Pijar-Pijar Gagasan Soekarno

dokumen-dokumen yang mirip
Hand Outs 2 Pendidikan PANCASILA

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

SEJARAH KELAHIRAN PANCASILA

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

INSTRUMEN SOAL DAN PEDOMAN PENILAIAN

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

MAKALAH PANCASILA TINJAUAN HISTORIS PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruh isi paparan ini dengan mencantumkan sumber kutipan atas nama Komite Ekonomi dan Industri Nasional

PENDIDIKAN PANCASILA

Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara. Komarudin, MA

PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS DAN HISTORIS

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Realisasi, 29 Apr 45 dibentuk Dekuritsu Zyunbi Tyoosakai / BPUPKI Dilantik 28 Mei 45

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dua kata Yunani kuno yaitu demos dan cratein yang masingmasing

IMPLEMENTASI NILAI DAN KEDUDUKAN PANCASILA DALAM UUD 1945

PAPER PANCASILA. Hak Asasi Manusia Menurut Pancasila Dan UUD. Dosen : Drs. Tahajudin S. OLEH : : Eko Hernanto NIM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

Menawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA

Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

Sejarah Singkat Pancasila dan Perlunya Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, maka menimbulkan pandangan hidup yang berbeda pula. Pandangan

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI

Habib Rizieq: "Indonesia bukan Negara Demokrasi"

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

Pancasila dan Implementasinya

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

MATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca

dalamnya turut mempertahankan dan mengamalkan pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

ETIKA POLITIK PANCASILA

BAHAN TAYANG MODUL 5

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

Kegiatan. Kegiatan. A. Pancasila sebagai Dasar Negara. Tidak sulit menghafalkan atau melafalkan. hikmat kebijaksanaan dalam

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

A. Pengertian Pancasila

SOAL CPNS PANCASILA. Petunjuk! Pilihlah jawaban yang paling tepat!

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

PEMERINTAH KOTA BANTUL DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 PAJANGAN

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA MENGATASI KONFLIK IDEOLOGI-IDEOLOGI NEGARA

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

Pendidikan Kewarganegaraan

Latar Belakang Masalah

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah tiga institusi pilar Globalisasi.(Amin Rais, 2008: i)

PEMBUKAAN UUD 1945 (Kuliah-8) 1

Tugas Akhir. STMIK AMIKOM Yogyakarta Taufik Rizky Afrizal. Kelompok I. S1 Sistem Informasi. Drs. Muhammad Idris P, MM

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Transkripsi:

Peringatan Hari Lahir Pancasila - 01 Juni 2015 11:20 wib Pijar-Pijar Gagasan Soekarno Faisal Ismail, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta PADA sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 1 Juni 1945, Soekarno (1901-1970) mengajukan Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila gagasan Soekarno terdiri atas kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau perikemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan. Alasan soekarno menempatkan nasionalisme sebagai sila pertama ialah rakyat bukan hanya satu kesatuan (satu bangsa), melainkan juga satu kesatuan antara rakyat dan tanah airnya. Tentu saja bukan suatu hal yang kebetulan apabila Soekarno menempatkan nasionalisme sebagai sila pertama dalam gagasan Pancasilanya. Soekarno melakukan hal itu secara sadar dengan maksud agar nasionalisme menjadi tulang punggung kesatuan dan integritas Indonesia. Prinsip internasionalisme dan humanitarianisme diletakkan Soekarno sebagai sila kedua dalam konteks hubungan persahabatan dengan semua bangsa di dunia. 1

Hal itu dia istilahkan dengan internasionalisme. Dia menekankan hal itu atas dasar kenyataan bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari komunitas internasional. Itulah sebabnya, Soekarno menyamakan internasionalisme dengan humanitarianisme. Soekarno menolak segala bentuk nasionalisme chauvinistik dan eksklusivisme sempit yang muncul dari arogansi kesukubangsaan semata, sebagaimana klaim bangsa Jerman tentang Deutschland uber alles yang mendorong mereka mengampanyekan antisemitisme di Eropa semasa Perang Dunia II. Dalam mengelaborasi gagasan nasionalisme dan humanitarianismenya, Soekarno mengakui bahwa dalam batas tertentu dia terpengaruh oleh Adolf Baars (seorang pemikir sosialis Belanda) dan Dr Sun Yat Sen (seorang pendiri Tiongkok). Soekarno juga membaca karya Sun Yat Sen, berjudul San Min Chi I (Tiga Prinsip-Prinsip Rakyat), yang mengajarkan tiga prinsip yang terdiri atas mintsu, min chuan, dan min sheng (nasionalisme, demokrasi, dan sosialisme). Karya tersebut membangunkan kesadaran Soekarno tentang arti penting nasionalisme yang lebih terbuka dan universal. Filsafat Mahatma Gandhi, sebagaimana dikutip oleh Soekarno, "Bagi saya, cinta saya pada negara ini merupakan bagian dari cinta saya pada umat manusia. Saya menjadi seorang patriot karena saya ialah manusia dan bertindak sebagai manusia. Saya tidak mengucilkan siapa pun," juga mempunyai andil besar dalam pembentukan pilar kesadaran Soekarno tentang gagasan nasionalisme dan humanitarianisme. Dengan menempatkan prinsip demokrasi sebagai sila ketiga dalam gagasan Pancasilanya, Soekarno ingin memperlihatkan kemerdekaan Indonesia dimaksudkan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dia menegaskan, "Kita akan membangun sebuah negara bagi semuanya,... tidak hanya untuk golongan tertentu, tidak juga untuk para aristokrat atau orang kaya." Dia kemudian menambahkan, "Kita akan membangun sebuah negara yang didukung kita semua. Semua untuk semua. Tidak untuk kelompok Kristen, tidak untuk kelompok 2

