASARKAN PERSPEKTIF KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menjaga eksistensinya di dunia bisnis perusahaan tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

PROFIT ORIENTED VS BERKAH ORIENTED

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk

BAB I PENDAHULUAN. alternatif sumber dana bagi perusahaan tersebut. Melaksanakan kegiatan investasi tersebut, para investor perlu mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian kinerja dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sisi yang berlawanan. Artinya, selain memberikan kontibusi positif bagi

BABl PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan bisnisnya. Namun terdapat indikator lain selain. diperlukan perusahaan untuk bertahan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini konsumen semakin kritis dalam mencari dan menggali

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator bagi para stakeholder untuk menilai sejauh mana kinerja manajemen

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta tata kelola perusahaan yang semakin bagus (good corporate

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berkelanjutan (suistainable development) maksudnya adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan pemilik modal (investor dan kreditor) tetapi juga karyawan,

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. skripsi ini dijelaskan dengan lugas. Skripsi ini berjudul Pengaruh Harga dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. kerja, serta kerusakan hutan dan lingkungan (Sembiring, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dapat membantu tercapainya kesejahteraan stakeholders, serta dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. operasinya untuk mencapai laba yang maksimal, yang semakin lama dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (profit) melainkan juga kesejahteraan orang (people) dan menjamin kelangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan industri di sebuah Negara.Perkembangan perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. selama beberapa tahun terakhir ini. Banyak orang berbicara tentang CSR dan

BAB I PENDAHULUAN. (shareholders) namun juga bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan

Etika Bisnis. Ritha F. Dalimunthe. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan masyarakat,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada Bab 4 (empat), maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga

ROBBY ANDRE / 2EA26 / TUGAS III. hak azasi setiap rakyat Indonesia harus senantiasa tersedia cukup waktu, aman,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang atau jasa kepada pelanggan. Ditinjau dari aspek ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang dalam suatu organisasi bisnis baik bagi pihak internal

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Populasi umat Muslim di seluruh dunia saat ini semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Agama Islam sebagai raḥmatallil ālamīn sesungguhnya telah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba untuk sebesar-besarnya kemakmuran pemagang saham.

I. PENDAHULUAN. untuk menghasilkan laba (profit oriented) agar dapat going concern. Namun,

Kewirausahaan. Kewirausahaan dan Lingkungan. Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang timbul terhadap lingkungan sekitarnya. Permasalahan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan dan masyarakat, yang sangat ditentukan oleh dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembiayaan Rakyat Syariah.Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN. di bidang ekonomi. Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan

BAB I Pendahulauan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. istilah corporate social responsibility (CSR) sedang marak dibicarakan.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bumi kita sedang mengalami berbagai permasalahan yang timbul

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai suatu konsep UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Harahap (2011) menyatakan perusahaan yang berorientasi pada laba

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. korporasi tersebut menunjukkan bahwa organ-organ perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. transaksi atas suatu barang atau kumpulan barang tertentu. (Wikipedia)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesadaran umat muslim untuk kembali ke ajaran Qur an dan hadits, memunculkan pemikiran untuk menggunakan sistem ekonomi yang berdasarkan pada syariah Islam atau disebut sebagai sistem ekonomi Islam. Kesadaran mereka muncul karena ternyata sistem ekonomi yang dijalankan selama ini tidak menyebabkan kondisi ekonomi global semakin membaik. Sistem ekonomi kapitalis telah menumbuhkan budaya persaingan bebas antar sesama pelaku ekonomi, bersikap individualis dan hedonisme yang tinggi, hal tersebut bertolak belakang dengan semangat solidaritas Islam yang menjunjung tinggi pemerataan pendapatan serta pemerataan kesempatan kerja. Kesadaran inilah yang menyebabkan munculnya ekonomi syariah sebagai jawaban atas permasalahan yang dihadapi negara-negara muslim. Apalagi sistem ekonomi Islam jaman Nabi SAW dan para sahabatnya terbukti memunculkan kejayaan Islam. Munculnya kesadaran untuk menjalankan syariah Islam dalam kehidupan ekonomi muslim berarti harus mengubah pola pikir dari sistem ekonomi kapitalis ke sistem ekonomi syariah termasuk dalam dunia bisnis. Dunia bisnis tidak bisa dilepaskan dari etika bisnis. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan yang positif antara etika bisnis dan kesuksesan suatu perusahaan. Pada akhirnya praktek bisnis yang tidak jujur, hanya memikirkan keuntungan maksimal dan merugikan pihak lain akan membawa perusahaan, yang tergolong raksasa 1

