BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. menunjukkan variabel independen (Cash Position, Return On Assets, Debt to

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin banyak perusahaan sekuritas yang tumbuh di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PSAk No. 31 (2007 : 31 pasal 1) sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

II. LANDASAN TEORI. Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB 1 PENDAHULUAN. negara tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor yang membeli suatu saham di pasar modal dan. mengorbankan konsumsinya pada masa kini mempunyai harapan agar supaya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sartono (2008: 281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2014). Stice et al (2005) dalam Suharli (2007) mengartikan dividen sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang kekurangan modal atau memiliki modal yang terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend. gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagainya. Para investor tentu mengharapkan return atas investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. sektor industri yang memberikan kontribusi cukup besar. Berdasarkan data pada

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat besar bagi. dalam pasar modal untuk menyediakan fasilitas atau wahana yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Modigliani (1961) berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laba bersih adalah kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh biaya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak. menunggu tersedianya dana operasi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan salah satu pilihan langkah dalam menanamkan modal untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada dasarnya dana yang dimiliki investor dapat ditanamkan ke dalam berbagai pilihan investasi. Seperti investasi nyata yang berbentuk tanah atau bangunan maupun investasi pada perdagangan valuta asing, obligasi, deposito, saham dan surat-surat berharga lainnya. Investasi saham berarti investor tersebut memiliki sebagian atau beberapa kewenangan kepemilikan atas perusahaan itu. Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingat kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividen yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Dalam hubungannya dengan pendapatan dividen, para investor umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil. Karena dengan stabilitas dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan. (Brigham, 1983 dalam Laksono, 2006: 1). Investor dapat menilai suatu perusahaan dari berbagai jenis laporan yang disajikan perusahaan kepada para pemegang saham yang berupa laporan tahunan 1

2 (annual report). Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan memuat data historis dalam penilaian dan peramalan analisis investasi. Metode yang sering digunakan dalam mengukur tingkat kinerja keuangan perusahaan adalah rasio keuangan. Ada berbagai macam rasio keuangan, salah satunya adalah rasio profitabilitas perusahaan. Menurut Sawir (2005: 17), kemampulabaan (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Rasio profitabilitas menurut Harahap, (2008: 304) terdiri dari Margin Laba Bersih (Net Profit Margin), Asset Turn Over (Return On Asset), Return On Equity, Return On Total Asset, Basic Earning Power, Earning Per Share, Contribution Margin. Rasio profitabilitas yang digunakan sebagai variabel independen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Return On Asset (ROA) atau disebut juga Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM). Rasio Return On Investment ini menunjukkan kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang ada di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Rasio Return On Equity ini menunjukkan bagian keuntungan yang berasal dari modal sendiri dan sering dipakai oleh para investor dalam pembelian saham perusahaan. Sedangkan rasio Net Profit Margin ini menunjukkan seberapa besar prosentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Perusahaan akan bertumbuh dan berkembang, kemudian pada waktunya akan memperoleh keuntungan atau laba. Laba ini terdiri dari laba ditahan dan laba

3 yang dibagikan. Pada tahap selanjutnya laba ditahan merupakan salah satu sumber dana yang paling penting untuk pembiayaan pertumbuhan perusahaan. Makin besar pembiayaan perusahaan yang berasal dari: laba yang ditahan + penyusutan aktiva tetap maka makin kuat posisi finansial perusahaan tersebut. Dari seluruh laba yang diperoleh perusahaan sebagian dibagikan kepada pemegang saham berupa dividen. Mengenai penentuan besarnya dividen yang akan dibagikan itulah yang merupakan kebijakan dividen dari pimpinan perusahaan. (Sjahrial, 2007: 305). Tingkat keuntungan (profitabilitas) yang diperoleh perusahaan merupakan sumber dana utama bagi perusahaan. Setelah perusahaan mendapatkan keuntungan, perusahaan itu harus memutuskan langkah apa yang akan diambil terhadap uang yang dihasilkannya itu, apakah akan menahan uang tersebut sebagai laba ditahan untuk digunakan sebagai modal perusahaan di masa depan yang mungkin lebih menguntungkan atau dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Kepentingan yang diinginkan oleh perusahaan bertolak belakang dengan yang diinginkan oleh para pemegang saham. Dimana para pemegang saham mengharapkan pembayaran dividen yang tinggi, sedangkan perusahaan menginginkan pembayaran dividen yang sebaliknya. Sehingga perlu adanya kebijakan dividen yang tepat agar kepentingan antara perusahaan dengan para pemegang saham dapat sejalan. Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio), yaitu persentase laba yang dibagikan dalam bentuk dividen tunai yang akan didistribusikan kepada pemegang saham. Kebijakan