Muslim,... tetapi sebuah negara untuk semua bangsa Indonesia." Berdasarkan itu, Jelas bahwa persatuan dan demokrasi merupakan tema pokok pemikiran politik Soekarno. Dia juga menegaskan dengan penuh keyakinan, "Saya percaya bahwa kondisi vital bagi kekuatan negara Indonesia terletak pada permusyawaratan dan perwakilan." Karena itu, Soekarno percaya pada demokrasi. Itu berarti, dalam pemikiran politiknya, dia menolak semua bentuk kediktatoran. Misalnya, dia tidak menggagas sistem lama seperti otokrasi, oligarki, monarki, dan yang menurutnya tidak sejalan dengan kemerdekaan Indonesia modern. Pendeknya, Soekarno percaya bahwa sistem yang demokratis harus dibangun dan didasarkan pada kedaulatan rakyat. Adapun tentang prinsip kesejahteraan rakyat yang dia tempatkan sebagai sila keempat dalam gagasan Pancasilanya, Soekarno bertekad "harus tidak ada kemiskinan dalam kemerdekaan Indonesia." Pernyataan itu menunjukkan perhatian serius Soekarno terhadap kesejahteraan sosial seluruh rakyat, karena kondisi sosial, ekonomi, dan pendidikan mereka sangat buruk di bawah ketidakadilan dan penindasan kaum penjajah. Soekarno tampaknya yakin kemerdekaan Indonesia tidak hanya berarti bebas dari kekuasaan asing dan penindasan pemerintahan kolonial, tetapi juga bebas dari kemiskinan dengan mengupayakan kemakmuran. Sila kelima (ketuhanan) diformulasi Soekarno atas dasar kenyataan bahwa masyarakat Indonesia ialah masyarakat yang religius, apa pun agama yang mereka anut. Prinsip itu tampaknya dimaksudkan Soekarno sebagai pengakuan terhadap eksistensi semua agama yang ada. Dalam perspektif teologis Soekarno, semua penganut agama bisa bertoleransi dan bekerja sama untuk membangun Indonesia merdeka. 3

Tiga arus utama Dr Alfian berpendapat ada tiga arus utama pemikiran yang memengaruhi gagasan Soekarno. Pertama, mazhab pemikiran yang berasal dari nilai-nilai fundamental budaya bangsanya, khususnya budaya Jawa. Kedua, kecenderungan pemikiran yang dikembangkan pemikir-pemikir sosialis Barat, termasuk Karl Marx (1818-1883). Ketiga, aliran pemikiran yang diformulasi para pemikir modernisme Islam, seperti Muhammad Abduh dan Jamal al Din al Afghani. Soekarno percaya bahwa ketiga arus pemikiran itu mempunyai kekuatan masing-masing yang dapat menjadi sebuah gelombang pasang kekuatan sosio-politik jika disatukan dalam perjuangan melawan kolonialisme. Kepercayaan itu tecermin dari kata-katanya, "tidak ada yang dapat mencegah kelompok nasionalis untuk bekerja sama dengan kalangan Muslim dan Marxis" dan "tidak ada hambatan fundamental untuk mengadakan persahabatan antara kelompok Muslim dan Marxis." Hasil sintesis gagasan-gagasannya dapat dilihat, misalnya, dalam artikel panjangnya yang berjudul Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme. Dalam artikel itu, Soekarno menegaskan, "ketiga arus pemikiran ini dapat bekerja sama untuk menjadi satu, berkekuatan dahsyat, dan sangat menarik" karena "hanya dengan kesatuan inilah yang akan mengantarkan kita untuk mewujudkan cita-cita kita, sebuah kemerdekaan Indonesia." Jadi, gagasan tentang persatuan merupakan salah satu tema utama pemikiran politik Soekarno. Dia pun yakin bahwa hanya dengan persatuan nasional, cita-cita kemerdekaan Indonesia dapat dicapai. Pembelaannya terhadap persatuan ditunjukkan dengan pernyataannya, "Saya bukan seorang komunis, saya tidak memihak yang mana pun! Saya hanya memihak pada persatuan--persatuan Indonesia--dan persahabatan di antara semua gerakan-gerakan kita yang berbeda." 4

Panitia Sembilan (Panitia Kecil) memformulasikan kembali Pancasila gagasan Soekarno sehingga rumusannya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Rumusan baku dan resmi Pancasila itu tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Pancasila harus terus memijar dan menjadi perekat kesatuan dan penguat integritas bangsa. ADM 5