Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

dokumen-dokumen yang mirip
: : :

Hari ini adalah hari Asyura, dan saya puasa pada hari tersebut, siapa yang suka maka hendaklah dia puasa dan siapa yang suka dia berbuka

E٤٢ J٣٣ W F : :

Fidyah. "Dan orang-orang yang tidak mampu berpuasa hendaknya membayar fidyah, dengan memberi makanan seorang miskin." (Al Baqarah : 184)

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Muharram, Ketika kemuliaannya ternoda..

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini:

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

AMALIYYAH KHUSUS HARI ASYURA (10 Muharram) Oleh : Agus Gustiwang Saputra


HADITS-HADITS PENDEK

Definisi Khutbah Jumat

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Suap Mengundang Laknat

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

: :

Tafsir Surat Al-Ikhlas

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

Sunah Yang Hilang di Bulan Dzulhijjah

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Membatalkan Shalat Witir

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Bukti Cinta Kepada Nabi

BULAN MUHARRAM BUKAN BULAN SIAL

Istiqomah. Khutbah Pertama:

3 Wasiat Agung Rasulullah

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Puasa Tatawwu' atau Puasa Sunat

Adab Menjenguk Orang Sakit

Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian). (Al-Hijr : 99)

Shalat Jumat ????????????????????????????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

$! " # %& ' ( ) * &+, -. /0 1 & ! "#$

HAL YANG PENTING KETIKA BERADA DI BULAN ALLAH q AL-MUHARRAM

Carilah Rezeki Yang Halal dan Jauhi Yang Haram

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Jangan Kau Tunda Apalagi Sampai Kau Tinggalkan Shalat

DIANTARA AMALAN UNTUK MEMAKMURKAN RAMADHAN

Umur Untuk Amal Shaleh

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

MENJAGA KEBERSIHAN JASMANI Bentuk Pengamalan Sunnah Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam, Bag: 2

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

PANDUAN I TIKAF RAMADHAN Oleh Nor Kandir ( edisi Ramadhan 1437 H)

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Adab Terhadap Orang Tua

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

Bismillahirrahmanirrahim

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Qunut dalam Shalat Witir

Hukum Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur an) pada malam

Khutbah Jumat Masjid an-nabawi: Tahun Baru dan Bulan Allah Muharram

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

E٧٠ J٦٥ W F : :

2. Jika memang ada haditsnya, Kenapa dosa meratapi mayit ditimpakan ke mayit, padahal yg melakukan kesalahan itu adalah orang lain.

Keutamaan basmallah untuk melindungi diri dari gangguan syaitan

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Menjadi Hakim Zhalim ????????????:

TAKHRIJ HADITS MEMBACA BASMALAH SEBELUM BERWUDHU

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Istri-Istri Rasulullah? Adalah Ibunya Orang-Orang Beriman

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

: : :

2. Perawi harus adil. Artinya, perawi tersebut tidak menjalankan kefasikan, dosa-dosa, perbuatan dan perkataan yang hina.

PENYULUHAN HUKUM: FIQH QURBAN: KETENTUAN HUKUM TENTANG IBADAH QURBAN. Oleh : Nasrullah, SH., S.Ag., MCL KAMIS, 17 AGUSTUS 2017 JAM

Shalat Berjamaah Tidak di Rumah

Adab-adab Yang Wajib di Dalam Puasa

PUASA DI BULAN RAJAB

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

Aktualisasi Makna Hijrah

Derajat Hadits Fadhilah Surat Yasin

Petunjuk Nabi Dalam Menyebarkan Berita

Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a

Tuntunan Ulama' Salaf dalam menyikapi hari raya non muslim

Meraih Sifat Qona ah (Merasa Kecukupan)

MENGHIDUPKAN MAJELIS ILMU

Mengangkat Kedua Tangan Saat Qunut

Pintu-Pintu Kebaikan dan Kewajiban Menjaga Lisan

Menggemarkan Shalat Sunnah Rawatib

Transkripsi:

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Tidak Sedikit manusia bertanya, bagaimanakah puasa sunah Asyura itu? Dan kapankah pelaksanaannya? Dalil-Dalilnya: Berikut ini adalah dalil-dalil puasa tersebut: 1. Hadits Dari Muadz bin Jabal Radhiallahu Anhu: Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dahulu berpuasa tiga hari pada tiap bulannya dan berpuasa pada hari Asyura, lalu Allah Ta ala menurunkan wahyu: Diwajibkan atas kalian berpuasa (Ramadhan) sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian hingga firmannya: memberikan makanan kepada orang miskin maka sejak itu barang siapa yang ingin berpuasa (puasa tiga hari tiap bulan dan Asyura) maka silahkan dia berpuasa, dan barang siapa yang ingin berbuka maka silahkan dia berbuka, dan memberikan kepada orang miskin setiap hari yang demikian itu akan mendapatkan ganjaran. (HR. Abu Daud No. 507. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 507) 2. Hadits dari Aisyah Radhiallahu Anha, katanya: Hari Asyura adalah hari yang pada masa jahiliyah orang-orang Quraisy melaksanakan puasa, ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sampa ke Madinah beliau berpuasa dan memerintahkan manusia agar berpuasa pada hari itu. Maka, tatkala diwajibkan puasa Ramadhan, dia meninggalkan puasa Asyura. Maka, barang siapa yang mau silahkan dia puasa dan barang siapa yang tidak maka tinggalkanlah. (HR. Bukhari No. 1794, 3619. Ad Darimi No. 1763. Abu Daud No. 2442. At Tirmidzi No. 753) 3. Dari Aisyah Radhiallahu Anha, katanya: Dahulu mereka berpuasa pada hari Asyura sebelum diwajibkannya Ramadhan dan saat itu hari ditutupnya Ka bah. Ketika Allah Ta ala mewajibkan Ramadhan, bersabdalah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam: Barang siapa yang mau puasa ( Asyura) silahkan, barang siapa yang mau meninggalkannya, silahkan. (HR. Bukhari No. 1515, 1794, 1897, 1898, 3619, 4232, 4234) Dan lain-lain.

Dari tiga hadits di atas, kita dapat memahami bahwa dahulu puasa Asyura adalah rutinitas Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya. Lalu, puasa itu menjadi opsi (pilihan) saja setelah diwajibkannya puasa Ramadhan, bagi yang menghendakinya. Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan, bahwa sebagaian ulama, yakni kalangan Hanafiyah mengatakan dahulu puasa Asyura itu wajib, mereka berdalil dengan zahir hadits bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan hal itu:. ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sampa ke Madinah beliau berpuasa dan memerintahkan manusia agar berpuasa pada hari itu. Lalu, ketika diwajibkan puasa Ramadhan, kewajiban puasa Asyura di hapus (mansukh). Namun mayoritas ulama mengatakan bahwa tidak ada satu pun puasa yang wajib, sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan, mereka berdalil dari hadits Mu awiyah Radhiallahu Anhu secara marfu : Allah tidak mewajibkan berpuasa ( Asyura) atas kalian.. Ada pun perintah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pada hadits tersebut tidak menunjukkan kewajiban, tetapi anjuran saja. (Lihat Fathul Bari, 4/103. Darul Fikr) Yang shahih Insya Allah- adalah pendapat jumhur ulama. Hadits yang dimaksud adalah dari Mu awiyah bin Abu Sufyan Radhiallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: Sesungguhnya ini adalah hari Asyura, dan kalian tidaklah diwajibkan berpuasa padanya, dan saya sedang puasa, jadi barangsiapa yang mau puasa silahkan, yang mau buka juga silahkan. (HR. Muttafaq Alaih) Hadits ini diucapkan juga sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan, maka jelaslah bahwa sebelum wajibnya puasa Ramadhan, tidak ada puasa wajib termasuk Asyura. Keutamaan Asyura dan Puasanya 1. Puasa paling afdhal setelah puasa Ramadhan Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: Puasa paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharam. (HR. Muslim No. 1163. Ad Darimi No. 1758. Ibnu Khuzaimah No. 2076. Ahmad No. 8534, dengan tahqiq Syaikh Syu aib Al Arna uth) 2. Diampuni dosa setahun sebelumnya Dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: Dan berpuasa Asyura, sesungguhnya saya menduga atas Allah bahwa dihapuskannya dosa setahun sebelumnya. (HR. Abu Daud No. 2425, Ibnu Majah No. 1738. Syaikh Al Albani mengatakan shahih dalam Al Irwa, 4/111, katanya: diriwayatkan oleh Jamaah kecuali Al Bukhari dan At Tirmidzi. Shahihul Jami No. 3806) 3. Hari Asyura adalah Hari di mana Allah Ta ala membebaskan Nabi Musa dan Bani Israel dari kejaran Fir aun dan Bala tentaranya