4 dividen berpengaruh pada pertumbuhan suatu perusahaan. Apabila perusahaan menginginkan menahan sebagian besar pendapatannya dalam bentuk laba ditahan di dalam perusahaan, hal ini menyebabkan pembayaran dividen akan semakin kecil. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dividend payout ratio yang ditetapkan oleh perusahaan maka semakin kecil pula dana yang akan menghambat pertumbuhan perusahaan (Riyanto, 2001: 266). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap dividend payout ratio adalah tingkat pertumbuhan korporasi (company growth rate), keterikatan dalam rapat (restrictive convenant), profitability, stabilitas laba (earning stability), kontrol perbaikan (maintenance control), memahami pengungkit keuangan (degree of financial leverage), kemampuan untuk kondisi keuangan eksternal (ability to finance externally), keadaan tak terduga (uncertainity), ukuran dan umur korporasi (age and size) (Tampubolon, 2005: 186). Dividen merupakan sebagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karenanya dividen akan dibagikan jika perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada para pemegang saham, adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban bunga dan pajak. Karena dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividend payout ratio. Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung akan membayar porsi keuntungan yang lebih besar sebagai dividen. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan

5 perusahaan untuk membayar dividen. (Chang dan Rhee, 1990 dalam Risaptoko, 2007: 39). Penelitian yang membicarakan masalah kebijakan dividen perusahaan mengenai rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) telah banyak dilakukan. Vicky Megawati (2011) melakukan penelitian yang berjudul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Variabel yang diduga berpengaruh terhadap dividend payout ratio adalah Cash Position, Return On Assets, Debt to Equity Ratio, Firm Size. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara serempak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio sedangkan secara parsial semua variabel mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio kecuali Debt to Equity Ratio. RB Atok Risaptoko (2007) yang berjudul analisis pengaruh cash ratio, debt to total asset, asset growth, firm size dan return on asset terhadap dividen payout ratio (studi komparatif pada perusahaan listed di BEJ yang sahamnya ikut dimiliki manajemen dan yang sahamnya tidak dimiliki manajemen periode tahun 2002-2005). Hasil penelitiannya bahwa secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan adalah cash ratio dan debt to total asset, untuk variabel asset growth, firm size dan return on asset tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen payout ratio. Dan tidak ada perbedaan antara perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh manajemen dan perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki oleh manajemen.

6 Bagus Laksono (2006) melakukan penelitian yang berjudul analisis pengaruh return on asset, sales growth, asset growth, cash flow, likuiditas terhadap dividen payout ratio (perbandingan pada perusahaan multi national company (MNC) dan domestic corporation yang listed di bursa efek Jakarta periode 2002-2004). Jumlah sampel yang digunakan adalah 41 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ROA dan sales growth berpengaruh signifikan positif, asset growth dan debt to total asset berpengaruh signifikan negatif sementara cash flow tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Sedangkan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Dan tidak ada beda antara kinerja perusahaan MNC dan Domestic corporation dalam memutuskan kebijakan dividen. Rini Dwiyani Hadiwidjaja (2007) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Penelitian ini melibatkan 6 variabel yang terdiri dari dividend payout ratio sebagai variabel dependen sedangkan cash ratio, debt to equity ratio (DER), net profit margin (NPM), return on investment (ROI), tax rate (TAX) sebagai variabel independen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara serempak kelima variabel independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Sedangkan secara parsial variabel return on investment dan tax rate berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Tri Wahyuning Hidayati (2011) meneliti analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividend payout ratio perusahaan otomotif periode 2005-2009 (studi pada perusahaan bursa efek Indonesia). Variabel independen