sekalipun akan hancur juga. Etika bisnis sebenarnya bukan fenomena dan kajian yang baru. Sejak abad ke-18 hingga kini, hubungan etika dan bisnis telah banyak diperdebatkan. Bisnis yang melibatkan praktek-praktek kecurangan, penipuan dan lain-lain adalah alasan etika bisnis mendapat perhatian yang intensif hingga menjadi kajian tersendiri. Masalah etika bisnis muncul bila terjadi suatu konflik tanggung jawab kepentingan atau dilema memilih antara yang benar dan yang salah, yang salah dengan yang lebih salah atau mempertimbangkan sesuatu yang lebih kompleks yang diakibatkan oleh aktivitas bisnis (Ernawan, 2007:54) Perilaku bisnis yang tidak beretika terjadi pada hampir semua negara, misalnya perusahaan Nike membayar upah pekerja yang rendah di berbagai negara berkembang untuk membuat sepatu yang berharga tinggi. Di Indonesia, praktek bisnis yang tidak beretika dicontohkan dengan adanya kasus obat anti nyamuk HIT, di mana PT Megahsari Makmur ketahuan memakai bahan pestisida yang bisa menyebabkan kanker pada manusia di dalam produk barunya, walau zat tersebut sudah dilarang penggunaannya sejak tahun 2004 (Ernawan, 2007:56). Di samping itu, ada juga perusahaan yang melaksanakan etika bisnis dalam praktek bisnisnya. Seperti yang disampaikan Ernawan (2007:56), yang terjadi pada biskuit Arnotts di Australia. Pada suatu saat perusahaan ditelpon oleh seseorang yang hendak memeras perusahaan tersebut dengan mengatakan bahwa salah satu kemasan produknya berisi biskuit yang beracun dan tidak diketahui kecuali oleh si pemeras tersebut. Perusahaan dihadapkan pada dua pilihan yaitu membayar orang yang memeras tersebut untuk menunjukkan produk mana yang beracun, atau menarik seluruh peredaran biskuit tersebut. Namun perusahaan lebih memilih 2

untuk menanggung kerugian yanng besar dengan menarik seluruh produkproduknya dan memusnahkannya. Ternyata hal tersebut menanamkan kepercayaan konsumen kepada perusahaan. walaupun pada saat itu perusahaan menanggung kerugian yang cukup besar, namun ternyata enam bulan kemudian pendapatan perusahaan naik tiga kali lipat. Contoh kasus yang terjadi di Indonesia terjadi pada kasus Ajinomoto, di mana saat dinyatakan oleh MUI bahwa produknya tidak halal, Ajinomoto menarik semua produknya, dan perusahaan pun menanggung banyak kerugian. Namun dengan mengindahkan himbauan dari MUI dan dengan melakukan pendekatan dengan para ulama, kinerja keuangan yang semula menurun tajam lama kelamaan naik. Bersama dengan semakin besarnya kesadaran etika dalam berbisnis, orang mulai menekankan pentingnya keterkaitan faktor-faktor etika dalam bisnis. Sesungguhnya dalam hal seluruh pelaksanaan kehidupan telah diatur dalam pandangan ajaran Agama Islam untuk mengatur seluruh kehidupan manusia termasuk dalam kaitannya pelaksanaan perekonomian dan bisnis. Dalam ajaran Islam memberikan kewajiban bagi setiap muslim untuk berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan syariah (aturan). Islam di segala aspek kehidupan termasuk didalamnya aturan bermuamalah (usaha dan bisnis) yang merupakan jalan dalam rangka mencari kehidupan. Pada hakikatnya tujuan penerapan aturan (syariah) dalam ajaran Islam di bidang muamalah tersebut khususnya perilaku bisnis adalah agar terciptanya pendapatan (rizki) yang berkah dan mulia, sehingga akan mewujudkan pembangunan manusia yang berkeadilan dan stabilisasi untuk mencapai 3