Dari Ibnu Abbas Radhiallahu Anhuma, katanya: Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam sampai di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa Asyura. Beliau bertanya: Apa ini? mereka menjawab: Ini hari baik, Allah telah menyelamatkan pada hari ini Musa dan Bani Israel dari musuh mereka, maka Musa pun berpuasa. Maka, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: Saya lebih berhak terhadap Musa dibanding kalian. Maka, beliau pun beruasa dan memerintahkan untuk berpuasa ( Asyura). (HR. Muttafaq Alaih) Kapankah Pelaksanaannya? Terjadi perselisihan pendapat para ulama. 1. Pihak yang mengatakan 9 Muharam (Ini diistilah oleh sebagian ulama hari tasu a). Dari Al Hakam bin Al A raj, dia berkata kepada Ibnu Abbas: Kabarkan kepada aku tentang puasa Asyura. Ibnu Abbas berkata: Jika kau melihat hilal muharam hitunglah dan jadikan hari ke-9 adalah berpuasa. Aku berkata; Demikiankah puasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam? Ibnu Abbas menjawab: Ya. (HR. Muslim No. 1133, Ahmad No. 2135) Juga dari Ibnu Abbas Radhiallahu Anhuma, katanya: Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berpuasa pada hari Asyura dan dia memerintahkan manusia untuk berpuasa pada hari itu, para sahabat berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani., Maka dia bersabda: Jika datang tahun yang akan datang Insya Allah- kita akan berpuasa pada hari ke-9. Ibnu Abbas berkata: Sebelum datangnya tahun yang akan datang, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah wafat. (HR. Muslim No. 1134 dan Abu Daud No. 2445) Sementara dalam lafaz lainnya: Jika saya benar-benar masih sehat sampai tahun depan, maka saya akan berpuasa pada hari ke-9. (HR. Muslim No. 1134. Ibnu Majah No. 1736. Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra No. 8185. Ahmad No. 1971) Dalam Shahih Muslim disebutkan tentang puasa hari ke-9:

Dalam riwayat Abu Bakar, dia berkata: yakni hari Asyura. (HR. Muslim No. 1134) Dari Ibnu Abbas secara marfu : Jika saya masih hidup sampai tahun depan, saya akan berpuasa pada hari ke -9, yakni Asyura. (HR. Ahmad No. 2106, Syaikh Syu aib Al Arnauth mengatakan: sanadnya qawwi. Musnad Ibnu Al Ja d No. 2827) 2. Pihak yang mengatakan 10 Muharam, dan ini pendapat mayoritas ulama. Puasa Asyura, sesuai asal katanya al asyr yang berarti sepuluh. Berkata Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah: Telah berselisih pendapat para ahli syariat tentang waktu spesifiknya, kebanyakan mengatakan adalah hari ke sepuluh. Berkata Al Qurthubi Asyura disetarakan dengan kesepuluh untuk menguatkan dan mengagungkannya. Pada asalnya dia adalah sifat bagi malam yang ke sepuluh, karena dia ambil dari kata al asyr (sepuluh). (Fathul Bari, 6/280) Lalu beliau melanjutkan: Oleh karena itu, hari Asyura adalah ke sepuluh, inilah pendapat Al Khalil dan lainnya. Berkata Az Zain bin Al Munir, mayoritas mengatakan bahwa Asyura adalah hari ke 10 dari bulan Allah, Al Muharram. (Ibid) Pendapat bersabda: ini berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas Radhiallahu Anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Kami diperintahkan puasa Asyura oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, hari ke sepuluh. (HR. At Tirmidzi No. 755, katanya: hasan shahih. Syaikh Al Albani menshahihkan dalam Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 755) Lalu, bagaimana dengan dalil-dalil yang dikemukakan oleh pihak yang mengatakan Asyura adalah tanggal 9 Muharam? Al Hafizh Ibnu Hajar memberikan penjelasan: Zahirnya hadits ini menunjukkan hari Asyura adalah hari ke-9, tetapi berkata Az Zain bin Al Munir: Sabdanya jika datang hari ke sembilan maka jadikanlah ke sepuluh, dengan maksud yang ke sepuluh karena janganlah seseorang berpuasa pada hari ke-9 kecuali setelah berniat pada malam yang akan datang yaitu malam ke sepuluh. Lalu beliau mengatakan:

Aku berkata: yang menguatkan tafsiran ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim juga dari jalan lain, dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: jika saya masih ada sampai tahun depan saya akan berpuasa pada hari ke-9, dan dia wafat sebelum itu. Pada zahir hadits ini menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berpuasa pada hari ke-10, dan meraka diperintah melakukannya pada hari ke-9 dan dia wafat sebelum itu. Kemudian apa yang mereka lakukan berupa puasa hari ke- 9, tidaklah bermakna membatasi, bahkan menambahkan hingga hari ke -10, baik karena kehati-hatian, atau demi untuk menyelisihi orang Yahudi dan Nasrani. Inilah pendapat yang lebih kuat. (Ibid) Sebenarnya kelompok ini tidaklah mengingkari puasa hari ke-9. Beliau mengutip dari para ulama: Berkata sebagian ulama: Sabdanya Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam Shahih Muslim: Jika aku masih hidup sampai tahun depan maka aku akan berpuasa pada hari ke -9 bermakna dua hal; Pertama, yaitu perubahan dari hari ke-10 menjadi ke-9. Kedua, yaitu puasanya ditambahkan, ternyata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam keburu meninggal sebelum menjelaskan hal itu, maka demi kehati-hatian puasa tersebut ada dua hari. (Ibid) Berkata Ibnu Abbas secara mauquf: Berpuasalah pada hari ke 9 dan 10 dan berselisihlah dengan Yahudi. (HR. Ahmad No. 3213, sanadnya shahih mauquf/sampai Ibnu Abbas saja) 3. Pihak yang mengatakan puasa Asyura itu adalah 9, 10, dan 11 Muharam. Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah menulis dalam kitab Fiqhus Sunnah sebuah sub bab berjudul : Puasa Muharam dan ditekankan puasa Asyura, dan Puasa sehari sebelumnya, serta sehari sesudahnya. (Fiqhus Sunnah, 1/450. Darul Kitab Arabi) Sama dengan kelompok kedua, hal ini demi kehati-hatian agar tidak menyerupai puasa Yahudi yang mereka lakukan pada hari ke-10, sebagai perayaan mereka atas bebasnya Nabi Musa Alaihissalam dan bani Israel dari kejaran musuhnya. Dalilnya adalah dari Ibnu Abbas Radhiallahu Ahuma secara marfu : Puasalah pada hari Asyura dan berselisihlah dengan Yahudi, dan berpuasalah sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya. (HR. Ahmad No. 2154, namun Syaikh Syu aib Al Arna uth mengatakan sanadnya dhaif) Berkata Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah setelah merangkum semua dalil yang ada:

Oleh karena itu, puasa Asyura terdiri atas tiga tingkatan: 1. Paling rendah yakni berpuasa sehari saja (tanggal 10). 2. Puasa hari ke-9 dan ke-10. 3. Paling tinggi puasa hari ke-9, 10, dan ke-11. Wallahu A lam (Ibid. lihat juga Fiqhus Sunnah, 1/450) Wallahu A lam Oleh: Farid NH