7 yang digunakan antara lain cash ratio (CR), kepemilikan manajerial (KM), investment opportunity set (IOS), debt to equity ratio (DER), pertumbuhan (Growth), return on asset (ROA), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), earning per share (EPS), firm size (FS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan kesepuluh variabel independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Sedangkan secara parsial hanya variabel growth yang berpengaruh signifikan positif dan variabel lainnya berpengaruh signifikan negatif terhadap dividend payout ratio. Dan variabel yang paling dominan adalah cash ratio. Tri Endar Purwani (2011) yang berjudul pengaruh aliran kas bebas dan return on assets (ROA) terhadap dividend payout ratio pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Hasil penelitian ini adalah Aliran Kas Bebas pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk cenderung mengalami peningkatan, Return on assets dan dividend payout ratio pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk cenderung fluktuatif, aliran kas bebas dan Return On Assets dengan Dividend Payout Ratio terdapat hubungan yang berbanding lurus (positif), dan secara simultan atau bersama-sama aliran kas bebas dan Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Dolli Rangga Putra (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh kondisi likuiditas, profitabilitas, financing, dan investasi terhadap dividend payout ratio pada perusahaan sektor food and beverage periode 2001-2005. Hasil penelitiannya yaitu secara simultan dari variabel independen yang meliputi:

8 likuiditas, profitabilitas, financing, dan investasi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap dividend payout ratio. Sedangkan secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio adalah Return On Assets, untuk variabel yang lain yaitu Current Ratio, financing, investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Milla Ameliani (2010) melakukan penelitian yang berjudul pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio profitabilitas terhadap dividen payout ratio (studi survey pada perusahaan makanan dan minuman yang go public di BEI). Hasil penelitian yaitu secara bersama-sama variabel return on equity (ROE) dan net profit margin (NPM) berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Sedangkan secara parsial hanya variabel ROE yang memiliki pengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Penelitian ini mengambil obyek pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). JII adalah salah satu index saham yang ada di Indonesia yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis-jenis saham yang memenuhi kriteria syariah. Adapun JII ini terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah. JII dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur (bencmarck) dalam mengukur kinerja suatu investasi pada saham yang berbasis syariah. Melalui JII ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah. Trend saham JII tahun 2008-2010 mengalami peningkatan yaitu dilihat dari harga penutupan sebesar untuk tahun 2008-2010 masing-masing yaitu 216,189; 417,182; 532,901. Seperti terlihat pada gambar 1.1 berikut:

CLOSING PRICE 9 Gambar 1.1 Trend Saham Jakarta Islamic Index Tahun 2008-2010 600 500 400 300 200 100 0 2008 2009 2010 TAHUN Sumber: www.idx.co.id (data diolah) Dari pemaparan di atas serta didukung dengan beberapa hal mengenai hasil penelitian-penelitian terdahulu yang tidak konsisten, maka peneliti ingin meneliti Pengaruh Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio (Studi pada Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII Tahun 2008-2010). 1.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh profitabilitas (return on investment, return on equity, net profit margin) secara simultan terhadap dividend payout ratio? 2. Bagaimana pengaruh profitabilitas (return on investment, return on equity, net profit margin) secara parsial terhadap dividend payout ratio? 3. Manakah di antara return on investment, return on equity, net profit margin yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap dividend payout ratio?

10 1.3. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas (return on investment, return on equity, net profit margin) secara simultan terhadap dividend payout ratio. 2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas (return on investment, return on equity, net profit margin) secara parsial terhadap dividend payout ratio. 3. Untuk mengetahui variabel return on investment, return on equity, net profit margin yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap dividend payout ratio. 1.3.2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat/ kegunaan antara lain: 1. Bagi penulis. Dapat dijadikan sebagai tambahan dan pengembangan ilmu pengetahuan mengenai profitabilitas (return on investment, return on equity, net profit margin) dan dividend payout ratio. 2. Bagi perusahaan. Penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan untuk dijadikan evaluasi atas kinerja perusahaan, dan sebagai referensi atau masukan bagi pihak manajemen perusahaan sebagai salah satu faktor untuk menentukan kebijakan dividen yang tepat.

11 3. Bagi mahasiswa. Sebagai tambahan literatur dan referensi yang dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dibidang yang serupa. 4. Bagi stakeholders/ investor. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai profitabilitas (return on investment, return on equity, net profit margin) dan dividend payout ratio. Dan juga dapat dijadikan sebagai informasi dan pertimbangan bagi investor dalam menentukan investasi pada masa mendatang.