pemenuhan kebutuhan, kesempatan kerja penuh dan distribusi pendapatan yang merata tanpa harus mengalami ketidakseimbangan yang berkepanjangan di masyarakat. Penerapan etika bisnis Islam tersebut juga harus mampu dilaksanakan dalam setiap kegiatan perekonomian. Etika bisnis yang diterapkan Arnotts maupun Ajinomoto seperti telah dicontohkan di atas, secara tidak langsung menjadi alat marketing baru bila dilakukan secara berkelanjutan. Masyarakat sekarang lebih pintar dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Sekarang, masyarakat cenderung untuk memilih produk yang diproduksi oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan atau melaksanakan Corporate Sosial Responsibility (CSR). Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan dengan melaksanakan etika bisnis, antara lain produk semakun disukai oleh konsumen dan perusahaan diminati investor. Dengan menerapkan etika bisnis, citra perusahaan akan semakin baik sehingga loyalitas konsumen semakin tinggi. seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat. Dewasa ini suatu perusahaan dikatakan maju apabila kinerja finansialnya baik, yang dilihat dari tingkat profitabilitas perusahaan tersebut. Dalam etika bisnis Islam, manusia dianjurkan tidak hanya mencari untung sebanyakbanyaknya namun lebih mencari rezeki yang berkah. Tujuan bisnis tidak hanya mencari laba (profit), tetapi juga mensejahterakan orang (people), dan menjamin keberlanjutan hidup planet ini. Global Compact Initiative menyebut pemahaman 4

ini dengan 3P (profit, people, planet), yaitu (Nugroho, 2007 dalam Dahli dan Siregar, 2008). Menurut Harahap (2011:102) ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur etika bisnis Islam, salah satunya ialah: etika manajemen, etika produksi, etika pemasaran, dan etika lingkungan. Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara tepat dapat menciptakan lingkungan perusahaan yang kondusif, yang menyebabkan kinerja karyawan menjadi baik. Dimana kinerja karyawan menjadi salah satu faktor meningkatnya produktivitas karyawan yang berdampak pada produk yang dihasilkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa, dengan menerapkan etika bisnis Islam secara tepat, tingkat profitabilitas perusahaan dapat meningkat. Di sini penulis tertarik untuk meneliti salah satu industri pengolahan susu yang berada di kota Batu, yaitu Rumah Yoghurt yang beralamat di Jl. Raya Junrejo No. 1 kota Batu. Rumah Yoghurt termasuk dalam usaha kecil dan menengah karena memiliki kurang lebih 30 karyawan tetap. Berdiri pada tahun 2001 yang awalnya hanya industri rumah tangga dengan karyawan hanya 5 orang, hingga kini telah memiliki tempat usaha sendiri dan mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Rumah Yoghurt merupakan perusahaan berkembang, untuk itu dibutuhkan pengembangan yang tepat melalui perbaikan kinerja yang mampu meningkatkan daya saing dan pangsa pasar, dan juga sesuai dengan karakteristik perusahaan dengan segala keterbatasannya. Pada kegiatan usaha dan operasional Rumah Yoghurt kental akan prinsip-prinsip syariah yang menjadi karakteristik etika bisnis Islam, seperti prinsip keterbukaan antar sesama 5

karyawan, prinsip memberikan manfaat tidak hanya untuk internal perusahaan namun juga lingkungan eksternal perusahaan. Etika bisnis Islam yang dijadikan landasan dalam kegiatan usaha dan operasional Rumah Yoghurt dirumuskan dalam pedoman perusahaan. Dimana dalam hal ini pedoman perusahaan terdiri atas tiga aspek, yaitu: etika manajemen, etika pemasaran, dan etika lingkungan. Rumusan pedoman perusahaan berfungsi sebagai acuan perusahaan dalam menjalankan setiap tindakan bisnisnya agar sesuai dengan syariat dan tujuan yang dimiliki perusahaan. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti apakah Rumah Yoghurt sudah menerapkan pedoman perusahaan dengan baik dan maksimal. Sehingga yang menjadi subjek penelitian adalah seluruh karyawan yang terlibat aktif dalam kegiatan usaha dan operasional Rumah Yoghurt. Maka salah satu instrumen pengumpulan data pada penelitian ialah penyebaran kuisioner internal perusahaan untuk mengetahui perspektif karyawan mengenai kinerja perusahaan yang berpedoman pada etika bisnis Islam kaitannya dengan tingkat profitabilitas perusahaan. Penelitian mengacu pada penelitian Fitri Amalia yang meneliti tentang penerapan etika bisnis Islam bagi pelaku usaha industri kreatif pada Kampoeng Kreatif di Jakarta. Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa baik pengusaha maupun karyawan telah menerapkan etika bisnis Islam yang meliputi empat aspek yaitu: prinsip, manajemen, marketing/ iklan, dan produk/harga. Penelitian juga mengacu pada penelitian Rimba Kusumadilaga yang meneliti tentang pengaruh corporate social responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating. Peneliti 6

mengemukakan bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, dan variabel profitabilitas sebagai variabel moderating tidak dapat mempengaruhi hubungan CSR dan nilai perusahaan. CSR berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan dikarenakan dewasa ini perusahaan dikatakan baik apabila memiliki kinerja finansial, lingkungan, dan sosial yang baik. Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian terdahulu terdapat pada perbedaan indikator variabel yang digunakan, yaitu menggunakan aspek etika bisnis Islam dengan indikator yang digunakan adalah etika manajemen, etika pemasaran, dan etika lingkungan. Perbedaan juga nampak pada dimunculkannya kaitan antara penerapan etika bisnis Islam dengan pertumbuhan tingkat profitabilitas perusahaan dan penggunaan perspektif karyawan dalam menilai hubungan antar kedua unsur tersbut. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ialah menguji apakah etika bisnis Islam mempengaruhi tingkat profitabilitas berdasarkan pada perspektif karyawan. Maka judul penelitian ini adalah Analisis Penerapan Etika Bisnis Islam Terhadap Tingkat Profitabilitas Rumah Yoghurt Berdasarkan Perspektif Karyawan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah praktik kegiatan usaha dan operasional Rumah Yoghurt yang berlandaskan pada etika bisnis Islam? 7

2. Bagaimanakah pengaruh penerapan etika bisnis Islam terhadap tingkat profitabilitas pada periode berjalan menurut perspektif karyawan Rumah Yoghurt? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada uraian rumusan masalah, maka tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui praktik kegiatan usaha dan operasional Rumah Yoghurt yang berlandaskan pada etika bisnis Islam. 2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan etika bisnis Islam terhadap tingkat profitabilitas periode berjalan berdasarkan perspektif karyawan Rumah Yoghurt. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat/ kegunaan antara lain: 1. Bagi Praktisi Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam mengambil keputusan terkait dengan kebijakan-kebijkakan perusahaan. 2. Bagi Akademisi Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi lebih lanjut dalam rangka menganalisis pengaruh implementasi aspek etika bisnis Islam terhadap pertumbuhan ekonomi perusahaan. 8